3.2 Kation
Kation dalam kelompok diendapkan sebagai senyawa, dengan menggunakan
pereaksi pengendap golongan tertentu. Endapan yang dihasilkan mengandung kation-
kation dalam suatu golongan. Pemisahan endapan dari larutannya biasanya cukup
dilakukan dengan teknik sentrifugasi yang diteruskan dengan dekantasi (Chadijah, 2012:
85). Menurut Chadijah (2012: 85-91), pereaksi pengendap bila ditambahkan pada larutan
menghasilakn dekantasi yaitu:
1. Kation golongan I ( Hg22+, Ag+ dan Pb2+)
Kation golongan I terdiri dari tiga ion logam yang garam kloridanya tidak larut dalam
larutan asam. Pereaksi yang digunakan untuk menetapkan golongan ini adalah asam
klorida sehingga golongan I kadan-kadang disebut golongan asam klorida, golongan
klorida, dan golongan perak. Dalam suasana asam, klorida dari kation dari golongan
lain larut.
2. Kation golongan II (Hg2+, Pb2+, Cu2+ dan Sb3+)
Sulfida dari kation golongan II meruapakan endapan yang dihasilkan dari penambahan
hidrogen sulfida dalam suasana asam encer kedalam larutan sampel. Golongan II sering
juga disebut asam hidrogen sulfida atau golongan tembaga III. Walaupun tidak
dimasukkan dalam skema pemisahan, karena bersifat sangat beracun arsen dan bismuth
juga termasuk dalam golongan ini.
3. Kation golongan III (Zn2+, Mn2+ dan Fe2+)
Ion-ion dari golongan III semuanya diendapkan oleh hidrogen sulfida dalam buffer
amonia-amonium klorida. Golongan ini golongan hidrogen sulfida basa atau golongan
amunium besi.
4. Kation golongan IV (Ca2+ dan Ba2+)
Kalsium dan barium terletak dalam suatu golongan sehingga keduanya memiliki sifat
kimia yang mirip, dan sulit unutk saling dipisahkan. Karena, hanya terdiri dari dua
kation dan memiliki kemiripan sifat, karena untuk golongan ini dibahas secara
bersama-sama.
5. Kation golongan V (Mg2+, Na+, K+ dan NH4+)
Senyawa ini memiliki derajat kelarutan yang sangat tinggi, sehingga kadang-kadan
disebut sebagai golongan larut.
3.3 Anion
Anion adalah ion negatif yang terbentuk ketika atom nonlogam memperoleh satu
atau lebih elektron. Anion dinamakan demikian karena mereka tertarik ke anoda (bidang
positif) dalam medan listrik. Atom biasanya mendapatkan elektron sehingga mereka akan
memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia. Semua unsur dalam kelompok 17
memiliki tujuh elektron valensi karena konfigurasi ns2np5 dibagian terluarnya. Oleh
karena itu, setiap unsur akan mendapatkan satu elektron dan menjadi anion dengan muatan
-1. Demikian juga, Kelompok 16 unsur membentuk ion dengan muatan -2, dan Kelompok
15 non logam membentuk ion dengan muatan -3. Penamaan anion sedikit berbeda dari
penamaan kation. Akhir dari nama unsur tersebut dihilangkan dan diganti dengan akhiran-
ida. Misalnya, F– adalah ion fluorida, sedangkan O2–adalah ion oksida. Seperti halnya
dengan kation, muatan anion ditandai dengan superscript mengikuti simbol. Analisa anion
bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sampel. Analisa anion dapat juga
digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti dalam pemeriksaan darah, urin, dan
sebagainya. Beberapa anion menunjukkan kenampakan yang sama dalam pemeriksaan.
Untuk itu, analisa anion mutlak digunakan untuk mengidentifikasi masing-masing anion
yang ada.
Dalam analisa anion dikenal adanya analisa pendahuluan yang meliputi analisa
kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi pemeriksaan organoleptis (warna, bau,
rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah analisa dengan melarutkan zat-zat dalam
larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan kelarutan dalam air, reaksi pengendapan,
filtrasi atau penyaringan, dan pencucian endapan.
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif lebih
sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal
(dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Golongan sulfat:
SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33- -, Cr2O42-, AsO43-,AsO33-.
Anion-anion ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida :
Cl-, Br-, I, S2-
Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat :
NO3-, NO2-,C2H3O2-.
Semua garam dari golongan ini larut. NO3-, NO2-, CH3OO- .
V. Cara Kerja
Berikut adalah langkah kerja dari praktikum analisa kation, analisa anion, dan pereaksi
khusus, antara lain:
1. Menyiapkan dan membersihkan alat-alat yang digunakan pada setiap percobaan.
2. Ambil beberapa tetes larutan sampel yang akan diuji.
3. Masukan kedalam tabung reaksi.
4. Ambil beberapa tetes larutan pereaksi yang akan direaksikan dengan larutan sampel
5. Masukkan kedalam tabung reaksi
6. Lakukan langkah selanjutnya (bila perlu)
7. Amati reaksi yang terjadi (warna larutan, endapan larutan, timbulnya gas pada larutan, dll).
VI. Tabel Pengamatan
6.1 Analisa Kation
No Kation Pereaksi Reaksi Perubahan Ket
1. Ag+ HCl AgNO3 + HCl → AgCl + HNO3 ↓ Putih +
AgNO3 a. HCl + AgCl + KCN + HNO3 → AgCN + KCl + ↓ Putih +
KCN HNO3
b. HCl + ↓ Kuning +
Na2S2O3 2AgCl + HNO3 + Na2S2O3 → Ag2S2O3 +
c. HCl + 2NaCl + HNO3 ↓ Putih +
NH4OH AgCl + HNO3 + NH4OH → AgOH + NH4Cl +
HNO3
NaOH ↓ Coklat +
AgNO3 + NaOH → AgOH + NaNO3
NH4OH ↓ Putih +
AgNO3 + NH4OH → AgOH + NH4NO3
2. Hg 2+
SnCl2 2Hg(NO3)2 + SnCl2 → Hg2Cl2 + Sn(NO3)4 ↓ Putih +
Hg(NO3)2
NaOH Hg(NO3)2 + 2NaOH → Hg(OH)2 + 2NaNO3 ↓ Kuning +
Molibdat
→ (NH4)3[P(Mo3O10)4] + NaNO3 + H2O
10. CNS- H2SO4 + Merah +
KCNS FeCl3 2KCNS + H 2 SO4 → K2 SO 4 + HCl
3KCNS + FeCl3→ 3HCl + Fe(CNS)3
11. CO3 -
H2SO4 Na2CO3 + H2SO4 → Na2SO4 + H2CO3 ↓ putih +
Na2CO3
6.3 Reaksi Penentu (Reaksi Khusus)
6.3.1 Pereaksi Khusus Kation
No Kation Pereaksi Reaksi Perubahan Ket
HCl AgNO3 + HCl → AgCl + HNO3 ↓ putih +
Ag+
1.
AgNO3
KBr AgNO3 + KBr → AgBr + KNO3 ↓ Kuning +
Na2CrO4 PbCl2 + Na2CrO4 → PbCrO4 + 2NaCl ↓ Kuning
+
Pb2+
2.
PbCl2 H2SO4 + PbCl2 + H2SO4 + alkohol → PbSO4 + ↓ putih
+
Alkohol 2 HCl
Cu2+ HCl + CuSO4 + HCl + K4Fe(CN)6 → KCl + ↓ Merah
3. +
CuSO4 K4Fe(CN)6 CuFe(CN)6 + H2SO4 Coklat
Noda
Bi3+
4. KI Bi(NO3)3 + 3KI → BiI + 3KNO3 jingga +
Bi(NO3)3
merah
Mn2+ MnSO4 + HNO3 + KIO4 → Mn(NO3)2 Ungu
5. HNO3 + KIO4 +
MnSO4 + K2SO4 + HIO4 Violet
Al3+ NH4COOH + AlCl3 + 3NH4COOH → Al(COOH)3 ↓ Merah
6. +
AlCl3 aluminon + 3NH4Cl
Cr2+ K2CrO4 + AgNO3 → Ag2CrO4 + ↓ Merah
7. AgNO3 +
K2CrO4 2KNO3
Ni2+ NiSO4 + NaCH3COOH → ↓ Merah
8. NaCH3COOH +
NiSO4 Ni(CH3COO)2 + NaSO4
KCNS Pemisahan
CO2+ CO(NO3)2 + 2KCNS → CO(CNS)2 + larutan
9. +
CO(NO3)2 2KNO3 merah
muda
Zn2+ ZnSO4 + K4Fe(CN)6 → Zn2Fe(CN)6
10. K4Fe(CN)6 ↓ Putih +
ZnSO4 + K2SO4
CaCl2 + (NH4)2C2O4 → CaC2O4 +
(NH4)2C2O4
2NH4Cl ↓ Putih +
2+
Ca
11.
CaCl2 CaCl2 + H2SO4 → CaSO4 + 2HCl
H2SO4 +
CaSO4 + C9OH → Ca(OH)2 + ↓ Putih +
CH9OH
(CH9)2SO4
Na
Ba2+
Rhodizonat BaCl2 + Na Rhodizonat → terbentuk Tidak
12. -
BaCl2 pada kertas warna merah berwarna
saring
Magneson + MgCl2 + Magneson + NaOH →
↓ biru +
2+ NaOH Endapan Biru
Mg
13.
MgCl2
Titan Yellow MgCl2 + Titan Yellow + NaOH
↓ merah +
+ NaOH →Endapan merah
Na+
14. ZnUO2 asetat NaCl + ZnUO2 ZnCl + NaUO2 TB -
NaCl
Bau telur
NH4OH + NaOH↑ → NH4OH + busuk
NaOH 6N +
+ NaOH
NH4
15. Lakmus
NH4OH
NH4OH + NaOH → NH4OH + merah
NaOH 4N +
NaOH menjadi
biru
K+ KI + Na3CO(NO3) → KCO(NO)3 +
16. Na3CO(NO3) ↓ Kuning +
KI NaI
6.3.2 Pereaksi Khusus Anion
No Anion Pereaksi Reaksi Perubahan Ket
1. Cl- AgNO3 + CaCl2 + AgNO3 → AgCl + ↓ Putih +
CaCl2 HNO3 Ca(NO3)2
KBr sentrifuge ↓ Kuning +
VIII. Kesimpulan
8.1 Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada sampel
terdapat kation yang sesuai dengan literature diantaranya, Ag+, Hg2+, Pb2+, Cu2+, Cd2+,
Sn2+, Fe3+, Cr3+, Mn2+, Ni2+, Co2+, Zn2+, Ba2+, Mg2+, K+, Na+, NH4+, Bi3+, dan Al3+.
8.2 Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada sampel
terdapat anion yang sesuai dengan literature diantaranya, SO42-, SO3-, S2O32-, Cl-, Br-, I-
, NO3-, NO2-, PO43-, CNS-, dan CO3-.
8.3 Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa praktikan telah
mampu mengetahui reaksi penentu atau reaksi khusus. Didapatkan hasil yang sesuai
dengan literature yaitu pada kation: Ag+, Pb2+, Cu2+, Bi3+, Mn2+, Al3+, Cr3+, Ni2+, CO2+,
Zn2+, Ca2+, NH4+, Na+, Mg2+, Ba+, K+. Adapun untuk anion, sesuai dengan literature
yaitu : Cl-, Br-, I-, NO3-, PO42-, CNS-, CH3COO-, SO42-, S2O32-, Fe(CN)64-, dan Fe(CN)63-
IX. Daftar Pustaka
ASR Nuurani. 2013. Buku Jurnal Praktikum. Bandung : Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.