Anda di halaman 1dari 6

BAB XI

ANALISIS ANION
A. Tujuan Praktikum
1.Untuk mengetahui dan mengidentifikasi anion dalam suatu sampel dengan menggunakan
beberapa pereaksi.
2. Menentukan golongan dan jenis anion yang terdapat dalam suatu sampel dengan ujian
pendahuluan, uji golongan dan uji pereaksi spesifik.

B. Teori Dasar
Anion merupakan ion sisa asam, atau ion yang bermuatan negatif, berbeda dengan
kation. Suatu senyawa kimia pasti merupakan gabungan antara kation dengan anion. Oleh
karena itu sifat-sifat suatu senyawa pasti dipengaruhi oleh kation maupun anion.
Ilmu farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan obat dan zat-zat yang
terkandung di dalamnya, serta cara-cara pengolahannya. Jadi sangatlah perlu bagi seorang
farmasist, untuk mengetahui tentang seluk beluk tentang pengidentifikasian dan pemisahan
suatu zat dalam suatu sampel. Untuk itu pengetahuan tentang analisis kualitatif sangat esensial
untuk dijadikan salah satu keahlian bagi seorang farmasist.
Praktikum analisis kualitatif ini dilakukan karena praktikan harus mengetahui dan
mengenal cara-cara analisis kualitatif. Praktikum diperlukan untuk mendukung pengetahuan
farmasist tentang analisa kualitatif, selain pengetahuan teori. Perlunya diadakan pengenalan
terhadap anion sebagai dasar dalam malakukan analisa pada kegiatan-kegiatan praktikum di
farmasi. Kita dapat lebih mengenal sifat-sifatnya dan cara-cara analisanya dengan bantuan
praktikum.
Senyawa-senyawa yang mengandung anion benzoat, klorida dan borat banyak
digunakan sebagai pengawet. Senyawa-senyawa fosfat banyak digunakan sebagai pupuk
tanaman senyawa-senyawa karbonat dan sitrat banyak digunakan sebagai penyegar pada
minuman-minuman ringan.
Senyawa-senyawa CN- bersifat sangat beracun. Sedangkan senyawa borat dapat
digunakan sebagai pengenyal makanan, tetapi senyawa ini sangat membahayakan. Hal ini juga
merupakan suatu sebab, sehingga praktikum identifikasi terhadap anion dilakukan.
Ilmu kimia analitik adalah ilmu yang mendasari pemisahan-pemisahan dan analisa
bahan. Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan,baik secara kuantitatif, kualitatif
maupun struktur. Sususnan kuaitatif merupakan komponen-komponen bahan yang
menyatakan berapa banyak setiap komponen tersebut. Dan struktur adalah bagaimana rumus
molekul zat itu dan juga rumus bangunnya. (Sarjono Kisman, 1988)
Unsur golongan IA yang berbilangan kuantum besar, pada keadaan dasar lebih mudah
melepaskan elektron terakhirnya. Hal ini berkaitan dengan energi orbitalnya sehinggga gaya
tarik-menarik antara elektron dengan pusat atau beriinti tidak begitu kuat dibandingkan
dengan elektron yang jaraknya lebih dekat dengan inti atom. Begitu pula sebaliknya pada
unsur golongan VIIA yang berbilangan kuantum kecil dan pada dasarnya keadaan dasar lebih
mudah menangkap eektron terakhirnya. Hal ini sesuai dengan simpulan Thomson bahwa
partikel yang bermuatan negative dan penggabungan dari muatan ini akan membentuk suatu
ikatan ion. (Yamin, 2000).
Skema klasifikasi yang berikut ternyata teah erjalan dengan baik dala,m praktek. Skema
ini bukanlah skema yang kaku, karena beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu sub
golongan , lagi pula tak mempunyai dasar teoritis. Pada hakekatnya , proses-proses yang
dipakai dapat dibagi kedalam (A) proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang
mudaah menguap, yagn diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam , dan (B) proses yang
tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan. Kelas (A) dibagi lagi kedalam sub kelas (I) gas-
gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulat encer, dan (ii) gas atau uap
dilepaska dengan asam sulfat pekat. Kelas (B) dibagi lagi kedalam sub-kelas(i) reaksi
pengendapan , dan (ii) oksidasi dan reduksidalam larutan. (G, Svehla, 1985)
Senyawa ion dalam pelarutnya akan terurai menjadi ion-ion, sedangkan senyawa
kovalen tidak. Oleh karena itu dengan mudah kita dapat membedakan antara senyawa ion dan
senyawa kovalen. Adanya penguraian dalam larutan dapat diamati apabila diberikan pereaksi
yang khas untuk ion-ion yang diduga hasil reaksi (Retnowati, 1999).
Anion dapat berfungsi sebagai logam apabila memiliki minimal satu pasang ion pusat
yang disebut bilangan koordinasi. Ikatan kovalen koordinat. Pada ikatan ini ligan sebagai
donor pasangan elektron. Ion kompleks ditinjau dari jenis ligan yang diikat dapat digolongkan
menjadi dua yakni kation kompeleks dan anion kompleks (Yamin, 2000)
Analisa kualitatif dapat dilakukan pada bermacam-macam skala. Dalam analisis makro
kuantitas zat yang dikerjakan adalah 0,5-1 gram dan volume larutan yang diambil untuk
analisis sekitar 20 ml. Dalam apa yang biasa disebut analisis semimikro, kuantitas yang
digunakan untuk analisis dikurangi dengan factor 0,1-0,05 yakni sekitar 0,05 gram dan volume
larutan sekitar 1 ml. Untuk analisis mikro faktor itu adalah 0,01 atau kurang. Tak ada batas
yang tajam antara analisis semimikro dan mikro; yang pertama pernah disebut analisis
sentigram dan yang kedua analisis milligram, tetapi istilah-istilah ini hanya menyatakan
sangat kasar mengenai kuantitas yang digunakan dalam ion-ion tetap tak berubah. Teknik
eksprimen yang khusus telah dikembangkan untuk menangani volume dan kuantitas endapan
yang lebih kecil, dan ini akan diuaraikan agak teperinci. Untuk analisis rutin oleh mahasiswa,
pilihan terletak antara analisis makro dan analisis semimikro. Terdapat banyak keuntungan
bila menggunakan teknik semimikro, antara lain : (G, Svehla, 1985)
1. Pengurangan konsumsi
2. Kecepatan analisis yang lebih tingggi
3. Ketajaman pemisahan yang meningkat
Latihan dalam mengerjakan kuantitas kecil bahan-bahan dapat dijamin. (G, Svehla,
1985)
Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik sepeti metode yang
telah diuraikan. Sampai kini, belum pernah dikemukana suatu skema yang benar-benar
memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke dalam golongan-
golongan utama, dan pemisahan berikutnya yan gtanpa diragu-ragukan lagi dari masing-
masing golongan menjadu=I anggota-anggota golongan tersebut yang berdiri sendiri. Namun
harus kita sebutkan disini, bahwa kita kita bias memisahkan anion-anion kedalam golonagn-
golonagn utama, bergantung pada kelarutan garam garam peraknya, garam kalsium atau
bariumnya, dan garam zinknya. Namun ini hanya boleh diangggap berguna untuk member
indikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini, dan untuk memastikan hasil-hasil yang
diperoleh dengan prosedur-prosedur yang lebih sederhana yang akan diuraikan. (G, Svehla,
1985)
Dalam kimia analisis kualitatif dikenal suatu car untuk menentukan ion (kation/anion)
tertentu dengan emnggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi selektif yaitu pereaksi
yang memberikan reaksi tetentu untuk beberapa jenis kation/anion, sedangkan pereaksi
spesifik adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu satu jenis kation/anion. (Rifai,
Harizul, 1994)

C. Prosedur Kerja
1. Ambil sampel yang akan diuji
2. Lakukan uji pendahuluan pada sampel dengan uji organoleptik dan uji kelarutan
3. Lakukan uji selanjutnya yaitu uji golongan atau kelompok anion dengan menambahkan
AgNO3 kemudian tambahkan lagi larutan tersebut dengan HNO3
4. Selanjutnya lakukan lagi uji golongan atau kelompok anion dengan menambahkan
Ba(NO3)2 kemudian ditambahkan HNO3.
5. Jika pada pengujian AgNO3 + HNO3 terjadi endapan puth, kuning tidak larut dan
Ba(NO3)2 + HNO3 tidak bereaksi maka yang termasuk kelompok anion adalah CI-, Br-, I-
, dan SCN-.
6. Jika pada pengujian AgNO3 + HNO3 terjadi endapan hitam, putih larut dan Ba(NO3)2 +
HNO3 tidak bereaksi maka yang termasuk kelompok anion adalah S-, NO2-, dan
CH3COO-.
7. Jika pada pengujian AgNO3 + HNO3 terjadi endapan puth, larut dan Ba(NO3)2 + HNO3
terjadi endapan putih, larut maka yang termasuk kelompok anion adalah CO3-, HCO3-,
C2O4-, dan SO3-.
8. Jika pada pengujian AgNO3 + HNO3 terjadi endapan berwarna, larut dan Ba(NO3)2 +
HNO3 maka yang termasuk kelompok anion adalah PO4-, CrO42-, AsO4-, dan S2O3-
9. Jika pada pengujian AgNO3 + HNO3 tidak bereaksi dan Ba(NO3)2 + HNO3 tidak bereaksi
maka yang termasuk kelompok anion adalah MnO4- dan NO3.
10. Jika pada pengujian AgNO3 + HNO3 tidak bereaksi dan Ba(NO3)2 + HNO3 terjadi
endapan putih, larut maka yang termasuk kelompok anion adalah SO42-.
11. Setelah itu, dilakukan lagi uji menggunakan pereaksi spesifik untuk menentukan jenis
anion.

D. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan
Adapun alat yang digunakan dalam percobaain ini adalah tabung reaksi, rak tabung,
pipet tetes, sendok tanduk, dan botol semprot
Bahan yang digunakan
Adapun bahan yang dugunakan dalam percobaan ini adalah aquades, sampel HR33,
AgNO3, HNO3, Ba(NO3)2, FeCl3, FeSO4, H2SO4, KMnO4, dan HCl.
Cara Kerja
Cara kerja dari percobaan ini adalah disiapkan semua alat dan bahan yang akan
digunakan, kemudian diambil sampel HR33 yang akan di identifikasi. Lakukan pengamatan
terhadap sampel HR33 dengan uji pendahuluan dan organoleptik kemudian dilanjutkan
kembali dengan uji penentuan kelompok anion, selanjutnya dimasukkan sampel HR33 dalam
sebuah tabung reaksi, kemudian ditambahkan aquades secukupnya. Untuk uji penentuan
kelompok anion masukkan HR33 ke dalam tabung reaksi. Untuk uji golongan, tabung pertama
yang berisi sampel HR33 ditambahkan AgNO3 dan pada tabung kedua ditambahkan
Ba(NO3)2. Tidak ada perubahan yang terjadi begitu pula pada saat masing-masing tabung
ditambahkan dengan HNO3. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sampel HR33 merupakan anion
kelompok MnO4- atau NO3-. Untuk menentukan jenis anion, maka dilakukan uji spesifik.
Yaitu sampel HR33 direaksikan dengan FeCl3, HCl, dan H2SO4, namun tidak terjadi
perubahan atau tidak bereaksi. Selanjutnya masukkan sampel HR33 ke dalam tabung yang
lain, reaksikan tersebut dengan FeSO4 dan ditambahkan dengan H2SO4, perubahan yang
terjadi adalah pada larutan tersebut terdapat cincin coklat tipis. Jenis anion yang dicurigai
adalah NO3-. Untuk lebih menyakinkan, maka sampel HR33 direaksikan kembali dengan
H2SO4 dan ditambahkan dengan KMnO4. Perubahan yang terjadi adalah terbentuk warna
KMnO4. Hal ini menunjukkkan bahwa sampel HR33 merupakan anion golongan II yaitu NO3-
.

E. Gambaran Hasil Kegiatan


Berdasarkan percoban analisis anion yang dilakukan, diperoleh hasil pengamatan
sebagai berikut :
a. Sampel HR33 yang diuji organoleptik memiliki ciri-ciri :
- Warna : Putih
- Bentuk : Serbuk, hablur
- Bau : Tidak berbau
- Kelarutan : Larut dalam air
b. Uji golongan atau kelompok anion :
- Sampel HR33 + AgNO3 tidak bereaksi
- Sampel HR33 + AgNO3 + HNO3 tidak bereaksi
- Sampel HR33 + Ba(NO3)2 tidak bereaksi
- Sampel HR33 + Ba(NO3)2 + HNO3 tidak bereaksi
Berdasarkan uji kelompok anion maka sampel HR33 merupakan kelompok
MnO4- atau NO3.
c. Uji spesifik
- Sampel HR33 + FeCl3 tidak bereaksi
- Sampel HR33 + HCl tidak bereaksi
- Sampel HR33 + H2SO4 tidak bereaksi
- Sampel HR33 + H2SO4 + KmnO4 warna KmnO4

Anda mungkin juga menyukai