PENDAHULUAN
Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunan
persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel. Analisis
kimia secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut sebagai berikut :
A. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif adalah membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur
atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada
pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi
sejumlah unsure. Atau ada juga yang menyebutkan bahwa analisis kualitatif
adalah untuk mengindentifikasi penyusun-penyusun suatu zat, campurancampuran zat, larutan-larutan yang biasanya unsure-unsur penyusun zat tersebut
bergabung yang satu dengan yang lain. Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi
anion dan kation.
B. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang
ada dalam sampel atau contoh. Analisis ini adalah penyelidikan kimia mengenai
kadar unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran.
I.1 Maksud
Maksud dari diadakannya praktikum kimia analitik di semester kedua
jurusan teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta adalah
penentuan komposisi kimia suatu materi atau zat. Yang dibagi dalam analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif.
Dimana perkembangan kimia analitik dalam pengembangan dibidang
penelitian multidisipliner turut berperan, yaitu dibidang biologi, farmasi, geologi,
pertambangan, kedokteran dan sebagainya dan didalam praktikum ini kita dapat
menentukan bagian-bagian mana yang bersangkutan dengan analisis kualitatif
ataupun analisis kuantitaf. dan kita dapat membuktikan sendiri dengan cara
mempraktekkan langsung didalam laboratorium kimia analit.
I.2 Tujuan
Tujuan dari diadakannya praktikum kimia analitik di semester kedua jurusan
teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta adalah membantu
mahasiswa dalam praktikum di laboratorium kimia ataupun di lapangan geologi
sehingga mempunyai cukup bekal dalam menentukan kandungan suatu unsur
dalam sebuah singkapan atau batuan contohnya. Selain itu,dengan mempunyai
kemampuan penguasaan materi praktikum dapat digunakan di kehidupan /
2
BAB II
ANALISIS KUALITATIF
misalnya dalam Physical and Chemical Data Hand Book. Berdasarkan metodenya,
analisa kualitatif dapat dikelompokkan dalam dua kelompok. Pertama, analisis
bahan berdasarkan karakterisasi fisis, yaitu penentuan sifat fisis dan keasaman.
Kedua, analisis bahan berdasarkan metode H2S, yaitu analisis kation dan analisis
anion. Analisa kualitatif
hubungan semantis antar variabel yang sedang diteliti. Tujuannya ialah agar
peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-variabel sehingga dapat
digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian.
Hubungan antar semantis sangat penting karena dalam analisa kualitatif, peneliti
tidak menggunakan angka-angka seperti pada analisa kuantitatif.
Anion sederhana seperti O2,F- atau CNAnion oksodiskret seperti NO3- atau SO42Anion polimer okso seperti silikat, borad, atau fospat terkondensasi.
Anion kompleks halide, seperti TaF6 dan kompleks anion yang mengandung anion
berbasa banyak seperti oksalad.
Reaksi-reaksi dalam anion ini akan dipelajari secara sistematis untuk memudahkan reaksi dari
asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-sama, ini meliputi asetat, format, oksalad,
sitrat,salisilad, benzoad, dan saksinat. Analisis golongan anion dilakukan dengan mengamati
perubahan spesifik dari sampel yang diuji meliputi perubahan warna/terjadinya gas/bau dari
sampel yang diuji, atas penambahan asam sulfat encer atau pekat. Untuk menganalisis anion
5
dalam larutan, maka harus bebas dari logam berat dengancara menambah larutan Na 2CO3
jenuh, lalu dididihkan. Dalam hal ini logam-logam tersebut akanterlarutkan sebagai garam
karbonat, sedangkan anionnya terlarut sebagai garam natrium.
Analisis anion meliputi uji :
Uji untuk sulfat : Kepada 1 ml larutan sampel ditambah HCl encer hingga asam,
tambahkan lagi 1ml, didihkan dan tambahkan 1 ml larutan BaCl2 jika terjadi endapan
Uji dengan larutan Perak Nitrat: Uji ini dilakukan untuk adanya thiosianat, Iodida, Bromida, dan
Klorida. Analisis kualitatif berdasarkan sifat fisis bahan sebelum kita melakukan
penentuan sifat fisis berupa penentuan titik leleh dan bentuk kristal untuk sampel
padat dan penentuan titik didih dan indeks bias untuk sampel cair, lakukanlah
terlebih dahulu analisis pendahuluan.
kualitatif merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya anion serta
jenis anion apa saja yang terdapat dalam suatu sampel. Cara identifikasi anion
tidak
kelarutan
garam
perak,
garam
kalsi.
Analisa Anion dominan menggunakan cara yang lebih mudah dibanding analisa
terhadap kation dan berlangsungnya juga sangat singkat sehingga kita dapat
secara cepat mendapatkan hasil percobaan.Mengidentifikasi anion anion sulfat,
phospat, khromat, dan halida dengan pereaksi spesifik membentuk endapan. Dan
memisahkan kation-kation Pb2+, Hg+, Ag+, Cd2+ dan Cu2+, berdasarkan
kelarutannya dengan HCl encer dan gas H 2S (jenuh). Dan selanjutnya
diidentifikasi dengan reaksi spesifik. Untuk sampel padat analisis pendahuluan
meliputi: warna, bau, bentuk, kelarutan, pemanasasan dalam tabung uji serta tes
nyala. Sedangkan untuk sampel cair analisis penaduluan meliputi: warna, bau,
kelarutan serta keasaman.
Untuk anion dikelompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya :
8
Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosfat terkondensasi Anion
kompleks halida seperti TaF6 dan kompleks anion yangberbasis bangat seperti
oksalat .Reaksi dalam anion ini akan lebih dipelajari secara sistematis untuk
memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersamasama. Hal ini meliputi asetat, formiat, oksalat, sitrat,salisilat dan benzoat.
Atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion bermuatan negatif yang
menangkap satu atau lebih electron disebut anion, karena dia tertarik anoda.
Untuk mengetahui atau mengidentifikasi kebenaran dari anion
dengan
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Spritus
Penjepit tabung reaksi
NaCL
H2SO4
AgNO3
Hg2(NO3)2
KI
Na2S2O3
NH4OH
CUSO4
HgCL2
K4Fe(CN)6
KCNS
Pb(CH3COO)2
HNO3
FeCL3
Na2CO3
Na2SO4
BaCl2
Na2B
Anion Klorida(CL)
Digunakan larutan NaCL encer.
Masukkan kedalam 3 buah tabung reaksi masing-masing 4 ml larutan NaCL
kemudian lakukan percobaan berikut :
a) Berikan larutan asam sulfat (H2SO4) encer, maka tidak akan terjadi reaksi.
Panaskan larutan tersebut, amati apa yang terjadi! Catat hasilnya.
b) Berikan larutan perak nitrat (AgNO 3), maka akan diperoleh endapan AgCl
yang berwarna putih. Ambilah endapan tersebut dan masukkan kedalam
dua buah tabung reaksi yang bersih, kemudian berikan pada tabung
masing-masing laritan ammonia, dan larutan asam nitrat. Perhatikan reaksi
yang terjadi, endapan larut dalam ammonia tetapi tidak larut dalam asam
nitrat.
c) Berikan larutan Hg2(NO3)2 maka akan terbentuk endapan Hg2CL2. Coba
larutkan dalam ammonia, perhatikan apa yang terjadi.
Anion Iodida(I)
Digunakan kalium iodida (KI)
Lakukan langkah kerja seperti pada anion Klorida, kemudian lanjutkan dengan
memberikan pereaksi berikut ini :
a) Berikan larutan AgNO3, maka akan terjadi endapan berwarna kuning dari
AgI. Bagi endapan menjadi 2 bagian kemudian ujilah endapan tersebut
dengan larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan yang satunya tambahkan
larutan ammonia, amati endapan larut apa tidak. Buktikan dengan
percobaan.
10
b) Berikan larutan CuSo4 maka akan terbentuk endapan CuI dan I 2 yang larut
dalam larutan natrium tiosulfat. Amati dan catat warna endapan.
c) Berikan larutan HgCL2 maka akan terbentuk endapan HgI2, yang larut
dalam larutan KI berlebihan, membentuk HgI42-. Amati warna endapan!
11
b) Pada larutan kedua berikan pada tabung reaksi satu larutan perak nitrat, maka
akan terbentuk endapan AgCNS yang berwarna putih.
c) Pada tabung yang satunya berikan larutan FeCL3, maka akan terbentuk
senyawa komplek berwarna merah ferri rhodanida.
Anion Karbonat (CO3 -) dan Anion Tiosulfat (S2O3-).
Digunakan larutan Na2CO3 dan larutan Na2S2O3.
Masukkan larutan pertama kedalam sebuah tabung reaksi dan larutan kedua
kedalam dua buah tabung reaksi, dan masing-masing tambahkan pereaksi berikut :
a) Larutan pertama pada sebuah tabung reaksi tambahkan larutan AgNO 3
( perak nitrat ) maka akan terbentuk endapan AgCO3, tambahkan AgNO3
berlebih. Amati apa yang terjadi !
b) Pada larutan kedua tambahkan tabung reaksi satu larutan asam sulfat encer
maka akan terbentuk gas yang berbau merangsang, H2S dan endapan
belerang S.
c) Pada tabung yang reaksi yangs satunya tambahkan larutan perak nitrat akan
terbentuk endapan putih Ag2S2O3, yang kemudian menjadi kuning, coklat
dan akhirnya hitam karena terbentuk Ag2S.
Anion Sulfat (SO42-).
Digunakan larutan Na2SO4
Masukkan kedalam 2 tabung reaksi 4 ml
a.
No.mhs
: 410014032
Rombongan
: 1E
Laporan Ke
:1
Tanggal Praktikum
: 10 April 2015
cara Praktikum
Bahan
Alat yang dipergunakan : Tabung Reaksi, Rak Tabung Reaksi, Pipet Tetes
N
o
1)
Percobaan
Pengamatan
Kesimpulan
-timbul asap
-timbul asap
dan
2)
Reaksi
NaCL +
gelembung
AgNO3
-endapan putih
-NaCL + AgNO3 --
AgCl +
-larutan putih
NH4OH
susu.
AgCl + HNO3
dan bau
merangsang
-endapan
AgCL Putih
-Endapan
AgCl+HNO3
AgNO3+ HCL
larut
-larut
sempurna
sempurna
-endapan
-endapan larut
tidak larut
tidak sempurna
sempurna
No.mhs
: 410014032
Rombongan
: 1E
Laporan Ke
Tanggal Praktikum
: 17 April 2015
Acara Praktikum
Bahan
N
o
1.
Percobaan
KI +AgNO3
Pengamatan
Reaksi
Kesimpulan
-terbentuk endapan
KI + AgNO3
Terbentuk
-- AgI+KNO3
endapan AgI
-larutan putih.
kuning
AgI +
-larutan berwarna
2AgI+Na2S2O3
Na2S2O3
putih kekuningan
AgS2O3=2Na
-endapan larut
-endapan warna
Cl
tidsk sempurna
putih .
AgI +
-endapan warna
AgI+2NH4OH
-endapan larut
NH4OH
kekuningan
Ag(NH3)2)+2H
tidak sempurna.
- larutan putih
2.
-endapan putih
KI + CuSO4
-endapan putih
2KI+CuSO4
CuI & I2
-larutan warna
CuI+K2SO4
-endapan larut
CuI dan
bening
CuI+Na2S2O3
sempurna
I2+Na2S2O3
Cu2S2O3+Na2I
No.mhs
: 410014032
Rombongan
: 1E
Laporan Ke
Tanggal Praktikum
: 17 April 2015
Acara Praktikum
Bahan
2.
Percobaan
Pengamatan
Reaksi
Kesimpulan
K4Fe(CN)6 +
-warna
K4Fe(CN)6+Pb(CH3CO
-endapan
Pb(CH3COO
larutan
OH)2
Pb2Fe(CN)6
H)2
kuning
--Pb2Fe(CN)6+CH3CO
Putih
-endapan
OK
-endapan tidak
Pb2Fe(CN)6 +
putih
larut.
HNO3 encer
-larutan
Pb2Fe(CN)6 + HNO3 --
warna hijau
Pb2Fe(NO3) + HCN
bening
-endapan
KCNS +
-endapan
AgCNS
AgNO3
warna putih
KCNS + AgNO3 --
-larutan
Ag(CNS) + KNO3
Putih.
warna putih
3.
keruh
- senyawa
KCNS +
-endapan
- KCNS + FeCL2 --
kompleks
FeCl2
warna putih.
FeCNS + KCL2
-berwarna
-larutan
merah ferri
warna merah
rhodanida.
ferri
rhodanida.
-terbentuk
senyawa
keruh
No.mhs
: 410014032
Rombongan
: 1E
Laporan Ke
Tanggal Praktikum
: 14 April 2015
Acara Praktikum
Bahan
N
o
1.
Percobaan
Pengamatan
Reaksi
Kesimpulan
Na2CO3
-endapan putih
Na2CO3+AgNo3
-endapan
+AgNO3
-larutan warna
Ag2CO3+2NaNO3
Ag2CO3
putih.
putih.
-endapan putih
- AgNO3
Ag2CO3 +
-larutan putih
Ag2O+NO2
AgNO3
pekat.
larut tidak
(berlebih)
-larutan warna
sempurna
-endapan
putih keruh
-Na2S2O3 + H2SO4
Na2S2O3+H2SO4
-endapan
--
-endapan
encer
blerang (I)
Na2SO4 + H2S2O3
blerang S
warna Putih
-terbentuk
Na2S2O3+AgNO
endapan
-Na2S2O3 + AgNO3
-endapan
Ag2S2O3 warna
--
putih Ag2S2O3
putih
Ag2S2O3 + 2NaNO3
Menjadi
-larutan warna
endapan
coklat
hitam Ag2S
kehitaman
No.mhs
: 410014032
Rombongan
: 1E
Laporan Ke
Tanggal Praktikum
: 17 Mei 2015
Acara Praktikum
Bahan
Percobaan
Reaksi
Kesimpulan
Anion Sulfat
NaSO4 + BaCL2
-larutan putih
NaSO4+BaCL2-- BaSO4
-endapan BaSO4
-endapan putih
+ 2 NaCL2
putih.
BaSO4
Pb (CH3COO)2
-endapan
Pb(CH3COO)2+H2SO4
Endapan larut
+H2SO4 pekat
hilang
PbSO4+2CH3COOH
sempurna
-larutan keruh
menjadi hangat
2.
Anion Borat
Na2SO4+ Pb
-terbentuk
- Na2SO4+ Pb
-terbentuk endapan
(CH3COO)2
endapan putih
(CH3COO)2pbSO4+2C
putih (pbSO4)
(pbSO4)
H3COOH
-larutan keruh
Cara ini
golongan sulfide(II),
terhadap endapan tebentuk dua kelompok campuran yang massa masingmasingnya kurang dari campuran sebelumnya. Kation dalam suatu
cuplikan dapat diketahui dengan melakukan uji menggunakan pereaksipereaksi yang spesifik, meskipun agak sulit mendapatkan pereaksi yang
spesifik untuk setiap kation. Oleh karena itu umumnya dilakukan terlebih
dahulu penggolongan kation. Sebelum dilakukan pengendapan golongan
dan reaksi identifikasi kation dengan cara basah cuplikan padat harus
dilarutkan
dahulu.
Reaksi
yang
terjadi
saat
pengidentfikasian
menyebabkan terbentuknya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula dan
berbeda sifat fisiknya (Harjadi, 1993).
II.2.1.
Dasar Teori
1) Merkurium II (Hg+2)
3) Bismut (Bi)
2) Tembaga II (Cu+2)
4) Kadmium (Cd+2)
2) Arsenik V (As+5)
3) Stibium V (Sb+5)
5) Timah V (Sn+5).
4) Timah II (Sn+2)
6) Apabila telah mengendap dapat dibedakan dengan reaksi amonium
polisulfida di mana golongan II A melarut dan golongan II B mengendap.
7) Golongan III : Kation-kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam
klorida (HCl) encer ataupun dengan hidrogen sulfida (H2S) dalam suasana
asam mineral encer, melainkan membentuk endapan dengan amonium
sulfida dalam suasana netral atau sedikit basah. Kation-kation golongan ini
adalah
1) kobalt II (Co+2),
5) aluminium (Al),
2) nikel II (Ni+2),
6) seng II (Zn+2),
3) besi II (Fe+2),
7) mangan II (Mn+2).
endapan. Pada proses uji kation Ag+, Pb2+, Fe3+ dan Sn2+ tidak
menunjukkan perubahan baik secara fisik maupun kimia setelah penambahan
reagennya masing masing. Sebab larutan tidak mengalami perubahan warna
dan juga tidak membentuk endapan. Ini menunjukkan bahwa dalam sampel
tersebut memang tidak terdapat jenis kation kation yang dapat berreaksi
dengan reagen. Dengan kata lain, sampel yang dianalisis tersebut tidak
mengandung ion Ag+, Pb2+, Fe3+ maupun Sn2+.
13) Satu satunya reaksi yang timbul dalam pengidenitifikasian kation kation
ini adalah ketika larutan sampel direaksikan dengan NaOH dalam identifikasi
kation Bi3+. Pada pengamatan yang telah dilakukan menunjukkan perubahan
yang sangat mencolok dari larutan yang berreaksi dimana larutan sampel yang
semula bening, setelah penambahan NaOH larutan berubah menjadi keruh dan
terdapat endapan pada dasar tabung. Hal ini menunjukkan bahwa larutan
sampel tersebut dapat berreaksi sempurna dengan reagen yang ditambahkan
sebab dalam larutan sampel tersebut ada kandungan Bi3+ yang spesifik
terhadap reagen NaOH.
II.2.2.
AgNo3
KI
CUSO4
NaCL
NH4OH
Na2CO3
NaOH
HNO3
(NH4)2CO3
K2CrO4
Na2S2O3
AlCL3
KOH
K4Fe(CN)6
KCNS
FeCL3
NiSO4
MgCL2
HCL
Ba(NO3)2
CdSO4
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Spritus
Penjepit tabung reaksi
Penga
II.2.3.
Cara Kerja
Pada analisa kation ini hanya dipilih beberapa kation saja, dengan
alasan pemilihan sudah mewakili tiap golongan, hal ini dikarenakan
keterbatasan waktu yang tersedia untuk Praktikum.
Perak (Ag+)
a) Asam Klorida encer, maka akan terbentuk endapan AgCL putih yang larut
dalam larutan ammonia.
b) NaOH, maka akan terbentuk endapan Ag2O berwarna coklat, endapan ini
larut dalam ammonia dan asam nitrat.
c) Kalium kromat netral maka akan terjadi endapan merah perak kromat,
endapan ini larut dalam ammonia dan asam nitrat.
d) KI, maka akan terbentuk endapan AgI yang berwarna kuning,sedikit larut
dalam ammonia, dan larut sempurna dalam natrium tiosulfat. Buktikan !
Kupri (Cu2+).
a) NaOH, maka akan terjadi endapan biru dari Cu(OH) 2. Jika dipanaskan
terbentuk CuO yang berwarna hitam.
b) Na2CO3, maka akan terjadi endapan hijau biru dari basa karbonat. Pada
penambahan Na2CO3 berlebihan maka akan terbentuk Kristal CuCO3, dan
Cu(OH)2H2O, endapan tersebut larut dalam ammonia.
c) NH4OH,maka akan terjadi endapan hijau dari garam basa, jika ditambah
Ammonia berlebihan akan larut, larutan menjadi warna biru.
d) KI, maka akan terjadi endapan putih CuI2 dan I2 bebas yang menyebabkan
larutan berwarna coklat. Buktikan !
Alumunium (Al3+)
a) NH4OH,maka akan terjadi endapan putih Al(OH)3, yang tidak larut dalam
air.
b) KOH, maka akan terjadi endapan putih Al(OH) 3, endapan ini larut dalam
KOH berlebihan. Buktikan !
Ferri (Fe3+)
a) Larutan KOH, maka akan terjadi endapan Fe(OH)3, yang berwarna coklat.
Endapan ini larut dalam asam diantaranya adalah (HCl, H2SO4,
CH3COOH).
b) Larutan K4Fe(CN)6, maka akan terjadi warna biru karena terbentuk ferri
ferro sianida.
c) Larutan KCNS, maka akan terjadi larutan berwarna merah ferri
rhodanida. Buktikan !
Nikel (Ni2+)
a) Larutan NaOH, maka akan terjadi endapan Ni(OH) 2, perhatikan apa Yang
terjadi jika dilarutkan dalam HCl atau HNO3.
b) Larutan NH4OH, maka akan terjadi endapan hijau, yang larut dalam
ammonia berlebihan. Amati apa yang terjadi.
c) Larutan K2CrO4, dalam keadaan panas ( dipanaskan ) terjadi endapan
coklat dari Na2CrO4.NiO.
Barium (Ba2+).
Magnesium (Mg2+).
Ammonium (Mg2+).
II.2.4.
Rombongan
: 1E
NIM: 410014032
Laporan
Ke
Tanggal Praktikum
: 08 Mei 2015
Bahan
Perc
oba
gam
an
atan
Ag
AgNO
Kesimp
ulan
Terbent
+HC
uk
+H
puti
LA
endapa
CLe
gCL+
n agcl
Ag
H4O
HNO3
End
n
+NH4
ks
Puti
OH
Ag(NH
Ag(N
3 2
H3)2C
End
L+2H2
tida
O3+Na
NO3
laru
OH
Ag2O
Na
sem
+NaH
OH
pur
(NO3)2
Ag2O3
Terbent
uk
endapa
2AgN
Ag
na
) CL
Ag2
Garam
komple
apa
AgCL
apa
+N
n Ag2O
Endapa
n larut
sempur
na
Endapa
n larut
End
NH4
apa
NH4O
OH
war
Ag2O
na
H+
Ag2
cokl
NH4O
endapa
O3+
at
n merah
O3+
CL
Reaksi
utan
Lar
NO3
ncer
Pen
HN
Lar
Ag2O3
tidak
sempur
na
Terjadi
kromat
O3
Ag
NO3
+
K2C
rO4
war
HNO3
n larut
na
sempur
cokl
Ag2H
na
at
+ NO3
O3
Lar
AgNO
war
Ag
na
K2CrO
CrO
beni
ng
AgCr
NH4
OH
O4+
Lar
K2NO
utan
war
utan
utan
na
Ag
CrO
4+
HN
puti
O4+N
H4OH
End
Ag(N
apa
O3
H3)2Cr
+2H2
war
na
mer
ah
AgCr
Lar
utan
war
na
kun
ing
Endapa
Endapa
n larut
tidak
sempur
na
Lar
utan
kun
ing
No.mhs
410014032
Rombongan
: 1E
Laporan
Ke
Tanggal Praktikum
Acara Praktikum
: 08 Mei 2015
: Analisis Kualitatif ( Analisis Kation
Golongan I )
Bahan
HNO3, K2CrO4,
Na2S2O3, KI
P
e
r
c
o
b
a
Pengam
atan
Reak
si
Kesimp
ulan
a
n
1.
Larutan
terbent
kuning
O3+
uk
kehijaua
KI
endapa
n
Endapa
AgI+
n AgI
KNO
yang
warna
+
K
n hilang
Endapa
n
kuning
kuning
Agl+
larutan
NH4
kuning
OH
Endapa
AgO
kuning
H+
larutan
NH4l
kuning
A
g
Agl+
Na2S
O3
AgN
Na
I+A
A
g
gS2O
3
endapa
n larut
tidak
sempur
na
endapa
n larut
tidak
sempur
na
l
+
N
a
2
S
2
O
3
No.mhs
410014032
Rombongan
: 1E
Laporan
Ke
Tanggal Praktikum
: 08 Mei 2015
Bahan
Per
cob
amat
aan
an
CuS
mpul
an
CuSO4
terbe
Na
an
OH
ntuk
biru
-
Cu(O
enda
H)2+N
pan
enda
a2SO4
-
biru
(OH)
CuS
O4+
pan
Na2
biru
-
CuSO4
Enda
Na2C
pan
O3
enda
warn
CuCO
pan
+NaS
larut
O4
CuCO
semp
Cu
+N
OH
Biru
-
+2N
CuS
an
O4+
H4OH
warn
NH
Cu(
Biru
-
larut
an
biru
CuS
tua
Larut
Cu
H4
Reaksi
+2Na
CO3
Kesi
larut
CO3
O4+
OH
Peng
urna
larut
semp
(NH4)
CO3
CuSO4
+NH4
OH
Cu(O
enda
pan
OH)2+
urna
enda
pan
larut
semp
O4+
KI
runa
Enda
(NH4)
pan
SO4
larut
Enda
H)2+
ntuk
enda
pan
pan
larut
-
CuI2
dan
Larut
I2
an
berw
warn
arna
terbe
cokla
biru
-
larut
an
berw
arna
kuni
ng
enda
pan
putih
CuI
No.mhs
Rombongan
: 1E
Laporan
Ke
Tanggal Praktikum
: 08 Mei 2015
Acara Praktikum
Bahan
: Na2B4O7, AgNO3,BaCl2
Tetes,
P
e
n
Perc
oba
an
g
a
m
a
t
a
n
Reaksi
Kesimp
ulan
Na2
Endapa
n putih
2AgNO3
dari
Ag
Ag2BO3+
perak
NO3
2NaNO3
metabo
+B3O4
rat
a
Na2
B4O
Ag
NO3
r
n
Na2
B4O
+B
ti
aCl2
h
A
g
N
O
2
l
a
r
u
t
a
Terbent
2AgNO3
uk
Ag2O+2
endapa
N4NO3+
n hitam
(B2O4)2
Ag2O
Ag2BO3
Na2B4O7
+
Na2B4O7
B4O
Na2B4O
Endapa
7+BaCl2
n putih
Ba(BO2
barium
)+NaCl+
metabo
B2O3
rat
BO2O3
n
b
e
r
w
a
r
n
a
k
e
c
o
k
l
a
t
e
n
d
a
p
a
n
h
it
a
m
A
g
2
O
l
a
r
u
t
a
n
w
a
r
n
a
b
e
n
i
n
g
e
n
d
a
p
a
n
p
u
ti
h
No.mhs
410014032
Rombongan
: 1E
Laporan
Ke
Tanggal Praktikum
Acara Praktikum
: 15 Mei 2015
: Analisis Kualitatif ( Analisis Kation
Fe3+)
Golongan III
Bahan
Pe
ng
Percob
aan
m
ata
n
Reaksi
Kesi
mpul
an
FeCL3
+KOH
FeCL3+
lar
3KOH
terbe
ut
ntuk
Fe(OH
an
Fe(OH)
enda
)3+H2S
co
+3KC
pan
O4
ke
Fe(O
FeCL3
+
K4Fe(
+H2SO
H)3
da
enda
H2(OH)
pan
+FeSO
tidak
co
larut
lat
-
K4Fe(C
semp
FeCL3+
N)6
2Fe2(C
urna
enda
ut
N)6+8K
an
pan
CL
berw
ku
ni
ng
en
da
pa
arna
FeCL3+
biru
3KCNS
kehit
Fe(C
aman
karen
N)3+3K
CL
terbe
ntuk
lar
lar
Fe(OH)
en
ke
FeCL3
+KCN
lat
-
pa
CN)6
ferro
ut
lar
ut
an
siani
da
Fe2F
e(CN
)6
bir
u
-
enda
pan
en
mera
da
pa
ferri
Rhod
bir
anida
.
K2Fe
(CN)
lar
ut
an
m
er
ah
en
da
pa
n
m
er
ah
No.mhs
Rombongan
: 1E
Laporan
Ke
Tanggal Praktikum
: 15 Mei 2015
Acara Praktikum
Bahan
spritus, penjepit
Pe
ng
Percob
aan
Reaksi
Kesi
mpul
an
at
an
MnSO
MnSO4
Enda
+KO
La
+KOH
pan
ru
K2M
Mn(
ta
nO4+K2
OH)
SO4+H2
pu
MnSO
+NH4
tih
ke
ru
MnSO4
Enda
pan
OH
MnSO
+Na2
CO3
Dipan
askan
h
-
+NH4O
Mn(
OH)
MnOH+
nd
NH4(SO
putih
ap
4)
keco
an
klata
MnSO4+
n(
Na2CO3
MO3+
H)
Na2SO4
pan
tidak
larut
en
sem
da
purn
pa
n
co
kl
at
-
lar
enda
ut
pan
an
Mno
be
berle
rw
bih
ar
na
co
kl
Enda
at
ter
da
pa
t
en
da
pa
n
pu
tih
M
N
C
O3
lar
ut
an
pu
tih
ke
ru
h
en
da
pa
n
pu
tih
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS
No.mhs
Rombongan
: 1E
Laporan
Ke
Tanggal Praktikum
: 5 Juni 2015
Bahan
Perco
gam
baan
NiSO4
atan
-
End
NaOH
apa
H)2+H
Ni(
NiSO4
+
NH4O
H
Lar
utan
puti
NiS
Ni(O
H)
hijau
Ni(O
H)2
larut
SO4
sempu
Ni(O
H)2+
HCL
Endap
an
+Na
Endap
an
OH
Kesim
pulan
2Na
OH
)2
-
O4+
hija
Ni(O
Reak
si
CL
Pen
rna
Endap
kehi
NiCl
NiSO4
jaua
n
-
K2CrO
Lar
Dipan
askan
NiS
utan
beni
2NH
hijau
ng
End
Ni(O
apa
H)2+
(NH4
laru
)2SO4
Endap
an
larut
denga
OH
sempu
rna
Endap
an
coklat
sem
dari
pur
Na2Cr
na
Lar
O4.Ni
hija
u
End
apa
n
hija
u
2H2O
O4+
utan
an
Lar
utan
war
na
kun
ing
ker
uh
Lar
utan
cok
elat
End
apa
n
cok
elat
Na2
Cro
.Ni
No.mhs
410014032
Rombongan
: 1E
Laporan
Ke
Tanggal Praktikum
: 5 Juni 2015
Bahan
P
e
n
Perc
obaa
Kesimp
Reaksi
ulan
at
a
n
Ba(
NO3
la
)2+
ru
K2C
ta
rO4
n
k
Ba(
NO3
O4
g
e
)2+K2Cr
endapa
O4
2KNO3
+BaCr
O4
H2S
BaCrO
ni
)2+
Ba(NO3
Ba(NO3
)2+
endapa
H2SO4
BaSO4+
BaSO4
putih
2HNO3
Endapa
Mg
MgCL2
n putih
CL2
dari
NaOH
Mg(OH
NaO
)2
MgOH
n
k
u
ni
n
g
la
ru
ta
n
p
ut
ih
e
n
d
a
p
+NaCL
a
n
p
ut
ih
su
su
.
la
ru
ta
n
p
ut
ih
e
n
d
a
p
a
n
p
ut
ih
No.mhs
410014032
Rombongan
: 1E
Laporan
Ke
Tanggal Praktikum
Acara Praktikum
: 3 Juni 2015
: Analisis Kualitatif ( Analisis Kation
NH4+)
Golongan V
Bahan
Percob
aan
Reaksi
Kes
imp
ulan
a
m
a
t
a
NH4O
n
T
NH4OH+
H+
NaOH+H
End
NaOH
rj
CLNH4
apa
OH+NaC
Diadu
L+H2O
kun
k dgn
penga
duk
gelas
yg
dibasa
si
hi dgn
HCL(
ing
bari
um
kro
mat
Lar
utan
kun
ing.
-
P)
ditaruh
rj
Ter
diatas
dap
tabung
at
reaksi
gas
yg
men
gara
si
dari
atas
keb
awa
h
Aro
ma
men
yen
gat
No.mhs
410014032
Rombongan
: 1E
Laporan
Ke
Tanggal Praktikum
Acara Praktikum
: 5 Juni 2015
: Analisis Kualitatif ( Analisis Kation
Golongan V
Bahan
NH4+)
P
e
n
g
Percob
aan
Reaksi
Kes
imp
ulan
a
t
a
n
MgCl2
+NaO
a
r
end
apa
n
puti
dari
Mg(
OH
)2
r
w
a
r
n
a
b
e
n
i
n
g
e
n
d
a
p
a
n
p
u
ti
h
d
a
ri
M
g
(
O
H
)2
BAB III
ANALISIS KUANTITATIF
Berdasarkan atas hasil reaksi antara analit dengan larutan standar maka
analisis volumetrik dibagi menjadi titrasi netralisasi (asam basa) yang
terdiri dari alkalimetri dan asidimetri. Asidimetri merupakan titrasi
terhadap larutan basa bebas dan larutan garam terhidrolisis dari asam
lemah. Sedangkan alkalimetri merupakan titrasi terhadap larutan asam
bebas dan larutan garam terhidrolisis dari basa lemah. (Keenan, 1986).
Semua metoda titrimetri tergantung pada larutan standar yag
mengandung sejumlah reagen persatuan volume larutan dengan
ketepatan yang tinggi.
warna,
juga
dalam
pengendalian
proses
yang
ARGENTO METRI
1. Metode Mohr
dengan penambahan larutan kalium kromat sebagai indikator. Mulamula titrasi berlangsung dengan pembentukan endapan perak klorida.
Jika titik ekuivalen telah tercapai, maka perak nitrat akan bereaksi
dengan kromat menghasilkan endapan perak kromat yang berwarna
merah.
2. Metode Volhard
3. Metode K.Fajans
Metode
ini
titik
akhir
titrasi
ditentukan
berdasarkan
titik akhir
Dasar Teori menguraikan teori, temuan, dan bahan referensi lain yang
diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melakukan suatu
praktikum. Dasar Teori dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep
yang akan digunakan dalam praktikum yang mengacu pada Daftar
Pustaka. Sumber pustaka yang digunakan diiusahakan pustaka terbaru,
relevan dan asli dari buku, artikel, atau jurnal ilmiah. Dasar teori
Praktikum Penentuan
prinsip
disusun, uraikan tentang praktikum yang akan dilakukan, dalam hal ini
difokuskan pada penentuanklorida dengan titrasi argentometri.
Tuliskan metode argentometri yangdigunakan, prinsip, reaksi, aspek
kuantitatif atau perhitungan yang digunakan untuk menentukan kadar.
Buret
Pipet ukur
Erlenmeyer
Gelas ukur
Pipet tetes
HCLxN
AgNo3 cN
HCL
Borax
NaCl
KMnO4
Aquades
K2cr03
Campuran
Indicator m.o
NaOH
cuplikan
ferro+ferri
NaOH yN
AgNO3
Indicator p.p
Na2CO3
H2S
b. Ambil dan timbang 0,200 gr borax, larutkan dengan aquades menjadi 100 ml.
c. Masukkan kedalam borax 25 ml kedalam Erlenmeyer 250 ml tambahkan 2
tetes indicator m.o.
d. Titrasi larutan dengan prosedur a, sampai terjadi perubahan warna.
e. Catat volume HCl yang digunakan, ulangi titrasi sampai 2 kali.
Perhitungan :
Volume HCl rata-rata
Normalitas HCl
= v ml
= Nx
Berat Borax
= 200 gr
Mr Borax (Na2B4O7.10H2O)
= 381,2
Maka,
B. Standardisasi larutan NaOHyN.
Prosedur :
a. Ambil cuplikan larutan
Erlenmeyer.
b. Tambahkan larutan tersebut aquades menjadi 15 ml, tambahkan indicator p.p
2-3 tetes.
c. Larutan Titrasi larutan HCLxN pada no 1, sampai terjadi perubahan warna.
= A ml
= Nx (hasil standardisasi no 1)
Maka, Ny
ARGENTO METRI
1. Standardisasi larutan AgNO3 cN.
Prosedur :
a. Ambil cuplikan larutan AgNO3 cN masukkan kedalam buret 250 ml.
b. Ambil 10 ml NaCL masukkan kedalam Erlenmeyer tambahkan indicator
kalium kromat 1,0 ml.
c. Titrasi dengan larutan a. sampai terjadi perubahan warna yang tidak hilang
(merah bata).
d. Cata volume AgNO3 cN yang digunakan, ulangi titrasi sampai 2 kali.
Perhitungan :
Maka,
2. Menetapkan kadar garam dapur dengan cara Mohr .
Prosedur :
(titik ekivalen
I)
Na2CO3 + HCl
NaH CO3+ HCl
(titik ekivalen I)
Prosedur :
a. Diambil 25 ml cuplikan larutan campuran, masukkan dalam Erlenmeyer.
Titrasi dengan larutan HCl 0,1 N, misal sampai warna merah hilang.
NaOH
Na2CO3
Perhitungan :
Dalam 20 ml larutan campursn cuplikan mengandung :
Ferro = V1 x N KMnO4 x 56 mgr.
No.mhs
: 410014032
Jurusan
Laporan Ke
: Teknik Geologi
Acara
Bahan
Alat
statif
Standarisasi larutan HCl x N
Cara Kerja :
Cuplikan larutan HCL x N dimasukan ke dalam buret 50 ml. Masukan
larutan Borax (NA2B4O7.10 H2O ) 25 ml kedalam erlenmeyer 250 ml, warna
V 1+V 2
2
2+2,3
2
Maka N x =
= Nx
= 381,2
= 200 mgr
2 200 1 25
Mr V 100
2 200 1 25
381,2 2,15 100
= 0,122
= 2,15 ml
Kesimpulan :
Warna larutan Borax mula-mula bening, setelah ditambahkan indicator
m.o menjadi berwarna kuning, setelah dititrasi mencapai titik ekivalen
larutan berubah menjadi warna merah.
Dari percobaan aside dan alkalimetri di atas didapat normalitas larutan
HCl sebesar 0,06 N.
Nilai Nx dibawah dari 0,06 N terjadi karena kerusakan pada buret, hal ini
mengakibatkan tetesan larutan buret keluar dari sela-sela pembuka tutup
nya, jadi hasil yang di baca berlebih, tidak sesuai pada pengukuran.
No.mhs
: 410014032
Jurusan
Laporan Ke
: Teknik Geologi
Acara
Bahan
Alat
Cara Kerja :
Ambil cuplikan larutan NaOH y N sebanyak 10ml, masukan dalam
Erlenmeyer. Tambahkan larutan tersebut 15 ml aquades, tambahkan inidikator
p.p 2-3 tetes sampai warna berubah menjadi ungu. Larutan dititrasi dengan
HCl x N pada no.1 sampai terjadi perubahan warna menjadi bening atau larut
sempurna. Catat volume HCl yang digunakan ulangi titrasi hingga dua kali.
Reaksi : NaOH(aq) + HCL (aq) NaCl (aq) + H2O (i)
Pengamatan :
Pembacaan buret sampai 0.01 ml
V1= 3,6 ml
V2 = 3,9 ml
V 1+V 2
2
Nx=
Nx A
10
= Ny
0,122 3,75
10
= 0,045 N
3,6+ 3,9
2
= 3,75 ml
No.mhs
: 410014032
Jurusan
Laporan Ke
: Teknik Geologi
Acara
Bahan
Alat
NaOH
Na2CO3
Pengamatan
merah
V 1+V 2
2
Perhitungan :
NaOH = (Va-Vb) . Nx . Mr NaOH
= (13,2-5,8) . 0,122 . 39
13,2+5,8
2
= 9,5 ml
= 7,4 ml . 0,122 . 39
= 35,20 Mgr
Na2CO3
= 147,18 Mgr
% NaOH =
gr NaOH
gr total x100%
gr total = gr NaOH + gr
Na2CO3
% Na2CO3 =
35,20
182,38 x100% = 19,30%
= 35,20 + 147,18
gr Na2 CO 3
x100%
gr total
= 182,38
147,18
182,38 x100% = 80,70%
Kesimpulan :
Larutan Campuran NaOH+ Na2CO3 warna mula-mula bening, setelah
ditambahakan indicator p.p menjadi warna ungu.
Setelah di titrasi larutan menjadi bening.
Setelah itu larutan di tambah lagi indicator m.o menjadi warna kuning.
Di titrasi menjadi menjadi bening kembali.
Dari percobaan di atas , tiap 25 ml larutan cuplikan mengandung NaOH =
3,96 Mgr dan Na2CO3 = 64,23 Mgr,
Dalam (%) kadarnya yaitu NaOH = 5,80% dan Na2CO3 = 94,20%
No.mhs
: 410014032
Jurusan
Laporan Ke
: Teknik Geologi
Acara
: PERMANGANOMETRI
Bahan
: KMnO4, H2SO4
Alat
V1 = 5,1 ml
Va rata-rata =
V 1+V 2
2
5,1+5,3
2
5,2 ml
V2 = 5,1 ml
Perhitungan :
Nk = 620 x 2 x 100
Va rata-rata x 126 x 20
= 124.000 = 18, 92 N
6,552
Kesimpulan :
Dari percobaan permanganometri di atas, di dapat normalitas dan
factor
No.mhs
: 410014032
Jurusan
Laporan Ke
: Teknik Geologi
Acara
Bahan
Alat
V1 = 0,8 ml
V2 = 0,2 ml
V rata-rata =
V 1+V 2
2
0,8+0,2
= 0,5 ml
2
= 264,4 mgr.
BAB IV
PENUTUP
IV.1.
KESIMPULAN
pemisahan dan identifikasi dimana kedua aspek ini didasari oleh kelarutan,
sifat penguapan, dan ekstraksi.
Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sesistematik seperti yang
digunakan untuk kation.Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema
yang kaku karena beberapa anion termaksuddalam lebih dari satu golongan.
Anion-anion dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a) Anion sederhana seperti O2,F- atau CN-.
b) Anion oksodiskret seperti NO3- atau SO42-.
c) Anion polimer okso seperti silikat, borad, atau fospat terkondensasi.
d) Anion kompleks halide, seperti TaF6 dan kompleks anion yang
mengandung anion berbasa banyak seperti oksalad
Reaksi-reaksi dalam anion ini akan dipelajari secara sistematis untuk
memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersamasama, ini meliputi asetat, format, oksalad, sitrat,salisilad, benzoad, dan
saksinat.
Percobaan yang dilakukan dalam praktikum kimia analitik kali adalah uji
kation. Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kation yang terdapat
dalam suatu sampel melalui uji spesifik. Larutan sampel yang digunakan
dalam percobaan adalah berupa air ledeng, air sungai dan air laut. Ketiga
larutan sampel tersebut selanjutnya diidentifikasi jenis kation apa yang
terkandung didalamnya melalui penambahan Reagen yang spesifik dari
masing masing kation tersebut.
6 kelompok yang namanya disesuaikan dengan pereaksi pengendap yang
digunakan untuk mengendapkan kelompok ion tersebut.
Kelompok ion-ion tersebut adalah:
golongan sulfide(II),
Berdasarkan atas hasil reaksi antara analit dengan larutan standar maka
analisis volumetrik dibagi menjadi titrasi netralisasi (asam basa) yang
terdiri dari alkalimetri dan asidimetri. Asidimetri merupakan titrasi
terhadap larutan basa bebas dan larutan garam terhidrolisis dari asam
lemah. Sedangkan alkalimetri merupakan titrasi terhadap larutan asam
bebas dan larutan garam terhidrolisis dari basa lemah.
Inilah kesimpulan yang dapat saya simpulkan. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun bagi para pengguna maupun para kimiawi sangat
diharapkan bagi penyusun.
DAFRA PUSTAKA
http://miningmix.blogspot.com/2014/07/praktikum-kimia-analisis.html
http://www.kimia-lipi.net/index
http://www.elektroindonesia.com
http://chem-is-try.org
LAMPIRA
N
RIWAYAT HIDUP
Nama
TTL
: Kebumen, 18
Agama
: Islam
Alamat
Indonesia