Anda di halaman 1dari 9

NAMA : ALVINA VIA DENITA

NIM : 201710070311161

KELAS : BIOLOGI 4 D

JARINGAN EPITEL

Jaringan adalah sekelompok sel yang serupa secara struktural (begitu pula
dengan produk yang dihasilkan) yang mengalami spesialisasi untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu. Ada empat jenis jaringan dasar yang ditemukan pada tubuh manusia,
yaitu epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, jaringan saraf. Semua struktur tubuh
tersusun dari beragam jumlah jaringan ini, sebagian besar organ utama tersusun atas
penggabungan keempat jenis jaringan ini. Jaringan yang terdapat pada seluruh
permukaan tubuh dan memiliki susunan yang rapat adalah jaringan epitel. Jaringan
epitel dapat dibagi ke dalam dua klasifikasi, epitelium penutup dan pelapis, dan
epitelium glandular (Sloane,2004 : 69).

Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh
atau permukaan saluran tubuh hewan. Bentuk jaringan epitel berupa lembaran selapis
atau beberapa lapis. Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang bentuknya sama, yang
berkumpul dengan sangat erat dengan bahan ekstraseluler atau matriks yang sangat
sedikit. Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jaringan dasar yaitu jaringan otot,
jaringan ikat dan jaringan saraf. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polihedral yang
berkumpul dengan erat dengan sangat sedikit zat intersel. Pelekatan diantara sel-sel ini
kuat, Jadi terbentuk lapisan-lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi
rongga-rongganya (Umar,2011).

Jaringan epithelium adalah jaringan yang melapisi suatu rongga (dalam) atau suatu
permukaan bebas (luar). Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang tersusun rapat sehingga
tidak terdapat ruang antar sel. Lapisan sel epithelium bertumpu pada suatu membran
dasar yang biasa disebut membran basalis. Berdasarkan atas banyaknya lapisan sel yang
menyusunnya, maka epithelium dapat dibedakan menjadi epithelium selapis dan
epithelium berlapis. Sedangkan atas dasar bentuk selnya maka sel epitel dapat berbentuk
pipih (squamosa), kubus (kuboid), atau memanjang (kolumner). Sel-sel epitel dapat pula
dilengkapi dengan rambut-rambut halus (silia atau rambut getar) pada permukaan
distalnya.

Berdasarkan bentuknya jaringan epiteldibagi menjadi , yaitu :

1. Jaringan Epitel Kuboid atau Kubus


2. Jaringan Epitel Squomose atau Pipih
3. Jaringan Epitel Kolumnair atau Silindris

Berdasarkan jumlahnya, jaringan epitel dibagi 2 yaitu:

1. Simplex atau selapis


2. Komplex atau berlapis banyak
3. Pseudokomplex atau semu

Berikut adalah macam macam jaringan epitel :

1. Jaringan Epitel Kuboid Simplex

Gambar 1.Preparat Ginjal ( Tubulus Kontroktus Proksimal )


Sumber : Dokumen Pribadi
Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus.
Lokasi Jaringan ini terdapat pada epithelium permukaan ovarium, lensa mata, nefron
ginjal, dan kelenjar tiroid. Fungsi Jaringan epitel kubus selapis berfungsi dalam sekresi
dan sebagai pelindung.

Sumber : Atlas Histologi

Sumber : http://herlina.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/Jar.Epitel.2016.pdf

2. Jaringan Epitel Kuboid Komplex


Gambar 2. Preparat Kulit (Kelenjar Keringat)
Sumber: Dokumen Pribadi

Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang
berbentuk kubus. Lokasi : Jaringan ini terdapat pada epitelium folikel ovarium,
permukaan ovarium, testis, saluran kelenjar minyak, dan kelenjar keringat pada kulit.
Fungsi : Jaringan epitel kubus berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan absorpsi,
serta melindungi dari gesekan dan pengelupasan.

3. Jaringan Epitel Squamose Simplex

Gambar 3. Preparat Ginjal (Kapsulas Bowman)


Sumber: Dokumen Pribadi

Jaringan epitel pipih selapis atau epitel squamose simplex disusun oleh selapis sel
yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih selapis tersusun sangat rapat.
Lokasi :Epitel pipih selapis terdapat pada jaringan epitelium pembuluh limfe (getah
bening), pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru- paru, ginjal, dan
selaput perut. Fungsi : Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan
sekresi( Hala,2007).

Sumber : Atlas Histologi

Sumber : http://herlina.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/Jar.Epitel.2016.pdf

4. Jaringan Epitel Squamose Komplex


Gambar 4. Preparat Kulit ( Kelenjar Minyak)
Sumber : Dokumen Pribadi

Jaringan epitel pipih berlapis banyak atau epitel squamose komplex disusun oleh lebih
dari satu sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih berlapis banyak
tersusun sangat rapat. Lokasi Jaringan epitel pipih berlapis banyak terdapat pada
jaringan epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan vagina.
Fungsi : Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung.

5. Jaringan Epitel Kolumnair Simplex

Gambar 5. Preparat Usus


Sumber: Dokumen Pribadi

Jaringan epitel silindris selapis atau epitel kolumnair simplex disusun oleh selapis sel
yang berbentuk silindris. Lokasi Jaringan ini terdapat pada epitelium kelenjar
pencernaan, jonjot usus, kantung empedu, lambung (ventrikulus), dan usus (intestinum).
Fungsi : Jaringan epithelium ini berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus dan
sekresi(Breshnik,2003).
Sumber : Atlas Histologi

Sumber : http://herlina.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/Jar.Epitel.2016.pdf

6. Jaringan Epitel Pseudokomplex Kolumnair

Gambar 6.Preparat Trakea


Sumber : Dokumen Pribadi
7. Jaringan Epitel Kolumnari Komplex
Jaringan epitel silindris berlapis banyak atau eoitel kolumnair komplex disusun
oleh lebih dari satu lapis sel berbentuk silindria( Campbell,2002). Lokasi
Jaringan ini terdapat pada jaringan epitelium laring, faring, trakea, dan
kelenjar ludah. Fungsi : Jaringan epitel silindris berlapis banyak berfungsi dalam
sekresi dan sebagai pelindung

8. Jaringan Epitel Transisional

Gambar 7. Preparat Vesica Urinaria


Sumber: Dokumen Pribadi

Jaringan epitel transisi disusun oleh berlapis-lapis sel. Jaringan ini tidak dapat
dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuk jaringan epitel transisi dapat
berubah dan permukaan lapisannya dapat menggembung. Lokasi Jaringan epitel transisi
terdapat pada epitelium ureter, uretra, saluran pernapasan, dan kantung kemih.
DAFTAR PUSTAKA

Bresnick, Stephen. 2003. Intisari Biologi. Jakarta: Hipokarates.


Campbell, Reece, dan Mitchell. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Hala, Yusminah. 2007. Biologi Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Press.

Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: BukuKedokteran
EGC.

Umar, Zulkarnaim. 2011. Buku Daras Struktur Hewan. Makassar: UIN Alauddin Press.

Anda mungkin juga menyukai