Anda di halaman 1dari 14

I.

Judul Percobaan : Asam Karboksilat


II.Hari/ Tanggal Percobaan : Rabu/ 07 Oktober 2015 pukul 13.00 WIB
III. Selesai Percobaan : Rabu/ 07 Oktober 2015 pukul 16.30 WIB
IV. Tujuan Percobaan :
1. Membuat asam karboksilat yang paling sederhana di laboratorium, misalnya asam
formiat
2. Memahami azas-azas reaksi asam karboksilat seperti dekarboksilasi, oksidasi, dan
esterifikasi
V. Dasar Teori
Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus
karboksil, COOH.Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus
hidroksil; antar aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang
unik dan untuk asam karboksilat. Asam karboksilat yang paling sederhana adalah asam
formiat (asam semut), HCOOH. Senyawa tersebut dapat dibuat dari hasil reaksi
dekarboksilasi asam oksalat.
Persamaan reaksinya :

Asam formiat mudah mengalami reaksi oksidasi menghasilkan CO2. Jika direaksikan
dengan oksidasi seperti KMnO4.
Asam asetat (asam cuka) merupakan asam karboksilat dengan dua karbon. Seperti hal
nya asam karboksilat lainnya, zat ini dapat mengalami reaksi esterifikasi jika direaksikan
dengan alcohol menggunakan asam sebagai katalisator, menghasilkan ester yang berbau
harum.
Persamaan reaksinya :

RCOOH + ROH RCOOR + H2O

Asam karboksilat Alkohol Ester

Ciri-ciri asam karboksilat


1. Mengandunggugus COOH yang terikat pada gugus alkil (R-COOH) maupun gugus
aril (Ar-COOH)
2. Kelarutansamadenganalkohol

Asam dengan jumlah C 1 4 : larut dalam air

Asam dengan jumlah C = 5 : sukar larut dalam air

Asam dengan jumlah C > 6 : tidak larut dalam air

3. Larut dalam pelarut organik seperti eter, alkohol, dan benzen

4. TD asam karboksilat > TD alkohol dengan jumlah C sama.

5. Asam alkanoat yang mengandung atom C 1 s.d. 4 berbentuk cairan encer,


sedangkan atom C yang jumlahnya 5 s.d. 9 berbentuk cairan kental, dan atom C
yang lebih dari 10 adalah berupa padatan.

Suatu sifat yang perklu dicatat dari asam karboksilat berbobot molekul
rendah ialah baunya. Sejumlah besar jalur sintetik untuk mendapatkan asam
karboksilat, dapat dikelompokkan dalam tiga tipe reaksi, yaitu (1) hidrolisis
derivate asam karboksilat, (2) reaksi oksidasi, (3) reaksi Gregnard. Hidrolisis
derivate asam karboksilat terjadi dari serangan air atau OH - pada karbon
kabonil dari derivate itu. Hidrolisis ester yang menghasilkan suatu asam
karboksilat dan alcohol adalah khas dari kelompok reaksi ini.

Sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat adalah:

1. Reaksi Pembentukan Garam


Garam organik yang membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam anorganik
padatannya, NaCl dan KNO3 adalah garam organik yang meleleh pada temperatur
tinggi, larut dalam air dan tidak berbau. Reaksi yang terjadi adalah:
HCOOH + Na+ HCOONa + H2O
2. Reaksi Esterifikasi
Ester asam karboksilat ialah senyawa yang mengandung gugus COOR
dengan R dapat berbentuk alkil.Ester dapat dibentuk berkat reaksi langsung antara
asam karboksilat dengan alkohol. Secara umum reaksinya adalah:
RCOOH + ROH RCOOR + H2O
Banyak ester memiliki bau seperti bau buah-buahan, sehingga banyak
senyawanya dijadikan perasa dan aroma buatan.
3. Reaksi Oksidasi
Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh reagen yang sangat kokoh dan kuat
seperti asam sulfat, CrO3, panas.Gugus asam karboksilat teroksidasi sangat lambat.
4. Pembentukan Asam Karboksilat
Beberapa cara pembentukan asam karboksilat dengan jalan sintesa dapat
dikelompokkan dalam 3 cara yaitu: reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat, reaksi
oksidasi, reaksi Grignat.
5. Alkanoat
- Asam alkanoat yang mengandung C1-C4 berbetuk cairan encer dan larut
sempurna dalam air.
- Asam alkanoat yang mengandung C5-C9 berbentuk cairan kental dan sedikit larut
dalam air.
- Asam alkanoat yang mengandung C10 atau lebih berbetuk padatan dan sukar larut
dalam air.
6. Titik didih asam alkanoat lebih tinggi dibandingkan titik didih alcohol yang
memiliki jumlah atam C yang sama
7. Bersifat asam lemah. Semakin panjang rantai karbonnya, maka keasamannya
semakin kecil
Sifat kimia yang paling menonjol (dari) asam karboksilat ialah keasamannya.
Dibandingkan dengan asam mineral seperti HCl dan HNO 3 (pKa sekitar 1 atau
lebih rendah). Asam karboksilat adalah asam lemah (pKa yang khas adalah sekitar
5). Namun asam karboksilat lebih bersifat asam daripada alcohol atau fenol,
terutama karena stabilisasi resonansi anion karboksilatnya, RCO 2-. Sedangkan
sifat fisis asam karboksilat secara ideal struktur gugus karbonil sesuai untuk
membentuk dua ikatan hidrogen antara sepasang molekul. Sepasang molekul asam
karboksilat yang saling berikatan, hidrogen seringkali dirujuk sebagai dimer asam
karboksilat. Karena kuatnya ikatan hydrogen ini (kira-kira 10kkal/mol untuk dua
ikatan hidrogen). Asam karboksilat dijumpai dalam bentuk dimer, bahkan dalam
fase uap.

VI. Alat dan Bahan


Alat

1) Tabung reaksi 2 buah


2) Labu dasar bulat 1 buah
3) Pipa bengkok 1 buah
4) Sumbat gabus/karet 1 buah
5) Statif 1 buah
6) Klem 1 buah
7) Pipet tetes 4 buah
8) Gelas kimia 1 buah
9) Gelas ukur 1 buah
10) Kaki tiga 1 buah
11) Kassa 1 buah
12) Pembakar spirtus 1 buah
13) Korek api 1 buah

b. Bahan

1) Asam oksalat
2) Gliserol
3) Asam asetat glasial
4) Etanol 96 %
5) Larutan Ca(OH)2
6) Larutan CH3COONa 10%
7) Larutan KMnO41N
8) Larutan FeCl3 5%
9) Larutan K4FeCN6 1M
10) Asam sulfat pekat

Kristal asam oksalat 5 gram + gliserol 5 gram

Dimasukkan ke dalam labu distilasi


Dipanaskan diatas api kecil sampai keluar gas
VII. ALUR KERJA
Gas dilewatkan melalui air kapur
Diamati perubahan yang terjadi
1. Pembuatan dan reaksi-reaksi asam formiat

Perubahan yang terjadi

Dimasukkan 2,5 gram asam oksalat


Dipanaskan sampai keluar distilat
Diukur volume distilat yang dihasilkan

Distilat
Distilat 5 ml Cuka 5 ml

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambah 3 ml KMnO4 Ditambah 3 ml KMnO4
Diamati Diamati

2. Reaksi cuka
Endapan Endapan

5 ml Natrium asetat encer 10 %


Perbedaan
Dimasukkan ke dalam tabung reaaksi
Ditambah 3 ml FeCl3 5 % sampai warna menjadi merah
Dipanaskan sampai terjadi endapan bergumpal merah coklat
Disaring

Filtrat
Residu Filtrat
Diuji dengan pereaksi K4FeCN6
Dibandingkan warna hasil pengamatan dengan warna ferri klorida dalam jumlah yang sama

3. Reaksi esterifikasi

Warna
Asam asetat glacial 2 ml + etanol 96 % 2 ml + Asam sulfat pekat 8 ml

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


Dipanaskan dengan penangas air dan ditutup rapat
Didinginkan

Etanol 96 % 2 ml + Asam sulfat pekat 8 ml


Etil asetat
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Dipanaskan dengan penangas air dan ditutup rapat
Didinginkan

Hasil reaksi
VIII. HASIL PENGAMATAN

No. Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan


1. Pembuatan dan reaksi-
Sebelum : H2C2O4(aq) Terbentuk
reaksi asam formiat
Kristal asam oksalat
HCOOH(aq) + asam formiat,
Kristal asam oksalat 5 gram + gliserol 5 gram
: tidak berwarna
CO2(g) dan asam
Gliserol : tidak
formiat
Dimasukkan ke dalam labu distilasiberwarna CO2(g) +
Dipanaskan diatas api kecil sampaiAir kapurgas
keluar : tidak
Ca(OH)2(aq)
tersebut
Gas dilewatkan melalui air kapur berwarna mengalami
CaCO3(s) putih +
Diamati perubahan yang terjadi
oksidasi saat
Sesudah ; H2O(l)
Kristal asam oksalat direaksikan
HCOOH(aq) +
+ gliserol didistilasi dengan
2KMnO4(aq)
: distilat tidak KMnO4
3CO2(g) +
berwarna, timbul
2MnO2(s)coklat +
gas CO2
Perubahan yang terjadi Gas dilewatkan air 2KOH(aq) +
kapur : putih keruh 2H2O(l)
Dimasukkan 2,5 gram asam oksalat
Dipanaskan sampai keluar distilat
Diukur volume distilat
Distilat 5 yang dihasilkan
ml
- Dimasukkan
ke dalam
tabung reaksi Sebelum :
- Ditambah 3 Distilat : tidak
ml KMnO4
Endapa berwarna
- Diamati
n
Distilat KMnO4 : ungu
Cuka : tidak
berwarna
Cuka 5
ml- Dimasukkan
ke dalam
tabung Sesudah :
reaksi Distilat + KMnO4 :
- Ditambah 3
ml KMnO4
- Diamati
endapan berwarna
Endapa coklat
n Cuka + KMnO4 :
larutan berwarna
ungu
2.
Sebelum : 3CH3COONa(aq) + Terjadi reaksi
Natrium asetat :
Reaksi Cuka FeCl3(aq) pengompleks
tidak berwarna
5 ml Natrium asetat encer 10 %FeCl3 : larutan 3NaCl(aq) + 3 an antara
CH3COO-(aq) + CH3COONa
Dimasukkan ke dalam tabung reaaksi
berwarna kuning
Fe3+(aq)
K4Fe(CN)6 : larutan dan FeCl3
Ditambah 3 ml FeCl3 5 % sampai warna menjadi merah
berwarna
Dipanaskan sampai terjadi endapan bergumpal hijau coklat
merah yang tidak
3CH3COO- +
Disaring lagi
Sesudah : 3Fe3+ + 3H2O(l)
Filtrat + K4Fe(CN)6 mengandung
[Fe(OH)2 +
: larutan berwarna ion ferri
(CH3COO)6]Cl +
hijau muda dibuktikan
HCl
dengan
4
3[Fe(CN)6] +
Filtrat terbentuknya
2+
4Fe
warna hijau
Diuji dengan pereaksi K4Fe(CN)6
Fe4[Fe(CN)6]
Dibandingkan warna hasil pengamatan dengan warna ferri klorida dalam jumlahsetelah
yang sama
Residu Filtrat
ditambahkan
K4Fe(CN)6

3. Reaksi Esterifikasi
Asam asetat glacial 2 ml + etanol 96 % 2 Sebelum
ml + Asam
: sulfat pekat 8 ml (aq) +
CH3COOH Terjadi reaksi
Warna
Asam asetat
CH3CH2OH(aq) esterifikasi
glasial : tidak H2SO4
yang ditandai
berwarna CH3COOCH2CH3(
dengan
Dimasukkan ke dalam tabung Etanol
reaksi : tidak + H2O(l)aq)
Dipanaskan dengan penangasberwarna CH3CH2OH(aq) +
air dan ditutup rapat adanya bau
Didinginkan Asam sulfat pekat : balon
H2SO4(aq)
tidak berwarna CH3CH2OSO4(aq) +

Sesudah : H2O(l)

Etil asetat
Asasm asetat glasial
+ etanol + asam
Etanol 96 % 2 ml + Asam sulfat pekat 8 ml
sulfat pekat : tidak
berwarna, bau
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi seperti balon
Dipanaskan dengan penangas air dan ditutup rapat
Didinginkan (pekat)
Etanol + asam
sulfat pekat : tidak
berwarna, bau
seperti balon

Hasil reaksi

IX. Pembahasan
Pada percobaan pertama yaitu pembuatan dan reaksi-reaksi asam formiat,
prosedur yang dilakukan adalah menyiapkan 5 gram H2C2O4 (asam oksalat) yang
berupa kristakl tidak berwarna dan 5 gram gliserol berupa gel yang dimasukkan dalam
labu distilasi, setelah dicampurkan terjadi larutan yang tidak berwarna. Larutan tersebut
kemudian dipanaskan dan gas yang terbentuk dilewatkan pada air kapur melalui selang
hingga menyebabkan air kapur menjadi keruh. Keruhnya air kapur tersebut
menandakan bahwa di dalam proses pemanasan larutan tersebut menghasilkan gas CO 2
(karbondioksida). Persamaan reaksinya yaitu :

CO2(g) + Ca(OH)2(aq) CaCO3(s) putih + H2O(l)

Pada reaksi tersebut juga terbentuk asam formiat yaitu HCOOH. Prosedur
selanjutnya, dilakukan kembali penambahan asam oksalat sebanyak 2,5 gram dan
dipanaskan kembali hingga keluar distilat. Distilat yang didapat sebanyak 1 mL dan
ditampung pada tabung reaksi, kemudian distilat tersebut diuji dengan menambahkan 1
mL larutan KMnO4 1N yang jernih berwarna ungu, maka setelah ditambahkan distilat
tersebut terjadi endapan berwarna coklat. Warna coklat tersebut endapan dari senyawa
MnO2 dan menghasilkan gas CO2. Persamaan reaksinya yaitu :
3HCOOH(aq) + 2KMnO4(aq) 3CO2(g) + MnO2(s) coklat + 2KOH(aq) + 2H2O(l)

Penambahan KMnO4 ini dikarenakan KMnO4 bertindak sebagai oksidator. Sebagai


pembanding, 1 mL asam cuka dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan
1 mL KMnO4 yang berwarna ungu. Setelah ditambahkan KMnO4 warna larutan tetap
ungu.
Pada percobaan kedua yaitu reaksi asam asetat, prosedur yang dilakukan
adalah memasukkan 5 mL larutan CH 3COONa 10% yang jernih dan tak berwarna ke
tabung reaksi, lalu menambahkan 3 mL larutan FeCl 3 5% yang berwarna kuning sampai
terjadi perubahan warna menjadi warna merah. Adanya perubahan warna merah ini
dikarenakan terbentuknya senyawa kompleks [Fe 3(OH)2(CH3COO)6]+, sesuai dengan
persamaan reaksi sebagai berikut :

3CH3COO- + 3Fe3+ [Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 2H+

Prosedur diatas menunjukkan adanya ion asetat pada larutan. Prosedur selanjutnya,
larutan dipanaskan sampai terbentuk endapan merah coklat lalu disaring untuk
mendapatkan filtratnya. Setelah disaring, didapatkan filrat yang tidak berwarna. Adanya
endapan coklat yang merupakan senyawa Fe(OH)3CH3COO, sesuai dengan persamaan
reaksi yang terjadi

[Fe3(OH)2(CH3COO)6]+ + 4H2O 3Fe(OH)2CH3COO(s) + 3 CH3COOH(aq) + H+

Kemudian filtrat yang didapatkan, ditetesi dengan 3 tetes pereaksi K 4FeCN6 yang
berwarna hijau muda, maka larutan menjadi berwarna hijau. Hal ini menandakan sudah
tidak adanya ion ferri (Fe3+) dalam filtrat. Selain itu, hasilnya juga dibandingkan dengan
larutan FeCl3 dengan volume sama yang berwarna kuning. Jika filtrat mengandung ion
ferri, ketika ditetesi maka larutan akan berubah menjadi berwarna coklat, sesuai
persamaan reaksi berikut :

Fe2+ + [Fe(CN)6]3- Fe3+ + [Fe(CN)6]4-

Pada percobaan ketiga yaitu reaksi esterifikasi, prosedur yang dilakukan untuk
tabung I adalah dengan memasukkan 2 ml asam asetat glasial yang tidak berwarna dan
2 ml etanol 96% yang tidak berwarna maka larutan yang dihasilkan tidak berwarna.
Selanjutnya ditambahkan 8 ml H2SO4 pekat yang tidak berwarna, maka warna larutan
menjadi tidak berwarna dan terasa panas pada dinding tabung setelah dilakukan
penambahan larutan H2SO4 pekat. Lalu larutan tersebut dipanaskan dengan mulut
tabung ditutup dengan alumunium foil, maka larutan menjadi kuning jernih dan
terdapat bau seperti balon. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi esterifikasi antara
asam asetat dengan etanol yang menghasilkan etil asetat (ester), adanya ester
ditunjukkan dengan bau yang menyerupai balon. Penambahan larutan H 2SO4 pekat dan
pemanasan pada penangas, dilakukan untuk mempercepat reaksi esterifikasi. Reaksi
esterifikasi yang terjadi sesuai persamaan reksi berikut ini :
CH3COOH(aq) + CH3CH2OH(aq) H SO CH3COOCH2CH3(aq) + H2O(l)
2 4

Untuk tabung II, prosedur yang dilakukan adalah memasukkan 2 ml etanol


96% yang jernih dan tak berwarna lalu ditambahkan 4 ml larutan H 2SO4 pekat, setelah
penambahan terasa panas pada dinding tabung. Kemudian larutan dipanaskan dengan
penangas dengan mulut tabung ditutup dengan aluminium foil, maka larutan menjadi
tidak berwarna dan menghasilkan bau balon tetapi tidak sepekat bau pada etil asetat.
bau balon ini karena terbentuknya etil sulfat. Persamaan untuk reaksi pada tabung II
adalah : CH3CH2OH(aq) + H2SO4(aq) CH3CH2OSO4(aq) + H2O(l)
X. KESIMPULAN
1. Pembuatan asam formiat secara sederhana dapat dilakukan
dengan mereaksikan asam oksalat dengan gliserol dengan cara distilasi.
2. Asam formiat mengalami dekarboksilasi dan oksidasi jika
direaksikan dengan KMnO4
3. Asam formiat direaksikan dengan alcohol dengan katalis asam
sulfat pekat mengalami reaksi esterifikasi.
XI. Jawaban Pertanyaan
1. Tulislah reaksi-reaksi yang teradi dalam percobaan di atas!
Pembuatan dan reaksi-reaksi asam formiat
H2C2O4(aq) HCOOH(aq) + CO2(g)
CO2(g) + Ca(OH)2(aq) CaCO3(s) putih + H2O(l)
HCOOH(aq) + 2KMnO4(aq) 3CO2(g) + 2MnO2(s)coklat + 2KOH(aq) + 2H2O(l)
Reaksi Cuka
3CH3COONa(aq) + FeCl3(aq) 3NaCl(aq) + 3 CH3COO-(aq) + Fe3+(aq)
3CH3COO- + 3Fe3+ + 3H2O(l) [Fe(OH)2 + (CH3COO)6]Cl + HCl
3[Fe(CN)6]4 + 4Fe2+ Fe4[Fe(CN)6]
Reaksi esterifikasi
CH3COOH(aq) + CH3CH2OH(aq) H SO CH3COOCH2CH3(aq) + H2O(l)
2 4

CH3CH2OH(aq) + H2SO4(aq) CH3CH2OSO4(aq) + H2O(l)

2. Jelaskan keistimewaan asam formiat dibandingkan dengan asam karboksilat


lainnya!
Jawaban :
Keistimewaan asam formiat dibandingkan dengan asam karboksilat
lainnya yaitu asam formiat dapat dibuat dari hasil reaksi dekarboksilasi asam
oksalat. Selain itu, asam formiat juga dapat dengan mudah mengalami reaksi
oksidasi dan menghasilkan karbondioksida jika direaksikan dengan oksidator
seperti KMnO4.
CH3COOH + 2MnO4 3CO2 + 2MnO2(s) coklat + 2OH- + 2H2O

3. Apa fungsi H2SO4 dalam reaksi etanol dengan asam asetat? Bagaimana
mekanisme reaksinya?
Jawaban :
H2SO4 berperan sebagai katalisator. pada saat mereaksikan suatu asam
karboksilat dengan suatu alkohol disertai dengan asam mineral yaitu H 2SO4.
Reaksi ini merupakan reaksi yang dapat kembali dan dapat mencapai
kesetimbangan apabila produk telah mencapai kuantitas tertentu.
RCOOH + ROH RCOOR + H O 2

CH3COOH + C2H5OH + H2SO4 CH3COOC2H5 + H2O


Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa katalis H + yang berperan
dalam pembentukan ester (esterifikasi) juga berperan dalam reaksi yang
sebaliknya (hidrolisis eter).
Mekanisme reaksi:

4. Reaksi antara etanol dengan asam sulfat dapat menghasilkan produk lain
selain etil sulfat, bergantung pada suhu reaksinya. Jelaskan pernyataan
tersebut!
Jawaban :
Reaksi antara etanol dengan asam sulfat menghasilkan produk lain selain etil
sulfat, karena reaksinyabergantung pada suhu. Hal ini dapat terjadi karena
suhu mempengaruhi laju reaksi dan mempengaruhi hasil reaksi sehingga
etanol dengan asam sulfat menghasilkan produk lain selain etil sulfat. Apabila
alkohol dicampur dengan H2SO4 akan berlangsung reaksi resversibel dapat
terjadi sebanyak 3 reaksi reversibel pada reaksi antara etanol asam sulfat yang
bergantungpada suhu reaksi. Reaksi dari kedua zat tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut:
00
3CH3CH2OH + 2H2SO4 CH3CH2OSO2H + CH3CH2OSO2CH2CH3
+ 2H2O
1400
2CH3CH2OH + H2SO4 CH3CH2OCH2CH3 +H2O
0
170
CH3CH2OH + H2SO4 CH2=CH2 +H2O

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralph J. Dan Fessenden, Joan S. 1982. Kimia Organik Jilid 1, Edisi II. Jakarta:
Erlangga. (diterjemahkan oleh Pudjaatmaka, A. Hadyana)

Tim Dosen Kimia Organik. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Surabaya: UNESA

Rahayu, Diana. 2011. Sifat-sifat Asam Karboksilat. Jakarta: Bina Aksara

Mutiah.2012.Bagi-bagi Ilmu Tentang Kimia Organik (online). http://mutiah-


blogspot.co.id/2012/10/bagi-bagi-ilmutentang-kimia-organik.html?m=1 (diakses pada
tanggal 28 September 2015 pukul 18.25 WIB)
LAMPIRAN

1. Pembuatan dan Reaksi-Reaksi Asam formiat

Gambar 1.3 Mendistilasi 5 gram gliserin + 5


gram kristal oksalat
Gambar 1.1 Air kapur 3 ml

Gambar 1.4 Larutan distilat + 3 ml


KMNO4(kiri) dan perbandingan larutan
Gambar 1.3 Perbandingan air kapur (kiri) distilat + 3 ml KMNO4 dengan asam asetat
dengan air kapur +CO2 (kanan)

2. Reaksi Asam Cuka


Gambar 2.1 Larutan natrium asetat(encer) 5 ml +
FeCl3 3 ml

Gambar 2.2 Larutan natrium +


FeCl yang telah dipanaskan Gambar 2.3 Penyaringan larutan natrium +
FeCl (kiri) dan filtratnya (kanan)

Gambar 2.4 Perbandingan filtrat yang


terbentuk + 12 tetes K4FeCN6
(kiri)dengan FeCl3 (kanan)

3. Reaksi Esterifikasi

Gambar 3.1 Pemanasan larutan asam cuka glasial 2


ml + asam sulfat pekat 8 ml + etanol 96% 2 ml
(kanan) dan asam sulfat 2 ml + etanol 96% 4 ml

Anda mungkin juga menyukai