Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RUTIN

BIOMOLEKULER

UJI KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT

Nama : Ayulia Annisa Nasution

Nim : 4193131038

Kelas : Pendidikan Kimia E 2019

Soal :

1. Jika diberikan 7 jenis sampel yang mengandung :


1) Larutan sukrosa
2) Larutan amilosa
3) Larutan fruktosa
4) Larutan glukosa
5) Larutan laktosa
6) Larutan glikogen
7) Larutan ribosa.
Metode identifikasi karbohidrat apakah yang akan digunakan, bagaimana hasilnya, beri
alasan dan tulis persamaan reaksi identifikasinya.
Jawaban :

1) Larutan Sukrosa
Sukrosa adalah salah satu disakarida yang termasuk dalam ketosa karena
mengandung gugus keton. Metode identifikasi yang digunakan untuk menguji
keberadaan sukrosa adalah uji seliwanoff. Pada uji ini sampel yang mengandung
sukrosa akan memberikan hasil positif membentuk larutan berwarna merah karena
sukrosa merupakan disakarida yang terdiri dari fruktosa dan glukosa. Dehidrasi
fruktosa oleh HCl pekat menghasilkan hidroksimetilfurfural dan dengan penambahan
resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna
merah.
Reaksi
2) Larutan Amilosa
Amilosa merupakan amilum/pati yang tidak larut dalam air dingin. Metode
identifikasi yang digunakan untuk menguji keberadaan amilosa adalah uji iodin. Pada
uji ini sampel yang mengandung amilum atau pati akan memberikan hasil positif
membentuk larutan berwarna biru. Ketika amilum dilarutkan dalam air, amilosa
akan membentuk micelles yaitu molekul-molekul yang bergerombol dan tidak kasat
mata karena hanya pada tingkat molekuler. Micelles ini dapat mengikat I2 yang
terkandung dalam reagen iodium dan memberikan warna biru khas pada larutan yang
diuji. Pada saat pemanasan, molekul-molekul akan saling menjauh sehingga micelles
pun tidak lagi terbentuk sehingga tidak bisa lagi mengikat I2. Akibatnya warna biru
khas yang ditimbulkan menjadi menghilang. Micelles akan terbentuk kembali pada
saat didinginkan dan warna biru khas pun kembali muncul.
Reaksi
I2 + KI → I3- (anion triiodida) + K+
Amilum + I3- → amilosa-iodin kompleks (berwarna biru)
3) Larutan Fruktosa
Fruktosa merupakan golongan monosakarida yang termasuk dalam ketosa karena
mengandung gugus keton. Metode identifikasi yang digunakan untuk menguji
keberadaan fruktosa adalah uji seliwanoff. Pada uji ini sampel yang mengandung
fruktosa akan memberikan hasil positif membentuk larutan berwarna merah.
Dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat menghasilkan hidroksimetilfurfural dan dengan
penambahan resorsinol akan mengalami kondensasi membentuk senyawa kompleks
berwarna merah.
Reaksi

4) Larutan Glukosa
Glukosa merupakan golongan monosakarida yang termasuk dalam aldosa karena
mengandung gugus aldehid. Glukosa termasuk dalam gula pereduksi karena masih
memiliki gugus OH yang aktif pada gugus carbonil nomor 4 pada molekul glukosa.
Metode identifikasi yang digunakan untuk menguji keberadaan glukosa adalah uji
fehling. Pada uji ini sampel yang mengandung glukosa akan memberikan hasil positif
membentuk endapan merah bata. Hasil uji menunjukkan bahwa glukosa merupakan
gula yang dapat mereduksi larutan fehling dan sebagai karbohidrat pereduksi. Dalam
pereakksi ini ion Cu2+ direduksi menjadi Cu+ yang dalam suasana basa akan
diendapkan menjadi Cu2O.
Reaksi
2 Cu2+ + 2 OH → 2 Cu2O + H2O
5) Larutan Laktosa
Laktosa merupakan salah satu disakarida yang tersusun atas galaktosa dan glukosa.
Laktosa termasuk dalam gula pereduksi karena masih memiliki gugus OH yang aktif
pada gugus carbonil nomor 1 pada molekul glukosa. Metode identifikasi yang
digunakan untuk menguji keberadaan laktosa adalah uji benedict. Uji benedict
prinsipnya sama seperti uji fehling. Pada uji ini sampel yang mengandung laktosa
akan memberikan hasil positif membentuk endapan merah bata. Larutan benedict
mengandung ion-ion tembaga (II) yang kompleks dalam sebuah larutan basa.
Tembaga sulfat dalam reagen benedict akan bereaksi dengan monosakarida dan
disakarida membentuk endapan berwarna merah bata.
Reaksi
2 Cu2+ + 2 OH → 2 Cu2O + H2O
6) Larutan Glikogen
Glikogen merupakan salah satu polisakarida yang termasuk dalam
homopolisakarida karena terdiri dari satu unit monosakarida yang sama.
Glikogen terdiri atas subunit glukosa dengan ikatan rantai lurus α(1,4) dan ikatan
rantai percabangan α(1,6). Metode identifikasi yang digunakan untuk menguji
keberadaan glikogen adalah uji iodin. Pada uji ini sampel yang mengandung glikogen
akan memberikan hasil positif membentuk larutan berwarna merah kecokelatan.
Larutan iodin yang direaksikan dengan glikogen akan membentuk warna merah
sampai cokelat yang disebabkan karena adanya penyerapan iodin pada struktur cincin
glikogen yang saling berikatan sehingga membentuk kompleks berwarna merah
kecokelatan.
Reaksi
I2 + KI → I3- (anion triiodida) + K+
Glikogen + I3- → Glikogen-iodin kompleks (berwarna biru)
7) Larutan Ribosa
Metode identifikasi yang digunakan untuk menguji keberadaan amilosa adalah uji
Molisch. Uji ini merupakan uji umum semua golongan karbohidrat. Uji ini
berdasarkan reaksi pembentukan furfural (hidroksimetilfurfural) yang diakibatkan
oleh penambahan dan pemanasan karbohidrat dengan asam sulfat pekat. Selanjutnya
furfural tersebut dengan α-naftol berkondensasi membentuk cincin berwarna ungu.
Reaksi

Anda mungkin juga menyukai