Anda di halaman 1dari 15

“Jaringan Hewan”

DI SUSUN OLEH

Nama : Zacky Supino

Guru Pembimbing : Marliana, S.Pd

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 TEBING TINGGI
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang pada tempat tertentu sel-sel itu
membentuk jaringan, Contoh jaringan pada hewan adalah jaringan epitelium, jaringan
otot, dan jaringan tulang. Jaringan berkelompok bekerja bersama melaksanakan fungsi
tertentu membentuk suatu organ, misalnya organ jantung dan hati. Beberapa jaringan
organ bekerja bersama melaksanakan fungsi tertentu membentuk sitem organ, misalnya
sistem pencernaan, sistem transportasi, sistem  dan sistem reproduksi. Jaringan, organ,
dan sistem organ bersama - sama membentuk tubuh organisme.

Macam jaringan, organ dan sistem organ pada setiap organisme tidak selalu sama,
tergantung pada tingkatan organisme itu. Pada organisme tingkat rendah, sperti
protozoa, tubuhnya hanya terdiri dari satu sel. Jadi, protozoa tidak memiliki jaringan,
organ, dan sistem organ. Semakin tinggi tingkatan organisme itu, semakin kompleks
struktur penyusun tubuhnya.

Meskipun struktur tubuh organisme berbeda-beda, umumnya berasal dari bentuk


yang hamper sama, Tubuh organisme tinggkat tinggi misalnya, mula - mula berasal dari
suatu sel zigot, Sel zigot membelah secara mitosis berkali - kali menghasilkan banyak sel.
Sel-sel itu mengalami diferensiasi dan spesialisasi membentuk jaringan, organ dan sstem
organ. Berdiferensiasi adalah proses perubahan bentuk sel. Spesialisasi adalah proses
perubahanfungsi sel. Melalui diferensiasi dan spesialisasi akan tersusun tubuh
organisme.

Semua kehidupan ditandai dengan tingkat organisasi yang berhirarki. Sel menempati
tempat khusus dalam hirarki kehidupan karena merupakan tingkat organisasi terendah
dalam kehidupan yang mampu hidup mandiri sebagai suatu organisme. Organisme
multiseluler yang memiliki sel-sel khusus dan mampu membentuk jaringan yang
merupakan tingkat struktur dan fungsi yang lebih tinggi. Pada sebagian hewan,
kombinasi berbagai jaringan membentuk unit fungsional yang disebut organ, dan
kumpulan organ yang bekerja bersamsa-sama membentuk sistem organ.

Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol. Adanya organel tersebut
menjadi salah satu cirri yang membedakan hewan dan tumbuhan. Seperti pada
tumbuhan, sel-sel hewan memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk
suatu jaringan. Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi. Berikut ini akan
diuraikan jaringan pada hewan secara lebih terperinci.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa  pengertian dari jaringan hewan ?


2. Sebutkan  macam-macan struktur dan  fungsi  jaringan hewan !
3. Sebutkan oragan pada hewan !

C. TUJUAN

Adapun tujuan penulisanan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari jaringan hewan.


2. Untuk mengetahui macam-macam struktur dan fungsi jaringan hewan.
3. Untuk mengetahui organ hewan

D. MANFAAT

1. Memahami jaringan-jaringan pada hewan


2. Menambah wawasan
3. Mengetahui bagian-bagian serta fungsi jaringan hewan
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN JARINGAN HEWAN

Jaringan adalah kumpulan sel-sel ysng memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jenis
jaringan yang berbeda memilki struktur berbeda yang sesuai dengan fungsinya. Suatu
jaringan disatukan oleh suatu matriks ekstrakuler lengket yang melapisi sel-sel itu atau
menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat. Sesungguhnya, istilah
jaringan (tissue) berasal dari bahasa Latin berarti “ Tenunan “.

B. MACAM – MACAM STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

Jaringan pada hewan dibagi menjadi beberapa jenis :

1. JARINGAN EMBRIONAL

Jaringan embrional merupakan jaringan muda yang sel-selnya selalu mengadakan


pembelahan. Merupakan hasil pembelahan sel zigot.

PROSES PEMBETUKAN :

Pada awal terbentuknya embrio, sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama,


namun dalam perkembangan selanjutnya, sel-sel tersebut akan membelah dan
akan mengalami perubahan menjadi bermacam- macam bentuk maupun
fungsinya yang dikenal dengan spesialisasi. Hasil dari proses spesialisasi
tersebut antara lain dihasilkan lapisan jaringan embrional.

Berdasarkan jumlah lapisan embrionya, hewan dibagi menjadi:

a. Hewan diploblastik, yaitu hewan yang embrionya terdiri atas 2 lapis.

Contoh: Coelenterata, tidak mempunyai mesoderm.

b. Hewan triploblastik, yaitu hewan yang embrionya terdiri atas 3 lapis.

Contoh: cacing tanah, siput, Arthropoda, dan Chordata.


2. JARINGAN EPITEL

Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang terikat satu sama lain. Jaringan epitel adalah
jaringan yang melapisi permukaan tubuh ( epitelium), membatasi antarorgan
( mesotelium), atau membatasi organ dengan rongga dalam tubuh (endotelium).
Jaringan epitel saling berikatan dengan jaringan ikat yang dihubungkan dengan
memberan dasar yang terdiri dari :
 Lamina Basalis
 Lamina Retikularis

Gambar 3.1 jaringan epitel

Ciri – ciri jaringan epitel :


 Terdiri atas sel-sel yang bersisi , bersudut banyak, yang terkadang
bentuknya itu tidak teratur.
 Sel - selnya tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antar sel
 Sel epitel memiliki daya regenerasi yang sangat tinggi
 Tidak mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfa
 Memilki ujung saraf
Fungsi jaringan epitel :
 Absorpsi, sebagai alat penyerapan, ditemukan pada usus halus
 Sekresi, sebagai alat penghasil zat atau cairan yang bermanfaat,
ditemukan pada kelenjar buntu
 Transport, sebagai alat pengangkutan, ditemukan pada pembuluh
darah dan tubula ginja
 Ekskresi, sebagai alat pembuangan sisa metabolisame ditemukan
pada kelenjar keringat
 Proteksi, sebagai alat perlindungan, ditemukan pada kulit
 Sensori, sebagai alat penerima rangsang, ditemukan pada alat
indera 
 Lubrikasi, sebagai pelindung jaringan yang ada dibawahnya dari
dehidrasi agar tetap basah
Jenis – jenis jaringan epitel :
Berdasarkan bentuk dan susunanya, jaringan epitel dibagi menjadi beberapa
jenis yaitu:
Jaringan Epitel Pipih
Epitel pipih memiliki bentuk pipih, nukleusnya bulat atau
cangkram, dan terletak di tengah. Berdasarkan lapisan penyusunnya,
jaringan epitel pipih dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Jaringan epitel selapis
Jaringan epitel pipih selapis disusun oleh selapis sel yang
berbentuk pipih dan tersusun sangat rapat. Jaringan ini
berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan sekresi.
Contoh: pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfa,
glomerulus, dan ginjal, serta selaput perut,dll.

Gambar 3.2 jaringan epitel pipih selapis


Jaringan epitel berlapis banyak
Jaringan epitel berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu
sel yang berbentuk pipih dan tersusun sangat rapat. Fungsi
jaringan ini adalah sebagai pelindung. Contoh: pada kulit,
rongga mulut, dan vagina.

Gambar 3.3 jaringan epitel pipih berlapis banyak


Jaringan Epitel Kubus ( Kuboid )
Epitel kubus berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar, dan
terletak di tengah. Berdasarkan lapisan penyusunnya, maka epitel
kubus dibagi menjadi:
Epitel kubus selapis
Jaringan epitel kubus selapis disusun oleh selapis sel yang
berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi dalam sekresi dan
sebagai pelindung,serta penghasil mukus. Contoh: pada
kelenjar tiroid, permukaan ovarium, dan lensa mata,serta
nefron ginjal,dll.

Gambar 3.4 jaringan epitel kubus selapis


Epitel kubus berlapis banyak
Jaringan epitel kubus berlapis banyak disusun oleh lebih
dari satu sel yang berbentuk kubus. Jaringan ini berfungsi
dalam sekresi dan absorpsi. Contoh: pada saluran kelenjar
minyak dan kelenjar keringat pada kulit.

Gambar 3.5 jaringan epitel kubus berlapis banyak


Jaringan Epitel Silinder ( Batang )
Epitel batang berbentuk seperti batang atau heksagonal memnjang,
nukleusnya bulat, dan terletak di dasar sel.
Epitel silinder selapis
Jaringan epitel silindris selapis disusun oleh selapis sel yang
berbentuk batang.Epitelium ini berfungsi dalam gerakan aktif
molekul, seperti absorpsi, sekresi, dan transport ion. Contoh:
pada lambung, jonjot usus, kantung empedu,dll.

Gambar 3.6 jaringan epitel silinder selapis


Epitel silinder berlapis banyak
Jaringan epitel silindris berlapis banyak disusun oleh lebih
dari satu sel yang berbentuk batang. Contoh: pada saluran
kelenjar ludah , uretra, dan saluran pernapasan
(laring,faring,dan trakea),dll.

Gambar 3.7 jaringan epitel silinder berlapis banyak


Jaringan Epitel Transisional
Epitel ini memiliki bentuk sel yang berubah-ubah dan berlapis-lapis.
Bila jaringan ini menggelembung, maka sel-sel bagian dasar
berbentuk kubus atau silindris. Pada lapisan tengah selnya
berbentuk kubus dan pada lapisan atas berbentuk pipih. Jaringan
disebut transisi karena dianggap sebagai peralihan antara pitel pipih
berlapis banyak tanpa lapisan zat tanduk dengan epitel silinder
berlapis banyak. Contoh pada kantung kemih.

Gambar 3.8 jaringan transisi


Jaringan Epitel Kelenjar
Epitelium kelenjar adalah epitilium yang terdapat pada kelanjar
kelanjar. Epitilium ini tersusun atas sel-sel khusus yang mampu
menghasilkan sekret atau getah cair. Getah cair ini berbeda dengan
darah dan cairan antarsel.
Bentuk kelenjar ada yang seperti tabung lurus (tubular) dan ada yang
membulat (alveolar). Setrukturnya ada yang sederhana, yaitu apabila
memiliki hanya satu saluran menuju ke permukaan epitelium. Ada
pula yang majemuk, yaitu jika memiliki lebih dari satu saluran
menuju ke permukaan epitelium. Berdasarkan cara kerja kelenjar
mensekresikan cairannya, kelenjar dibedakan menjadi dua, yaitu
kelenjar esokrin dan kelenjar endokrin.
Kelenjar Eksokrin
Kelenjar esokrin merupakan kelenjar yang memiliki saluran
pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresinya. Zat sekret
dapat berupa enzim, keringat, dan air ludah. Berdasarkan
banyaknya sel penyusun, kelenjar esokrin dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu uniseluler dan multiseluler. Kelenjar
esokrin uniseluler tersusun atas satu sel. Contohnya sel
goblet,yaitu sel epitelium penghasil mukus (lendir) yang
terdapat pada lapisan usus halus dan saluran pernafasaan.
Adapun kelenjar multiseluler tersusun atas bnyak sel.
Berdasarkan bentuk dan strukturnya, kelenjar esokrin dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
 1)      Kelenjar tubuler sederhana, contohnya adalah kelenjar
Lieberkuhn pada dinding usus vertebrata.
2)      Kelenjar tubuler bergelung sederhana, contohnya
adalah  kelenjar keringat pada kulit.
3)      Kelenjar tubuler bercabang sederhana, contohnya
adalah kelenjar dilambung.
4)      Kelenjar alveolar sederhana, contohnya adalah  kelenjar
mukus dan kelenjar racun pada kulit katak.
5)      Kelenjar alveolur bercabang sederhana, contohnya pada
kulit.
6)      Kelenjar tubuler majemuk, contohnya adalah  kelenjar
Brunner di usus halus.
7)      Kelenjar alveolar majemuk, contohnya adalah  kelenjar
susu (glandula mamae).
8)      Kelenjar tubule-alveolur majemuk, contohnya kelenjar
ludah submaksilaris (bawah rahang atas).

Gambar 3.9 kelenjar eksokrin

Kelenjar Endokrin
Merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran pengeluaran.
Sekret yang dihasilkan langsung masuk kepembuluh darah
sehingga disebut juga kelenjar buntu. Sekret yang dihasilkan
disebut hormone. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid, dan adrenal.

Gambar 3.10 kelenjar endokrin

3. JARINGAN IKAT

Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu
dengan jaringan yang lain. Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal
dari mesoderm, yaitu lapisan embrio. Jaringan ikat sering disebut juga jaringan
penyokong atau penyambung. Letak sel-sel jaringan ikat tidak berimpitan rapat, tetapi
tersebar.

            Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen  interseluler yang disebut
matriks. Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Dengan demikian, secara garis
besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks.

Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :

a) Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
b) Membungkus organ-organ
c) Mengisi rongga di antar organ-organ.
d) Mengangkut zat oksigen dan makanan kejaringan lain
e) Mengangkut sisa-sisa metabolisme kealat pengeluaran.
f) Menghasilkan kekebalan (imunitasi).

KOMPONEN JARINGAN IKAT


Jaringan ikat pada dasarnya tersusun atas tiga komponen utama, yaitu sel,
serabut, dan zat dasar( matriks).
Sel
Sel yang menyusun jaringan ikat terdiri dari beberapa jenis, namun semuanya
berasal dari sel mesenkim yang merupakan penyusun jaringan mesenkim
pada awal kehidupan embrio. Macam sel penyusun jaringan ikat antara lain
fibroblas, makrofag, sel tiang (mast), sel lemak, sel plasma, dan sel darah
putih (leukosit).
Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai
fungsi, antara lain sebagai berikut :
1)      Fibroblas berfungsi mensekresikan protein, khususnya fibroblast yang
berbentuk serat.
2)      Makrofag berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat didekat
pembuluh darah. Makrofag dapat bergerak menuju tempat terjadinya
peradangan.
3)      Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamine.
Heparin berfungsi mencegah pembekuan pembuluh darah, sedangkan
histamine berfungsimeningkatkan permebilitaskapiler darah.
4)      Sel lemak dadalah sel terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak.
Jika suatu jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, maka jaringan ikat
tersebut jaringan adipose.
5)      Sel darah putih berfungsi melawan pathogen yang berupa bakteri, virus,
atau protozoa. Sel darah putih dapat bergerak bebas secara diapedesis
(bergerak keluar menembus pembuluh darah) di8antara darah, limfa, atau
jaringan ikat untukn membersihkan patogen. Ada dua jenis sel darah putih
yaitu yang bergranula (granulosit), terdiri atas eosinofil, basofil, dan neotrofil,
serta tidak bergranula (agranulosit), terdiri atas limfosit.

Serabut
Serabut atau serat penyusun jaringan ikat terdiri atas tiga macam, yaitu serat
kolagen, serat elastin, dan serat retikulum.
1)      Serat kolagen (serabut putih)
kolagen merupakan serabut yang paling banyak ditemukan dan bersifat
sangat liat dan ulet. Dalam jumlah sedikit tidak berwarna tetapi dalam jumlah
banyak berwarna putih, misalnya kolagen terdapat pada tendon.yaitu jaringan
yang menghubungkan otot dengan tulang.
2)      Serat elastin  (serabut kuning)
serabut elastin ini lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat elastis
(kenyal). Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, namun dalam jumlah banyak
berwarna kuning, misalnya pada bantalan lemak, pembuluh darah, dan
ligament.
3)      Serat retikulum

Reticulum (artinya jala) merupakan serabut halus dan bercabang berbentuk


seperti jala. Serat ini berfungsi menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan
lain, misalnya pada sistem saraf.

Zat dasar (matriks)


Zat dasar dari jaringan ikat merupakan zat yang amrof (tidak berbentuk), tidak
berwarna dan homogen, yang tersusun atas molekul karbohidrat, protein, dan
air. Zat dasar berperan mengisi ruang antarsel dan serabut dari jaringan ikat.

            Bahan dasar penyusunan matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan


asam hialuronat. Bentuk bahan ini adalah homogen setengah cair. Jika
kandungan asam hialuronat tinggi, matriks bersifat lentur. Sebaliknya, jika
mukosakarida sulfatnya tinggi, matriks bersifat kaku. Bahan dasar ini jika
terdapat di dalam sendi bersifat kental, tetapi jika terdapat di dalam tulang
punggung bersifat kental, tetapi jika terdapat di dalam tulang punggung
bersifat padat.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

A. Jaringan adalah  kumpulan sel-sel dengan setruktur dan fungsi yang sama. Jenis
jaringan yang berbeda memilki struktur berbeda yang sesuai dengan fungsinya.

B. Macam-macan jaringan hewan

1 )      Jaringan Epitelium

2)      Jaringan ikat

3)      Jaringan otot

4)      Jaringan saraf

5) Jaringan Embrional

C. Organ hewan adalahgabungan dari berbagai jenis jaringan yang terorganisasi dalam
fungsi tertentu.Berdasarkan letaknya organ dikelompokan menjadi dua, yaitu :organ
dalam( seperti hati, jantung, ginjal, lambung, dll) dan organ luar( seperti kulit, mata,
telinga dan hidung)

B . SARAN

    Sistem jaringan pada hewan merupakan suatu kesatuan yang sangat kompleks,
hendaknya membutuhkan pemahaman yang sangat mendetail untuk mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA
Biologi Kelas IX  karangan Purnomo, Sudjino, Trijoko, Suwarni hadisusanto.
Biologi SMA / MA Kelas IX  karangan Siti Nur Rochmah , Sri Widayati , Meirina Arif
Biologi untuk SMA / MA Kelas IX Program IPA karangan Faidah Rachmawati , Nurul
Urifah ,Ari Wijayati
Praktis Belajar Biologi 2 Karangan Fictor F , Moekti A.
Irnaningtyas. 2016. Biologi SMA/MA kelas XI jaringan hewan.PT Gelora Aksara Pratama
.erlangga

Anda mungkin juga menyukai