Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Prinsip Percobaan

Analisa Kualitatif sampel anorganik untuk kation dengan


menggunakan pereaksi spesifik untuk menghasilkan reaksi yang spesifik
terhadap sampel anorganik yang telah dipreparatif sebelumnya.

1.2 Tujuan Percobaan

Untuk melakukan reaksi spesifik terhadap kation dengan


menggunakan reagensia yang khas untuk masing-masing reagen yang
bersangkutan.

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar

Analisa kualitatif untuk kation melalui reaksi spesifik, kation harus dalam
keadaan tunggal tidak tercampur dengan kation lain, untuk menghindari reaksi
gangguan yang mungkin terjadi.Namun untuk beberapa kation dapat dikerjakan
dalam keadaan tercampur paling banyak dua atau tiga.Dalam pengambilan reagen
pereaksi tidak boleh menggunakan pipet untuk reagen yang berbeda, satu pipet
untuk satu reagen.

2.2 Teori Tambahan

Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan


suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif
merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan
unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita
menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi
spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion atau kation
suatu larutan. Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang
paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan
amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi
dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan
metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema
yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih
dari satu golongan (Keenan, 1999).

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas
identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat
dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah
memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan
dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Prosedur
yang biasa digunakan untuk menguji suatu zat yang tidak diketahui, pertama kali
adalah membuat sampel (contoh) yang dianalisis dalam bentuk cairan (larutan).
Selanjutnya terhadap larutan yang dihasilkan dilakukan uji ion-ion yang mungkin
ada. Kesulitan yang lebih besar dijumpai pada saat mengidentifikasi berbagai
konsentrasi dalam suatu campuran untuk ion, biasanya dilakukan pemisahan ion
terlebih dahulu melalui proses pengendapan, selanjutnya dilakukan pelarutan
kembali endapan tersebut. Kemudian diadakan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang
akan diidentifikasi. Uji spesifik dilakukan dengan menambahkan reagen
(pereaksi) tertentu yang kan memberikan larutan atau endapan berwarna yang
merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu (Underwood, 1992).

Analaisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara


sistematik dalam golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan masing-masing
golongan ke dalam sub golongan dan komponen-komponennya. Pemisahan dalam
golongan didasarkan perbedaan sifat kimianya dengan cara menambahkan
pereaksi yang akan mengendapkan ion tertentu dan memisahkan dari ion-ion
lainnya. Sebagai suatu gambaran, penambahan HCl dalam larutan yang
mengandung semua ion hanya akan mengendapkan klorida dari ion-ion timbal
(Pb2+), perak (Ag+) dan raksa (Hg2+). Setelah ion-ion golongan ini diendapkan
dan dipisahkan, ion-ion lain yang ada dalam larutan tersebut dapat diendapkan
dan penambahan H2S dalam suasana asam. Setelah endapan dipisahkan perlakuan
selanjutnya dengan pereaksi tertentu memungkinkan terpisahnya golongan lain.
Jadi dalam analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam 5
golongan, berdasarkan sifat-sifat kation terhadap beberapa pereaksi antara lain
adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida dan amonium karbonat.

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
Umumnya klasifikasi kation didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida,
sulfida dan karbonat dari kation-kation tersebut. Skema di bawah ini
memperlihatkan pemisahan kation-kation dalam golongan I sampai dengan V
berdasarkan sifat kimianya. Setelah pemisahan dilakukan uji spesifik untuk
masing-masing kation (Vogel, 1985).

2.2 Golongan-Golongan Kation

Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu
diantaranya:
Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida
encer. Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg. Dalam suasana asam, klorida dan
kation dari golongan lain larut. Penggunaan asam klorida berlebih untuk
pengendapkan kation golongan I memiliki dua keuntungan yaitu memperoleh
endapan klorida semaksimal mungkin dan menghindari terbenuknya endapan
BIOCI dan SbOCI. Kelebihan asam klorida yang terlalu banyak dapat
menyebabkan AgCl dan PbCl2larut kembali dalam bentuk kompleks sedangkan
klorida raksa (I), Hg, Cl2 , tetap stabil.

Golongan II : Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi


membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.
Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn. Kation golongan II dibagi
dalam dua sub-golongan yaitu sub golongan tembaga dan sub golongan arsenik.
Dasar dari pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam ammonium
polisulfida. Sementara sulfida dari sub golongan tembaga tidak larut dalam
regensia ini, sulfida dari sub grup arsenik melarut dengan membentuk garam tio.
Golongtan II sering disebut juga sebagai asam hidrogen sulfida atau glongan
tembaga timah. Klorida, nitrat, dan sulfat sangat mudah larut dalam air.
Sedangkan sulfida, hidroksida dan karbonatnya tak larut.

Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida
encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer (buffer
ammonium-amonium klorida). Namun kation ini membentuk endapan dengan

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
ammonium sulfida dalam suasana netral / amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe,
Al, Cr, Co, Mn, Zn. Logam-logam diendapkan sebagai sulfida, kecuali aluminium
dan kromium, yang diendapkan sebagai hidroksida, karena hidrolisis yang
sempurna dari sulfida dalam larutan air.besi, almunium, dan mangan (sering
disertai sedikit mangan) atau golongan IIIA juga diendapkan sebagai hidroksida
oleh larutan amonia dengan adanya amonium klorida. Endapan hidroksida pada
golongan ini bermacam-macam. Kation golongan IIIB diendapkan sebagai garam
sulfidnya dengan mengalirkan gas H2S dalam larutan analit yang suasananya basa
(dengan larutan buffer NH4Cl dan NH4OH).

Golongan IV : Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III.


Kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya
ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini
adalah Ba, Ca, Sr.

Golongan V : Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan


regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang
terakhir. Kation golongan ini meliputi : Mg, K, NH4+. Untuk menentukan adanya
kation NH4+harus diambil dari larutan analit mula-mula. Untuk kotion-kation
Ca2+, Ba2+, Sr2+, Na+, dan K+. Identifikasi dapat dilakukan dengan uji nyala
(Harjadi, 1990).

Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian


larut,maka setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan terbentuk dua
kelompok campuran yang massa masing-masingnya kurang dari campuran
sebelumnya. Reaksiyang terjadi saat pengidentifikasian menyebabkan
terbentuknya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula dan berbeda sifat fisiknya.
Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti
prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam
bentuk suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih zat pelarut yang cocok.
Ion-ion logam pada golongan-golongan diendapakan satu persatu, endapan
dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring atau diputar dengan sentrifuge,

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
endapan dicuci untuk membebaskan dari larutan pokok atau dari filtrat dan tiap-
tiap logam yang mungkin ada harus dipisahkan. Kation-kation diklasifikasikan
dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia.
(Harjadi, 1990)

Banyak reaksi-reaksi yang menghasilkan endapan berperan penting dalam


analisa kualitatif. Endapan tersebut dapat berbentuk kristal atau koloid dan dengan
warna yang berbeda-beda. Pemisahan endapan dapat dilakukan dengan
penyaringan atau pun sentrifus. Endapan tersebut jika larutan menjadi terlalu
jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan suatu endapan adalah sama
dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhya. Kelarutan bergantung pada
berbagai kondisi seperti tekanan, suhu, konsentrasi bahan lain dan jenis pelarut.
Perubahan kelarutan dengan perubahan tekanan tidak mempunyai arti penting
dalam analisa kualitatif, karena semua pekerjaan dilakukan dalam wadah terbuka
pada tekanan atmosfer. Kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan
endapan kecuali pada pada beberapa endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku
sebaliknya. Perbedaan kelarutan karena suhu ini dapat digunaan sebagai dasar
pemisahan kation. Misalnya, pemisahan kation Ag, Hg, dan Pb dapat dilakukan
dengan mengendapkan ketiganya sebagai garam klorida kemudian memisahkan
Pb dari Ag dan Hg dengan memberikan air panas. Kenaikan suhu akan
memperbesar kelarutan Pb sehingga endapan tersebut larut sedngkan kedua kation
lainnya tidak. Kelarutan bergantung juga pada sifat dan konsentrasi bahan lain
yang ada dalam campuran larutan itu. Bahan lain tersebut dikenal dengan ion
sekutu dan ion asing. Umumnya kelarutan endapan berkurang dengan adanya ion
sekutu yang berlebih dan dalam prakteknya ini dilakukan dengan memberikan
konsentrasi pereaksi yang berlebih. Tetapi penambahan pereaksi berlebih ini pada
beberapa senyawa memberikan efek yang sebaliknya yaitu melarutkan endapan.
Hal ini terjadi karena adanya pembentukan kompleks yang dapat larut denga ion
sekutu tersebut (Underwood, 1992).

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat yang digunakan
a. Tabung Reaksi
b. Rak Tabung
c. Batang Pengaduk
d. Plat Tetes
e. Pipet tetes
f. Pembakar spirtus
g. Spatula
h. Kertas saring
i. Kaca Arloji
j. Botol Semprot
k. Penjepit Tabung
3.1.2 Bahan yang digunakan
1. HCl Pekat
2. HCl 2M
3. (NH4)2CO3 2M
4. HNO3 2M
5. KBr 1M
6. PbNO3 2M
7. K2CrO4 1M
8. NaOH 2M
9. H2SO4 2M
10. SnCl2 1M
11. Anilin
12. Lempeng Cu

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
13. Cu(NO3)2 2M
14. Benzioinoxim
15. K4Fe(CN)6
16. Cd(NO3)2 2M
17. Cinchonin
18. KI
19. Ba(NO3)2 2M
20. CH3COOH 1M
21. Cr(NO3)3 2M
22. Mg(NO3)2 2M
23. NH4Cl 2M
24. Na2S2O
25. As(NO3)2 2M
26. NaOH 6M
27. Serbuk Al
28. HgCl2 1M
29. H2O2 3%
30. HNO3 pekat
31. Mo(NO3)2 1M
32. Cacotheline
33. Rhodamin B
34. KNO3 padat
35. NaOAc 6M
36. Na2S2O3 padat
37. KSCN 2M
38. HNO3 6M
39. KIO4/NaBiO3 padat
40. FeCl3 2M
41. NH4OH pekat
42. Na2HPO4 1M
43. Titan Yellow

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
44. KNO3 2M
45. NaCl 2M
46. MnCl2 2M
47. NH4Ac 6M
48. Pereaksi Morin
49. Na2CrO4 2M
50. PbAc 1M
51. NaAc 1M
52. Ni(NO3)2 2M
53. Dimethyl Glioksin
54. Co(NO3)3 2M
55. KSCN padat
56. Pereaksi Amilalkohol
57. α-nitro β-napthol
58. Kloroform
59. Zn(NO3)2 2M
60. K2Hg(SCN)4 1M
61. Ca(NO3)2 2M
62. Na-hidroxytartarat
63. (NH4)2C2O4 1M
64. NaNO3
65. ZnUO2Ac
66. NH4NO3
67. Magneson 1
68. Bi(NO3)2 2M
69. AgNO3 2M

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
3.1 Diagram Alir
3.1.1 Hg2+

1.
1 tetes sampel

+1 tetes K2CrO4 1M

Terbentuk endapan kuning

+ Beberapa tetes NaOH 2M

Endapan larut

2. Lempeng tembaga

+1 tetes K2CrO4 1M

Digosok menggunakan kertas saring

Lempeng tembaga menjadi mengkilap

3.1.2 Fe3+
1.
1-2 tetes sampel

+1 tetes KSCN 2M

Terbentuk warna merah darah

2. 1-2 tetes sampel

+1 tetes K4Fe(CN)6

Terbentuk warna biru

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
3.1.3 Ba2+
1. 1-2 tetes sampel

+1 tetes HOAc 2M

+1 tetes K2CrO4 0,5 M

Terbentuk endapan kuning

2. Sampel

Diambil sedikit (dicelupkan) dengan


kawat Ni-Cr yang telah terlebih dahulu
dicelupkan ke HCl pekat

Dibakar dalam pembakar bunsen

Dilihat warna nyala menggunakan


kaca kobalt

Warna nyala hijau

3.2 Cara kerja


3.2.1 Identifikasi Kation Kelompok I : Ag2+, Pb2+, Hg2+, Cu2+, Cd2+, Bi3+, As3+,
Sb3+
1. 8 tabung reaksi disiapkan dan ditambahkan sampel kedalamnya.
2. Masing-masing sampel yang ada didalam tabung, dilakukan reaksi
spesifikasi.
3. Tabung pertama, sampel ditambahkan HCl 2M, endapan putih yang
terbentuk dicuci dengan air dan dilarutkan kembali (NH4)2CO3 2M.
Kemudian sampel ditambahkan KBr 1M (endapan kuning) atau HNO3
2M (endapan putih). Jika terdapat endapan putih atau endapan kuning,
sampel positif mengandung Ag2+

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
4. Tabung kedua, sampel ditambahkan setetes larutan K2CrO4 1M,
endapan kuning yang terbentuk larutdalam NaOH 2M. Atau sampel
bisa ditambahkan H2SO4 2M dan alkohol, akan terbentuk endapan
putih. Jika terbentuk endapan putih dan kuning sampel positif
mengandung Pb2+
5. Tabung ketiga, sampel ditambahkan setetes larutan K2CrO4 1M,
endapan kuning yang terbentuk larut dalam NaOH 2M. Atau sampel
bisa diteteskan kedalam kepingan tembaga yang jika digosok-gosok
dengan kertas saring akan mengkilap. Jika terbentuk endapan kuning
dan saat digosok-gosok dengan kertas saring mengkilap, sampel positif
mengandung Hg2+
6. Tabung keempat, sampel ditambahkan setetes HCl 2M dan setetes
K4Fe(CN)6. Jika terbentuk endapan merah coklat sampel positif
mengandung Cu2+
7. Tabung kelima, sampel ditambahkan setetes larutan H2S, jika terbentuk
endapan kuning sampel positif mengandung Cd2+
8. Tabung keenam, sampel ditambahkan setetes NaOH 2M dan Na2SnO2,
jika terbentuk endapan coklat hitam sampel positif mengandung Bi 3+.
Atau sampel bisa dilakukan test dengan kertas saring yang dibasahi
dengan larutan sampel kemudian ditetesi pereaksi chinconin KI, jika
ada noda jingga merah sampel positif mengandung Bi3+
9. Tabung ketujuh, 5 tetes sampel ditambahkan 10 tetes larutan H2O2 3%
dan dipanaskan hingga H2O2 hilang, kemudian ditambahakan HNO3
pekat 5 tetes dan 10 tetes pereaksi molibdat. Jika terbentuk endapan
putih dan kuning sampel positif mengandung As3+
10. Tabung kedelapan, sampel ditambahkan larutan Rhodamin B dan
KNO2. Jika timbul warna ungu sampel positif mengandung Sb3+

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
3.2.2 Identifikasi Kation Kelompok II : Sn2+, Fe3+, Mn2+, Al3+, Cr3+, Ni2+, Co2+,
Zn2+, Ca2+
1. 9 tabung reaksi disiapkan dan ditambahkan sampel kedalamnya
2. Masing-masing sampel yang ada didalam tabung, dilakukan reaksi
spesifikasi.
3. Tabung pertama, sampel ditambahkan sebanyak 3 tetes dan ditambah
setetes HgCl2. Jika terdapat endapan putih sampel positif mengandung
Sn+2. Atau bisa dilakukan test dengan kertas saring yang dibasahi
dengan larutan sampel kemudian ditetesi pereaksi Cacotheline, jika
terbentuk warna merah atau ungu sampel positif mengandung Sn+2.
4. Tabung kedua, sampel ditambahkan setetes larutan K4Fe(CN)6(biru)
atau sampel ditambah KSCN 2M (merah). Jika terbentuk larutan merah
atau biru sampel positif mengandung Fe3+.
5. Tabung ketiga, sampel ditambahkan 5 tetes larutan HNO3 6M dan
NaBiO3, kemudian dipanaskan. Jika terbentuk warna ungu sampel
positif mengandung Mn2+.
6. Tabung keempat, 5 tetes sampel ditambahkan 2 tetes NH4Ac 6M dan
3tetes pereaksi Aluminon, kemudian dipanaskan dan ditambahkan
(NH4)2CO3 berlebih (endapan merah) atau sampel ditambahkan 3 tetes
larutan Morin (larutan fluoresensi hijau). Jika terbentuk endapan merah
dan larutan fluoresensi hijau sampel positif mengandung Al3+.
7. Tabung kelima, sampel ditambahkan larutan Na2CrO4 dan ditambah
larutan AgNO3 (endapan merah) atau sampel ditambahkan PbAc
(endapan kuning), jika terbentuk endapan kuning dan merah sampel
positif mengandung Cr3+.
8. Tabung keenam, sampel ditambahkan NaAc dan dimetil glioksin, jika
terbentuk endapan merah sampel positif mengandung Ni2+.
9. Tabung ketujuh, 2 tetes sampel ditambahkan KSCN padat dan
amilalkohol (warna biru) atau sampel ditambahakan HCl 2M, 2 tetes α-
nitro β-nathol dan 3tetes CHCl3 (warna merah). Jika terbentuk warna
biru dan warna merah sampel positif mengandung Co2+.

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
10. Tabung kedelapan, sampel ditambahkan larutan K4Fe(CN)6. Jika
terbentuk endapan putih sampel positif mengandung Zn2+.
11. Tabung kedelapan, sampel ditambahkan larutan (NH4)2C2O4. Jika
terbentuk endapan putih sampel positif mengandung Ca2+.

3.2.3 Identifikasi Kation Kelompok III : Ba2+, Mg2+, K+, Na+, Sr2+
1. 4 tabung reaksi disiapkan dan ditambahkan sampel kedalamnya.
2. Masing-masing sampel yang ada didalam tabung, dilakukan reaksi
spesifikasi.
3. Tabung pertama, sampel ditambahkan HOAc 2M dan K2CrO4 0,5M,
jika terbentuk endapan kuning, sampel positif mengandung Ba2+
4. Tabung kedua, sampel ditambahkan setetes pereaksi Titan Yellow dan
NaOH 2M (endapan merah) atau sampel ditambahkan NH 4Cl 2M,
NH4OH berlebih dan Na2HPO4 (endapan putih). Jika terbentuk endapan
putih dan endapan merah sampel positif mengandung Mg2+
5. Tabung ketiga, sampel ditambahkan setetes larutan ZnUO2Ac. Jika
terbentuk endapan kuning sampel positif mengandung Na+
6. Sr2+ dan K+ diidentifikasi dengan reaksi nyala.

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
BAB IV
DATA PENGAMATAN

4.1 Hasil Percobaan

Kelompok Kation Perlakuan Hasil


1. Setetes sampel + 1. Terbentuk endapan kuning
setetes larutan dan endapan tersebut larut
K2CrO4 1M, ketika ditambahkan NaOH
endapan yang
terbentuk + NaOH
2M 2. Keping tembaga menjadi
2 Hg2+
2. Sekeping tembaga mengkilap
ditetesi dengan
sampel, tembaga
tersebut digosok
dengan kertas
saring
1. 1-2 tetes sampel + 1 1. Terbentuk warna merah
tetes KSCN 2M darah
2 Fe3+
2. 1-2 tetes sampel + 1
tetes K4Fe(CN)6 2. Terbentuk warna biru
1. Setetes sampel + 1. Terbentuk endapan kuning
setetes HOAc 2M +
2 Ba2+ setetes K2CrO4
0,5M 2. Reaksi berwarna hijau
2. Reaksi nyala

4.2 Pembahasan

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
Pada praktikkum kali ini, yang bertujuan untuk melakukan reaksi spesifik
terhadap kation dengan menggunakan reagensia yang khas untuk masing-masing
reagen yang bersangkutan. Kation yang berhasil diidentifikasi dalam sampel
adalah Hg2+, Fe3+dan Ba2+. Reaksi terjadi setelah ditambahkan reagen atau
pereaksi tertentu yang akan memberikan ciri khusus, baik berupa endapan, warna,
bau yang menjelaskan tentang keberadaan kation tertentu.
Pada test Hg2+, setetes sampel ditambahkan setetes larutan K2CrO4 1M
terbentuk endapan kuning dan kemudian ditambahkan NaOH 2M, endapan kuning
yang terbentuk kemudian larut. Hal ini menunjukkan bahwa larutan sampel
tersebut dapat berreaksi sempurna dengan reagen yang ditambahkan sebab dalam
larutan sampel tersebut ada kandungan Hg2+ yang spesifik terhadap reagen
NaOH. Kemudian pada test Hg3+ sekeping tembaga ditetesi dengan sampel,
tembaga tersebut digosok dengan kertas saring yang kemudian menghasilkan
keping tembaga menjadi mengkilap. Reaksi yang terjadi pada test ini adalah
+¿( aq) ¿
+¿ (aq ) →HgCrO 4 ( s )+2 K ¿

Hg 2+¿ ( aq) +K CrO


2 4 ¿

Pada test Fe3+ yang dilakukan dengan menambahkan setets KSCN 2M dan
kemudian terbentuk warna merah darah, dimana larutan sampel direaksikan
dengan KSCN 2M, dalam reaksi: Fe3+ + SCN- → Fe (SCN)3 dan kemudian
sampel ditambahkan dengan setetes K4Fe(CN)6 dan membentuk warna biru yang
+ ¿¿

mana berikut merupakan reaksinya : Fe3 +¿ (aq )+ K 4 Fe(CN )6 ( aq ) → Fe [ Fe ( CN ) 6] ( s ) +4 K


. Hal ini
¿

menunjukkan bahwa dalam suhu kamar dan tekanan atmosfer normal terbentuk
warna merah darah dan warna biru ketika sampel diteteskan dengan pereaksi , ini
menjadikan dugaan sampel bahwa sampel mengandung kation Fe3+.

Pada test Ba2+ yang dilakukan dengan menambahkan setetes HOAc 2M


yang kemudian ditambahkan setetes K2CrO4 0,5M terbentuk endapan berwarna
kuning dan ketika uji dengan reaksi nyala menjadi nyala berwarna hijau hal ini
menunjukkan bahwa barium adalah bivalen dalam garam-garamnya dan
membentuk kation barium, Reaksi yang terjadi dalam uji ini adalah
+¿( aq) ¿
+ ¿ ( aq ) →BaCrO 4 ( s )+2 K ¿

Ba2+¿ ( aq)+ K CrO


2 4 ¿
.

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
Pada test kation lain, tidak ditemukan perubahan, baik fisik atau kimia.
Larutan yang diuji tidak membentuk endapan yang secara teoritis menunjukan
ciri-ciri spesifik adanya suatu kation tertentu.
Pada umumnya, banyak kemungkinan masih terdapat kation-kation lain
yang terkandung dalam sampel, tetapi dalam praktikum bisa terjadi berbagai
kesalahan, seperti kurang teliti dalam pengamatan, kurang bersihnya alat yang
digunakan, maupun terkontaminasinya bahan-bahan serta zat kimia yang
digunakan.
Pada keadaan yang lebih baik, kedepannya untuk uji spesifik, ketelitian
merupakan faktor yang harus diperhatikan. Untuk larutan sampel, mungkin saja
masih terkandung kation lain, tetapi kadarnya sedikit, dan sulit teridentifikasi
secara spesifik dalam uji ini.

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
BAB V

KESIMPULAN

Penentuan uji kualitatif untuk senyawa anorganik berdasarkan reaksi


reagen spesifik terhadap kation dari praktikum, teridentifikasi terdapat 3 kation
dalam sampel anorganik tersebut, yaitu: Fe3+, Hg2+, dan Ba2+.

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
DAFTAR PUSTAKA

Day RA. Jr dan Al Underwood. 1992, Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Kelima,


Erlangga, Jakarta
Harjadi, W. 1990, Ilmu Kimia Analitik Dasar, PT Gramedia, Jakarta 
Keenan, W. Kleinfelter. 1999, Kimia Untuk Universitas, Erlangga, Jakarta
Vogel. 1985, Analisis Anorganik Kualitatif makro dan semimikro, PT. Kalman
Media Pusaka, Jakarta

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Gambar/Foto
a. Hg2+

Reaksi sampel dengan K2CrO4


menghasilkan endapan berwarna
kuning

Reaksi sampel dengan logam Cu,


logam Cu menjadi mengkilap

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
b. Fe3+

Reaksi sampel dengan K4Fe(CN)6


membentuk warna biru

Reaksi sampel dengan KSCN membentuk


warna merah darah

c. Ba2+

Reaksi sampel dengan HOAc dan K2CrO4


membentuk endapan kuning

Reaksi uji nyala

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
2. Persamaan reaksi
a. Hg2+
Reaksi dengan K2CrO4
❑ + ¿(aq)¿

Hg 2+¿ ( aq) +K CrO


2 4 ( aq ) → HgCrO 4 ( s) +2 K ¿

b. Fe3+
1. Reaksi dengan KSCN
−¿ ( aq ) →Fe ( SCN )3 ( s )¿

Fe3 +¿ (aq )+3 SCN ¿

2. Reaksi dengan K4Fe(CN)6


+ ¿¿

Fe3 +¿ (aq )+ K 4 Fe(CN )6 ( aq ) → Fe [ Fe ( CN ) 6] ( s ) +4 K ¿

c. Ba2+
Reaksi dengan K2CrO4
❑ +¿( aq)¿

Ba2+¿ ( aq)+ K CrO


2 4 ( aq ) → BaCrO 4 ( s ) +2 K ¿

3. Pertanyaan dan Jawaban


1. Apa yang dimaksud dengan reagen spesifik kation ?

Jawaban :

Reagen yang mengandung unsur atau senyawa yang memiliki muatan


positif yang dapat menarik anion sehingga dapat bereaksi dengan
membentuk endapan yang didasarkan atas perbedaan kelarutan dari
setiap kation yang ada pada larutan atau reagen.

2. Tulis min 5 buah kation atom dan kation molekul ?

Jawaban :

Kation atom Kation molekul

1. Fe3+ 1.NH4+

2.Mg2+ 2.(Fe(H2O)6)3+

3.Ca2+ 3.(Cu((H2O)4)2+

4.Na2+ 4.(Co(H2O)6)2+

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
5.K+ 5.(Ag(NH3)2)+

3. Jelaskan sifat kation ?

Jawaban :

a) Membentuk endapan dari suatu larutan

b) Melarutkan zat yang terbentuk padat/endapan

c) Zat yang berwarna lain

d) Pembentukan gas

e) Bentuk kristal yang khas

4. Pada system berkala golongan-golongan manakah yang dapat


membentuk kation ?

Jawaban :

Golongan IVA, Golongan VA, Semua logam

5. Kation bermuatan apa, jelaskan kenapa bermuatan demikian ?

Jawaban :

Kation bermuatan positif, karena kehilangan satu atau lebih elektron


sehingga tertarik oleh anion.

6. Tulis nama reaksi kation dalam prosedur reagen spesifik diatas ?

Jawaban :

Ag+ + Cl-  AgCl (endapan putih)

Ag+ + Br-  AgBr (endapan kuning)

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION
Pb2+ + CrO4-  PbCrO4 (endapan kuning)

Pb2+ + SO42-  PbSO4 (endapan putih)

Hg+ + CrO4-  HgCrO4 (endapan kuning)

2Cu2+ + Fe(CN)6  Cu2Fe(CN)6 (endapan merah coklat)

Cd2+ + S2-  CdS (endapan kuning)

Sn2+ + 2 HgCl2  Hg2Cl2 (endapan putih) + Sn4+ + 2Cl-

Fe3+ + SCN-  Fe(SCN)3 (merah darah)

4Fe3+ + 3Fe(CN)64-  Fe4[Fe(CN)6]3 (warna biru)

2Mn2+ + 5NaBiO3 + 14H+  2MNO4- + 5Bi3+ + 5Na+ + 7H2O

2Mn2+ + 5IO4- + 14H+  2MNO4- + 5IO3- + 7H2O

Ni2+ + 2 C4H8O2N2  Ni(C4H7O2N2)2 (endapan merah)

Co2+ + 4SCN-  [Co(SCN)4]2-

3Zn2+ + 2K+ + Fe(CN)64-  K2Zn3[Fe(CN)6]2

Ca2+ + C2O42-  CaC2O4 (endapan putih)

Ba2+ + CrO4-  BaCrO4

Mg2+ + NH3 + HPO42-  Mg(NH4)PO4 (endapan putih)

3K+ + [Co(NO2)6]3-  K3[Co(NO2)6] (endapan kuning)

Na+ + Zn2+ + 3UO22+ + 9Ac  NaZn(UO2)3(Ac)9 (endapan kuning)

MODUL 2 ANALISA KUALITATIF METODA REAGEN


HANIFA HANANIA (3212171003)
SPESIFIK SAMPEL ANORGANIK UNTUK KATION

Anda mungkin juga menyukai