BAB 1 PENDAHULUAN
macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat
digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan.
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang sudah tidak
dapat dibagi lagi. Sedangkan yang dimaksud dengan ion adalah atom
atau gugus (kumpulan) atom yang bermuatan listrik. Ion yang
bermuatan positif disebut kation sedangkan yang bermuatan negative
disebut anion. Ion dapat terbentuk pada reaksi kimia ketika elektron
berubah menjadi ion positif, sedang atom yang menerima elektron
berubah menjadi ion negatif.
Anion adalah ion bermuatan negatif, misalnya ion yang tertarik ke
anoda (elektroda positif) dalam elektrolisis. Tabung hampa elektronik,
anoda menarik elektron dari katoda, dalam alat elektronik vakum,
elektron dipancarkan anoda dan mengalir ke katoda. Kation adalah
ion yang bermuatan positif, yaitu ion yang tertarik ke katoda selama
Secara
tradisional, kimia
analitik dibagi menjadi
dua jenis, yaitu kimia
analisis kualitatif dan
kimia analisis
kuantitatif. (Huda, 2009). Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi
keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui.
Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
mempelajari kimi dan unsur-unsur serta ion - ionnya dalam larutan.
Metode analisis kualitatif menggunakan beberapa pereaksi golongan
dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui
jenis anion suatu larutan (Nugrah,. 2009).
Berdasarkan metodenya, analisa kualitatif dapat dikelompokkan
dalam dua kelompok. Pertama, analisis bahan berdasarkan
karakterisasi fisis, yaitu penentuan sifat fisis dan keasaman. Kedua,
analisis bahan berdasarkan metode , yaitu analisis kation dan analisis
anion (Tim Konsultan Kimia. 2004).
Analisis kation memerlukan pendekatan yang sistematis.
Umumnya ini dilakukan dengan dua cara yaitu pemisahan dan
identifikasi. Suatu skema analisis standar untuk mengidentifikasi 25
kation dan 13 anion yang berbeda telah disusun. Skema analisis
tersebut terus dikembangkan sehingga sekarang orang dapat memilih
skema yang sesuai dengan kondisi yang ada di laboratorium masing-
masing. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk memodifikasi dan
mengembangkan sendiri skema tersebut. Tabel berikut ini
1. rekasi Kation/Anion
3. Nantrium hidroksida
c. Bismuth (Bi3+) ditambahkan dengan :
1. Air
2. Kalium Iodida
3. Natrium hidroksida
d. Tembaga (Cu2+) ditambah dengan :
1. Kalium Iodida
2. Kalium thiosinat
3. Kalium ferrosianida
4. Ammoniak sedikit, kemudian berlebih dan dipanaskan
5. Kalium ferrisianida
e. Ferro/Ferri (Fe2+/Fe3+) ditambahkan dengan:
1. Ferro (Fe2+)
A. Natrium hidroksida
B. Kalium tiosianat
C. Kalium sianida
D. Kalium ferrosianida
f. Aluminium (Al3+) ditambahkan dengan:
1. Ammonia sedikit kemudian berlebih
2. Natrium hidroksida sedikit kemudian berlebih
3. Kalium Natrium Fosfat
g. Nikel (Ni2+) ditambahkan dengan:
1. Natrium hidroksida
2. Kalium sianida
3. DimetilGlioksim 1 ammonia
h. Ammonium (NH4+) ditambah dengan:
1. Natrium Hidroksida
2. Batang pengaduk yang telah dicelupkan kedalam/ dibasahi HCl
pekat lalu ditempatkan diatas mulut tabung
3. Lakmus basa diatas mulut tabung
4. Pereaksi nassler
2. Serbuk zink
3. Difenil amin
g. Thiosianat (CSN-) ditambahkan dengan:
1. Perak nitrat
2. Tembaga sulfat sedikit, kemudian berlebih
3. Ferri klorida
h. Ferosianida(Fe(CN)6)4-
1. Perak nitrat
2. Ferrosulfat
3. Ferri klorida
4. Kolbat nitrat
i. Ferrisianida (Fe(CN)6)3- ditambahkan dengan:
1. Perak nitrat
2. Ferro sulfat
3. Ferri klorida
4. Tembaga sulfat
j. Asetat (CH3COO-) ditambahkan dengan:
1. Asasm sulfat encar, panaskan, cium baunya
2. 1 gram natrium asetat + asam sulfat pekat 3-4 tetes + 2-3 mL 3
etil alkohol panaskan dan cium baunya.
zat yang akan diuji kemudian tetesi HgCl2 sebanyak 3 tetes kocong
warna yag dihasilkan oleh zar uji dengan zat reaksi adalah putih kotor.
penjepit kayu lalu panaskan diatas boson. Amati hasil yang dihasilkan
dadi.
Kation Golongan I
Endapan/Warna
Zat Pereaksi Ag+ Hg22+ Pb2+
HCl + Dipanaskan putih tetap
KI + Berlebih Kuning pucat tetap
NaOH + berlebih Coklat tua tetap
NH4OH + berlebih Coklat muda larut
Anion Golongan I
Zat Pereaksi Endapan/Warna
Cl- Br- I- ScN-
AgNO3 Putih kuning,
sebaguan larut
HgCl2 Putih kotor
H2SO4 Putih
4.2 Pembahasan
Anion adalah atom yang bermuatan negatif bila kelebihan
elektron. Analisis anion diawali dengan uji pendahuluan untuk
memperoleh gambaran ada tidaknya anion tertentu atau kelompok anion
yang memiliki sifat – sifat yang sama. Selanjutnya diikuti dengan proses
analisis yang merupakan uji spesifik dari anion tertentu. Pemisahan
secara fisik dari anion umumnya tidak penting, karena uji spesifik anion
hanya peka terhadap anion tertentu dan tidak peka untuk anion lainnya.
Hanya bila terjadi interferensi atau gangguan alam suatu analisis anion
oleh anion lain, maka diperlukan langkah awal proses pemisahan.
Berdasarkan data pengamatan, raksi awal pada zat uji yang dibetikan
setelah penambahan zat pereaksi AgNO3 zat uji bereaksi dengan hasil
zat uji larut sebagian pada AgNO3 kemudian hasil tersebut ditetesi
kembali dengan NH4OH kemudian menghasilkan warna putih kuning.
Sehingga hasil akhir reaksi zat uji terhadap AgNO3 ditambah NH4OH
adalah warna larutan putih kuning dan pengendapan nya larut sebagian.
Reaksi kedua yang terjadi pada zat uji setelah diberikan HgCl2
dengan hasil zat uji berubah warna menjadi putih kotor dan terjadi
pengendapan larutan tetap.
Reaksi ketiga yang terjadi pada zat uji setelah diberikan Pb(NO3)2 zat
iji terjadi perubahan warna menjadi outih bening. Setelah itu larutan
tersebut dipanaskan diayas boson beberapa detik sambil digoyang
kemudian larutan memiliki perubahan oengendaan larutan menjadi tidak
mengendap atau larut semua. Warna yang dihasilkan putih.
Berdasarkan data pengamatan, raksi awal pada zat uji yang dibetikan
setelah penambahan zat pereaksi HCl 2N zat uji bereaksi dengan hasil
zat uji tidak larut(tetap) pada HCl 2N kemudian hasil tersebut dipanaskan
kemudian menghasilkan warna putih. Sehingga hasil akhir reaksi zat uji
terhadap HCl 2N kemudian dipanaskan adalah warna larutan putih dan
pengendapan nya tidak larut(tetap).
Reaksi kedua yang terjadi pada zat uji setelah diberikan NaOH
dengan hasil zat uji berubah warna menjadi Coklat tua dan terjadi
pengendapan larutan tidak larut (tetap) setelah ditetsi berlebih.
Reaksi ketiga yang terjadi pada zat uji setelah diberikan NH4OH zat iji
terjadi perubahan warna menjadi coklat muda. Setelah itu larutan tersebut
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan