Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM 3

PENENTUAN TETAPAN DISOSIASI ASAM LEMAH DENGAN pH-METER

A. Tujuan
Mahasiswa dengan rasa tanggung jawab, cermat dan seksama mampu dan
terampil menggunakan instrumen pH-meter untuk menentukan tetapan disosiasi asam
lemah (CH3COOH) dengan tepat sesuai prosedur mutu laboratorium.

B. Prinsip Dasar
Istilah ionisasi sering digunakan untuk reaksi penguraian senyawa ion menjadi
ionionnya, sedangkan disosiasi digunakan untuk penguraian semua zat menjadi zat yang
lebih sederhana. Tidak hanya senyawa ion, tetapi molekulpun bisa menghasilkan ion
ketika bereaksi dengan air membentuk elektrolit. Sehingga, istilah disosiasi lebih sering
dipakai tanpa membedakan pengionan dari elektrolit ion maupun molekul (Brady, 1999).
Ionisasi atau disosiasi asam lemah (HA) dalam air dinyatakan dengan persamaan
HA ⇄ H+ + A-
dan tetapan kesetimbangan Ka (tetapan ionisasi atau disosiasi) dinyatakan dengan
[ ][ ]
[ ]
Ka dapat ditentukan apabila konsentasi H , A- , dan HA diketahui. Untuk mengetahuinya
+

dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut : Konsentrasi larutan HA dapat di ketahui
dengan menimbang atau mengukur volume tertentu. pH larutan dapat ditentukan dengan
pH -meter dan dari harga ph ini konsentrasi H+ dapat dihitung. Konsentrasi A- sama
dengan konsentrasi H+ apabila disosiasi HA memberikan jumlah mol yang sama. Setelah
mencapai kesetimbangan, [HA] lebih kecil dari konsentrasi HA semula yang digunakan
untuk membentuk H+ dan A-. Jumlah [HA] pada kesetimbangan dengan [HA] mula mula
relatif dianggap sama. Dengan melakukan titrasi parsial sejumlah asam dan basa , maka
[A-] dan [HA] dapat diketahui dengan megukur pH -nya. Setiap ditambahkan OH- akan
terjadi reaksi:
HA + OH- ⇄ H2O + A-
Jumlah A- yang terbentuk sama dengan HA yang digunakan sehingga perbandingan
[A-]/[HA] dapat ditentukan. Untuk menentukan Ka maka persamaan (1) dapat diubah
menjadi :
[ ]
[ ]
[ ]
Bila perbandingan [A ]/[HA] = 1, maka [A] = [HA] sehingga Ka = [H+]. Untuk
-

memperoleh perbandingan seperti ini , dapat dilakukan dengan membagi larutan menjdi
dua bagian yang sama. Satu bagian dinetralisir, dan bagian yang dinetralisir ini
ditambhakan ke bagian yang tidak di netralisir sehingga [A-]/[HA] = 1. Dengan
mengukur ph, maka [H+] = Ka
Sebagaimana telah kita lihat, sebagian besar asam adalah asam lemah. Mari kita
asumsikan suatu asam monoprotik lemah HA. Ionisasinya dalam air adalah
HA(aq) + H2O(l) ↔ H3O+(aq) + A-(aq) atau,
HA(aq) ↔ H+(aq) + A-(aq)
konstanta kesetimbangan untuk ionisasi asam ini, yang kita namakan konstanta ionisasi
[ ][ ]
asam. semakin besar Ka, semakin kuat asamnya artinya, semakin tinggi
[ ]
konsentrasi ion H+ pada kesetimbangan karena ionisasi asam lemah tidak pernah
sempurna, semua spesi (asam yang tidak terionisasi, ion H+, dan ion A- berada pada
kesetimbangan (Raymond Chang, 2004).
Kekuatan asam dapat diketahui melalui perhitungan konstanta disosiasi asam.
Kosntanta disosiasi asam ini memrupakan konstanta kesetimbangan. Semua reaksi
melibatkan suatu reaksi kesetimbangan walaupun reaksi yang mencapai suatu keadaan
setimbang tidak dapat dilihat begitu saja, tetapi mengamatinya melalui sebuah
percobaandalam laboratorium. Pengamatan kesetimbangan asam tidak lepas dari
kosentrasi ion-ionsaat asam berdisosiasi dalam larutan yang berair. Penentuan kosentrasi
ion-ion dari asam yang berdisosiasi ini tidak bisa secara langsung menggunakan
perhitungan biasa tetapiharus menggunakan konsep khusus yaitu melalui pKa. Kosentrasi
ion-ion asam yang belum diketahui dapat dicari kosentrasinya melalui metode titrasi
(Keenan, 1990).

C. Alat dan Bahan


Alat : 1. Pipet volume Bahan : 1. Aquades
2. Beaker glass 2. Indikator pp
3. Labu ukur 50 mL 3. Larutan CH3COOH 0.1N
4. Erlenmayer 4. Larutan NaOH 0.1N
5. Buret
6. Klem dan statif
7. Pipet tetes
8. pH meter
D. Cara Kerja
1. Metode I

Mulai

Diambil larutan asam asetat dengan konsentrasi 0.09; 0.045; 0.009 dan
0.0009M. Masing-masing sebanyak

Masing-masing larutan dimasukkan kedalam labu ukur 50mL

Masing-masing larutan diencerkan dengan aquades sampai tanda batas

Masing-masing larutan diukur pHnya dengan menggunakan pH-meter

2. Metode II

Mulai

Diambil larutan CH3COOH 0.1M sebanyak 5 mL

Dimasukkan kedalam erlenmayer

Ditetesi indikator pp

Dititrasi dengan larutan NaOH 0.1136N

Dimasukkan larutan CH3COOH 0.09M yang baru

Dititrasi kembali dengan larutan NaOH 0.1136N dengan


penambahan volume NaOH sebanyak (1/5)X mL

Diukur harga pHnya dengan pH-meter

Titrasi dilanjutkan dengan menambahkan volume larutan


NaOH 0.1136N sebanyak (2/5)X, (3/5)X, (4/5)X dan (5/5)X
mL
Masing-masing penambahan larutan NaOH diiukur harga pHnya
dengan pH-meter
3. Metode III

Mulai

Dimasukkan 5 mL CH3COOH 0.09M


kedalam erlenmayer

Ditetesi indikator pp

Dititrasi dengan NaOH 0.1136N

Ditambah CH3COOH 0.1M sebanyak 5 mL

Diukur pHnya dengan pH-meter

E. Data Pengamatan
1. Metode I
Tabel 1. pH Asam Asetat
CH3COOH Pembacaan pH
0.09 2.56
0.045 2.81
0.009 3.74
0.0009 4.48

2. Metode II
Tabel 2. pH Asam Asetat
Volume NaOH Perbandingan [A-]/[HA] Pembacaan pH
1/5 bagian 3.87

2/5 bagian 4.84

3/5 bagian 5.18

4/5 bagian 10.86


5/5 bagian 11.34

3. Metode III
Volume NaOH yang diperlukan untuk menetralisir 5 mL asam asetat adalah 4.1 mL
pH campuran dari dua bagian larutan asam asetat 4.5
F. Perhitungan dan Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan harga tetapan disosiasi (Ka) asam
lemah, yaitu CH3COOH dengan menggunakan pH-meter. Nilai Ka menunjukkan tetapan
kesetimbangan ionisasi asam pada suhu tertentu, untuk menentukan nilai harga Ka
dilakukan 3 metode yang nantinya akan dibandingkan dengan harga Ka secara teoritis
sehingga dapat diketahui metode yang paling efektif untuk menentukan harga Ka.
Larutan yang digunakan adalah CH3COOH, NaOH dan indikator pp yang digunakan
untuk metode 2 dan 3.
Metode I
Percobaan ini dilakukan pengukuran pH laruta asam asetat dengan konsentrasi
yang berbeda-beda, yaitu 0.09M; 0.045M; 0.009M dan 0.0009M menggunakan pH-
meter. Asam asetat merupakan asam monokromatik yang mengalami ionisasi atau
disosiasi didalam air.
CH₃COOH (aq) ⇄ CH₃COO⁻ (aq) + H⁺ (aq)
Asam asetat merupakan asam lemah sehingga [H+] hanya terionisasi sebagian
dalam air dan membentuk kesetimbangan antara ion H+ pada asam dengan molekul asam
yang terlarut dalam air. Dalam menentukan harga Ka, maka dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:
[H+] = √
[H+]2 = M.Ka
[ ]
K

CH3COOH (M) [H+] Perhitungan Ka

pH= 2.56 [ ]
0.09
[H+] = 2.754x 10-3
Ka = 8.428 x 10-5
pH= 2.81
[H+] = 1.548 x 10-3 [ ]
0.045
Ka = 5.330 x 10-5
Ph = 3.74
[H+] = 1.819x 10-4 [ ]
0.009
Ka = 0.367 x 10-5
pH= 4,48
[H+] = 0.031 x 10-3 [ ]
0.0009
Ka = 0.11 x 10-5
Harga Ka rata-rata 3.558 x 10-5
Dari perhitungan diatas, menunjukkan bahwa semakin kecil konsentrasi asam
asetat maka pH yang diperoleh akan semakin besar dan semakin besar pH maka Ka yang
didapat semakin kecil. Harga Ka rata-rata dari percobaan ini diperoleh sebanyak 3.558 x
10-5 sedangkan harga Ka teoritis sebesar 1.8 x 10-5. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
metode I tidak baik atau tidak tepat untuk dilakukan dalam percobaan penentuan tetapan
disosiasi asam asetat, dimana percobaan ini mendapatkan kesalahan relatif sebanyak 97%
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

% kesalahan = x 100%

Metode II
Percobaan ini dilakukan titrasi terhadap 5mL asam asetat 0.09M yang
ditambahkan indikator fenolftaleint dengan larutan NaOH 0.1136N, dimana setelah
mencapai titik ekivalen larutan tersebut diukur pHnya menggunakan pH meter dan
dideperoleh pH sebesar 4.1. Kemudian dilakukan titrasi asam asetat dengan larutan
NaOH tanpa indikator pp dengan setiap penambahan NaoH, larutan tersebut diukur
pHnya yang ditunjukkan pada tabel 2 sehingga untuk memperoleh harga Ka dapat
dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut:
a. Penambahan 1/5 bagian
Volume NaOH : 0.082 mL
M NaOH 0.1136 N
Volume CH3COOH : 5 mL
M CH3COOH : 0.09 N
pH= 3.87
[H+] = 1.3489 x 10-4

Reaksi : CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O


m 0.45 0.0093 -
r 0.0093 0.0093 0.0093
s 0.4407 - 0.0093
[ ]
=
[ ]

=
= 0.0211
[ ][ ]
Ka = [ ]
Ka = 1.3489 x 10-4 x 0.0211
= 0.2846 x 10-5
b. Penambahan 2/5 bagian
Volume NaOH : 1.64 mL
M NaOH 0.1136 N
Volume CH3COOH : 5 mL
M CH3COOH : 0.09 N
pH= 4.84
[H+] = 1.8197 x 10-5

Reaksi : CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O


m 0.45 0.1863 -
r 0.1863 0.1863 0.1863
s 0.2637 - 0.1863
[ ]
=[ ]

=
= 0.706
[ ][ ]
Ka = [ ]
Ka = 1.8197 x 10-5 x 0.706
= 1.02 x 10-5

c. Penambahan 3/5 bagian


Volume NaOH : 2.46 mL
M NaOH 0.1136 N
Volume CH3COOH : 5 mL
M CH3COOH : 0.09 N
pH= 5.18
[H+] = 6.606 x 10-6

Reaksi : CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O


m 0.45 0.2794 -
r 0.2794 0.2794 0.2794
s 0.1706 - 0.2794
[ ]
=[ ]

=
= 1.637
[ ][ ]
Ka = [ ]
Ka = 6.606 x 10-6 x 1.637
= 1.081 x 10-5
d. Penambahan 4/5 bagian
Volume NaOH : 3.28 mL
M NaOH 0.1136 N
M CH3COOH : 0.09 N
pH= 10.86
pOH= 3.14
[OH-]= 7.2443 x 10-4

[OH-] = √ [ ]

7.2443x10-4 = √
Ka = 4.1411x10-5

e. Penambahan 5/5 bagian


Volume NaOH : 4.1 mL
M NaOH 0.1136 N
M CH3COOH : 0.09 N
pH= 11.34
pOH= 2.66
[OH-]= 2 x 10-3

[OH-] = √ [ ]

2x10-3 = √
Ka = 1.5 x10-5

Dari perhitunggan diatas, diperoleh harga Ka rata-rata sebesar 1.6053x10-5 dimana


harga Ka tersebut mendekati harga Ka teoritis sehingga dapat disimpulkan bahwa metode
II ini lebih tepat digunakan untuk menentukan tetapan disosiasi asam asetat dengan
menggunakan pH-meter dan untuk kesalahan relatif dari metode II ini sebanyak 10%.

Metode III
Percobaan ini hampir sama dengan metode II hanya saja setelah melakukan titrasi
dengan larutan NaOH 0.1136N pada asam asetat 0.09M yang ditambahkan indikator pp,
dilakukan penambahan asam asetat 0.09M sebanyak 5 mL yang kemudian diukur pHnya
dengan menggunakan pH-meter. Dari percobaan ini dapat diperoleh nilai [A-]/[HA] = 1
sehingga Ka=[H+]. Ketika campuran tersebut diukur pHnya menunjukkan angka sebesar
4.5 dan [H+] = 3.162 x 10-5 sehingga Ka yang diperoleh sebesar 3.162x10-5 dimana harga
Ka tersebut menyimpang jauh dengan Ka teoritis dan didapatkan kesalahan relatif
sebanyak 75%.
G. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa menentukan tetapan
disosiasi asam asetat dengan menggunakan pH-meter lebih tepat dilakukan pada metode
II dimana harga Ka lebih mendekati harga Ka teoritis. Harga Ka yang diperoleh pada
masing-masing metode sebesar:
Metode I : 3.558x10-5
Metode II : 1.6053x10-5
Metode III : 3.162x10-5

H. Daftar Pustaka
Brady. 1999. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta: Kalman Media Pustaka.
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta:
Erlangga
Keenan. 1990. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai