Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KIMIA

Dampak Pembakaran Bahan Bakar


Terhadap Lingkungan Dan Kegunaan
Senyawa Hidrokarbon

Oleh :
Nama : Muh. Ramadani
NIS

: 1410426

Kelas : XI IPA3

SMA NEGERI 1 LAPPARIAJA


Tahun Ajaran 2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul Dampak Pembakaran Bahan BakarTerhadap
Lingkungan dan Kegunaan Senyawa Karbon.
Dalam makalah ini penulis membahas tentang dampak pembakaran
terhadap lingkungan dan kegunaan Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan seharihari.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

Penulis,

MUH. RAMADANI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................
C. Tujuan .................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN
A. Dampak Pembakaran Bahan Bakar Terhadap
Lingkungan.........................................................................
B. Kegunaan Senyawa Hdrokarbon.........................................

BAB III

1
1
1

2
7

PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................
B. Saran ...................................................................................

14
14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

15

MUH. RAMADANI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan
bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga
jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga
disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik,
tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi
lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh
tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu,
bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas.
Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi merupakan bahan industri yang penting.
Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut
petrokimia. Dewasa ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat
digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen,
pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.
B. Rumusan Masalah
1. Dampak apa saja yang timbul di udara dan iklim oleh pembakaran bahan
bakar, jelaskan !
2. Apa yang dimaksud dengan senyawa hidrokarbon ?
3. Berdasarkan bentuk rantai karbon, hidrokarbon dibagi menjadi tiga,
sebutkan !
C. Tujuan
Tujuan kami menyelesaikan makalah ini antara lain :
a. Untuk mengetahui dampak pembakaran bahan bakar terhadap
lingkungan
b. Untuk mengetahui kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan
BAB II

MUH. RAMADANI

PEMBAHASAN
A. Dampak Pembakaran Bahan Bakar Terhadap Lingkungan
Dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh sistem transportasi yang tidak
"sustainable" dapat dibagi dalam 2 kelompok besar yaitu dampak terhadap
lingkungan udara dan dampak terhadap lingkungan air.
Kualitas udara perkotaan sangat menurun akibat tingginya aktivitas
transportasi. Dampak yang timbul meliputi meningkatnya konsentrasi pencemar
konservatif yang meliputi: Karbon monoksida (CO) Oksida sulfur (SOx)
Oksida nitrogen (NOx) Hidrokarbon (HC) Timbal (Pb) Ozon perkotaan (O3)
Partikulat (debu) Perubahan kualitas udara perkotaan telah diamati secara menerus
di beberapa kota baik oleh Bapedalda maupun oleh BMG.
Secara tidak langsung, kegiatan transportasi akan memberikan dampak
terhadap lingkungan air terutama melalui air buangan dari jalan raya. Air yang
terbuang dari jalan raya, terutama terbawa oleh air hujan, akan mengandung
bocoran bahan bakar dan juga larutan dari pencemar udara yang tercampur dengan
air tersebut. Dampak Pembakaran dari zat-zat hidrokarbon adalah :
a.

Efek Rumah Kaca: Berbagai gas dalam atmosfer, seperti CO2, uap air,

metana (CH4), dan senyawa CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan
sinar tampak dan ultraviolet tetapi menahan radiasi inframerah. Oleh
karena

itu,

sebagian

besar

dari

sinar

matahari

dapat

mencapai

permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer dan permukaan bumi. Tetapi


radiasi panas yang dipancarkan permukaan bumi akan terperangkap karena
diserap gas-gas rumah kaca.

MUH. RAMADANI

Berbagai gas dalam atmosfer, seperti karbon dioksida, uap air, metana, dan
senyawa keluarga CFC, berlaku seperti kaca yang melewatkan sinar tampak dan
ultraviolet tetapi menahan radiasi inframerah. Oleh karena itu, sebagian besar dari
sinar matahari dapat mencapai permukaan bumi dan menghangatkan atmosfer dan
permukaan bumi. Tetapi radiasi panas yang dipancarkan permukaan bumi akan
terperangkap karena diserap oleh gas-gas rumah kaca.
Efek rumah kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu permukaan
bumi rata-rata 15C. Tanpa karbon dioksida dan uap air di atmosfer, suhu rata-rata
permukaan bumi diperkirakan sekitar 25C. Jadi, jelaslah bahwa efek rumah
kaca sangat penting dalam menentukan kehidupan di bumi. Akan tetapi,
peningkatan kadar dari gas-gas rumah kaca dapat menyebabkan suhu permukaan
bumi menjadi terlalu tinggi sehingga dapat mneyebabkan berbagai macam
kerugian.
Sebenarnya efek rumah kaca berfungsi sebagai selimut yang menjaga suhu
permukaan bumi rata-rata sekitar 15 oC. Tanpa CO2 dan uap air di
atmosfer, suhu rata-rata permukaan bumi diperkirakan sekitar -25 OC.
Efek rumah kaca sangat penting dalam menentukan kehidupan di bumi.
Akan tetapi, peningkatan kadar dari gas-gas rumah kaca menyebabkan
suhu permukaan bumi menjadi terlalu tinggi sehingga dapat menyebabkan
berbagai macam kerugian.

MUH. RAMADANI

b. Hujan Asam: Air hujan biasanya sedikit bersifat asam, dengan pH


sekitar 5,7. Hal itu terjadi karena air hujan tersebut melarutkan gas
CO2 yang terdapat di dalam udara, membentuk asam karbonat (H2CO3).
Air hujan biasanya sedikit bersifat asam (pH sekitar 5,7). Hal itu terjadi
karena air hujan tersebut melarutkan gas karbon dioksida yang terdapat dalam
udara, membentuk asam karbonat.
CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)
Asam Karbonat
Air hujan dengan pH kurang dari 5,7 disebut hujan asam.
a. Penyebab Hujan Asam
SO2(g) + H2O(l) H2SO3(aq)
asam sulfit
SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq)
asam sulfat
2NO2(g) + H2O(l) HNO2(aq) + HNO3(aq)
asam nitrit asam nitrat
b. Masalah yang Ditimbulkan Hujan Asam
- Kerusakan Hutan
- Kematian Biota Air
- Kerusakan Bangunan
Bahan bangunan sedikit-banyak mengandung kalsuim karbonat.
Kalsium karbonat larut dalam asam, maka dapat bereaksi.
CaCO3(s) + 2HNO3(aq) Ca(NO3)2(aq) + H2O(l) +
CO2(g)
c. Cara Menangani Hujan Asam
- Menetralkan asam
- Mengurangi emisi SO2
- Mengurangi emisi oksida nitrogen
c Asap Buang Kendaran Bermotor: Pembakaran yang terjadi dalam mesin
kendaraan biasanya berlangsung tidak sempurna. Gas-gas yang terdapat

MUH. RAMADANI

dalam asap kendaraan bermotor tersebut banyak yang dapat menimbulkan


kerugian, diantaranya adalah CO2, CO, hidrokarbon, oksida nitrogen,
dan oksida belerang.

Karbon Dioksida (CO2): Sebenarnya, CO2 tidak berbahaya bagi manusia.


Akan tetapi, CO2 tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar
CO2 di udara dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi.
Peningkatan suhu karena meningkatnya kadar gas-gas rumah kaca di udara
disebut pemanasan global. Pemanasan global dapat mempengaruhi iklim,
mencairkan sungkup es di kutub dan berbagai rangkaian akibat lainnya

yang mungkin belum sepenuhnya dimengerti.


Karbon Monoksida (CO): Gas CO tidak berwarna dan tidak berbau.
Namun, gas itu bersifat racun, dapat menimbulkan rasa sakit pada mata,
saluran pernapasan, dan paru-paru. Bila masuk ke dalam darah melalui
pernapasan, CO bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk
COHb (karboksihemoglobin). Ambang batas CO di udara sebesar 20 ppm.
Udara dengan kadar CO lebih dari 100 ppm akan menimbulkan sakit
kepala dan gangguan pernapasan. Salah satu cara mencegah peningkatan
gas CO di udara yaitu dengan mengurangi penggunaan kendaraan
bermotor dan pemasangan pengubah katalitik pada knalpot kendaraan

bermotor.
Oksida Belerang (SO2 dan SO3): Belerang oksida, apabila terhisap
oleh pernapasan akan bereaksi dengan air dalam saluran pernapasan, dan
membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan dan menimbulkan
rasa sakit. Apabila SO3 yang terisap, maka akan terbentuk asam sulfat, dan
asam ini lebih berbahaya. Oksida belerang dapat pula larut dalam air

hujan dan menyebabkan hujan asam.


Oksida Nitrogen (NO dan NO2): Campuran NO dan NO2 sebagai
pencemar udara biasa ditandai dengan lambang NOx. Ambang batas NOx
di udara adalah 0,05 ppm. NOx di udara tidak beracun (secara langsung)
pada manusia, tetapi NOx ini bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain
dan menimbulkan fenomena asbut (asap-kabut) atau smog. Asbut

MUH. RAMADANI

menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan saluran

pernapasan, menjadikan tanaman layu, dan menurunkan kualitas materi.


Partikel Timah Hitam: Senyawa timbel dari udara dapat mengendap pada
tanaman sehingga bahan makanan terkontaminasi. Keracunan timbel yang
ringan menyebabkan sakit kepala, mudah teriritasi, mudah lelah, dan
depresi.

- Dampak terhadap kesehatan


Dampak terhadap kesehatan merupakan dampak lanjutan dari dampak
terhadap lingkungan udara. Tingginya kadar timbal dalam udara perkotaan telah
mengakibatkan tingginya kadar timbal dalam darah.
- Dampak terhadap ekonomi
Dampak terhadap ekonomi lebih banyak merupakan dampak turunan
terutama dari adanya dampak terhadap kesehatan. Dampak terhadap ekonomi
akan semakin bertambah dengan terjadinya kemacetan dan tingginya waktu yang
dihabiskan dalam perjalanan sehari-hari. Akibat dari tingginya kemacetan dan
waktu yang dihabiskan di perjalanan, maka waktu kerja semakin menurun dan
akibatnya produktivitas juga berkurang.
3. Pengubah Katalitik
`

Salah satu cara untuk mengurangi bahan pencemar yang berasal dari asap

kendaraan bermotor adalah memasang pengubah katalitik pada knalpot kendaraan.


Pengubah katalitik berupa silinder dari baja tahan karat yang berisi suatu struktur
berbentuk sarang lebah yang dilapisi katalis (biasanya platina). Pada separuh
bagian pertama dari pengubah katalitik, karbon monoksida bereaksi dengan
nitrogen monoksida membentuk karbon dioksida dan gasnitrogen.
katalis
2CO(g) + 2NO(g) 2CO2(g) + N2(g)
Gas-gas racun gas tak beracun Pada bagian berikutnya, hidrokarbon dan
karbon monoksida (jika masih ada) dioksidasi membentuk karbon dioksida dan
uap air. Pengubah katalitik hanya dapat berfungsi jika kendaraan menggunakan
bensin tanpa timbel.

MUH. RAMADANI

B. KEGUNAAN SENYAWA HIDROKARBON


Karbon Organik Karbon Anorganik Di dalam karbon strukturnya terdapat
rantai atom karbon. Di dalam strukturnya tidak terdapat rantai atom karbon
Struktur molekulnya dari yang sederhana sampai yang besar dan kompleks.
Struktur molekulnya sederhana Mempunyai isomer. Tidak mempunyai isomer
Mempunyai

ikatan

kovalen

Mempunyai

ikatan

ion

Titik didih/lelehnya rendah Titik didih/leleh tinggi Umumnya tidak mudah larut
dalam air Mudah larut dalam air Kurang stabil terhadap pemanasan Lebih stabil
terhadap pemanasan Reaksi umumnya berlangsung lambat. Reaksi berlangsung
lebih cepat.
1. Bidang pangan
Jika sudah berbicara kegunaan hidrokarbon dalam bidang pangan, maka
bahasanya bukan hidrokarbon murni lagi, tapi sedikit lebih luas yaitu
karbohidrat.

Karbohidrat

merupakan

senyawa

karbon,

hidrogen

dan

oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus


empiris CH2O. Tipe karbohidrat :

Monosakarida
Monosakarida adalah suatu karbohidrat yang tersederhana yang tidak
dapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil lagi.
Glukosa / gula anggur banyak terdapat dalam buah , jagung, dan
madu.
Fruktosa terdapat bersama dengan glukosa dan sukrosa dalam
buah-buahan dan madu.
Galaktosa, sumber dapat diperoleh dari laktosa yang dihidrolisis

melalui pencernaan makanan kita.


Disakarida
Disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari dua monosakarida.
Maltosa (glukosa + glukosa), tidak dapat difermentasi bakteri kolon
dengan mudah, maka digunakan dalam makanan bayi, susu bubuk
beragi (malted milk)

MUH. RAMADANI

Laktosa (glukosa + galaktosa), terdapat dalam susu sapi dan 5-8%


dalam susu ibu.
Sukrosa (glukosa + fruktosa), ialah gula pasir biasa. Bila
dipanaskan akan membentuk gula invert berwarna coklat yang disebut
karamel. Digunakan untuk pembuatan es krim, minuman ringan, dan

permen.
Polisakarida
Polisakarida

adalah

suatu

karbohidrat

yang

tersusun

dari

banyak

monosakarida. Kegunaan hidrokarbon pada polisakarida dalam bidang


pangan seperti beras, pati, jagung, dll.
2. Bidang sandang
Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah
PTA (purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan
dasarnya adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya
dibentuk menjadi senyawa aromatik, yaitu para-xylene Para-xylene ini kemudian
dioksidasi menggunakan udara menjadi PTA (lihat peta proses petrokimia diatas).
Dari PTA yang berbentuk seperti tepung detergen ini kemudian direaksikan
dengan metanol menjadi serat poliester. Serat poli ester inilah yang menjadi
benang sintetis yang bentuknya seperti benang. Hampir semua pakaian seragam
yang adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester. Untuk memudahkan
pengenalannya bisa dilihat dari harganya. Harga pakaian yang terbuat dari benang
sintetis poliester biasanya relatif lebih murah dibandingkan pakaian yang terbuat
dari bahan dasar katun, sutra atau serat alam lainnya. Kehalusan bahan yang
terbuat dari serat poliester dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam proses
pembuatan benang (saat mereaksikan PTA dengan metanol). Sebetulnya ada
polimer lain yang juga dibunakan untuk pembuatan serat sintetis yang lebih halus
atau lembut lagi. Misal serat untuk bahan isi pembalut wanita. Polimer tersebut
terbuat dari polietilen.
3. Bidang papan
Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa
plastik. Bahan dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu polimer dari

MUH. RAMADANI

propilena, yaitu senyawa olefin / alkena dari rantai karbon C3. Dari bahan plastik
inilah kemudian jadi macam, mulai dari atap rumah (genteng plastik), furniture,
peralatan interior rumah, bemper mobil, meja, kursi, piring, dll.
4. Bidang seni
Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama hidrokarbon ada
pada tinta / cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adik-adik mengenal thinner yang
biasa digunakan untuk mengencerkan cat. Sementar untuk urusan seni patung
banyak patung yang berbahan dasar dari plastik atau piala, dll. Hidrokarbon yang
digunakan untuk pelarut cat terbuat dari Low Aromatic White Spirit atau LAWS
merupakan pelarut yang dihasilkan dari Kilang PERTAMINA di Plaju dengan
rentang titik didih antara 145o C 195o C. Senyawa hidrokarbonyang
membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari parafin, sikloparafin, dan
hidrokarbon aromatik.
5. Bidang estetika
Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin lebihluas
lagi dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon yang juga digunakan
untuk estetika kosmetik adalah lilin. Misal lipstik, waxing (pencabutan bulu kaki
menggunakan lilin) atau bahan pencampur kosmetik lainnya, farmasi atau semir
sepatu. Tentunya lilin untuk keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali. Lilin
parafin di Indonesia diproduksi oleh Kilang PERTAMINA UP- V Balikpapan
melalui proses filtering press. Kualifikasi mutu lilin PERTAMINA berdasarkan
kualitas yang berhubungan dengan titik leleh, warna dan kandungan minyak.
6. Petrokimia
Dari sekian pemanfaatan hidrokarbon dalam bidang industri, yang akan
kami bahas hari ini adalah industri petrokimia. Hal ini dilakukan mengingat
luasnya cakupan industri petrokimia itu sendiri.
a. Industri Petrokimia

MUH. RAMADANI

Industri petrokimia adalah industri yang berkembang berdasarkan suatu


pola yang mengkaitkan suatu produk-produk industri minyak bumi yang
tersedia, dengan

kebutuhan

masarakat akan

bahan kimia atau bahan

konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh produk-produk industri petrokimia


hulu antara lain Methanol, Ethylene, Propylene, Butadine, Benzene, Toluene,
Xylenes, Fuel Coproducts, Pyrolisis Gasoline, Pyrolisis Fuel Oil, Raffinate dan
Mixed C4.
b. Bahan Dasar Petrokimia
Hampir semua produk petrokimia berasal dari tiga jenis bahan dasar, yaitu:
Olefin Aromatika Gas syntetis
c. Olefin
Olefin merupakan bahan dasar petrokimia paling utama. Produksi olefin
di seluruh dunia mencapai miliaran kg per tahun. Diantara olefin yang terpenting
(paling banyak diproduksi) adalah etilena (etena), propilena (propena), butilena
(butena), dan butadiene. Olefin pada umumnya dibuat dari etana, propane, nafta,
atau minyak gas (gas-oil) melalui proses perengkahan (cracking). Etana dan
propane dapat berasal dari gas bumi atau dari fraksi minyak bumi; nafta berasal
dari fraksi minyak bumi dengan molekul C-6 hingga C-10; sedangkan gas-oil
berasal dari fraksi minyak bumi dengan molekul dari C-10 hingga C-30 atau C30.
d. Petrokimia dari Olefin
Beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar etilena
sebagai berikut:

Polietilena
PVC
Etanol
Etilena glikol atau glikol

Glikol digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil di


daerah beriklim dingin. Reaksi pembentukan glikol berlangsung sebagai berikut.
CH2 = CH2 + O2 CH2 - CH2 (adisi)

Serat atau bahan tekstil

MUH. RAMADANI

beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar propilena


sebagai berikut:
Polipropilena
Plastic prolpilena lebih kuat dibandingkan dengan plastic polietilena.
Gliserol
Zat ini antara lain digunakan sebagai bahan kosmetik (pelembab),
industri makanan, dan bahan peledak (nitrogliserin).
Isopropyl alcohol
Zat ini digunakan sebagai bahan antara untuk berbagai produk
petrokimia lainnya misalnya aseton (bahan pelarut, digunakan untuk
melarutkan pelapis kuku /kutek)
Beberapa diantara produk petrokimia yang berbahan dasar butillena
sebagai berikut:
karet sintetis, seperti SBR (styrene-butadiena-rubber)
nilon, yaitu nilon 6,6.
Produk petrokimia yang berbahan dasar isobutilena antara lain
adalah MTBE (metal tertiary butyl eter). Zat ini digunakan untuk menaikkan nilai
oktan bensin. MTBE dibuat dari reaksi iso butilena dengan methanol.
e. Aromatika
Aromatika adalah benzena dan turunannya. Aromatika dibuat dari nafta
melalui proses yang disebut reforming. Di antara aromatic yang terpenting adalah
benzene (C6H6, toluene (C6H5CH3), dan xilena (C6H4(CH3)2). Ketiga jenis
senyawa ini disebut BTX.
f. Petrokimia dari Aromatika
Bahan aromatika yang terpenting adalah benzene, toluene, dan xilena
(BTX).

Pada

industri

petrokimia

berbahan

dasar

benzene.

Umumnya

benzene diubah menjadi stirena, kumena, dan sikloheksana.


Stirena digunakan untuk membuat karet sintetis, seperti SBR dan
polistirena.
Kumena digunakan untuk membuat fenol, selanjutnya fenol digunaka
untuk membuat perekat dan resin.

MUH. RAMADANI

Sikloheksana digunakan untuk membuat nilon, missal nilon 6,6 dan


nilon 6.
Selain

itu

sebagian

benzene

digunakan

sebagai

bahan

dasar

untuk

membuat detergen, missal LAS dan ABS.


g. Gas Syntesis
Gas sintesis (syn-gas) adalah campuran dari karbon monoksida (CO) dan
hydrogen (H2). Syn-gas dibuat dari reaksi gas bumi atau LPG melalui proses yang
disebut steam reforming atau oksidasi parsial. Reaksinya berlangsung sebagai
berikut: Steam reforming: campuran metana (gas bumi) dan uap air dipanaskan
pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis (bahan pemercepat reaksi).
CH4(g) CO (g) + 3H2 (g) oksidasi parsial: metana direaksikan dengan sejumlah
terbatas oksigen pada suhu dan tekanan tinggi. 2CH4 (g) 2CO (g) + 4 H2(g)
h. Petrokimia dari Gas Syntesis Gas sintetis (syn-gas) merupaka campuran dari
karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2). Berbagai contoh petrokimia syn-gas
sebagai berikut:

ammonia (NH3)
urea [CO(NH2)2]
methanol (CH3OH)
formaldehida (HCHO)
formaldehida dibuat melalui oksidasi methanol dengan bantuan
katalis.
CH3OH(g) HCHO(g) + H2(g)
Larutan formaldehida dalam air dikenal dengan nama formalin.
Formalin digunakan untuk mengawetkan preparat biologi (termasuk
mayat).

i. Manfaat Produk-Produk Petrokimia


Dalam industri kendaraan bermotor atau transportasi dimana bumper
mobil

yang

terbuat

dari

logam

diganti

dengan

plastik

poliuretan,

propeller pesawat terbang diganti dengan fiber glass. Dalam industri kemasan,
bahan logam tinplate dan alumunium diganti dengan plastik plastik produk

MUH. RAMADANI

petrokimia.
j. Produk-produk Petrokimia
Industri

petrokimia

dapat

dibagi

atas

bagian

besar,

yaitu:

Industri Petrokimia Hulu Industri Petrokimia Hilir

i. Industri Petrokimia Hulu


Industri petrokimia hulu atau (upstream petrochemical industry), yaitu
industri yang menghasilkan produk petrokimia yang masih berupa produk dasar
atau produk primer dan produk antara atau produk setengah jadi (masih
merupakan bahan baku untuk produk jadi).
ii. Industri Petrokimia Hilir
Industri petrokimia hilir atau (downstream petrochemical industry),
yaitu industri yang menghasilkan produk petrokimia yang sudah berupa produk
akhir dan/atau produk jadi.

MUH. RAMADANI

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencemaran adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada
tubuh manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga
kemampuan darah mengikat oksigen menjadi menurun.
Dalam industri kendaraan bermotor atau transportasi dimana bumper
mobil

yang

terbuat

dari

logam

diganti

dengan

plastik

poliuretan,

propeller pesawat terbang diganti dengan fiber glass. Dalam industri kemasan,
bahan logam tinplate dan alumunium diganti dengan plastik plastik produk
petrokimia.
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan
senyawa-senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan
kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup
tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

B. Saran
Lingkungan yang bebas dari polusi yang disebabkan dari pembakaran
bahan bakar yang tidak sempurna.

Untuk itu marilah kita cari cara untuk

bagaimana mengatasi permasalahan tersebut agar lngkungan kita bersih dan sehat.

MUH. RAMADANI

DAFTAR PUSTAKA
Ika Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV
Media Karya Putra.
Chang, Raymond.2002.Chemistry.edisi ke-7 New York : McGraw Hill
Departemen pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Glosarium Kimia. Jakarta Balai
Pusaka
Mc.Duell,Bob.1995.A level chemistry. Edisi Revisi. London:Letts Educational
Mc.Murry. john dan Robert C.Fay.1998.Chemistry Edisi ke-2. New Jersey:
Prentice.Hall International
Purba Michael. 2004. Kimia Untuk SMA : Jakarta. PT Erlangga.
http://rachmaramadhanis.blogspot.com/2013/05/dampak-pembakaran-bahanbakar.html
https://umy.academia.edu/SuryaNingsih

MUH. RAMADANI

Anda mungkin juga menyukai