Anda di halaman 1dari 47

STRUKTUR DAN

FUNGSI JARINGAN
HEWAN
OLEH;
Euis sri rahmawati, mpD
Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang pada
tempat tertentu sel-sel itu bersatu membentuk
Jaringan
Sel makhluk hidup akan terus membelah kemudian
melakukan diferensiasi dan spesialisasi.
Deferensiasi artinya perkembangan sel menjadi
bentuk yang khusus.
Spesialisasi adalah perkembangan sel menuju ke
fungsi khusus.
Hasil deferensiasi dan spesialisasi adalah jaringan
dan organ-organ tubuh.
Organ-organ membentuk sistem organ dan akhirnya
kumpulan sistem organ membentuk tubuh
organisme.
Jaringan Hewan
Pada tubuh hewan Vertebrata terdapat
bermacam-macam jaringan antara
lain:
 jaringan epitelium,

 jaringan ikat,

 jaringan otot,

 jaringan saraf.
Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup
permukaan tubuh, baik permukaan tubuh sebelah
luar maupun sebelah dalam
Jaringan epitelium dapat berasal dari
perkembangan lapisan ektoderma, mesoderma,
atau endoderma
Epitelium yang melapisi dinding dalam kapiler
darah, pembuluh limfe, dan jantung disebut
endotelium
Epitelium yang melapisi rongga tubuh, misalnya
perikardium, pleura, dan peritoneum disebut
mesotelium
Endotelium dan mesotelium berasal dari
perkembangan lapisan mesoderma
Epitelium berdasarkan Jumlah
Lapisan Sel dan Bentuk
Jaringan epitelium dapat dikelompokkan
berdasarkan jumlah lapisan sel:
1. Epitelium sederhana adalah epitelium yang sel-
selnya selapis
2. Epitelium berlapis adalah epitelium yang terdiri
atas beberapa lapis sel
3. Epitelium berlapis semu

Jaringan epitelium dapat dikelompokkan


berdasarkan bentuknya yaitu:
1. Epitelium bentuk pipih
2. Epitelium bentuk kuboid
3. Epitelium bentuk batang
1. Epitelium Sederhana
a. Epitelium selapis pipih
(squamous)
 Bentuk sel-selnya pipih
 Dilihat dari permukaannya, Sel-
selnya seperti lantai ubin tetapi
dengan batas-batas tidak teratur
 Epitelium ini berfungsi sebagai jalan
pertukaran zat dari luar ke dalam
tubuh atau sebaliknya
 Epitelium selapis pipih terdapat
misalnya pada dinding dalam kapiler
darah dan dinding alveolus paru-
paru
a. Epitel selapis kuboid
(cuboidal)
 Berbentuk seperti kubus
 Dilihat dari
permukaannya, Sel-
selnya berbentuk
poligonal
 Contohnya, epitelium
kubus pada permukaan
ovarium, kelenjar tiroid, Epitel selapis kuboid
tubulus ginjal
c. Epitelium selapis batang
(silindris)
 Berbentuk seperti batang
 Permukaannya terlihat seperti
epitelium kubus, tetapi pada
potongan tegak lurus terlihat
sel-sel yang tinggi Epitel silindris bersilia

 Ada yang memiliki silia di


permukaannya, seperti yang
terdapat pada oviduk (saluran
telur)
 Ada yang tidak memiliki silia,
misalnya pada dinding sebelah
dalam usus dan kandung
empedu
2. Epitelium Berlapis Semu

Tersusun atas
selapis sel tetapi
ketinggian sel
penyusunnya tidak
sama, sehingga
terlihat berlapis
Terdapat pada
trakea
3. Epitelium Berlapis

Tersusun atas dua atau lebih lapisan


sel
Sel pada lapisan bawah disebut sel
basal
Di atas sel basal terdapat beberapa
lapis sel yang berbentuk pipih, kubus,
atau batang atau bentuk lain yang
disebut transisional
a. Epitelium berlapis
pipih, misalnya
terdapat pada
permukaan kulit,
vagina, esofagus.
Pada vagina dan
esovagus,
permukaan epitelnya Epitelium berlapis pipih
selalu basah
b. Epitelium berlapis kubus
terdapat pada saluran
kelenjar keringat, folikel
ovarium yang sedang
berkembang dan kelenjar
ludah

c. Epitelium berlapis batang


(silindris) terdapat pada
permukaan uretra pria
d. Epitel transisional
Terdapat pada kandung
kemih. Bentuk sel epitel
transisional bergantung
pada derajat
perenggangan kandung
kemih
Epitelium berdasarkan Struktur dan
Fungsi

1. Jaringan Epitelium Penutup


 Berperan melapisi permukaan tubuh dan
jaringan lainnya
 Terdapat di permukaan tubuh, permukaan
organ, melapisi rongga, atau merupakan
lapisan di sebelah dalam dari saluran yang ada
pada tubuh, misalnya dinding sebelah dalam
saluran pencernaan dan pembuluh darah
2. Jaringan Epitelium Kelenjar
 Tersusun oleh sel-sel khusus yang
mampu menghasilkan sekret atau getah
cair
 Getah cair ini berbeda dengan darah
dan cairan antarsel
 Berdasarkan cara kelenjar menskresikan
cairannya, dibedakan menjadi:
1) Kelenjar Eksokrin
2) Kelenjar endokrin
Kelenjar Eksokrin
Merupakan kelenjar yang memiliki saluran
pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresinya
Zat sekret berupa enzim, keringat, dan air ludah
Berdasarkan banyaknya sel penyusunnya,
kelenjar eksokrin dibedakan menjadi:
1. Kelenjar eksokrin uniseluler tersusun atas satu
sel. Contoh sel goblet, yaitu sel epitelium
penghasil mukus pada lapisan usus halus dan
saluran pernafasan
2. Kelenjar eksokrin multiseluler tersusun atas
banyak sel
Macam dan contoh kelenjar
Eksokrin:
1. Kelenjar tubuler sederhana,
contoh: kelenjar Lieberkuhn pada
dinding usus
2. Kelenjar tubuler bergelung
sederhana, contoh kelenjar
keringat pada kulit
3. Kelenjar tubuler bercabang
sederhana, contoh: kelenjar
fundus pada dinding lambung
4. Kelenjar alveolar sederhana,
contoh kelenjar mukus dan
kelenjar racun pada kulit katak
5. Kelenjar alveolar bercabang
sederhana, pada kulit
6. Kelenjar tubuler majemuk,
contoh kelenjar Brunner pada
usus dan kelenjar susu
7. Kelenjar alveolar majemuk,
contoh kelenjar susu (glandula
mamae)
8. Kelenjar tubulo-alveolar
majemuk, contohnya kelenjar
ludah submaksilaris (bawah
rahang atas)
Kelenjar Endokrin
Merupakan kelenjar yang tidak memiliki
saluran pengeluaran
Sekret yang dihasilkan langsung masuk
ke pembuluh darah sehingga disebut
kelenjar buntu
Sekret yang dihasilkan disebut hormon
Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid, dan adrenal
Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang
menghubungkan antara jaringan yang satu
dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat
antara lain:
a.Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
b.Membungkus organ-organ.
c. Mengisi rongga di antara organ.
d.Mengangkut zat oksigen dan makanan ke
jaringan lain
e.Mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alat
pengeluaran
f. Menghasilkan kekebalan
Komponen Jaringan Ikat
Sel
 Sel yang menyusun jaringan ikat berasal dari sel
mesenkim yang merupakan penyusun jaringan mesenkim
pada awal kehidupan embrio
 Macam sel penyusun jaringan ikat:
1. Fibroblas adalah sel yang mensintesis dan
mensekresikan protein pada serabut
2. Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak beraturan,
umumnya terletak dekat pembuluh darah dan bergerak
jika ada luka
3. Sel Mast adalah sel yang memproduksi heparin yang
berfungsi mencedah pembekuan darah dan histamin
yang dapat mengatur permeabilitas kapiler darah
4. Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi untuk
menyimpan lemak
5. Leukosit adalah sel darah putih
Serabut
 Serabut atau serat penyusun terdiri atas:
1. Serabut Kolagen (Serabut Putih)
 Merupakan serabut yang bersifat sangat liat dan ulet
 Dalam jumlah sedikit tidak berwarna tetapi dalam
jumlah banyak berwarna putih, misalnya tendon
2. Serabut Elastin (Serabut Kuning)
 Lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat elastis
(kenyal)
 Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, dalam jumlah
banyak berwarna kuning
 Misalnya pada bantalan lemak, pembuluh darah,
ligamen
3. Serabut Retikulum
 Merupakan Serabut
halus dan
bercabang
berbentuk seperti
jala.
 Berfungsi
menghubungkan
jaringan ikat dengan
jaringan lain,
misalnya pada
sistem saraf
Macam Jaringan Ikat
Jaringan ikat dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Jaringan Ikat Biasa
 Jaringan ikat biasa dibedakan
menjadi:
a. Jaringan ikat padat
Struktur serat-seratnya padat
Dibedakan menjadi jaringan ikat
padat teratur dan tidak teratur
Pada jaringan ikat padat teratur,
berkas kolagen tersusun teratur ke
satu arah, misal tendon
Pada jaringan ikat padat teratur,
berkas kolagen menyebar
membentuk anyaman kasar yang
kuat, misal di lapisan bawah (dermis)
kulit
b. Jaringan ikat longgar.
Susunan seratnya agak
longgar
Berfungsi sebagai medium
penyokong, pengisi ruang di
antara organ dan
mengelilingi elemen-elemen
dari jaringan lain
Berperan menyediakan
nutrien bagi elemen jaringan
lain yang diselubunginya
Contoh jaringan bawah
epitelium dan di sekeliling
kapiler
2. Jaringan Ikat Khusus
Terdiri atas jaringan:
a. Jaringan Tulang Rawan
(Kartilago)
 Tulang rawan adalah spesialisasi
dari jaringan ikat berserabut tebal
dan matriks yang elastis
 Tulang rawan bersifat kuat dan
lentur
 Penyusun jaringan tulang rawan
adalah sel tulang rawan
(kondrosit) yang terletak di dalam
rongga kecil (lakuna)
 Lakuna terdapat di dalam matriks
yang mengandung serabut
 Tulang rawan tidak mempunyai
saraf dan pembuluh darah
 Tulang rawan dibedakan menjadi tiga
berdasarkan kandungan matriksnya:
1. Tulang Rawan hialin, mengandung serabut
kolagen halus, berwarna bening kebiruan.
Terdapat pada cakra epifisis, ujung tulang rusuk,
permukaan tulang di daerah persendian
2. Tulang rawan elastis, mengandung serabut
elastis dan serabut kolagen. Terdapat pada daun
telinga, epiglotis, bronkiolus
3. Tulang rawan fibrosa, mengandung serabut
kolagen yang padat dan kasar, terdapat pada
simfisis pubis
b. Jaringan Tulang Sejati (Osteon)
 Merupakan jaringan ikat yang mengandung
mineral
 Disusun oleh sel-sel tulang atau osteosit
 Osteosit berasal dari sel induk tulang atau
osteoblas
 Osteosit terletak dalam lakuna
 Osteosit tersusun dalam lapisan konsentris
yang disebut lamela
 Osteosit satu dengan lainnya saling
berhubungan melalui kanalikuli
 Jaringan tulang mengandung osteoklas, yaitu
sel berukuran besar dengan jumlah inti 6-50
 Osteoklas menghasilkan enzim kolagenase dan enzim
proteolitik lain yang berfungsi merombak tulang serta
mengatur bentuk tulang
 Tulang dibedakan menjadi 2 berdasarkan ada tidaknya
rongga di dalamnya, yaitu:
a. Tulang Kompak, terdapat sistem Havers yang terdiri
dari 4-20 lamela havers yang tersusun konsentris
mengelilingi saluran havers. Sistem havers merupakan
unit penyusun tulang. Saluran havers mengandung
pembuluh darah dan saraf sebagai penyuplai nutrien
untuk menghidupi tulang
b. Tulang Spons, terdiri dari trabekula tulang yang saling
berhubungan satu dengan lainnya. Trabekula adalah
struktur penyusun tulang spons yang berbentuk seperti
kumpulan jarum atau lempengan
c. Darah dan Limfa
Darah termasuk jaringan ikat khusus karena
darah berasal dari jaringan mesenkim
Darah terdiri atas eritrosit, leukosit, trombosit,
dan plasma darah
Plasma darah merupakan cairan yang
mengandung zat anorganik dan organik
Plasma darah merupakan zat antarsel yang
mengandung sel-sel darah dan keping darah
Sel darah dibentuk dalam sumsum tulang,
kecuali 2 macam sel darah putih (limfosit dan
monosit) dibentuk dalam kelenjar limfa.
Sel darah merah berfungsi mengangkut O2
dan CO2dalam darah
Sel darah putih berfungsi sebagai pelindung
terhadap benda asing yang masuk ke dalam
tubuh
Keping darah berperan dalam proses
pembekuan darah
Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari
jaringan-jaringan dan kembali ke aliran darah
Sel limfosit merupakan salah satu jenis sel
darah putih (leukosit) dan berfungsi sebagai
penghasil antibodi.
Jaringan Otot
Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak aktif.
Jaringan otot terdiri atas:
1. Otot polos
 Sel otot polos berbentuk
gelendong dengan sebuah inti
pipih yang terletak di tengah
sarkoplasma
 Mempunyai persarafan
autonom (involunter)
 Kontraksinya lambat, cukup
lama dan tidak cepat lelah
 Pada lambung, usus,
pembuluh darah
2. Otot rangka/ otot lurik
 Sel atau serabut sel otot
rangka berbentuk silinder
 Setiapsel berinti banyak yang
terletak di tepi sarkoplasma
 Bekerja di bawah kesadaran
(otot volunter)
 Kontraksinya cepat, tetapi
cepat lelah
 Otot rangka melekat pada
rangka (misal trisep, bisep),
lidah, bibir, kelopak mata dan
diafragma
3. Otot jantung
 Terdapat khusus pada
jantung
 Ukuran serabutnya lebih
kecil dari otot rangka
 Memiliki 1-2 inti yang
terletak pada di tengah
sarkoplasma
 Memiliki diskus interkalaris
 Kontraksinya tidak di bawah
kesadaran (otot involunter)
 Bersifat kuat dan berirama
Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri
dari sel-sel saraf
(neuron) dan serabut
saraf.
Jaringan saraf berfungsi
sebagai penghantar
rangsang, yakni
membawa rangsang
dari alat penerima
rangsang (reseptor) ke
otak kemudian
diteruskan ke otot.
Sel pembentuk jaringan saraf mempunyai
sitoplasma yang menjulur panjang
Neuron terdiri atas badan sel atau perikarion dan
prosesus (penjuluran sitoplasma) yang terdiri dari
dendrit dan akson
Badan sel memiliki inti sel dan penjuluran
sitoplasma
Dendrit adalah serabut khusus yang bercabang-
cabang dan berfungsi menerima sinyal dan
menyampaikannya ke badan sel
Akson adalah serabut panjang yang berfungsi
menghantarkan implus dari badan sel ke neuron
lain atau menyampaikan respon ke organ efektor
Akson diselubungi oleh sel penyokong (sel
Schwann)
Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan
menjadi:
1. Neuron sensori berfungsi menyampaikan implus
dari indera ke saraf pusat
2. Neuron motor berperan menyampaikan implus
dari saraf pusat ke organ efektor
3. Neuron asosiasi berfungsi menyampaikan implus
dari neuron sensori ke neuron motor
Organ Tubuh
Sekumpulan jaringan bekerja membentuk
organ tubuh yang memiliki fungsi khusus.
Misalnya, organ sirkulasi tersusun atas
jaringan otot lurik, otot jantung, otot polos,
saraf, dan jaringan ikat.
Berdasarkan letaknya, organ tubuh
dibedakan atas organ dalam dan organ luar
Contoh organ dalam: paru-paru, jantung, hati
Contoh organ luar: hidung
Organ lambung Organ jantung

Organ Usus Besar


Sistem Organ
Beberapa macam organ yang terangkai dan
mempunyai fungsi tertentu disebut sistem
organ.
Untuk menjalankan fungsinya, organ bekerja
sama dengan organ lainnya.
Sistem organ transportasi memerlukan kerja
sama antara organ jantung dan pembuluh
darah, organ paru-paru, hati, ginjal, dan kulit.
Kerusakan pada salah satu anggota sistem
organ akan merusak sistem organ tersebut
Sistem Pencernaan Sistem Pernafasan
Berbagai Sistem dalam tubuh beserta Fungsi dan Organ penyusunnya

No Sistem Fungsi Organ Penyusun

1 Gerak Penyokong, pelindung Tulang dan otot


organ internal, alat gerak
2 Sirkulasi Transportasi darah dan Jantung, pembuluh darah,
cairan limfe pembuluh limfe, darah
3 Saraf Koordinasi aktivitas tubuh Otak, 12 pasang saraf kranial,
31 pasang saraf spinal, sistem
saraf simpatik,sistem saraf
parasimpatik
4 Kelenjar Enghasilkan hormon Kelenjar tiroid, kelenjar
buntu untuk mendorong paratiroid, kelenjar pituitari,
(endokrin) pertumbuhan, kelenjar adrenal
perkembangan, dan
koordinasi aktivitas tubuh
No Sistem Fungsi Organ Penyusun

5 Respirasi Bernafas (pertukaran Hidung, tenggorokan (trakea),


udara) paru-paru
6 Pencernaan Memproses makanan Mulut, faring, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus
besar, kelenjar pencernaan
7 Ekskresi Pengeluaran sisa-sisa Ginjal, ureter, kantong kemih,
metabolisme, mengatur uretra
keseimbangan osmotik
darah

8 Reproduksi Reproduksi Organ kelamin jantan (testis,


penis) dan betina (ovarium,
uterus)

9 Kulit Pelindung tubuh Kulit dan derivatnya


(integumen)
Transplantasi Organ

Tujuan transplantasi organ adalah untuk


menggantikan organ tubuh yang rusak
dengan organ baru
Transplantasi Organ sering mengalami
kegagalan karena ada penolakan dari tubuh
pasien
Transplantasi akan berhasil jika organ berasal
dari tubuh pasien sendiri
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai