Anda di halaman 1dari 18

Injection molding adalah metode pembentukan

material termoplastik dimana material yang meleleh


karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger melalui
nozzel ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air
sehingga mengeras serta dapat langsung di ambil dari
cetakan.
Ada 3 bagian utama dalam Mesin Injection Molding :
1.Clamping Unit

Merupakan tempat untuk menyatukan molding.


Clamping system sangat kompleks, dan di
dalamnya terdapat mesin molding (cetakan),
dwelling untuk memastikan molding terisi penuh
oleh resin, injection untuk memasukan resin
melalui pendinginan, ejection untuk
mengeluarkan hasil cetakan plastik dari molding.
2. Plasticizing Unit

Merupakan bagian untuk memasukan pellet plastik


(resin) dan pemanasan. Bagian dari Plasticizing unit :
Hopper untuk mamasukan resin; Screw untuk
mencampurkan material supaya merata; Barrel; Heater
dan Nozzle.
3. Drive Unit

Unit untuk melakukan kontrol kerja dari Injection


Molding, terdiri dari Motor untuk menggerakan screw;
Injection Piston menggunakan Hydraulic system
(sistem pompa) untuk mengalirkan fluida dan
menginjeksi resin cair ke molding
Komponen Utama

• Hopper : Berfungsi untuk menampung biji plastik yang di pakai


untuk produksi dan berfungsi juga sebagai pre heating untuk biji
plastik guna menghilangkan kadar air yang mungkin ada di biji
plastik
• Rotary Screw : Berfungsi mendorong biji plastik yang sudah leleh
masuk ke dalam mold dengan tekanan tertentu dan memasukkan
biji plastik dari hopper saat proses charging
• Motor : Bagian ini terhubung dengan Rotary Screw yang berfungsi
sebagai pengerak utama agar as rotary screw dapat berputar untuk
mengerakkan plastik di dalam barel.
• Injection/Nozzle : Berfungsi sebagai yang menginjeksi bahan
plastik cair ke dalam cetakan. Bagian tersebut berhubungan
langsung dengan saluran masuk plastik pada bagian cetakan yang
sering disebut dengan runner.
• Moulding/Cetakan : Pada bagian ini cairan plastik yang diinjeksikan
dibentuk menurut bentuk dan ukuran yang dirancang sebelumnya.
Gambar alat
Cara Kerja Injection Molder
Termoplastik
dalam bentuk
butiran atau resin mengalami proses Di dalam
bubuk ditampung platicizing berbentuk Molding, resin
dalam sebuah cairan sehingga mudah dicetak sesuai
hopper untuk diinjeksikan ke dengan disain
dalam molding (cetakan) dari cetakannya

 mengalami pendinginan
ke bagian barrel Pemanasan resin untuk proses perubahan
sesuai dengan hingga tercapai titik fase dari cair ke padatan
prinsip grafitasi melting oleh heater (solidifikasi).
FAKTOR PENTING YANG MEMPENGARUHI PROSES
INJECTION
• PRE HEATING DI HOPPER DAN TEMPERATUR BAREL
Untuk bahan tertentu kadang kita harus hangatkan bahan di hopper untuk
mengurangi kadar air. Untuk seting bahan yang dipakai dapat di lihat pada
table berikut :

Setting suhu barel idealnya naik bertahap dari rendah di belakang menjadi
semakin tinggi di depan terutama di nosel. Di barel inilah tercampurnya
pewarna dan bahan polymer. Seting suhu yang terlalu panas juga bisa
berakibat silver atau produk menjadi sangat mengkilap.
• TEMPERATUR MOLD
Temperatur mold sangat berpengaruh terhadap proses
injection, hasil produk dan kecepatan produksi (Cycle Time).
Suhu mold idealnya sekitar 25-30ºC. Untuk mold dengan dengan
MTC, mold bisa panas sampai 90°C.

• METERING STROKE/SHOT SIZE


Jumlah material yang akan di inject ke dalam mold. Untuk
menentukan metering stroke/shot size kita menggunakan
rumus:
SM = B x 1000
(3.14 x D² x Bj)/4
B = Berat produk + Runner
D = Diameter screw
Bj = berat jenis plastik
• KECEPATAN/SPEED/VELOCITY INJECTION
Kecepatan injection adalah gerakan maju screw saat inject material
ke dalam mold. Kecepatan injection terbawah sekitar 10 mm/sec
sampai 80 mm/sec.

• TEKANAN/PRESSURE INJECTION
Tekanan injection adalah tekanan yang diberikan saat inject material
ke dalam mold. Sesuaikan tekanan di setiap tahap injection, Tekanan
pertama jangan terlalu besar berkisar antara 30 sampai 100bar
tergantung tonase mesin yang dipakai. Tekanan injection kedua
antara 40 - 60% dari tekanan pertama.
• HOLDING PRESSURE
Holding press adalah Tekanan yang ditahan agar material
yang telah di inject ke dalam mold tidak berubah
bentuknya. Dalam tahap inilah kualitas produk sangat
berpengaruh. Penyetelan holding press untuk tahap awal
dianjurkan sebesar 50% dari Injection press.
Kebutuhan Tenaga
Injection Moulding Machinary 5 HP
• Item Code: Model20
• Features:-
injection unit :-
• 1. Screw diameter - 22mm
• 2. Shot weight(PS) - 30gm
• 3. Screw stroke - 110mm
• 4. Nozzle stroke - 180mm
• 5. Temperature - 3 zone

• Clamping unit :-
• 1. Mould opening stroke - 190mm
• 2. Mould height - 100-230mm
• 3. Max. Day (TGH) - 420mm
• 4. Tiabar dist. (HxY) - 210 x 210mm
• 5. Mould platen size (HxY) - 330 x 330
• 7. Ejector force - 1. 2ton
• Electric device:-
• 1. Pump-motor - 5hp
• 2. Heater - 2. 5kw
• General device:-
• 1. M/C weight - 1. 1ton
• 2. M/C size (LxWxH) - 12. 2 x 0. 6 x 1. 1
• 3. Hydraulic oil tank - 100ltr
Kesalahan Pada Proses Produksi
• Kesalahan operator
• Tekanan clamping berlebihan
• Tekanan injeksi yang tinggi
• Produk yang over
• Membuka dan menutup mold secara tiba2
• Tidak ada pelumasan
• Ejector yang didorong keluar lebih dari ketentuan, saat
mundur terlalu keras (spring sudah tidak bekerja),
gesekan antara ejector pin dan ejector sleeve yang
dapat menyebabkan aus
Keunggulan :
1. Kapasitas produksi yang tinggi.
2. Sisa penggunaan material ( useless
material) sedikit.
3. Tenaga kerja minimal.
4. Kekuatan produk lebih tinggi
5. Siklus injeksi lebih cepat akibat waktu
pendinginan yang lebih singkat.
Kelemahan :
1. Biaya investasi dan perawatan
alat yang tinggi.
2. Desain molding yang rumit.
3. Peka terhadap kebocoran
4. Peka terhadap perubahan
temperatur
5. Kadang kecepatan kerja berubah
Alat-alat rumah tangga, seperti :

Komponen komputer, seperti :


Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai