Disusun Oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan kami buat
dengan waktu yang telah di tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar
mengenai Karbohidrat.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi
sumbangsi kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga
menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal
ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah
ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita
dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang
terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunai rumus empiris CH2O;
misalnya rumus molekul glukosa adalah C6H12O6 (enam kali CH2O).
2.2 Penentuan struktur glukosa
Penentuan konfigurasi suatu senyawa dengan empat karbon kiral berhasil
diselesaikan oleh Fischer dengan serangkaian reaksi sederhana, menurut datanya
hanya mungkin ditetapkan konfigurasi relatif glukosa, bukan konfigurasi
mutlaknya, yang akhirnya dapat ditntukan dengan menggunakan difraksi sinar-X
50 tahun kemudian. Fischer membuat pengandaian bahwa OH pad karbon 2
dalam D(+)gliseraldehida dan dengan demikian OH pada karbon 5 dalam
D(+)glukosa diproyeksikan kekanan dlam proyeksi Fischer. Pengandaian tersebut
meyusutkan pilihan untuk konfigurasi glukosa menjadi 8 D-aldoheksosa.
2.2.1 Fakta 1
Diketahui bahwa aldopentosa (-)arabinosa dapat diubah dengan menjadi
aldoheksosa (+)glukosa dan(+)manosa. Heinrich Kiliani menemukan tahap
pemanjangan rantai pada 1886, dan tahun 1890 Fischer melengkapi sintesisnya
dengan mereduksi lakton yang dihasilkan untuk memperoleh aldoheksosa-
aldoheksosa. Rentetan berikut ini dikenal sebagai sintetis Kiliani-Fischer.
3
Oleh karena itu, Fischer menyimpulkan bahwa karbon 2 dalam (-)
arabinosa pasti memiliki OH di kiri. Seandainya di kanan, akan diperoleh
dwiasam-meso.
2.2.3 Fakta 3
Fischer menjumpai bahwa baik (+)glukosa dan (+)manosa dioksidasi
menjadi dwiasam aktif optis. Ini berarti bahwa OH pada karbon 4 dari kedua
monosakarida ada di kanan
4
2.2.4 Fakta 4
Gula (+)glukosa(aldoheksosa lain) dan (+)glukosa keduanya
menghasilakan dwiasam yang sama bila dioksidasi diantara dwiasam-dwiasam
yang mungkin, yang dapat diperoleh dari kedua struktur yang merupakan
(+)glukosa dan (+)manosa, hanya satu yang dapat berasal dari gula yang
berlainan.
5
kedua. Hubungan ini disebut suatu ikatan 1,4- atau 1,4-, bergantung pada
stereokimia pada karbon glikosida.
2.4.1 Maltosa
Maltosa, atau gula gandum, adalah disakarida yang terbentuk dari dua
unit glukosa bergabung dengan ikatan (1 4), terbentuk dari reaksi kondensasi.
Para isomaltose isomer memiliki dua molekul glukosa dihubungkan melalui
ikatan (1 6). Maltosa adalah anggota kedua dari seri biokimia penting dari
rantai glukosa. Maltosa adalah disakarida dihasilkan ketika amilase memecah pati.
Hal ini ditemukan dalam biji berkecambah seperti gandum. Hal ini juga dihasilkan
ketika glukosa terbakar.
Gula ini merupakan disakarida utama yang diperoleh dari hidrolisis pati.
Pati diurai menjadi maltosa kelihatanya secara acak, oleh enzim yang terdapat
dalam air liur yang disebut -1,4-glukan 4-glukanohidrolase. Satu molekul
maltosa menghasilkan dua molekul D-glukosa, tak peduli apakah hidrolisis
berlangsung dalam sebuah labu laboratorium, dalam suatu organisme ataupun
dalam bejana peragihan.
6
Karbon anomerik dari stuan kedua glukopiranosa dalam maltosa
merupakan bagian dari suatu gugus hemia asetal. Akibatnya, terdapat dua bentuk
mlatosa(- dan -maltosa), yang berada dalam kesetimbangan satu sama lain
dalam larutan. Maltosa mengalami mutarotasi, bersifat gula pereduksi, yang dan
dapat dioksidasi menjadi asam maltodionat, suatau asam karboksilat, oleh suatu
larutan air brom.
2.4.2 Selobiosa
Selobiosa merupakan disakarida yang diperoleh dari hidrolisis parsial dari
selulosa. Selobiosa tersusun dari dua satuan glukopiranosa yang digabung oleh
suatu ikatan- 1,4. Selobiosa berbeda dari maltosa dalam hal ikatan 1,4 yang dlam
selobiosa lebuah merupakan ikatan 1.4- daripada 1,4--, buakan .
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Glukosa ditenentuan dengan konfigurasi suatu senyawa dengan empat
karbon kiral. Fischer membuat pengandaian bahwa OH pad karbon 2 dalam
D(+)gliseraldehida dan dengan demikian OH pada karbon 5 dalam D(+)glukosa
diproyeksikan kekanan dlam proyeksi Fischer. Pengandaian tersebut meyusutkan
pilihan untuk konfigurasi glukosa menjadi 8 D-aldoheksosa.
Suatu monosakarida bereaksi dengan dimetil sulfat untuk menghasilkan
suatu struktur yang termetilkan secara lengkap. Dalam larutan asam, metil
glikosida termetilkan dapat dihidrolisis dan cincinya terbuka. Oleh karena itu
asetal yang terhidrolisis hanya mempunyai satu gugus hidroksil.
Disakarida adalah karbohidrat yang terbentuk ketika dua monosakarida
bergabung, pada dasarnya ketika 2 molekul monosakarida mengalami reaksi
kondensasi yang melibatkan penghapusan sebuah molekul kecil, seperti air, dari
kelompok-kelompok fungsional saja. Seperti monosakarida, disakarida larut
dalam air, rasa manis, dan disebut gula.
Maltosa, atau gula gandum, adalah disakarida yang terbentuk dari dua
unit glukosa bergabung dengan ikatan (1 4), terbentuk dari reaksi kondensasi.
Selobiosa merupakan disakarida yang diperoleh dari hidrolisis parsial dari
selulosa. Selobiosa tersusun dari dua satuan glukopiranosa yang digabung oleh
suatu ikatan- 1,4. Selobiosa berbeda dari maltosa dalam hal ikatan 1,4 yang dlam
selobiosa lebuah merupakan ikatan 1.4- daripada 1,4--, buakan .
8
Daftar Pustaka
Carey, Francis A. (2006). Kimia Organik, Edisi Keenam, New York, NY:
McGraw-Hill. ISBN 0-07-111562-
5 .(https://es.wikipedia.org/wiki/Sntesis_de_Kiliani-Fischer)
Fessenden,R.J. dan J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik. Jilid 2. Terjemahan
Aloysius Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta: Erlangga. (Terjemahan)
Fungsi. 2015. Disakarida: Pengertian, contoh dan peran
(http://hisham.id/2015/06/disakarida-pengertian-contoh-dan-peran.html))
Sugisawa, Hirqshi; Edo, Hiroshi (1966). "The Thermal Degradation of Sugars
I. Thermal Polymerization of Glucose". Journal of Food Science 31 (4): 561
(https://id.wikipedia.org/wiki/Maltosa)