Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang

Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimisi komponen-

komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif

sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berkaitan

dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam

suatu sampel. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penentapan berapa banyak suatu zat

tertentu yang terkandunng dalam sutu sampel.

Analisis kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu, identifikasi dan pemisahan,

aspek ini didasari oleh kelarutan, keasaman, kebasaan, pembentukan senyawa

kompleks, oksidasi-reduksi, sifat penguapan dan ekstraksi. Analisi kualitatif biasanya

diguakan dalam identifikasi kation dan anion dengan melakukan uji sesifik. Uji spesifik

dilakukan dengan penambahan reagen (pereaksi) tertentu yang akan memberikan

larutan atau endapan warna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu.

Berdasarkan hal tersebut maka percobaan identifikasi kation dan anion ini dilakukan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara identifikasi kation secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik ?

2. Bagaimana cara identifikasi anion secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik ?

C. Tujuan Percobaan

1. Identifikasi adanya kation secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik.

2. Identifikasi adanya anion secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik.

1
D. Manfaat Percobaan

Manfaat dari percobaan yaitu dapat mengetahui unsur-unsur yang termasuk

golongan kation dan anion dan mengetahui perubhan yang terjadi jika ditambahka

dengan reagent yang ada.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Kation dan Anion

Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air laut,

sungai, limbah, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur

logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur non

logam akan membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk

menentukan keberadaan kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis

kualitatif. Untuk senyawa anorganik disebut analisis kualitatif anorganik

Banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan analisis kualitatif.

Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode

analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi,

spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi

yang rendah. Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia

untuk mengembangkan suatu metode analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang

sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium. Sifat fisika yang dapat diamati

langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan

informasi awal yang berguna untuk analisis selanjutnya.

1.Warna beberapa ion dalam pelarut air

Beberapa logam mempunyai warna nyala yang spesifik sehingga dapat dilakukan

sebagai salah satu cara untuk identifikasi kation tersebut.

3
2.Warna nyala beberapa logam

Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi kimia seperti

reaksi asam basa, redoks, kompleks, dan pengendapan. Hukum kesetimbangan massa

sangat berguna untuk menentukan ke arah mana reaksi berjalan.

Prosedur pertama kali yang biasa digunakan untuk menguji suatu zat yang tidak

diketahui adalah membuat contoh (sampel) yang dianalisis dalam bentuk cairan

(larutan). Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji terhadap ion-ion

yang mungkin ada. Sebelum mengidentifikasi berbagai konsentrasi dalam suatu

campuran ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses

pengendapan, selanjutnya dilakukan pelarutan kembali endapan tersebut. Kemudian di

adakan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang akan diidentifikasi. Uji spesifik dilakukan

dengan menambahkan reagen (pereaksi) tertentu yang akan memberikan larutan atau

endapan berwarna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu.

Dalam pelaksanaan analisis kualitatif anorganik banyak digunakan reaksi-reaksi

yang melibatkan pembentukan ion kompleks. Suatu ion atau molekul kompleks terdiri

dari satu atom pusat dan sejumlah ligan yang terikat dengan atom pusat tersebut. Atom

pusat memiliki bilangan koordinasi tertentu yang menunjukkan jumlah ruangan yang

tersedia di sekitar atom pusat.

Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi

basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam

larutan. Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunakan untuk analisis

semimikro dengan hanya modifikasi kecil.

4
Pembentukan kompleks dalam analisa kualitatif digunakan untuk :

1. Uji-uji spesifik

Beberapa reaksi pembentukan kompleks yang sangat peka dan spesifik dapat

digunakan untuk identifikasi ion. Berikut ini beberapa reaksi pembentukan kompleks

yang sering digunakan dalam analisis kualitatif:

Cu2+(biru) + 4NH3- [Cu(NH3)4]2+(biru tua)

Fe3+ SCN- [Fe(SCN-)6]3-

Ni2+ dimetilglioksim(DMG)

2. Penutupan (masking)

Ketika menguji suatu ion spesifik dengan suatu pereaksi, mungkin akan muncul

gangguan karena adanya ion lain yang ada dalam larutan. Gangguan ini dapat dicegah

dengan menambahkan pereaksi yang disebut zat penutup, yang membentuk kompleks

yang stabil dengan ion pengganggu. Ion yang akan diidentifikasi tidak perlu lagi

dipisahkan secara fisika. Misalnya, pada uji kadmium dengan H2S dengan adanya

tembaga. Ion tembaga dapat bereaksi dengan H2S juga, karena itu perlu ditutupi dengan

cara pembentukan kompleks dengan CN- menjadi [Cu(CN)4]2-, dimana kompleks

tetrasiano ini tidak akan membentuk endapan tembaga sulfida. Sedangkan kompleks

[Cd(CN)4]2- tetap dapat membentuk endapan kadmium sulfida.

3. Pelarutan kembali endapan

Pembentukan kompleks dapat menyebabkan kenaikan kelarutan, sehingga suatu

endapan dapat larut kembali. Contohnya pada endapan AgCl jika ditambahkan NH3

5
maka endapan tersebut akan larut kembali. Hal ini terjadi karena terbentuknya kompleks

Ag+ dengan NH3membentuk kompleks [Ag(NH3)2]+.

B. Analisis Kation

Analisis kation dapat memberikan kepastian hasil uji jika dalam sampel

mengandung suatu macam kation. Untuk itu diperlukan metode pemisahan kation dari

campurannya. Pemisahan kation cara-caranya pada prinsipnya dilakukan adalah

sebelum uji reaksi dilakukan kation dipisahkan terlebih dahulu dari campurannya.

Setelah kation dipisahkan kemudian dilakukan uji reaksi yang dapat dilihat hasilnya

yaitu endapan atau warna keduanya. Cara ini membutuhkan sampel yang agak banyak

lebih kurang 10 mL tergantung kepekaan larutan sampel.

Kation-kation golongan pertama membentuk klorida-klorida yang tidak larut.

Namun, timbal klorida sedikiut lairut dalam air, dan karena itu timbal tidak pernah

mengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida encer. Kelarutan

merkurium (I) sulfat terletak diantara kedua zat diatas. Bromida dan iodida juga tidak

larut, seangkan pengendapan timbal halida tidak sempurna dan endapannya mudah larut

dalam air panas. Asetat-asetat lebih mudah larut, meskipun perak asetat bisa mengendap

dari larutan yang agak pekat. Hidroksida dan karbonat akan diendapkan dengan

reagensia yang jumlahnya ekuivalen. Kation golongan 1 mengandung kation logam

yang terendapkan sebagai senyawa klorida yang tidak larut. Kation-kation ini dapat

diendapkan dengan pereaksi asam klorida.

6
Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu kelompok kation dari

larutannya. Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari larutan dengan cara

sentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang lain. Larutan yang masih berisi

sebagian besar kation kemudian diendapkan kembali membentuk kelompok kation baru.

Jika dalam kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapa kation maka

kation-kation tersebut dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil,

demikian seterusnya sehingga pada akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk satu

kation. Jenis dan konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH larutan dilakukan untuk

memisahkan kation menjadi beberapa kelompok.

Kation-kation golongan kedua menurut tradisi dibagi kedalam dua sub

golongan, sub golongan tembaga dan dan sub golongan arsenik. Dasar teori dari

pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam ammonium polisulfida.

Sementara sulfida dari golongan tembaga tak larut dalam reagensia ini, sulfida dari sub

golongan arsenik melarut dengan membentuk garam ion.

C. Analisis Anion

Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan

jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron

untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam

dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari kation dan anion.

Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang

terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+,

7
Fe3+, S22-, dan N3-, Na+ dan Cl- Ion-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini

mengandung hanya satu atom.

Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif

lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan

minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan sebagai

berikut :

1. Golongan sulfat:

SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33- -, Cr2O42-, AsO43-,AsO33-. Anion-anion ini

mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.

2. Golongan halida :

Cl-, Br-, I, S2-

Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).

3. Golongan nitrat :

NO3-, NO2-,C2H3O2-.

Semua garam dari golongan ini larut. NO3-, NO2-, CH3OO- .

Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada

analisis anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji analisis

anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan

kelarutannya.

8
BAB III

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. UJI KATION 1
Hari/tanggal : Selasa,29 Oktober 2013
Alat dan bahan:
- Tabung reaksi + rak - Larutan Pb2 ( NO3 )2 1%
- Pipet tetes - Larutan HgNO3 1%
- Sikat tabung - Aquadest
- Larutan AgNO3 1%

Pereaksi :
- HCl 2 N
- NaoH 1 %
- NH4OH
- K2CrO41%
- NH4OH pekat

Prosedur kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Saiapkan 12 tabung reaksi
3. Ambil 3 tabung reaksi bersih dan isi masing-masing tabung dengan sampel
berikut :
- Tabung pertama isi 2 cc AgNO3 1%
- Tabung kedua isi 2 cc Pb2(NO3)2 1%
- Tabung ketiga isi 2 cc HgNO3 1%
4. Tabung bekas percobaan di cuci bersih, kemudian percobaan diulangi seperti
pada nomor 1 di atas,tetapi reagen yang ditambahakan adalah NaoH 1% tetes
sampai berlebihan (kira-kira 5 ml).
5. Percobaan yang sama dilakukan, tetapi reagen diganti berturut-turut dengan :
- NH4OH pekat
- KI 10 %
- K2CrO4 1 %
6. Campur kan masing-masin gtabung dengan larutan yang berbeda-beda yaitu 5
tetes HCl 3 tetes.
7. Amati hasil reaksi dan foto hasil reaksi baik sebelum mau pun sesudah .

9
NO SAMPEL SEBELUM SAMPEL+REAGENT REAKSI KIMIA KETERANGAN
1 Pb Pb(CH3COO)2+HCl
(Tidak berwarna)

Pb(CH3COO)2+HCl PbCl +2CH3COOH Endapan Putih

Pb(CH3COO)2+NaOH

Pb(CH3COO)2+NaOH Endapan Putih


Pb(OH)2+2NaCH3COO

Pb(CH3COO)2+KI

Pb(CH3COO)2+KI PbI2+2KCH3COO Endapan kuning


muda

10
Pb(CH3COO)2+K2CrO4 Pb(CH3COO)2+K2CrO4 Endapan kuning
PbCrO4+2KCH3COO muda

2 Hg HgNO3+HCl
(Tidak berwarna)

HgNO3+HCl HgCl + HNO3 Endapan putih

HgNO3+NaOH

HgNO3+NaOH HgOH+NaNO3 Endapan hitam

11
SAMPEL +REAGENT REAKSI KIMIA KETERANGAN
HgNO3+KI

HgNO3+KI HgI + KNO3 Endapan Hijau Muda

HgNO3+K2CrO4

HgNO3+K2CrO4 Hg2CrO4+2KNO3 Endapan merah

Ag AgNO3+HCl
(Tidak berwarna)

AgNO3+HCl AgCl + HNO3 Endapan putih

12
SAMPEL+REAGENT REAKSI KIMIA KETERANGAN
AgNO3+NaOH

AgNO3+NaOH AgOH+NaNO3 Endapan Coklat

AgNO3+KI

AgNO3+KI AgI+KNO3 Endapan kuning

13
AgNO3+K2CrO4

AgNO3+K2CrO4 Ag2CrO4+2KNO3 Endapan Merah

14
Pembahasan

Sebelum direaksikan dengan reagent,semua sampel tidak berwarna.setelah


direaksikan atau ditetesi reagent yang ada, semua sampel mengalami perubahan seperti
yang ada didalam tabel.

1.Pb

a.larutan Pb(CH3COO)2 ditetesi dengan HCl,mengalami perubahan dari yang


semulanya tidak berwarna menjadi endapan putih.reaksi kimianya,

Pb(CH3COO)2+HCl PbCl +2CH3COOH

b.larutan Pb(CH3COO)2 yang ditetesi dengan NaOH juga mengalami perubahan yang
sama yaitu endapan putih,reaksi kimianya sebagai berikut,

Pb(CH3COO)2+NaOH Pb(OH)2+2NaCH3COO

c.larutan Pb(CH3COO)2 ditetesi reagent KI mengalami perubahan yaitu endapan kuning


muda dan reaksi kimianya,

Pb(CH3COO)2+KI PbI2+2KCH3COO

d.larutan Pb(CH3COO)2 ditambahkan atau ditetesi reagent K2CrO4 juga mengalami


perubahan yang sama seperti ditambahkan KI yaitu endapan kuning muda,dengan reaksi
kimianya ialah Pb(CH3COO)2+K2CrO4 PbCrO4+2KCH3COO.

2.Hg

a.larutan HgNO3direaksikan dengan reagent HCl juga mengalami perubahan,menjadi


endapan putih dengan reaksi kimianya,

HgNO3+HCl HgCl + HNO3.

b.larutan HgNO3 ditambahkan reagent NaOH ,berubah menjadi endapan hitam,reaksi


kimianya,

HgNO3+NaOH HgOH+NaNO3

c.larutan HgNO3 ditetesi dengan reagent KI ,mengalami perubahan yaitu endapan hijau
muda dengan reaksi kimianya HgNO3+KI HgI + KNO3

15
d.larutan HgNO3 ditambahkan dengan reagent K2CrO4 juga mengalami perubahan yaitu
endapan merah,dengan reaksi kimianya,

Pb(CH3COO)2+K2CrO4 PbCrO4+2KCH3COO

3.Ag
a.larutan AgNO3 ditambahkan reagent HCl mengalami perubahan dari tidak berwarna
menjadi endapan putih,reaksi kimianya,

AgNO3+HCl AgCl + HNO3

b.larutan AgNO3 ditambahkan dengan reagent NaOH mengalami perubahan warna dan
terdapat endapan yaitu endapan coklat dengan reaksi kimianya sebagai berikut,

AgNO3+NaOH AgOH+NaNO3

c.larutan AgNO3 ditambahkan dengan reagent KI juga mengalami perubahan warna dan
terdapat endapan yaitu endapan kuning dengan reaksi kimianya sebagai berikut

AgNO3+KI AgI+KNO3

d.larutan AgNO3 ditambahkan dengan reagent K2CrO4 juga mengalmi perubahan warna
dan terdapat endapan yaitu endapn merah dengan reaksi kimianya,

AgNO3+K2CrO4 Ag2CrO4+2KNO3

16
2. UJI KATION 2
Hari/Tanggal : Selasa,5 November 2013
Alat dan Bahan:

A. Tabung reaksi F. KCN 10%

B. Rak G. H2C

C. Sikat tabung H. KI 10%

D. Batang pengaduk I. Na2CO3 10%

E. NH4OH pekat J. Aquadest

Pereaksinya:

Larutan CuSo4 1%

Larutan cd (No3)2 1%

Larutan Hgcl2 1%

Larutan Na2H4SO4 atau Na2H4SO3 1%

Larutan sbcl 1%

Larutan snc3/sncl 1%

NaoH 10%

Gas H2S

AgNo3 1%

Prosedur kerja
a. Ambil 4 buah tabung reaksi yang bersih dan isi dengan sampel berikut:

Tabung pertama isi 2 cc CuSO4 1%

17
Tabung kedua isi 2 cc Cd(NO3)2 1%

Tabung ketiga isi 2 cc HgCl2 1%

Tabung keempat isi 2 cc Bi(NO3)2 1%

Ke dalam tiap tabung di tambahkan tetes demi tetes reagent NaOH 4 N (encer)
sampai berlebihan, kira-kira 3/4 tabung. Amati apa yang terjadi.

a. Cuci tabung sampai bersih kemudian tambahkan tetes demi tetes reagant
NH4OH pekat sampai berlebihan.
b. Kerjakan hal yang sama dengan reagant berikut:
Na2CO3 10%
KCN 10%
KI 10%
H2S

18
N Sampel Sampel + reagent reaksi Keterangan
o
1 CuSO4 CuSO4 + Na2CO3 CuCO4 + Na2CO3 Biru Muda
CuCO3 + Na2CO4

CuSO4 + 2KI CuSO4 + 2KI Hijau


CuI2 + K2SO4

CuSO4 + 2KCN CuSO4 + 2KCN Merah


Cu(CN)2 + K2SO4 Bata

19
2 Cd(NO3)2 Cd(NO3)2 + Na2CO3 Cd(NO3)2+2NO2C03
CdCO3+2Na2NO3

Putih

Cd(NO3) + KCN Cd(NO3)2 + 2KCN


Cd(CN)2+ K2NO3
Putih

Cd(NO3) +2 KI Cd(NO3)2+2Kl Kuning


Cd I2 +KNO3 Muda

3 HgCl2 HgCl2 + Na2CO3 HgCl2+ Na2 CO3 Merah


HgCO3+ 2NaCl Bata

20
HgCl2 + KCN HgCI2 + 2KCN Kuning
Hg(CN)2+2KCl

HgCl2 + KI HgCl2 + 2 Kl Orange


Hgl2+2kCl

4 Bi(NO3)2 Bi(NO3)2 + Na2CO3 Bi(NO3)2+Na2NO3 Putih


BiCO3 +2NaNO3

Bi(NO3)2 + KCN Bi(NO3)2 + 2KCN Coklat


Bi (CN)2 +2KNO3

21
Bi(NO3)2 + KI
Bi(NO3)2 + 2Kl
Bi I2 + 2KNO3 orange

22
Pembahasan

Pada percobaan kation golongan II A dengan menggunakan tabung reaksi


masing masing diisi oleh 4 sampel yaitu:

1. Cd(NO3)2
2. Bi(NO3)2
3. HgCl2
4. CuSO4

Keempat sampel yang diuji cobakan direaksikan menggunakan reagent KI, KCN dan
CuSO4. Hasil percobaan diperoleh:

1. Sampel Cd(NO3)2
a. Cd(NO3)2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna putih
susu.
b. Cd(NO3)2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna putih
susu.
c. Cd(NO3)2 direaksikan dengan KI tidak menghasilkan endapan dan tidak
berwarna.
2. Sampel Bi(NO3)2
a. Bi(NO3)2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna putih.
b. Bi(NO3)2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna putih.
c. Bi(NO3)2 direaksikan dengan KI tidak menghasilkan endapan hanya saja
menghasilkan larutan kuning.
3. Sampel HgCl2
a. HgCl2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna merah
bata.
b. HgCl2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna kuning.
c. HgCl2 direaksikan dengan KI menghasilkan endapan warna orange.
4. Sampel CuSO4

23
a. CuSO4 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna biru
muda.
b. CuSO4 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna biru.
c. CuSO4 direaksikan dengan KI menghasilkan endapan warna coklat.

24
3.UJI KATION 3.

Hari/tanggal :Selasa,12 November 2013


Alat dan Bahan :
- Tabung reaksi + rak
- Pipet tetes
- Pipet volume
- Sikat tabung
- aquadest
Sampel : Reagent :
- Larutan FeSO4 1 % NaOH
- Larutan Al2(SO4)3 1 % K3Fe(CN)6
- Larutan ZnSO4 1 % K4Fe(CN)6
- Larutan Co(NO3)3 1 % K2CrO4
- Larutan (CH3COOH)2Ni 1 %
- Larutan MnSO4
Prosedur kerja
A. Uji Kation Golongan III A (Golongan Besi)
1. Ambil 4 buah tabung reaksi yang bersih, kemudian isi dengan sampel
berikut :
a. Tabung pertama isi 2 cc larutan FeSO4 1%
b. Tabung kedua isi 2 cc larutan Al2(SO4)3 1 %
2. Tambahkan 3-5 tetes reagent NaOH kedalam tabung reaksi yang
berisi larutan kation.
3. Homogenkan kedua larutan
4. Lihat hasil reaksi dan endapan yang terjadi
5. Lakukan cara yang sama pada reagent lain.
B. Uji kation golongan III B
1. Ambil tabung reaksi ang bersih dan isi masing-masing tabung dengan
sampel berikut :

25
a. Tabung reaksi isi 2 cc ZnSO4
b. tabung reaksi isi 2 cc larutan Co(NO3)3
c. tabung reaksi isi 2 cc larutan CH3COOH
d. tabung reaksi isi 2 cc larutan MnSO4
2. Tambahkan 3-5 tetes reagent NaOH kedalam tabung reaksi yang
berisi larutan kation
3. Homogenkan kedua larutan
4. Lihat hasil reaksi dan endapkan yang terjadi
5. Lakukan cara yang sama pada reagen lain.

26
N SAMPEL SAMPEL + REAKSI KETERANGAN
O REAGENT

1 FeSO4 FeSO4 + FeSO4 + NaOH FeOH+


NaOH Na2SO4

FeSO4 + 3 FeSO4 + 2 K3Fe(CN)6


K3Fe(CN)6 Fe3(Fe(CN)6)2 + 3 K2SO4

FeSO4 + 2 FeSO4 + K4Fe(CN)6


K4Fe(CN)6 Fe2Fe(CN6)2 + 2 K2SO4

2 Al2(SO4)3 Al2(SO4)3 Al2(SO4)3 + 6 NaOH orange kecoklatan


+ 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4
NaOH
Al2(SO4)3 + Al2(SO4)3 + 2 K3Fe(CN)6
K3Fe(CN)6 2 AlFe(CN)6 + 3K2SO4

27
Al2(SO4)3 + 2 Al2(SO4)3 + 3 K4Fe(CN)6
K4Fe(CN)6 Al4(Fe(CN)6)3 + 6 K2SO4

A. Golongan III B
NO SAMPEL SAMPEL + REAKSI KETERANGAN
REAGENT
1 ZnSO4 ZnSO4 + K2CrO4 ZnSO4 + K2CrO4
ZnCrO4 +K2SO4

2 Co(NO3)3 Co(NO3)3 + K2CrO4 2Co(NO3)3+ 3K2CrO4


Co2(CrO4)3+ 6KNO3

3 CH3COOH CH3COOH + 2CH3COOH + K2CrO4


K2CrO4 H2CrO4+ 2KCH3COO

4 MnSO4 MnSO4 + K2CrO4 MnSO4 + K2CrO4


MnCrO4 + K2SO4

28
Pembahasan
Pada perobaan kation golongan III A dan III B diberlakukan 6 sampel untuk
mengetahui adanya perubahan warna yang terjadi yaitu :
1. FeSO4
2. Al2(SO4)3
3. ZnSO4
4. Co(NO3)3
5. MnSO4
6. CH3COOH2Ni
Keenam sampel masing-masing direaksikan dengan reagen NaOH, K4Fe(CN)6,
K3Fe(CN)6. Hasil percobaan diperoleh :

A. Sampel FeSO4
- FeSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna orange kecoklatan dan
menghasilkan endapan.
- FeSO4 ditambahkan reagen K3Fe(CN)6 menghasilkan warna biru kehitaman dan
menghasilkan endapan.
- FeSO4 ditambahkan reagen , K4Fe(CN)6 menghasilkan warna hijau kebiru
biruan dan menghasilkan endapan.
B. Sampel Al2(SO4)3
- Sampel Al2(SO4)3 ditambahkan reagen NaOH tidak mengalami perubahan
warna.
- Sampel Al2(SO4)3 ditambahkan reagen K3Fe(CN)6 menghasilkan warna hijau
- Sampel Al2(SO4)3 ditambahkan reagen , K4Fe(CN)6 tidak mengalami perubahan
warna.
C. Sampel ZnSO4
- Sampel ZnSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna kuning dan
mengalami endapan.
D. Sampel Co(NO3)3

29
- Sampel Co(NO3)3 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna coklat dan
mengalami endapan.
E. Sampel MnSO4
- Sampel MnSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna putih
kekuningan dan menghasilkan endapan.
F. Sampel CH3COOH2Ni
- Sampel CH3COOH2Ni ditambahkan reagen NaOH tidak mengalami perubahan
warna.
Pada percobaan uji kation golongan III A dan golongan III B terjadi beberapa
kesalahan. Pada sampel Al2(SO4)3 yang apabila direaksikan dengan reagen NaOH
maka akan menghasilkan endapan putih tetapi pada percobaan kami lakukan tidak
mengalami perubahan warna seperti warna aslinya.

Pada percobaan uji kation golongan III B, sampel Co(NO3)3 yang apabila
direaksikan dengan reagen NaOH harusnya menghasilkan endapan hijau bukan
coklat.

Semua kesalahan yang terjadi selama melakukan percobaan itu dikarnakan


beberapa hal diantaranya sampel dan juga reagen yang digunakan saat peraktikum
telah lama (tidak layak untuk digunakan), alat yang digunakan kurang bersih
sehingga menyebatkan adanya reaksi lain selain sampel dan reagen yang diuji.

30
4.UJI KATION IV

Hari/tanggal : 19 November 2013


Alat dan Bahan
Tabung reaksi K 2 CrO4
Pipet tetes K 2 CrO7
Rak tabung Ba (NO3 )2
NaOH Ca (NO3 )2
H2 SO4
Prosedur kerja :
a) Ambil 3 tabung reaksi, masing-masing isi dengan :
Tabung pertama isi 2 cc larutan Ba (NO3 )2
Tabung kedua isi 2 cc larutan Ca (NO3 )2
Tabung ketiga isi 2 cc larutan Sr (NO3 )2
b) Lakukan hal yang sama untuk reagent NaOH 4 N
c) Lakukan hal yang sama untuk reagnet :
H2 SO4
Na2 CO2
K 2 CrO4
K 2 CrO7

1) TABEL HASIL PENGAMATAN


No. Sampel Sampel + Pereaksi Reaksi Ket.
1. Ca (NO3 )2 Ca(NO3 )2 + NaOH Ca (OH)2+ NaNO3 Putih
Ca(NO3 )2 + H2 SO4 Ca SO4 + HNO3 Tidak
Berwarna
Ca(NO3 )2 + Na2 CO3 Ca CO3 + NaNO3 Putih
Kebiruan
Ca(NO3 )2 + Ca Cr O4 + KnO3 Kuning

31
K 2 CrO4 Emas

Ca(NO3 )2 + Ca Cr O7 + KnO3 Kuning


K 2 CrO7 Emas

2. Ba(NO3 )2 Ba(NO3 )2 + Ba (OH)2 + Hijau


NaOH NaNO3

Ba (NO3 )2 + Ba SO4 + HNO3 Kuning


H2 SO4

Ba (NO3 )2 + Ba CO3 + Kuning


Na2 CO3 NaNO3

Ba (NO3 )2 + Ba Cr O4 + KnO3 Oranges


K 2 CrO4

Ba 7Cr O7 + KnO3
Ba (NO3 )2 + K 2 CrO Kuning

3. Sr (NO3 )2 Sr (NO3 )2 + Sr (OH)2 + NaNO3 Tidak


NaOH Berwarna

Sr (NO3 )2 + H2 SO4 Sr SO4 + Tidak


HNO3 berwarna

H2 SO4 Sr (NO3 )2 + Na2 CO3 Sr CO3 + NaNO3 Putih


Sr (NO3 )2 + K 2 CrO4 Sr Cr O4 + KnO3 Kuning
terang
Sr (NO3 )2 + K 2 CrO7 Sr Cr O7 + KnO3 Kuning

32
Ca (NO3 )2 + NaOH (Putih ) Ca (NO3 )2 + H2 SO4 (Tidak berwarna)

Ca (NO3 )2 + Na2 CO3 (Putih kebiruan) Ca(NO3 )2 + K 2 CrO4 (kuning emas)

Ca (NO3 )2 + K 2 CrO7 (kuning emas) Ba (NO3 )2 + NaOH (Hijau)

Ba (NO3 )2 + H2 SO4 (kuning ) Ba (NO3 )2 + Na2 CO3 (kuning )

33
Ba (NO3 )2 + K 2 CrO4 (orange ) Ba (NO3 )2 + K 2 CrO7 (kuning )

Sr (NO3 )2 + NaOH (tidak berwarna) Sr (NO3 )2 + H2 SO4 (tidak berwarna)

Sr (NO3 )2 + Na2 CO3 (putih) Sr (NO3 )2 + K 2 CrO4 (kuning terang)

Sr (NO3 )2 + K 2 CrO7 (kuning)

34
Pembahasan

Golongan kation ke IV yaitu Barium, Stronsium, dan Kalium. Pada


percobaan pertama yaitu Ca (NO3 )2 diteteskan 2 cc larutan NaOH menghasilkan
warna putih , warna Ca (NO3 )2 tetap pada warna semula. Ba (NO3 )2
diteteskan 2 cc larutan NaOH menghasilkan warna hijau , warna Ba (NO3 )2
mengalami perubahan dari warna semula yaitu kuning. Sr (NO3 )2 diteteskan 2
cc larutan NaOH menjadi tidak berwarna., warna Sr (NO3 )2 mengalami
perubahan dari warna putih menjadi tidak berwarna.

Pada reaksi kedua, yaitu H2 SO4. Pada percobaan pertama yaitu Sr (NO3 )2
diteteskan 2 cc larutan H2 SO4 menghasilkan warna putih, dari warna semula
Sr (NO3 )2 yaitu warna putih. Ba (NO3 )2 diteteskan 2 cc larutan H2 SO4
menghasilkan warna kuning , dari warna Ba (NO3 )2 semula yaitu warna kuning
(tidak mengalami perubahan) hal ini bisa saja terjadi karena beberapa faktor atau
karena pereaksi yang sudah tidak berfungsi. Ca (NO3 )2 diteteskan 2 cc
H2 SO4 menghasilkan warna tidak berwarna.

Pereaksi ketiga yaitu Na2 CO3 . Pada percobaan pertama yaitu Sr (NO3 )2
diteteskan 2 cc larutan Na2 CO3 tidak mengalami perubahan warna yaitu tetap
pada warna putih. Ba (NO3 )2 diteteskan 2 cc larutan Na2 CO3 menghasilkan
warna hijau , mengalami perubahan warna yaitu kuning. Ca (NO3 )2 diteteskan
2 cc larutan Na2 CO3 menghasilkan warna putih kebiruan dan mengalami sedikit
perubahan dari warna semula yaitu putih.

Pereaksi keempat yaitu K 2 CrO4 . Pada percobaan pertama yaitu Sr (NO3 )2


diteteskan 2 cc larutan K 2 CrO4 menghasilkan warna kuning dari warna semula
yaitu putih. Ba (NO3 )2 diteteskan 2 cc larutan K 2 CrO4 menghasilkan warna
oranges dari warna semula yaitu kuning. Ca (NO3 )2 diteteskan 2 cc larutan
K 2 CrO4 menghasilkan kuning keemasan dari warna semula Ca (NO3 )2 yaitu
putih.

35
Pereaksi terakhir yaitu K 2 CrO7 . Pada percobaan pertama yaitu Sr (NO3 )2
diteteskan 2 cc larutan K 2 CrO7 menghasilkan warna kuning dari warna
sebelumnya yaitu putih. Ba (NO3 )2 diteteskan 2 cc larutan K 2 CrO7
menghasilkan warna kuning dari warna semula yaitu kuning (tidak mengalami
perubahan warna). Ca (NO3 )2 diteteskan 2 cc larutan K 2 CrO7 menghasilkan
warna kuning emas dari warna semula yaitu putih.

5.UJI KATION V
Hari / Tanggal Praktikum : Selasa, 26 November 2013
Alat dan Bahan
- Tabung - NaCl - Na2HPO4
reaksi + rak - KCl - Asam pikrat
- Pipet tetes - NaOH - Asam tartrat
- MgSO4 - Na2CO3
Prosedur Kerja
1. Ambil 3 buah tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc MgSO4, lalu bubuhi
reagen berikut:
a. Tabung pertama isi dengan reagen NaOH 5 tetes.
b. Tabung kedua isi dengan reagen Na2CO3 4 tetes.
c. Tabung ketiga isi dengan reagen Na2HPO4 3 tetes.
2. Ambil 2 buah tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc NaCl, lalu tambahkan
reagen berikut:
a. Tabung pertama isi dengan reagent Asam pikrat 3 tetes.
b. Tabung kedua isi dengan reagent Asam tartrat 3 tetes.
3. Ambil 2 tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc KCl, lalu tambahkan reagent
berikut:
a. Tabung pertama isi dengan reagen Asam pikrat 3 tetes.
b. Tabung kedua isi dengan reagen Asam pikrat 3 tetes.
4. Amati hasil reaksi / foto hasil reaksi baik sebelum dan sesudah reaksi.

36
5. Tabel Hasil Pengamatan
No Sampel Sampel + Reaksi - Reaksi keterangan
Reagen
1. MgSO4
MgSO4 + 2NaOH Larutan
Mg(OH)2 + Na2
SO4

MgSO4+Na2CO3 Larutan
MgCO3+ NaSO4

MgSO4+Na2HPO4 Larutan
Mg HPO4 + Na2SO4

37
2. NaCl
2 NaCl + H2C4O6 Larutan
Na2C4O6 +2HCl

8 NaCl+ H8C6(NO2) Larutan


Na8C6(NO2)3+8HCl

3. KCL
2 KCl + H2C4O6 Larutan
K2C4O6 + 2HCl

8 KCl + H8C6(NO2)3 Larutan


K8C6(NO2)3 + 8HCl

38
Pembahasan
Kation merupakan ion yang bermuatan positif. Kation pada golongan V
terdiri dari Mg2+ , Na+ , NH4+ , k+. Pada percobaan ini dilakukan pencampuran
dengan larutan lain untuk mengetahui adanya perubahan warna yang terjadi.
Dalam praktikum ini analisa yang di gunakan yaitu analisa kering meliputi
pemeriksaan organoleptis (warna,bau,rasa) dan pemanasan. Analisis campuran
kation-kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik dalam golongan
dan selanjutnya di ikuti masing-masing.
Percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu uji kation golongan
V (golongan sisa). Praktikum ini bertujuan untyk menentukan hasil reaksi, segi
warna, bentuk maupun bau. Reagen yang di gunakan untyk mereaksikan antara
lain NaOH, Na2CO3, Na2HPO4, Asam pikrat, Asam tartrat. Semua sampel dan
reagen tersebut merupakan sampel dan reagen (larutan) yang di buat dalam
konsentrasi dan komposisi tertentu agar dapat bereaksi meninggalkan endapan
ataupun perubahan warna.
Adapun hasil dari masing-masing sampel itu berbeda seperti MgSO4
yang telah ditambahkan dengan Na2CO3 hasil reaksinya putih susu dan yang
telah di tambahkan dengan reagen NaOH hasil warnanya bening 2 lapisan , dan
tidak terjadi perubahan warnaseperti: NaCl dan KCl yang telah di tambahkan
dengan reagen Asam tartrat tidak terjadi perubahan warna atau tetap
jernih(bening) dan MgSO4 yang di tambahkan dengan reagen Na2HPO4 tidak
terjadi perubahan warna atau tetap bening, , serta adapula yang hasil reaksinya
sama seperti: NaCl dan KCl yang di telah di tambahkan dengan reagen Asam
pikrat perubahan warna yang di hasilkan yaitu kuning terang

39
6.UJI KATION VI

Hari/Tanggal : Selasa, 03 Desember 2013


Alat dan Bahan
1. Alat
Tabung reaksi/ Tabung Batang Pengaduk

centrifuge Sendok setan

Beaker glass Pipet tetes

Penangas listrik Kaca arloji

Penjepit tabung Labu ukur

Rak tabung Neraca analitik

2. Bahan Larutan AgNO3

Aquades NaCl

Larutan Na2CO3 KI

Larutan HNO3 KBr

Prosedur kerja

1) Buat dahulu estrak sodanya cara membuatnya : Larutkan 8 gram Na2CO3


dalam 50 mL aquadest lalu larutan tersebut masukkan ke dalam labu
ukur kemudian panaskan di atas penangas air selama 10 menit. Setelah
reaksi sempurna angkat campuran tadi dan saring selagi panas melalui
kertas saring. Filtratnya ditampung dalam tabung reaksi yang bersih.
2) Analisa ion Cl-

40
1 ml larutan estrak soda diasamkan dengan larutan HNO3 6 M,

kemudian tambahkan larutan AgNO3 0,1 M terjadi endapan putih yang

larut dalam ammonium karbonat

3) Analisa ion Br-

1 ml larutan estraksoda diasamkan dengan HNO3 6 M, kemudian

tambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 0,1 M terjadi endapan kuning

yang tidak larut dalam ammonium karbonat

4) Analisa ion I-

1 ml larutan estraksoda diasamkan dengan HNO3 6 M, kemudian

tambahkan beberapa tetes larutan AgNO3 0,1 M terjadi endapan kuning

yang tidak larut dalam ammonium karbonat.

41
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1) Uji Ion Cl-

Sampel Sampel

+ Hasil + Hasil

pereaksi pereaksi

NaCl \

(ES)

+
NaCl
HNO3
(ES)
+
+
AgNO3
HNO3

Tidak berwarna
putih

42
2) Uji Ion Br-

Sampel Sampel

+ +
Hasil Hasil
pereaksi

pereaksi

KBr

KBr (ES)

(ES) +

+ HNO3

HNO3 +

AgNO3

Tidak berwarna kuning

43
3) Uji ion I-

Sampel Sampel

+ +

pereaksi Hasil Hasil

pere

aksi

KI

KI (ES)

(ES) +

+ HNO3

HNO3 +

AgNO3

Tidak berwarna putih

44
Reaksi kimis
1) Ion Cl-
NaCl + HNO3 NaNO3 + HCl

NaCl + AgNO3 NaNO3 + AgCl

2) Ion Br-

KBr + HNO3 KNO3 + HBr

KBr + AgNO3 KNO3 + AgBr

3) Ion I-

KI + HNO3 KNO3 + HI

KI + AgNO3 KNO3 + AgI

Pembahasan

Anion adalah ion yang memiliki muatan negatif, sehingga ia lebih cenderung

menerima elektron untuk mencapai kesetimbangan. Pada percobaan ini yang

diuji adalah Cl-, Br-, I-.

Pada percobaan 1 ketika estrak soda NaCl diasamkan dengan larutan HNO3

larutan yang dihasilkan adalah larutan yang tidak berwarana (bening) kemudian

ketika diteteskan larutan AgNO3 larutan yang dihasilkan berwarna putih dan

terbentuk endapan. Ini berarti dalam larutan ini positif mengandung ion Cl-.

Pada percobaan 2, hasil pengamatan menunjukkan positif adanya anion Br-

pada larutan. Hasil ini terlihat pada penambahan HNO3 yang menghasilkan

45
larutan yang lebih bening (tidak berwarna) . Ini disebabkan oleh asam bebas

yang dihasilkan oleh I- berupa cairan tak berwarna. Namun ketika ditambahkan

AgNO3 dia menjadi lain, yaitu terbentuk endapan kuning . Dengan

terbentuknya endapan inilah dapat membuktikan bahwa adanya ion tersebut (Br-

).

Pada percobaan 3 terjadi kesalahan reaksi. Ketika estrak soda KI diasamkan

dengan larutan HNO3 larutan yang dihasilkan adalah larutan yang tidak

berwarana (bening) kemudian ketika diteteskan larutan AgNO3 larutan yang

dihasilkan berwarna putih dan terbentuk endapan. Seharusnya ketika KI

ditambahkan larutan AgNO3 menghasilkan larutan yang berwarna kuning dan

endapan kuning bukan warna dan endapan putih. Kemungkinan hal ini terjadi

karena larutan sampel I- yang dipakai sudah lama sehingga hasil reaksinya

kurang tepat dan tidak sesuai dengan seharusnya. Selain itu hal ini juga terjadi

karena karena reagen yang dibuat tidak sesuai dengan prosedur dan kurang

bersihnya alat alat praktikum, sehingga mungkin larutan terkontaminasi

sehingga warna yang dihasilkan tidak tepat.

46
7.UJI KATION VII

Hari/Tanggal Praktikum : Selasa, 10 Desember 2013

Alat dan Bahan

- 2 tabung reaksi - Ion Tiosianat (CNS)

- 1 rak tabung - Ion Oksalat (C2O4)

- Pipet tetes - HCl

- Beaker glass - BaCl2

- Objek glass - CaCl2

- Ion Tiosulfat (S2O3) - FeCl3

Prosedur Kerja

1. Siapkan 2 tabung reaksi dan 1 objek glass

2. Masukan masing-masing 1ml pada 2 tabung reaksi dan satu tetes pada objek

glass

3. Semua sampel kemudian ditambahkan dengan 1ml HCl didua tabung reaksi

dan satu tetes pada objek glass

4. Kemudian semua sampel yang berisi tiosulfat yang telah diasamkan dengan

HCl ditambahkan dengan 1ml BaCl2, tabung yang berisi tiosianat yang juga

telah diasamkan sebelumnya dengan HCl ditambahkan dengan 1 ml FeCl3,

serta larutan yang ada di objek glass di tambahkan dengan 1 tetes CaCl2

5. Amati perubahan yang terjadi baik dari segi warna, bau maupun endapan

yang dibentuk

6. Ambil gambar atau foto hasil yang diperoleh disetiap perubahan yang terjadi

47
A. Tabel Hasil Pengamatan

No Sampel Sampel + Reagen Reaksi Kesimpula

1 Tiosianat KCNS + HCl Endapan

KCl + HCNS merah

daging

3KCNS + FeCl3

3KCl + Fe(CNS)3

2 Tiosulfat Na2S2O3 + 2HCl Endapan

2NaCl + H2S2O3 putih

Na2S2O3 + BaCl2

2NaCl + BaS2O3

48
3 Oksalat H2C2O4 + 2HCl Kristak

2HC + H2C2O4 Amplop

H2C2O4 + CaCl2

2HCl + CaC2O4

Pembahasan

Anion merupakan ion yang bermuatan negatif. Anion yang diujikan pada

praktikum kali ini adalah Tiosianat, Tiosulfat, dan anion Oksalat. Dimana warna awal

dari masing-masing sampel adalah jernih atau bening.

Pada percobaan kali ini dilakukan pencampuran dengan larutan lain untuk

mengetahui adanya perubahan warna yang terjadi. Dalam praktikum ini analisa yang di

gunakan yaitu analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna,bau,rasa) dan

pemanasan. Analisis campuran anion-anion tidak memerlukan pemisahan secara

sistematik dalam golongan seperti yang dilakukan pada analisa kation.

Praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik anion dalam

larutan tertentu serta perubahan-perubahan yang terjadi yang ditandai dengan

terbentuknya endapan. Reagen yang di gunakan untuk mereaksikan antara lain BaCl2,

FeCl3, dan CaCl2. Semua sampel dan reagen ters

49
ebut merupakan sampel dan reagen (larutan) yang di buat dalam konsentrasi dan

komposisi tertentu agar dapat bereaksi meninggalkan endapan ataupun perubahan

warna.

Adapun hasil dari masing-masing sampel itu berbeda seperti anion Tiosianat

yang diasamkan terlebih dahulu menggunakan HCl dan mengalami perubahan warna

menjadi warna pink kemudian direaksinkan dengan reagen FeCl3 dan membentuk

endapan merah daging. Sementara itu anion Tiosulfat yang juga telah diasamkan

dengan HCl terlebih dahulu mengalami perubahan warna yang sama seperti pada anion

tiosianat yaitu warna pink, kemudian direaksikan dengan menggunakan reagen BaCl2

dan membentuk endapan putih. Terakhir anion oksalat yang direaksikan pada objek

glass yang sama seperti anion-anion sebelumnya yang juga direaksikan menggunakan

HCl terlebih dahulu sehingga mengalami perubahan warna menjadi gumpalan-

gumpalan putih dan kemudian direaksikan pula dengan reagen lain yaitu CaCl2

sehingga terbentuk kristak amplop.

50
BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Semua sampel yang diujikan, ada beberapa sampel yang mengalami perubahan.
Jadi hal ini terbukti bahwa sampel-sampel tersebut positif mengandung kation-kation
dan anion-anion yang diujikan. Perubahan warna dan endapan terjadi karena ada reaksi
kimia yang terjadi. Adapun sampel yang tidak mengalami perubahan walupun terdapat
jenis-jenis kation dan anion yang digunakan,mungkin disebabkan oleh beberapa
faktor,salah satunya dari kondisi alat dan bahan (sampel maupun reagent/pereaksi) yang
digunakan.

B.Saran

1.Dalam melakukan percobaan,sebaiknya perhatikan alat dan bahan yang diuji,karena

alat dan bahan dapat mempengaruhi perubahan yang terjadi.

2. Amati segala perubahan yang terjadi.

3. Catat segala perubahan yang berarti yang terjadi.

4. Fotolah setiap perubahan yang terjadi dan simpan dengan benar.

51
DAFTAR PUSTAKA

G. Svehla. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro,

ed.5 PT. Kalman Media Pusaka. Jakarta.

Penuntun dan Laporan Praktikum Kimia Analitik Kualitatif. Politeknik Kesehatan

Kemenkes Makassar.

52

Anda mungkin juga menyukai