Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

SEL dan JARINGAN HEWAN

Oleh:
Banyu Alam Purnama
1207020011
Biologi A
Kelompok 3
Praktikum Biologi Dasar

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah menjelaskan klasifikasi umum jaringan vertebrata, dapat
mengetahui fungsi dan ciri dari masing-masing jaringan, menguhubungkan struktur dan fungsi
antara masing-masing jaringan yang di amati.

1.2. Dasar Teori

Histologi mempelajari jaringan penyusun tubuh, kimia jaringan dan sel dipelajari dengan
metode analitik mikroskopik dan kimia. Zat-zat kimia di dalam jaringan dan sel dapat dikenali
dengan reaksi kimia yang menghasilkan senyawa berwarna tak dapat larut, diamati dengan
mikroskop cahaya atau penghamburan elektron oleh presipitat yang dapat diamati menggunakan
mikroskop elektron. Disamping reaksi kimia yang terjadi dalam jaringan , metode lain misalnya
metode fisis sering digunakan, misalnya mikroskop interferensi yang memungkinkan penentuan
massa sel atau jaringan dan mikroskop spektrophotometri yang memungkinkan penentuan
jumlah DNA dan RNA dalam sel (Harjana, 2011).
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polihedral yang berkumpul dengan erat dengan sedikit zat
intersel, pelekatan diantara sel-sel ini kuat. Jaringan epitel membentuk lapisan yang menutupi
permukaan tubuh dan melapisi rongga-rongganya.Jaringan epitel mempunyai fungsi –fungsi
menutupi dan melapisi permukaan, misalnya epitel di kulit, absorbsi, misalnya di usus, bagian
proksimal tubulus kontortus nepron, sekresi misalnya epitel kelenjar, sensoris misalnya
neuroepitel, kontraktil misalnya mioepitel, proteksi, misalnya epitel di ureter, kulit (Harjana,
2011).
Jaringan ikat tersebar luas di seluruh bagian tubuh dan berasal dari lapisan tengah embrio
jaringan mesoderm, kecuali beberapa jenis jaringan ikat di daerah kepala yang berasal dari
krista neural (ektoderm). Mesoderm ialah tempat di mana sel mesensim berasal. Sel ini
mempunyai kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel atau jaringan tertentu
(sifat pluripoten), seperti: jaringan otot yang dikhususkan untuk kontraksi. Jaringan ikat terdiri
dari dua komponen dasar utama yaitu: sel dan matriks intersel. Sel-sel jaringan ikat dapat
dikelompokkan atas sel tetap dan sel bebas (transien) dengan fungsi khusus untuk masing-
masing sel. Terdapat dua komponen dasar utama dari jaringan ikat, yaitu sel dan matriks
ekstrasel/intersel (Harjana, 2011).
Jaringan otot adalah jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik dengan jalan
kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. (Subowo, 2002). Otot dalam tubuh terhimpun dalam
sutau sistem: Sistem Pergerakan. Otot sebagian terbesar menyelaputi rangka dan tersusun teratur
di bawah kulit. Jika diamati otot pangkal lengan atas orang, tampaklah bahwa otot itu tersusun
atas beberapa gumpalan. Gumpalan itu bekerja antagonis (timbal-balik): jika satu gumpalan
mengerut, gumpalan lain mengendur. Gumpalan terdiri dari beberapa berkas otot, yang disebut
fasciculus. Tiap berkas dibina atas banyak serat otot. Satu serat otot adalah 1 sel otot, yang
bentuknya kecil panjang seperti serat tumbuhan (Yatim, 1990).
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf (neuron). Berdasarkan fungsi konduksinya, neuron
dapat dibedakan menjadi neuron sensoris, neuron motoris, dan interneuron. Neuron sensoris
(aferen) berperan menjalarkan impuls (aksi potensial yang dijalarkan) dari reseptor menuju ke
saraf pusat. Kebanyakan neuron sensoris memiliki soma di luar SSP. Neuron motoris (eferen)
berperan menjalarkan impuls dari saraf pusat menuju ke efektor. Neuron motoris memiliki soma
di medulla spinalis.Interneuron berperan menghubungkan neuron satu dengan neuron lainnya.
organ dan anggota tubuh serta tenpat budi pekerti manusia terletak. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak atau endrite dan sumsum tulang belakang atau dendrit spinalis (Anonim, 2020).
BAB II
METODE
2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan dengan metode menonton melalui aplikasi youtube pada hari
Rabu tanggal 11 November 2020 pukul 07.00 – 09.30 WIB. Tempat pelaksanaan di Rumah
pribadi Jl. KH Usman Dhomiri No 59, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.

2.2. Alat dan Bahan


Alat:
1. Mikroskop
Bahan:
1. Preparat histologi
 Jaringan epithel
- Simple Squamosa Epithelium
- Simple Cuboidal Epithelium
- Simple Columnar Epithelium
 Jaringan ikat
- Jaringan Ikat Tulang Rawan (Hialin)
- Compack Bone
 Jaringan otot
- Otot Polos
- Otot Lurik
- Otot Jantung

2.3. Cara Kerja

Preparat disiapakan

Diletakan prepat di meja preparat

Diatur perbesaran mikroskop


10 x 10

Amati
BAB III
Hasil dan Pembahasan
Pada praktikum ini terdapat pengujian terhadap beberapa jenis jaringan, baik jaringan epitel,
jaringan ikat, jaringan otot, dan untuk jaringan syaraf tidak dilakukkannya pengujian dikarenakan
tidak adanya preparat yang tersedia. Dalam pengujian ini terdapat beberapa komponen yang terlihat.
3.1. Jaringan Epithel

Jaringan epitel adalah salah satu jaringan yang menutupi permukaan tubuh dan
menyusun bagian luar organ. Jaringan ini tersusun atas sel-sel yang sangat rapat dengan
sedikit bahan antar sel. Hal ini menyebabkan jaringan ini berfungsi melindungi tubuh dari
pengaruh luar dan zat-zat dari luar yang masuk dalam tubuh terlebih dahulu melalui
jaringan epitel. Dalam praktikum ini saya menguji tiga jenis jaringan epithel yaitu simple
squamose epithelium, simple cuboidal epithelium, dan columnar epithelium.

3.1.1. Simple squamose epithelium

(sumber:ht tps://youtu.b
e/pymCTi pK43M)
(sumber:ht tps://youtu.b
e/-

koWOLMd904)
Karakteristik dari jaringan epitel pipih selapis adalah bentuk berupa selapis
sel yang berbentuk pipih, bersifat semipermeabel, kerapatan antarsel sangat dekat,
memiliki sitoplasma jernih, dan inti sel bulat yang terletak di tengah. Jaringan epitel
pipih selapis merupakan jaringan yang membentuk peritoneum, pembuluh  darah,
pembuluh limfa, kapsul glomerulus, dan alveolus. Fungsi dari jaringan epitel pipih
selapis: Pelapis bagian dalam rongga dan saluran (endothelium), tempat difusi
O2/CO2, tempat filtrasi darah, tempat osmosis zat. Letak jaringan epitel pipih selapis:
di sepanjang dinding kapiler (pembuluh darah yang sangat kecil), kantung udara
pada paru-paru, peritoneum, perikardium, pleura, glomerulus, endotelium jantung,
nimfa, dan pembuluh limfa
Dalam hasil yang didapat dari paktikum terlihat beberapa komponen sebagai
berikut:
a. Inti sel/nukleus. Nukleus adalah organel terbesar yang berada di
dalam sel, terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval.
Nukleus terdiri dari membran nukleus yaitu membran luar dan dalam,
membran luar langsun berhubungan denagn retikulum endoplasma,
dan akhirnya ke membran sel. Lalu terdapat nukleoplasma Disebut
juga matriks nukleus (tersusun atas air, protein, ion, enzim, & asam
inti) bersifat gel. Di dalamnya terdapat benang-benang kromatin
(benang penyerap warna), pada saat proses mitosis maka benang
kromatin itu tampak memendek dan disebut kromosom (tersusun atas
protein dan DNA). Lalu DNA akan mentranskripsi diri (mengkopi
diri) menjadi RNA lalu dikeluarkan ke sitoplasma. Selanjutnya
nukleolus disebut juga anak inti, terbentuk pada saat terjadi proses
transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus. Jadi, nukleolus adalah
bukan organel tetap, melainkan suatu tanda bahwa sel sedang
melakukan transkripsi (karena bila proses transkripsi berhenti, maka
nukleolus akan mengecil/menghilang). Fungsi nukleus adalah
pengendali seluruh bagian sel dan pengatur pembelahan sel
b. Membran sel, Membran sel atau membran plasma tersusun dari
molekul lemak dan protein. Protein perifer menyusun bagian luar
sedangkan bagian dalam disusun oleh protein integral. Fungsi
membran sel sangat penting antara lain melindungi isi sel, mengatur
keluar masuknya molekul-molekul (bersifat semipermeable) dan
sebagai reseptor rangsangan dari luar sel berupa rangsangan kimia,
hormone, racun, listrik.
c. Sitoplasma, Sitoplasma atau plasma sel merupakan cairan yang
berada dalam sel selain nukleoplasma (plasma inti). Cairannya
disebut sitosol, padatannya berupa organel-organel. Sitosol tersusun
atas: air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula,
dan ion-ion. Padatan sitoplasma terdiri dari organel-organel, yaitu:
ribosom, mitokondria, dan kompleks Golgi. Dan mempunyai sifat
fisik berubah-ubah karena mengandung protein. Dapat berupa fase sol
(cair) & fase gel (gelatin, padat) tergantung kondisi sel. Fungsi
sitoplasma adalah tempat penyimpanan bahan bahan kimia yang
penting bagi metabolisme sel, lalu tempat terjadi pembongkaran dan
penyusun zat-zat melaui reaksi-reaksi kimia.

3.1.2. Simple cuboidal epithelium

(sumber:https://youtu.be/pymCTipK43M)(sumber:https://youtu.be/-koWOLMd904)
Jaringan epitel kubus selapis dapat dikenali melalui bentuknya yang terdiri
atas selapis sel yang berbentuk kubus dengan ketinggian yang sama, inti sel
berbentuk bulat dan besar, dan letak inti sel terletak di tengah. Tugas utama dari
jaringan epitel kubus selapis adalah untuk mempermudah organ tubuh dalam
menjalankan proses sekresi dan penyerapan. Fungsi jaringan epitel kubus selapis:
Lapisan pelindung/proteksi. sekresi (mengeluarkan zat yang diperlukan tubuh),
absorpsi (penyerapan zat yang masih dibutuhkan tubuh). Letak jaringan epitel kubus
selapis: permukaan dalam lensa mata, retina mata, permukaan ovarium, saluran
nefron ginjal, kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar tiroid.
Dalam hasil yang didapat dari praktikum terlihat beberapa komponen
sebagai berikut:
a. Membran sel, Membran sel atau membran plasma tersusun dari
molekul lemak dan protein. Protein perifer menyusun bagian luar
sedangkan bagian dalam disusun oleh protein integral. Fungsi
membran sel sangat penting antara lain melindungi isi sel, mengatur
keluar masuknya molekul-molekul (bersifat semipermeable) dan
sebagai reseptor rangsangan dari luar sel berupa rangsangan kimia,
hormone, racun, listrik.
b. Inti sel, Nukleus adalah organel terbesar yang berada di dalam sel,
terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval. Nukleus terdiri
dari membran nukleus yaitu membran luar dan dalam, membran luar
langsun berhubungan denagn retikulum endoplasma, dan akhirnya ke
membran sel. Lalu terdapat nukleoplasma Disebut juga matriks
nukleus (tersusun atas air, protein, ion, enzim, & asam inti) bersifat
gel.
c. Sitoplasma, Sitoplasma atau plasma sel merupakan cairan yang
berada dalam sel selain nukleoplasma (plasma inti). Cairannya
disebut sitosol, padatannya berupa organel-organel. Sitosol tersusun
atas: air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula,
dan ion-ion.
d. Membran basal atau basalis, adalah membran basal adalah membran
yang pada hakekatnya adalah kondensasi dari bahan
mukopolisakarida dan juga protein yang berada pada bagian bawah
permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang variatif. Kata
“basal’” sendiri memiliki makna dasar, oleh karena letak membran
tersebut yang memang berada pada dasar sel. Membran basalis
tersebut dibagi atas tiga lapisan yakni: Lamina dense, Lamina lusida,
Lamina fibroretikuler. Adapun fungsi lengkap dari membran basalis
adalah: Sebagai tempat sel sel epitel melekat, sebagai penghalang atau
barrier masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh, Sebagai pencegah
tubuh kehilangan air dan juga cairan sel, Membran basal bekerja
sebagai filter semipermeable yang selektif, Membran basal membantu
mempertahankan bentuk jaringan epitel pada bagian atasnya.
e. Lumen, adalah lumen kita kembalikan pengertian dari lumen itu
sendiri bahwa lumen adalah ruang atau rongga yang berfungsi untuk
tempat penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itus
endiri. terletak pada suatu jaringan yang beruang atau berongga
3.1.3. Simple columnar epithelium

(sumber:https://youtu.be/pymCTipK43M) (sumber:https://youtu.be/-koWOLMd904)

Pada jaringan epitel silindris selapis, bentuknya berupa selapis sel yang
berbentuk silinder dengan letak inti sel pada bagian tengah. Pada permukaan sel
yang berbatasan dengan lumen, membran sel menonjol membentuk mikrovili
sehingga permukaan sel menjadi lebih luas. Peran dari permukaan sel yang luas ini
akan membantu pengoptimalan absorpsi makanan. Selain perannya sebagai fungsi
absorpsi, jaringan epitel silindris selapis berperan juga dalam perlindungan dan
sekresi. Fungsi jaringan epitel silindris/batang selapis: Lapisan pelindung/proteksi,
sebagai alat sekresi, absorpsi, pelumas Letak jaringan epitel silindris/batang selapis:
kelenjar pencernaan, saluran pencernaan dari lambung sampai anus (dinding
lambung, jonjot usus), kantung empedu, saluran rahim, dan saluran pernafasan di
bagian atas.

Dalam hasil yang didapat dari praktikum terlihat beberapa komponen sebagai
berikut:
a. Membran sel adalah membran sel. Membran sel atau membran
plasma tersusun dari molekul lemak dan protein. Protein perifer
menyusun bagian luar sedangkan bagian dalam disusun oleh protein
integral. Fungsi membran sel sangat penting antara lain melindungi isi
sel, mengatur keluar masuknya molekul-molekul (bersifat
semipermeable) dan sebagai reseptor rangsangan dari luar sel berupa
rangsangan kimia, hormone, racun, listrik.
b. Inti sel, Nukleus adalah organel terbesar yang berada di dalam sel,
terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval. Nukleus terdiri
dari membran nukleus yaitu membran luar dan dalam, membran luar
langsun berhubungan denagn retikulum endoplasma, dan akhirnya ke
membran sel. Lalu terdapat nukleoplasma Disebut juga matriks
nukleus (tersusun atas air, protein, ion, enzim, & asam inti) bersifat
gel.
c. Membran basal atau basalis, adalah membran basal adalah membran
yang pada hakekatnya adalah kondensasi dari bahan
mukopolisakarida dan juga protein yang berada pada bagian bawah
permukaan basal semua epitel dengan ketebalan yang variatif. Kata
“basal’” sendiri memiliki makna dasar, oleh karena letak membran
tersebut yang memang berada pada dasar sel. Membran basalis
tersebut dibagi atas tiga lapisan yakni: Lamina dense, Lamina lusida,
Lamina fibroretikuler.
d. Lumen, adalah kita kembalikan pengertian dari lumen itu sendiri
bahwa lumen adalah ruang atau rongga yang berfungsi untuk tempat
penyimpanan zat-zat makanan yang diperlukan oleh sel itus endiri.
terletak pada suatu jaringan yang beruang atau berongga
e. Sitoplasma, Sitoplasma atau plasma sel merupakan cairan yang
berada dalam sel selain nukleoplasma (plasma inti). Cairannya
disebut sitosol, padatannya berupa organel-organel. Sitosol tersusun
atas: air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula,
dan ion-ion.

3.2. Jaringan Ikat

Jaringan ikat merupakan jaringan yang fungsinya mengikat, menunjang dan


mengikat bagian ataupun organ lain. Susunan jaringan ikat adalah sel yang terdiri didalam
matriks ekstraseluler dan susunannya tersebar. Jaringan ikat ini yaitu jaringan yang banyak
ditemukan didalam tubuh dan memiliki susunan sela yang jarang dan menyebar dalam suatu
matriks ekstraseluler. Jaringan ikat dibentuk dari mesenkim yang asalnya dari mesoderm.
Mesoderm adalah lapisan tengah di embrio, jaringan ikat juga disebut dengan jaringan
penyokong atau jaringan penunjang. Fungsi jaringan ikat adalah Mengikat dan menunjang
jaringan lain, Pelindung organ, Penyimpan energi, Pembentuk tubuh, Penyusun sistem
peredaran darah, Pengisi rongga di atara organ, Pengangkut oksigen dan makanan menuju
jaringan lain, Pengangkut sisa metabolisme menuju alat pengeluaran, Penghasil kekebalan
tubuh. Dalam praktikum ini saya menguji dua jenis jaringan ikat adalah jaringan ikat tulang
rawan (Hialin), dan compact bone atau tulang kompak.
3.2.1. Tulang rawan hialin

(Sumber: :https://youtu.be/pymCTipK43M)

Adalah tulang rawan yang didalamnya terkandung kondroblas dan kolagen.


Warna tulang hialin adalah putih kebiruan dan transparan. Tulang rawan hialin
adalah bagian paling besar dari kerangka embrio dan adanya pada laring, trakea, dan
tulang dada. Fungsi dari tulang rawan yakni memberikan kekuatan, penyokong
rangka embrionik dan juga membantuk pergerakan.
Dalam hasil yang didapat dari praktikum terlihat beberapa komponen sebagai
berikut:
a. Perikondirium, adalah selubung jaringan ikat padat yang mengelilingi
tulang rawan di kebanyakan tempat, yang membentuk tempat
pertemuan anatara tulang rawan dan jaringan yang disangga tulang
rawan tersebut. Perikondrium mengandung pembuluh darah yang
memasok tulang rawan (avaskular) dan juga saraf dan pembuluh
limfe.

b. Kondrosit adalah sel-sel tulang yang membentuk sel tulang rawan,


kondrosit memiliki kandungan glikogen sebagai cadangan energi.
Posisi dari kondrosit ditulang rawan adalah di lakuna. Kondrosit
dibentuk oleh kondroblas, dan kondrosit mensintesis matriks ditulang
rawan menjadi kondrin.
c. Kondroblas adalah tipe sel imatur yang ditemukan di tulang rawan.
Kondroblas juga dikenal sebagai sel perikondrial. Kondroblas adalah
jenis sel nenek moyang mesenkimal. Mereka mengeluarkan matriks
ekstraseluler tulang rawan. Matriks ekstraseluler kartilago terdiri
dari kolagen, asam hialuronat, glikoprotein, proteoglikan, dan air.
d. Lakuna adalah membran yang membungkus sel tulang (osteosit).
Adapun lakuna berfungsi untuk melindungi sel osteosit dan
memisahkannya dari matriks ekstraseluler.
e. Matriks teritorial adalah jaringan yang mengelilingi kondrosit (sel
yang menghasilkan tulang rawan) di tulang rawan. Matriks teritorial
bersifat basofilik (menarik senyawa dan pewarna basa karena sifatnya
yang anionik / asam), karena terdapat konsentrasi proteoglikan yang
lebih tinggi, sehingga akan berwarna lebih gelap bila diwarnai dan
dilihat di bawah mikroskop. Dengan kata lain, ia menodai
secara metachromatically (pewarna berubah warna saat mengikat)
karena adanya proteoglikan (molekul senyawa yang terdiri dari
protein dan gula).

3.2.2. Compact bone/Tulang kompak

(Sumber: :https://youtu.be/pymCTipK43M)

Tulang kompak adalah salah satu dari dua jenis jaringan tulang yang
membentuk tulang. Dalam bahasa Inggris tulang kompak disebut cortical bone.
Tulang kompak memfasilitasi fungsi utama tulang yaitu untuk menyokong seluruh
tubuh, melindungi organ, mendukung pergerakan tubuh, dan menyimpan serta
melepaskan unsur-unsur kimia terutama kalsium. Tulang kompak jauh lebih padat
daripada tulang spongiosa yang merupakan jenis lain dari jaringan tulang. Selain
lebih padat, tulang kompak juga lebih keras, lebih kuat, dan lebih kaku dari tulang
spongiosa. Walaupun tampak sangat keras dan padat, tetapi jika dilihat secara
mikroskopis tampak sangat hampa dan rapuh karena tulang kompak terdiri dari
banyak rongga-rongga kecil. Tulang kompak menyumbang sekitar 80% dari berat
kerangka manusia.
Dalam hasil yang didapat dari praktikum terlihat beberapa komponen sebagai
berikut:
a. Kanal sentral , juga dikenal sebagai kanal ependymal , adalah ruang
berisi cairan serebrospinal yang mengalir melalui sumsum tulang
belakang . Saluran pusat di bawah sistem ventrikel otak , tempat ia
menerima cairan serebrospinal, dan berbagi lapisan ependymal
yang sama. Kanal sentral membantu mengangkut nutrisi ke sumsum
tulang belakang serta melindunginya dengan melindungi dampak
kekuatan saat tulang belakang terpengaruh.
b. Saluran havers yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang,
di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf.
fungsinya:saluran havers yaitu suatu saluran yang sejajar dengan
sumbu tulang, di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah
dan saraf.
c. Lamella adalah hubungan antara lakuna satu dengan lakuna lainnya.
Lamella sendiri merupakan lapisan konsentris matriks yang terdiri
dari garam mineral dan serat kolagen. Adapun garam mineral pada
lamella berfungsi membuat tulang menjadi keras sedangkan serat
kolagen berfungsi membuat tulang menjadi kuat.
d. Lakuna adalah membran yang membungkus sel tulang (osteosit).
Adapun lakuna berfungsi untuk melindungi sel osteosit dan
memisahkannya dari matriks ekstraseluler.
e. Kanalikuli adalah penjuluran-penjuluran dari membran lakuna yang
berhubungan dengan penjuluran dari lakuna lainnya. Adapun
kanalikuli memiliki fungsi sebagai lorong yang dilalui nutrisi ke
osteosit dan mengeluarkan produk limbah atau zat-zat sisa.

3.3. Jaringan Otot


Jaringan otot adalah jaringan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang
menggerakkan tulang. Jaringan otot terdiri dari jaringan otot lurik, otot jantung, dan otot
polos. . Dalam praktikum ini saya menguji tiga jenis jaringan otot yaitu otot polos, otot
lurik, dan otot jantung.
3.3.1. Otot polos

(Sumber: :https://youtu.be/pymCTipK43M)
Otot polos adalah jenis otot dalam tubuh manusia yang biasanya terdapat
dalam sistem pencernaan, paru-paru, pembuluh darah, otot iris mata, otot bawah
kulit dan beberapa organ lainnya. Karena otot polos bekerja untuk organ dalam
manusia, maka otot ini bekerja secara tak sadar atau refleks. Sistem kerja otot polos
secara tak sadar artinya kerja otot tidak dikendalikan secara sukarela oleh sistem
saraf somatik, tetapi oleh sinyal dari sistem saraf otonom, seperti impuls saraf,
hormon, dan bahan kimia lainnya yang dikeluarkan oleh organ khusus pada tubuh
manusia. Otot polos dikhususkan untuk berkontraksi secara persisten, tidak seperti
otot rangka yang banyak berkontraksi dan lepas dengan cepat. Bentuk fisik otot
polos berupa gelendong dengan ujung runcing. Terdiri dari serabut-serabut kecil
dengan diameter 2 hingga 5 mikron atau hanya 50 hingga 200 mikron panjangnya.
Hal ini berbeda dengan otot lurik yang besarnya mencapai 20 kali diameter otot
polos. Terdapat dua jenis otot polos yaitu otou polos multiunit dan otot polos
visceral.
Dalam hasil yang didapat dari praktikum terlihat beberapa komponen sebagai
berikut:
a. Sarkolema adalah kulit luar urat yang sangat tipis dan berbentuk
seperti pembuluh Sarkolema terdiri dari membran sel yang
sebenarnya yang disebut membran plasma dan sebuah lapisan luar
yang terdiri dari satu lapisan tipis bahan polisakarida yang
mengandung sejumlah serat kolagen tipis. Pada ujung serat otot,
lapisan permukaan sarkolema tersebut bersatu dengan serat tendon,
kemudian serat tendon berkumpul untuk menjadi berkas tersebut
membentuk tendon otot dan selanjutnya menyisip ke dalam tulang.
b. Inti sel/nukleus. Nukleus adalah organel terbesar yang berada di
dalam sel, terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval.
Nukleus terdiri dari membran nukleus yaitu membran luar dan dalam,
membran luar langsun berhubungan denagn retikulum endoplasma,
dan akhirnya ke membran sel. Lalu terdapat nukleoplasma Disebut
juga matriks nukleus (tersusun atas air, protein, ion, enzim, & asam
inti) bersifat gel.
c. Sarkoplasma adalah sitoplasma pada otot yang terdiri dari miofibrif
dan terpendam dalam serat otot di dalam suatu matriks. Sarkoplasma
mengandung kalium, magnesium, fosfat enzim-enzim, protein,
serta mitokondria dalam jumlah banyak. Mitokondria membentuk
adenosin trifosfat (ATP) sebagai sumber energi untuk otot yang
berkontraksi.

3.3.2. Otot lurik

(Sumber: :https://youtu.be/pymCTipK43M)

Jaringan otot lurik adalah otot yang menempel di tulang atau disebut juga
dengan otot rangka. Jenis otot inilah yang berperan dalam pergerakan tubuh kita.
Otot lurik menyumbang sekitar 40% berat badan manusia. Otot lurik akan mulai
bekerja saat sistem saraf mengirimkan sinyal, lalu menginstruksikan otot untuk
berkontraksi. Saat ada instruksi tersebut, sekelompok otot yang dibutuhkan tubuh
untuk bergerak ke arah tertentu, akan bekerjasama.

Dalam hasil yang didapat dari praktikum terlihat beberapa komponen sebagai
berikut:
a. Sarkolema adalah kulit luar urat yang sangat tipis dan berbentuk
seperti pembuluh Sarkolema terdiri dari membran sel yang
sebenarnya yang disebut membran plasma dan sebuah lapisan luar
yang terdiri dari satu lapisan tipis bahan polisakarida yang
mengandung sejumlah serat kolagen tipis.
b. Inti sel/nukleus. Nukleus adalah organel terbesar yang berada di
dalam sel, terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval.
Nukleus terdiri dari membran nukleus yaitu membran luar dan dalam,
membran luar langsun berhubungan denagn retikulum endoplasma,
dan akhirnya ke membran sel.
c. Sarkoplasma adalah sitoplasma pada otot yang terdiri dari miofibrif
dan terpendam dalam serat otot di dalam suatu matriks. Sarkoplasma
mengandung kalium, magnesium, fosfat enzim-enzim, protein,
serta mitokondria dalam jumlah banyak.
d. Garis gelap terang pada otot lurik adalah akibatnya adanya filamen
aktin dan miosin saling tumpang tindih. Bagian filamen aktin dan
miosin disebut dengan sarkomer. Komponen aktin dan miosin
berperan dalam kontraksi dan relaksasi otot. Otot lurik disebut
sebagai alat gerak aktif.

3.3.3. Otot jantung

(Sumber: :https://youtu.be/pymCTipK43M)

Sesuai namanya, jaringan otot jantung hanya dapat ditemukan di organ yang
sama. Fungsi utama dari otot jantung adalah untuk memompa darah dari dan menuju
jantung. Tentu, otot ini bekerja secara otomatis tanpa memerlukan instruksi tertentu.
Otot jantung merupakan jaringan utama yang membangun dinding jantung. Jenis
jaringan ini juga menciptakan suatu impuls listrik yang dapat membuat jantung
berkontraksi. Impuls listrik yang muncul pada jantung juga bisa dipengaruhi oleh
hormon dan rangsangan dari sistem saraf.
Dalam hasil yang didapat dari praktikum terlihat beberapa komponen sebagai
berikut:
a. Sarkoplasma adalah sitoplasma pada otot yang terdiri dari miofibrif
dan terpendam dalam serat otot di dalam suatu matriks. Sarkoplasma
mengandung kalium, magnesium, fosfat enzim-enzim, protein,
serta mitokondria dalam jumlah banyak.

b. Sarkolema adalah kulit luar urat yang sangat tipis dan berbentuk


seperti pembuluh Sarkolema terdiri dari membran sel yang
sebenarnya yang disebut membran plasma dan sebuah lapisan luar
yang terdiri dari satu lapisan tipis bahan polisakarida yang
mengandung sejumlah serat kolagen tipis.
c. Garis gelap terang pada otot lurik adalah akibatnya adanya filamen
aktin dan miosin saling tumpang tindih. Bagian filamen aktin dan
miosin disebut dengan sarkomer. Komponen aktin dan miosin
berperan dalam kontraksi dan relaksasi otot. Otot lurik disebut
sebagai alat gerak aktif.
d. Sinsitium adalah serabut antar cabang pada otot jantung.

3.4. Jaringan Saraf

(Sumber: :https://youtu.be/pymCTipK43M)

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf (neuron). Berdasarkan fungsi konduksinya,
neuron dapat dibedakan menjadi neuron sensoris, neuron motoris, dan interneuron. Neuron
sensoris (aferen) berperan menjalarkan impuls (aksi potensial yang dijalarkan) dari reseptor
menuju ke saraf pusat. Kebanyakan neuron sensoris memiliki soma di luar SSP. Neuron
motoris (eferen) berperan menjalarkan impuls dari saraf pusat menuju ke efektor. Neuron
motoris memiliki soma di medulla spinalis. Interneuron berperan menghubungkan neuron
satu dengan neuron lainnya.
Sistem saraf berdasarkan letak dan kedudukannya dapat dibedakan menjadi: CNS
(central nervous system) atau SSP (Sistem Saraf Pusat) dan PNS (peripheral nervous
system) atau SST (Sistem Saraf Tepi). Sistem saraf pusat merupakan bagian dari endri saraf
yang mengatur fungsi organ dan anggota tubuh serta tenpat budi pekerti manusia terletak.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak atau endrite dan sumsum tulang belakang atau dendrit
spinalis. Dalam praktikum ini saya tidak menguji jaringan saraf dikarenakan tidak
tersedianya preparat tersebut. Saya mengambil gambar dari internet untuk menjelaskan
jaringan safaf
Dalam hasil yang didapat dari praktikum terlihat beberapa komponen sebagai berikut:
a. Dendrit, Merupakan percabangan dari badan sel yang terlihat seperti tonjolan
bercabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan menghantarkan rangsangan dari
badan sel.
b. Badan sel merupakan bagian terbesar dari sel saraf yang mengandung banyak
komponen penting. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus (inti sel), dan
nukleolus (Anak inti). Badan sel bertugas untuk menerima rangsangan dari dendrit
kemudian meneruskan rangsangan tersebut ke akson (neurit).

c. Akson (Neurit) adalah serabut sel saraf panjang yang terlihat seperti penjuluran dari
badan sel. Neurit mirip dengan dendrit, bedanya neurit haya ada satu buah dan
berukuran lebih besar serta lebih panjang. Akson berperan dalam menghantarkan
impuls dari badan sel menuju efektor seperti sel otot atau sel kelenjar. Untuk
menjalankan fungsinya ini, di dalam neurit terdapat struktur yang disebut neurofibril.
Beberapa sel saraf, neuritnya dibungkus oleh sebuah selaput yang disebut selaput
mielin.
d. Nodus Ranvier adalah bagian antar dua segmen selubung mielin. Nodus Ranvier
berfungsi sebagai loncatan impuls saraf agar sampai lebih cepat ke tempat tujuan.
Nodus ranvier mempunyai diameter sekitar 1 mikrometer.
e. Selaput atau selubung Mielin adalah selaput pembungkus neurit. Selubung mielin
tersusun dari lemak. Selaput mielin mempunya segmen – segmen dan lekukan di
antara dua segmen disebut nodus ranvier. Selaput mielin ini dikelilingi oleh sel
schwann. Fungsi dari bagian ini adalah untuk melindungi sel saraf dari kerusakan
dan mencegah bocornya impuls serta mempercepat hantaran impuls yang masuk.
Selubung mielin diproduksi oleh sel glial.
f. Sel Schwann adalah sel yang mengelilingi selubung mielin. Nama dari sel ini
diambil dari nama penemunya yaitu Theodore Schwaan, seorang ilmuan dari Jerman.
Sel schwann akan menghasilkan lemak yang membungkus neurit berkali kali lipat
sampai terbentuknya selubung mielin. Sel Schwann berfungsi untuk mempercepat
jalannya impuls, menyediakan nutrisi bagi neuri dan membantu regenerasi dari
neurit.
g. Inti sel/nukleus. Nukleus adalah organel terbesar yang berada di dalam sel, terletak
di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval. Nukleus terdiri dari membran nukleus
yaitu membran luar dan dalam, membran luar langsun berhubungan denagn
retikulum endoplasma, dan akhirnya ke membran sel.
h. Sitoplasma, Sitoplasma atau plasma sel merupakan cairan yang berada dalam sel
selain nukleoplasma (plasma inti). Cairannya disebut sitosol, padatannya berupa
organel-organel. Sitosol tersusun atas: air, protein, asam amino, vitamin, nukleotida,
asam lemak, gula, dan ion-ion.
i. Terminal Akson atau serat saraf adalah tonjolan tunggal, memanjang, berbentuk pipa
yang berfungsi menghantarkan potensial aksi menjauhi badan sel dan berakhir di sel
saraf lain. Akson sering mengandung cabang-cabang sisi atau kolateral sepanjang
seratnya. Bagian dari badan sel yang merupakan tempat keluarnya akson dikenal
sebagai bukit akson (axon hillock).
BAB IV
KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
a. Jaringan pada hewan vertebrata secara umum dapat di klasifikasi menjadi jaringan
epithelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
b. Pada percobaan preparat jaringan epithelium menguji tiga jenis yaitu: Simple Squamosa
Epithelium, Simple Cuboidal Epithelium, Simple Columnar Epithelium. Terlihat adanya
komponen penyusun jaringan diantaranya inti sel (nukleus), membran sel, sitoplasma,
membrane basal, dan lumen. Berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh luar dan zat-zat dari
luar yang masuk dalam tubuh
c. Pada percobaan preparat jaringan ikat menguji dua jenis yaitu: jaringan tulang rawan
(Hialin), dan compact bone (tulang kompak). Terlihat adanya komponen penyusun jaringan
diantaranya perikondrium, kondrosit, kondroblas, lakuna, matriks territorial, kanal sentral,
saluran havers, lamella, dan kanalikuli. berfungsi mengikat, menunjang dan mengikat bagian
ataupun organ lain.
d. Pada pecobaan preparat jaringan otot menguji tiga jenis yaitu: otot polos, otot lurik, dan otot
jantung. Terlihat adanya komponen penyusun jaringan diantaranya sarkolema, inti sel,
sarkoplasma, garis terang dan garis gelap, sinsintium. Berfungsi sebagai alat gerak aktif
yang menggerakkan tulang.
e. Pada percobaan jaringan saraf tidak dilakukan pengujian karena tidak adanya prepat
jaringan saraf. Adapun komponen jaringan saraf adalah dendrit, badan sel, akson, nadus
ranvier, selubung mielin, Sel Schwann, inti sel, dan sitoplasma, terminal akson. Berfungsi
menerima rangsangan dari luar tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2019, Agustus 30). Histology: Epithelium. Diakses November 22, 2020, pukul 10.54 dari
youtube.com: https://youtu.be/-koWOLMd904
Anonim. (2020, Januari 17). 8 Jenis Jaringan Epitel pada Manusia dan Hewan. Diakses November
23, 2020, pukul 16.22 dari idschool.net: https://idschool.net/sma/8-jenis-jaringan-epitel-
pada-manusia-dan-hewan/
Anonim. (2020, Juli 28). Jaringan Saraf – Pengertian, Jenis, Fungsi, Contoh Dan Gambarnya.
Diakses November 22, 2020, pukul 20.11 dari dosenpendidikan:
https://www.dosenpendidikan.co.id/jaringan-saraf/
Harjana, T. (2011). Buku Ajar Histologi. Diakses November 22, 2020, pukul 19.43 dari
staffnew.uny:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131782835/pendidikan/Buku+Ajar+Histologi+_baru_.pdf
Karundeng, S. W. (2014). Komponen Sel Jaringan Ikat. Jurnal Biomedik, 6, SI-7.
Nafik, S. (2020, Oktober 18). Praktikum Histologi. Diakses November 22, 2020, pukul 10.56 dari
youtube.com: https://youtu.be/pymCTipK43M
Oktaberi, R. (n.d.). Jaringan Epitel. Diakses November 23, 2020, pukul 16.21 dari academia.edu:
https://www.academia.edu/22762513/Jaringan_Epitel
Subowo. (2002). Histologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.
Yatim, W. (1990). Biologi Modern Histologi. Bandung: Tarsito.

Anda mungkin juga menyukai