Anda di halaman 1dari 12

NAMA : Duwi Ayu Sabila

NIM : 2305111409
KELAS : 1B
MATA KULIAH : Biologi Dasar

Ringkasan materi struktur organanisasi pada hewan

Pengertian Struktur : Susunan,Organisasi : Susunan berbagai macam bagian menjadi


kesatuan
yang teratur. Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur dan organisasi tubuh hewan adalah
susunan
dari berbagai macam kesatuan yang teratur pada tubuh hewan.

 Lapisan Lembaga pada Hewan


 Lapisan Ektoderm : Kulit dan syaraf
 Lapisan Mesoderm : Otot,rangka ,dan organ
 Lapisan Endoderm : Saluran dan kelenjar pencernaan

 Macam-Macam Jaringan pada Hewan


1. Jaringan Epitel, Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan
rongga tubuh
Mempunyai ciri-ciri yaitu :
 Disusun oleh sel-sel dan molekul ekstraseluler berbentuk matris.
 Bentuk sel penyusun bervariasi bergantung pada fungsi dan letaknya.
 Mempunyai sebuah permukaan yang tidak berhubungan dengan jaringan lain.
 Berfungsi sebagai penutup dan kelenjar.
 Tidak terdapat material diantara sel-sel penyusunnya.
 Tipe Sel
Epitel terbagi menjadi 2 kelompok berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu epitel
penutup dan epitel kelenjar.
1) Epitel Penutup
Adalah jaringan yang tersusun dalam bentuk lembaran – lembaran yang
menutup permukaan luar tbuh, rongga tubuh, atau saluran yang berhubungan
dengan permukaan tubuh. Selain sebagai penutup, epitel juga berfgsi untuk
proteksi dan adsorbs zat.
2) Epitel Kelenjar
Epitel kelenjar adalah jaringan yang terbentuk dari sel – sel yang
terspesialisasi untuk memproduksi sekret (getah cair). Molekul yang
disekresikan biasanya disimpan di dalam sel tepatnya di vakuola sekresi. Sel
– sel epitel kelenjar dapat mensekresi protein (pankreas), lemak (lemak ginjal
danelenjar minyak rambut),dan kompleks karbohidrat dan protein.
Adapun jenis-jenisnya yaitu :
( Berdasarkan jumlah lapisan sel )
1. Eitel pipih selapis, Epitel pipih selapis terdiri atas selapis sel-sel yang berbentuk pipih,
seperti ubin. Kerapatan antarsel sangat dekat. Epitel pipih selapis terdapat pada epitel
pembuluh limfa dan lapisan endotel pembuluh darah, epitel selaput pembungkus
paruparu, jantung, alveoli, dan perikardium.
2. Epitel kubus selapis disusun oleh selapis selsel berbentuk kubus. Inti sel berbentuk
bulat dan besar dan terletak di tengah. Epitel ini terdapat pada kelenjar gondok,
permukaan lensa mata, dan ovarium. Fungsi dari epitel kubus selapis adalah
melindungi bagian di bawahnya dan sekresi (mengeluarkan zat yang diperlukan
tubuh).
3. Epitel silindris satu lapis, Epitel ini berbentuk silinder satu lapis dan mempunyai inti di
tengah. Epitel ini terdapat pada dinding usus dan kantung empedu. Pada permukaan sel
yang berbatasan dengan lumen, membran sel menonjol membentuk mikrovili sehingga
permukaan sel menjadi lebih luas. Permukaan sel yang luas ini akan mengoptimalkan
absorpsi makanan. Selain berfungsi untuk absorpsi, epitel silinder selapis berfungsi
juga untuk proteksi dan sekresi.
4. Epitel silindris berlapis bertujuan untuk melancarkan proses sekresi dan perlindungan
organ. Epitel ini biasanya hanya didapati pada tubuh pria, yaitu pada bagian uretra dan
kelenjar tertentu pada tubuh pria.
5. Jaringan Epitel Transisional, Jaringan epitel transisional merupakan jaringan yang
tersusun atas sel yang memiliki bentuk yang dapat berubah-ubah. Pada bagian dasar
sel dapat memiliki bentuk kubus atau silindirs, sedangkan pada bagian tengah
memiliki bentuk kubus dan pada bagian atasnya berbentuk pipih.
6. Epitel pipih berlapis, Epitel pipih berlapis banyak terdiri atas dua atau lebih lapisan sel
berbentuk pipih. Epitel pipih berlapis banyak terdapat pada lapisan rongga mulut,
esofagus, vagina, epidermis, dan ujung uretra. Epitel pipih berlapis bayak berfungsi
sebagai proteksi atau perlindungan organ yang dilapisi.

2. Jaringan Ikat,Jaringan ikat merupakan jaringan yang berkembang dari mesenkim, yang
berasal dari lapisan tengah embrio (mesoderm). Jaringan ikat ini merupakan penyokong
utama dari tubuh hewan dan manusia, sehingga seringkali disebut juga sebagai jaringan
penyokong atau jaringan penyambung. Sel-sel jaringan ikat berada dalam sejumlah besar
matriks (bahan ekstraseluler) yang diekskresikan sel-sel penyusunnya. Letak sel-sel
jaringan ikat tidak berhimpitan rapat atau berpencar-pencar, bila berhubungan dengan
ujung-ujung protoplasmanya. Jaringan ikat dibagi menjadi 3
 Jaringan Ikat Sebenarnya,
Jaringan ikat sebenarnya merupakan jaringan ikat yang berada di seluruh bagian
tubuh hewan karena berada di bawah kulit hewan, yang berfungsi menghubungkan
berbagai organ serta mengisi ruang antarjaringan yang berdekatan. Berdasarkan
susunannya, jaringan ikat dibedakan menjadi jaringan ikat longgar, jaringan ikat
padat, dan jaringan lemak (jaringan adiposum). Jaringan ikat longgar dibentuk oleh
matriks atau substansi dasar yang mengandung bermacam-macam sel dan serabut.
Di dalam matriks pembentuk jaringan ikat longgar, terdapat empat macam sel,
yaitu fibroblas, sel cagak (mast cell), sel lemak, dan makrofag.Jaringan ikat padat
dibagi menjadi dua, yaitu jaringan ikat kolagen dan jaringan ikat elastis. Jaringan
ikat kolagen merupakan jaringan ikat padat yang matriksnya mengandung berkas
serabut kolagen yang padat. Contoh dari jaringan ikat kolagen ini adalah tendon
yang melekatkan otot pada tulang. Sementara jaringan ikat elastis adalah jaringan
ikat padat yang matriksnya hanya mengandung serabut elastis. Jaringan ikat elastis
ini terletak pada ligamen yang mengikat tulang-tulang dalam paru-paru,
persendian, pita suara, dan dinding trakea. Jaringan lemak (adiposum) merupakan
jaringan ikat sebenarnya yang dalam matriksnya hanya terdapat sel-sel lemak yang
penting untuk menyimpan lemak cadangan. Jaringan lemak berfungsi sebagai
pelindung berbagai organ lunak seperti jantung dan ginjal, sementara pada kulit,
jaringan lemak ini berfungsi sebagai pencegah kehilangan panas.
 Jaringan Tulang atau Rangka
Jaringan tulang merupakan jaringan ikat yang berfungsi sebagai penyokong tubuh.
Oleh karena itulah jaringan tulang dilengkapi oleh rangka yang kaku. Jaringan
tulang juga terdiri dari sel-sel yang terdapat dalam matriks organik seperti pada
jaringan ikat, tetapi matriks jaringan tulang bersifat lebih keras. Pada hewan
vertebrata ada dua jenis jaringan tulang, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang
keras. Tulang rawan (kartilago) merupakan jaringan ikat yang disusun oleh matriks
organik yang mengandung sel-sel kondroblas. Sel-sel kondroblas tersebut
menghasilkan matriks kondrin. Tulang rawan sendiri dibagi menjadi tiga, yaitu
rawan hialin, rawan elastis, dan rawan fibrosa.
1. Rawan hialin merupakan tulang rawan yang matriksnya semitransparan dan
mengandung kondroitin sulfat. Rawan hialin ini terdapat pada tulang rusuk,
tulang pipa, hidung, rangka embrio, dan saluran pernapasan.
2. Rawan elastik merupakan tulang rawan yang matriksnya agak keruh dan
mengandung serabut elastis kuning. Bila rawan elastik ini dibengkokkan,
akan terasa lentur dan dapat kembali ke bentuknya yang semula. Contoh dari
rawan elastik adalah epiglotis, daun telinga, tulang rawan pada faring, dan
pembuluh Eustachius.
3. Rawan fibrosa adalah tulang rawan yang matriksnya mengandung banyak
berkas serabut kolagen yang padat dan memiliki daya renggang yang lebih
kuat daripada rawan hialin. Contoh dari rawan fibrosa ini adalah simfisis
pubis (persambungan tulang kemaluan) dan diskus antarruas
tulang belakang.

Tulang keras terbentuk dari matriks yang 70%-nya terdiri dari garam-garam
anorganik, terutama kalsium sulfat, dan 30%-nya terdiri dari zat organik, terutama
serabut kolagen. Osteoblas merupakan sel pembentuk tulang yang mensekresikan
bahan organik, garam fosfat, dan karbonat. Saat sekeliling osteoblas menjadi keras,
osteoblas menjadi osteosit. Berdasarkan matriksnya, tulang keras dibagi menjadi
dua, yaitu tulang kompak (tulang keras) dan jaringan tulang spons (bunga karang).
Tulang kompak memiliki susunan matriks yang padat, sementara tulang spons
memiliki susunan matriks yang longgar atau berongga dan berisi sumsum merah
yang memproduksi sel-sel darah.
 Jaringan Darah, Jaringan darah merupakan jaringan ikat yang disusun oleh sel-sel
darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah,
yang berada dalam cairan yang dinamakan plasma. Plasma darah terdiri dari air
yang mengandung berbagai zat terlarut yang dialirkan dari satu bagian tubuh ke
bagian tubuh lainnya. Bahan makanan seperti glukosa, lemak, dan asam amino,
dibawa dari usus ke hati, urea dari hati ke ginjal, dan hormon dari kelenjar buntu
menuju berbagai organ yang menjadi target. Sel darah merah atau eritrosit
memiliki fungsi sebagai pembawa oksigen dari organ respirasi ke berbagai
jaringan, sel darah putih atau leukosit memiliki fungsi sebagai pembunuh bibit
penyakit, sementara keping-keping darah berfungsi sebagai pembekuan darah. Sel
darah putih dibedakan menjadi eosinofil, neutrofil, basofil (yang dihasilkan
sumsum merah) dan limfosit, monosit (yang dihasilkan jaringan limfoid).
 Limfa, Limfe adalah jaringan getah bening yang mengangkut protein, lemak, dan
zat- zat lain dari jaringan tubuh ke dalam darah. Limfe mengalir dalam suatu
pembuluh bernama pembuluh limfe yang terletak sejajar dengan pembuluh darah
balik (vena).

Fungsi Jaringan Ikat pada Hewan


Jaringan ikat pada hewan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
 Sebagai pelekat satu jaringan dengan jaringan lainnya.
 Sebagai pembungkus organ-organ.
 Sebagai pengisi rongga yang ada di antara organ-organ.
 Sebagai pelindung tubuh dari bakteri (jaringan ikat longgar).
 Sebagai pemberi bentuk pada tubuh (skeleton).
 Sebagai pencegah tubuh kehilangan panas (adiposum).
 Sebagai produsen darah (jaringan darah/hematopoietik).

3. Jaringan Otot,Jaringan otot merupakan jaringan yang berasal dari lapisan embrional
dan disusun oleh sel-sel khusus yang mampu berkontraksi karena mengandung
miofibril sebagai elemen kontraktil. Jaringan otot ini kira-kira membangun 40% dari
berat tubuh vertebrata, termasuk manusia. Fungsi jaringan otot pada hewan adalah
sebagai alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Gerakan anggota gerak
dan tubuh vertebrata, termasuk manusia, secara keseluruhan disebabkan oleh
kontraksi otot yang melekat pada rangka. Sementara pada organ yang berongga
seperti saluran pencernaan dan pembuluh darah, jaringan otot berfungsi untuk
menekan isi organ tersebut, sehingga terjadi gerakan makanan dalam usus dan aliran
darah ke seluruh tubuh.

Jenis jaringan otot


Jaringan otot dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan bentuk dan cara kerjanya. Ketiga
jenis jaringan otot tersebut adalah sebagai berikut:

 Otot Polos,Otot polos merupakan jaringan otot yang disusun oleh sel-sel yang
berbentuk kumparan dengan satu inti di tengahnya. Karena sitoplasma
(sarkoplasma) mengandung filamen yang tidak teratur, otot polos tidak terlihat
lurik. Saat miofilamen memendek, otot akan berkontraksi. Otot polos ini
berkontraksi di luar kesadaran, gerakannya dapat terus-menerus, lambat tetapi
tidak mudah lelah. Jaringan otot polos terdapat pada dinding pembuluh darah,
saluran pencernaan makanan, dan saluran telur. Otot polos ini tidak hanya
dimiliki hewan vertebrata, tetapi juga oleh hewan invertebrata.
 Otot Lurik, Otot lurik merupakan jaringan otot yang disusun oleh serabut-
serabut otot atau sel-sel otot, serta memiliki banyak inti yang terletak di bagian
tepinya. Karena otot lurik melekat pada rangka atau tulang, otot ini disebut
juga sebagai otot rangka. Miofilamen otot lurik memiliki susunan yang teratur,
membentuk garis-garis melintang terang dan gelap. Karena itulah otot rangka
juga disebut sebagai otot serat lintang (otot lurik). Serabut-serabut otot yang
berkelompok membentuk serabut disebut fasikulus, yang kemudian saling
bergabung dan membentuk otot atau daging. kontraksi otot lurik di bawah
kesadaran, tetapi terjadi secara cepat dan kuat. Contoh otot lurik adalah otot
bisep dan trisep pada lengan atas.
 Otot Jantung,Otot jantung merupakan jaringan otot yang berada di jantung,
yang sel-selnya bercabang-cabang dan setiap cabangnya melekat dengan
cabang lainnya. Miofilamen otot jantung tersusun seperti pada otot lurik. Sel
otot jantung memiliki satu inti, yang terletak di tengah. Setiap sel otot jantung
terhubung dengan sel lainnya dengan keping interkalar. kontraksi otot jantung
berada di luar kesadaran. Kontraksi otot jantung terjadi secara teratur dan
lambat, serta memiliki periode istirahat yang panjang, yang mencegah otot
jantung ini mengalami kejang. Sesuai dengan namanya, otot jantung hanya
terdapat pada jantung.

4. Jaringan saraf merupakan jaringan yang disusun oleh kumpulan saraf. Kumpulan
saraf ini disebut sebagai neuron. Neuron merupakan kesatuan fungsional dari sistem
saraf yang memiliki kemampuan menghantarkan impuls (konduktivitas), sehingga
terjadi komunikasi antara reseptor (sel atau organ penerima rangsang) dengan efektor
(jaringan atau organ yang memiliki reaksi langsung, seperti kelenjar atau otot).
Jaringan saraf sendiri memiliki sel-sel reseptor yang dibungkus jaringan ikat.
Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga jenis, yaitu neuron sensorik,
neuron motorik, dan neuron penghubung.
 Neuron sensorik atau yang biasa disebut neuron aferen merupakan neuron
yang bertugas menyampaikan impuls ke pusat saraf, yaitu otak dan sumsum
tulang belakang.
 Neuron motorik atau neuron aferen adalah neuron yang bertugas membawa
impuls keluar dari pusat saraf.
 neuron penghubung adalah neuron yang menghubungkan neuron sensorik
dengan neuron motorik. Neuron penghubung memiliki dendrit atau akson
yang berhubungan dengan neuron lain.

Neuron terdiri atas 3 bagian, yaitu dendrit, badan sel dan akson (neurit). Dendrit ini
berfungsi menghantarkan impuls ke badan sel. Sementara uluran sitoplasma yang lebih
panjang dinamakan akson (neurit), yang berfungsi menghantar impuls dari badan sel ke
neuron lain atau ke efektor.

 Sistem Organ pada Hewan.


Sistem organ merupakan bentuk kerjasama antar organ untuk melakukan fungsi-
fungsi yang lebih kompleks. Hewan memiliki 10 sistem organ yang terdiri dari :
1. Sistem Integumen (kulit).
Sistem integument adalah sistem organ yang mebedakan dan memisahkan hewan
terhadap lingkungan sekitarnya. Fungsi kulit antara lain :
- Sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat.
- Sebagai alat peraba.
- Sebagai pelindung organ.
- Pengatur dan penyeimbang suhu tubuh.

2. Sistem Skeleton (rangka).


Sistem rangka adalah system yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan
mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, dan
penunjang tubuh. Sistem rangka pada hewan vertebrata dapat kita bedakan
menjadi dua macam yaitu:

a. Sistem skeleton aksial terdiri dari tulang tengkorak, tulang dada, tulang
belakang, tulang iga serta tulang selangka.

b. Sistem apendikular terdiri dari tulang tungkai atas dan tungkai bawah. Pada
tungkai atas terdiri dari tulang belikat, tulang lengan atas, tulang lengan bawah,
tulang pengupil, tulang hasta, tulang telapak tangan, tulang pergelangan tangan
dan tulang jari sedangkan pada tungkai bawah terdiri dari tulang paha, tulang
tempurung, tulang pergelangan kaki, jari kaki, tulang telapak kaki
dan tulang tumit.

Secara garis besar rangka manusia dibagi menjadi dua yaitu rangka aksial dan
rangka apendikular tulang rangka aksial bagian atas terdiri atas beberapa tulang
sebagai berikut :
a. Tulang tengkorak. Terdiri atas 28 buah, tulang ini mempunyai fungsi yang
amat penting yaitu melindungi otak mata dan telinga bagian dalam fungsi
lainnya yaitu dapat membentuk wajah.
b. Tulang belakang. Terdiri atas 33 ruas, tulang belakang yang dapat dibagi
menjadi berapa bagian, yaitu 24 ruas vertebrae, 12 vertebrae torasik, 5 ruas
vertebrae lumbrais, 5 ruas sacrum, dan 4 ruas tulang coccyx.
c. Tulang dada dan tulang rusuk. Tulang dada terdiri atas kepala, badan, dan
ekor. Sedangkan pada tulang rusuk terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, 3
pasang rusuk palsu, dan 2 pasang rusuk melayang. Tulang rangka apendikular
bagian atas terdiri atas beberapa tulang sebagai berikut :
1.) Tungkai atas. Terdiri atas tulang selangk, tulang belikat, tulang lengan
atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang pergelangan tangan, tulang
telapak tangan, tulang pergelangan tangan, dan tulang jari.
2.) Tungkai bawah. Terdiri atas tulang pinggul, tulang paha, tulang tempurung
lutut, tulang betis, tulang kering, tulang pergelangan kaki, dan tulang jari
kaki.

3. Sistem Digestivus (pencernaan).


Pada hewan invertebrate, pencernaan makanan dilakukan dengan cara yang sangat
sederhana seperti amoeba dengan vakuola makanan, pada planaria dengan
gastrovaskuler. Pencernaan dibagi menjadi dua, yaitu pencernaan mekanis dan
pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanis yaitu pencernaan dengan melalui proses
mengunyah dan gerak peristaltic. Pencernaan kimiawi adalah pencernaan di mana
proses mengunyah dihancurkan oleh enzim-enzim pencernaan yang dikeluarkan di
mulut, lambung, usus halus, kantung empedu, dan lain-lain.

4. Sistem Muscular.
Sistem muscular atau otot adalah sistem organ pada hewan dan manusia yang
mengizinkan makhluk tersebut bergerak. Sistem otot pada vertebrata dikontrol
oleh sistem saraf walaupun beberapa otot seperti jantung dapat bergerak secara
otonom. Sistem ini adalah alat gerak utama serta membentuk postur tubuh. Dalam
otot disimpan glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi yang akan
digunakan oleh otot untuk berkontraksi. Sifat pelekat otot ada dua yaitu origo
yaitu bagian ujung otot yang tidak mengalami perubahan saat kontraksi dan
insersio yaitu bagian ujung otot yang ikut bergerak pada saat otot berkontraksi.

5. Sistem Respirasi.
Sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada
hewan berkaki empat sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang
digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru dimana terjadi pertukaran
gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi
sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Pada amoeba
pengambilan oksigen berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh. Pada
serangga melakukan dengan trakea yang tidak dapat dipakai untuk memompa
udara hewan air. Seperti ikan menggunakan insang sebagai organ respirasi. Pada
katak, reptile, burung, dan mamalia alat pernapasan utama adalah paru-paru.

6. Sistem Sirkulasi.
Sistem sirkulasi merupakan sistem peredaran darah. Pada hewan yang berfungsi
membawa cairan keseluruh tubuh baik itu berupa darah maupun hemolimfa darah
mengalir dalam pembuluh darah dan hemolimfa mengalir ke dalam rongga tubuh.
Hemolimpa merupakan cairan bersisi sel darah atau hemosit. Pada hewan terbagi
menjadi dua peredaran darah yaitu :
a. Peredaran darah terbuka. Adalah sistem peredaran darah dari jantung
menyebar ke jaringan tanpa melalui pembuluh darah, contohnya belalang.
b. Peredaran darah tertutup. Adalah sistem peredaran darah yang dibangun oleh
jantung sebagai Organ utama dan pembuluh darah arteri serta vena, contohnya
adalah ikan dan katak.

7. Sistem Saraf.
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dan dengan cepat tanggap
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di luar maupun dalam lingkungan.
Untuk menanggapi rangsangan ada tiga komponen yang harus dimiliki sistem
saraf yaitu reseptor adalah alat penerima rangsangan atau impuls, penghantar
impuls dilakukan oleh sistem saraf itu sendiri, dan efektor adalah bagian yang
menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls.

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk menghantarkan impuls. Satu sel saraf tersusun
dari badan sel dendrit dan akson.
a) Sel saraf
a. Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke
akson.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
menghantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson
Akson disebut neurit adalah serabut sel panjang yang merupakan perjuluran
sitoplasma. Badan sel di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang
disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapisan selaput
miclin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat
jalannya rangsangan.

b) Impuls
Impols adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan
luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai
serangkaian pulsa ekktrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah
perubahan dari dingin menjadi panas, perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit
menjadi ada tekanan, suatu benda yang menarik perhatian, suara bisin, rasa asam,
manis, asin dan pahit pada makanan, dan lain-lain. Impuls yang diterima oleh
reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau
perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
dudan Impala yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
panjang.
b. Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls
yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan
tidak melewan otak.

c) Susunan Sistem Saraf


Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf.
Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf
tepi terdiri atas system saraf somatis dan sistem saraf otonom.
 Sistem saraf pusat
1) Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat
pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga
tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama
otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan
batang otak.
2) Sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang terletak
memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari luas-luas
tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum
tulang belakang besi terbagi menjadi dua lapis yaitu lapisan luar
berwarna putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan luar
mengandung Serabut saraf dan lapisan dalam mengandung badan
saraf. Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf
motorik ,dan saraf penghubung .Fungsinya adalah sebagai penghantar
impuls dari otak ke otak serta sebagai Pusat pengatur gerak refleks.
 Sistem saraf tepi
sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari
sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi
membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari
lingkunganmu. Sistem saraf ini digunakan menjadi sistem saraf somatis
dan sistem saraf otonom.

8. Sistem Reproduksi.
Pada hewan betina reproduksi dibangun oleh kelenjar-kelenjar kelamin betina
disebut ovarium yang dilengkapi oleh sel telur. Pada hewan jantan kelenjar
kelamin disebut testis yang menghasilkan spermatozoa dan sering dilengkapi
dengan kelenjar-kelenjar pembantu seperti kelenjar prostat, kelenjar bulbouretrea,
dan vesikula seminalis.

9. Sistem Endokrin.
Berbeda dengan sistem saraf yang berfungsi sebagai pengatur dan menekan
hubungan aktivitas tubuh dengan perubahan lingkungan, sistem hormon bekerja
mengatur yang lambat dan menekankan kegiatan tubuh itu sendiri. Hormon adalah
zat kimia yang dibentuk oleh kelenjar endokrin yaitu kelenjar ekskresinya tidak
dikeluarkan dari tubuh. Kelenjar ini disebut juga kelenjar buntu. Berdasarkan
fungsinya hormon dapat dibedakan menjadi dua, yaitu hormon umum yang
berfungsi mempengaruhi bagian tubuh di luar kelenjar pembentukannya dan
hormon lokal atau spesifik yang berfungsi untuk mempengaruhi sel-sel dalam
organ pembentuk hormon.

10. Sistem Ekskresi.


Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak berguna lagi
yang dilakukan oleh alat ekskresi. Berikut yang termasuk organ ekskresi :
a. Ginjal
Manusia memiliki sepasang ginjal yang berwarna merah organ tersebut
berbentuk seperti biji kacang merah dengan ukuran panjang sekitar 10 cm.
Ginjal terletak di rongga perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang
pinggang. Bagian-bagian ginjal ada kapsul, korteks, medulla, dan rongga
ginjal. Ginjal berfungsi sebagai penyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam
darah, mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, dan menjaga tekanan
osmosis dengan cara mengatur keseimbangan garam-garam dalam tubuh.

b. Hati
Hati merupakan organ paling besar dalam tubuh kita. Hati mempunyai berat
kurang lebih 1,5 Kg dan berwarna coklat hati terletak di bagian kanan atas
rongga perut di bawah diafragma. Hati digolongkan ke dalam salah satu organ
yang termasuk dalam sistem ekskresi manusia karena hati mengeluarkan zat
sisa berupa empedu berfungsi sebagai menyimpan glikogen, menetralkan
racun, dan membentuk protombin.
c. Kulit.
Struktur kulit :
1.) Epidermis merupakan lapisan kulit terluar yang sangat tipis yang terdiri
atas dua lapisan yaitu lapisan tanduk yang merupakan lapisan paling luar
pada epidermis tersusun atas sel-sel mati yang mudah terkelupas serta
lapisan malpigi yang terletak di bawah lapisan tanduk dan tersusun dari sel
hidup.
2.) Dermis terdiri atas pembuluh kapiler, kelenjar keringata, kantong rambut,
ujung saraf.
3.) Jaringan bawah kulit, jaringan bawah kulit berada di bawah dermis dengan
batas yang tidak jelas pada jaringan terdapat jaringan lemak yang
berfungsi menahan panas tubuh serta melindungi tubuh bagian dalam dari
benturan.

d. Paru-paru
Paru-paru berfungsi sebagai tempat pertukaran antara gas CO2 dan O2. CO2
dikeluarkan melalui paru-paru inilah peran penting dari paru-paru sebagai
organ ekskresi yaitu mengeluarkan CO2 atau karbondioksida

Dari pembahasan di atas diperoleh kesimpulan :


1. Struktur dan organisasi tubuh hewan adalah susunan dari berbagai macam bagian-
bagian sehingga memiliki unsur secara struktural yang saling berinteraksi dalam
tubuh hewan.
2. Hewan memiliki jaringan dasar yaitu epitel jaringan ikat jaringan saraf dan
jaringan otot.
3. Sistem organ pada hewan antara lain dari sistem integumen Skeleton digestivus
maskular respirasi sirkulasi saraf reproduksi dan ekskresi.

Anda mungkin juga menyukai