Anda di halaman 1dari 4

ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

ANALISA PENGARUH CACAT PRODUKSI TERHADAP EFISIENSI


BLOW MOLDING PLANT PT. PACIFIC MEDAN INDUSTRI

Abdul Haris Nasution, Ahmad Bakhori, Irfan Fahmi Nasution


Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Univesitas Islam Sumatera Utara
aharisnst@ft.uisu.ac.id; ahmadbakhorinas@yahoo.co.id

Abstrak
Cetak tiup (blow molding) merupakan salah satu proses manufaktur yaitu mengolah bahan mentah menjadi
barang jadi. Blow molding merupakan salah satu bagian dari divisi produksi PT Pacific Medan Industri yang
mengolah resin jenis HDPE (high density polyethylene) menjadi produk berupa jerigen, selanjutnya jerigen
akan masuk ke bagian filling plant untuk dilakukan pengisian minyak untuk selanjutnya dilakukan proses
packing untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri walaupun luar negeri, prinsip kerja blow molding
plant PT Pacific Medan Industri adalah diawali dengan masuknya material ke dalam hopper untuk dilakukan
pemanasan di dalam screw extruder, lalu material akan turun untuk kemudian mold akan menjepit lelehan resin
tersebut kemudian di tiup dengan bantuan blow pin untuk mengisi material ke seluruh sisi mold lalu dilanjutkan
dengan proses post-cooling yang kemudian sisa material akan putus karena punching handle untuk kemudian
produk selesai di produksi untuk di cek kualitas jerigen yang dihasilkan.

Kata-Kata Kunci : Blow Molding, HDPE, Screw Extruder, Mold, Jerigen

I. Pendahuluan Jenis-jenis thermoplastic yang umum


digunakan pada masyarakat antara lain adalah:
Salah satu hasil dari industri kelapa sawit
adalah RBDPO (Refined Bleach and Deodorizer a. HDPE
Palm Oil) yang merupakan salah satu bahan b. LDPE
setengah jadi untuk pembentukan minyak goreng c. PVC
kemasan yang sehari-hari nya kita pergunakan untuk d. PET
konsumsi rumah tangga hampir seluruh masyarakat
Indonesia PT Pasific Medan Industri atau lebih Bahan-bahan diatas adalah contoh dari
dikenal sebagai PT PAMIN merupakan salah satu beberapa bahan thermoplastic yang umum
perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang digunakan di industri manufaktur plastik. Metode
salah satu lini usahanya adalah industri pembuatan pengolahan yang umum dilakukan untuk proses
jerigen dengan berbagai jenis ukuran, yang dimana manufaktur adalah proses ekstrusi dan blow
jerigen hasil produksi tersebut akan di isi oleh molding.
minyak goreng dan kemudian di distribusikan ke
masyarakat. 2.2 Proses Pengolahan Thermoplastic
Pada proses pembuatan jerigen PT Pacific Blow molding/ cetak tiup merupakan metode
Medan Industri menggunakan metode blow molding, pengolahan thermoplastic dimana material akan di
dimana proses ini merupakan proses permesinan injeksikan dalam bentuk lembaran dan kemudian
dimana bahan baku akan dipanaskan dengan suhu mold atau cetakan akan menutup lalu akan
tertentu sampai mendapatkan titik leleh yang dihembuskan udara dengan tekanan tertentu
diinginkan, kemudian material tersebut akan melalui sehingga lembaran plastik itu akan mengisi ke segala
proses ekstruksi yaitu proses berkesinambungan sisi cetakan yang telah ada.
selama material plastik dilelehkan dan dibentuk Ekstrusi adalah proses pembuatan
panjang secara terus menerus melalui profil yang thermoplasticdimana pada prosesnya akan dilakukan
telah terprogram di software mesin tersebut.Pada peleburan pada suhu 180-200oC, kemudian screw
prosesnya, terkadang mesin juga menghasilkan akan berputar yang akan mengakibatkan lelehan
produk-produk yang cacat dan tidak sesuai dengan plastik itu akan dibawa dari ujung hopper menuju
standar yang telah di terapkan. screw dan kemudian akan diterima cetakan yang
sudah tersedia sesuai dengan bentuk yang sudah
II. Tinjauan Pustaka tersedia.

2.1 Proses Manufaktur 2.3 Blow Molding di PT Pacific Medan Industri


Blow Molding merupakan salah satu proses PT Pacific Medan Industri merupakan salah
manufaktur daripada bahan-bahan thermoplastic satu eksportir produk minyak goring dalam
atau suatu jenis bahan plastik yang diolah dengan kemasan, blow molding merupakan salah satu divisi
bantuan panas yang berasal dari heater dan produksi yang ada di PT Pacific Medan Industri,
kemudian di bentuk menjadi sesuatu barang. blow molding memiliki beberapa ukuran jerigen
yakni 2 liter, 3 liter, 4 liter, 5 liter, 10 liter, 18 liter,
303 Buletin Utama Teknik Vol. 18, No. 3, Mei 2023
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

20 liter dan 25 liter. Dan juga beberapa jenis merk 3.2 Alat yang Digunakan
mesin yang ada, namun untuk memudahkan analisa 1. Mesin molding merk fongkee degan tipe
data maka akan diambil sampel dari jerigen 3 liter HBA75GT12SD buatan Taiwan
dan merk mesin fongkee.Untuk menunjang proses 2. Timbangan digital
blow molding dibagi menjadi dua yaitu bagian utama 3. Jangka sorong
dan bagian pembantu.
Bagian utama dari mesin blow moldingadalah 3.3 Prosedur Penelitian
sebagai berikut 1. Persiapan Bahan
a. Motor Extruder Bahan yang terdiri dari resin HDPE murni
Salah satu komponen utama untuk proses dicampur dengan filler pewarna dan recycleakan di
peleburan material plastik. Berkapasitas 55 campur lalu kemudian di masukkan ke dalam bucket
KW dengan maksimal putaran 1500 rpm. material.
b. Hopper Material 2. Persiapan Mesin
Tempat penampungan material sebelum di Prosedur menjalankan produksi jerigen adalah
proses blow molding, berfungsi juga sebagai dengan terlebih dahulu menghidupkan heater selama
penyaring dari material asing jarena terdapat kurang lebih 4-5 jam agar proses peleburan material
magnet. resin menjadi lebih optimal, selain itu sirkulasi
c. Gearbox Screw pendingin mold harus sudah di aktifkan.
Komponen untuk menghancurkan material 3. Pengecekan Hasil Produksi
plastik setelah dipanaskan oleh heater, screw Setelah mesin menghasilkan produk, maka
tersebut akan membawa lelehan plastik divisi terkait akan melakukan pengecekan
tersebut menuju parrison keseluruhan hasil jerigen tersebut.
d. Parrison Extruder
Bagian yang akan mengalirkan lelehan material 3.4 Variabel yang Diamati
menuju mold untuk siklus blowing. Dalam penelitian ini, penulis melihat beberapa
e. Mold hal setelah jerigen selesai di produksi. Hal yang
Berfungsi sebagai cetakan model jerigen diamati antara lain:
dengan berbagai ukuran. a. Berat Jerigen
f. Blowpin b. Diameter mulut jerigen
Perangkat yang akan mengembuskan angina c. Tinggi permukaan leher mulut jerigen
dengan tekanan tertentu untuk mengisi d. Kondisi bodi jerigen.
lembaran plastik ke mold.
IV. Hasil Penelitian dan Analisa Data
Sedangkan untuk komponen tambahan adalah
beberapa komponen yang membantu kerja mesin 4.1 Hasil Penelitian
dalam menghasilkan produk antara lain: Untuk penelitian ini penulis mengambil 25
a. Pompa Hidrolik sampel secara terus-menerus dibantu oleh operator
Untuk mensirkulasikan oli untuk sistem dan divisi quality control untuk melihat parameter
hidrolik mesin blow molding kualitas jerigen tersebut.Hasil data yang penulis
b. Oil Cooler sajikan adalah hasil pengambilan sampel tanggal 21
Pendingin oli yang di sirkulasikan ke sistem agustus 2022 pukul 17.30
hidrolik menjaga suhu tidak di atas 50oC.
c. Solenoid Valve Tabel 1. Pengambilan sampel 21 agustus 2022
Berfungsi sebagai pengatur aliran oli pada Tinggi Diameter
Berat
Pengambilan Leher Mulut Cacat
sistem hidrolik mesin. sampel
Jerigen
Jerigen Jerigen Produksi
d. Support Mold (Gr)
(mm) (mm)
Berfungsi menahan jerigen hasil blowing 1 136 17,7 34
selama proses post cooling pasca produksi 2 135 17,6 33,8
Mulut
e. Monitor 3 135 18 35,7 Jerigen
Sebagai panduan operator dalam menjalankan Oval
mesin. Mulut
4 136 17,5 32,3 Jerigen
Oval
5 135 18 35
III. Metode Penelitian 6 138 17,6 33,9
7 139 17,9 34
3.1 Tempat dan Tanggal Penelitian 8 136 17,8 34
9 135 17,7 34,1
Sampel diambil pada tanggal 18 agustus Bottom
sampai 22 agustus 2022 di PT Pacific Medan 10 135 18 34 Jerigen
Industri Jl. Pulau Nias Selatan KIM II Mabar, Deli Tipis
Serdang. 11 136 17,5 34
12 135 17,8 33,9
13 137 17,7 34,2
14 136 18 34,2

Buletin UtamaTeknik Vol. 18, No. 3, Mei 2023 304


ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

Bottom Untuk pengambilan data ini di temukan


15 136 17,6 34 Jerigen
Tipis
beberapa jerigen yang juga cacat produksi yang
16 135 17,8 33,9 terlihat pada Tabel 1 dan grafik di atas kita bisa
17 135 17,7 33,8 melihat cacat produksi yang terjadi pada fisik jerigen
Jerigen dan pada diameter mulut jerigen yaitu pada
Banded
18 136 17,6 34
Pada
pengambilan sampel ke 2 dan ke 3.Cacat tersebut
Pinggir terjadi karena terdapat masalah pada blowpin
19 135 18 34,1 sehingga pada sampel ke 2 dan ke 3 diameter mulut
20 136 17,8 34 jerigen menjadi lebih besar dan mengecil. Dan pada
21 136 17,5 34
Jerigen
sampel lain terdapat masalah yang diakibatkan oleh
22 135 17,7 33,8 adanya material asing yang masuk ke dalam hopper
Berlubang
23 135 17,6 34,1 sehingga bodi jerigen menjadi cacat dikarenakan
24 136 17,9 34,2 material asing yang ikut masuk ke dalam screw
25 135 17,5 33,9
dapat menghambat turunnya material menuju ke
mold. Selain itu adanya material asing juga
Data data ini akan diubah menjadi bentuk mengakibatkan hasil jerigen menjadi tipis pada
grafik agar mempermudah pembacaannya. Grafik bagian bawah.
akan terdiri dari 3 yaitu terhadap berat jerigen, tinggi
leher jerigen dan diameter mulut jerigen 4.2 Analisa Data

140 Berdasarkan hasil pengambilan data diatas ada


139 beberapa jenis cacat yang terjadi pada saat proses
138 blow molding adalah sebagai berikut:
137 1. Tinggi Neck Tidak Rata
136
2. Diameter Mulut Jerigen Tidak Sempurna
135
134 (Oval)
133 3. Blackspot
4. Mulut Jerigen Pecah
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25
5. Chipping Terlalu Panjang
6. Body Jerigen Bergaris
Gambar 1. Grafik Pengambilan Sampel Terhadap
Berat Jerigen 7. Gagal Pengujian Kekuatan

Cacat dan kegagalan produksi pada blow


18,1 molding PT Pacific Medan Industri disebabkan
18
beberapa faktor, faktor tersebut antara lain:
17,9
17,8
17,7 1. Faktor Internal Mesin
17,6 Faktor internal mesin merupakan salah satu
17,5 faktor yang bisa mempengarungi cacat produksi
17,4 yang terjadi pada blow molding plant PT Pacific
17,3 Medan Industri. Faktor internal sendiri biasanya
17,2
berasal dari komponen utama dan komponen
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 pendukung yang ada di mesin, hal ini harus menjadi
fokus departemen produksi dan maintenance pada
Gambar 2. Grafik Pengambilan Sampel Terhadap saat melakukan perbaikan. Contoh dari faktor
Tinggi Leher Jerigen internal adalah:
a. Support Mold
Support mold dapat mempengaruhi hasil dari
36 jerigen, apabila posisi support mold tidak pas dengan
35 jerigen, hal itu akan mengakibatkan jerigen akan
penyok di bagian bodi serta pada bagian ujung dari
34
jerigen.
33 b. Blow Pin
32 Untuk perangkat ini, dapat mempengaruhi
31 mulut jerigen dan juga tinggi leher jerigen, maka
30 perangkat ini harus diposisikan tegak lurus daripada
material yang akan di tiup. Apabila posisi blow pin
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 tidak berada tepat ditengah-tengah, maka
mengakibatkan mulut jerigen menjadi oval, maupun
tidak sempurna pada saat pengukuran tinggi leher
Gambar 3. Grafik Pengambilan Sampel Terhadap jerigen, karena permukaan mulut tidak mengenai
Diameter Mulut Jerigen
blow pin secara bersama-sama.

305 Buletin Utama Teknik Vol. 18, No. 3, Mei 2023


ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)

c. Putaran Motor Extruder 2. Bahan baku yang digunakan terdiri dari resin
Putaran motor ini juga berpengaruh terhadap polyethylene sebagai bahan baku utama, filler
panjang pendeknya material yang turun menuju sebagai pembentuk warna, dan sisa produk
mold pengaruh yang terjadi apabila material terlalu yang tidak digunakan untuk menekan biaya
panjang adalah akan berdampak pada chipping yang produksi
terlalu keras dan juga bisa mempengaruhi berat 3. Para prosesnya terjadi perubahan bentuk dari
jerigen. butiran-butiran resin kemudian dipanaskan
d. Mold pada suhu 180-200°C menjadi lelehan yang
Mold memiliki pengaruh yang besar terhadap kemudian akan di jepit oleh mold dan lalu
hasil produksi dari jerigen tersebut, hal ini berkaitan dilakukan penghebusan melalui blow pin.
dengan tingkat ketajaman mold yang tersedia. 4. Cacat produksi yang terjadi biasanya
Apabila mold tidak tajam maka akan mengakibatkan diakibatkan beberapa hal yaitu:
sambungan antar jerigen menjadi terlalu tebal, dan a. Operator tidak memperhatikan proses
apabila mold terlalu tajam akan mengakibatkan pencampuran material, sehingga masuknya
sambungan antar jerigen memiliki lubang yang benda asing pada saat proses pencampuran
berpotensi kepada kebocoran pada saat filling material.
station. b. Setting mesin yang tidak sesuai dengan
e. Sistem Hidrolik Mesin standar yang berlaku.
Pada blow molding plant, mesin bergerak c. Terdapat kerusakan komponen yang
menggunakan sistem hidrolik untuk segala jenis berkaitan dengan mekanikal dan elektrikal.
pergerakan mesin, maka sistem hidrolik juga d. Error yang terjadi pada sistem program
berperan penting untuk menghasilkan produk yang material dari mesin itu sendiri.
sesuai standar. 5. Cacat produksi berpengaruh kepada target
produksi yang dihadapkan setiap hari dan
2. Faktor Eksternal Mesin berpengaruh kepada target produksi yang telah
Faktor eksternal mesin yang dapat ditetapkan departemen terkait.
mempengaruhi kualitas jerigen hasil produksi adalah 6. Cacat produksi dapat dihindari apabila
a. Campuran material dilakukan pengecekan berkala oleh departemen
Campuran material ini meliputi HDPE murni, maintenance baik dari segi mekanikal atau segi
filler, dan recycle jerigen. Pada saat pencampuran elektrikal.
material harus diperhatikan komposisi dari
campuran tersebut dan harus bebas dari material
apapun selain ketiga bahan tersebut, apabila ada Daftar Pustaka
bahan lain yang ikut tercampur dan masuk ke screw
hal ini dapat mengakibatkan material tersebut akan [1] Schey, John.A. 1988. Introduction To
tersangkut pada jerigen ataupun membuat jerigen Manufacturing Process, 2nded. NewYork:
memiliki garis tipis pada sepanjang bodi jerigen McGraw-Hill
yang mana itu tidak sesuai dengan standar yang [2] Kalpakjian,Serope., 1995, Manufacturing
berlaku Engineering and Technology, 3rdEd, Boston:
b. Operator mesin Addison-Wesley
Operator mesin juga harus memiliki [3] Groover,Mikell P., 2012, Fundamentals of
kemampuan untuk mengoperasikan mesin ini Modern Manufacturing: Materials, Processes
dengan baik agar menghasilkan produk yang and Systems 5th Edition. Wiley Global
diinginkan, karena pada dasarnya kontrol atas Education
produksi dan hasil produksi berdasarkan oleh [4] Tim Dosen Laboratorium Proses Manufaktur.
pengamatan mereka. 2009. Buku Ajar Proses Manufaktur:
Universitas Wijaya Putra. Jawa Timur
IV. Kesimpulan [5] Nazrul Azhari, Muhammad. 2021. Pengaruh
Temperatur Terhadap Laju Aliran Plastik
Berdasarkan penelitian dan analisa yang Pada Mesin Extruder. Skripsi. Medan:
penulis kerjakan, ada beberapa kesimpulan yang Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
dapat penulis ambil yaitu:
1. Blow molding merupakan salah satu proses
pengolahan bahan baku menjadi barang jadi
atau di sebut proses manufaktur.

Buletin UtamaTeknik Vol. 18, No. 3, Mei 2023 306

Anda mungkin juga menyukai