adanya
alkohol
yang
ditambahkan
dengan
asam
benzoat.
pereaksi dimana salah satu pereaktan harus dibuat berlebih agar reaksi
tidak balik dan berjalan optimal, pencampuran dapat dilakukan dengan
pengadukan sehingga molekul-molekul pereaktan dapat mengalami
tumbukan yang lebih sering sehingga reaksi dapat berjalan secara optimal,
katalis yang dapat mempercepat jalannya reaksi, dan waktu reaksi yang
semakin lama maka kesempatan molekul-molekul pertumbukan semakin
sering. Uji etanol berikutnya yaitu dengan panambahan larutan jenuh
K2Cr2O7 dalam H2SO4. Ketika etanol ditambahkan K 2Cr2O7 larutan
berubah menjadi berwarna orange dan ketika ditambah H 2SO4 larutan
berubah menjadi hijau yang awalnya banyak mengandung ion-ion
dikromat(VI) menjadi larutan
yang
banyak
mengandung
ion-ion
3+
reagensia
(Pb(CH3COO)2)
dan
NH4OH
sebagai
Resorsinol
3+
VIII. Kesimpulan
1. Reaksi pendahuluan untuk alkohol seperti etanol dapat dilakukan
dengan mereaksikan etanol dengan asam benzoat dan H2SO4 yang
ungu.
2. Reaksi untuk fenol dapat dilakukan dengan mereaksikan fenol
dengan FeCl3 menghasilkan endapan berwarna hitam, direaksikan
dengan pereaksi marquis menghasilkan kristal putih, jika ditambah dengan FeCl 3 terbentuk
kristal berwarna ungu. Untuk asam benzoat dilakukan dengan memanaskan asam benzoat dengan
H2SO4 didalam tabung yang menghasilkan kristal. Kemudian asam benzoat dinetralkan dengan
NaOH dengan penambahan FeCl3 menghasilkan endapan berwarna coklat.