Anda di halaman 1dari 69

Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ada dua langkah dalam analisis, yaitu identifikasi dan estimasi komponen-
komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif,
sedangkan langkah estimasi komponen adalah analisis kuantitatif. Analisis
kualitatif bertujuan untuk mengidentifikasi penyusun-penyusun suatu zat,
campuran zat, atau larutan-larutan yang unsur penyusunnya bergabung antara yang
satu dengan yang lain. Sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk menentukan
banyaknya penyusun-penyusun suatu zat atau persenyawaan.
Analisis kualitatif yang bertujuan utama untuk mengenali komposisi atau
struktur bahan kimia cukup banyak jenisnya, sesuai dengan jenis bahan kimia yang
terdapat dalam sampel. Analisis kualitatif untuk bahan organik biasanya menjadi
bagian kajian dari kimia organik sehingga tidak dimasukkan dalam bagian kimia
analitik. Analisis kualitatif biasanya digunakan dalam identifikasi kation dan anion
dengan melakukan uji spesifik. Uji spesifik dilakukan dengan penambahan reagen
tertentu yang akan memberikan larutan atau endapan warna yang merupakan
karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu. Biasanya identifikasi zat dilakukan
dengan penambahan zat lain yang susunannya telah diketahui, sehingga terjadi
perubahan (reaksi kimia).
Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan dua macam cara,
yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Cara kering biasanya digunakan pada zat
padat, sedangkan cara basah digunakan pada zat cair yang kebanyakan
menggunakan pelarut air. Perubahan yang terjadi pada cara basah adalah terjadinya
endapan, perubahan warna larutan, dan timbulnya gas. Penambahan suatu elektrolit
yang mengandung ion sejenis ke dalam larutan jenuh suatu garam akan menurunkan
kelarutan garam tersebut karena konsentrasi ion bertambah dan kesetimbangan
bergeser ke arah pembentukan garam.
Pengenalan kation anion adalah hal yang penting diketahui, karena kation
anion terdapat pada hampir semua zat yang ada di muka bumi ini. Kation
merupakan ion yang bermuatan positif karena kation melepas elektron sehingga

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 1
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

lebih banyak jumlah proton daripada elektron yang menyebabkan kation bermuatan
positif, sedangkan anion adalah ion yang bermuatan negatif karena anion
menangkap elektron sehingga lebih banyak jumlah elektron daripada proton yang
mengakibatkan jumlah elektron lebih banyak daripada jumlah proton. Kation
diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap
beberapa reagensia. Sedangkan anion diklasifikasikan dalam 3 golonngan.
Reagensia adalah suatu zat yang dipakai untuk mengenali karakteristik dari suatu
zat yang dianalisa. Pada analisis kualitatif kation anion, suatu kation di reaksikan
dengan reagensia dan dianalisis sehingga dapat diketahui golongan dari kation dan
anion tersebut. Reagensia yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum
adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, asam karbonat, dan
ammonium klorida.
1.2 Tujuan percobaan
1. Mengetahui prinsip dari analisa kation dan anion.
2. Mengetahui sifat dan karakteristik kation dan anion yang telah dianalisa.
3. Mengetahui ciri khusus dalam penentuan golongan kation dan anion

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 2
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif adalah suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan
suatu senyawa kimia dalam suatu larutan/sampel yang tidak diketahui. Dalam
melakukan analisis kualitatif yang dipergunakan adalah sifat-sifat zat atau bahan,
baik sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimianya. Misalnya ada suatu sampel cairan
dalam gelas kimia, bila ingin mengetahui tentang kandungan sampel cair itu maka
yang harus dilakukan adalah menganalisa secara kualitatif terhadap sampel cairan
itu.
Tujuan analisis kualitatif adalah untuk memisahkan dan mengidentifikasi
sejumlah unsur atau senyawa. Analisis kualitatif berhubungan dengan penetapan
suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Analisis kualitatif digunakan untuk
menganalisa komponen atau jenis zat yang ada dalam suatu larutan. Analisa
kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia
dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. (Siskatria. P, 2012)
Jenis analisis ada 3 macam, yaitu:
1. Analisis Makro
2. Analisis Semimikro
3. Analisis Mikro
Jenis analisis yang sering digunakan yaitu analisis semimikro, adapun
keuntungan analisis semimikro yaitu:
1. Penggunaan zat yang sedikit
2. Kecepatan analisis tinggi
3. Ketajaman pemisahan yang meningkat
4. Penggunaan asam sulfida lebih sedikit
5. Penghematan peralatan
Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif utuk
mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode
kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 3
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

pereaksi spesifik. Kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion atau
kation suatu larutan.
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi
basah. Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk
zat dalam larutan. Reaksi kering ialah sejumlah uji yang dilakukan dalam keadaan
kering, yakni tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah
pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah
ialah uji yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui
berlangsung dengan terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas dan dengan
perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah
(Svehla, 1985).
2.2 Analisis Kation
Analisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara
sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan masing-masing
golongan ke dalam sub golongan dan komponen-komponennya. Pemisahan dalam
golongan didasarkan perbedaan sifat kimianya dengan cara menambahkan pereaksi
yang akan mengendapkan ion tertentu dan memisahkan dari ion-ion lainnya.
Sebagai suatu gambaran, penambahan HCl dalam larutan yang mengandung semua
ion hanya akan mengendapkan klorida dari ion-ion timbal (Pb2+), perak (Ag+) dan
raksa (Hg2+). Setelah ion-ion golongan ini diendapkan dan dipisahkan, ion-ion lain
yang ada dalam larutan tersebut dapat diendapkan dan penambahan H2S dalam
suasana asam. Setelah endapan dipisahkan perlakuan selanjutnya dengan pereaksi
tertentu memungkinkan terpisahnya golongan lain.
Analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan,
berdasarkan sifat-sifat kation terhadap beberapa pereaksi antara lain adalah asam
klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida dan amonium karbonat. Umumnya
klasifikasi kation didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan
karbonat dari kation-kation tersebut. Setelah pemisahan dilakukan uji spesifik
untuk masing-masing kation. (Svehla, 1985)

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 4
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

2.3 Golongan-golongan Kation


Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu
diantaranya:
1. Golongan I
Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion
golongan ini adalah Pb, Ag, Hg. Dalam suasana asam, klorida dan kation dari
golongan lain larut. Penggunaan asam klorida berlebih untuk pengendapan kation
golongan I memiliki dua keuntungan yaitu memperoleh endapan klorida
semaksimal mungkin dan menghindari terbentuknya endapan BIOCI dan SbOCI.
Kelebihan asam klorida yang terlalu banyak dapat menyebabkan AgCl dan PbCl 2
larut kembali dalam bentuk kompleks sedangkan klorida raksa (I), Hg, Cl2 , tetap
stabil.
2. Golongan II
Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan
dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion golongan ini adalah
Hg, Bi, Cu, As, Sb, Sn. Kation golongan II dibagi dalam dua sub-golongan yaitu
sub golongan tembaga dan sub golongan arsenik. Dasar dari pembagian ini adalah
kelarutan endapan sulfida dalam ammonium polisulfida. Sementara sulfida dari sub
golongan tembaga tidak larut dalam reagensia ini, sulfida dari sub grup arsenik
melarut dengan membentuk garam tio. Golongtan II sering disebut juga sebagai
asam hidrogen sulfida atau golongan tembaga timah. Klorida, nitrat, dan sulfat
sangat mudah larut dalam air. Sedangkan sulfida, hidroksida dan karbonatnya tak
larut.
3. Golongan III
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer (buffer ammonium-amonium
klorida). Namun kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam
suasana netral/amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn. Logam-
logam diendapkan sebagai sulfida, kecuali aluminium dan kromium, yang
diendapkan sebagai hidroksida, karena hidrolisis yang sempurna dari sulfida dalam
larutan air.besi, almunium, dan mangan (sering disertai sedikit mangan) atau

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 5
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

golongan IIIA juga diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan amonia dengan
adanya amonium klorida. Endapan hidroksida pada golongan ini bermacam-
macam. Kation golongan IIIB diendapkan sebagai garam sulfidnya dengan
mengalirkan gas H2S dalam larutan analit yang suasananya basa (dengan larutan
buffer NH4Cl dan NH4OH).
4. Golongan IV
Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini membentuk
endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam
suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ba, Ca, Sr.
5. Golongan V
Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagensia-reagensia
golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation golongan
ini meliputi : Mg, K, NH4+. Untuk menentukan adanya kation NH4+ harus diambil
dari larutan analit mula-mula. Untuk kotion-kation Ca2+, Ba2+, Sr2+, Na+, dan K+.
Identifikasi dapat dilakukan dengan uji nyala. (Harjadi, 1990)
Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian larut,
maka setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan terbentuk dua
kelompok campuran yang massa masing-masingnya kurang dari campuran
sebelumnya. Reaksi yang terjadi saat pengidentifikasian menyebabkan
terbentuknya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula dan berbeda sifat
fisiknya. Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus
mengikuti prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah
dalam bentuk suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih zat pelarut yang
cocok. Ion-ion logam pada golongan-golongan diendapakan satu persatu, endapan
dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring atau diputar dengan sentrifus,
endapan dicuci untuk membebaskan dari larutan pokok atau dari filtrat dan tiap-
tiap logam yang mungkin ada harus dipisahkan. (Harjadi, 1990)
Banyak reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan berperan penting dalam
analisa kualitatif. Endapan tersebut dapat berbentuk kristal atau koloid dan dengan
warna yang berbeda-beda. Pemisahan endapan dapat dilakukan dengan
penyaringan atau pun sentrifus, endapan larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 6
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan adalah sama dengan konsentrasi molar
dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi seperti tekanan,
suhu, konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut. Perubahan kelarutan dengan
perubahan tekanan tidak mempunyai arti penting dalam analisa kualitatif, karena
semua pekerjaan dilakukan dalam wadah terbuka pada tekanan atmosfer. Kenaikan
suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan kecuali pada beberapa
endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena
suhu ini dapat digunakan sebagai dasar pemisahan kation. Misalnya, pemisahan
kation Ag, Hg, dan Pb dapat dilakukan dengan mengendapkan ketiganya sebagai
garam klorida kemudian memisahkan Pb dari Ag dan Hg dengan memberikan air
panas. Kenaikan suhu akan memperbesar kelarutan Pb sehingga endapan tersebut
larut sedangkan kedua kation lainnya tidak. Kelarutan bergantung juga pada sifat
dan konsentrasi bahan lain yang ada dalam campuran larutan itu. Bahan lain
tersebut dikenal dengan ion sekutu dan ion asing. Umumnya kelarutan endapan
berkurang dengan adanya ion sekutu yang berlebih dan dalam praktiknya ini
dilakukan dengan memberikan konsentrasi pereaksi yang berlebih. Tetapi
penambahan pereaksi berlebih ini pada beberapa senyawa memberikan efek yang
sebaliknya yaitu melarutkan endapan. Hal ini terjadi karena adanya pembentukan
kompleks yang dapat larut dengan ion sekutu tersebut. (Underwood, 1992).
2.4 Analisis Anion
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya
kenaikan jumlah elektron. Misalnya atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan
satu elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl)
yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena
dibentuk dari kation dan anion. Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih
dari satu elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau
memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+, Fe3+, S22-, dan N3-, Na+, dan Cl-.
Ion-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu
atom.
Pada anion, istilah yang perlu dipakai adalah gugus lain yang terikat pada ion
logam yang dikelompokkan sebagai berikut :

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 7
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

1. Anion sederhana seperti O2, F2, CN-


2. Anion okso diskret seperti NO3- dan SO42-
Anion polimer okso seperti silikat atau fosfat kondensi Anion kompleks halida
seperti anion kompleks berbasa banyak seperti oksalat misalnya (CO(C2O4)3)3- dan
anion oksa dari oksigen. (Ismail, Besari. 1982)
Klorat, bromat dan iodat merupakan ion yang bipiramidal yang terutama
dijumpai pada garam lokal alkali. Anion okso logam transisi jarang digunakan,
yang paling dikenal adalah kalium permanganat (KMnO4) dan kromat (CrO4) atau
dikenal sebagai pengoksida. Anion berinti banyak dijumpai pada anion okso yang
berinti 2, 3 atau 4 atom oksigen yang terikat pada atom inti dan menghasilkan atom
deskret. Namun demikian, mungkin hanya terdiri dari 2 atom oksigen dan
menghasilkan ion dengan jembatan oksigen seperti ion bikarbonat yang terbentuk
dari CrO4 yang diasamkan. (Ismail, Besari. 1982)
Metode untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik seperti pada metode untuk
mendeteksi kation. Sampai saat ini belum pernah dikemukakan suatu skema yang
benar-benar memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum
ke dalam golongan utama, dan dari masing-masing golongan menjadi anggota
golongan tersebut yang berdiri sendiri. Pemisahan anion-anion ke dalam golongan
utama tergantung pada kelarutan garam pelarutnya. Garam kalsium, garam barium,
dan garam zink ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari
keterbatasan-keterbatasan metode ini. Skema identifikasi anion bukanlah
skema yang kaku, karena satu anion termasuk dalam lebih dari satu sub golongan.
(G. Svehla. 1985)
Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu dalam bentuk
senyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya garam-garam natrium mudah larut
dalam garam karbonat dari logam-logam berat sukar larut dalam air, sehingga
apabila zat yang akan dianalisa berupa zat yang sukar larut atau memberi endapan
dengan Na2CO3, maka dibuat dahulu berupa ekstrak soda, kemudian dipisahkan
dari endapan yang mengganggu tersebut. (Anonim. 2010)

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 8
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anionrelatif


lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang adadalam larutan
minimal (dapat diabaikan).
2.5 Golongan-golongan Anion
Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Golongan sulfat : SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33-, Cr2O42-, AsO43-, AsO33.
Anion-anionini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida : Cl-, Br-, I, S2-. Anion golongan ini mengendap dengan Ag+
dalam larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat : NO3-, NO2-, C2H3O2.
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada
analisis anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji
analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya
gas, dan kelarutannya.
Proses reaksi anion dapat dibagi kedalan dua bagian yaitu:
1. Kelas A
Anion golongan A adalah jenis golongan anion yang dapat menguap bila
bereaksi dengan asam. Golongan anion yang menghasilkan gas bila bereaksi
dengan asam klorida encer dan asam sulfat encer seperti, karbonat, sulfit,
tiosulfat, nitrit, hypoklorit, sianida dan sianat. Golongan anion yang
menghasilkan gas bila bereaksi dengan asam sulfat pekat seperti semua anion
A(1) dan fluorida, klorida, bromida, iodida, nitrat, borat, format, asetat, oksalat,
perklorat, permanganate, bromate, heksacyanoferrat (II) dan (III), tiosianat,
tartrat, dan sitrat.
a. Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer :
Karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit,
hipoklorit, sianida, dan sianat.
b. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.
2. Kelas B
Anion golongan B adalah kelompok anion yang bereaksi didalam larutan.
Anion yang menghasilkan reaksi pengendapan (endapan) bila bereaksi didalam

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 9
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

larutannya misalnya, sulfa, fosfat, sussinat, arsenat, kromat, silikat, salisilat,


fosfit, hipofosfit, arsenit, dikromat, dan benzoat. Anion yang menghasilkan
reaksi oksidasi dan reaksi reduksi bila bereaksi di dalam larutan seperti
manganat, permanganat, kromat, dan dikromat.
a. Reaksi pengendapan : sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit,
arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat,
benzoat, dan suksinat.
b. Oksidasi dan reduksi dalam larutan.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 10
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Skema Percobaan
3.1.1 Alur Percobaan Pengenalan Kation
1. Skema Pengenalan Reaksi Kation Ag+

Menambahkan
Menambahkan H2O dan HCl Mengamati
2 tetes larutan pekat tambahkan perubahan
HCl 0,5M H2O

Menambahkan Menambahkan 1
Mengamati
2 tetes larutan tetes larutan
perubahan
Meneteskan KI 0,5M NaCN 0,5M
5 tetes
larutan Ag+ Menambahkan Menambahkan 1
Mengamati
1 tetes larutan tetes larutan
perubahan
K2CrO4 0,1M K2CrO4 0,1M

Memanaskan
Menambahkan larutan dan Mengamati
1 tetes larutan menambahkan 1 perubahan
Na2CO3 1,5M tetes HNO3 0,5M

Gambar 3.1 Skema Pengenalan Reaksi Kation Ag+

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 11
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

2. Skema Pengenalan Reaksi Kation Pb2+.

Menambahkan Menambahkan Mengamati


1 tetes larutan NaOH 3M perubahan
K2CrO4 0,1M

Menambahkan Memansakan Mengamati


1 tetes larutan larutan perubahan
H2SO4 0,5M

Meneteskan 5 Menambahkan Menambahkan air Mengamati


tetes larutan 1 tetes larutan panas perubahan
Pb2+ HCl 0,5M

Menambahkan Menambahkan 1
Mengamati
1 tetes larutan tetes larutan
perubahan
Na2CO3 1,5M HNO3 0,5M

Menambahkan Menambahkan 1
Mengamati
1 tetes larutan tetes larutan
perubahan
Na2S 0,5M HNO3 0,5M

Gambar 3.2 Skema Pengenalan Reaksi Kation Pb2+

3. Skema Pengenalan Reaksi Kation Hg2+

Menambahkan Menambahkan Mengamati


1 tetes larutan NaS2 3M dan 1 perubahan
HCL 0,5M tetes Aqua Regia

Menambahkan
Mengamati
1 tetes larutan
perubahan
NH4OH 3M

Meneteskan Menambahkan Menambahkan 1 Mengamati


5 tetes 1 tetes larutan tetes larutan perubahan
larutan Hg2+ NaOH 3M HNO3 0,5M

Menambahkan Menambahkan Mengamati


1 tetes larutan Reagen perubahan
KI 0,5M
Menambahkan
Mengamati
kepingan
perubahan
tembaga

Gambar 3.3 Skema Pengenalan Reaksi Kation Hg2+

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 12
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

4. Skema Pengenalan Reaksi Kation Cu2+

Menambahkan Mengamati
Menambahkan
1 tetes larutan perubahan
HCl 0,5M
NaOH 3M

Meneteskan Menambahkan Menambahkan 1


Mengamati
5 tetes 1 tetes larutan tetes larutan
perubahan
larutan Cu2+ KI 0,5M Na2S2O3 0,5M

Menambahkan Menambahkan 1
Mengamati
1 tetes larutan tetes larutan
perubahan
NaCN 0,5M NH4OH 3M

Gambar 3.4 Skema Pengenalan Reaksi Kation Cu2+

5. Skema Pengenalan Reaksi Kation As3+

Menambahkan Mengamati
Menambahkan
1 tetes larutan perubahan
HCl 0,5M
NaOH 3M

Meneteskan Menambahkan Menambahkan 1


Mengamati
5 tetes 1 tetes larutan tetes larutan
perubahan
larutan As3+ KI 0,5M Na2S2O3 0,5M

Menambahkan Menambahkan 1
Mengamati
1 tetes larutan tetes larutan
perubahan
NaCN 0,5M NH4OH 3M

Gambar 3.5 Skema Pengenalan Reaksi Kation As3+

6. Skema Pengenalan Reaksi Kation Sn2+

Menambahkan Menambahkan 1
Mengamati
1 tetes larutan tetes larutan Aqua
perubahan
Meneteskan 5 NaOH 3 M Regia
tetes larutan
Sn2+ Menambahkan Menambahkan 1 Mengamati
1 tetes larutan tetes larutan HCl perubahan
Na2S 0,5 M pekat

Gambar 3.6 Skema Pengenalan Reaksi Kation Sn2+

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 13
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

7. Skema Pengenalan Reaksi Kation Fe2+.

Menambahkan Menambahkan 1
Mengamati
1 tetes larutan tetes larutan NaF
perubahan
KSCN 0,1 M 0,1 M

Menambahkan Menambahkan 1 Mengamati


1 tetes larutan tetes larutan perubahan
Meneteskan 5 Na2S 0,5 M CH3COONa 3 M
tetes larutan
Fe2+ Menambahkan
1 tetes larutan Mengamati
K3Fe(CN)6 perubahan
0,167 M
Menambahkan 1
Menambahkan tetes larutan Mengamati
1 tetes larutan reagen perubahan
NH3 dimetilglioksima
1%

Gambar 3.7 Skema Pengenalan Reaksi Kation Fe2+

8. Skema Pengenalan Reaksi Kation Fe3+

Menambahkan Menambahkan 1
Mengamati
1 tetes larutan tetes larutan NaF
perubahan
KSCN 0,1 M 0,1 M

Meneteskan 5 Menambahkan 1
tetes larutan Mengamati
tetes larutan perubahan
Fe3+ CH3COONa 3 M
Menambahkan
1 tetes larutan Mengamati
K3Fe(CN)6 perubahan
0,167 M

Gambar 3.8 Skema Pengenalan Reaksi Kation Fe3+

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 14
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

9. Skema Pengenalan Reaksi Kation Al3+

Menambahkan Mengamati
1 tetes larutan perubahan
Na2S 0,5 M

Menambahkan 1
tetes larutan Memanaskan Mengamati
CH3COONa 3 M perubahan
Meneteskan 5
tetes larutan
Al3+ Menambahkan
Menambahkan
1 tetes larutan Mengamati
1 tetes larutan
K3Fe(CN)6 perubahan
NaOH 3 M
0,167 M

Menambahkan Menambahkan
1 tetes larutan 1 tetes larutan Mengamati
Na2CO3 1,5 reagen perubahan

Gambar 3.9 Skema Pengenalan Reaksi Kation Al3+

10. Skema Pengenalan Reaksi Kation Ni2+

Menambahkan Menambahkan Mengamati


1 tetes larutan 1 tetes larutan perubahan
NaOH 3 M NH3

Menambahkan 1 Menambahkan
tetes larutan Na2S Mengamati
1 tetes larutan
0,5 M perubahan
reagen
Meneteskan
5 tetes
larutan Ni2+ Menambahkan Menambahkan
1 tetes larutan 1 tetes larutan Mengamati
NaCN 0,5 M reagen perubahan

Menambahkan
Menambahkan 1 tetes larutan
1 tetes larutan reagendimetilgli Mengamati
Na2CO3 1,5 oksima dan perubahan
NH4OH 0,5 M

Gambar 3.10 Skema Pengenalan Reaksi Kation Ni2+

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 15
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

11. Skema Pengenalan Reaksi Kation Zn2+.

Menambahkan Menambahkan Mengamati


1 tetes larutan 1 tetes larutan perubahan
NaOH 3 M HCl 3 M

Menambahkan 1 Menambahkan
tetes larutan Na2S Mengamati
1 tetes larutan
0,5 M perubahan
Meneteskan HCl 3 M
5 tetes Menambahkan
larutan Zn2+ Menambahkan
1 tetes larutan
1 tetes larutan Mengamati
Na2HPO4 perubahan
HCl 3 M
0,167 M
Menambahkan
Menambahkan
1 tetes larutan Mengamati
1 tetes larutan
K4Fe(CN)6 0,5 perubahan
NaOH 3 M
M

Gambar 3.11 Skema Pengenalan Reaksi Kation Zn2+

12. Skema Pengenalan Reaksi Kation Ba2+

Menambahkan 1 Menambahkan Mengamati


tetes larutan 1 tetes larutan perubahan
Meneteskan (NH3)CO3 0,5 M HCl 3 M
5 tetes
larutan Ba2+ Menambahkan 1 Menambahkan
tetes larutan Mengamati
1 tetes larutan
K2CrO4 0,1 M perubahan
HCl 3 M

Gambar 3.12 Skema Pengenalan Reaksi Kation Ba2+

13. Skema Pengenalan Reaksi Kation Ca2+..

Menambahkan
Menambahkan 1 Mengamati
1 tetes larutan
tetes larutan perubahan
CH3COOH 3
Meneteskan (NH3)CO3 0,5 M
M
5 tetes
larutan Ca2+ Menambahkan 1
tetes larutan Menambahkan
Mengamati
(NH3)2C2O4 1 tetes larutan
perubahan
0,25M HCl 3 M

Gambar 3.13 Skema Pengenalan Reaksi Kation Ca2+


.
Laboratorium Dasar Teknik Kimia
FTI - ITATS 16
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

14. Skema Pengenalan Reaksi Kation Mg2+

Menambahkan 1 Menambahkan Mengamati


tetes larutan 1 tetes larutan perubahan
Meneteskan NaOH 3 M NH4Cl 1 M
5 tetes
larutan Mg2+ Menambahkan
Menambahkan 1 1 tetes larutan
tetes larutan Mengamati
Na2HPO4 perubahan
NH4Cl 1 M 0,167M

Gambar 3.14 Skema Pengenalan Reaksi Kation Mg2+


.
15. Skema Pengenalan Reaksi Kation NH4+

Meneteskan Menambahkan 1 Melakukan uji Mengamati


5 tetes tetes larutan dengan kertas perubahan
larutan NH4+ NaOH 3 M pH

Gambar 3.15 Skema Pengenalan Reaksi Kation NH4+


.
3.1.2 Alur Percobaan Praktikum Pengenalan Anion
1. Skema Pengenalan Reaksi Anion HCO3-

Meneteskan 5 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan Memanaskan perubahan
HCO3- MgSO4 0,25 M

Gambar 3.16 Skema Pengenalan Reaksi Anion HCO3-


.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 17
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

2. Skema Pengenalan Reaksi Anion S2O32-

Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan perubahan
BaCl2 0,25 M

Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan Memanaskan perubahan
Meneteskan AgNO3 0,1 M
5 tetes
larutan S2O32- Menambahkan 1
tetes larutan Mengamati
(CH3COO)2Pb perubahan
0,5 M

Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan perubahan
FeCl3 0,5 M

Gambar 3.17 Skema Pengenalan Reaksi Anion S2O32-


.
3. Skema Pengenalan Reaksi Anion Cl-

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan perubahan
AgNO3 0,1 M NH4OH

Menambahkan 1
tetes larutan Mengamati
(CH3COO)2Pb perubahan
Meneteskan 5 0,5 M
tetes larutan
Cl- Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan perubahan
H2SO4 pekat

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes H2SO4 pekat perubahan
K2Cr2O7 dan NaOH 3 M

Gambar 3.18 Skema Pengenalan Reaksi Anion Cl-

.
Laboratorium Dasar Teknik Kimia
FTI - ITATS 18
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

4. Skema Pengenalan Reaksi Anion Br-

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan perubahan
AgNO3 0,1 M NaCN 0,5 M
Menambahkan 1
Menambahkan Mengamati
tetes larutan
H2O kemudian perubahan
(CH3COO)2Pb
Meneteskan memanaskannya
0,5 M
5 tetes
larutan Br- Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan Memanaskan perubahan
H2SO4 pekat
Menambahkan
Menambahkan 1 1 tetes larutan Mengamati
tetes larutan H2SO4 pekat perubahan
K2Cr2O7 dan
memanaskan
Gambar 3.19 Skema Pengenalan Reaksi Anion Br-
.

5. Skema Pengenalan Reaksi Anion I- .

Menambahkan 1
tetes larutan Menambahkan Mengamati
(CH3COO)2Pb larutan H2O perubahan
0,5 M
Meneteskan 5
tetes larutan Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati
I- tetes larutan tetes larutan perubahan
AgNO3 0,1 M NaCN 0,5 M

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan perubahan
CuSO4 Na2S2O

Gambar 3.20 Skema Pengenalan Anion I-


.
.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 19
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

6. Skema Pengenalan Reaksi Anion [Fe(CN)6]3-

Menambahkan Menambahkan Mengamati


1 tetes larutan 1 tetes larutan perubahan
AgNO3 0,1 M NH3

Menambahkan Mengamati
1 tetes larutan perubahan
Meneteskan 5 FeSO4 0,5 M
tetes larutan
[Fe(CN)6]3- Menambahkan Mengamati
1 tetes larutan Memanaskan perubahan
H2SO4 pekat

Menambahkan Menambahkan Mengamati


1 tetes larutan 1 tetes larutan perubahan
MgSO4 0,25 M FeCl 0,5 M

Gambar 3.21 Skema Pengenalan Reaksi Anion [Fe(CN)6]3-


.
7. Skema Pengenalan Reaksi Anion SCN-..

Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan perubahan
H2SO4 pekat

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan perubahan
AgNO3 0,1 M NH3

Meneteskan Menambahkan 1 Mengamati


5 tetes tetes larutan perubahan
larutan SCN- CuSO4 0,5 M
Menambahkan 1
tetes larutan Mengamati
Memanaskan perubahan
Hg(NO3)2 0,05
M
Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan perubahan
FeCl3 0,5 M

Gambar 3.22 Skema Pengenalan Reaksi Anion SCN-


.
.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 20
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

8. Skema Pengenalan Reaksi Anion S2-

Menambahkan 1
Menambahkan tetes larutan Mengamati
1 tetes larutan (CH3COO)2Pb pada perubahan
HCl 3M kertas saring
kemudian di uapkan
Menambahkan Menambahkan
1 tetes larutan Mengamati
1 tetes larutan
AgNO3 0,1 M perubahan
Meneteskan HNO3 3M
5 tetes
larutan S2- Menambahkan 1
tetes larutan Mengamati
(CH3COO)2Pb perubahan
0,5 M
Menambahkan
Mengamati
1 tetes larutan
perubahan
BaCl2 0,25 M

Gambar 3.23 Skema Pengenalan Reaksi Anion S2-


.
. -
9. Skema Pengenalan Reaksi Anion CH3COO

Menambahkan Menambahkan Mengamati


1 tetes larutan 1 tetes larutan perubahan
H2SO4 pekat etanol absolut

Menambahkan Mengamati
1 tetes larutan perubahan
AgNO3 0,1 M

Meneteskan 5 Menambahkan Mengamati


tetes larutan 1 tetes larutan perubahan
CH3COO- BaCl2 0,25 M

Menambahkan Mengamati
1 tetes larutan Memanaskan perubahan
FeCl3 0,5 M

Menambahkan Mengamati
1 tetes larutan Memanaskan perubahan
H2SO4 0,5 M

Gambar 3.24 Skema Pengenalan Reaksi Anion CH3COO-


.
.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 21
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

10. Skema Pengenalan Reaksi Anion SO32-

Menambahkan
Menambahkan 1 larutan reagen Mengamati
tetes larutan berlebih dan perubahan
AgNO3 0,1 M anion berlebih
dan panaskan
Menambahkan 1
Mengamati
tetes larutan HCl
perubahan
Meneteskan 5 0,5 M
tetes larutan
SO32- Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan tetes larutan HCl perubahan
BaCl2 0,25 M 0,5 M

Menambahkan 1
Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan
tetes larutan perubahan
(CH3COO)2Pb
HNO3 0,5 M
0,5 M

Gambar 3.25 Skema Pengenalan Reaksi Anion SO32-


.
11. Skema Pengenalan Reaksi Anion CO32- .

Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan HCl perubahan
3M

Meneteskan 5 Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan tetes larutan perubahan
CO32- AgNO3 0,1 M HNO3 3M

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan perubahan
BaCl2 0,25 M Na2S2O3 0,5 M

Gambar 3.26 Skema Pengenalan Reaksi Anion CO32-


.
.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 22
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

12. Skema Pengenalan Reaksi Anion C2O42-

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan perubahan
Meneteskan 5 AgNO3 0,1 M NH3 pekat
tetes larutan
C2O42- Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan tetes larutan perubahan
CaCl2 0,25 M CH3COOH 3 M

Gambar 3.27 Skema Pengenalan Reaksi Anion C2O42-


.
13. Skema Pengenalan Reaksi Anion PO4.3-

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan HCl perubahan
BaCl2 0,25 M 0,5 M

Meneteskan 5 Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan tetes larutan perubahan
PO43- AgNO3 0,1 M HNO3 0,5 M

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan perubahan
FeCl3 0,5 M CH3COOH 3M

Gambar 3.28 Skema Pengenalan Reaksi Anion PO43-


.
.
14. Skema Pengenalan Reaksi Anion NO3-

Menambahkan 3 Mengamati
tetes larutan Memanaskan perubahan
Meneteskan 5 H2SO4 pekat
tetes larutan
NO3- Menambahkan 7 Menambahkan 7 Mengamati
tetes larutan tetes larutan perubahan
FeSO4 25% H2SO4 pekat

Gambar 3.29 Skema Pengenalan Reaksi Anion NO3-


.
.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 23
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

15. Skema Pengenalan Reaksi Anion SO42-.

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan HCl perubahan.
Meneteskan 5 BaCl2 0,25 M . pekat.
tetes larutan
SO42-. Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan perubahan.
AgNO3 0,1M.

Gambar 3.30 Skema Pengenalan Reaksi Anion SO42-.


.
16. Skema Pengenalan Reaksi Anion F- .

Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan Memanaskan. perubahan.
H2SO4.

Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan perubahan.
Meneteskan 5 AgNO3 0,1 M.
tetes larutan
F-. Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan tetes larutan perubahan.
CaCl2 0,25 M . CH3COOH 3M.

Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan perubahan.
FeCl3 0,5 M .

Gambar 3.31 Skema Pengenalan Reaksi Anion F-


.
.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 24
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

17. Skema Pengenalan Reaksi Anion B4O72-

Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan Memanaskan. perubahan.
H2SO4 pekat.

Meneteskan 5 Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan tetes larutan HCl perubahan.
B4O72-. BaCl2 0,25 M. 0,5 M.

Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan Memanaskan. perubahan.
AgNO3 0,1M.

Gambar 3.32 Skema Pengenalan Reaksi Anion B4O72-


.
3-
18. Skema Pengenalan Reaksi Anion Fe(CN)
. 6

Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan Memanaskan. perubahan.
H2SO4 pekat.

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan perubahan.
CuSO4 0,5 M. NaOH 3M.

Meneteskan 5 Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan tetes larutan perubahan.
Fe(CN)63-. AgNO3 0,1 M. NH3.

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan perubahan.
FeCl3, 0,5 M . NaOH 3M.

Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan perubahan.
FeSO4 0,5 M.

Gambar 3.33 Skema Pengenalan Reaksi Anion Fe(CN)63-


.
.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 25
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

19. Skema Pengenalan Reaksi Anion MnO4-

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan perubahan.
H2SO4 pekat . H2O2 20%.

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan perubahan.
Meneteskan 5 H2SO4 3 M . Na2S.
tetes larutan
MnO4-. Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan tetes larutan perubahan.
H2SO4 3 M . FeSO4 0,5M.

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan perubahan.
H2SO4 3 M . H2SO4 0,5M.

Gambar 3.34 Skema Pengenalan Reaksi Anion MnO4-


.
2-
20. Skema Pengenalan Reaksi Anion CrO
. 4

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan HCl perubahan.
AgNO3 0,25 M. 0,5 M.

Menambahkan 1 Menambahkan 1
Mengamati
tetes larutan tetes larutan HCl
Meneteskan perubahan.
BaCl2 0,25 M. 0,5M.
5 tetes
larutan Menambahkan 1 Menambahkan 1
CrO42- tetes larutan tetes larutan Mengamati
(CH3COO)2Pb NaOH 3M dan perubahan.
0,5 M. CH3COOH 3 M.
Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan perubahan.
Na2S 0,5 M.

Gambar 3.35 Skema Pengenalan Reaksi Anion CrO42-

.
.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 26
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

21. Skema Pengenalan Reaksi Anion C6H5O73-

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan perubahan.
AgNO3 0,1 M . NH4OH 3M.

Meneteskan 5 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan Memanaskan. perubahan.
C6H5O73-. H2SO4 pekat.

Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan Memanaskan. perubahan.
CaCl2 0,25 M.

Gambar 3.36 Skema Pengenalan Reaksi Anion C6H5O73-


.
22. Skema Pengenalan Reaksi Anion C7H.5O2-

Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan perubahan.
AgNO3 0,1 M . NH4OH 3 M.

Meneteskan 5 Menambahkan 1 Menambahkan 1 Mengamati


tetes larutan tetes larutan tetes larutan HCl perubahan.
C7H5O2-. FeCl 0,5 M. 3 M.

Menambahkan 1 Mengamati
tetes larutan Memanaskan. perubahan.
H2SO2 pekat.

Gambar 3.37 Skema Pengenalan Reaksi Anion C7H5O2-

3.2 Alat dan Bahan .


3.2.1 Alat .
1. Tabung reaksi
2. Penjepit
3. Kompor
4. Panci
5. Pipet tetes

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 27
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

3.2.2 Bahan
1. Kation
- Ag+
- Pb2+
- Hg2+
- Cu2+
- As3+
- Sn2+
- Fe2+
- Fe3+
- Al3+
- Ni2+
- Zn2+
- Ba2+
- Ca2+
- Mg2+
- NH4+
2. Anion
- HCO3-
- S2O32-
- Cl-
- Br-
- I-
- Fe(CN)63-
- SCN-
- S2-
- CH3COO-
- SO32-
- CO32-
- C2O42-
- PO43-

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 28
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

- NO3-
- SO42-
- F-
- B4O72-
- Fe(CN)64-
- MnO4-
- Cr2O72-
- C6H5O73-
- C7H5O2-
3. Reagen
- HCl 0,5 M
- KI 0,5 M
- K2CrO4 0,25 M
- Na2CO3 1,5 M
- NaOH 3 M
- NaCN 0,5 M
- K4Fe(CN)6 0,5 M
- NaOH 6 M
- CuSO4 0,5
- SnCl2 jenuh
- AgNO3 0,1 M
- Na2S 0,5 M
- HgCl2 0,25 M
- K3Fe(CN)6 0,167 M
- CH3COONa 3 M
- (NH3)2C2O4
- NH4Cl 1 M
- NH4Cl 1 M
- Na2HPO4 0,167 M
- KSCN 0,1 M
- HCl 3 M

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 29
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

3.3 Gambar Alat

Gambar 3.38 Pipet tetes Gambar 3.39 Penjepit.


. .
. .
.

Gambar 3.40 Kompor Gambar 3.41 Panci

. .

. .

Gambar 3.42 Sikat Gambar 3.43 Tabung reaksi

. .
. .

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 30
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Percobaan
Tabel 4.1 Data Percobaan Kation
No Kation Reagen Reaksi Hasil
1 Ag+ Memiliki warna putih
HCl 0,5
M, Ag+ + Cl-  keruh, tidak berbau, ada
endapan +
endapan warna putih dan
HCl pekat AgCl
+ air tidak ada gelembung.
Memiliki warna putih

KI 0,5 M, kekuningan, tidak berbau,


panaskan Ag+ + I-  AgI ada endapan warna
+ NaCN
0,5 M kuning dan tidak ada
gelembung.
Memiliki warna putih
K2CrO4
2Ag++ CrO42-  kemerahan, tidak berbau,
0,1 M +
HNO3 0,5 Ag2CrO4 ada endapan warna merah
M
dan tidak ada gelembung.
Memiliki warna putih
Na2CO3
1,5 M, 2Ag+ + CO3  keruh, tidak berbau, ada
2-

panaskan
+ HNO3 Ag2CO3
endapan warna putih dan
0,5 M tidak ada gelembung..
2 Pb2 Memiliki warna putih
kekuningan, berbau
K2CrO4 Pb2+ + CrO42- 
0,1 M + masam, ada endapan
PbCrO 4
NaOH 3 M warna kuniing dan tidak
ada gelembung.
Memiliki warna putih
H2SO4 0,5
Pb2+ + SO42-  keruh, berbau masam,
M,
dipanaska PbSO4 ada endapan warna putih
n
dan tidak ada gelembung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 31
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

Memiliki warna bening,


Pb2+ + Cl-  tidak berbau, tidak ada
HCl 0,5 M
+ air panas PbCl2 endapan dan tidak ada
gelembung.
2Pb2+ + 2CO32- + Memiliki warna putih,
Na2CO3 H2O  tidak berbau, ada endapan
1,5 M +
HNO3 0,5 Pb(OH)2 + berwarna putih dan tidak
M
PbCO3 + CO2 ada gelembung.
Memiliki warna hitam,
Na2S 0,5
Pb + Na2S  bau tidak sedap, ada
2+
M +
HNO3 PbS + 2Na+ endapan berwarna hitam
pekat
dan tidak ada gelembung.
3 Hg2+ HCL 0,5 Memiliki warna hitam,
3Hg2++ 2Cl- +
M + Na2S bau busuk, ada endapan
2Na2S 
0,5 M + berwarna hitam dan tidak
Hg2S2Cl2 
aqua regia ada gelembung.
Memiliki warna hitam,
NH4OH 3 2Hg2 + NH4OH berbau tidak sedap, ada
M  Hg2OH + OH- endapan berwarna hitam
dan tidak ada gelembung.
Memiliki warna hitam,
2Hg2 + NaOH  berbau tidak sedap, tidak
NaOH 3 M
Hg2OH + OH- ada endapan dan tidak
ada gelembung.
Memiliki warna abu-abu,
2Hg2 + KI  berbau tidak sedap, tidak
KI 0,5 M
Hg2I + OH- ada endapan dan tidak
ada gelembung.
2Hg2 + Cu Memiliki warna bening,
Tembaga
Hg + Cu2+ tidak berbau, tiidak ada

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 32
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

endapan dan tidak ada


gelembung.
4 Cu2+ NaOH 3
Memiliki warna biru,
M,
Cu2+ + 2OH-  tidak berbau, tiidak ada
dipanaska
Cu(OH)2 endapan dan tidak ada
n + HCl
gelembung.
0,5 M
Memiliki warna kuning,
KI 0,5 M +
2Cu2+ + 5I-  tidak berbau, ada endapan
Na2SO3
2CuI + I-3 berwarna kuning dan
0,5 M
tidak ada gelembung.
Memiliki warna hijau,
NaCN 0,5 Cu2+ + 2CN-  tidak berbau, ada endapan
M Cu(CN)2 berwarna hijau dan tidak
ada gelembung.
5 As3+ Memiliki warna biru,
CuSO4 0,5
2As3+ + 3Cu2+ tidak berbau, ada endapan
M+
Cu3.As2 berwarna biru dan tidak
NaOH 6 M
ada gelembung.
NaOH 6 M Memiliki warna kuning
+ AgNO3 AsO33- + 3Ag+  kehijauan, tidak berbau,
0,1M + Ag3.AsO3+ tidak ada endapan dan
HNO3 3 M tidak ada gelembung.
HCl pekat Memiliki warna kuning,
+ SnCl2 2As3+ + 3Sn2+  tidak berbau, ada endapan
jenuh, 2As + 3Sn4+ berwarna putih dan tidak
panaskan ada gelembung.
6 Sn2+ Memiliki warna putih
Sn 2+
+ 2OH  bening, tidak berbau, ada
-
NaOH 3 M
Sn(OH)2 endapan berwarna putih
dan tidak ada gelembung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 33
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

Memiliki warna hitam,


Na2S 0,5
Sn2+ + Na2S  bau busuk, ada endapan
M + HCl
SnS + 2Na+ berwarna hitam dan tidak
pekat
ada gelembung.
7 Fe2+ Fe2+ + NaOH 
Memiliki warna oranye,
NaOH 3 M Fe(OH)2
tidak berbau, ada endapan
+ H2O2 Fe(OH)2 +
berwarna oranye dan
20% H2O2 
tidak ada gelembung.
Fe(OH)3
Na2S 0,5 Memiliki warna hitam,
M + tidak berbau, ada endapan
Fe2+ + S2-  FeS
CH3COO berwarna hitam dan tidak
Na 3M ada gelembung.
Fe2+ + Memiliki warna biru,
K3Fe(CN) [K3Fe(CN)6]  tidak berbau, ada endapan
3-

6 0,176M Fe2+ + berwarna biru dan tidak


[K3Fe(CN)6]4- ada gelembung.
NH3
+ Memiliki warna hijau,
Terjadi
dimeti bau tidak sedap, ada
pengendapan
lgliok endapan berwarna hijau
Fe(OH)2
sima dan tidak ada gelembung.
1%
8 Fe3+ KSC
Fe3+ + 3CN-  Memiliki warna oranye,
N 0,1
Fe(CN)3 tidak berbau, tidak ada
M +
Fe(CN)3 + 6F-  endapan dan tidak ada
NaF
[FeF6]- + 3CN- gelembung.
0,1 M

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 34
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

3Fe3+ +
Memiliki warna oranye,
CH3C CH3COO- +
tidak berbau, tidak ada
OONa 2H2O 
endapan dan tidak ada
3M [Fe(OH)2(CH3C
gelembung.
OO)6]- + 2H+
4Fe3+ +
K3Fe(
3[Fe(CN)6]4- 
CN)6 Memiliki warna oranye,
Fe4[Fe(CN)6]3
0,167 tidak berbau, ada endapan
Fe4[Fe(CN)6]3
M + warna oranye dan tidak
+ 12OH- 
NaOH ada gelembung.
4Fe(OH)3 +
3M
3[Fe(CN)6]4-
9 Al3+ Memiliki warna bening,
Na2S Al3+ + 3Na2S  tidak berbau, ada endapan
0,5 M Al.S3 + 3Na2 warna putih dan tidak ada
gelembung.
Al3+ +
3CH3COO- + Memiliki warna bening,
CH3C
2H2O  tidak berbau, tidak ada
OONa
Al(OH)2CH3CO endapan dan tidak ada
2M
O + gelembung.
2CH3COOH
Na2H
PO4 Memiliki warna oranye,
0,167 Al3+ + HPO42-  tidak berbau, tidak ada
M + AlPO4 + H+ endapan dan tidak ada
NaOH gelembung.
3M
Na2C
Al(OH)3 + Memiliki warna bening,
O3 1,5
CO32- + H2O tidak berbau, ada endapan
M

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 35
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

 warna putih dan tidak ada


[Al(OH)4]- + gelembung.
HCO3
10 Ni2+ Memiliki warna hijau
NaOH Ni2+ + 2OH-
muda, berbau tidak
3M+ 
sedap, tidak ada endapan
NH3 Ni(OH)2
dan tidak ada gelembung.
Memiliki warna hitam,
Na2S tidak berbau, ada endapan
Ni2+ + S2-  NiS
0,5 M warna hitam dan tidak
ada gelembung.
Memiliki warna putih
NaCN Ni2+ + CN-  keruh, tidak berbau, tidak
0,5M Ni(CN)2 ada endapan dan tidak
ada gelembung.
Dimet
ilgliok
Ni(CN)2 + Memiliki warna rose,
sima
2C4H8O2N2  tidak berbau, tidak ada
1% +
Ni(C4H7O2N2)3 endapan dan tidak ada
NH4O
+ 2HCN gelembung.
H 0,5
M
11 Zn2+ NaOH Memiliki warna bening,
3M+ Zn2+ + 2OH-  tidak berbau, ada endapan
HCl 3 Zn(OH)2 warna putih dan tidak ada
M gelembung.
Na2S Zn2+ + S2-  Memiliki warna putih
0,5 M ZnS keruh, berbau busuk, ada
+ HCl ZnS + Cl- endapan warna putih dan
3M Zn(Cl)2 tidak ada gelembung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 36
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

Na2H
PO4 Memiliki warna bening,
0,167 Zn2+ + HPO42-  tidak berbau, tidak ada
M + Zn2(PO4)3 + H+ endapan dan tidak ada
HCl 3 gelembung.
M
12 Ba2+ (NH3)
2CO3
Memiliki warna bening,
0,5 M
NH4+ + CO32-  tidak berbau, ada endapan
+
NH3 + HCO3- warna putih dan tidak ada
CH3C
gelembung.
OOH
3M
(NH4) Memiliki warna kuning,
2C2O4 Ba2+ + CrO42- tidak berbau, tidak ada
0,25  BaCrO4 endapan dan tidak ada
M gelembung.
13 Ca2 (NH3)
2CO3

0,5 M, Memiliki warna putih


2+ 2-
didihk Ca + CO3 keruh, tidak berbau, tidak
an +  CaCO3 ada endapan dan tidak
CH3C ada gelembung.
OOH
3M
(NH3)
2C2O4 Memiliki warna putih
Ca2+ +
0,25 keruh, tidak berbau, tidak
(COOH)22- 
M + ada endapan dan tidak
Ca(COOH)2
HCl 3 ada gelembung.
M

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 37
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

14 Mg2+ NaOH Memiliki warna putih


3 M + Mg2+ + 2OH-  keruh, tidak berbau, tidak
NH4C Mg(OH)2 ada endapan dan tidak
l 1M ada gelembung.
NH3 +
NH4Cl 1 Memiliki warna putih
M + keruh, berbau busuk,
Na2HPO4 tidak ada endapan dan
0,167 M + tidak ada gelembung.
NH4Cl 1M
15 NH4+ Memiliki warna bening,
NaOH NH4++ 2OH-  tidak berbau, tidak ada
3M NH4OH endapan dan tidak ada
gelembung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 38
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

Tabel 4.2 Data Percobaan Anion


No Kation Reagen Reaksi Hasil
1 HCO3- MgSO4 Memiliki warna putih,
HCO3- +
0.25 M tidak berbau, ada
MgSO4 ↔
dan endapan wara putih dan
H2SO4 +
dipanas tidak ada gelembung.
MgCO3
kan
2 S2O32- Memiliki warna bening,
S2O32- +
BaCl2 0.25 tidak berbau, tidak ada
BaCl2 →
M endapan dan tidak ada
BaS2O3 + Cl-
gelembung.
Memiliki warna bening,
AgNO3 0,1 S2O32- +
tidak berbau, tidak ada
M lalu AgNO3 →
endapan dan tidak ada
dipanaskan AgS2O3 + NO-
gelembung.
Memiliki warna bening,
S2O32- +
tidak berbau, ada
(CH3COO)2 (CH3COO)2P
endapan warba putih
Pb 0,5 M b → PbS2O3 +
dan tidak ada
CH3COO-
gelembung.
Memiliki warna
kuning, tidak berbau,
FeCl3 0,5 M S2O32- + FeCl3
tidak ada endapan dan
tidak ada gelembung.
3 Cl- Memiliki warna bening,
H2SO4 tidak berbau, tidak ada
Cl- + H2SO4
pekat endapan dan tidak ada
gelembung.
AgNO3 0,1 Memiliki warna pink,
: Cl- + AgNO3
M, NH4OH berbau amonia, ada
+ NH4OH
3M endapan warna putih

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 39
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

dan tidak ada


gelembung.
Memiliki warna bening,
Cl- +
(CH3COO)2 tidak berbau, tidak ada
(CH3COO)2P
Pb 0,5 M endapan dan ada
b
gelembung.
Memiliki warna orange,
K2Cr2O7 0,5 Cl- +
tidak berbau, tidak ada
M, H2SO4 K2Cr2O7 +
endapan dan tidak ada
pekat H2SO4
gelembung.
4 Br- Memiliki warna bening,
H2SO4
tidak berbau, tidak ada
pekat dan Br- + H2SO4
endapan dan tidak ada
dipanaskan
gelembung.
AgNO3 0,1 Memiliki warna bening,
M, lalu Br- + AgNO3 tidak berbau, ada
dipanaskan, + NH3 endapan warna hitam
NH3 dan ada gelembung.
Memiliki warna bening,
(CH3COO)2 Br- + tidak berbau, ada
Pb 0,5 M + (CH3COO)2P endapan warna kuning
H2O b + H2O dan tidak ada
gelembung.
K2Cr2O7 0,5 Memiliki warna orange,
Br- + K2Cr2O7
M, H2SO4 tidak berbau, tidak ada
+ H2SO4 +
pekat lalu endapan dan tidak ada
NaOH 3 M
dipanaskan gelembung.
5 I- AgNO3 Memiliki warna bening,
0,1M, I- + AgNO3 + tidak berbau, tidak ada
NaCN 0,5 NaCN endapan dan tidak ada
M gelembung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 40
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

Memiliki warna bening,


I- +
(CH3COO)2 tidak berbau, ada
(CH3COO)2P
Pb 0,5 M + endapan warna kuning
b 0,5 M +
H2O dan tidak ada
H2O
gelembung.
CuSO4 Memiliki warna hijau,
0,5M + tidak berbau, ada
I- + CuSO4 +
Na2S2O3 0,5 endapan warna hitam
Na2S2O3
M dan tidak ada
gelembung.
6 [Fe(CN)6 Memiliki warna
H2SO4 pekat
]3- Fe(CN)63-+ kuning, tidak berbau,
dan
H2SO4 tidak ada endapan dan
dipanaskn
tidak ada gelembung.
Memiliki warna orange,
AgNO3 0,1 Fe(CN)63-+ berbau amonia, tidak
M + NH3 AgNO3+ NH3 ada endapan dan tidak
ada gelembung.
Memiliki warna biru,
tidak berbau, ada
Fe(CN)63-
FeSO4 0,5M endapan warna hitam
+FeSO4
dan tidak ada
gelembung.
Memiliki warna hijau,
Fe(CN)63- + tidak berbau, tidak ada
FeCl3 0,5M
FeCl3 endapan dan tidak ada
gelembung.
7 SCN- H2SO4 Memiliki warna
pekat dan SCN- + H2SO4 kecoklatan , tidak
dipanaskan berbau, tidak ada

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 41
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

endapan dan tidak ada


gelembung.
AgNO3 0,1 Memiliki warna bening,
SCN- +
M dan berbau amonia, ada
AgNO3 +
dipanaskan, endapan warna putih
NH3
NH3 dan ada gelembung.
Memiliki warna
kuning, tidak berbau,
CuSO4 0,5 SCN- +
ada endapan warna
M CuSO4
putih dan tidak ada
gelembung.
Hg(NO3 Memiliki warna bening,
)2 0,5 M tidak berbau, tidak ada
SCN- +
dan endapan dan ada
Hg(NO3)2
dipanas gelembung.
kan
Memiliki warna merah
FeCl3 darah, tidak berbau,
SCN- + FeCl3
0,5 M tidak ada endapan dan
tidak ada gelembung.
8 S2- Memiliki warna bening,
berbau amonia, ada
HCl 3 M S2- + HCl endapan warna hitam
dan tidak ada
gelembung.
Memiliki warna putih,
tidak berbau, ada
AgNO3
S2- + AgNO3 endapan warna hitam
0,1M
dan tidak ada
gelembung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 42
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

Memiliki warna bening,


S2- + tidak berbau, ada
(CH3COO)2
(CH3COO)2P endapan warna hitam
Pb 0,5 M
b dan tidak ada
gelembung.
Memiliki warna putih
BaCl2 keruh, tidak berbau,
S2- + BaCl2
0,25M tidak ada endapan dan
tidak ada gelembung.
9 CH3COO Memiliki warna bening,
-
H2SO4 0,5 M
CH3COO- + tidak berbau, tidak ada
dan
H2SO4 endapan dan tidak ada
dipanaskan
gelembung.
H2SO4 Memiliki warna bening,
pekat + CH3COO- + tidak berbau, tidak ada
etanol H2SO4 endapan dan tidak ada
absolut gelembung.
FeCl3 Memiliki warna orange,
0,5 M tidak berbau, tidak ada
CH3COO- +
dan endapan dan tidak ada
FeCl3
dipanas gelembung.
kan
Memiliki warna putih
AgNO3 CH3COO- + keruh, tidak berbau, ada
0,1 M, AgNO3 + endapan warna putih
H2O H2O dan tidak ada
gelembung.
Memiliki warna bening,
BaCl2 0,25 CH3COO- + tidak berbau, tidak ada
M BaCl2 endapan dan tidak ada
gelembung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 43
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

10 SO32- Memiliki warna bening,


HCl 0,5M
tidak berbau, tidak ada
dan SO32- + HCl
endapan dan tidak ada
dipanaskan
gelembung.
Memiliki warna bening,
BaCl2
SO32- + BaCl2 tidak berbau, tidak ada
0,25M, HCl
+ HCl endapan dan tidak ada
0,5M
gelembung.
Memiliki warna bening,
tidak berbau, ada
AgNO3 0,1 SO32- +
endapan warna putih
M AgNO3
dan tidak ada
gelembung.
Memiliki warna bening,
(CH3COO)2
SO32- + tidak berbau, ada
Pb 0,5 M +
(CH3COO)2P endapan warna putih
HNO3 0,5
b + HNO3 dan tidak ada
M
gelembung.
11 CO32- Memiliki warna bening,
tidak berbau, tidak ada
HCl 3M CO32- + HCl
endapan dan tidak ada
gelembung.
AgNO3 Memiliki warna putih
CO32- +
0,1 M, keruh, tidak berbau,
AgNO3 +
HNO3 tidak ada endapan dan
HNO3
0,5 M tidak ada gelembung.
Memiliki warna putih
BaCl2 0,25 CO32- + BaCl2 keruh, tidak berbau,
M, HCl 3M + HCl tidak ada endapan dan
tidak ada gelembung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 44
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

12 C2O42- Memiliki warna bening,


AgNO3 0,1
C2O42- + berbau amonia, tidak
M, NH3
AgNO3 + NH3 ada endapan dan tidak
pekat
ada gelembung.
CaCl2 0,25 Memiliki warna putih
C2O42- +
M, berbau amonia, tidak
CaCl2 +
CH3COOH ada endapan dan tidak
CH3COOH
3M ada gelembung.
13 PO43- AgNO3 Memiliki warna bening,
0,1M, PO43- + tidak berbau, ada
HNO3 0,5 AgNO3 + endapan warna kuning
M HNO3 dan tidak ada
gelembung.
Memiliki warna bening,
BaCl2 0,25
PO43- + BaCl2 tidak berbau, tidak ada
M, HCl
+ HCl endapan dan tidak ada
0,5M
gelembung.
FeCl3 0,5 M Memiliki warna putih,
dan PO43- + FeCl3 tidak berbau, tidak ada
CH3COOH + CH3COOH endapan dan tidak ada
3M gelembung.
14 NO3- Memiliki warna bening,
H2SO4
tidak berbau, tidak ada
pekat, dan NO3- + H2SO4
endapan dan tidak ada
dipanaskan
gelembung.
Memiliki warna
FeSO4 25%,
NO3- + FeSO4 kuning, tidak berbau,
tujuh tetes
+ H2SO4 tidak ada endapan dan
H2SO4 pekat
tidak ada gelembung.
15 SO42- BaCl2 0,25 SO42- + BaCl2 Memiliki warna bening,
M, HCl + HCl tidak berbau, tidak ada

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 45
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

pekat dan endapan dan tidak ada


dipanaskan gelembung.
Memiliki warna bening,
tidak berbau, ada
AgNO3 SO42- +
endapan warna putih
0,1M AgNO3
dan tidak ada
gelembung.
16 F- Memiliki warna keruh,
H2SO4
tidak berbau, tidak ada
pekat, lalu F- + H2SO4
endapan dan tidak ada
dipanaskan
gelembung.
Memiliki warna bening,
tidak berbau, ada
AgNO3 0,1
F- + AgNO3 endapan warna coklat
M
dan tidak ada
gelembung.
CaCl2 Memiliki warna keruh,
0,25M, F- + CaCl2 + berbau amonia, tidak
CH3COOH CH3COOH ada endapan dan tidak
3M ada gelembung.
Memiliki warna bening,
tidak berbau, ada
FeCl3 0,5 M F- + FeCl3 endapan warna kuning
dan tidak ada
gelembung.
17 B4O72- Memiliki warna bening,
H2SO4 B4O72- + tidak berbau, tidak ada
pekat H2SO4 endapan dan tidak ada
gelembung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 46
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

Memiliki warna bening,


BaCl2 0,25
B4O72- + tidak berbau, tidak ada
M, HCl0,5
BaCl2 + HCl endapan dan tidak ada
M
gelembung.
Memiliki warna keruh,
tidak berbau, ada
AgNO3 0,1 B4O72- +
endapan warna coklat
M AgNO3
dan tidak ada
gelembung.
18 Fe(CN)64- Memiliki warna hijau,
H2SO4 pekat
Fe(CN)64- (II) tidak berbau, tidak ada
dan
+ H2SO4 endapan dan tidak ada
dipanaskan
gelembung.
CuSO4 0,5 Memiliki warna hijau,
M Fe(CN)64- (II) tidak berbau, ada
dandipanask + CuSO4 + endapan warna hitam
an, NaOH NaOH dan tidak ada
3M gelembung.
Memiliki warna orange,
Fe(CN)64- (II)
AgNO3 0,1 berbau amonia, tidak
+ AgNO3 +
M, NH3 ada endapan dan tidak
NH3
ada gelembung.
Memiliki warna
FeCl3, 0,5 Fe(CN)64- (II) kuning, berbau amonia,
M, NaOH + FeCl3 + ada endapan warna
3M NaOH hitam dan tidak ada
gelembung.
Memiliki warna biru,
FeSO4 0,5 Fe(CN)64- (II)
tidak berbau, ada
M + FeSO4
endapan warna hiitam

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 47
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

dan tidak ada


gelembung.
19 MnO4- Memiliki warna ungu,
H2SO4
MnO4-+ tidak berbau, tidak ada
pekat, H2O2
H2SO4 + H2O2 endapan dan tidak ada
25%
gelembung.
Memiliki warna bening,
MnO4 + tidak berbau, ada
H2SO4 3 M,
H2SO4 + endapan warna hitam
Na2S
Na2S dan tidak ada
gelembung.
Memiliki warna ungu,
MnO4- +
H2SO4 3 M, tidak berbau, tidak ada
H2SO4 +
FeSO4 0,5M endapan dan tidak ada
FeSO4
gelembung.
Memiliki warna ungu,
MnO4- +
NaOH 3M, tidak berbau, tidak ada
NaOH +
H2SO4 0,5M endapan dan tidak ada
H2SO4
gelembung.
20 Cr2O72- Memiliki warna
AgNO3 0,25 Cr2O72- + kuning, tidak berbau,
M, HNO3 AgNO3 + ada endapan warna
0,5 M HNO3 hitam dan tidak ada
gelembung.
Memiliki warna orange,
BaCl2 0,25
Cr2O72- + tidak berbau, tidak ada
M, HCl
BaCl2 + HCl endapan dan tidak ada
0,5M
gelembung.
(CH3COO)2 Memiliki warna
Cr2O72- +
Pb 0,5 M, kuning, berbau amonia,
(CH3COO)2P
NaOH 3M,

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 48
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

CH3COOH b + NaOH + tidak ada endapan dan


3M CH3COOH tidak ada gelembung.
Memiliki warna hijau,
tidak berbau, tidak ada
Na2S 0,5 M CrO42- + Na2S
endapan dan tidak ada
gelembung.
21 C6H5O73- Memiliki warna bening,
AgNO3 0,1 C6H5O73- +
tidak berbau, tidak ada
M, NH4OH AgNO3 +
endapan dan tidak ada
3M NH4OH
gelembung.
Memiliki warna bening,
H2SO4
C6H5O73- + tidak berbau, tidak ada
pekat, dan
H2SO4 endapan dan tidak ada
dipanaskan
gelembung.
Memiliki warna bening,
CaCl2 0,25
C6H5O73- + tidak berbau, tidak ada
M, dan
CaCl2 endapan dan tidak ada
dididihkan
gelembung.
22 C6H5O2- Memiliki warna bening,
AgNO3 0,1 C7H5O2- +
tidak berbau, tidak ada
M, NH4OH AgNO3 +
endapan dan tidak ada
3M NH4OH
gelembung.
Memiliki warna
kuning, berbau amonia,
FeCl 0,5 M, C7H5O2- +
ada endapan warna
HCl 3 M FeCl + HCl
orange dan tidak ada
gelembung.
Memiliki warna bening,
H2SO2 C7H5O2- + tidak berbau, tidak ada
pekat H2SO2 endapan dan ada
gelembung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 49
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini kami melakukan percobaan pengenalan reaksi kation dan
anion. Praktikum pengenalan reaksi kation dan anion merupakan sebuah analisa
anorganik kualitatif. Hal ini karena hasil praktikum yang kami dapat berupa
deskripsi dari suatu kation maupun anion. Deskripsi tersebut mencakup bau, ciri
khas, endapan, gelembung, dan warna yang dihasilkan ketika bereaksi dengan suatu
reagen. Terdapat lima belas kation dan 22 anion yang sudah kami analisa. Selain
itu, terdapat 21 reagensia yang kami gunakan dalam praktikum ini. Tujuan utama
praktikum ini adalah untuk mengetahui prinsip percobaan pengenalan reaksi kation
dan anion, dan untuk mengetahui golongan kation/anion beserta karakteristiknya.
4.2.1 Kation
1. Ag+ [Perak (I)]
Percobaan analisa kation perak ini dilakukan sebanyak empat kali sehingga
membutuhkan empat tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan Ag+ ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah disiapkan.
Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan dua tetes larutan HCl 0,5 M,
penambahan ini menghasilkan endapan putih yang nantinya akan dicuci
menggunakan air. Kemudian, ditambahkan lagi setetes larutan HCl pekat dan
dicuci kembali menggunakan air. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan
berwarna putih keruh dan membentuk endapan putih.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes larutan KI 0,5 M.
Kemudian, ditambahkan lagi setetes larutan NaCN 0,5 M. Saat diamati, reaksi
ini menghasilkan larutan berwarna putih kekuningan dan membentuk endapan
kuning. Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes K2CrO4 0,1 M
dan setetes HNO3 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
putih kemerahan dan membentuk endapan merah.
Pada tabung reaksi keempat, kami menambahkan setetes Na2CO3 1,5 M lalu
dipanaskan. Setelah dipanaskan sekitar dua menit, ditambahkan setetes HNO3
0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna putih keruh dan
membentuk endapan putih.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 50
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

2. Pb2+ [Timbal II]


Percobaan analisa kation timbal ini dilakukan sebanyak lima kali sehingga
membutuhkan lima tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan Pb2+ ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah disiapkan.
Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes K2CrO4 0,1 M dan
setetes NaOH 3 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna putih
kekuningan, membentuk endapan kuning, dan berbau masam. Pada tabung
reaksi kedua, kami menambahkan setetes H2SO4 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini
menghasilkan larutan berwarna putih keruh, membentuk endapan putih, dan
berbau masam.
Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes HCl 0,5 M lalu
dipanaskan. Setelah dipanaskan, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
keruh, membentuk endapan putih, dan berbau masam. Pada tabung reaksi
keempat, kami menambahkan setetes Na2CO3 1,5 M dan ditambahkan setetes
HNO3 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna putih
bening dan membentuk endapan putih. Pada tabung reaksi kelima, kami
menambahkan setetes Na2S 0,5 M dan ditambahkan setetes HNO3 pekat. Saat
diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna hitam, membentuk endapan
hitam, dan berbau tidak sedap.
3. Hg2+ [Merkurium (II)]
Percobaan analisa kation merkurium ini dilakukan sebanyak lima kali
sehingga membutuhkan lima tabung reaksi. Langkah pertama, kami
memasukkan lima tetes larutan Hg2+ ke dalam masing-masing tabung reaksi
yang sudah disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes
HCl 0,5 M dan setetes Na2S 0,5 M. Kemudian ditambahkan lagi dengan setetes
aqua regia. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna hitam,
membentuk endapan hitam, dan berbau busuk. Pada tabung reaksi kedua, kami
menambahkan setetes NH4OH 3 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan
larutan berwarna hitam, membentuk endapan hitam, dan berbau tidak sedap.
Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes NaOH 3 M. Saat
diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna hitam dan berbau tidak

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 51
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

sedap. Pada tabung reaksi keempat, kami menambahkan setetes berlebih KI 0,5
M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna abu-abu dan berbau
tidak sedap. Pada tabung reaksi kelima, kami menambahkan sekeping tembaga.
Kermudian saat diamati, tidak terjadi perubahan pada larutan.
4. Cu2+ [Tembaga (II)]
Percobaan analisa kation tembaga ini dilakukan sebanyak tiga kali sehingga
membutuhkan tiga tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan Cu2+ ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah disiapkan.
Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes NaOH 3 M dan setetes
HCl 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna biru dan
tidak membentuk endapan. Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan
setetes KI 0,5 M dan setetes Na2S2O3 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini
menghasilkan larutan berwarna kuning, membentuk endapan kuning. Pada
tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes berlebih NaCN 0,5 M. Saat
diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna kuning dan membentuk
endapan putih.
5. As3+ [Arsenik (III)]
Percobaan analisa kation arsenik ini dilakukan sebanyak tiga kali sehingga
membutuhkan tiga tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan As3+ ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah disiapkan.
Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes CuSO4 0,5 M dan
setetes NaOH 6 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna biru
dan membentuk endapan biru. Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan
setetes NaOH 6 M dan setetes AgNO3 0,1 M. Kemuidan ditambahkan lagi setets
HNO3 3 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna kuning
kehijauan dan tidak membentuk endapan. Pada tabung reaksi ketiga, kami
menambahkan 2 ml HCl pekat dan 0,5 ml SnCl2 jenuh, lalu dipanaskan secara
perlahan-lahan. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna kuning
dan membentuk endapan putih.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 52
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

6. Sn2+ [Timah (II)]


Percobaan analisa kation timah ini dilakukan sebanyak dua kali sehingga
membutuhkan dua tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan Sn2+ ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah disiapkan.
Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes NaOH 3 M. Saat
diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna putih bening dan membentuk
endapan putih. Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes Na2S 0,5
M dan setetes HCl pekat. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan
berwarna hitam, membentuk endapan hitam, dan berbau busuk.
7. Fe2+ [Besi (II)]
Percobaan analisa kation besi (II) ini dilakukan sebanyak empat kali
sehingga membutuhkan empat tabung reaksi. Langkah pertama, kami
memasukkan lima tetes larutan Fe2+ ke dalam masing-masing tabung reaksi
yang sudah disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes
NaOH 3 M dan setetes H2O2 20%. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan
berwarna oranye dan membentuk endapan oranye. Pada tabung reaksi kedua,
kami menambahkan setetes Na2S 0,5 M dan setetes CH3COONa 2 M. Saat
diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna hitam dan membentuk
endapan hitam.
Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes K3Fe(CN)6 0,167 M.
Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna biru dan membentuk
endapan biru. Pada tabung reaksi keempat, kami menambahkan setetes NH3 dan
setetes reagensia dimetilglioksima 1%. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan
larutan berwarna hijau, membentuk endapan hijau, dan berbau tidak sedap.
8. Fe3+ [Besi (III)]
Percobaan analisa kation besi (III) ini dilakukan sebanyak tiga kali sehingga
membutuhkan tiga tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan Fe3+ ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah disiapkan.
Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes KSCN 0,1 M dan
setetes NaF 0,1 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
oranye dan tidak membentuk endapan. Pada tabung reaksi kedua, kami

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 53
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

menambahkan setetes CH3COONa 2 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan


larutan berwarna oranye dan tidak membentuk endapan. Pada tabung reaksi
ketiga, kami menambahkan setetes K3Fe(CN)6 0,167 M dan setetes NaOH 3 M.
Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna oranye dan membentuk
endapan oranye.
9. Al3+ [Aluminium (III)]
Percobaan analisa kation aluminium ini dilakukan sebanyak empat kali
sehingga membutuhkan empat tabung reaksi. Langkah pertama, kami
memasukkan lima tetes larutan Al3+ ke dalam masing-masing tabung reaksi
yang sudah disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes
Na2S 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna bening dan
membentuk endapan putih. Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan
setetes CH3COONa 2 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan
berwarna bening dan tidak membentuk endapan.
Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes Na2HPO4 0,167 M
dan setetes NaOH 3 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening dan tidak membentuk endapan. Pada tabung reaksi keempat, kami
menambahkan setetes berlebih Na2CO3 1,5 M. Saat diamati, reaksi ini
menghasilkan larutan berwarna bening dan membentuk endapan putih.
10. Ni2+ [Nikel (II)]
Percobaan analisa kation nikel ini dilakukan sebanyak empat kali sehingga
membutuhkan empat tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan Ni2+ ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah disiapkan.
Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes NaOH 3 M dan NH3.
Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna hijau muda dan berbau
tidak sedap. Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes berlebih
Na2S 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna hitam dan
tmembentuk endapan hitam.
Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes NaCN 0,5 M. Saat
diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna putih keruh dan tidak
membentuk endapan. Pada tabung reaksi keempat, kami menambahkan setetes

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 54
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

reagen dimetilglioksima 1% lalu ditambah dengan setetes NH4OH 0,5 M. Saat


diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna rose dan tidak membentuk
endapan.
11. Zn2+ [Zinc]
Percobaan analisa kation zinc ini dilakukan sebanyak tiga kali sehingga
membutuhkan tiga tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan Zn2+ ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah disiapkan.
Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes NaOH 3 M dan HCl 3
M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna bening dan
membentuk endapan putih. Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan
setetes berlebih Na2S 0,5 M dan setetesHCl 3 M. Saat diamati, reaksi ini
menghasilkan larutan berwarna putih keruh, membentuk endapan putih,dan
berbau busuk.
Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes Na2HPO4 0,167 M
dan setetes HCl 3 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening dan tidak membentuk endapan.
12. Ba2+ [Barium]
Percobaan analisa kation barium ini dilakukan sebanyak dua kali sehingga
membutuhkan dua tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan Ba2+ ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah disiapkan.
Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes (NH3)2CO3 0,5 M dan
setetes CH3COOH 3M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening dan membentuk endapan putih. Pada tabung reaksi kedua, kami
menambahkan setetes K2CrO4 0,1M dan HCl 3M.. Saat diamati, reaksi ini
menghasilkan larutan berwarna kuning dan tidak membentuk endapan.
13. Ca2+ [Kalsium]
Percobaan analisa kation kalsium ini dilakukan sebanyak dua kali sehingga
membutuhkan dua tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan Ca2+ ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah disiapkan.
Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes (NH3)2CO3 0,5 M dan
setetes CH3COOH 3M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 55
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

putih keruh dan tidak membentuk endapan. Pada tabung reaksi kedua, kami
menambahkan setetes (NH3)2C2O4 0,25 M dan setetes HCl 3M.. Saat diamati,
reaksi ini menghasilkan larutan berwarna putih keruh dan tidak membentuk
endapan.
14. Mg2+ [Magnesium]
Percobaan analisa kation magnesium ini dilakukan sebanyak dua kali
sehingga membutuhkan dua tabung reaksi. Langkah pertama, kami
memasukkan lima tetes larutan Mg2+ ke dalam masing-masing tabung reaksi
yang sudah disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes
NaOH 3 M dan setetes NH4Cl 1 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan
larutan berwarna putih keruh dan tidak membentuk endapan. Pada tabung reaksi
kedua, kami menambahkan setetes NH3 dan setetes NH4Cl 1M. Kemudian
ditambahkan setetes Na2HPO4 0,617 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan
larutan berwarna putih keruh, tidak membentuk endapan, dan berbau busuk.
15. NH4+ [Amonium]
Percobaan analisa kation amonium ini dilakukan sebanyak satu kali.
Langkah pertama, kami memasukkan lima tetes larutan NH4+ ke dalam tabung
reaksi yang sudah disiapkan. Selanjutnya, kami menambahkan setetes NaOH
3 M. Saat diamati, tidak terjadi perubahan warna larutan dan tidak ada endapan.
4.2.2 Anion
1. Hidrogen karbonat (HCO3-)
Percobaan analisa anion hidrogen karbonat ini dilakukan sebanyak satu kali.
Langkah pertama, kami memasukkan lima tetes larutan HCO3- ke dalam tabung
reaksi yang sudah disiapkan. Selanjutnya, kami menambahkan setetes MgSO4
0,25 M kemudian dipanaskan sekitar dua menit. Saat diamati, reaksi ini
menghasilkan larutan berwarna putih keruh dan membentuk endapan putih.
Namun tidak berbau dan tidak bergelembung.
2. Tiosulfat (S2O32-)
Percobaan analisa anion tiosulfat ini dilakukan sebanyak empat kali
sehingga membutuhkan empat tabung reaksi. Langkah pertama, kami
memasukkan lima tetes larutan S2O32- ke dalam masing-masing tabung reaksi

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 56
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

yang sudah disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes
BaCl2 0,25 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna bening,
tidak membentuk endapan, tidak berbau serta tidak bergelembung. Pada tabung
reaksi kedua, kami menambahkan setetes berlebih AgNO3 0,1 M kemudian
dipanaskan sekitar dua menit. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan
berwarna bening, tidak membentuk endapan, tidak berbau serta tidak
bergelembung.
Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5
M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna bening dan
membentuk endapan putih. Namun tidak berbau dan bergelembung. Pada
tabung reaksi keempat, kami menambahkan setetes FeCl3 0,5 M. Saat diamati,
reaksi ini menghasilkan larutan berwarna kuning, tidak membentuk endapan,
tidak berbau serta tidak bergelembung.
3. Klorida (Cl- )
Percobaan analisa anion klorida ini dilakukan sebanyak empat kali sehingga
membutuhkan empat tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan Cl- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah disiapkan.
Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes H2SO4 pekat kemudian
dipanaskan. Saat diamati, tidak ada perubahan pada warna larutan serta tidak
berbau dan tidak bergelembung. Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan
setetes AgNO3 0,1 M dan setetes NH4OH 3 M. Saat diamati, reaksi ini
menghasilkan larutan berwarna merah muda dan membentuk endapan putih.
Larutan ini berbau seperti amonia namun tidak menghasilkan gelembung.
Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5
M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna bening dan
bergelembung. Namun tidak berbau dan tidak membentuk endapan. Pada
tabung reaksi keempat, kami menambahkan setetes K2Cr2O7 0,5 M dan setetes
H2SO4 pekat. Kemudian dipanaskan sekitar dua menit. Setelah dipanaskan,
menambahkan setetes NaOH 3 M pada larutan tersebut. Saat diamati, reaksi ini
menghasilkan larutan berwarna oranye namun tidak membentuk endapan, tidak
berbau serta tidak bergelembung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 57
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

4. Bromida (Br-)
Percobaan analisa anion bromida ini dilakukan sebanyak empat kali
sehingga membutuhkan empat tabung reaksi. Langkah pertama, kami
memasukkan lima tetes larutan Br- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang
sudah disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes
H2SO4 pekat kemudian dipanaskan. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan
larutan berwarna bening namun tidak membentuk endapan putih, tidak berbau
serta tidak bergelembung. Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan
setetes AgNO3 0,1 M dan setetes NH3 pekat. Saat diamati, reaksi ini
menghasilkan larutan berwarna bening, membentuk endapan hitam dan
bergelembung. Namun tidak berbau.
Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5
M kemudian dipanaskan. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan
berwarna bening, membentuk endapan kuning. Namun tidak berbau dan
bergelembung. Namun tidak berbau. Pada tabung reaksi keempat, kami
menambahkan setetes K2Cr2O7 0,5 M dan setetes H2SO4 pekat. Kemudian
dipanaskan sekitar dua menit. Setelah dipanaskan, menambahkan setetes NaOH
3 M pada larutan tersebut. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan
berwarna oranye namun tidak membentuk endapan, tidak berbau serta tidak
bergelembung.
5. Iodida (I- )
Percobaan analisa anion iodida ini dilakukan sebanyak tiga kali sehingga
membutuhkan tiga tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan I- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah disiapkan.
Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes AgNO3 0,1 M dan
setetes NaCN 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening namun tidak membentuk endapan, tidak berbau serta tidak
bergelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M
dan sedikit air kemudian dipanaskan. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan
larutan berwarna bening dan membentuk endapan kuning. Namun tidak berbau

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 58
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

dan bergelembung. Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes


CuSO4 0,5 M dan setetes Na2O2S3 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan
larutan berwarna hijau dan membentuk endapan coklat. Namun tidak berbau
dan bergelembung.
6. Heksasianoferat (III) ([Fe(CN)6]3-)
Percobaan analisa anion heksasianoferat (III) ini dilakukan sebanyak empat
kali sehingga membutuhkan empat tabung reaksi. Langkah pertama, kami
memasukkan lima tetes larutan Fe(CN)63- ke dalam masing-masing tabung
reaksi yang sudah disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan
setetes H2SO4 pekat kemudian dipanaskan. Saat diamati, reaksi ini
menghasilkan larutan berwarna kuning namun tidak membentuk endapan, tidak
berbau serta tidak bergelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes AgNO3 0,1 M dan
setetes NH3 pekat. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
oranye, berbau seperti amonia. Namun tidak membentuk endapan serta tidak
bergelembung. Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes FeSO4
0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna biru, membentuk
endapan hitam. Namun tidak berbau dan bergelembung. Pada tabung reaksi
keempat, kami menambahkan setetes FeCl3 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini
menghasilkan larutan berwarna hijau namun tidak membentuk endapan, tidak
berbau serta tidak bergelembung.
7. Tiosianat (SCN-)
Percobaan analisa anion tiosianat ini dilakukan sebanyak lima kali sehingga
membutuhkan lima tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan SCN- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah
disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes H2SO4
pekat. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna kecoklatan
namun tidak membentuk endapan, tidak berbau serta tidak bergelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes AgNO3 0,1 M dan
setetes NH3 pekat. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening, membentuk endapan putih, berbau seperti amonia., dan bergelembung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 59
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes CuSO4 0,5 M. Saat
diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna kuning, membentuk endapan
putih. Namun tidak berbau dan bergelembung. Pada tabung reaksi keempat,
kami menambahkan setetes Hg(NO3)2 0,05 M kemudian dipanaskan. Saat
diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna bening dan bergelembung.
Namun tidak membentuk endapan dan tidak berbau. Pada tabung reaksi kelima,
kami menambahkan setetes FeCl3 0,5 M kemudian dipanaskan. Saat diamati,
reaksi ini menghasilkan larutan berwarna merah darah namun tidak membentuk
endapan, tidak berbau dan tidak bergelembung.
8. Sulfida (S2-)
Percobaan analisa anion sulfida ini dilakukan sebanyak empat kali sehingga
membutuhkan empat tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan S2- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah disiapkan.
Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes HCl 3 M kemudian
meletakkan kertas saring yang telah dibasahi (CH3COO)2Pb 0,5 M di atasnya.
Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna bening, membentuk
endapan hitam, berbau amonia namun tidak bergelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes AgNO3 0,1 M dan
setetes HNO3 3 M kemudian dipanaskan. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan
larutan berwarna putih dan membentuk endapan hitam. Namun tidak berbau
serta tidak bergelembung. Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan
setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan
berwarna bening, membentuk endapan hitam. Namun tidak berbau dan
bergelembung. Pada tabung reaksi keempat, kami menambahkan setetes BaCl2
0,25 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna putih keruh.
Namun tidak membentuk endapan, tidak berbau serta tidak bergelembung.
9. Asetat (CH3COO-)
Percobaan analisa anion asetat ini dilakukan sebanyak lima kali sehingga
membutuhkan lima tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan CH3COO- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah
disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes H2SO4 0,5

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 60
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

M kemudian dipanaskan.. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan


berwarna bening namun tidak membentuk endapan, tidak berbau serta tidak
bergelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes H2SO4 pekat dan
setetes etanol absolut kemudian dipanaskan. Saat diamati, reaksi ini
menghasilkan larutan berwarna bening, berbau alkohol. Namun tidak
membentuk endapan dan tidak bergelembung. Pada tabung reaksi ketiga, kami
menambahkan setetes FeCl3 0,5 M kemudian dipanaskan. Saat diamati, reaksi
ini menghasilkan larutan berwarna oranye. Namun tidak membentuk endapan,
tidak berbau, dan bergelembung. Pada tabung reaksi keempat, kami
menambahkan setetes AgNO3 0,1 M dan sedikit air kemudian dipanaskan. Saat
diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna putih keruh dan membentuk
endapan putih. Namun tidak berbau dan tidak bergelembung. Pada tabung
reaksi kelima, kami menambahkan setetes BaCl2 0,25 M. Saat diamati, reaksi
ini menghasilkan larutan berwarna bening. Namun tidak membentuk endapan,
tidak berbau, dan tidak bergelembung.
10. Sulfit (SO32-)
Percobaan analisa anion sulfit ini dilakukan sebanyak empat kali sehingga
membutuhkan empat tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan SO32- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah
disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes HCl 0,5 M
kemudian dipanaskan. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening. Namun tidak menghasilkan endapan, bau, dan gelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes BaCl2 0,25 M dan
setetes HCl 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening. Namun tidak menghasilkan endapan, bau, dan gelembung. Pada tabung
reaksi ketiga, kami menambahkan setetes berlebih AgNO3 0,1 M kemudian
didihkan. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna bening dan
membentuk endapan putih. Namun tidak berbau dan bergelembung. Pada
tabung reaksi keempat, kami menambahkan setetes (CH3COO)2Pb 0,5 M dan

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 61
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

setetes HNO3 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening dan membentuk endapan putih. Namun tidak berbau dan bergelembung.
11. Karbonat (CO32-)
Percobaan analisa anion karbonat ini dilakukan sebanyak tiga kali sehingga
membutuhkan tiga tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan CO32- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah
disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes HCl 3 M.
Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna bening. Namun tidak
membentuk endapan, tidak berbau serta tidak bergelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes AgNO3 0,1 M dan
setetes HNO3 3 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna putih
keruh. Namun tidak menghasilkan endapan, bau, dan gelembung. Pada tabung
reaksi ketiga, kami menambahkan setetes BaCl2 0,25 M dan setetes HCl 3 M.
Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna putih keruh. Namun
tidak membentuk endapan, tidak berbau dan bergelembung.
12. Oksalat (C2O42-)
Percobaan analisa anion oksalat ini dilakukan sebanyak dua kali sehingga
membutuhkan dua tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan C2O42- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah
disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes AgNO3 0,1
M dan setetes NH3 pekat. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan
berwarna bening. Namun tidak membentuk endapan, tidak berbau, dan tidak
bergelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes CaCl2 0,25 M dan
setetes CH3COOH 3 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
putih dan berbau amonia. Namun tidak membentuk endapan dan tidak
bergelembung.
13. Ortofosfat (PO43-)
Percobaan analisa anion ortofosfat ini dilakukan sebanyak tiga kali sehingga
membutuhkan tiga tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan PO43- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 62
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes AgNO3 0,1
M dan setetes HNO3 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan
berwarna bening dan membentuk endapan kuning. Namun tidak berbau serta
tidak bergelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes BaCl2 0,25 M dan
setetes HCl 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening. Namun tidak menghasilkan endapan, bau, dan gelembung. Pada tabung
reaksi ketiga, kami menambahkan setetes FeCl3 0,5 M dan setetes CH3COOH
3 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna putih. Namun tidak
membentuk endapan, tidak berbau dan tidak bergelembung.
14. Nitrat (NO3-)
Percobaan analisa anion nitrat ini dilakukan sebanyak dua kali sehingga
membutuhkan dua tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan NO3- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah disiapkan.
Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes H2SO4 pekat kemudian
dipanaskan. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna bening.
Namun tidak membentuk endapan, tidak berbau dan tidak bergelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes FeSO4 25% dan tujuh
tetes H2SO4 pekat secara perlahan-lahan. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan
larutan berwarna kuning. Namun tidak membentuk endapan, tidak berbau, dan
tidak bergelembung.
15. Sulfat (SO42-)
Percobaan analisa anion sulfat ini dilakukan sebanyak dua kali sehingga
membutuhkan dua tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan SO42- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah
disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes BaCl2 0,25
M dan setetes HCl pekat kemudian dipanasakan. Saat diamati, reaksi ini
menghasilkan larutan berwarna bening. Namun tidak membentuk endapan,
tidak berbau dan tidak bergelembung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 63
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes AgNO3 0,1 M. Saat
diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna bening dan membentuk
endapan putih. Namun tidak berbau dan tidak bergelembung.
16. Fluorida (F-)
Percobaan analisa anion fluorida ini dilakukan sebanyak empat kali
sehingga membutuhkan empat tabung reaksi. Langkah pertama, kami
memasukkan lima tetes larutan F- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang
sudah disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes
H2SO4 pekat kemudian dipanaskan. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan
larutan berwarna keruh. Namun tidak membentuk endapan, tidak berbau, dan
tidak bergelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes AgNO3 0,1 M. Saat
diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna bening dan membentuk
endapan coklat. Namun tidak berbau, dan bergelembung. Pada tabung reaksi
ketiga, kami menambahkan setetes CaCl2 0,25 M dan setetes CH3COOH 3 M.
Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna keruh dan berbau
amonia. Namun tidak membentuk endapan dan bergelembung. Pada tabung
reaksi keempat, kami menambahkan setetes FeCl3 0,5 M. Saat diamati, reaksi
ini menghasilkan larutan berwarna keruh dan membentuk endapan kuning.
Namun tidak berbau dan bergelembung.
17. Borat (B4O72- )
Percobaan analisa anion borat ini dilakukan sebanyak tiga kali sehingga
membutuhkan tiga tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan B4O72- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah
disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes H2SO4 pekat
kemudian dipanaskan. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening. Namun tidak menghasilkan endapan, bau dan gelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes setetes BaCl2 0,25 M
dan setetes HCl 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening. Namun tidak membentuk endapan, tidak menghasilkan bau dan
gelembung. Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes setetes

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 64
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

setetes AgNO3 0,1 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
keruh dan membentuk endapan coklat. Namun tidak berbau dan bergelembung.
18. Heksasianoferat (II) ([Fe(CN)6]4-)
Percobaan analisa anion heksasianoferat (II) ini dilakukan sebanyak lima
kali sehingga membutuhkan lima tabung reaksi. Langkah pertama, kami
memasukkan lima tetes larutan Fe(CN)64- ke dalam masing-masing tabung
reaksi yang sudah disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan
setetes H2SO4 pekat kemudian dipanaskan. Saat diamati, reaksi ini
menghasilkan larutan berwarna hijau. Namun tidak membentuk endapan, tidak
berbau serta tidak bergelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes CuSO4 0,5 M dan
setetes NaOH 3 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna hijau
dan membentuk endapan hitam. Namun tidak berbau serta tidak bergelembung.
Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes AgNO3 0,1 M dan setetes
NH3 pekat. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna oranye dan
berbau amonia. Namun tidak membentuk endapan dan tidak bergelembung.
Pada tabung reaksi keempat, kami menambahkan setetes FeCl3 0,5 M dan
setetes NaOH 3 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
kuning, membentuk endapan hitam, dan berbau amonia. Namun larutan ini
tidak menghasilkan gelembung. Pada tabung reaksi kelima, kami
menambahkan setetes FeSO4 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan
larutan berwarna biru dan membentuk endapan hitam. Namun larutan ini tidak
berbau dan tidak menghasilkan gelembung.
19. Permanganat (MnO4-)
Percobaan analisa anion permanganat ini dilakukan sebanyak empat kali
sehingga membutuhkan empat tabung reaksi. Langkah pertama, kami
memasukkan lima tetes larutan MnO4- ke dalam masing-masing tabung reaksi
yang sudah disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes
H2SO4 pekat dan setetes H2O2 20%. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan
larutan berwarna ungu. Namun tidak membentuk endapan, tidak berbau, dan
tidak bergelembung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 65
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes H2SO4 3 M dan


setetes Na2S 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening dan membentuk endapan hitam. Namun tidak berbau dan bergelembung.
Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes H2SO4 3 M dan setetes
FeSO4 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna ungu.
Namun tidak membentuk endapan, tidak berbau, dan tidak bergelembung. Pada
tabung reaksi keempat, kami menambahkan setetes NaOH 3 M kemudian
dipanaskan. Setelah dipanaskan, ditambahkan setetes H2SO4 0,5 M. Saat
diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna ungu. Namun larutan ini
tidak membentuk endapan, tidak berbau, dan tidak bergelembung.
20. Kromat (CrO42- )
Percobaan analisa anion kromat ini dilakukan sebanyak empat kali sehingga
membutuhkan empat tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan CrO42- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah
disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan setetes AgNO 0,25
M dan setetes HCl 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan
berwarna kuning dan membentuk endapan hitam. Namun tidak berbau dan tidak
bergelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes BaCl2 0,25 M dan
setetes HCl 0,5 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
oranye. Namun tidak membentuk endapan, tidak menghasilkan bau, dan
gelembung. Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes
(CH3COO)2Pb 0,5 M dan setetes NaOH 3 M. Kemudian ditambahkan setetes
CH3COOH 3 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna kuning
dan berbau amonia. Namun tidak membentuk endapan dan tidak bergelembung.
Pada tabung reaksi keempat, kami menambahkan setetes Na2S 0,5 M. Saat
diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna hijau. Namun larutan ini
tidak menghasilkan gelembung, tidak berbau, dan tidak bergelembung.
21. Sitrat (C6H5O73-)
Percobaan analisa anion sitrat ini dilakukan sebanyak tiga kali sehingga
membutuhkan tiga tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 66
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

tetes larutan C6H5O73- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah


disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan AgNO3 0,1 M dan
setetes NH4OH 3 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening. Namun tidak menghasilkan endapan, bau dan gelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan setetes H2SO4 pekat
kemudian dipanaskan. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening. Namun tidak membentuk endapan, tidak menghasilkan bau dan
gelembung. Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes CaCl2 0,25
M kemudian didihkan. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening. Namun tidak menghasilkan endapan, bau dan gelembung.
22. Benzoat (C7H5O2-)
Percobaan analisa anion benzoat ini dilakukan sebanyak tiga kali sehingga
membutuhkan tiga tabung reaksi. Langkah pertama, kami memasukkan lima
tetes larutan C7H5O2- ke dalam masing-masing tabung reaksi yang sudah
disiapkan. Pada tabung reaksi pertama, kami menambahkan AgNO3 0,1 M dan
setetes NH4OH 3 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna
bening. Namun tidak menghasilkan endapan, bau dan gelembung.
Pada tabung reaksi kedua, kami menambahkan FeCl3 0,5 M dan setetes HCl
3 M. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna kuning,
membentuk endapan oranye, dan berbau ammonia.. Namun tidak menghasilkan
gelembung. Pada tabung reaksi ketiga, kami menambahkan setetes H2SO4
pekat. Saat diamati, reaksi ini menghasilkan larutan berwarna bening dan
menghasilkan gelembung. Namun tidak membentuk endapan dan tidak berbau.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 67
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Prinsip percobaan pengenalan reaksi kation dan anion yaitu penentuan
golongan kation/anion berdasarkan perubahan fisik ketika dicampur
dengan suatu reagen. Metode yang digunakan untuk menganalisa kation
dan anion adalah analisa kualitatif.
2. Untuk mengetahui sifat dan karakteristik kation/anion membutuhkan
suatu reagen. Dengan menambahkan suatu reagen, perubahan fisik
kation/anion akan terlihat.
3. Terdapat ciri khusus pada masing-masing golongan kation. Golongan I
yaitu golongan suatu ion yang jika dilarutkan dengan asam klorida encer
meghasilkan endapan. Golongan II yaitu suatu golongan ion yang jika
dilarutkan dengan hidrogen sulfida menghasilkan endapan, serta bereaksi
dengan larutan HCl. Golongan III yaitu suatu golongan ion yang tidak
bereaksi dengan HCl ataupun hidrogen sulfida atau netral. Golongan IV
yaitu golongan suatu ion yang dapat bereaksi dengan golongan I, II dan
3. Golongan ini juga menghasilkan endapan apabila dilarutkan dengan
ammonium karbonat. Golongan V adalah suatu golongan ion yang tidak
bereaksi dengan reagen. Untuk anion digolongkan menjadi tiga golongan
yaitu golongan sulfida, golongan halida dan golongan nitrit.
5.2 Saran
1. Ketika praktikum hendaknya menggunakan handscoon, masker dan jas
laboratorium agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti
terkena larutan yang bersifat korosif.
2. Berhati-hati dalam menggunakan alat dan bahan ketika praktikum,
karena sangat berbahaya

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 68
Laporan Praktikum Pengenalan Reaksi Kation dan Anion

DAFTAR PUSTAKA
Priyoanita, Siskatria. 2012. “Analis Kualitatif”. Diakses 1 Januari 2019.
https://siskaapriyoannita.wordpress.com/2012/03/03/analisis-kualitatif/
Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia
Underwood. 1992. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima, Jakarta : Erlangga
Anonim. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Analisis. Makasar : Universitas Muslim
Indonesia.
Svehla,G. 1985. Vogel Bagian I : Analisis Kualitatif Anorganik Makro dan
Semimakro. Jakarta : Kalman Media Pusaka.
Besari, Ismail, dkk. 1982. Kimia Organik untuk Universitas, Edisi I. Bandung :
Armico Bandung.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 69

Anda mungkin juga menyukai