Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS

UJI IDENTIFIKASI ANION

OLEH :

RENI RATNA PUSPITASARI (19012006)

SEPTY KURNIA (19012016)

DOSEN PENGAMPU :

Lilik Sulastri, M.Farm

SI REGULER KHUSUS A

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI FARMASI

BOGOR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan limpahan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum ini dengan tepat waktu. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
laporan ini.
Saya menyusun laporan yang berisi pembahasan tentang Identifikasi Anion ini untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Praktikum Kimia Analisa.
Saya mencoba menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan ini memang masih
belum sempurna. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikannya dalam hal
pembuatan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Juni 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Anion merupakan ion sisa asam, atau ion yang bermuatan negatif, berbeda dengan
kation. Suatu senyawa kimia pasti merupakan gabungan antara kation dengan anion. Oleh
karena itu sifat-sifat suatu senyawa pasti dipengaruhi oleh kation maupun anion.
Ilmu farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan obat dan zat-zat yang
terkandung di dalamnya, serta cara-cara pengolahannya. Jadi sangatlah perlu bagi seorang
farmasist, untuk mengetahui tentang seluk beluk tentang pengidentifikasian dan pemisahan
suatu zat dalam suatu sampel. Untuk itu pengetahuan tentang analisis kualitatif sangat
esensial untuk dijadikan salah satu keahlian bagi seorang farmasist.
Praktikum analisis kualitatif ini dilakukan karena praktikan harus mengetahui dan
mengenal cara-cara analisis kualitatif. Praktikum diperlukan untuk mendukung pengetahuan
farmasist tentang analisa kualitatif, selain pengetahuan teori. Perlunya diadakan pengenalan
terhadap anion sebagai dasar dalam malakukan analisa pada kegiatan-kegiatan praktikum di
farmasi. Kita dapat lebih mengenal sifat-sifatnya dan cara-cara analisanya dengan bantuan
praktikum.
Senyawa-senyawa yang mengandung anion benzoat, klorida dan borat banyak
digunakan sebagai pengawet. Senyawa-senyawa fosfat banyak digunakan sebagai pupuk
tanaman senyawa-senyawa karbonat dan sitrat banyak digunakan sebagai penyegar pada
minuman-minuman ringan.
Senyawa-senyawa CN- bersifat sangat beracun. Sedangkan senyawa borat dapat
digunakan sebagai pengenyal makanan, tetapi senyawa ini sangat membahayakan. Hal ini
juga merupakan suatu sebab, sehingga praktikum identifikasi terhadap anion dilakukan.

 Tujuan Praktikum
Untuk menentukan golongan dan jenis anion yang terdapat dalam suatu sampel dengan
ujian pendahuluan, uji golongan dan uji pereaksi spesifik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
 Teori Umum
Ilmu kimia analitik adalah ilmu yang mendasari pemisahan-pemisahan dan analisa
bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan,baik secara kuantitatif, kualitatif
maupun struktur. Sususnan kuaitatif merupakan komponen-komponen bahan yang
menyatakan berapa banyak setiap komponen tersebut. Dan struktur adalah bagaimana rumus
molekul zat itu dan juga rumus bangunnya. (Sarjono Kisman, 1988)
Unsur golongan IA yang berbilangan kuantum besar, pada keadaan dasar lebih mudah
melepaskan elektron terakhirnya. Hal ini berkaitan dengan energi orbitalnya sehinggga gaya
tarik-menarik antara elektron dengan pusat atau beriinti tidak begitu kuat dibandingkan
dengan elektron yang jaraknya lebih dekat dengan inti atom. Begitu pula sebaliknya pada
unsur golongan VIIA yang berbilangan kuantum kecil dan pada dasarnya keadaan dasar
lebih mudah menangkap eektron terakhirnya. Hal ini sesuai dengan simpulan Thomson
bahwa partikel yang bermuatan negative dan penggabungan dari muatan ini akan
membentuk suatu ikatan ion. (Yamin, 2000).
Skema klasifikasi yang berikut ternyata teah erjalan dengan baik dala,m praktek.
Skema ini bukanlah skema yang kaku, karena beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu
sub golongan , lagi pula tak mempunyai dasar teoritis. Pada hakekatnya , proses-proses yang
dipakai dapat dibagi kedalam (A) proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang
mudaah menguap, yagn diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam , dan (B) proses yang
tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan. Kelas (A) dibagi lagi kedalam sub kelas (I) gas-
gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulat encer, dan (ii) gas atau uap
dilepaska dengan asam sulfat pekat. Kelas (B) dibagi lagi kedalam sub-kelas(i) reaksi
pengendapan , dan (ii) oksidasi dan reduksidalam larutan. (G, Svehla, 1985)
Senyawa ion dalam pelarutnya akan terurai menjadi ion-ion, sedangkan senyawa
kovalen tidak. Oleh karena itu dengan mudah kita dapat membedakan antara senyawa ion
dan senyawa kovalen. Adanya penguraian dalam larutan dapat diamati apabila diberikan
pereaksi yang khas untuk ion-ion yang diduga hasil reaksi. (Retnowati, 1999).
Analisa kualitatif dapat dilakukan pada bermacam-macam skala. Dalam analisis makro
kuantitas zat yang dikerjakan adalah 0,5-1 gram dan volume larutan yang diambil untuk
analisis sekitar 20 ml. Dalam apa yang biasa disebut analisis semimikro, kuantitas yang
digunakan untuk analisis dikurangi dengan factor 0,1-0,05 yakni sekitar 0,05 gram dan
volume larutan sekitar 1 ml. Untuk analisis mikro faktor itu adalah 0,01 atau kurang. Tak
ada batas yang tajam antara analisis semimikro dan mikro; yang pertama pernah disebut
analisis sentigram dan yang kedua analisis milligram, tetapi istilah-istilah ini hanya
menyatakan sangat kasar mengenai kuantitas yang digunakan dalam ion-ion tetap tak
berubah. Teknik eksprimen yang khusus telah dikembangkan untuk menangani volume dan
kuantitas endapan yang lebih kecil, dan ini akan diuaraikan agak teperinci. Untuk analisis
rutin oleh mahasiswa, pilihan terletak antara analisis makro dan analisis semimikro.
Terdapat banyak keuntungan bila menggunakan teknik semimikro, antara lain : (G, Svehla,
1985)
1. Pengurangan konsumsi
2. Kecepatan analisis yang lebih tingggi
3. Ketajaman pemisahan yang meningkat
Latihan dalam mengerjakan kuantitas kecil bahan-bahan dapat dijamin. (G, Svehla,
1985)
Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik sepeti metode yang
telah diuraikan. Sampai kini, belum pernah dikemukana suatu skema yang benar-benar
memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke dalam golongan-
golongan utama, dan pemisahan berikutnya yan gtanpa diragu-ragukan lagi dari masing-
masing golongan menjadu=I anggota-anggota golongan tersebut yang berdiri sendiri.
Namun harus kita sebutkan disini, bahwa kita kita bias memisahkan anion-anion kedalam
golonagn-golonagn utama, bergantung pada kelarutan garam garam peraknya, garam
kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya. Namun ini hanya boleh diangggap berguna
untuk member indikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini, dan untuk memastikan
hasil-hasil yang diperoleh dengan prosedur-prosedur yang lebih sederhana yang akan
diuraikan. (G, Svehla, 1985)
Dalam kimia analisis kualitatif dikenal suatu car untuk menentukan ion (kation/anion)
tertentu dengan emnggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi selektif yaitu pereaksi
yang memberikan reaksi tetentu untuk beberapa jenis kation/anion, sedangkan pereaksi
spesifik adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu satu jenis kation/anion. (Rifai,
Harizul, 1994

BAB III
METODELOGI
 Alat Dan Bahan
Alat :
 Kawat platina
 Tabung reaksi
 Bunsen
 Pipet tetes

Bahan :

 AgNO3
 NaCl
 HNO3
 BaCl2
 Na2SO4
 Na2S2O3
 FeSO4
 FeCl3
 KMnO4
 K2Cr2O7
 H3PO4
 NaCO3

 Prosedur Kerja

Prosedur kerja Uji Identifikasi Anion Secara Langsung , Sebagai Berikut :


Pada uji identifikasi anion secara langsung di lakukan dengan cara mencampurkan secara
langsung larutan uji dan larutan pereaksi

BAB IV

HASIL PENGMATAN

 DATA PENGAMATAN

IDENTIFIKASI ANION SECARA LANGSUNG

ANION GOLONGAN I

PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN REAKSI KIMIA


NaCl + H2O

AgNO3 + H2O
Terdapat endapan putih larutan bening
Larutan bening keruh
Hasil pencampuran menjadi
larutan putih susu

AgNO3 (aq) + NaCl (aq) →


AgCl (s) + NaNO3 (aq)

KBr + H2O

Larutan bening endapan putih Hasil pencampuran KBr +


AgNO3 + H2O
AgNO3 menjadi endapan putih
+HNO3 susu

Larutan bening keruh


penambahan HNO3 menjadi
waran larutan kuning endapan
putih

Na2SO4 + H2O

BaCl2 + H2O Larutan bening keruh BaCl2 + HCl menjadi larutan


+ HCl bening endapan putih
pencampuran

Larutan bening Na2SO4 +BaCl2 + HCl menjadi


larutan putih susu

2NaHSO4 + BaCl2 → 2HCl +


Na2SO4 + BaSO
Na2SO4 + H2O

AgNO3 + H2O
Larutan bening keruh larutan putih susu

Na2SO4 (aq) + 2 AgNO3 (aq)


→ 2 NaNO3 (aq) + Ag2SO4 (s)

Larutan bening keruh

Na2SO3 + H2O
+HCl

Larutan bening keruh Larutan bening


Na2SO3 (aq) + 2 HCl (aq) →
H2O (l) + 2 NaCl (aq) + SO2
(aq)
Na2SO3 + H2O

BaCl2 + H2O
Larutan bening keruh
Larutan bening
Larutan putih susu

Na2SO3 (aq) + 2 HCl (aq) →


H2O (l) + 2 NaCl (aq) + SO2
(aq)

ANION GOLONGAN II

PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN REAKSI KIMIA

Na₂S₂O₃ + H₂O Na₂S₂O₃ + BaCl —˃ 2NaCl +


BaS₂0₃

Membentuk larutan berwarna putih


keruh.

Serbuk Natrium Tiosulfat di campurkan


dengan air menghasilkan larutan
berwarna bening.
BaCl₂ + H₂O
Serbuk Kalsium klorida di campurkan
dengan air menghasilkan larutan
berwarna putih keruh.

Na₂S₂O₃ + H₂O Na₂S₂O₃ + HCl —˃ 2NaCl + S +


+ HCl SO + H₂O
Membentuk endapan berwarna
kuning.

Serbuk Natrium Tiosulfat di campurkan


Na₂S₂O₃ + H₂O
dengan air menghasilkan larutan
berwarna bening.
Na₂S₂O₃ + AgNO₃ —˃ Ag₂S₂O₃
+ 2NaNO₃
Membentuk endapan berwarna
Coklat.

AgNO₃ + H₂O

Serbuk Natrium Tiosulfat di campurkan


dengan air menghasilkan larutan
berwarna bening.

Serbuk Perak Nitrat di campurkan


dengan air menghasilkan larutan
berwarna putih keruh.
Na₂S₂O₃ + H₂O Na₂S₂O₃ + FeCl₃ —˃ 2FeCl₂ +
Na₂S₄O₆ + 2NaCl
Terjadi perubahan warna ungu
seketika,lalu setelah di homogenkan
terjadi perubahan warna menjadi
coklat keruh

FeCl₃ + H₂O
Serbuk Natrium Tiosulfat di campurkan
dengan air menghasilkan larutan
berwarna bening.

Serbuk Besi (III) Klorida di campurkan


dengan air berwarna coklat keruh.

H3Po4 + HCL

H3Po4 (aq) + HCl (aq) → PCl5 (aq)


Asam fosfat berwarna bening
+ H2O (aq)

Asam fosfat dengan asam klorida


menghasilkan larutan bening
Asam fosfat berwarna bening

H3Po4 + BaCl2 + H2O H3Po4(aq) + BaCl2 (aq)


→ Ba3(PO4)2 (aq)+ HCl(aq)

Asam fosfat dengan barium klorida


menghasilkan larutan putih endapan

Barium klorida dilarutkan


dengan air menghasilkan
endapan putih larutan bening

Kalium kromat dilarutkan air


K₂CrO4 + H2O menghasilkan larutan
berwarna kuning K₂CrO4 (aq) + H₂SO4 (aq) → NaCl
+ H₂SO4 Asam sulfat berwarna bening K2Cr2O7 (aq)+ K2SO4 (aq) + H2O
(aq)
Larutan kalium kromat dengan asam
sulfat menghasilkan larutan kuning
pekat.
Kalium kromat dilarutkan air
menghasilkan larutan
K₂CrO4 + H2O berwarna kuning
+ AgNO3 +H2O

K₂CrO4 (aq) + AgNO3 (aq) →


Ag2CrO4 + KNO3

Larutan kalium kromat setelah


ditambah larutan perak nitrat
menghasilkan endapan coklat larutan
kuning
Perak nitrat dilarutkan dengan
air menghasilkan larutan
bening endapan putih
K2Cr2O7 + H2SO4 → H2Cr2O7 +
K2SO4
1 pipet Larutan Kalium Dikromat + 1
pipet larutan asam sulfat membuat
warna oren lebih pudar dan
mengeluarkan asap .
K2Cr2O7 + H2SO4

Kalium dikromat meiliki


warna oren pekat, setelah
dilarutkan dengan air 10 ml
warnanya menjadi oren
pudar.

Larutan asam sulfat


berwarna bening dan
mengeluarkan asap.
K2Cr2O7 + AgNO3 → Ag2Cr2O7 +
KNO3
1 pipet Larutan Kalium Dikromat + 1
pipet larutan perak nitrat membuat
perubahan warna menjadi warna
coklat dan membuat endapan.

K2Cr2O7 + AgNO3
Kalium dikromat meiliki
warna oren pekat, setelah
dilarutkan dengan air 10 ml
warnanya menjadi oren
pudar.
Warna menjadi putih keruh

ANION GOLONGAN III

PERLAKUKAN HASIL PENGAMATAN REAKSI


CH3COONa + H2SO4 , 1 pipet Larutan Natrium Asetat + 1
Dipanaskan pipet larutan Asam Sulfat tidak terjai
perubahan warna tetapi terdengar
suara gas saat dicampurkan.

Natrium asetat berbentuk


kristal, setelah dilaruutkan
dengan 10 ml air tidak
terjadi perubahan warna
atau warna bening. Kemudiaan dilakukan pemanasan
selama 5 menit.

Larutan asam sulfat Tidak ada perubahan yang terjadi


berwarna bening dan setelah dilakukan pemanasan.
mengeluarkan asap.

CH3COONa + AgNO3 → CO3COOAg


+ NaNO3
CH3COONa + AgNO3 1 pipet Larutan Natrium Asetat + 1
pipet larutan Perak Nitrat muncul
endapan berwarna putih dan larutan
menjadi warna putih keruh.

Natrium asetat berbentuk


kristal, setelah dilaruutkan
dengan 10 ml air tidak
terjadi perubahan warna
atau warna bening.

Warna menjadi putih keruh

CH3COONa + FeCl3 CH3COONa + FeCl3 = NaCl +


( CH3COO )3Fe

1 pipet Larutan Natrium Asetat + 1


pipet larutan besi (III) klorida warna
menjadi lebih pudar ( coklat pudar ).

Natrium asetat berbentuk


kristal, setelah dilaruutkan
dengan 10 ml air tidak
terjadi perubahan warna
atau warna bening.

Besi (III) klorida dilarutkan


dengan air 10ml menjadi
warna coklat dan keruh

NaNO2+HCl NaNO2 (Bening) NaNO2 + HCl → HNO2 + NaCl


+
HCl (Bening)
NaNO2+HCl = Bening
kekuningan + gelembung kecil
(terbentuk gas)
NaNO2+AgNO3 NaNO2 (Bening) NaNO2 + AgNO3 → AgNO2 + NaNO3
+
AgNO3 (Bening)
NaNO2+AgNO3 = Bening dan
terdapat endapan pekat
berwarna putih
NaNO2+FeSO4+H2SO4 NaNO2 (Bening) NaNO2 + FeSO4 + H2SO4 →
+ Na2SO4 + Fe(SO4)3 + NO + H2O
FeSO4 (Orange)
+
H2SO4 (Bening)

NaNO2+FeSO4 = Kuning

NaNO2+FeSO4+H2SO4 =
Bening dan terdapat
gelembung kecil (terbentuk
gas)
NaNO2+KMnO4+H2SO4 NaNO2 (Bening) NaNO2 + KMnO4 + H2SO4 →
+ NaNO3 + MnSO4 + K2SO4 + H2O
KMnO4 (Ungu)
+
H2SO4 (Bening)
NaNO2+KMnO4 = Terdapat
endapan berwarna ungu
NaNO2+KMnO4+H2SO4 =
Berwarna bening terdapat
gelembung kecil (terbentuk
gas)

Na2CO3 + H2O Na2CO3 (aq) + 2


HCl (aq) → H2O (l)
+ HCl + CO2 (g) + 2
NaCl (aq)
Natrium karbonat dicampur Hasil pencampuran natrium karbonat
dengan air menghasilkan dan asam klorida menghasilkan
larutan putih keruh. larutan bening dan gas CO2
Na2CO3 + H2O

+ BaCl2

Na2CO3 (aq) + BaCl2 (aq) → 2


NaCl (aq) + BaCO3 (s)
Hasil pencampuran natrium karbonat
Natrium karbonat dicampur dan barium klorida menghasil
dengan air menghasilkan larutan endapan putih pekat seperti
larutan endapan putih keruh. susu

Larutan Bacl2 endapan putih


larutan bening
NaNO3 + H2O

+ HCL

NaNO3 (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq)


Natrium nitrat dilarutkan air + HNO3 (aq)
menghasilkan endapan putih Natrium nitrat dengan asam klorida
larutan bening menghasilkan larutan bening
NaNO3 + H2O

+ FeSO4
+ H2SO4

Natrium nitrat dilarutkan air


menghasilkan endapan putih Hasil pencampuran natrium nitrat
larutan bening. dengan besi sulfat menghasilkan
larutan endapan hijau

Besi sulfat dengan air


menghasilkan endapan hijau Hasi pencampuran diatas dicampur
larutan bening dengan asam sulfat pekat menjadi
larutan bening
2 NaNO3 (aq) + 6 FeSO4 (aq) +
4 H2SO4 (aq) → Na2SO4 (aq) + 3
Fe2(SO4)3 (s) + 2 NO (g) + 4 H2O
(l)

NaNO3 + H2O

+ H2SO4

2 NaNO3 (aq) +
H2SO4 (aq) →
2 HNO3 (aq) +
Na2SO4 (aq)
Larutan natrium
Natrium nitrat dilarutkan air nitrat setelah ditambah asam sulfat
menghasilkan endapan putih tetap menghasilkan endapan putih
larutan bening. larutan bening

 PEMBAHASAN
Pada praktikum analisis anion ini, sampel yang akan di uji termasuk anion golongan apa
adalah, NaCl, KI, Na2S2O4, dan CH3COOH. Pengujian dilakukan dengan cara meneliti atau
mengamati sampel yang telah ditambahkan reagen akan mengalami pengendapan atau tidak.
Selanjutnya kita akan akan mengamati perbedaan penambahan reagen yang berlebih dan
dilakukan pemanasan pada pengujian reagen yang berlebih. Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya kecocokan secara teoritis pada saat pengujian atau praktikum.
Adapun reagen yang kami gunakan pada saat praktikum kemarin adalah AgNO3, KMnO4,
CuSO4, KI, BaCl2, H2SO4, FeCl3.
Pada percobaan pertama yaitu sampel pertama NaCl ditambahkan dengan AgNO3,
reaksinya yaitu NaCl + AgNO3 → NaNO3(aq) + AgCl(s) ↓ yang menghasilkan endapan putih
AgCl(s)dan warna larutannya putih susu, tapi pada saat berlebih dan pemanasan perbedaan
warna larutan terjadi disini dari yang tadinya berwarna putih berubah menjadi bening. Anion
ini termasuk golongan halida karena ada ion Cl- yang mengendap akibat direaksikan dengan
Ag+. Reaksi penguraiannya yaitu :
AgCl → Ag+ + Cl-
Pada percobaan kedua masih menggunakan sample yang sama tetapi reagennya berbeda,
yaitu NaCl ditambahkan dengan KMnO4. Reaksinya yaitu NaCl + KMnO4 → NaMnO4(aq) +
KCl(aq). Tidak terjadi endapan dan warna larutannya berwarna ungu pekat, pada saat berlebih
maupun pemanasan juga tidak muncul endapan, sehingga dapat disimpulkan reaksi antara
NaCl dan KMnO4 tidak menghasilkan anion.
Pada percobaan kesepuluh kami mereaksikan CH3COOH dengan H 2SO4, reaksinya yaitu
CH3COOH + H2SO4 → CH3COO(aq) + H3SO4(s) ↓ Tidak terjadi endapan warna larutannya
bening, pada keadaan berlebih dan pemanasanpun tak ada perubahan. Dapat disimpulkan ini
bukan termasuk anion karena tidak terjadi pengendapan.
Pada percobaan kesebelas kami mereaksikan NaCl dengan FeCl3. Tidak terdapat endapan
warna larutannya kuning. Pada keadaan berlebih dan pemanasan tidak muncul endapan tetapi
warna larutannya berubah, ini bukan termasuk anion karena tidak adanya endapan.
Pada praktikum kemarin ada kesalahan yang kami lakukan yaitu kami melakukan 10 tetes
semua larutan-larutan yang direaksikan baik itu sampel ataupun reagennya, karena kami salah
membaca prosedur kerja. Mungkin hal ini yang mempengaruhi sedikitnya pengendapan atau
malah tidak ada pengendapan sama sekali.
BAB V

PENUTUPAN

 KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan :


 Golongan sulfat:
SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33- -, Cr2O42-, AsO43-,AsO33-. Anion-anion
ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
 Golongan halida : Cl-, Br-, I, S2-
Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam
(HNO3).
 Golongan nitrat : NO3-, NO2-,C2H3O2-.
Semua garam dari golongan ini larut. NO3-, NO2-, CH3OO- .

 SARAN

Saran saya kalau bisa pada saat praktikum berlangsung asisten dapat mendampingi
praktikannya agar kesalahan-kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir. Serta bahan
yang akan digunakan pada saat praktikum agar dilengkapi guna memperlancar jalannya
praktikum.

Anda mungkin juga menyukai