PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang
Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimisi komponen-
dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam
suatu sampel. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penentapan berapa banyak suatu zat
Analisis kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu, identifikasi dan pemisahan,
diguakan dalam identifikasi kation dan anion dengan melakukan uji sesifik. Uji spesifik
larutan atau endapan warna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu.
Berdasarkan hal tersebut maka percobaan identifikasi kation dan anion ini dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara identifikasi kation secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik ?
2. Bagaimana cara identifikasi anion secara kualitatif dengan melakukan uji spesifik ?
C. Tujuan Percobaan
1
D. Manfaat Percobaan
golongan kation dan anion dan mengetahui perubhan yang terjadi jika ditambahka
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Banyak ion-ion terlarut yang kita temui di sekitar kita misalnya pada air laut,
sungai, limbah, atau pun dalam bentuk padatannya seperti pada tanah dan pupuk. Unsur
logam dalam larutannya akan membentuk ion positif atau kation, sedangkan unsur non
logam akan membentuk ion negatif atau anion. Metode yang digunakan untuk
menentukan keberadaan kation dan anion tersebut dalam bidang kimia disebut analisis
Ion-ion dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisika dan kimianya. Beberapa metode
analisis kualitatif modern menggunakan sifat fisika seperti warna, spektrum absorpsi,
spektrum emisi, atau medan magnet untuk mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi
yang rendah. Namun demikian kita juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia
sederhana yang dipunyai hampir semua laboratorium. Sifat fisika yang dapat diamati
langsung seperti warna, bau, terbentuknya gelembung gas atau pun endapan merupakan
Beberapa logam mempunyai warna nyala yang spesifik sehingga dapat dilakukan
3
2.Warna nyala beberapa logam
Analisis kualitatif berdasarkan sifat kimia melibatkan beberapa reaksi kimia seperti
reaksi asam basa, redoks, kompleks, dan pengendapan. Hukum kesetimbangan massa
Prosedur pertama kali yang biasa digunakan untuk menguji suatu zat yang tidak
diketahui adalah membuat contoh (sampel) yang dianalisis dalam bentuk cairan
(larutan). Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji terhadap ion-ion
campuran ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses
adakan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang akan diidentifikasi. Uji spesifik dilakukan
dengan menambahkan reagen (pereaksi) tertentu yang akan memberikan larutan atau
yang melibatkan pembentukan ion kompleks. Suatu ion atau molekul kompleks terdiri
dari satu atom pusat dan sejumlah ligan yang terikat dengan atom pusat tersebut. Atom
pusat memiliki bilangan koordinasi tertentu yang menunjukkan jumlah ruangan yang
Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi
basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam
4
Pembentukan kompleks dalam analisa kualitatif digunakan untuk :
1. Uji-uji spesifik
Beberapa reaksi pembentukan kompleks yang sangat peka dan spesifik dapat
digunakan untuk identifikasi ion. Berikut ini beberapa reaksi pembentukan kompleks
Ni2+ dimetilglioksim(DMG)
2. Penutupan (masking)
Ketika menguji suatu ion spesifik dengan suatu pereaksi, mungkin akan muncul
gangguan karena adanya ion lain yang ada dalam larutan. Gangguan ini dapat dicegah
dengan menambahkan pereaksi yang disebut zat penutup, yang membentuk kompleks
yang stabil dengan ion pengganggu. Ion yang akan diidentifikasi tidak perlu lagi
dipisahkan secara fisika. Misalnya, pada uji kadmium dengan H2S dengan adanya
tembaga. Ion tembaga dapat bereaksi dengan H2S juga, karena itu perlu ditutupi dengan
tetrasiano ini tidak akan membentuk endapan tembaga sulfida. Sedangkan kompleks
endapan dapat larut kembali. Contohnya pada endapan AgCl jika ditambahkan NH3
5
maka endapan tersebut akan larut kembali. Hal ini terjadi karena terbentuknya kompleks
B. Analisis Kation
Analisis kation dapat memberikan kepastian hasil uji jika dalam sampel
mengandung suatu macam kation. Untuk itu diperlukan metode pemisahan kation dari
sebelum uji reaksi dilakukan kation dipisahkan terlebih dahulu dari campurannya.
Setelah kation dipisahkan kemudian dilakukan uji reaksi yang dapat dilihat hasilnya
yaitu endapan atau warna keduanya. Cara ini membutuhkan sampel yang agak banyak
Namun, timbal klorida sedikiut lairut dalam air, dan karena itu timbal tidak pernah
merkurium (I) sulfat terletak diantara kedua zat diatas. Bromida dan iodida juga tidak
larut, seangkan pengendapan timbal halida tidak sempurna dan endapannya mudah larut
dalam air panas. Asetat-asetat lebih mudah larut, meskipun perak asetat bisa mengendap
dari larutan yang agak pekat. Hidroksida dan karbonat akan diendapkan dengan
yang terendapkan sebagai senyawa klorida yang tidak larut. Kation-kation ini dapat
6
Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu kelompok kation dari
larutannya. Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari larutan dengan cara
sentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang lain. Larutan yang masih berisi
sebagian besar kation kemudian diendapkan kembali membentuk kelompok kation baru.
Jika dalam kelompok kation yang terendapkan masih berisi beberapa kation maka
kation-kation tersebut dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil,
demikian seterusnya sehingga pada akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk satu
kation. Jenis dan konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH larutan dilakukan untuk
golongan, sub golongan tembaga dan dan sub golongan arsenik. Dasar teori dari
Sementara sulfida dari golongan tembaga tak larut dalam reagensia ini, sulfida dari sub
C. Analisis Anion
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan
jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron
untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam
dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari kation dan anion.
Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang
terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+,
7
Fe3+, S22-, dan N3-, Na+ dan Cl- Ion-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif
lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan
berikut :
1. Golongan sulfat:
2. Golongan halida :
Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat :
NO3-, NO2-,C2H3O2-.
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada
analisis anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji analisis
anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan
kelarutannya.
8
BAB III
1. UJI KATION 1
Hari/tanggal : Selasa,29 Oktober 2013
Alat dan bahan:
- Tabung reaksi + rak - Larutan Pb2 ( NO3 )2 1%
- Pipet tetes - Larutan HgNO3 1%
- Sikat tabung - Aquadest
- Larutan AgNO3 1%
Pereaksi :
- HCl 2 N
- NaoH 1 %
- NH4OH
- K2CrO41%
- NH4OH pekat
Prosedur kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Saiapkan 12 tabung reaksi
3. Ambil 3 tabung reaksi bersih dan isi masing-masing tabung dengan sampel
berikut :
- Tabung pertama isi 2 cc AgNO3 1%
- Tabung kedua isi 2 cc Pb2(NO3)2 1%
- Tabung ketiga isi 2 cc HgNO3 1%
4. Tabung bekas percobaan di cuci bersih, kemudian percobaan diulangi seperti
pada nomor 1 di atas,tetapi reagen yang ditambahakan adalah NaoH 1% tetes
sampai berlebihan (kira-kira 5 ml).
5. Percobaan yang sama dilakukan, tetapi reagen diganti berturut-turut dengan :
- NH4OH pekat
- KI 10 %
- K2CrO4 1 %
6. Campur kan masing-masin gtabung dengan larutan yang berbeda-beda yaitu 5
tetes HCl 3 tetes.
7. Amati hasil reaksi dan foto hasil reaksi baik sebelum mau pun sesudah .
9
NO SAMPEL SEBELUM SAMPEL+REAGENT REAKSI KIMIA KETERANGAN
1 Pb Pb(CH3COO)2+HCl
(Tidak berwarna)
Pb(CH3COO)2+NaOH
Pb(CH3COO)2+KI
10
Pb(CH3COO)2+K2CrO4 Pb(CH3COO)2+K2CrO4 Endapan kuning
PbCrO4+2KCH3COO muda
2 Hg HgNO3+HCl
(Tidak berwarna)
HgNO3+NaOH
11
SAMPEL +REAGENT REAKSI KIMIA KETERANGAN
HgNO3+KI
HgNO3+K2CrO4
Ag AgNO3+HCl
(Tidak berwarna)
12
SAMPEL+REAGENT REAKSI KIMIA KETERANGAN
AgNO3+NaOH
AgNO3+KI
13
AgNO3+K2CrO4
14
Pembahasan
1.Pb
b.larutan Pb(CH3COO)2 yang ditetesi dengan NaOH juga mengalami perubahan yang
sama yaitu endapan putih,reaksi kimianya sebagai berikut,
Pb(CH3COO)2+NaOH Pb(OH)2+2NaCH3COO
Pb(CH3COO)2+KI PbI2+2KCH3COO
2.Hg
HgNO3+NaOH HgOH+NaNO3
c.larutan HgNO3 ditetesi dengan reagent KI ,mengalami perubahan yaitu endapan hijau
muda dengan reaksi kimianya HgNO3+KI HgI + KNO3
15
d.larutan HgNO3 ditambahkan dengan reagent K2CrO4 juga mengalami perubahan yaitu
endapan merah,dengan reaksi kimianya,
Pb(CH3COO)2+K2CrO4 PbCrO4+2KCH3COO
3.Ag
a.larutan AgNO3 ditambahkan reagent HCl mengalami perubahan dari tidak berwarna
menjadi endapan putih,reaksi kimianya,
b.larutan AgNO3 ditambahkan dengan reagent NaOH mengalami perubahan warna dan
terdapat endapan yaitu endapan coklat dengan reaksi kimianya sebagai berikut,
AgNO3+NaOH AgOH+NaNO3
c.larutan AgNO3 ditambahkan dengan reagent KI juga mengalami perubahan warna dan
terdapat endapan yaitu endapan kuning dengan reaksi kimianya sebagai berikut
AgNO3+KI AgI+KNO3
d.larutan AgNO3 ditambahkan dengan reagent K2CrO4 juga mengalmi perubahan warna
dan terdapat endapan yaitu endapn merah dengan reaksi kimianya,
AgNO3+K2CrO4 Ag2CrO4+2KNO3
16
2. UJI KATION 2
Hari/Tanggal : Selasa,5 November 2013
Alat dan Bahan:
B. Rak G. H2C
Pereaksinya:
Larutan CuSo4 1%
Larutan cd (No3)2 1%
Larutan Hgcl2 1%
Larutan sbcl 1%
Larutan snc3/sncl 1%
NaoH 10%
Gas H2S
AgNo3 1%
Prosedur kerja
a. Ambil 4 buah tabung reaksi yang bersih dan isi dengan sampel berikut:
17
Tabung kedua isi 2 cc Cd(NO3)2 1%
Ke dalam tiap tabung di tambahkan tetes demi tetes reagent NaOH 4 N (encer)
sampai berlebihan, kira-kira 3/4 tabung. Amati apa yang terjadi.
a. Cuci tabung sampai bersih kemudian tambahkan tetes demi tetes reagant
NH4OH pekat sampai berlebihan.
b. Kerjakan hal yang sama dengan reagant berikut:
Na2CO3 10%
KCN 10%
KI 10%
H2S
18
N Sampel Sampel + reagent reaksi Keterangan
o
1 CuSO4 CuSO4 + Na2CO3 CuCO4 + Na2CO3 Biru Muda
CuCO3 + Na2CO4
19
2 Cd(NO3)2 Cd(NO3)2 + Na2CO3 Cd(NO3)2+2NO2C03
CdCO3+2Na2NO3
Putih
20
HgCl2 + KCN HgCI2 + 2KCN Kuning
Hg(CN)2+2KCl
21
Bi(NO3)2 + KI
Bi(NO3)2 + 2Kl
Bi I2 + 2KNO3 orange
22
Pembahasan
1. Cd(NO3)2
2. Bi(NO3)2
3. HgCl2
4. CuSO4
Keempat sampel yang diuji cobakan direaksikan menggunakan reagent KI, KCN dan
CuSO4. Hasil percobaan diperoleh:
1. Sampel Cd(NO3)2
a. Cd(NO3)2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna putih
susu.
b. Cd(NO3)2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna putih
susu.
c. Cd(NO3)2 direaksikan dengan KI tidak menghasilkan endapan dan tidak
berwarna.
2. Sampel Bi(NO3)2
a. Bi(NO3)2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna putih.
b. Bi(NO3)2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna putih.
c. Bi(NO3)2 direaksikan dengan KI tidak menghasilkan endapan hanya saja
menghasilkan larutan kuning.
3. Sampel HgCl2
a. HgCl2 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna merah
bata.
b. HgCl2 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna kuning.
c. HgCl2 direaksikan dengan KI menghasilkan endapan warna orange.
4. Sampel CuSO4
23
a. CuSO4 direaksikan dengan Na2CO3 menghasilkan endapan warna biru
muda.
b. CuSO4 direaksikan dengan KCN menghasilkan endapan warna biru.
c. CuSO4 direaksikan dengan KI menghasilkan endapan warna coklat.
24
3.UJI KATION 3.
25
a. Tabung reaksi isi 2 cc ZnSO4
b. tabung reaksi isi 2 cc larutan Co(NO3)3
c. tabung reaksi isi 2 cc larutan CH3COOH
d. tabung reaksi isi 2 cc larutan MnSO4
2. Tambahkan 3-5 tetes reagent NaOH kedalam tabung reaksi yang
berisi larutan kation
3. Homogenkan kedua larutan
4. Lihat hasil reaksi dan endapkan yang terjadi
5. Lakukan cara yang sama pada reagen lain.
26
N SAMPEL SAMPEL + REAKSI KETERANGAN
O REAGENT
27
Al2(SO4)3 + 2 Al2(SO4)3 + 3 K4Fe(CN)6
K4Fe(CN)6 Al4(Fe(CN)6)3 + 6 K2SO4
A. Golongan III B
NO SAMPEL SAMPEL + REAKSI KETERANGAN
REAGENT
1 ZnSO4 ZnSO4 + K2CrO4 ZnSO4 + K2CrO4
ZnCrO4 +K2SO4
28
Pembahasan
Pada perobaan kation golongan III A dan III B diberlakukan 6 sampel untuk
mengetahui adanya perubahan warna yang terjadi yaitu :
1. FeSO4
2. Al2(SO4)3
3. ZnSO4
4. Co(NO3)3
5. MnSO4
6. CH3COOH2Ni
Keenam sampel masing-masing direaksikan dengan reagen NaOH, K4Fe(CN)6,
K3Fe(CN)6. Hasil percobaan diperoleh :
A. Sampel FeSO4
- FeSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna orange kecoklatan dan
menghasilkan endapan.
- FeSO4 ditambahkan reagen K3Fe(CN)6 menghasilkan warna biru kehitaman dan
menghasilkan endapan.
- FeSO4 ditambahkan reagen , K4Fe(CN)6 menghasilkan warna hijau kebiru
biruan dan menghasilkan endapan.
B. Sampel Al2(SO4)3
- Sampel Al2(SO4)3 ditambahkan reagen NaOH tidak mengalami perubahan
warna.
- Sampel Al2(SO4)3 ditambahkan reagen K3Fe(CN)6 menghasilkan warna hijau
- Sampel Al2(SO4)3 ditambahkan reagen , K4Fe(CN)6 tidak mengalami perubahan
warna.
C. Sampel ZnSO4
- Sampel ZnSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna kuning dan
mengalami endapan.
D. Sampel Co(NO3)3
29
- Sampel Co(NO3)3 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna coklat dan
mengalami endapan.
E. Sampel MnSO4
- Sampel MnSO4 ditambahkan reagen NaOH menghasilkan warna putih
kekuningan dan menghasilkan endapan.
F. Sampel CH3COOH2Ni
- Sampel CH3COOH2Ni ditambahkan reagen NaOH tidak mengalami perubahan
warna.
Pada percobaan uji kation golongan III A dan golongan III B terjadi beberapa
kesalahan. Pada sampel Al2(SO4)3 yang apabila direaksikan dengan reagen NaOH
maka akan menghasilkan endapan putih tetapi pada percobaan kami lakukan tidak
mengalami perubahan warna seperti warna aslinya.
Pada percobaan uji kation golongan III B, sampel Co(NO3)3 yang apabila
direaksikan dengan reagen NaOH harusnya menghasilkan endapan hijau bukan
coklat.
30
4.UJI KATION IV
31
K 2 CrO4 Emas
Ba 7Cr O7 + KnO3
Ba (NO3 )2 + K 2 CrO Kuning
32
Ca (NO3 )2 + NaOH (Putih ) Ca (NO3 )2 + H2 SO4 (Tidak berwarna)
33
Ba (NO3 )2 + K 2 CrO4 (orange ) Ba (NO3 )2 + K 2 CrO7 (kuning )
34
Pembahasan
Pada reaksi kedua, yaitu H2 SO4. Pada percobaan pertama yaitu Sr (NO3 )2
diteteskan 2 cc larutan H2 SO4 menghasilkan warna putih, dari warna semula
Sr (NO3 )2 yaitu warna putih. Ba (NO3 )2 diteteskan 2 cc larutan H2 SO4
menghasilkan warna kuning , dari warna Ba (NO3 )2 semula yaitu warna kuning
(tidak mengalami perubahan) hal ini bisa saja terjadi karena beberapa faktor atau
karena pereaksi yang sudah tidak berfungsi. Ca (NO3 )2 diteteskan 2 cc
H2 SO4 menghasilkan warna tidak berwarna.
Pereaksi ketiga yaitu Na2 CO3 . Pada percobaan pertama yaitu Sr (NO3 )2
diteteskan 2 cc larutan Na2 CO3 tidak mengalami perubahan warna yaitu tetap
pada warna putih. Ba (NO3 )2 diteteskan 2 cc larutan Na2 CO3 menghasilkan
warna hijau , mengalami perubahan warna yaitu kuning. Ca (NO3 )2 diteteskan
2 cc larutan Na2 CO3 menghasilkan warna putih kebiruan dan mengalami sedikit
perubahan dari warna semula yaitu putih.
35
Pereaksi terakhir yaitu K 2 CrO7 . Pada percobaan pertama yaitu Sr (NO3 )2
diteteskan 2 cc larutan K 2 CrO7 menghasilkan warna kuning dari warna
sebelumnya yaitu putih. Ba (NO3 )2 diteteskan 2 cc larutan K 2 CrO7
menghasilkan warna kuning dari warna semula yaitu kuning (tidak mengalami
perubahan warna). Ca (NO3 )2 diteteskan 2 cc larutan K 2 CrO7 menghasilkan
warna kuning emas dari warna semula yaitu putih.
5.UJI KATION V
Hari / Tanggal Praktikum : Selasa, 26 November 2013
Alat dan Bahan
- Tabung - NaCl - Na2HPO4
reaksi + rak - KCl - Asam pikrat
- Pipet tetes - NaOH - Asam tartrat
- MgSO4 - Na2CO3
Prosedur Kerja
1. Ambil 3 buah tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc MgSO4, lalu bubuhi
reagen berikut:
a. Tabung pertama isi dengan reagen NaOH 5 tetes.
b. Tabung kedua isi dengan reagen Na2CO3 4 tetes.
c. Tabung ketiga isi dengan reagen Na2HPO4 3 tetes.
2. Ambil 2 buah tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc NaCl, lalu tambahkan
reagen berikut:
a. Tabung pertama isi dengan reagent Asam pikrat 3 tetes.
b. Tabung kedua isi dengan reagent Asam tartrat 3 tetes.
3. Ambil 2 tabung reaksi, masing-masing isi 1 cc KCl, lalu tambahkan reagent
berikut:
a. Tabung pertama isi dengan reagen Asam pikrat 3 tetes.
b. Tabung kedua isi dengan reagen Asam pikrat 3 tetes.
4. Amati hasil reaksi / foto hasil reaksi baik sebelum dan sesudah reaksi.
36
5. Tabel Hasil Pengamatan
No Sampel Sampel + Reaksi - Reaksi keterangan
Reagen
1. MgSO4
MgSO4 + 2NaOH Larutan
Mg(OH)2 + Na2
SO4
MgSO4+Na2CO3 Larutan
MgCO3+ NaSO4
MgSO4+Na2HPO4 Larutan
Mg HPO4 + Na2SO4
37
2. NaCl
2 NaCl + H2C4O6 Larutan
Na2C4O6 +2HCl
3. KCL
2 KCl + H2C4O6 Larutan
K2C4O6 + 2HCl
38
Pembahasan
Kation merupakan ion yang bermuatan positif. Kation pada golongan V
terdiri dari Mg2+ , Na+ , NH4+ , k+. Pada percobaan ini dilakukan pencampuran
dengan larutan lain untuk mengetahui adanya perubahan warna yang terjadi.
Dalam praktikum ini analisa yang di gunakan yaitu analisa kering meliputi
pemeriksaan organoleptis (warna,bau,rasa) dan pemanasan. Analisis campuran
kation-kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik dalam golongan
dan selanjutnya di ikuti masing-masing.
Percobaan yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu uji kation golongan
V (golongan sisa). Praktikum ini bertujuan untyk menentukan hasil reaksi, segi
warna, bentuk maupun bau. Reagen yang di gunakan untyk mereaksikan antara
lain NaOH, Na2CO3, Na2HPO4, Asam pikrat, Asam tartrat. Semua sampel dan
reagen tersebut merupakan sampel dan reagen (larutan) yang di buat dalam
konsentrasi dan komposisi tertentu agar dapat bereaksi meninggalkan endapan
ataupun perubahan warna.
Adapun hasil dari masing-masing sampel itu berbeda seperti MgSO4
yang telah ditambahkan dengan Na2CO3 hasil reaksinya putih susu dan yang
telah di tambahkan dengan reagen NaOH hasil warnanya bening 2 lapisan , dan
tidak terjadi perubahan warnaseperti: NaCl dan KCl yang telah di tambahkan
dengan reagen Asam tartrat tidak terjadi perubahan warna atau tetap
jernih(bening) dan MgSO4 yang di tambahkan dengan reagen Na2HPO4 tidak
terjadi perubahan warna atau tetap bening, , serta adapula yang hasil reaksinya
sama seperti: NaCl dan KCl yang di telah di tambahkan dengan reagen Asam
pikrat perubahan warna yang di hasilkan yaitu kuning terang
39
6.UJI KATION VI
Aquades NaCl
Larutan Na2CO3 KI
Prosedur kerja
40
1 ml larutan estrak soda diasamkan dengan larutan HNO3 6 M,
4) Analisa ion I-
41
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1) Uji Ion Cl-
Sampel Sampel
+ Hasil + Hasil
pereaksi pereaksi
NaCl \
(ES)
+
NaCl
HNO3
(ES)
+
+
AgNO3
HNO3
Tidak berwarna
putih
42
2) Uji Ion Br-
Sampel Sampel
+ +
Hasil Hasil
pereaksi
pereaksi
KBr
KBr (ES)
(ES) +
+ HNO3
HNO3 +
AgNO3
43
3) Uji ion I-
Sampel Sampel
+ +
pere
aksi
KI
KI (ES)
(ES) +
+ HNO3
HNO3 +
AgNO3
44
Reaksi kimis
1) Ion Cl-
NaCl + HNO3 NaNO3 + HCl
2) Ion Br-
3) Ion I-
KI + HNO3 KNO3 + HI
Pembahasan
Anion adalah ion yang memiliki muatan negatif, sehingga ia lebih cenderung
Pada percobaan 1 ketika estrak soda NaCl diasamkan dengan larutan HNO3
larutan yang dihasilkan adalah larutan yang tidak berwarana (bening) kemudian
ketika diteteskan larutan AgNO3 larutan yang dihasilkan berwarna putih dan
terbentuk endapan. Ini berarti dalam larutan ini positif mengandung ion Cl-.
pada larutan. Hasil ini terlihat pada penambahan HNO3 yang menghasilkan
45
larutan yang lebih bening (tidak berwarna) . Ini disebabkan oleh asam bebas
yang dihasilkan oleh I- berupa cairan tak berwarna. Namun ketika ditambahkan
terbentuknya endapan inilah dapat membuktikan bahwa adanya ion tersebut (Br-
).
dengan larutan HNO3 larutan yang dihasilkan adalah larutan yang tidak
endapan kuning bukan warna dan endapan putih. Kemungkinan hal ini terjadi
karena larutan sampel I- yang dipakai sudah lama sehingga hasil reaksinya
kurang tepat dan tidak sesuai dengan seharusnya. Selain itu hal ini juga terjadi
karena karena reagen yang dibuat tidak sesuai dengan prosedur dan kurang
46
7.UJI KATION VII
Prosedur Kerja
2. Masukan masing-masing 1ml pada 2 tabung reaksi dan satu tetes pada objek
glass
3. Semua sampel kemudian ditambahkan dengan 1ml HCl didua tabung reaksi
4. Kemudian semua sampel yang berisi tiosulfat yang telah diasamkan dengan
HCl ditambahkan dengan 1ml BaCl2, tabung yang berisi tiosianat yang juga
serta larutan yang ada di objek glass di tambahkan dengan 1 tetes CaCl2
5. Amati perubahan yang terjadi baik dari segi warna, bau maupun endapan
yang dibentuk
6. Ambil gambar atau foto hasil yang diperoleh disetiap perubahan yang terjadi
47
A. Tabel Hasil Pengamatan
daging
3KCNS + FeCl3
3KCl + Fe(CNS)3
Na2S2O3 + BaCl2
2NaCl + BaS2O3
48
3 Oksalat H2C2O4 + 2HCl Kristak
H2C2O4 + CaCl2
2HCl + CaC2O4
Pembahasan
Anion merupakan ion yang bermuatan negatif. Anion yang diujikan pada
praktikum kali ini adalah Tiosianat, Tiosulfat, dan anion Oksalat. Dimana warna awal
Pada percobaan kali ini dilakukan pencampuran dengan larutan lain untuk
mengetahui adanya perubahan warna yang terjadi. Dalam praktikum ini analisa yang di
terbentuknya endapan. Reagen yang di gunakan untuk mereaksikan antara lain BaCl2,
49
ebut merupakan sampel dan reagen (larutan) yang di buat dalam konsentrasi dan
warna.
Adapun hasil dari masing-masing sampel itu berbeda seperti anion Tiosianat
yang diasamkan terlebih dahulu menggunakan HCl dan mengalami perubahan warna
menjadi warna pink kemudian direaksinkan dengan reagen FeCl3 dan membentuk
endapan merah daging. Sementara itu anion Tiosulfat yang juga telah diasamkan
dengan HCl terlebih dahulu mengalami perubahan warna yang sama seperti pada anion
tiosianat yaitu warna pink, kemudian direaksikan dengan menggunakan reagen BaCl2
dan membentuk endapan putih. Terakhir anion oksalat yang direaksikan pada objek
glass yang sama seperti anion-anion sebelumnya yang juga direaksikan menggunakan
gumpalan putih dan kemudian direaksikan pula dengan reagen lain yaitu CaCl2
50
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Semua sampel yang diujikan, ada beberapa sampel yang mengalami perubahan.
Jadi hal ini terbukti bahwa sampel-sampel tersebut positif mengandung kation-kation
dan anion-anion yang diujikan. Perubahan warna dan endapan terjadi karena ada reaksi
kimia yang terjadi. Adapun sampel yang tidak mengalami perubahan walupun terdapat
jenis-jenis kation dan anion yang digunakan,mungkin disebabkan oleh beberapa
faktor,salah satunya dari kondisi alat dan bahan (sampel maupun reagent/pereaksi) yang
digunakan.
B.Saran
51
DAFTAR PUSTAKA
G. Svehla. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro,
Kemenkes Makassar.
52