KELOMPOK 9
Anggota:
Ana Lu’lu Qolbiah 1207020006
Annisa Triana 1207020007
Banyu Alam Purnama 1207020011
Dede Kartika Sari 1207020013
2021
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui perbedaan sifat-sifat alkohol dan fenol
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pereaksi untuk membedakan senyawa-
senyawa alkohol
3. Untuk mengetahui perbedaaan sifat-sifat senyawa aldehid dan keton.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis pereaksi untuk membedakan senyawa -
senyawa aldehid dan keton.
B. DASAR TEORI
Dalam kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk
senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-O H) yang terikat
pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen atau atom
karbon lain. Alkohol adalah Persenyawaan organik yang mempunyai
satu atau lebih gugus hidroksil. Karena ikatan hidroksil bersifat
kovaleen, maka sifat alkohol tidak serupa dengan hidroksida, tetapi lebih
mendekati sifat air. Alkohol diberi nama yang berakhiran-ol. Alkohol dapat
digolongkan berdasarkan ;
1. Letak gugus OH pada atom karbon.
2. Banyaknya gugus OH yang terdapat (jumlah gugus hidroksilnya).
3. Bentuk rantai karbonnya.
2. Pembahasan
Identifikasi Alkohol
Pengujian Lucas pada percobaan bertujuan membedakan alkohol
primer, sekunder dan tersier. Prinsip pengujian ini adalah dengan
mengidentifikasi jenis alkohol dengan penambahan reagen lucas,
dimana akan terjadi reaksi substitusi gugus OH pada alkohol dengan Cl
dari reagen HCL.
Pada Uji Lucas Alat yang digunakan yaitu, tabung reaksi, propipet,
pipet tetes, pipet ukut, dan penyumbat tabung reaksi. Bahan yang
digunakan pada uji lucas yaitu lucas, butanol, 2-butanol, dan fenol.
Masukan bahan kedalam tabung reaksi masing-masing 2 ml larutan
lucas, masukan 6 tetes butanol kedalam sampel A, kemudian masukan
6 tetes larutan 2-butanol ke dalam sampel B, dan masukan 6 tetes larutan
fenol ke dalam sampel C. Tutup tabung reaksi dan goyangkan hingga
homogen. Semua sampel terdapat uap/kabut. Senyawa ZnCl2 bertindak
sebagai katalisator dalam reaksi, sehingga terbentuk alkil klorida yang
tidak larut dalam larutan, sehingga pada sampel yang positif nampak
terbentuk dua lapisan dengan lapisan yang di bawah terbentuk kabut.
Hal ini terjadi pada alkohol primer ketika ditambahkan reagen tidak
akan terjadi reaksi, alkohol sekunder akan bereaksi namun
membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga diperlukan katalisasi
dengan pemanasan pada suhu 600C, alkohol tersier akan langsung
bereaksi.
Pada percobaan Oksidasi Alkohol dengan Asam Kromat. Bahan
yang digunakan dalam oksidasi alkohol dengan asam kromat adalah
K2Cr2O2, asam sulfat pekat, butanol, 2-butanol, dan fenol. 5 ml K2Cr2O2
dimasukan ke dalam masing-masing tabung reaksi. Masukan 2 tetes
asam sulfat ke dalam masing-masing tabung reaksi. Kemudian 3 tetes
butanol dimasukan ke dalam sampel A, 3 tetes 2-butanol dimasukan ke
dalam sampel B, dan 3 tetes fenol dimasukan ke dalam sampel C. Semua
sampel tidak mengalami perubahan warna. Asam kromat dapat
menyebabkan alkohol primer teroksidasi menjadi asam karboksilat.
Bilangan oksidasi Cr +6 (berwarna merah kecoklatan) akan tereduksi
menjadi Cr +3 (berwarna hijau). Adapun alkohol sekunder akan
teroksidasi menjadi keton oleh asam kromat dan alkohol tersier tidak
dapat teroksidasi oleh asam kromat. Fenol sendiri biasanya teroksidasi
menjadi tar berwarna coklat oleh asam coklat. Alkohol primer + asam
kromat (asam karboksilat)
• Alkohol sekunder + asam kromat (keton)
• Alkohol tersier + asam kromat (tidak bereaksi)
• Fenol + asam kromat (tar)
Pada Uji Iodoform. Bahan yang digunakan dalam uji ini adalah
aquades, butanol, 2-butanol, fenol, dioksain, dan NaOH 10%. 2 ml
aquades dimasukan ke dalam setiap tabung reaksi. Masukan 3 tetes
butanol ke dalam sampel A, 3 tetes 2-butanol ke dalam tabung B, dan 3
tetes fenol kedalam tabung C. Alkohol larut dalam aquades maka
ditambahkan 1 ml NaOH kedalam masing-masing sampel. Kemudian
ditambahkan iodin 5 tetes pada tiap-tiap sampel. Kemudian dipanaskan
dengan waterbath. Dengan hasil larutan A terdapat 2 lapisan, larutan B
dan C tidak terbentuk 2 lapisan. Uji iodoform merupakan suatu
perlakuan untuk mereaksikan sampel alkohol dengan senyawa iodium
dengan tujuan untuk menghilangkan warna dari iodium yang berwarna
kuning sebagai bentuk untuk mengidentifikasi sampel alkohol. Warna
kuning dari Iodin yang menghilang, hal itu disebebkan karena iodium
yang terdapat dalam campuran larutan tersebut larut setelah
penambahan NaOH. Uji iodoform positif unutk alkohol primer dan
alkohol sekuder sedangkan negatif untuk alkohol tersier.
F. PERTANYAAN AKHIR
1. Apa perbedaan alkohol, aldehid dan keton?
Jawaban :
Perbedaannya yaitu aldehid berasal dari alkohol primer yang
teroksidasi, sedangkan keton berasal dari alkohol sekunder yang
teroksidasi. Aldehid memiliki sebuah atom hidrogen yang terikat pada
gugus karbonilnya sedangkan keton tidak memiliki atom hidrogen a
sehingga tidak mudah dioksidasi.
2. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada masing-masing percobaan
dan jelaskan jenis reaksi yang terjadi
Jawaban :
a. Uji Lucas
Prinsip dari uji fehling ini adalah membedakan gugus aldehid dan
keton dalam suatu sampel dengan menambahkan reagen Fehling A
dan Fehling B, dimana Fehling A adalah CuSO4 dan Fehling B
adalah campuran dari NaOH dan Na-K-tatrat. Dalam reaksi ini
terjadi reaksi reduksi dan oksidasi. Aldehid dioksidasi membentuk
asam karboksilat, sementara ion Cu2+ akan tereduksi menjadi Cu+.
Hasil uji positif apabila dalam suatu sampel terbentuk endapan
merah bata.
e. Uji Tollens
G. KESIMPULAN
Dalam praktikum identifikasi alkohol, aldehid, dan keton yang telah
dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Perbedaan sifat-sifat alkohol dengan fenol: alkohol memiliki rantai
karbon terbuka, fenol memiliki rantai karbon tertutup/melingkar,
alkohok dan fenol bersifat asam lemah namun sifat asam pada fenol
lebih kuat daripada alkohol karena fenol memiliki anion dengan muatan
negatif yang disebar oleh cincin karbon melingkar, alkohol tidak
bereaksi dengan basa (karena sifatnya yang sangat lemah) sedangkan
fenol tidak bereaksi, dan alkohol bereaksi dengan asam karboksilat
sedangkan fenol tidak.
2. Jenis-jenis pereaksi untuk membedakan senyawa-senyawa alkohol
dapat menggunakan pereaksi lucas, asam kromat, dan iodoform.
3. Perbedaan sifat-sifat aldehid dengan keton: aldehid mereduksi pereaksi
tollens menghasilkan cermin perak sedangkan keton tidak dapat
mereduksi pereaksi tollens dan aldehid direduksi dengan H 2
menggunakan katalis Ni/Pt menghasilkan alkohol primer sedangkan
keton akan menghasilkan alkohol sekunder.
4. Jenis-jenis pereaksi untuk membedakan senyawa - senyawa aldehid dan
keton yaitu pereaksi Fehling dan Tollens.
H. DAFTAR PUSTAKA
Septiany, Verina. 2015. Kimia Organik. Unib: Bengkulu
Maruli.2014.Identifikasi Alkohol. Diakses pada tanggal Mei 19, 2021 dari:
http://sumanmaruli95.blogspot.com/2014/11/identifikasi-
alkohol.html
Abraham. 2010. Deteksi Adanya Pemalsuan Minyak Melati Dengan
Menguji Putaran Optik Menggunakan Polimeter WXG-.
Semarang : Fakultas Tehnik Universitas Ponegoro.
Fessenden. 1986. Identifikasi Senyawa Aldehid dan Keton. Jakarta
:Erlangga.
Matta. 2009. Senyawa Aldehid dan Keton. Surabaya : Gramedia.
Novan. 2008. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. Surabaya : Gramedia.
Sulaiman. 1995. Kimia organik. Medan : USU Press.