OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
SI REGULER KHUSUS A
BOGOR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan limpahan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum ini dengan tepat waktu. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
laporan ini.
Saya menyusun laporan yang berisi pembahasan tentang Identifikasi Anion ini untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Praktikum Kimia Analisa.
Saya mencoba menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan ini memang masih
belum sempurna. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikannya dalam hal
pembuatan makalah selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Anion merupakan ion sisa asam, atau ion yang bermuatan negatif, berbeda dengan
kation. Suatu senyawa kimia pasti merupakan gabungan antara kation dengan anion. Oleh
karena itu sifat-sifat suatu senyawa pasti dipengaruhi oleh kation maupun anion.
Ilmu farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan obat dan zat-zat yang
terkandung di dalamnya, serta cara-cara pengolahannya. Jadi sangatlah perlu bagi seorang
farmasist, untuk mengetahui tentang seluk beluk tentang pengidentifikasian dan pemisahan
suatu zat dalam suatu sampel. Untuk itu pengetahuan tentang analisis kualitatif sangat
esensial untuk dijadikan salah satu keahlian bagi seorang farmasist.
Praktikum analisis kualitatif ini dilakukan karena praktikan harus mengetahui dan
mengenal cara-cara analisis kualitatif. Praktikum diperlukan untuk mendukung pengetahuan
farmasist tentang analisa kualitatif, selain pengetahuan teori. Perlunya diadakan pengenalan
terhadap anion sebagai dasar dalam malakukan analisa pada kegiatan-kegiatan praktikum di
farmasi. Kita dapat lebih mengenal sifat-sifatnya dan cara-cara analisanya dengan bantuan
praktikum.
Senyawa-senyawa yang mengandung anion benzoat, klorida dan borat banyak
digunakan sebagai pengawet. Senyawa-senyawa fosfat banyak digunakan sebagai pupuk
tanaman senyawa-senyawa karbonat dan sitrat banyak digunakan sebagai penyegar pada
minuman-minuman ringan.
Senyawa-senyawa CN- bersifat sangat beracun. Sedangkan senyawa borat dapat
digunakan sebagai pengenyal makanan, tetapi senyawa ini sangat membahayakan. Hal ini
juga merupakan suatu sebab, sehingga praktikum identifikasi terhadap anion dilakukan.
Tujuan Praktikum
Untuk menentukan golongan dan jenis anion yang terdapat dalam suatu sampel dengan
ujian pendahuluan, uji golongan dan uji pereaksi spesifik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Teori Umum
Ilmu kimia analitik adalah ilmu yang mendasari pemisahan-pemisahan dan analisa
bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan,baik secara kuantitatif, kualitatif
maupun struktur. Sususnan kuaitatif merupakan komponen-komponen bahan yang
menyatakan berapa banyak setiap komponen tersebut. Dan struktur adalah bagaimana rumus
molekul zat itu dan juga rumus bangunnya. (Sarjono Kisman, 1988)
Unsur golongan IA yang berbilangan kuantum besar, pada keadaan dasar lebih mudah
melepaskan elektron terakhirnya. Hal ini berkaitan dengan energi orbitalnya sehinggga gaya
tarik-menarik antara elektron dengan pusat atau beriinti tidak begitu kuat dibandingkan
dengan elektron yang jaraknya lebih dekat dengan inti atom. Begitu pula sebaliknya pada
unsur golongan VIIA yang berbilangan kuantum kecil dan pada dasarnya keadaan dasar
lebih mudah menangkap eektron terakhirnya. Hal ini sesuai dengan simpulan Thomson
bahwa partikel yang bermuatan negative dan penggabungan dari muatan ini akan
membentuk suatu ikatan ion. (Yamin, 2000).
Skema klasifikasi yang berikut ternyata teah erjalan dengan baik dala,m praktek.
Skema ini bukanlah skema yang kaku, karena beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu
sub golongan , lagi pula tak mempunyai dasar teoritis. Pada hakekatnya , proses-proses yang
dipakai dapat dibagi kedalam (A) proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang
mudaah menguap, yagn diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam , dan (B) proses yang
tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan. Kelas (A) dibagi lagi kedalam sub kelas (I) gas-
gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulat encer, dan (ii) gas atau uap
dilepaska dengan asam sulfat pekat. Kelas (B) dibagi lagi kedalam sub-kelas(i) reaksi
pengendapan , dan (ii) oksidasi dan reduksidalam larutan. (G, Svehla, 1985)
Senyawa ion dalam pelarutnya akan terurai menjadi ion-ion, sedangkan senyawa
kovalen tidak. Oleh karena itu dengan mudah kita dapat membedakan antara senyawa ion
dan senyawa kovalen. Adanya penguraian dalam larutan dapat diamati apabila diberikan
pereaksi yang khas untuk ion-ion yang diduga hasil reaksi. (Retnowati, 1999).
Analisa kualitatif dapat dilakukan pada bermacam-macam skala. Dalam analisis makro
kuantitas zat yang dikerjakan adalah 0,5-1 gram dan volume larutan yang diambil untuk
analisis sekitar 20 ml. Dalam apa yang biasa disebut analisis semimikro, kuantitas yang
digunakan untuk analisis dikurangi dengan factor 0,1-0,05 yakni sekitar 0,05 gram dan
volume larutan sekitar 1 ml. Untuk analisis mikro faktor itu adalah 0,01 atau kurang. Tak
ada batas yang tajam antara analisis semimikro dan mikro; yang pertama pernah disebut
analisis sentigram dan yang kedua analisis milligram, tetapi istilah-istilah ini hanya
menyatakan sangat kasar mengenai kuantitas yang digunakan dalam ion-ion tetap tak
berubah. Teknik eksprimen yang khusus telah dikembangkan untuk menangani volume dan
kuantitas endapan yang lebih kecil, dan ini akan diuaraikan agak teperinci. Untuk analisis
rutin oleh mahasiswa, pilihan terletak antara analisis makro dan analisis semimikro.
Terdapat banyak keuntungan bila menggunakan teknik semimikro, antara lain : (G, Svehla,
1985)
1. Pengurangan konsumsi
2. Kecepatan analisis yang lebih tingggi
3. Ketajaman pemisahan yang meningkat
Latihan dalam mengerjakan kuantitas kecil bahan-bahan dapat dijamin. (G, Svehla,
1985)
Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik sepeti metode yang
telah diuraikan. Sampai kini, belum pernah dikemukana suatu skema yang benar-benar
memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke dalam golongan-
golongan utama, dan pemisahan berikutnya yan gtanpa diragu-ragukan lagi dari masing-
masing golongan menjadu=I anggota-anggota golongan tersebut yang berdiri sendiri.
Namun harus kita sebutkan disini, bahwa kita kita bias memisahkan anion-anion kedalam
golonagn-golonagn utama, bergantung pada kelarutan garam garam peraknya, garam
kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya. Namun ini hanya boleh diangggap berguna
untuk member indikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini, dan untuk memastikan
hasil-hasil yang diperoleh dengan prosedur-prosedur yang lebih sederhana yang akan
diuraikan. (G, Svehla, 1985)
Dalam kimia analisis kualitatif dikenal suatu car untuk menentukan ion (kation/anion)
tertentu dengan emnggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi selektif yaitu pereaksi
yang memberikan reaksi tetentu untuk beberapa jenis kation/anion, sedangkan pereaksi
spesifik adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu satu jenis kation/anion. (Rifai,
Harizul, 1994
BAB III
METODELOGI
Alat Dan Bahan
Alat :
Kawat platina
Tabung reaksi
Bunsen
Pipet tetes
Bahan :
AgNO3
NaCl
HNO3
BaCl2
Na2SO4
Na2S2O3
FeSO4
FeCl3
KMnO4
K2Cr2O7
H3PO4
NaCO3
Prosedur Kerja
BAB IV
HASIL PENGMATAN
DATA PENGAMATAN
ANION GOLONGAN I
AgNO3 + H2O
Terdapat endapan putih larutan bening
Larutan bening keruh
Hasil pencampuran menjadi
larutan putih susu
KBr + H2O
Na2SO4 + H2O
AgNO3 + H2O
Larutan bening keruh larutan putih susu
Na2SO3 + H2O
+HCl
BaCl2 + H2O
Larutan bening keruh
Larutan bening
Larutan putih susu
ANION GOLONGAN II
AgNO₃ + H₂O
FeCl₃ + H₂O
Serbuk Natrium Tiosulfat di campurkan
dengan air menghasilkan larutan
berwarna bening.
H3Po4 + HCL
K2Cr2O7 + AgNO3
Kalium dikromat meiliki
warna oren pekat, setelah
dilarutkan dengan air 10 ml
warnanya menjadi oren
pudar.
Warna menjadi putih keruh
NaNO2+FeSO4 = Kuning
NaNO2+FeSO4+H2SO4 =
Bening dan terdapat
gelembung kecil (terbentuk
gas)
NaNO2+KMnO4+H2SO4 NaNO2 (Bening) NaNO2 + KMnO4 + H2SO4 →
+ NaNO3 + MnSO4 + K2SO4 + H2O
KMnO4 (Ungu)
+
H2SO4 (Bening)
NaNO2+KMnO4 = Terdapat
endapan berwarna ungu
NaNO2+KMnO4+H2SO4 =
Berwarna bening terdapat
gelembung kecil (terbentuk
gas)
+ BaCl2
+ HCL
+ FeSO4
+ H2SO4
NaNO3 + H2O
+ H2SO4
2 NaNO3 (aq) +
H2SO4 (aq) →
2 HNO3 (aq) +
Na2SO4 (aq)
Larutan natrium
Natrium nitrat dilarutkan air nitrat setelah ditambah asam sulfat
menghasilkan endapan putih tetap menghasilkan endapan putih
larutan bening. larutan bening
PEMBAHASAN
Pada praktikum analisis anion ini, sampel yang akan di uji termasuk anion golongan apa
adalah, NaCl, KI, Na2S2O4, dan CH3COOH. Pengujian dilakukan dengan cara meneliti atau
mengamati sampel yang telah ditambahkan reagen akan mengalami pengendapan atau tidak.
Selanjutnya kita akan akan mengamati perbedaan penambahan reagen yang berlebih dan
dilakukan pemanasan pada pengujian reagen yang berlebih. Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya kecocokan secara teoritis pada saat pengujian atau praktikum.
Adapun reagen yang kami gunakan pada saat praktikum kemarin adalah AgNO3, KMnO4,
CuSO4, KI, BaCl2, H2SO4, FeCl3.
Pada percobaan pertama yaitu sampel pertama NaCl ditambahkan dengan AgNO3,
reaksinya yaitu NaCl + AgNO3 → NaNO3(aq) + AgCl(s) ↓ yang menghasilkan endapan putih
AgCl(s)dan warna larutannya putih susu, tapi pada saat berlebih dan pemanasan perbedaan
warna larutan terjadi disini dari yang tadinya berwarna putih berubah menjadi bening. Anion
ini termasuk golongan halida karena ada ion Cl- yang mengendap akibat direaksikan dengan
Ag+. Reaksi penguraiannya yaitu :
AgCl → Ag+ + Cl-
Pada percobaan kedua masih menggunakan sample yang sama tetapi reagennya berbeda,
yaitu NaCl ditambahkan dengan KMnO4. Reaksinya yaitu NaCl + KMnO4 → NaMnO4(aq) +
KCl(aq). Tidak terjadi endapan dan warna larutannya berwarna ungu pekat, pada saat berlebih
maupun pemanasan juga tidak muncul endapan, sehingga dapat disimpulkan reaksi antara
NaCl dan KMnO4 tidak menghasilkan anion.
Pada percobaan kesepuluh kami mereaksikan CH3COOH dengan H 2SO4, reaksinya yaitu
CH3COOH + H2SO4 → CH3COO(aq) + H3SO4(s) ↓ Tidak terjadi endapan warna larutannya
bening, pada keadaan berlebih dan pemanasanpun tak ada perubahan. Dapat disimpulkan ini
bukan termasuk anion karena tidak terjadi pengendapan.
Pada percobaan kesebelas kami mereaksikan NaCl dengan FeCl3. Tidak terdapat endapan
warna larutannya kuning. Pada keadaan berlebih dan pemanasan tidak muncul endapan tetapi
warna larutannya berubah, ini bukan termasuk anion karena tidak adanya endapan.
Pada praktikum kemarin ada kesalahan yang kami lakukan yaitu kami melakukan 10 tetes
semua larutan-larutan yang direaksikan baik itu sampel ataupun reagennya, karena kami salah
membaca prosedur kerja. Mungkin hal ini yang mempengaruhi sedikitnya pengendapan atau
malah tidak ada pengendapan sama sekali.
BAB V
PENUTUPAN
KESIMPULAN
SARAN
Saran saya kalau bisa pada saat praktikum berlangsung asisten dapat mendampingi
praktikannya agar kesalahan-kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir. Serta bahan
yang akan digunakan pada saat praktikum agar dilengkapi guna memperlancar jalannya
praktikum.