Anda di halaman 1dari 12

KARBOHIDRAT

PENENTUAN STRUKTUR GLUKOSA DAN DISAKARIDA

Disusun Oleh :

BELLA AYU NATHANIA P (043)

MUHAMMAD NAUFAL P A (056)

SATYA PRAMUDIKA (057)

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2017
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan kami buat
dengan waktu yang telah di tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar
mengenai Karbohidrat.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi
sumbangsi kepada kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga
menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal
ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah
ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita
dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Semarang, 14 November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

2.1 Karbohidrat .......................................................................................................... 3


2.2 Penentuan struktur glukosa .................................................................................. 3
2.3 Penentuan ukuran cincin ...................................................................................... 5
2.4 Disakarida ............................................................................................................ 5

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 8


3.1 Simpulan ............................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah


merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya
atau yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktifitas itu
kita memerlukan enrgi. Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan
makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga
kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid.
Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari
energi matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon
dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun.
Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada
bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari
karbon dioksida dan air disebut proses fotosintesis.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau
polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila
dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida
atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat
digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus(CH2O)n ,yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air.
Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian
dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Karbohidrat
menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.
Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrient utama sel. Misalnya, pada
vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel
tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang
tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk
menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monoksakarida juga
berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organic kecil
lainnya,termasuk asam amino dan asam lemak. Sebagai nutrisi untuk manusia, 1
gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang
Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup
tinggi, yaitu antara 70%-80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya
padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-
umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi disakarida?


2. Bagaimana menggambar struktur glukosa?
3. Bagaimana menggambar struktur maltosa dan selobiosa?

C. Tujuan dan Manfaat penulisan

1. Dapat menentukan struktur glukosa


2. Mengetahui penentuan ukuran cincin
3. Dapat mengetahui disakarida
4. Dapat mengetahui disakarida, maltosa dan selobiosa

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang
terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat mempunai rumus empiris CH2O;
misalnya rumus molekul glukosa adalah C6H12O6 (enam kali CH2O).
2.2 Penentuan struktur glukosa
Penentuan konfigurasi suatu senyawa dengan empat karbon kiral berhasil
diselesaikan oleh Fischer dengan serangkaian reaksi sederhana, menurut datanya
hanya mungkin ditetapkan konfigurasi relatif glukosa, bukan konfigurasi
mutlaknya, yang akhirnya dapat ditntukan dengan menggunakan difraksi sinar-X
50 tahun kemudian. Fischer membuat pengandaian bahwa OH pad karbon 2
dalam D(+)gliseraldehida dan dengan demikian OH pada karbon 5 dalam
D(+)glukosa diproyeksikan kekanan dlam proyeksi Fischer. Pengandaian tersebut
meyusutkan pilihan untuk konfigurasi glukosa menjadi 8 D-aldoheksosa.
2.2.1 Fakta 1
Diketahui bahwa aldopentosa (-)arabinosa dapat diubah dengan menjadi
aldoheksosa (+)glukosa dan(+)manosa. Heinrich Kiliani menemukan tahap
pemanjangan rantai pada 1886, dan tahun 1890 Fischer melengkapi sintesisnya
dengan mereduksi lakton yang dihasilkan untuk memperoleh aldoheksosa-
aldoheksosa. Rentetan berikut ini dikenal sebagai sintetis Kiliani-Fischer.

Karena (-) arabinosa menghasilkan (+)glukosa dan (+)manosa, maka


ketiga gula ini mempunyai konfigurasi yang sama pada ketiga karbon kiral
terakhir (karbon 3,4,dan 5 dari glukosa dan manosa. (+)Glukosa dan (+)manosa
pasti berbeda hanya dalam hal konfigurasi pada karbon 2.
2.2.2 Fakta 2
Fischer menjumpai bahwa oksidasi dari kedua gugus ujung (-)arabinosa
menghasilkan suatu dwiasam yang aktif optis, dan bukan dwiasam-meso.

3
Oleh karena itu, Fischer menyimpulkan bahwa karbon 2 dalam (-)
arabinosa pasti memiliki OH di kiri. Seandainya di kanan, akan diperoleh
dwiasam-meso.

2.2.3 Fakta 3
Fischer menjumpai bahwa baik (+)glukosa dan (+)manosa dioksidasi
menjadi dwiasam aktif optis. Ini berarti bahwa OH pada karbon 4 dari kedua
monosakarida ada di kanan

4
2.2.4 Fakta 4
Gula (+)glukosa(aldoheksosa lain) dan (+)glukosa keduanya
menghasilakan dwiasam yang sama bila dioksidasi diantara dwiasam-dwiasam
yang mungkin, yang dapat diperoleh dari kedua struktur yang merupakan
(+)glukosa dan (+)manosa, hanya satu yang dapat berasal dari gula yang
berlainan.

2.3 Penentuan ukuran cincin


Suatu monosakarida bereaksi dengan dimetil sulfat untuk menghasilkan
suatu struktur yang termetilkan secara lengkap. Dalam larutan asam, metil
glikosida termetilkan dapat dihidrolisis dan cincinya terbuka. Oleh karena itu
asetal yang terhidrolisis hanya mempunyai satu gugus hidroksil.
(gambar reaksi)
Posisi gugus OH ditentukan dengan oksidasi kuat dalam mana gugus -
CHO dioksidasi menjadi CO2H dan gugus OH tunggal dioksidasi menjadi suatu
keton. Pada kondisi oksidasi ini, pemaksapisahan (cleavage) molekul terjadi di
dekat gugus keton (pada kedua sisinya) untuk menghasilkan dua asam
dikarboksilat.
(gambar reaksi)
2.4 Disakarida
Disakarida, yang berarti dua gula, adalah karbohidrat yang terbentuk
ketika dua monosakarida bergabung, pada dasarnya ketika 2 molekul
monosakarida mengalami reaksi kondensasi yang melibatkan penghapusan sebuah
molekul kecil, seperti air, dari kelompok-kelompok fungsional saja. Seperti
monosakarida, disakarida larut dalam air, rasa manis, dan disebut gula.
Suatu disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dua satuan
monosakarida yang dipersatukan oleh suatu hubungan glikosida dari karbon 1 dari
satu sauan ke suatu OH satuan lain. Suatu cara ikatan yang lazim adalah suatu
hubungan glikosida atau dari satuan pertama ke gugus 4-hidroksil dari satuan

5
kedua. Hubungan ini disebut suatu ikatan 1,4- atau 1,4-, bergantung pada
stereokimia pada karbon glikosida.

2.4.1 Maltosa
Maltosa, atau gula gandum, adalah disakarida yang terbentuk dari dua
unit glukosa bergabung dengan ikatan (1 4), terbentuk dari reaksi kondensasi.
Para isomaltose isomer memiliki dua molekul glukosa dihubungkan melalui
ikatan (1 6). Maltosa adalah anggota kedua dari seri biokimia penting dari
rantai glukosa. Maltosa adalah disakarida dihasilkan ketika amilase memecah pati.
Hal ini ditemukan dalam biji berkecambah seperti gandum. Hal ini juga dihasilkan
ketika glukosa terbakar.
Gula ini merupakan disakarida utama yang diperoleh dari hidrolisis pati.
Pati diurai menjadi maltosa kelihatanya secara acak, oleh enzim yang terdapat
dalam air liur yang disebut -1,4-glukan 4-glukanohidrolase. Satu molekul
maltosa menghasilkan dua molekul D-glukosa, tak peduli apakah hidrolisis
berlangsung dalam sebuah labu laboratorium, dalam suatu organisme ataupun
dalam bejana peragihan.

Suatu molekul maltosa mengandung 2 satuan D-glukopiranosa. Satuan


pertama adalah dalam bentuk -glikosida. Satuan ini terikat ke oksigen pada
karbon 4dalam satuan kedua suatu hubungan 1.4-

6
Karbon anomerik dari stuan kedua glukopiranosa dalam maltosa
merupakan bagian dari suatu gugus hemia asetal. Akibatnya, terdapat dua bentuk
mlatosa(- dan -maltosa), yang berada dalam kesetimbangan satu sama lain
dalam larutan. Maltosa mengalami mutarotasi, bersifat gula pereduksi, yang dan
dapat dioksidasi menjadi asam maltodionat, suatau asam karboksilat, oleh suatu
larutan air brom.
2.4.2 Selobiosa
Selobiosa merupakan disakarida yang diperoleh dari hidrolisis parsial dari
selulosa. Selobiosa tersusun dari dua satuan glukopiranosa yang digabung oleh
suatu ikatan- 1,4. Selobiosa berbeda dari maltosa dalam hal ikatan 1,4 yang dlam
selobiosa lebuah merupakan ikatan 1.4- daripada 1,4--, buakan .

Hidrolisis kimia dari selobiosa dalam asam berair menghasilkan suatu


campuran - dan - D-glukosa, produk-produk yang sama seperti yang diperoleh
dari maltosa. Selobiosa dapat juga dihirolisi dengan enzime -glusidasi, tetapi
oleh -glukosidase, yang bersifat spesifik untuk ikatan (yaitu maltosa)

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Glukosa ditenentuan dengan konfigurasi suatu senyawa dengan empat
karbon kiral. Fischer membuat pengandaian bahwa OH pad karbon 2 dalam
D(+)gliseraldehida dan dengan demikian OH pada karbon 5 dalam D(+)glukosa
diproyeksikan kekanan dlam proyeksi Fischer. Pengandaian tersebut meyusutkan
pilihan untuk konfigurasi glukosa menjadi 8 D-aldoheksosa.
Suatu monosakarida bereaksi dengan dimetil sulfat untuk menghasilkan
suatu struktur yang termetilkan secara lengkap. Dalam larutan asam, metil
glikosida termetilkan dapat dihidrolisis dan cincinya terbuka. Oleh karena itu
asetal yang terhidrolisis hanya mempunyai satu gugus hidroksil.
Disakarida adalah karbohidrat yang terbentuk ketika dua monosakarida
bergabung, pada dasarnya ketika 2 molekul monosakarida mengalami reaksi
kondensasi yang melibatkan penghapusan sebuah molekul kecil, seperti air, dari
kelompok-kelompok fungsional saja. Seperti monosakarida, disakarida larut
dalam air, rasa manis, dan disebut gula.
Maltosa, atau gula gandum, adalah disakarida yang terbentuk dari dua
unit glukosa bergabung dengan ikatan (1 4), terbentuk dari reaksi kondensasi.
Selobiosa merupakan disakarida yang diperoleh dari hidrolisis parsial dari
selulosa. Selobiosa tersusun dari dua satuan glukopiranosa yang digabung oleh
suatu ikatan- 1,4. Selobiosa berbeda dari maltosa dalam hal ikatan 1,4 yang dlam
selobiosa lebuah merupakan ikatan 1.4- daripada 1,4--, buakan .

8
Daftar Pustaka

Carey, Francis A. (2006). Kimia Organik, Edisi Keenam, New York, NY:
McGraw-Hill. ISBN 0-07-111562-
5 .(https://es.wikipedia.org/wiki/Sntesis_de_Kiliani-Fischer)
Fessenden,R.J. dan J.S. Fessenden. 1986. Kimia Organik. Jilid 2. Terjemahan
Aloysius Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta: Erlangga. (Terjemahan)
Fungsi. 2015. Disakarida: Pengertian, contoh dan peran
(http://hisham.id/2015/06/disakarida-pengertian-contoh-dan-peran.html))
Sugisawa, Hirqshi; Edo, Hiroshi (1966). "The Thermal Degradation of Sugars
I. Thermal Polymerization of Glucose". Journal of Food Science 31 (4): 561
(https://id.wikipedia.org/wiki/Maltosa)

Anda mungkin juga menyukai