Rivai, Harrizul. 1994. Asas Pemeriksaan Kimia. Bogor. Universitas Indonesia (UI
Press).
Tim Dosen. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Analitik 1. Makassar: Kimia FMIPA
UNM.
Underwood, A.L. 2006. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Ke Enam. Jakarta: Erlangga.
I. JUDUL PERCOBAAN
Gravimetri
V. PROSEDUR KERJA
A. Penentuan Kandungan Air Kristal Terusi (CuSO4 x H2O)
1. Memanaskan krus porselin kosong dengan menggunakan kompor gas 5
menit.
2. Menimbang berat krus kosong.
3. Menimbang 0,5 gram kristal terusi (CuSO4 x H2O) dalam krus porselin.
4. Memanaskan dengan menggunakan kompor gas sampai kristal putih.
5. Memasukkan krus ke dalam eksikator selama 30 menit.
6. Menimbang sebagai w1.
7. Memanaskan kembali kristal terusi di atas kompor selama 30 menit.
8. Memasukkan ke dalam eksikator selama 30 menit.
9. Menimbang krus sebagai w2.
10. Memanaskan kembali kristal terusi selama 30 menit.
11. Memasukkan ke dalam eksikator selama 30 menit.
12. Menimbang krus sebagai w3.
13. Memanaskan lagi kristal terusi di atas kompor selama 30 menit.
14. Memasukkan ke dalam eksikator selama 30 menit.
15. Menimbang krus sebagai w4.
16. Menentukan kandungan air kristal terusi.
B. Penentuan Kadar Besi Sebagai Besi (III) Oksida
1. Menimbang 1,3 gram [Fe(NH4)(SO4)2] dan mencatat sebagai w0.
2. Memasukkan [Fe(NH4)(SO4)2] ke dalam gelas kimia 600 mL.
3. Melarutkan Kristal dengan 125 mL aquades dan menambahkan HCl 1:1,
mengaduk, dan menutupnya dengan aluminium foil.
4. Menambahkan 2 mL HNO3 pekat dan mendidihkannya sampai larutan
menjadi jernih.
5. Mengencerkan dengan H2O 100mL dan mendidihkannya kembali.
6. Menambahkan ammonia 1:1 sampai jernih dan tercium bau ammonia.
7. Menyaring endapan dengan menggunakan corong Buchner dan kertas saring
Wathman.
8. Mencuci endapan dengan NH4NO3 1% (Amonium nitrat) dan 100 mL aquades
yang mendidih sampai filtrat bebas ion klorida.
9. Memasukkan endapan dan kertas saring ke dalam krus yang telah diketahui
beratnya.
10. Memijarkan endapan pada tanur dengan suhu 800oC 900oC selama 3 jam.
11. Menimbang hasil pijaran sebagai w1.
12. Menentukan kadar besi.
(W 0 - W n )
BM H 2 O
x=
Wn
BM terusi
(0,5000 + 20,766 ) g
18 g / mol
-20,766g
160 g / mol
21,266 mol
-0,1297 mol
= 5,3 ~ 5
# Menurut teori:
0,5 g - -
0,5 g
179,37 g/mol
1
x 0,0027 mol
Mol CuSO4 = 1 massa CuSO4 = mol x Mm CuSO4
= 0,44 g
5
x 0,0027 mol
Mol H2O = 1 massa H2O = mol x Mm H2O
= 0,243 g
m H2 O
BM H 2 O
m CuSO 45H 2 O
x = BM terusi
0,243 g
18 g / mol 0,00135
= =5
0,5 g 0,0027
= 179,37 g / mol
BM Fe = 55,847 mg/mmol
W0 = 1,3 g = 1300 mg
Wn = 0,2461 g = 246,1 mg
Dit: % Fe = ....?
Peny:
2 x BM Fe
x W1 ( mg)
BM Fe2 O3
x 100%
% Fe = W0
(2 x 55,847 ) mg/mmol
x 246,1 mg
159,694 mg/mmol
x 100 %
= 1300 mg
172,1285
x 100 %
= 1300
= 13,240 %
Menurut Teori
Ar Fe
x 100 %
% Fe = Mr Fe 2 O 3
55,847 g/mol
x 100 %
= 159,694 g/mol
= 34,97 %
Sehingga:
% Fe ( praktek )
x 100 %
% rendemen = % Fe ( teori)
13,240 %
x 100 %
= 34,97 %
= 37,86%
VIII. PEMBAHASAN
A. Penentuan Kandungan Kadar Air Kristal Terusi (CuSO4 x H2O)
Penentuan kandungan air terusi maksudnya untuk mengetahui jumlah air yang
terdapat atau terkandung dalam kristal CuSO 4 yang berwarna kebiru-biruan.
Penentuan ini dilakukan dengan memanaskan dalam krus porselin yang telah
diketahui berat konstannya yakni 20, 576 gram. Kristal terusi ini dipanaskan di atas
kompor gas sampai kristalnya berwarna putih. Pemanasan ini bertujuan ini untuk
menghilangkan atau mengurangi kandungan air pada kristal. Setelah berwarna putih,
dimasukkan dalam eksikator selama 30 menit dengan tujuan Kristal tidak menyerap
uap air lagi yang terdapat pada udara bebas saat didinginkan, karena dalam eksikator
terdapat kristal yang akan mengikat uap air.
Selanjutnya kristal ditimbang sebagai w1 dan diperoleh 0,0064 gram kristal.
Setelah itu dipanaskan dan dieksikator kembali masing-masing selama 30 menit, serta
setelah ditimbang diperoleh -0,1274 gram sebagai w 2. Perlakuan pemanasan,
pendinginan, dan penimbangan dilakukan secara berulang-ulang sampai diperoleh w4
agar datanya lebih akurat serta dengan ketelitian tinggi. Hasil yang diperoleh
membuktikan bahwa kristalnya menjadi ringan dan menunjukkan bahwa airnya
menguap. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kandungan air kristal sebesar 9.
Hal ini tidak sesuai teori bahwa kristal terusi hanya mampu mengikat maksimal 5
molekul air. Kesalahan ini disebabkan karena timbangan yang digunakan kurang
bagus serta pemanasan dengan kompor gas kurang efektif karena bisajadi saat
pemanasan terjadi kontaminasi dengan udara luar, jika dibandingkan dengan oven.
Reaksi saat pemanasan:
CuSO4 . xH2O CuSO4 + xH2O
sedangkan HNO3 sebagai zat reduktor untuk mengubah besi 2+ menjadi 3+.
Pengubahan ini bertujuan untuk membentuk ferri (Fe3+).
Yang selanjutnya endapannya dipijarkan pada suhu 800oC 900oC , dilakukan pada
suhu tinggi untuk membebaskan endapan dari air yang terikat secara kimiawi
sehingga memerlukan suhu tinggi dan untuk mengubah Fe(OH) 3 menjadi Fe2O3. Dan
apabila melewati suhu tersebut, dikhawatirkan terjadi denaturasi/ bukan lagi Fe2O3
yang diperoleh. Reaksinya:
800 o C 900 o C
2Fe(OH)3 Fe2O3 + 3H2O
Dari hasil analisis data, diperoleh rendemen 37.86% dari berat yang diperoleh sebesar
0.2461 gram.