Anda di halaman 1dari 43

JARINGAN PADA HEWAN

JARINGAN PADA HEWAN


Jaringan adalah sekumpulan sel sejenis
yang bentuk dan struktur yang
memiliki untuk
sama
fungsi tertentu. Cabang ilmu biologi yang
mempelajari tentang jaringan adalah
khusus
Histologi. Jaringan-jaringan penyusun tubuh
hewan (maupun manusia) menjadi 5
kelompok, yaitu :
dibagi
1. Jaringan Embrional
2. Jaringan Epitel
3. Jaringan Otot
4. Jaringan Ikat
5. Jaringan syaraf
A. Jaringan Embrional
Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-
selnya senantiasa membelah. Jaringan
ini
merupakan hasil pembelahan sel zigot. Pada
tahap awal terbentuknya sel zigot, sel-
pembentuknya memiliki yang sel
bentuk dalam perkembangan selanjutnya sel-sel
Namun sama.
tersebut akan dan mengalami
membelah perubahan fungsi, proses
disebut spesialisasi. Hasil spesialisasi
bentuk maupun ini ini antara
lain; lapisan jaringan embrional.
Berdasarkan jumlah lapisan embrionya, hewan
dibagi menjadi:
Hewan diploblastik, yaitu hewan yang
embrionya terdiri atas 2 lapis. Contoh:
Coelenterata, tidak mempunyai mesoderm.
Hewan triploblastik, yaitu hewan yang
embrionya terdiri atas 3 lapis. Contoh: cacing
tanah, siput, Arthropoda, dan Chordata.
Lapisannya, yaitu: ektoderm (lapisan luar),
mesoderm (lapisan tengah), dan entoderm (lapisan
dalam).
B. Jaringan Epitel
Jaringan epitel yaitu jaringan yang menutupi
atau melapisi permukaan tubuh, baik permukaan
tubuh sebelah luar (mis: kulit) maupun sebelah
dalam (mis: permukaan dalam usus, paru2,
pembuluh darah, rongga tubuh). Jaringan epitel
berasal dari spesialisasi lapisan ectoderm. Fungsi
jaringan epitel :
Melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan
Mengangkut zat-zat antar jaringan atau rongga
yang dibatasinya
Pada saluran pencernaan, jaringan epitel
nya dapat mengeluarkan enzim
Ciri-ciri jaringan epitel :
Tidak memiliki ruang-ruang antar sel
Tidak mengandung pembuluh darah tapi
mengandung ujung saraf
Mendapat makanan dari kapiler darah
yang terdapat pada jaringan ikat di
dekatnya
Memiliki kemampuan regenerasi yang
cukup tinggi
Bentuk permukaannya bermacam-macam, ada
yang bersilia, ada yang memiliki tonjolan, ada
juga yang permukaannya yang diselaputi
lendir atau mukosa
Jenis epitelium berdasarkan
letaknya:
Epdermis, adalah jaringan yang
epitelium melapisi bagian luar tubuh
Endotelium, adalah jaringan yang
melapisi organ (jantung, usus, dll) yang
epitelium
berasal dari lapisan mesoderma
Mesotelium adalah jaringan yang
, epitelium rongga
membatasi (perikardium,
berasal dari lapisan mesodermapleura) yang
Jaringan epitelium berdasarkan bentuk dan
lapisannya
Jaringan epitelium berdasarkan struktur dan
fungsi :
a. Jaringan epitelium penutup: berperan melapisi
permukaan tubuh dan jaringan lainnya. Jaringan
ini terdapat di permukaan tubuh, permukaan
organ, melapisi rongga, atau merupakan lapisan
di sebelah dalam dari saluran yang ada pada
tubuh (sebelah dalam saluran pencernaan dan
pembuluh darah).
b. Jaringan epitelium kelenjar: tersusun oleh sel2
khusus yang mampu menghasilkan sekret dan
getah cair (berbeda dari darah dan cairan
antarsel).
Berdasarkan cara kelenjar
mensekresikan cairannya, kelenjar
dibedakan menjadi dua, yaitu:
 Kelenjar eksokrin, merupakan kelenjar yang memiliki
saluran pengeluaran untuk menyalurkan hasil
sekresinya. Zat sekret dapat berupa enzim, keringat, dan
air ludah. Dan berdasarkan sel penyusunnya maka
dibagi 2 yaitu uniseluler (contoh: sel goblet, yaitu sel
epitelium penghasil mukus/lendir pada lapisan usus
halus) dan multiseluler (contoh:epitel selaput lendir
lambung dan rongga hidung)
 Kelenjar endokrin, merupakan kelenjar yang tidak
memiliki saluran pengeluaran. Sekret yang dihasilkan
langsung masuk ke pembuluh darah sehingga disebut
juga kelenjar buntu. Sekret yang dihasilkan disebut
hormon
C. Jaringan Otot
Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif.
Jaringan otot tersusun atas sel-sel yang
otot tugasnya
menggerakkan berbagai organ
pada
tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena
jaringan otot mampu berkontraksi. Pada Vertebrata
dikenal 3 macam jaringan otot, yaitu:
a. Otot Polos
b. Otot Lurik atau Otot Rangka
c. Otot Jantung
a. Otot Polos
 Sel otot polos berbentuk
gelendong dengan kedua
ujung meruncing, serta
mempunyai sebuah inti pipih di
tengah sarkoplasma
 Mempunyai persarafan
autonom atau bekerja secara
tidak sadar (diluar kontrol otak).
 Kontraksinya lambat, cukup
lama, dan tidak cepat lelah.
Terdapat di dinding semua
organ tubuh yang berlubang
kecuali jantung.
b. Otot Lurik (Otot Rangka)
Berbentuk silinder
dan memiliki nukleus
lebih dari satu yang
terletak di tepi
sarkoplasma
Otot rangka bekerja
dibawah kesadaran
sehingga disebut otot
volunter
Konstaksinya cepat,
kuat tetapi cepat lelah
Terdapat di seluruh
rangka tubuh
c. Otot Jantung
 Tersusun dari sel-sel
berbentuk silindris
panjang seperti otot
lurik, bercabang dengan
inti di tengah.
 Reaksi terhadap
rangsang lambat
 Kontraksinya dibawah
kesadaran (involunter),
kuat dan berirama
 Otot jantung hanya
terdapat pada jantung
dan vena cava yang
menuju jantung
D. Jarigan Ikat
Jaringan ikat disebut juga jaringan pengikat
atau jaringan penyokong. Berfungsi untuk
melindungi jaringan dan organ dan mengikat
sel-sel untuk membentuk jaringan dan
mengikat jaringan dan jaringan untuk
membentuk organ. Secara embriologi, jaringan
ikat berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan
ikat tersusun atas matriks dan sel-sel penyusun
jaringan ikat.
Komponen Jaringan Ikat
a. Sel penyusun jaringan ikat antara lain :

 Fibroblas yaitu sel berbentuk serat yang berfungsi sebagai


sekresi protein penyusun matriks.
 Sel adiposa Disebut juga sel lemak, berfungsi untuk
menyimpan lemak sebagai cadangan energi. Memiliki
kemampuan untuk menggembung sehingga dapat
menampung lemak. Sebelum menggembung dan menimbun
lemak, sel adipose bentuknya meyerupai fibroblas.
 Sel plasma Terdapat secara melimpah dibawah membran epitel
yang basah. Berfungsi menghasilkan antibody yang khas
untuk proteion asing (antigen).
 Sel tiang Berfungsi menghasilkan heparin dan histamin. Heparin
adalah antikoagulan yang dibentuk dari polisakarida yang
berfungsi untuk membekukan darah. sedangkan Histamin
adalah sekresi saat terjadi degradulasi sel tiang oleh antigen
yang sesuai. Berfungsi untuk mengatur permeabilitas darah.
 Makrofag Merupakan sel jaringan ikat yan dapat berubah
bentuk. Berfungsi untuk fagositosis sel buangan, sel mati
dan bakteri. Terdapat di dekat pembuluh darah.
b. Serabut / serat penyusun jaringan ikat terdiri
dari 3 macam, yaitu ;
 Serabut kolagen (serabut putih): Merupakan serabut yang
paling banyak ditemukan dan bersifat sangat liat dan ulet.
Tersusun atas protein kolagen. Dalam jumlah banyak berwarna
putih dan berbentuk seperti berkas-berkas beragam. Terdapat
pada tendon (penghubung otot dengan tulang)
 Serabut elastin: lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat
elastis (kenyal). Tersusun dari protein dan
mukopolisakarida yang dikelilingi glikoprotein. Dalam jumlah
banyak berwarna kuning dan bentuknya seperti bangunan
bercabang-cabang. Terdapat pada bantalan lemak,
pembuluh darah, ligamen, dan tulang rawan laring)
 Serabut retikulum (jala): serabut paling halus dan bercabang
membentuk seperti jala. Sifatnya sama dengan serat kolagen
yaitu kuat, kurang lentur tapi daya regang tinggi, tetapi
berukuran lebih tipis. Tersusun dari kolagen yang dikelilingi
glikoprotein. Berperan untuk mengikat jaringan ikat dengan
jaringan lainnya. Terdapat pada hati, limpa dan kelenjar limfe.
.
Macam Jaringan Ikat
Yang termasuk jaringan ikat yaitu;
1. Jaringan ikat longgar
2. Jaringan ikat padat
3. Jaringan tulang rawan
4. Jaringan tulang
5. Jaringan darah
6. Jaringan limfa atau getah bening
7. Jaringan Lemak
Macam Jaringan Ikat
1. Jaringan Ikat Longgar

 Terdiri sebagian besar oleh


serat kolagen, retikuler dan
elastin.
 memiliki beberapa sel, seperti
makrofag, sel plasma, sel tiang
dan sel adipose
 Berfungsi sebagai medium
penyokong, pengisi ruang di
antara organ, dan mengelilingi
elemen2 dari jaringan yang
lain. Selain itu, berperan
menyediakan nutrien bagi
elemen jaringan lain yang
diselubunginya.
 Terdapat di mesentrium,
dibawah epitel mukosa saluran
pencernaan, pembungkus
pembuluh darah, akson saraf
Macam Jaringan ikat
2. Jaringan ikat padat
 Didominasi oleh serat kolagen yang
disisipi sel fibroblas diantaranya.
 Bersifat fleksibel tetapi tidak elastic
 Berfungsi menghubungkan antar
organ tubuh.

Terdapat dua jenis jaringan ikat padat.


yaitu:
 Jaringan ikat padat teratur yang
terdapat pada ligamen dan
tendon. Tendon adalah jaringan
yang menghubungkan otot dengan
tulang. Ligamen adalah jaringan
yang menghubungkan tulang
dengan tulang.
 Jaringan ikat padat tidak teratur
yang terdapat pada pembungkus
tulang dan lapisan dermis pada kulit.
Macam Jaringan Ikat
3. Jaringan Tulang Rawan (kartilago)

 Merupakan spesialisasi dari jaringan ikat berserabut tebal dan matriks yang elastis.
bersifat kuat dan lentur, penyusunnya adalah kondrosit (sel tulang rawan) yang
terletak di dalam lakuna (rongga kecil). Lakuna terdapat di dalam matriks yang
mengandung serabut.
 Berfungsi sebagai rangka tubuh pada awal embrio, menunjang jaringan lunak
dan organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang dan sendi.
 Kartilago terdiri atas sel-sel tulang rawan yang terlindung oleh fibrosa tipis dan
tersimpan pada satu rongga dalam matrriks. Matriksnya banyak dengan komponen
utama zat kondrin. Jaringan tulang rawan merupakan jaringan yang bersifat fleksibel.
Fungsinya untuk menyokong rangka pada embrio dan bagian-bagian dari rangka
hewan atau orang dewasa.
 Terdiri atas susunan kompleks protein dan karbohidrat, yang disebut kondromukoid.
 Sel tulang rawan disebut kondrosit, berfungsi untuk mensintetis matriks.
 Pada anak-anak, sel tulang rawan berasal dari sel-sel mesenkim.
 Sel mesenkim itu membentuk serat-serat dan matriks padat disekitarnya.
 Pembentukan matriks itu membuat ruang disekeliling sel mesenkim yang disebut
lakuna.
 Pada orang dewasa, jaringan tulang rawan dibentuk dari selaput tulang
rawan (perikondrium).
 Pertumbuhan tulang rawan menjadi tulang dewasa disebut osifikasi.
Macam Tulang Rawan
a. Tulang Rawan Hialin
 mengandung serabut kolagen
yang halus, berwarna bening
kebiruan, jernih dan mengkilap
 Terdiri atas serat yang berdaya
elastisitas tinggi.
 Merupakan tulang rawan
terbanyak dalam tubuh
dan tulang rawan paling
lemah.
 Tulang rawan ini adalah rangka
semetra manusia pada saat
masih embrio.
 Terdapat pada: Persendian,
ujung tulang rusuk yang
melekat ke tulang dada,
saluran pernapasan, cakram
epifisis,ujung tulang iga, ujung
tulang pipa, dan lainnya
Macam Tulang Rawan
b. Tulang Rawan Elastis
Matriks agak keruh,
mengandung serabut
elastin kuning dan serabut
kolagen yang tersusun
seperti jala, serta memiliki
perikondrium.
Berfungsi menyokong
jaringan dan memberikan
daya lentur pada
jaringan itu.
Terdapat di: embrio,
laring, bagian telinga luar,
daun telinga, epiglotis,
saluran eustachius,
Macam Tulang Rawan
c. Tulang Rawan
Fibrosa

Terdiri atas serat


kolagen yang padat dan
kasar, membuatnya
sebagai tulang rawan
paling kuat.
Berwarna gelap
dan keruh.
Berfungsi sebagai
pelindung dan
penyokong jaringan
Terdapat pada
simfisis pubis (pertemuan
tulang kemaluan), ujung
tulang pipa atau di daerah
Macam Jaringan Ikat
4. Jaringan Tulang

 Tersusun atas sel tulang yang diebut osteosit, yang dibentuk dari osteoblas.
 Osteoblas adalah sel yang berasal dari fibroblas.

Unit dasar tulang disebut sistem Havers, terdiri atas lamela, lakuna, kanalikuli
dan saluran Havers.
 Lamela adalah lapisan konsentris matriks yang terdiri dari garam mineral
dan serat kolagen. garam-garam mineral itulah yang membuat tulang
menjadi keras.
 Lakuna adalah suatu ruang kecil diantara lamela yang di dalamnya
mengandung osteosit.
 Kanalikuli adalah sebuah saluran yang berfungsi menyalurkan makanan dan
mengeluarkan zat sisa.
 Saluran Havers adalah saluran ditengah-tengan tulang, yang berisi
pembuluh darah dan saraf. Didalam saluran ini ada sebuah saluran lagi
yang disebut Saluran Volkmann yang berfungsi untuk menghubungkan dua
saluran Havers.
penyusun tulang adalah:
 Kalsium Klorida (CaCl2)
 Kalsium Fosfat (Ca2PO4)
 Magnesium Klorida (MgCl2)
 Barium Klorida (BaCl2)
 Barium Sulfat (BaSO4)
Fungsi jaringan tulang adalah:
 Alat gerak pasif dalam tubuh
 Penyokong dan pemberi bentuk pada tubuh
 Tempat melekatnya otot
 Melindungi organ-organ lunak
 Dalam proses osifikasi ada proses mineralisasi, yaitu
perubahan penyusunan materi organic menjadi materi
anorganik. Dalam tulang, mineral utamanya adalah kalsium
dan fosfat.
 Berdasarkan strukturnya, tulang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
 Jaringan tulang spon (bunga karang) Matriks berongga-rongga, berisi
sum-sum merah, terdapat pada ujung-ujung tulang pipa, tulang pendek
dan tulang pipih, berfungsi sebagai tempat memproduksi sel darah
merah.
 b) Jaringan tulang kompak. Jaringan tulang kompak antara lain terdiri
atas lapisan semen di bagian paling luar, sel-sel tulang atau osteosit,
matriks, dan saluran havers. Matriks tulang tersusun atas zat kolagen
dan endapan kapur. Fungsi tulang kompak adalah sebagai alat gerak
fasif, penyokong, tempat perlekatan otot, dan melindungi organ tubuh.

 Tulang kompak: terdapat sistem harvers yang terdiri dari 4-20


lamela harvers yang tersusun konsentris mengelilingi saluran
harvers. Merupakan unit penyusun tulang, yang
mengandung pembuluh darah dan saraf sebagai penyuplai
nutrien untuk menghidupi tulang.
 2. Tulang bunga karang: tidak terdapat sistem harvers tetapi terdiri
dari trabekula tulang yang saling berhubungan satu dengan
lainnya.
 Contoh tulang kompak dan tulang bunga karang ditemukan pada
tulang panjang. Kedua bonggol tulang (epifisis) terdiri dari tulang
bunga karang, bagian tengah merupakan tulang kompak.
Macam Jaringan Ikat
5. Jaringan Darah
 Darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
keping darah (trombosit) dan plasma darah.
 Plasma darah merupakan cairan yang mengandung zat anorganik
(misalnya ion-ion karbonat, natrium, klorida) dan zat organik (misalnya
protein, asam amino, glukosa, hormon). Selain itu plasma darah
merupakan zat antar sel yang mengandung sel-sel darah dan keping
darah. Secara umum sel darah dibentuk dalam sum-sum tulang,
kecuali dua macam sel darah putih (limfosit dan monosit) dibentuk
dalam kelenjar limfe. Secara terperinci setiap jenis sel darah tersebut
memiliki peranan yang spesifik
 Jaringan darah berfungsi sebagai pembawa sari-sari makanan,
hormon, oksigen, sisa metabolisme dan mencegah infeksi.
 Sel darah yang telah dewasa atau matang yang masuk dalam
system
peredaran darah.
 Jaringan darah berfungsi: membawa sari makanan, membawa hormon,
membawa oksigen, membawa sisa hasil metabolisme, mencegah
infeksi
Bagian Jaringan Darah
a. Eritsosit (sel darah
merah)
 Berbentuk seperti
lempengan bikonkaf
dengan diameter ± 8
μm.
 Berwarna merah,
sehingga disbut juga sel
darah merah.
 Eritorsit tidak memiliki
inti sel, namun
mengandung protein
yang disebut
hemoglobin
yang terdapat di
sitoplasma sel
eritsorit
Bagian Jaringan Darah
b. Leukosit (sel darah
putih)
 Leukosit memiliki sebuah inti sel
dan tidak mengandung hemoglobin.
 Berwarna putih pucat, sehinga
disebut sel darah putih.
 Fungsi sebagai pertahanan tubuh
 Gerakan yang dilakukan adalah
gerakan amuboid.
 Jenis sel darah putih:
⁻ Granulosit, yaitu leukosit yang
memiliki protein granula di
sitoplasmanya. Granulosit
terdiri dari nuetrofil, eosinofil
dan basofil.
⁻ Agranulosit, yaitu leukosit yang
tidak memiliki protein granula di
sitoplasmanya. Agranulosit
terdiri dari limfosit dan monosit.
Bagian Jaringan Darah
c. Trombosit (keping
darah)

 Berbentuk lempengan dengan


diameter anrata 2 hingga 4
μm.
 Trombosit memiliki banyak
protein granula, namun tidak
memiliki ini sel (nukleus).
 Berfungsi mempercepat
pembekuan darah akibat
kerusakan pada pembuluh
darah dan perbaikan jaringan
yang rusak saat terjadi luka
Bagian Jaringan Darah
d. plasma
 Merupakan bagian darah
yang cair yang
mengandung elektrolit.
 Plasma darah memiliki
protein yang disebut
protein plasma.
 Protein plasma terdiri atas
albumin, globulin dan
fibrinogen.
 Plasma darah juga
mengandung zat terlarut
lain, seperti: zat
saripati makanan,
hormon, faktor- faktor
pembeku darah
Macam Jaringan Ikat
6. Jaringan Limfa (getah bening)
 Tersusun dari serat retikuler dan sel-sel limfosit dan makrofag.
 Terdapat pada organ tymus, kel. Limfe, tonsil dan limpa.
 Limfosit cenderung berkelompok. Kelompok limfosit disebut Nodulus yang bisa kita jumpai
di tonsil, limpa, tymus dan saluran pencernaan.

Limfe adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan2 dan kembali ke aliran darah +
dengan sel limfosit dan antibodi. Sel limfosit merupakan salah satu jenis sel darah
putih (leukosit) dan berfungsi sebagai penghasil antibodi.
 Adalah bagian darah yang keluar dari pembuluh darah. Komponen utamanya adalah air,
yang di dalamnya terlarut glukosa, lemak dan garam. Komponen selulernya berupa limfosit
dan granulosit. Fungsi jaringan ini adalah untuk mengangkut cairan jaringan, protein,
lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke system pembuluh darah.
 Getah bening adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh darah. Jaringan getah
bening terdiri atas bagian seluler berupa sel darah putih limfosit dan granulosit, dan cairan
yang mengandung glukosa, lemak, dan garam mineral. Getah bening beredar ke seluruh
tubuh melalui pembuluhnya. Pembuluh getah bening berada parallel dekat pembuluh
vena. Fungsi jaringan limfa adalah untuk mengangkut cairan jaringan , protein, lemak,
garam- garam mineral, dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
 Terdapat di: timus, kelenjar limfe, tonsil dan limpa.
 Terdiri atas sel-sel dan serat-serat retikuler.
 Berfungsi sebagai rangka penunjang timbunan limfosit dan makrofag.
 Di daerah tertentu, lomfosit mengalami pemusatan yang disebut nodulus.
 Nodulus terdapat di tonsil, limpa, timus dan sepanjang saluran pencernaan.
Macam Jaringan ikat
7. Jaringan Lemak
• Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim.
• Tersusun dari sel-sel lemak yang tidak membentuk
serat atau matriks
• Khusus untuk menimbun/menyimpan lemak.
• Jaringan ini terdapat pada seluruh bagian tubuh, di
bawah kulit, sekitar persendian, disekitar organ-organ
dalam.
• Jaringan Lemak berfungsi sebagai :

⁻ Bantalan untuk melindungi organ-organ tubuh dari


benturan.
⁻ Persediaan cadangan makanan (energi)
Terdapat 2 jenis jaringan lemak :
a. Jaringan Lemak b. Jaringan Lemak
Cokelat Putih
sel lebih kecil  Sel terbagi menjadi
dari pada lemak kelompok sel disebut
putih lobulus
Unit lemak  Tiap sel dikelilingi oleh

tersebar pada serabut kolagen dan


retikuler
sitoplasma
 Diameter 200 mikron
Kadar sitokrom
dan mengandung satu
tinggi, sehingga unit lemak
berwarna cokelat  Sitoplasma tipis dan inti
Sering dijumpai pada pipih
rodensia dan binatang
Jaringan Syaraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau
neuron. Jaringan saraf berfungsi untuk mengatur
dan mengkoordinasi segala aktivitas tubuh.
Jaringan saraf terdapat di otak, sumsum tulang
belakang, dan di urat saraf. Sel saraf mempunyai
kemampuan iritabilitas dan konduktivitas.
Ada 3 macam sel syaraf atau
Neuron, yaitu:
Neuron Sensorik : menerima sinyal dari
lingkungan dan mengirimkannya ke saraf pusat.
Neuron Motorik : mengirimkan sinyal dari
saraf pusat ke bagian tubuh lain.
Antara neuron satu dengan neuron lain
terdapat celah sinapsis. Pada celah ini terdapat
neurotransmitter yang bertugas mengirimkan
sinyal dari satu neuron ke neuron lain.
Sel Neuron terbagi atas beberapa
bagian, yaitu :
• Dendrit, yaitu penjuluran ke arah
luar badan sel yang berperan
sebagai penerima sinyal.
• Badan sel, yaitu bagian utama neuron
yang memiliki inti sel.
• Akson (neurit), yaitu penjuluran badan
sel yang berfungsi mengirimkan sinyal.
Pada akson terdapat :
• Selubung Miellin, yaitu bagian sel yang
membungkus akson.
• Selubung Miellin terdiri atas sel-sel
Schwaan
• Terminal akson, yaitu tempat
bertemunya sel saraf dengan sel saraf
lainnya.
• Pada terminal akson ini terdapat
sinaps, yaitu pertemuan antara dua
terminal akson.
• Di sinaps ada cairan yang disebut
neurotransmitter.
• Neurotransmitter berfungsi
transmisi sinyal antara satu sel
syaraf (neuron) dengan sel syaraf

Anda mungkin juga menyukai