HISTOLOGI DASAR
JARINGAN EPITEL DAN JARINGAN IKAT
BLOK BCB & BIOMEDIK
Disusun Oleh :
LABORATORIUM TERPADU I
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
2018 / 2019
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Ciri-cirinya, berbentuk seperti epitel silindris berlapis, hanya saja memiliki bulu-
buu getar atau silia. E pitel ini dapat ditemukan di dinding dalam rongga hidung,
bronkus, dinding dalam saluran oviduct, dan saluran trakea. Adapun fungsingnya
yaitu penghasil lendir (mucus) untuk menangkap benda asing yang masuk,
getaran silia dapat mengahalau benda asing yang masuk atau melekat pada
mucus.
2. Epitel kompleks
Epitel kompleks tersusun oleh beberapa sel, lapisan paling bawah yang selalu
membelah diri untuk mengganti sel yang rusaak disbut lapisan germinativa.
Beberapa jaringan yang termasuk epitel kompleks adalah
- Epitel pipih berlapis
Letaknya pada kulit (dengan zat tanduk), rongga mulut, laring, vagina,
epidermis, rongga hidung, dan saluran anus. Adapun fungsinya sebagai
penghasil mucus, lapisan pelindung saluran dalam, dan lapisan pelindung
terhadap pengaruh luar.
- Epitel transisional
Terletak pada kandungan kencing, ureter,pelvis ginjal,. Berfungsi menahan
regangan dan tekanan.
- Epitelkelenjar eksokrin
Terletak pada kelenjar minyak, kelenjar keringat, kelenjar saliva. Funsinya
yaitu menghasilkan mucus
- Epitel kelenjar endokrin
Terletak pada otak, daerah leher, pankreas, anak ginjal, dan kelamin.
Fungsinya yaitu sebagai penghasil hormon.
Jaringan ikat adalah jaringan yang mmiliki fungsi untuk mengikat serta
menyongkong bagian jaringan yang lainnya.Penyusun jaringan ikat adalah sel
yang tersususn dalam suatu matriks ekstraseluler dan tersusun menyebar.
Matriks tersebut biasanya berupa cairan, benda kenyal seperti agar-agar dan
padat.
Fungsi dari jaringan ikat adalah
1. Sebagai penunjang tubuh dalam arti luas, misalnya kerangka tubuh.
2. Sebagai penunjang serta pengantar pembuluh darah, pembuluh limfe,
dan syaraf masuk kedalam organ tubuh vital, misalnya otak, ginal, hati,
dan paru-paru.
3. Merupakan media antaran pembuluh darah kapiler dengan sel-sel tubuh
dalam mengantarkan zatmakanan, zat asam, dan mengambil
metabolisme.
4. Dapat berfungsi sebagai penimbun lemak (sel lemak), pigmen (sel
pigmen), dan sel hemopoetik).
Jaringan ikat longgar luas dalam tubuh hewan, strukturnya dapat sedikit
berbeda sesuai dengan lokasi dan namanya. Pemberian nama pada jaringan ikat
longgar tergantung tempat dan fungsinya.
-Jaringan ikat padat teratur
Jaringa ikat padat teratur dikarnakan sususnan serabutnya. Bila
serabutnya padat maka sel-selnya relatif sedikit dan macamnya terbatas,
matrikspun relatif sedikit.
-Jaringan ikat padat tidak teratur
Struktur kolagen padat dan tersususn. Disamping mayoritasnya adalah
serabu kolagen, terdapat pula serabut elastik sedikit dan bahan otot polos,
misalnya tunik albugenea testis kuda, kapsul dan trabukula limpa,jelas memiliki
otot polos. Misalnya jaringan ikat padat tidak teratur antara lain korium (kulit),
tunika albugenia, trabukula, septa dan sebagainya.
-ringan Retikular
Jaringan retikular terdiri atas sel-sel retikularyang membuat jalinan, dan
serabut letikular yang menempel pada tubuh serta penjuran sel yang saling
berhubungan. Inti sel retikular besar dan pucat, siroplasma cerah tanpa adanya
vakuola didalamnya. Dilihat dari segi lokasi serta fungsi.
-Jaringan Elastin
Jaringan serabut beda dengan serabut kolagen. Karena tidak membentuk
berkas, tetapi dapat bercabang-cabang yang saling beranastomose, misalnya
pada arteria pulmonaris kuda. Jaringan elastin dapat tampil sebagai lamina
elastika interna dan eksterna pada arteria tipe elastin.
-Jaringan lemak
Suatu bentuk jaringan ikat dimama mayoritas sel-selnya mampu
menimbun lemak dalam sitplasma. Serabut yang terdapat diantaranya adalah
serabut kolagen, serabut elatin, dan srabut retikuler, di samping pembluh darah
yang cukup banyak. Sel lemak berkembang dari mesenkim yang berdiferensiasi
menjadin ‘steatoblast’ yang nantinay menjadi sel lemak. Lama-lama butir
tersebut menjadi butir besar dan mengisi sebagaian besar sitoplasma.
Secara kimiawi lemak tubuh adalah ester dari gliserol dan asam lemak.
Lemak tidak dapat larut didalam air ataupu alkohol dingin, tetapi larut didalam
silol, sehingga tampak sel-sel kosong.
-Jaringan pigmen
METODE PRAKTIKUM
3.2.2 Bahan
1. Jaringan epithelium simplex squamosum
2.Memberan basalis
3.Epithelium sinplex colum columnare
4.Epithelium pseudiostratificatum columnare
5.Epithelium transisionale
6.Textus connectivus gelatinosus
7.Textus connectivus areolaris
8.Textus collagenosus compactus irregularis
9.Textus collagenosus compactus regularis
10.Textus connectivus elasticus
11.Textus connectivus adiposus
12.
3.3. Cara Kerja
1. Menyiapkan mikroskop dengan terlebih dahulu melihat kelengkapannya (mikroskop
yang digunakan harus bersih)
Meletakan mikroskop pada meja yang datar dan mencolokkan kabel ke sumber listrik
karna mikroskop yang digunakan adalah mikroskop binokuler. Kemudian preparat
awetan yang akan diamati.
4. Setelah menemukan obyek yang jelas gambar hasil pengamatan pada lembar
pengamatan.
5. Setelah mengamati semua preparat rapikan dan bersihkan peralatan yang digunakan.
BAB IV
4.1 HasiI
Pipih Selapis (Epithelium simplex permukaan epitel yang kebanyakan berbentuk poligonal. Namun
squamosa) yang penting bentuk pada potongan tegak
lurus permukaannya. Pada potongan tegak lurus permukaan
(melintang), epitel tampak bentuk sel yang memanjang dengan
bagian
tengahnya yang berisi inti tampak
lebih menonjol sehingga bagian tersebut terlihat lebih tebal bila
dibandingkan dengan bagian tepi
dari sitoplasma. Sedangkan apabila dilihat dari permukaan epite
l tampak sel selnya berbentuk
tidak teratur atau polygona.
Membran Basalis Seperti yang terlihat membrane basal terdiri dari dua lapisan yaitu
lamina basal dan lapisan yang mendasari jaringan ikat retikuler.
Be Sel seolah-olah berbentuk berlapis dan semua sel melekat pada
Epitel Pipih Berlapis (Epithelium
membrane basal. Bentuk nucleus oval, tidak terletak sama tinggi
Pseudostratificatum columnare)
sehingga nucleus terletak pada bagian sel terbesar
Epitel berlapis gepeng (Epithelium Terdiri dari banyak lapisan sel – sel. Sel – sel basal
statificatum squamosum cornificatum)
(celulla basalis) berbentuk kuboid atau silindris; sel – sel
ini menghasilkan sel – sel yang bermigrasi ke permukaan
dan menjadi gepeng.
Jaringan Ikat Longgar (Textus Di jaringan ini terdapat makrofag, sel plasma, sel tiang, dan sel
connectives areolaris) lemak. Fungsi jaringan ikat longgar adalah untuk membungkus
organ-organ tubuh, pembuluh darah, dan saraf.
Gambaran jaringan ini menunjukkan lalu lalang serabut kolagen
Jaringan Ikat Padat Iregular (Textus dari berbagai ukuran dengan sel sel yang tidak begitu banyak.
connectives cologenus compactus Serta berfungsi sebagai pembungkus berbagai organ.
ireguleris)
Jaringan Ikat Lemak (textus connectivus selnya berbentuk bulat dengan membran sel yang tipis. Jaringan
adposur) ini terdapat di seluruh bagian tubuh. Pada jaringan ikat lemak
terdapat makrofag, fibrosa, serabut kolagen, matriks interseluler
dll.
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu pengamatan terhadap jaringan epitel dan
jaringan ikat untuk mengetahui struktur histologis dari jaringan tersebut.
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi permukaan tubuh dan
membatasi rongga tubuh. Jaringan ini hampir ditemukan diseluruh permukaan
tubuh. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang memadat dan saling terikat. Jaringan
epitel memiliki berbagai macam fungsi, diantaranya melindungi jaringan di
bawahnya dari kerusakan dan mengangkut zat-zat antar jaringan atau rongga yang
di pisahkannya. Selain itu jaringan epitel pada saluran pencernaan mengeluarkan
berbagai enzim.
Jaringan epitel ini terdapat pada jaringan epithelium limfa (getah bening),
pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru-paru, ginjal dan
selaput perut fungsi dari jaringan ini dalam proses difusi, osmosis, filtrsi dan
sekresi. Jaringan epitel pipih disusun oleh komponen diantaranya vili, lamina
basalis, inti sel, squamolin. Lamina basalis berfungsi membantu dalam
melekatkan dan mengaitkan jaringan epitel kejaringan lain yang berada di
bawahnya selain itu juga berfungsi sebagai penyalur nutrisi ke sel-sel yang
merupakan penyusun jaringan ini.
Pada pengamatan ketiga yaitu epitel pipih berlapis disusun oleh lebih dari
satu sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel pipih berlapis banyak
tersusun sangat rapat. Jaringan epitel pipih berlapis banyak terdapat pada jaringan
epitelium rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan
vagina. Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus (Cairan
lengket dan tebal yang disekresikan oleh membran dan kelenjar mukosa).
Pada pengamatan keempat yaitu epitel berlapis gepeng. Seluruh sel yang
menyusun epitel ini berbentuk gepeng dan tersususn dalam satu lapisan. Berfungsi
dalam proses difusi CO2 ataupun O2 dan filtrasi darah. Proses ini akan
berlangsung pada paru-paru serta ginjal, dimana dapat ditemukan pada pembuluh
limfe, perikardium, alveolus, kapsul glomerulus dan endotel.
Pada pengamatan ke lima yaitu epitel peralihan. Pada epitel ini, strukturnya
mirip peralihan epitel pipih berlapis dan epitel silindris berlapis. Pada lapisan atas
terdapat lapisan sel yang berbentuk payung (sel payung), silindris hingga
berbentuk kubus. Sel payung dalam keadaan regang akan memipih, misalnya
dalam keadaan saluran terisi penuh. Pada lapisan tengah, terdapat sel kubus
polihedral. Pada lapisan basal, bentuknya kubus hingga silindris (tergantung pada
penekanan suatu organ). Epitel transisional ini akan mencembung apabila tidak
diregangkan (mengikuti bentuk cembung seperti sisi payung pada permukaan
atasnya). Sesuai nama epitel ini yaitu transisional yang berarti memiliki fungsi
transisi saat terjadi tingkat penumpukan, penggelembungan, pembesaran atau
dikenal dengan istilah distensi Jaringan epitel transisional berfungsi sebagai:
Jaringan ikat tersusun atas 3 jenis serat. Serat tersebut adalah serat kolagen, serat
elastis, dan serat retikuler. Serat kolagen terbentuk dari protein dan memiliki sifat
lentur. Meskipun memiliki sifat lentur, tetapi serat ini sulit 'diregangkan'. Serat
kolagen memiliki warna putih dan berbeda dengan serat elastis yang berwarna
kuning. Serat ini memiliki sifat tahan terhadap panas, dingin serta enzim
pencernaan. Serat retikuler merupakan serat ketiga yang menjadi penyusun
jaringan ikat. Serat jenis ini berbentuk kecil serta bercabang-cabang membentuk
struktur retikulum.
Pada pengamatan kesepuluh yaitu jaringan ikat elastis adalah tulang rawan
yang strukturnya lebih lentur. Terdapat serat elastin berwarna kuning dan
perikondrium. Fungsi utama tulang rawan elastis adalah sebagai pemberi
fleksibilitas dan penyokong. Tulang ini terdapat pada embrio, laring, daun telinga,
epiglotis, dan bagian luar telinga.
Pada pengamatan kesebelas yaitu jaringan ikat lemak. Suatu bentuk
jaringan ikat di mana mayoritas sel-selnya mampu menimbun lemak dalam
sitoplasma. Serabut yang terdapat di antaranya adalah serabut kolagen, serabut
elatin, dan serabut retikular, di samping pembuluh darah yang cukup banyak. Sel
lemak berkembang dari mensenkim yang berdiferensiasi menjadi „steatoblast‟
yang nantinya menjadi sel lemak. Butir lemak mula-mula tersebar merata dalam
sitoplasma. Lama-lama butir tersebut bergabung menjadi butir besar dan mengisi
sebagian besar sitoplasma (80-90%). Secara kimiawi lemak tubuh adalah ester
dari gliserol dan asam lemak (asam palmitin, stearin, dan olein). Lemak tidak larut
dalam air atau alkohol dingin, tetapi larut dalam silol, khloroform, eter, bensol.
Pada pewarnaan sehari-hari (H&E) lemak larut dalam silol, sehingga tampak sel-
sel kosong, tinggal inti dengan sitoplasma yang tipis di tepi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan