Anda di halaman 1dari 27

BAB III

PELAKSANAAN PRAKERIN

A. Dasar teori
Perkembangan teknologi dibidang industri saat ini berkembang cukup
pesat. Berbagai teknologi dikembangkan guna mempermudah proses produksi.
Salah satunya pada industri plastik. Banyak barang-barang di sekitar kita
terbuat dari material plastik karena plastik memiliki keunggulan murah dan
tahan lama.
Plastik dapat dicetak menjadi berbagai macam bentuk dengan melalui
proses injeksi molding. Secara umum pengertian injeksi molding adalah proses
pembentukan suatu benda atau produk dari material plastik dengan bentuk dan
ukuran tertentu yang mendapat perlakuan panas dan pemberian tekanan dengan
menggunakan alat bantu berupa cetakan atau mold, mold plastik pada
prinsipnya adalah suatu alat (tool) yang digunakan untuk membuat komponen
komponen dari material plastik dengan sarana mesin cetak plastik, metode
dasar plastik molding untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan sifat-sifat
fisik yang diinginkan berupa bentuk desain produk, luas penampang,
ketebalan, insert yang panjang, tuntutan ukuran (toleransi) yang harus
dipenuhi,dan pemilihan material merupakan faktor yang berpengaruh.

Proses injeksi molding merupakan proses pembentukan benda kerja dari


material thermoplastic berbentuk butiran yang ditempatkan kedalam suatu
hopper/torong dan masuk kedalam silinder barrel injeksi untuk dicairkan
kemudian didorong oleh mekanisme screw melalui nozzle mesin dan sprue
bushing lalu masuk kedalam rongga cetakan (cavity) yang sudah pada kondisi
tertutup. Setelah beberapa saat didinginkan, mold akan dibuka dan produk akan
dikeluarkan dengan mekanisme ejector.
B. Mesin Injeksi
Mesin injeksi adalah mesin yang digunakan dalam proses injeksi
moulding. Mesin ini mampu mengolah plastik mentah menjadi suatu barang
sesuai dengan bentuk cetakannya

Gambar 1. Line Production Gedung Selatan

1. Bagian – bagian Mesin Injeksi


Gambar 2. Bagian – Bagian Mesin Injeksi

Secara umum,mesin injeksi terdiri 2 bagian utama yaitu clamping unit


dan injection unit.
1. Injection Unit
Bagian- bagian injection unit antara lain:
a. Automatic Loader
Automatic loader adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan material plastik dari bak penampungan bijih plastik ke
hopper dryer atau suction hopper dengan cara dihisap.
b. Hopper dryer
Hopper dryer merupakan alat yang digunakan untuk
menampung material plastik yang akan masuk ke barrel. Di sini bijih
plastik akan dikeringkan untuk dikurangi kadar airnya. Tingkat
kekeringan bahan ini sangat berpengaruh pada hasil akhir produk.
c. Barrel
Barrel adalah silinder atau tabung tempat pencairan bahan
plastik. Diluar barrel dipasangi heater yang berfungsi untuk
memanaskan plastik didalamnya.. Barrel ini bungkus dengan
pengaman agar panas yang dihasilkan oleh heater tidak menyebar ke
ruangan.
d. Heater
Heater adalah pemanas utama pada barrel. Fungsi dari heater
band ini adalah untuk melelehkan bijih plastik yang berada dalam
barrel. Suhu dari heater dapat diatur melalui panel sesuai dengan titik
leleh material yang digunakan.
e. Screw
Suatu poros berulir yang berfungsi mengaduk material yang
telah telah mencair sehingga campuran bahan dan pewarna atau
pigment lebih homogen. Pada bagian ujung screw terdapat kepala
screw dan check ring screw. Fungsinya adalah mendorong material
yang akan dimasukan ke dalam mold atau cetakan.
Screw ini akan bergerak maju pada saat penginjeksian, dan
bergerak mundur ( berputar ) untuk mengisi bahan dari hopper dryer
(charging) dengan cara berputar berlawanan arah jarum jam.
f. Nozzle
Nozzle adalah bagian dari ujung barrel yang berfungsi
menyalurakan ehan material plastik kedalam mold.
g. Motor Hydrolic
Motor Hydrolic adalah motor yang digerakkan menggunakan
cairan berupa oli hidrolik. Motor ini berfungsi untuk memutar screw
agar material yang dipanaskan tercampur rata.
h. Silinder hidrolik
Berfungsi untuk memajukan dan memundurkan injection unit.
Ada juga silinder hidrolik yang berfungsi menggerakka screw untuk
menyuntikkan lelehan plastik ke dalam mould.

2. Clamping Unit
Bagian - bagian Clamping unit antara lain:
a. Stationary Platen
Stationary platen adalah bagian clamping mold yang tetap diam,
berfungsi sebagai dudukan top clamping plate. Pada statonary plate
terdapat lubang tangah untuk locating ring.
b. Moving platen
Moving platen adalah bagian clamping mold yang bergerak,
berfungsi sebagai dudukan cavity mold dan terdapat lubang ejector.
c. Silinder hidrolik clamping
Hidrolik yang berfungsi sebagai penggerak moving platen
sekaligus memberikan tonase (daya clamp) pada saat clamping
d. Ejector
Ejector berbentuk pin yang ujung nya disesuaikan dengan
bentuk cetakan. Ejector ini terletak pada bagian belakang moving
plate yang berfungsi untuk mengeluarkan produk dari cetakan atau
mold.
e. Silinder hidrolik ejector
Hidrolik yang berfungsi sebagai pendorong dan penarik ejector
untuk mengeluarkan produk dari mould.
f. Tie Bar
Batang silinder yang berfungsi sebagai jalur dari moving plate
saat membuka dan menutup mold.
g. Control Panel
Panel - panel control, baik berupa saklar maupun tombol digital,
berfungsi untuk mengontrol dan mengatur parameter pada saat proses
clamping dan injeksi

3. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari mesin injeksi ini adalah dengan melelehkan material
plastik pada barrel kemudian lelehan tersebut disuntikkan kedalam cetakan
oleh screw yang berada didalam barrel. Mould diberi tekanan sesuai dengan
kapasitas produk yang akan dicetak.. Setelah itu, cetakan didinginkan
menggunakan air dari chiller (yaitu mesin yang berfungsi mendinginkan air
hingga suhu 20° C). Kemudian setelah beberapa saat didinginkan produk
akan dikeluarkan dari cetakan oleh ejector. Kemudian produk diambil oleh
lengan robot atau dijatuhkan dari mould
4. Diagram Alir
Clamp Close

High Pressure

Nozzle Maju

Inject

Cooling
+
Charging

Clamp Open

Ejector
Foward

Ejector
Retract

Gambar 3. Diagram Alir Mesin Injection


C. Pengendali Suhu Pada Mold
Proses pendistribusian material plastik pada mesin injection dari material
plastik dimasukkan ke dalam mesin injection sampai ke dalam cetakan produk
harus lancar. material plastik yang sudah cair akan keluar dari nozzle mesin
injection menuju mold (cetakan) produk agar dapat dicetak menjadi produk jadi
. Tetapi sebelum masuk ke dalam cetakan produk, material plastik harus
melewati sistem hot runner dimana material plastik akan didistribusikan pada
setiap titik masuk ke dalam cetakan produk . Saat di dalam sistem hot runner
material plastik harus tetap cair dan terjaga panasnya. Kalau panas dari
material plastik tidak terjaga maka akan ada kemungkinan material plastik cair
akan membeku sebelum menuju cetakan produk.. Maka dari itu dibuatlah alat
yang bernama hot runner controller yang dapat mengendalikan suhu pada mold
sehingga material plastik cair dapat terjaga panasnya.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Dasar Teori Hot Runner Controller

Gambar 4. Hot Runner Controller

Hot Runners Controller atau biasa disebut juga Hot Mold adalah sebuah
alat yang berfungsi sebagai pengendali suhu di dalam molding atau
cetakan.Secara Khusus hot runners controller berfungsi untuk mengaktifkan
Heater yang berada di dalam molding serta mengatur suhu yang diperlukan.
Prinsip kerja hot runner controller yaitu untuk mempertahankan atau menjaga
suhu pada mold dengan menggunakan media heater yang berada didalam mold
sehingga suhunya dapat terjaga. Kemudian saat material plastik disuntikan ke
dalam mold, panas dari mold tetap terjaga yang membuat material tetap dalam
keadaan cair hingga memenuhi cetakan karena terdapat heater didalam mold.
Hot Runner adalah sistem di mana plastik cair tidak dipadatkan setelah
setiap injeksi, jadi ketika melepaskan bagian plastik, gerbang di dalam pelari
tidak harus dilepaskan. Karena plastik di dalam pelari tidak dipadatkan, pelari
masih tetap tidak terblokir saat injeksi berikutnya dilakukan. Hot Runner pada
proses injection berfungsi memelihara panas plastik yang dicairkan agar dapat
dpindahkan kedalam cetakan .komponen penting yang terdapat pada sistem hot
runner adalah heater.

Heater pada sistem hot runner terbagi menjadi 2 macam yaitu heater
nozzle dan heater manifold. Heater nozzle berada pada bagian sprue dan gate
,sedangkan heater manifold berada pada sekitar aliran plastik yang
menghubungkan sprue dan gate dalam sistem hot runner.

Berdasarkan produk yang dihasilkan, Pembuatan hot runners controller


terbagi menjadi beberapa macam tergantung pada banyaknya zona yang
terdapat pada mold. semakin besar ukuran mold semakin banyak juga zona
yang terdapat pada mold tersebut. Di pabrik ini hot runners controller dibuat
menjadi 2 jumlah variasi, yaitu yang pertama dapat mengendalikan 6 zona dan
yang kedua dapat mengendalikan 12 zona.

Hot Runner Controller 12 zona adalah hot runner controller yang dapat
mengendalikan 12 zona pada tempat hot runner. Setiap 1 zona terdapat heater
dan 1 kabel termocouple. Fungsi dari kabel termocouple yaitu untuk
mendeteksi dan mengukur suhu pada molding .
Gambar 5. Mold

1 Kabel
1 Zona Termocouple

Heater
Manifol
d
Heater
Nozzle

Gambar 6. Heater pada Mold


1. Flow Chart Hot Runner Controller

Panas pada molding tercapai


2.atau belum tercapai?
3.

Thermocople mendeteksi panas

Tercapai
Tercapai atau
belum Heater mati
tercapai?

Belum Tercapai

Termocouple Menghidupkan
SSR

SSR memberi sinyal ke Heater

Heater hidup
Gambar 7. Flow Chart Cara Kerja Hot Runner Controller

2. Bahan Pembuatan Hot Runner Controller


Dalam pembuatan hot runner controller 12 zona memiliki banyak
bahan yang dibutuhkan. Berikut tabel bahan pembuatan hot runner
controller disertai jumlah setiap bahan yang dibutuhkan :

NO BAHAN JUMLAH
1 BOX PANEL 4×60×20 CM 1 B0X
2 MCB 25A 3 PHASE MERLIN GERIN DOMAE 2 PCS
3 MCB 10A 1 PHASE MERLIN GERIN DOMAE 12 PCS
4 MCB 2A 1 PHASE GERIN DOMAE 2 PCS
5 SOLID STATE RELAY HSR2A-30-4Z 30A 12 PCS
6 HOUSING CONNECTOR 24 PIN 09300240304 2 PCS
7 CONNECTOR 24 PIN FEMALE HE-024-F 2 PCS
8 CABLE CONNECTOR 24 PIN L=6M 2 SET
9 KABEL NYY-HY 4×10MM JEMBO 5 METER
10 KABEL NYAF 0,75 MM BIRU 4 METER
11 KABEL NYAF 0,75 MM MERAH 11 METER
12 STECKER LAS 32A 4 PIN 1 PCS
13 KABEL TIES 100 MM 1 PAC
14 KABEL TIES 55 CM UNIBEL 2 PCS
15 KABEL SCHUN RING 2,5 MM HEZHONG 1 PAC
TYPE VF2
16 THERMOCONTROL KX2N-MENA OUTPUT 12 PCS
RELAY
17 SELECTOR SWITCH 2POSISI-253-1 12 PCS
HANYOUNG
18 KABEL THERMOCOUPLE TYPE J DIA.2 MM 9 METER
19 REL MCB ALUMUNIUM 1 METER
20 BESI SIKU 40×40×4×6 MM 1 BATANG
21 CAT SPRAY ORANGE PYLOX 1 CAT
22 RODA NYLON 3 INCH 1 SET
23 ELEKTRODA 2,6 KOBE 0,04 MM
24 BESI SIKU 40×40×4 MM 1 BATANG

Tabel 1. Bahan Pembuatan Hot Runner Controller


3. Komponen-Komponen Hot Runner Controller

Gambar 8. Panel Hot Runner Controller

a. MCB (Miniature Circuitr Breaker)

Gambar 9. MCB (Miniature Circuit Breaker)


MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Miniatur Pemutus Sirkuit
adalah sebuah perangkat yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian
listrik dan arus yang berlebihan. Dengan kata lain, MCB dapat
memutuskan arus listrik secara otomatis ketika arus listrik yang melewati
MCB tersebut melebihi nilai yang ditentukan.Namun saat arus dalam
kondisi normal, MCB dapat berfungsi sebagai saklar yang bisa
menghubungkan atau memutuskan arus listrik secara manual. Pada
pembuatan Hot Runner Controller MCB digunakan untuk pengaman
sambungan dari power supply 220 V AC ke komponen yang
lain.Dibutuhkan MCB 32A sebanyak 2 pcs,MCB 10A sebanyak 12 pcs
dan MCB 2A sebanyak 2 pcs dalam pembuatan hot runner controller 12
zona.

b. Connector Hot Runner Controller

Gambar 10. Connector 24 Pin

Konektor (Connector) adalah suatu komponen yang berfungsi


untuk menghubungkan satu rangkaian elektronika ke rangkaian
elektronika lainnya ataupun untuk menghubungkan suatu perangkat
dengan perangkat lainnya. Pada umumnya, Konektor terdiri Konektor
Plug (male) dan Konektor Socket (female).Dalam Hot Runner Controller
konektor ini berfungsi untuk menghubungkan kabel heater dan kabel
termocouple dari panel hot runner controller ke heater didalam mold.

Berikut sketsa gambar urutan pemasangan conneector hot runner


controller:

Gambar 11. Urutan pemasangan Conneector Hot Runner


Controller

c. SSR (Solid State Relay)

Gambar 12. SSR (Solid State Relay)

SSR (Solid State Relay) atau biasa yang disebut relay


elektromekanik yaitu saklar elektronik yang biasa digunakan di industri-
industri sebagai device pengendali. solid state relay sangat banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti pada termonstat pemanas
listrik ,mesin CNC, remote control maupun peralatan otomatis industri.
Solid State Relay memiliki beberapa macam variasi, variasi ini dapat
kita lihat dalam setiap kode yang terdapat di komponen tersebut. Berikut
ini kode dan tabel pembacaan kode yang terdapat dalam solid state relay
:
Contoh kode dalam SSR hot runner controller : HSR-2A304Z

Model Kode Keterangan


HSR Satu-phase Solid State Relay
Control 2 Satu-phase
Phase 3 Tiga-phase
Tegangan D 4-32 V d.c
Kontrol Input A 90-264 V d.c
10 10 A
20 20 A
Nilai Arus Beban
30 30 A
40 40 A
Nilai Tegangan Beban 2 90 - 264 V a.c
4 90 - 480 V a.c
Metode Pengoperasian Z Zero Cross Switching
(Beralih Mode) R Beralih Acak

Tabel 2. Pembacaan Kode SSR


d. Selector Switch

Gambar 13. Selector Switch

Selector Switch atau biasa disebut dengan Rotary Switch adalah


saklar yang dioperasikan/difungsikan dengan cara memutar. Saklar ini
berfungsi untuk menghidupkan temperature control atau mematikannya.

e. Terminal Blok
Gambar 14. Terminal Blok
Terminal Blok adalah suatu tempat penghubung arus listrik, yang
akan menghubungkan satu komponen ke komponen yang lain. Terminal
blok berfungsi sebagai pengaman, jika ada konsleting arus langsung
putus di terminal sebelum ke komponen dengan skun cable sebagai
koneksinya.

f. Temperature Controller

Gambar 15. Temperature Controller

Temperature Controller adalah alat yang bisa mengontrol suhu


untuk mengendalikan cooler atau heater sesuai dengan settingan yang
diinginkan. Sama seperti prinsip kerja digital counter relay, temperature
controller ini mempunyai kontak-kontak NO dan NC pada output
settingnya, serta membutuhkan input power supply dalam kerjanya.
Dalam panel hot runner controller, temperature controller berfungsi
sebagai pengendali heater didalam mold.

4. Wiring Hot Runner Controller

Gambar 16. Wiring Hot Runner Controller


5. Instalasi Hot Runner Controller

Bagi mesin injection hot runner controller sangat diperlukan karena


hot runner controller Merupakan alat pendukung yang berfungsi sebagai
pengendali suhu di dalam molding (cetakan). Pada saat mesin Injection akan
memproduksi suatu barang maka team Set-up akan menyiapkan molding
yang akan digunakan, serta menyiapkan hot runner rontroller sesuai zona
yang digunakan dalam molding.
Cara instalasi hot runner controller yaitu :
a. Menyiapkan bahan yang harus disiapkan yaitu : hot runner controller
dan kabel konektor
b. Sambungkan Kabel konektor dari hot runner controller
c. Sambungkan kabel power ke konektor female
d. hot runner controller siap di setting

B. Cara Kerja Hot Runner Controller


Ketika catu daya sudah terpasang dan kabel konektor dari panel hot
runner controller menuju ke mold terhubung, serta MCB, dan selector switch
di hidupkan maka temperature controller dan SSR akan menyala. temperature
controller hidup karena kabel power dan kabel netral sudah terhubung tetapi,
Temperature Controller belum mengeluarkan sinyal karena switch pada
temperature controller masih NO (Normally Open). switch akan berubah
menjadi NC (Normally Close) ketika mendapat sinyal dari termocouple yang
menunjukkan suhu mold (Cetakan) masih dibawah batas yang sudah
ditentukan. SSR hidup karena kabel power dan kabel netral sudah terhubung
tetapi, SSR belum mengeluarkan sinyal karena belum mendapat sinyal input
dari temperature controller.
Saat termocouple menujukkan bahwa suhu mold masih dibawah batas
yang ditentukan maka termocouple akan mengirim sinyal ke temperature
controller dimana switch NO (Normally Open) akan berubah menjadi NC
(Normally Close), kemudian temperature controller akan mengirim sinyal ke
SSR. Dan SSR akan mengirim sinyal untuk menghidupkan heater di dalam
mold.
Setelah suhu mold melebihi batas yang ditentukan maka switch NC
(Normally Close) pada temperature controller yang menghubungkan sumber
listrik power supply heater akan terbuka dan memutuskan sumber listrik.
Sehingga heater pada mold akan mati atau dalam kondisi off hingga mencapai
suhu turun settingan. Siklus ini akan terus berulang hingga suhu didalam mold
akan tetap stabil.

C. Settingan Hot Runner Controller


Pada setiap mold pasti membutuhkan suhu yang berbeda beda. Cara
menentukan suhu Mold bisa ditentukan berdasarkan bahan material produk
yang akan digunakan. Berikut tabel jenis bahan material plastik, serta suhu
yang harus ditetapkan/disetel agar bahan material plastik dapat mencair dengan
baik :

NO Jenis Bahan Suhu (ºC)


1 ABS 180-250ºC
2 ABS PC 300-310ºC
3 HIPS 235-245ºC
Tabel 3. Settingan Hot Runner Controller Berdasarkan Bahan
Setelah mengetahui suhu yang akan ditetapkan. Hot Runner Controller
harus disetting sesuai dengan suhu yang dibutuhkan. Berikut cara mensetting
hot runner controller :

Setelah daya dinyalakan, display temperature controller akan


menunjukkan model dan versi firmware pada pengontrol suhu sejenak,
kemudian menampilkan nilai proses dan nilai yang ditetapkan. Mode ini
disebut "mode kontrol" dalam mode kontrol jika kunci SET ditekan maka nilai
yang diatur di unit display SV (Set Value) berkedip-kedip, nilai yang diset
dapat diubah dengan menggunakan tombol ▼ dan ▲ serta dapat memindahkan
penempatan angka dengan menekan ◄ key. Setelah menyesuaikan nilai yang
diinginkan, tekan tombol SET untuk mengatur nilai yang diinginkan ke nilai
yang ditetapkan. Setelah mengatur nilai yang ditetapkan, jalankan eksekusi
otomatis dengan menekan tombol SET dan tombol ▲ bersamaan.

Gambar 17. Display Hot Runner Controller

D. Definisi Sistem Perawatan


Menurut Lindley R. Higgis & Keith Mobley, perawatan atau
pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan tujuan agar peralayan selalu memiliki kondisi yang sama dengan
keadaan awalnya. Maintenance atau pemeliharaan juga dilakukan untuk
menjaga agar peralatan tetap berada dalam kondisi yang dapat diterima oleh
penggunanya.
Tujuan melakukan maintenance atau perawatan adalah :

a. Mesin dapat menghasilkan Output sesuai dengan kebutuhan yang


Direncanakan.

b. Kualitas produk yang dihasilkan oleh mesin dapat terjaga dan sesuai
dengan harapan.
c. Mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya
perbaikan yang lebih tinggi.
d. Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang menggunakan mesin
yang bersangkutan.

e. Tingkat ketersediaan mesin yang maksimum (berkurangnya


downtime).
f. Dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan kerja.

E. Maintenance Hot Runner Controller


Maintenance hot runner controller di pabrik ini ada 2 yaitu preventive
maintenance dan breakdown maintenance.
1. Preventive Maintenance
Preventive maintenance adalah jenis maintenance yang dilakukan
untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama operasi
berlangsung. Preventive maintenance pada panel hot runner controller
yaitu:
a. Membersihkan Panel Hot Runner Controller Dari Debu

Gambar 18. Membersihkan Panel Hot Runner Controller


Membersihkan panel hot runner controller beserta komponen-
komponennya mengunakan alat bantu air gun. Tujuan dari pembersihan
ini yaitu untuk mencegah kerusakan komponen yang memerlukan biaya
perbaikan lebih tinggi serta dapat memperpanjang usia pakai dari alat
tersebut.
b. Mengecek Sambungan Kabel Pada Setiap Komponen

Gambar 19. Cek Kabel Connector

Mengecek sambungan kabel pada setiap komponen dan mengecek


sambungan kabel konektor dari panel hot runner controller menuju mold
menggunakan alat bantu Multimeter. Tujuan dari pengecekan ini yaitu
untuk mencegah kemungkinan terjadinya konsleting serta mencegah
kerusakan pada komponen yang memerlukan biaya perbaikan lebih
tinggi.

2. Breakdown Maintenance
Breakdown Maintenance adalah perawatan yang dilakukan ketika
sudah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja sehingga mesin
tersebut tidak dapat beroperasi secara normal atau terhentinya operasional
secara total dalam kondisi mendadak. Breakdown Maintenance pada panel
hot runner controller yaitu:
a. SSR (Solid State Relay) Short Body

Gambar 20. SSR Short Body

SSR (Solid State Relay) short body dikarenakan terdapat


sambungan Fasa + dan - netral yang tersambung. Cara memperbaikinya
dengan mengganti SSR yang rusak dengan yang baru.

b. Temperature Controller Mati

Gambar 21. Temperature Controller Mati


Temperature Controller mati dikarenakan kualitas produk itu
sendiri yang rentan terhadap kerusakan. Cara memperbaikinya dengan
mengganti temperature controller yang rusak dengan yang baru.

Anda mungkin juga menyukai