Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

IDENTIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON


11 Maret 2021

Disusun Oleh:
Banyu Alam Purnama
1207020011
Semester 2 / Biologi A

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021
LAPORAN PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON

A. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui sifat fisik senyawa hidrokarbon yaitu kelarutan dan densitas.
2. Untuk mengidentifikasi adanya unsur karbon, hidrogen dan oksigen (C, H, O) dalam
senyawa hidrokarbon.
B. Dasar Teori
Kimia Organik adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang struktur, sifat-sifat,
perubahan, komposisi, reaksi dan sintesis senyawa yang mengandung atom karbon tidak
hanya senyawa hidrokarbon, tetapi juga senyawa yang mengandung unsur lain, seperti
hidrogen, nitrogen, oksigen, halogen fosfor, silikon dan sulfur. Pola ikatan yang dibentuk oleh
karbon berupa ikatang tunggal, rangkap dua, rangkap tiga dan ditambah struktur dengan
elektron terdelokalisasi membuat susunan senyawa organik secara struktural sangat beragam.
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom
hidrogen dan atom karbon. Adapun contoh senyawa hidrokarbon adalah minyak tanah,
bensin, gas alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari dua juta
senyawa hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon,para ahli
mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya.
Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam
dua golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik
adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang.
Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbon, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi
senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang
rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal, golongan ini dinamakan alkana. Senyawa
alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau
rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga
dinamakan alkuna. Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya
melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi lagi
menjadi senyawa alisiklik dan aromatik. Senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang
membentuk rantai tertutup. Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom
C yang membentuk rantai benzena.
Pada percobaan ini mengidentifikasi senyawa hidrokarbon berdasarkan jenis
ikatannya dengan mengamati sifat fisik dan kimiawinya. Beberapa sifat fisik senyawa
hidrokarbon berasal dari karakter nonpolar senyawa tersebut. Secara umum, senyawa
hidrokarbon tidak dapat larut dengan pelarut polar seperti air atau alkohol, tetapi larut pada
senyawa non polar seperti ligroin (campuran alkana), karbon tetraklorida, atau diklorometana.
Kerapatan (densitas) hidrokarbon lebih rendah dari pada air. Sehingga akan berada diatas
permukaan air.
Dalam kimia, ada istilah yang disebut " like dissolves like", yaitu jika molekul zat
terlarut dan pelarutnya serupa, mereka dapat dengan mudah saling menggantikan sehingga
mudah bercampur. Umumnya senyawa ionik dan polar memiliki kecenderungan larut dalam
pelarut, dan senyawa non polar memiliki kecenderungan larut dalam pelarut non polar (Estein,
2015).
Cairan yang larut satu sama lain dikatakan bercampur satu sama lain. Prinsip umum
" like dissolves like " akan menentukan pencampuran timbal balik. Jika dua cairan memiliki
ikatan kutub, keduanya akan larut satu sama lain. Kedua cairan non-polar juga melarutkan
satu sama lain. Namun, cairan polar dan cairan non-polar tidak akan bercampur satu sama
lain, tidak akan saling tolak, dan akan terbagi menjadi dua lapisan (Raymond, 2004).
Reaktifitas kimia senyawa hidrokarbon ditentukan oleh jenis ikatan senyawa.
Senyawa jenuh alkana bersifat mudah terbakar, akan tetapi secara umum tidak reaktif pada
sebagian besar pereaksi (alkana dapat mengalami reaksi substitusi halogen dengan bantuan
sinar ultraviolet). Senyawa hidrokarbon tidak jenuh, alkena dan alkuna, bersifat mudah
terbakar dan dapat mengalami reaksi adisi menjadi senyawa jenuh. Senyawa aromatik dapat
terbakar dan menghasilkan jelaga hitam sebagai akibat dari partikel karbon yang tidak
terbakar. Senyawa aromatik dapat mengalami reaksi substitusi dengan bantuan katalis
dibandingkan reaksi adisi. Hasil pembakaran senyawa alkana menghasilkan karbondioksida
dan air.
C. Alat dan Bahan

Sifat fisik senyawa hidrokarbon

 Alat
- Sendok 5 buah
- Gelas kaca 3 buah
- Cawan kecil 2 buah
- Botol 3 buah

 Bahan
- Pertamax secukupnya
- Pertalite secukupnya
- Minyak tanah secukupnya
- Minyak goreng 4 sdm
- Air 4 sdm

Pengujian unsur C, H, dan O

 Alat
- Cawan 3 buah
- Sendok 3 buah
- Tissue secukupnya
- Korek 1 buah

 Bahan
- Gula pasir 1 sdm
- Tepung terigu 1 sdm
- Garam dapur 1 sdm
- Lilin 1 buah
D. Prosedur Kerja
 Prosedur kerja 1

Siapkan alat dan bahan

Tuangkan pertamax, pertalite, dan minyak tanah ke dalam


masing-masing gelas secukupnya

Tuangkan air kedalam masing- Tuangkan minyak goreng kedalam


masing gelas sebanyak 4 masing-masing gelas sebanyak 4
sendok makan, lalu aduk sendok makan, lalu aduk

Amati apa saja yang Amati apa saja yang


terjadi terjadi

 Prosedur kerja 2

Siapkan alat dan bahan

Nyalakan lilin menggunkan korek api

Diambil gula pasir dengan sendok, lapisi pegangan sendok dengan tissue, lalu
panaskan

Lakukan pengulangan dengan mengganti gula pasir dengan tepung terigu dan garam dapur

Amati perubahan yang terjadi


E. Data Pengamatan

 Data pengamatan 1

No Sampel Air Minyak


Kelarutan Densitas Kelarutan Densitas
1 Pertamax -   -
2 Pertalite -   -
3 Minyak tanah -   -

 Data pengamatan 2

No Senyawa Karbon Cara Kerja Hasil Pengamatan


(Sampel) Pengujian unsur Pengujian unsur
C H dan O
1 Gula pasir Panaskan 1 sdm di atas  
lilin yang menyala
2 Tepung terigu Panaskan 1 sdm di atas  
lilin yang menyala
3 Garam dapur Panaskan 1 sdm di atas - -
lilin yang menyala

F. Hasil Pengamatan dan Pembahasan


Percobaan ke 1
Berdasarkan data hasil praktikum percobaan ke 1 tentang sifat fisik senyawa
hidrokarbon yang telah dilakukan dengan menggunakan pertamax, pertalite, dan minyak
tanah yang dicampur oleh air dan minyak didapatkan hasil bahwa kelarutan dan densitas di
mana semua bahan tersebut tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam minyak goreng.
Pertamax, pertalite, dan minyak tanah adalah hasil pengolahan dari minyak bumi.
Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar
adalah kelompok alkana. Minyak bumi atau minyak mentah ini akan diproses untuk
menghasilkan berbagai macam bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari seperti minyak
tanah, bensin, serta dapat digunakan sebagai reagen kimia dalam pembuatan obat-obatan.
Proses pengolahan minyak sendiri membutuhkan banyak tahapan agar dapat siap digunakan.
Adapun proses pengolahan minyak bumi sendiri sebagai berikut:
1. Proses Destilasi
2. Proses Cracking
3. Proses Reforming
4. Proses Polimerasi dan Alkilasi
5. Proses Treating
6. Proses Blending

Alkana (juga disebut parafin) adalah senyawa hidrokarbon jenuh asiklik. Alkana
adalah senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah rantai karbon panjang dengan ikatan
tunggal. Rumus umum alkana adalah CnH2n + 2. Alkana yang paling sederhana adalah
metana dengan rumus molekul CH4. Tidak ada batasan berapa banyak karbon yang dapat
digabungkan. Jenis minyak dan lilin tertentu adalah contoh alkana dengan jumlah atom karbon
yang besar, dan jumlah atom karbonnya bisa melebihi 10. untuk jenis bahan bakar bensin
memiliki jumlah atom carbon sebanyak 5-12, dan untuk minyak tanah/kerosin memiliki
jumlah atom karbon sebanyak 11-16. Semua alkana merupakan senyawa non polar sehingga
sukar larut dalam air. Pelarut yang baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya eter,
dan minyak goreng Jika alkana bercampur dengan air, lapisan alkana berada di atas, sebab
massa jenisnya lebih kecil daripada 1. Dalam kimia, ada istilah yang disebut " like dissolves
like", yaitu jika molekul zat terlarut dan pelarutnya serupa, mereka dapat dengan mudah saling
menggantikan sehingga mudah bercampur. Umumnya senyawa ionik dan polar memiliki
kecenderungan larut dalam pelarut, dan senyawa non polar memiliki kecenderungan larut
dalam pelarut non polar.
Cairan yang larut satu sama lain dikatakan bercampur satu sama lain. Prinsip umum
" like dissolves like " akan menentukan pencampuran timbal balik. Jika dua cairan memiliki
ikatan kutub, keduanya akan larut satu sama lain. Kedua cairan non-polar juga melarutkan
satu sama lain. Namun, cairan polar dan cairan non-polar tidak akan bercampur satu sama
lain, tidak akan saling tolak, dan akan terbagi menjadi dua lapisan. Asam palmitat (minyak
goreng) memiliki 16 atom karbon. Tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non-polar
(kloroform, benzena, dan alkohol panas). Ini memiliki sifat amfifilik dengan jumlah rantai
karbon genap, tanpa ikatan rangkap. Ini menghasilkan semakin panjang rantai karbon,
semakin tinggi titik lelehnya.
Percobaan ke 2
Pada percobaan kedua tentang pengujian kandungan unsur C, H, dan O yang
menggunakan bahan gula pasir, tepung terigu, dan garam dapur di mana menggunakan
metode pemanasan di atas api. Dari hasil percobaan terlihat bahwa saat gula pasir (C12H22O11)
di panaskan akan terjadi proses karamelisasi. Bila suatu larutan sukrosa diuapkan maka
konsentrasinya akan meningkat, demikian juga titik didihnya.
Keadaan ini akan terus berlangsung sehingga seluruh air menguap semua. Bila
keadaan tersebut telah tercapai dan pemanasan diteruskan, maka cairan yang ada bukan lagi
terdiri dari air tetapi cairan sukrosa yang lebur. Titik lebur sukrosa adalah 160 oC. Bila gula
yang telah mencair tersebut dipanaskan terus sehingga suhunya melampaui titik leburnya,
misalnya pada suhu 170oC, maka mulailah terjadi karamelisasi sukrosa. Reaksi yang terjadi
bila gula mulai hancur atau terpecah-pecah tidak diketahui pasti, tetapi paling sedikit melalui
tahap-tahap seperti berikut: Mula-mula setiap molekul sukrosa dipecah menjadi sebuah
molekul glukosa dan sebuah fruktosan (Fruktosa yang kekurangan satu molekul air). Suhu
yang tinggi mampu mengeluarkan sebuah molekul air dari setiap molekul gula sehingga
terjadilah glukosan, suatu molekul yang analog dengan fruktosan. Proses pemecahan dan
dehidrasi diikuti dengan polimerisasi yang menghasilkan warna kecoklatan. Hal ini
menandakan bahwa dalam gula pasir mengandung unsur C yang terlihat gula menjadi coklat
kehitaman, unsur H dan O di mana saat pemanasan akan menguap.
Sama seperti gula pasir, tepung terigu/ amilum (C6H10O5) saat dipanaskan unsur H
akan menguap terlihat saat praktikum adanya uap yang keluar saat pemanasan berlangsung.
Struktur tepung terigu yang telah dipanaskan akan terlihat menjadi padatan atau serpihan kecil
yang memiliki warna hitam, hal ini juga menandakan bahwa tepung terigu memiliki unsur
carbon sebagai salah satu unsur penyusunnya. Gula dan tepung terigu termasuk senyawa
organic. Senyawa organik adalah senyawa yang mengandung unsur karbon—banyak
dijumpai dalam makhluk hidup atau bekas mahkluk hidup—misalnya miyak bumi dan batu
bara.
Berbeda dengan garam (NaCl) saat dipanaskan tidak terjadi perubahan warna. Saat
garam dipanaskan maka akan mengalami kristalisasi yaitu pembentukan garam kembali,
tetapi garam yang terbentuk dari hasil kristalisasi akan memiliki perbedaan massa, rasa,
permukaan. Di sisi lain, garam (natrium klorida) adalah senyawa anorganik sangat khas, yang
terbentuk dari ion-ion natrium dan klorida. Hal ini menandakan bahwa pada garam dapur
(NaCl) tidak memiliki senyawa C, H, maupun O. kerena termasuk senyawa anorganik.
G. Pertanyaan
1. Apa perbedaan senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh, berikan contohnya!
Hidrokarbon jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung hanya ikatan rangkap
satu antar unsur karbonnya. Contohnya adalah pada senyawa alkana. yang hanya terdiri
dari ikatan rangkap satu (CH4, C2H6, C3H8, dst), Hidrokarbon jenuh ini biasanya relatif
lebih susah mengalami reaksi dibanding hidrokarbon tak jenuh.
Hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua
atau tiga antar senyawa karbonnya. Contohnya seperti senyawa alkena dan alkuna. Alkena
memiliki ikatan rangkap dua, dan alkuna memiliki ikatan rangkap tiga. Alkena (CH2,
C2H4, C3H6, dst). Alkuna (CH, C2H2, C3H4, C4H6, dst). Senyawa hidrokarbon tak jenuh
ini relatif lebih mudah mengalami reaksi dan perubahan struktur senyawanya dibanding
senyawa hidrokarbon jenuh.
2. Identifikasikan sampel pada percobaan diatas pada kategori jenis hidrokarbon jenuh atau
tidak jenuh?
Sample diatas termasuk kedalam kategori hidrokarbon jenuh karena salah satu dari alkana
(bensin dan minyak tanah).
3. Mengapa senyawa hidrokarbon bersifat larut dalam senyawa non polar dan tidak larut
dalam senyawa polar?
Karena senyawa hidrokarbon khususnya alkana termasuk senyawa non polar. Hal ini
sesuai dengan " like dissolves like" di mana senyawa polar akan larut Bersama senyawa
polar kembali, dan senyawa non polar akan larut Bersama dengan senyawa non polar.
Pada percobaan saat bensin dan minyak tanah dicampurkan maka kedua larutan tersebut
tidak akan bercapur, karena air termasuk senyawa polar sedangkan bensin dan minyak
tanah termasuk senyawa non polar berbeda saat dicampurkan dengan minyak kedua
larutan tersebut akan bercampur karena sama-sama termasuk senyawa non polar.
4. Berdasarkan hasil percobaan, Jelaskan ditandai dengan apa bahwasanya senyawa
tersebut mengandung karbon, hidrogen dan oksigen?
Adanya unsur karbon, hidrogen, dan oksigen ditandai oleh terjadinya perubahan warna
dari masing-masing bahan yang digunakan setelah proses pemanasan. Unsur carbon dapat
terlihat dengan adannya warna hitam, maupun coklat yang terdapat pada bahan yang di
bakar. Sedangkan unsur hidrogen dan oksigen terlihat pada saat adanya penguapan yang
terjadi pada bahan.
5. Soal
a. Tuliskan Rumus kimia beserta struktur nya pada sampel senyawa karbon !
- Gula pasir /sukrosa(C12H22O11)

- Tepung terigu/amilum (C6H10O5)


Amilum tersusun oleh amilosa dan amilopektin

- Garam dapur / Natrium Klorida (NaCl)

Struktur kristal dengan natrium (Na) berwarna ungu dan klorida (Cl) berwarna
hijau

b. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada salah satu sampel percobaan !
Reaksi pembakaran sempurna gula pasir
C12H22O11 (s) + 12O2 (g) 12CO2 (g) + 11H2O (l)
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulakan bahwa
a. Sifat fisik senyawa hidrokarbon kelarutan dan densitas dapat ditetukan oleh polar atau non
polarnya suatu larutan dan massa jenis larutan itu sendiri. Bensin, minyak tanah (alkana),
dan minyak goreng termasuk senyawa non polar, sedangkan air termasuk senyawa polar.
senyawa yang sama dapat saling melarutkan, sedangkan senyawa yang berbeda tidak
dapat saling melarutkan. Apabila alkana bercampur dengan air, lapisan alkana berada di
atas, sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1.
b. Unsur karbon, hidrogen dan oksigen dapat diidentifikasi oleh pembakaran. Di mana saat
pembakaran terdapat perubahan warna yang semula putih menjadi coklat/hitam
menandakan terdapat unsur carbon, dan apabila adanya asap maka terdapat unsur hidrogen
dan oksigen berupa uap air.
I. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2017, Maret 8). Kimia Organik. Retrieved Maret 12, 2021, from kimia.fmipa.unand.:
http://kimia.fmipa.unand.ac.id/
Anonim. (2019, Juli 24). Ini Hal-hal Penting yang Perlu Anak Kelas 11 Ketahui tentang
Hidrokarbon. Retrieved Maret 12, 2021, from quipper:
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/hal-penting-hidrokarbon-kimia-kelas-11/
Anonim. (n.d.). Microsoft PowerPoint - HIDROKARBON. Retrieved Maret 12, 2021, from
staffnew.uny.:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309685/pendidikan/HIDROKARBON.pdf
Estein, Y. (2015). KIMIA FISIKA untuk mahasiswa kesehatan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Hikmah, N. (2013, September 23). KIMIA ORGANIK 1. Retrieved Maret 12, 2021, from
nurulhikmah980: http://nurulhikmah980.blogspot.com/
Muyasaroh, S. (2020, Juni 30). praktikum identifikasi senyawa hidrokarbon. Retrieved Maret 12,
2021, from Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=yjERo4qGExY
Raymond, C. (2004). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti (Ketiga Jilid I ed.). Jakarta: Erlangga.
J. LAMPIRAN

Prosedur kerja 1

Alat dan Bahan Pertamax dan air Pertalite dan air

Minyak tanah dan air Pertamax dan minyak goreng Pertalite dan minyak goreng

Minyak tanah dan minyak goreng

Anda mungkin juga menyukai