Anda di halaman 1dari 12

Oleh : Yolanda .C.

Rumbekwan
 1. Peserta didik dapat menyebutkan dampak
penggunaan bahan bakar
 2. Peserta didik dapat menuliskan cara
penanggulangan dari dampak penggunaan bahan bakar
 3. Peserta didik dapat mengetahui bahan bakar alterntif
pengganti minyak bumi
 Penggunaan bahan bakar dari minyak bumi terutama
bensin juga menghasilkan dampak negatif bagi
makhluk hidup dan lingkungan.
 Pembakaran bensin dapat terjadi melalui du acara, yaitu
pembakaran sempurna dan pembakaran tidak
sempurna.
 Pembakaran bensin secara sempurna menghasilkan uap
air dan karbon dioksida. Reaksi pembakarannya di tulis
sebagai berikut.
 2C8H18(l) + 25O2(g) → 16CO2(g) + 18H2O(g)
 Karbondioksida merupakan merupakan gas yang tidak
terlihat dan tidak berbahaya bagi manusia. Akan tetapi,
karbondioksida membentuk gas rumah kaca bersama uap
air dan beberapa jenis gas lainnya.
 Karbondioksida bersifat meneruskan gelombang pendek
sinar matahari dan menahan gelombang panjang sinar
matahari (infra merah).
 Gas karbon monoksida merupakan gas yang berbahaya bagi
manusia. Gas ini mempunyai daya ikat dua ratus kali lebih
kuat terhadap hemoglobin dari pada oksigen.
 Hal ini mengakibatkan kadar oksigen dalam tubuh rendah
sehingga badan menjadi lemas, pingsan bahkan dapat
mengakibatkan kematian.
 Ambang batas kadar karbon monoksida di udara sebesar 20
ppm. Apabila kadarnya lebih dari 100 ppm, akan
menimbulkan sakit kepala, dan gangguan pernapasan.
 Gejala yang timbul akibat kercunan gas karbon
monoksida di antaranya sesak napas, lelah jantung, dan
penglihatan berkurang.
 Sebagai salah satu hasil pengolahan minyak bumi,
bensin juga mengandung pengotor seperti belerang,
nitogen, dan beberapa unsur logam
 Pada saat bensin di bakar unsur-unsur pengotor dalam
bensin akan membentuk senyawa oksida, yaitu oksida
belerang, oksida nitrogen, dan oksida logam.
 Oksida belerang terdiri atas gas SO2 dan SO3, gas SO2
ini mengakibatkan gangguan pernapasan dan
pencernaan, sakit kepala, sakit serta gangguan saraf.
 Jika gas terhirup adalah SO3, maka akan terbentuk
asam sulfat yang lebih berbahaya di banding asam
sulfit. Dalam kondisi udara lembab di atmosfer, gas
SO3 dan uap air akan berikatan membentuk droplet
asam sulfat dengan reaksi sebagai berikut:
 SO3(g) + H2O(g)→H2SO4(g)
 Dromplet asam sulfat juga terbentuk saat gas SO3
bereaksi dengan air hujan sehingga timbul hujan asam.
Hujan asam mengorosi logam, merusak bangunan dan
menghambat pertumbuhan tanaman.
 Oksigen nitogen terdiri dari NO dan NO2. NO2 bersifat
racun dan dapat mengakibatkan iritasi pada mata,
hidung, dan saluran pernapasan.
 Gas ini empat kali lebih beracun di banding gas nitogen
juga mampu bereaksi dengan uap air maupun air hujan
membentuk hujan asam.
 oksida nitrogen bereaksi dengan zat-zat lain di udara
membentuk asbut, asap-kabut (smog). Smog
menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi mata,
dan saluran pernapasan.
 Penambahan TEL (Tetraethyl Lead) sebagai zat adiktif
bensin juga menghasilkan zat pencemar udara,
merupakan zat adiktif yang memiliki rumus Pb (C2H5)4.
Penambahan senyawa ini pada bensin dapat menaikkan
senyawa oktan. Senyawa TEL akan berubah menjadi
menjadi timbal (II) oksida sebagai hasil samping
pembakaran dan mengendap pada mesin atau keluar
bersama asap.
 Untuk mencegah pengendapan timbal (II) oksida pada
mesin di tambahkan etilan bromide (C2H4Br2). Dengan
penambahan etilen bromide semua timbal (II) oksida di
hasilkan akan keluar bersama asap dalam bentuk timbal
bromide (PbBr2). Akan tetapi senyawa timbal
merupakan senyawa yang beracun bagi manusia.
 Partikel timbal mengakibatkan kerusakan otak, iritasi
saluran pernapasan, dan gangguan kerja enzim namun.
Saat ini penggunaan TEL untuk bilangan oktan telah di
larang dan di gantikan oleh MTBE (methyl tertiary
buthyl ether), methanol, etanol, buti, alcohol dan
viskom.
 Beberapa upaya telah di lakuka untuk mengatasi
dampak lingkungan akibat pembakaran bensin.
 Salah satunya dengan menggunkan pengubah katalik
(catalytic converter) untuk mengurangi terbentuknya
polutan gas berbahaya dari mesin kendaraan.
 Pengubah katalitik terbuat dari baja tahan karat
terbentuk silinder yang berisi suatu struktur terbentuk
sarang lebah yang di lapisi logam. Pengubah katalitik
di letakkan di dalam knalpot sehingga menyaring asap
kendaraan.
 Keterbatasan minyak bumi sebagai sumber energi tak
terbarukan mendorong adanya bahan bakar alternative
pengganti minyak bumi dan gas alam.
 Bahan bakar alternatif yang dapat di gunakan antar lain
biogas, bioethanol, dan biodisel.
 Biogas merupakan gas metana yang di peroleh dari hasil
pengolahan bahan organic dengan mikroorganisme secara
anaerob, misalnya kotoran sapi. Biogas sendiri sudah di
gunakan sebagai bahan bakar rumah tangga pengganti elpiji
dan minyak tanah.
 Biotetanol dapat di gunakan sebagai bahan bakar mesin
kendaraan pengganti bensin. Bioethanol di hasilkan dari
proses fermentasi kandungan glukosa dalam tanaman,
missal tebu, bit, singkong, dan jagung.
 Biosolar di gunakan sebagai pengganti solar untuk mesin
diesel. Saat ini di Indonesia, bioethanol baru di gunakan
sebagai campuran bensin, sedangkan biosolar di gunakan
untuk campuran solar.

Anda mungkin juga menyukai