Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

MORFOLOGI BUNGA

Disusun oleh:
Kelompok 5 (Gelombang 2)
Iis Maesaroh (211FF03074)
Rika Kusumawati (211FF03077)
Maghdalena Putriati Angellika (211FF03082)
Nazahah Hifzatun Nisa (211FF03084)
Rima Yusliana (211FF03085)
Vierly Stephany Putri Wahyudi (211FF03087)
Salma Rachil Nurmanzilani (211FF03090)
Vina Restu Fauzi (211FF03092)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan
A.1 Kompetensi yang Dicapai
Mampu menjelaskan perincian dan identifikasi tumbuhan obat berdasarkan
morfologi bunga

A.2 Tujuan Praktikum


1. Mengetahui bagian-bagian yang menyusun organ reproduksi tumbuhan (bunga)
2. Membedakan bunga tunggal (flos simplex) dan bunga majemuk (flos
compositum/flos inflorescentia)

B. Prinsip
Mendeskripsikan organ bunga

C. Dasar Teori
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan
berbunga (divisio Magnoliophyte atau Angiospermae, yaitu tumbuhan berbiji
tertutup).

Bunga bukanlah organ pokok pada tumbuhan, tetapi merupakan organ


tambahan hasil modifikasi atau perubahan bentuk organ pokok yang beradaptasi sesuai
dengan fungsinya. Fungsi bunga yaitu sebagai alat persarian dan alat perkawinan bagi
bunga tersebut.
Alat persarian (organ pollinasi) dan alat perkawinan (organ fertilasi), apabila
berfungsi dengan baik maka akan langsung pembentukan buah, dan selanjutnya setelah
pembuahan, buah-buah yang matang dan mengandung biji, akan dapat
mengembangbiakkan tumbuhan itu.
Bunga lengkap (completus) mempunyai bagian-bagian sebagai berikut: kelopak
(calix), mahkota atau tajuk bunga (corolla), benang sari (stamem), putik (pistillum).
Kelopak bunga dan tajuk bunga disebut perhiasan bunga (periantum). Bila bunga itu
tidak mempunyai satu di antara keempat bagian tersebut, maka disebut bunga tidak
lengkap, yang kemudian dibedakan menjadi bunga jantan, yang hanya mempunyai
benang sari saja, dan bunga betina, yang hanya mempunyai putik saja.
Bunga tumbuhan tidak selamanya tumbuh secara berangkaian (lebih dari satu),
tetapi ada juga yang tumbuh hanya sebuah pada satu angkai bunganya atau pada ujung
ranting, maka bunga yang demikian disebut bunga tunggal (flox simplex). Sedangkan
yang dimaksud dengan bunga majemuk (flox compositum/flox inflorescentia) yaitu
jika pada sebuah tangkai bunga atau pada ujung ranting yang keluar dan ketiak daun
tumbuh lebih dari sebuah bunga dan di antara unit bunga itu tidak terdapat daun-daun
biasa.
Bunga tunggal terdiri dari beberapa jenis, didasarkan kepada:
1. Ada tidaknya persarian, dikenal dengan organ bunga
a. Bunga unisexsualis (berkelamin tunggal)/flox musculus/femineus, dalam satu
bunga hanya teradapat putik saja atau benang sari saja.
b. Bunga bi-sexsualis (berkelamin dua)/flox, selalu memiliki benang sari dan
putik.
c. Bunga asexsualis (tidak berkelamin)/bunga mandul, tidak memiliki benang sari
maupun putik.
2. Letak atau penyebaran bunga pada tumbuhan se-spesies:
a. Tumbuhan berumah satu (planta monoeca), pada tiap tumbuhannya terdapat
bunga jantan dan bunga betina.
b. Tumbuhan berumah dua (planta dioeca), pada tiap tumbuhannya hanya terdapat
bunga jantan saja atau bunga betina saja.
c. Tumbuhan bebrbunga campuran (planta polygama), pada tiap tumbuhannya
terdapat bunga jantan, bunga betina, dan bunga-bunga verkelamin dua.
3. Letak periantum pada receptakulum:
a. Flos cyclis, periantum terletak secara tersebar.
b. Flos cyclis, terletak bersilang (opposites) atau bersusun (verticilatus).
c. Flos hemi-cyclis, sebagian ada yang tersebar dan sebagian lainnya lagi ada yang
tersusun atau bersilang.
4. Simetri bunga:
a. Bunga actinomorfic (setangkup banyak/radial simetri), bunga yang dapat dibagi
dalam bagian-bagian simetris.
b. Bunga zygomorfic (setangkup tunggal), bunga yang bidang simetrinya tunggal.
c. Bunga asimetris, bunga yang tidak dapat dibagi dalam bagian-bagian yang
simetris.
5. Receptakulum
a. Flos hypognis, periantiumnya terletak lebih rendah dari stamina dan piltis,
ovarium terletak bagaikan penumpang di atas dasar bunga (ov. Superum).
b. Flos perigynis, periantium dan stamina lebih tinggi dari pistil dan seakan-akan
menggantikannya. Ovariumnya setengah tenggelam (ov. Semi inferum).
c. Flos epigynis, periantium seolah-olah letaknya tertanam di atas putik
sehubungan receptakulumnya tumbuh secara melekat pada pistil.

Pada flos inflorescentia (bunga majemuk), terdapat beberapa bagian yang perlu
diketahui:

a. Bagian yang berbentuk batang:


1) Pedunculus communis (tangkai pokok/sumbu pokok)
2) Pedicellus (tangkai anak bunga/sumbu cabang)
b. Bagian yang berbentu daun:
1) Bractea (daun pelindung bunga)
2) Bracteola (daun pelindung anak bunga/daun tangkai anak bunga)
3) Bracteola involucralis (daun pembalut bunga)
4) Spatha (daun seludang bunga)
5) Epicalyx (daun kelopak tambahan)

Bunga majemuk terbagi atas beberapa jenis, didasarkan kepada: jumlah pedicellinya
dan bentuk-bentuk keluarnya. Berdasarkan jumlah pedicillinya:
1. Flos inflorecsentia racemose
Pelanduculusnya panjang-panjang, tidak berbunga pada ujungnya, bunga merekah
dari yang letaknya di bagian bawah ke bagian atas sumbu cabang (pedicelli)
terkadang mempunya cabang juga.
Contoh: Pada suku Caesalpiniaceae (asam: Tamarindus indica). (flamboyan:
Delonix regia); suku Cruciferae (kubis: Brasicca oleraceae); suku Meliaceae
(mahoni: Swietenia mahagoni), (langsat: Lansium domesticum).
2. Flos inflorecsentia cymose
Pedunculus pendek-pendek, pada ujungnya terdapat anak bunga (flosculi), flosculi
merekah dari yang letaknya sebelah atas kea rah yang letaknya sebelah bawah,
sumbu cabang (pediceli) terkadang mempunyai cabang pula.
a. Inflorescentia dengan flosculi yang pedicelinya sangat pendek:
1) Capitulum-Calathidum : bunga berbongkol (Mimosa pudica)
2) Anthodium-Corymbus : bunga bercawan (Helianthus annuus)
3) Hypanthodium ima : bentuk periuk (Artcarpus integra)
4) Spica : bunga berbulir (Stachytarpeta javanica)
5) Specula : bunga padi-padian, rumput-rumputan
6) Amentum : bunga beruntai (Piper ningrum)
7) Spadix : bunga bertongkol (Colocasia esculenta)
b. Inflorescentia dengan flosculi yang pedicelinya tidak bercabang lebih lanjut:
1) Ramecus botrys : bertandan (Caesalpinia pulcherima)
2) Corymbus simplex : bertandan sebagi payung (Ixora javanica)
3) Umbella : berpayung, antana besar
4) Dichasium : menggarpu (Jasminum sambac)
5) Verticillater : bunga mejemuk semu (Ortosiphon spicatus)
c. Inflorescentia dengan flosculi yang pedicelinya bercabang hanya satu kali:
1) Bostryx : bersekrup (Canarium commune)
2) Cincinus : bertangga, suku Boraginaceae
3) Drepanium : bersabit, suku Juncaceae
4) Rhipidium : berkipas, suku Iridaceae
3. Flos influscentia mixta
Terdapat bagian yang infloscentia cymose dan infloscentia racemose, influscentia
ini dicirikan oleh pediceli yang semakin lama semakin berkurang.
BAB II
METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


A.1 Alat
a. Baki plastik
b. Loupe

A.1 Bahan
a. Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis)
b. Bunga alamanda (Allamanda cathartica)
c. Putri malu (Mimosa pudica)
d. Bunga matahari (Helianthus annuus)
e. Bunga soka (Ixora javanica)
f. Pacar air (Impatiens balsamina)
g. Kekangkungan (Ipomoea fistulosa)
h. Kembang kertas (Bougainvilla spectabillis)

B. Prosedur Kerja
Pengamatan ke-1
1. Ambilah tumbuhan Bunga matahari (Helianthus annuus)
2. Tulis klasifikasi
3. Gambar dan beri keterangan:
a. Satu bunga
b. Irisan melintang/membuju bunga cawan
c. Detail bunga tepi dan bunga tengah
Pengamatan ke-2
1. Ambilah tumbuhan kekangkunagn (Ipomoea fistulosa)
2. Tulis klasifikasi
3. Gambar dan beri keterangan:
a. Satu bunga
b. Satu bunga dibelah memanjang
c. Penampang melintang bakal buah

Pengamatan ke-3
1. Ambilah tumbuhan putri malu (Mimosa pudica)
2. Tulis klasifikasi
3. Gambar dan beri keterangan satu bunga diperbesar

Pengamatan ke-4
1. Ambilah tumbuhan kembang sepatu (Hibiscus rosa sinesis)
2. Tulis klasifikasi
3. Gambar dan beri keterangan:
a. Satu bunga
b. Penampang membujur bunga

Pengamatan ke-5
1. Ambilah tumbuhan kembang kertas (Bougainvelia spectabilis)
2. Tulis klasifikasi
3. Gambar dan beri keterangan:
a. Cabang lengkap (batang, daun, karangan bunga, dan duri)
b. Satu bunga dan bractea
c. Penampang membujur bunga

Pengamatan ke-6
1. Ambilah tumbuhan alamanda (Allamanda cathartica)
2. Tulis klasifikasi
3. Gambar dan beri keterangan:
a. Cabang (batang, daun, bunga)
b. Satu bunga diperbesar
c. Penampang membujur bunga

Pengamatan ke-7
1. Ambilah tumbuhan soka (Ixora javanica)
2. Tulis klasifikasi
3. Gambar dan beri keterangan:
a. Batang dan daun dengan interpetiolar stipula
b. Karangan bunga
c. Satu bunga diperbesar

Pengamatan ke-8
1. Ambilah tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina)
2. Tulis klasifikasi
3. Gambar dan beri keterangan:
a. Batang, daun, dan bunga
b. Satu bunga diperbesar
c. Calyx yang berbentuk taji
C. Bagan Kerja

Ambil tumbuhan yang akan diamati


D.

E. dan karakteristik bunga


Amati sampel
dari setiap tanaman

Tulis klasifikasi

Gambar dan beri keterangan


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis)

Keterangan:
- Bunga sepatu termasuk bunga tunggal
- Bunga sepatu merupakan bunga lengkap, karena memiliki mahkota, kelpok,
benang sari, dan putik
- Bentuk bunga seperti terompet
- Kelopak bunganya berbentuk seperti lonceng
- Bunga tumbuh pada ketiak daun
- Tangkai putik melengkung keluar mahkota
- Memiliki benang sari yang berjumlah banyak, serta bentuknya hampir sama
dengan tabung
- Bagian ujung dari tangkai putik akan terlihat kelopak sari yang telah dipenuhi
oleh serbuk sari

Klasifikasi:
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Sub Divisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledoneae
- Ordo : Malvales
- Famili : Malvaceae
- Genus : Hibiscus
- Spesies : Hibiscus rosa sinensis L.
2. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica)

Keterangan:
- Bunga alamanda tergolong bunga majemuk terbatas
- Bunga alamanda merupakan bunga lengkap, karena memiliki mahkota,
kelopak, putik, dan benang sari
- Bentuk bunga menyerupai anak payung menggarpu
- Mahkota bunga berbentuk seperti corong yang berupa terompet
- Kelopak bunga berbentuk seperti lanset
- Putik dan benang sarinya tertutupi oleh mahkota bunga

Klasifikasi:
- Kingdom : Plantae
- Sub Kingdom : Tracheobionta
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Gentianales
- Famili : Apocynaeae
- Genus : Allamanda
- Spesies : Allamanda cathartica L.
3. Bunga Putri Malu (Mimosa pudica)

Keterangan:
- Bunga putri malu tergolong bunga majemuk tidak terbatas
- Bunga putri malu merupakan bunga tidak lengkap namun merupakan bunga
sempurna, karena memiliki benang sari dan putik
- Bunga berbentuk bulat seperti bola, berwarna merah muda, serta memiliki
tangkai
- Bunga tumbuh pada ketiak daun
- Bunga putri malu merupakan bunga bongkol karena tidak memiliki daun-daun
pembalut dan ujung ibu tangkai membengkak

Klasifikasi:
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Kelas : Angiospermae
- Sub-kelas : Rosidae
- Ordo : Fabacales
- Famili : Mimosaceae
- Genus : Mimosa
- Spesies : Mimosa pudica L.
4. Bunga Matahari (Helianthus annuus)

Keterangan:
- Bunga matahari tergolong bunga majemuk terbatas
- Bunga matahari merupakan bunga lengkap, karena memiliki mahkota,
kelopak, benang sari serta putik
- Ujung ibu tangkainya melebar dan merata sehingga membentuk cawan
- Pada pagkal bunga terdapat daun-daun pembalut (bractea involucralis), yaitu
sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran
- Pada bunga cawan terdapat bunga pita dan bunga tabung
- Bunga pita (flos ligulatus) merupakan bunga mandul yang terdapat sepanjang
tepi cawan dan berwarna kuning cerah
- Bunga tabung yaitu bunga-bunga yang terdapat di atas cawannya sendiri (flos
disci), seringkali kecil dan berbentuk tabung serta berwarna kecoklatan

Klasifikasi:
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Magnoliphyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Asrterales
- Famili : Asteraceae
- Genus : Helianthus
- Spesies : Helianthus annuus L.
5. Bunga Soka (Ixora javanica)

Keterangan:
- Bunga soka tergolong bunga majemuk campuran
- Bunga soka merupakan bunga tidak lengkap karena hanya memiliki mahkota,
putik, dan benang sari
- Bunga tumbuh pada ujung ibu tangkai
- Termasuk bunga malai rata karena ibu tangkai mengadakan percabangan
- Bunganya berbentuk anak payung menggarpu
- Kelopak bunga berbetuk seperti corong
- Kepala sari menempel pada mahkota bunga

Klasifikasi:
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Magnoliphyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Sub-kelas : Rosidae
- Ordo : Rubiales
- Famili : Rubiceae
- Genus : Ixora
- Spesies : Ixora javanica L.
6. Bunga Pacar Air (Impatiens balsamina)

Keterangan:
- Bunga pacar air tergolong bunga majemuk terbatas
- Bunga pacar air merupakan bunga lengkap, karena memiliki mahkota,
kelopak, putik, dan benang sari
- Bunga tumbuh pada ketiak daun
- Berdasarkan jumlah bunga yang dihasilkan, bunga pacar air tegolong dalam
folnta multifora (tumbuhan berbunga banyak)
- Memiliki warna yang bermacam-macam seperti putih, merah, ungu dan orange
- Daun kelopak samping berbentuk corong miring, berwarna, dan terdapat noda
kuning didalamnya

Klasifikasi:
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Sub-divisi : Angiospermae
- Kelas : Dicotyledoneae
- Ordo : Balsaminales
- Famili : Balsaminaceae
- Genus : Impatiens
- Spesies : Impatiens balsamina L.
7. Bunga Kangkung (Ipomoea fistulosa)

Keterangan:
- Bunga kangkung tergolong bunga tunggal
- Bunga kangkung merupakan bunga lengkap, karena memiliki mahkota,
kelopak, benang sari serta putik
- Bentuk bunga seperti payung menggarpu
- Bunga tumbuh pada ketiak daun
- Mahkotanya berbentuk seperti terompet serta saling bertautan dan tidak dapat
mekar seluruhnya
- Tangkai putik dan benang sarinya sangat pendek, sehingga sangat sulit untuk
melihat putik serta benang sari yang terdapat dalam mahkota

Klasifikasi:
- Kingdom : Plantae
- Sub-kingdom : Viridiplantae
- Divisi : Tracheophyta
- Sub-divisi : Sprematophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Solanales
- Famili : Concvovulaceae
- Genus : Ipomoea
- Spesies : Ipomoea fistulosa L.
8. Bunga Kertas (Bougainvilla spectabillis)

Keterangan:
- Bunga kertas tergolong bunga majemuk tak terbatas
- Bunga kertas merupakan bunga tidak lengkap, karena tidak memiliki kelopak
bunga
- Bunga tumbuh pada ketiak daun dalam jumlah banyak dan dilindungi oleh
duri-duri tajam
- Termasuk ke dalam bunga malai
- Bunga kertas tersusun dalam anakan payung yang bertangkai, dengan jumlah
1-7 anakan
- Bunga kertas memiliki banyak simetri, karena dapat dilipat-lipat

Klasifikasi:
- Kingdom : Plantae
- Sub-kingdom : Viridiplantae
- Divisi : Tracheobionta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Caryopyllanae
- Famili : Nytaginaceae
- Genus : Bougainvillea
- Spesies : Bougainvillea sinosa
B. Pembahasan
1. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis)
Bunga sepatu merupakan bunga lengkap, karena memiliki mahkota, kelpok, benang
sari, dan putik. Bunga sepatu termasuk bunga tunggal. Bentuk bunga seperti
terompet, sedangkan kelopak bunganya berbentuk seperti lonceng. Bunga tumbuh
pada ketiak daun dan tangkai putik melengkung keluar mahkota. Memiliki benang
sari yang berjumlah banyak, serta bentuknya hampir sama dengan tabung
2. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica)
Bunga alamanda merupakan bunga lengkap, karena memiliki mahkota, kelopak,
putik, dan benang sari. Bunga alamanda tergolong bunga majemuk terbatas. Bentuk
bunga menyerupai anak payung menggarpu, sedangkan mahkota bunga berbentuk
seperti corong yang berupa terompet, serta kelopak bunga berbentuk seperti lanset.
Putik dan benang sarinya tertutupi oleh mahkota bunga.
3. Bunga Putri Malu (Mimosa pudica)
Bunga putri malu merupakan bunga tidak lengkap namun merupakan bunga
sempurna, karena memiliki benang sari dan putik. Bunga putri malu tergolong
bunga majemuk tidak terbatas. Bunga berbentuk bulat seperti bola, berwarna merah
muda, serta memiliki tangkai. Bunga tumbuh pada ketiak daun dan merupakan
bunga bongkol karena tidak memiliki daun-daun pembalut dan ujung ibu tangkai
membengkak.
4. Bunga Matahari (Helianthus annuus)
Bunga matahari merupakan bunga lengkap, karena memiliki mahkota, kelopak,
benang sari serta putik. Bunga matahari tergolong bunga majemuk terbatas. Ujung
ibu tangkainya melebar dan merata sehingga membentuk cawan. Pada pagkal bunga
terdapat daun-daun pembalut (bractea involucralis), yaitu sejumlah daun-daun
pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran. Pada bunga cawan terdapat bunga
pita dan bunga tabung.
5. Bunga Soka (Ixora javanica)
Bunga soka merupakan bunga tidak lengkap karena hanya memiliki mahkota, putik,
dan benang sari. Bunga soka tergolong bunga majemuk campuran. Bunga tumbuh
pada ujung ibu tangkai dan termasuk bunga malai rata karena ibu tangkai
mengadakan percabangan. Bunganya berbentuk anak payung menggarpu,
sedangkan kelopak bunga berbetuk seperti corong.
6. Bunga Pacar Air (Impatiens balsamina)
Bunga pacar air merupakan bunga lengkap, karena memiliki mahkota, kelopak,
putik, dan benang sari. Bunga pacar air tergolong bunga majemuk terbatas, selain
itu bunga tumbuh pada ketiak daun. Daun kelopak samping berbentuk corong
miring, berwarna, dan terdapat noda kuning didalamnya. Berdasarkan jumlah bunga
yang dihasilkan, bunga pacar air tegolong dalam folnta multifora (tumbuhan
berbunga banyak).
7. Bunga Kangkung (Ipomoea fistulosa)
Bunga kangkung merupakan bunga lengkap, karena memiliki mahkota, kelopak,
benang sari dan putik. Bunga kangkung tergolong bunga tunggal. Bentuk bunga
seperti payung menggarpu dan bunga tumbuh pada ketiak daun. Mahkotanya
berbentuk seperti terompet serta saling bertautan dan tidak dapat mekar seluruhnya.
Tangkai putik dan benang sarinya sangat pendek, sehingga sangat sulit untuk
melihat putik serta benang sari yang terdapat dalam mahkota.
8. Bunga Kertas (Bougainvilla spectabillis)
Bunga kertas merupakan bunga tidak lengkap, karena tidak memiliki kelopak
bunga. Bunga kertas tergolong bunga majemuk tak terbatas. Bunga tumbuh pada
ketiak daun dalam jumlah banyak dan dilindungi oleh duri-duri tajam. Bunga kertas
tersusun dalam anakan payung yang bertangkai, dengan jumlah 1-7 anakan, serta
memiliki banyak simetri, karena dapat dilipat-lipat.
BAB IV
KESIMPULAN

a) Bunga (flos) adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio
Magnoliophyta atau Angiospermae, yaitu tumbuhan berbiji tertutup). Bunga merupakan
organ tambahan hasil modifikasi atau perubahan bentuk organ pokok yang beradaptasi
sesuai dengan fungsinya. Fungsi utama bunga yaitu sebagai alat persarian dan alat
perkawinan bagi bunga tersebut.
b) Bunga lengkap (completus) mempunyai bagian-bagian sebagai berikut: kelopak (calix),
mahkota atau tajuk bunga (corolla), benang sari (stamem), putik (pistillum). Bila bunga
itu tidak mempunyai satu di antara keempat bagian tersebut, maka disebut bunga tidak
lengkap, yang kemudian dibedakan menjadi bunga jantan, yang hanya mempunyai benang
sari saja, dan bunga betina, yang hanya mempunyai putik saja.
c) Kelopak bunga (calix) merupakan hiasan bunga (perianthium) yang terletak pada
lingkaran terluar. Fungsi kelopak adalah menutupi atau melindungi bunga yang belum
siap, serta untuk untuk menarik perhatian serangga agar membantu bunga untuk mekar.
d) Mahkota bunga (corolla) merupakan salah satu dari perhiasan bunga, selain kelopak
bunga. Helai mahkota bunga disebut sebagai petal. Mahkota bunga memiliki ukuran yang
relatif besar dan warna yang mencolok, untuk memikat serangga penyerbuk. Fungsi dari
mahkota bunga adalah untuk melindungi benang sari dan putik dari gangguan luar.
e) Putik merupakan alat perkembangbiakan betina dari tumbuhan. Putik memiliki tiga bagian
penting, yaitu kepala putik yang berfungsi sebagai tempat jatuhnya serbuk sari pada proses
penyerbukan tumbuhan, tangkai putik yang berfungsi untuk jalur perjalanan sel jantan
menuju ovarium pada tumbuhan, dan bakal biji atau ovarium yang berfungsi sebagai
tempat bertemunya sel-sel telur yang akan dibuahi.
f) Benang sari merupakan alat perkembangbiakan jantan pada tumbuhan. Bagian-
bagian benang sari meliputi tangkai sari (filamen) dan kepala sari (anthera).
Kepala sari terdiri dari 4 kantong sari (lokulus). Fungsi dari benang sari adalah sebagai
proses perkembangbiakan dan penghasil serbuk sari yang menghasilkan gamet jantan pada
tumbuhan.
g) Bunga tunggal sering (flos simplex) adalah bunga yang terdiri dari satu bunga saja pada
satu tangkai bunganya atau pada ujung tangkai tumbuhan, bagian-bagian bunga tunggal
terdiri dari tangkai bunga, kelopak, dasar bunga, putik, mahkota, dan benang sari.
h) Bunga majemuk (flos compositum atau flos inflorescentia) adalah sekelompok kuntum
bunga yang terangkai pada satu ibu tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai
bunga yang lebih rumit, Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang
mendukung sejumlah bunga di ketiaknya.
i) Jenis-jenis bunga mejemuk:
1. Bunga majemuk terbatas (inflorescentia cymosa), merupakan jenis bunga majemuk
yang memiliki ciri-ciri pada ibu tangkainya selalu tertutup dengan suatu bunga,
sehingga pertumbuhan pada ibu tangkai cukup terbatas, untuk ibu tangkai ini sendiri
selalu bisa tumbuh bercabang dan setiap cabangnya bisa menghasilkan bunga.
2. Bunga majemuk tidak terbatas (inflorescentia racemosa), merupakan jenis bunga
majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang dapat
bercabang lagi atau tidak dan mempunyai susunan acropetal (semakin muda semakin
dekat dengan ujung ibu tangkai) dan bunga-bunganya mekar berturut-turut dari bawah
ke atas.
3. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta), merupakan bunga majemuk yang
memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bunga majemuk
tak berbatas.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

1. Essau, Chaterine. 1979. Anatomy of Seed Plants Second Editions. John Wiley and Sons,
Inc. New York.
2. Hidayat, Estiti. B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
3. Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2003. Taksonomi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.
5. Gembong Tjitrosoepomo. 1990. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.
6. Salisbury and W. C. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : ITB Press
7. Taxonomy of Vascular Plants Laurence
8. C. G. G. J. Van Steenis, dkk. 2008. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta : PT.
Pradnya Paramita
9. Dasuki, U. A. 1991. Sistematika Tumbuhan Tinggi. Pusat antar Universitas Bidang Ilmu
Hayati.
10. Utari. 2015. Morfologi Tumbuhan Bunga Majemuk. Diakses pada 25 Oktober 2021,
melalui http://utaribiologi.blogspot.com/2015/06/morfologi-tumbuhan-bunga-
majemuk.html
11. Agrotek. 2020. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Bunga Sepatu. Diakses pada 25
Oktober 2021, melalui https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-bunga-
sepatu/
12. Warung Belajar Biologi. 2014. Deskripsi Tumbuhan Pacar Air. Diakses pada 25
Oktober 2021, melalui http://warungbelajarbiologi.blogspot.com/2014/04/diskripsi-
tumbuhan-pacar-air-impatiens.html
13. Novia Qurrota Ayun. 2013. Bagian-Bagian Bunga. Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang. Diakses pada 26 Oktober 2021, melalui
http://bagianbagianbunga.blogspot.com/2013/11/laporan-bunga-tunggal-dan-bunga-
majemuk.html
14. Dosen Pendidikan. 2021. Pengertian Bunga. Diakses pada 28 Oktober 2021, melalui
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-bunga/

Anda mungkin juga menyukai