PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Dalam perkembangan zaman, pertumbuhan penduduk di semua negara
terus meningkat. Hal ini berimbas kepada kebutuhan setiap individu akan
perlengkapan sandang, pangan, dan papan. Contohnya dalam mobilisasi, manusia
membutuhkan alat yang efektif dapat membawa mereka dan mengantar mereka
dari suatu tempat ke tempat lain dengan cepat dan efisien. Maka dari itu,
diciptakanlah alat transportasi berupa motor, mobil, pesawat, kapal laut, dan
lain-lain. Contoh lain adalah ketika kita makan, kita selalu membutuhkan perkakas
untuk makan seperti sendok, piring, alat memasak, dan perlengkapan dapur lainnya.
Semakin lama, manusia memikirkan dan menciptakan suatu produk dengan melihat
dari segi ekonominya, bagaimana memproduksi perkakas dengan biaya murah, juga
dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat.
Atas dasar tersebut, dalam memecahkan masalah sosial dibuatlah
alat bantu produksi perkakas presisi guna memenuhi kebutuhan konsumen. Alat
bantu tersebut sangatlah banyak dan beragam. Salah satu nya adalah alat
bantu cetak atau biasa disebut dengan Molding.
1/25
Laporan Online
Mata Kuliah Molding Dasar I
A. Definisi Molding
Molding atau pencetakan adalah sebuah proses produksi dengan membentuk bahan
mentah menggunakan sebuah rangka kaku atau model yang disebut sebuah mold.
Sebuah mold adalah sebuah cetakan yang memiliki rongga di dalamnya yang akan diisi
dengan material cair seperti plastik, gelas, atau logam. Cairan tersebut akan mengeras
sesuai bentuk rongga di dalam mold.
Injection Molding juga merupakan suatu metode pembuatan produk berbahan dasar
plastik yang secara luas telah memegang peranan penting di dunia industri plastik
saat ini. Setiap industri mengharapkan produk yang dibuat memiliki tingkat produksi
yang tinggi, efisien, serta kemampuan untuk memproduksi produk dengan tingkat
kepresisian yang tinggi.
Dari cara kerja cetakan dan bentuk produk yang dihasilkan, cetakan injeksi
plastik dapat dibedakan dalam beberapa jenis diantaranya :
Produk yang dihasilkan dari cetakan two plate ini dapat dikenali dari :
1. Memiliki satu parting line.
2. Produk tanpa lubang pada dinding arah samping.
3. Saluran pemasukan/gate pada daerah bibir produk atau berupa pin gate
pada dinding samping atau sprue gate pada puncak produk.
4. Penendangan produk dapat berbentuk pin yang nampak ditengah produk
atau lingkaran penuh (sleeve) pada bibir produk.
Tahap kedua adalah tahap pengisian dan pendinginan. Pada tahap ini plastik cair di
injeksikan dengan tekanan tinggi melalui sprue dan system saluran menuju rongga
cetak. Selanjutnya terjadi proses pendinginan menggunakan fluida pendinginan
yang mengalir dari saluran pendingin. Selama proses ini tekanan tinggi tetap
dipertahankan untuk menyangga dan mengimbangi penyusutan produk.
Injection System
Injection System merupakan gabungan dari beberapa part yang digunakan
untuk injeksi bahan plastik dan menyalurkan pada sprue serta cavity pada
molding.
Clamping System
Merupakan bagian mesin yang berfungsi untuk clamping atau menjepit Mold
base ke mesin. Mold dijepit ke mesin menggunakan ring setting yang terdapat pada
pelat atas Mold base. Bagian bukaan yang dicekam pada mesin merupakan bukaan
yang bergerak (tidak fix).
Hidraulic/Electric system
Secara garis besar, mesin Molding dibagi menjadi dua, yaitu Hidraulic System
dan Electric System. Hidraulic system merupakan mesin mold yang menggunakan
prinsip Hidraulic dalam proses kerjanya.
Sedangkan electric system merupakan mesin yang menggunakan control
electric dalam proses kerjanya. Kedua mesin ini mempunyai kelebihan dan
kelemahan msing- masing, contohnya mesin Hidraulic membutuhkan daya yang
lebih besar dibandingkan dengan mesin dengan menggunakan Electric system.
Laporan Online
Mata Kuliah Molding Dasar I
Control System
Control System berupa system yang digunakan untuk mengatur mesin pada
saat proses percetakan. Disini terdapat tombol-tombol khusus yang mempunyai
fungsi tersendiri. Contohnya adalah ketika operator akan menggunakan mesin,
maka akan diatur sesuai dengan ukuran mold base, tekanan yang dibutuhkan
untuk proses kerja suatu produk, dan system cooling untuk mendinginkan
produk pada saat proses percetakan berlangsung.
2. Mold / Cetakan
1. Mold Base
Mold base merupakan dudukan cetakan/mold. Mold base disini terbagi
dalam beberapa komponen sesuai dengan fungsinya. Mold base dibagi menjadi 2
bagian, yaitu bukaan atas dan bukaan bawah.
Bukaan atas terikat ke mesin dan fix. Di bukaan atas terdapat pelat atas,
ring setting, dan sprue bush, jadi bisa disimpulkan, komponen pada bukaan atas
adalah jalan untuk material plastik di injeksi ke Molding.
Sementara itu, bukaan bawah merupakan bagian yang bergerak untuk
mencetak produk. bukaan bawah di clamping pada mesin dan diarahkan untuk
pencetakan produk. Berikut adalah komponen-komponen yang termasuk dalam
kelompok bukaan bawah:
Pelat bawah merupakan komponen yang paling dasar. Pelat ini berfungsi
untuk dudukan komponen-komponen yang ada di atasnya dan diikat ke
mesin pada waktu proses produksi.
2. Insert Cavity
b. Runner
Runner adalah saluran yang menghubungkan cairan plastik dari sprue pada
rongga produk melalui gate, khususnya pada produk yang lebih dari satu kaviti.
Sebagai saluran penghubung yang membawa cairan plastik maka penentuan
bentuk dan dimensinya dipertimbangkan dengan tujuan untuk memudahkan dalam
pembuatan, mengurangi berat volume runner yang terbuang,
meminimalisasikan kehilangan panas, menghindari tekanan yang terlalu
besar.
WV
W
Dr 4L
3.7
Dr = Diameter runner
(mm) W = Berat
produk (gr)
L = Panjang runner dari sprue menuju gate (mm)
Contoh runner :
c. Gate
Gate adalah lubang atau saluran yang menghubungkan antara runner dan
rongga cetak terutama untuk mold dengan jumlah kaviti lebih dari satu,
perencanaan bentuyk penempatan sangat berpengaruh terhadap kualitas produk,
kualitas dan penampilan dari bentuk produk sangat bergantung pada bentuk,
dimensi, lokasi dimana gate itu ditempatkan. 2 hal yang perlu diperhatikan :
1. Bentuk dan ukuran Pada umumnya penampang gate dibuat kecil agar
mudah dipisahkan dari runner, menghindari aliran balik dari kaviti, dan
mudah keluar dari cetakan.
Laporan Online
Mata Kuliah Molding Dasar I
ISI
Pada pertemuan hari pertama praktik minggu ke-2 molding dasar ini, pengajar
melakukan pengarahan serta memberi bekal materi untuk praktik minggu ini. Selanjutnya
mahasiswa 2DEA dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing masing kelompok diberikan
satu studi kasus yang akan dikerjakan dalam praktik minggu ini.
Kelompok 6
1. Gheiska Amelia Wardhana
2. Mohamad reza firdaus H
3. Muhammad iqbal H R
4. Riyan Apriyanto
1. ANALISIS PRODUK
1,06gram/cm³ Penyusutan :
4,5%
Sesuai yang telah ditentukan oleh pengajar, jumlah cavity pada rancangan produk
“Tutup Geser” ini sebanyak 4 cavity.
3. ANALISIS CETAKAN
Jenis cetakan yang akan dipakai dalam rancangan produk ini adalah cetakan 2 pelat
(two plate mold).
Parting line pada produk ini yaitu berada pada sisi bawah produk, hal ini
dikarenakan agar parting line pada produk tidak meninggalkan bekas yang nantinya
akan membuat produk sedikit cacat
2D Parting Line
Alternatif layout 1
Kelebihan layout :
1. Balance cavity
2. Sampah plastik yang dihasilkan sedikit
Kekurangan layout :
1. Ukuran mold base akan terlalu besar
2. Tidak efektif saat pembuatan saluran pendingin (cooling)
Alternatif layout 2
Kelebihan layout :
1. Pengisian cairan plastik merata
2. Balance cavity
Kekurangan layout :
1. Sampah plastik banyak yang tersisa
2. Runner yang digunakan akan sangat panjang, dan waktu pengisian cairan juga
akan memakan waktu yang akan lama
Laporan Online
Mata Kuliah Molding Dasar I
Alternatif layout 3
Kekurangan layout :
1. Sampah plastik yang tersisa banyak
Setelah melihat pertimbangan ketiga layout diatas, maka yang lebih tepat dan
efisien adlah layout ketiga
Layout runner
Perhitungan Runner
Diketahui
Tebal produk : 3,3mm
Panjang runner secondary : 16mm
Panjang runner primary : 20mm
Volume produk : 1,963 cm³
Massa jenis material : 1,06
gr/cm³
Secondary Primary
D1
D1 = 1,44 x 2
D1 = 2,88 / 3,7
D1 = 0,7mm D1 = 2,05 x 2,11
= 4,32 / 3,7
= 1,16mm
Sesuai hasil yang diperoleh, jika D1 < 2mm maka diameter runner secondary dan primary
yang digunakan adalah diameter 2mm
Laporan Online
Mata Kuliah Molding Dasar I
Secondary Primary
Penentuan Gate
Sesuai berat produk yaitu 2,08gram, maka untuk ukuran gate yang akan digunakan
masuk kedalam kategori sangat kecil
Sistem pendingin adalah salah satu factor yang paling penting, yang utamanya
yaitu sebagai pendingin molding yang kan berakibat pada produk yang dihasilkan serta
waktu yang panjang pada saat proses produksi.
Sistem pendingin pada insert cavity harus cukup untuk mengatur suhu pada
molding. Semua bagian dalam insert cavity pada molding harus bisa didinginkan,
terlebih rancangan ini memiliki jumlah cavity yang banyak, sistem pendingin pun
harus di maksimalkan. Akibat dari kurang maksimalnya system pendinginan dapat
mengakibatkan cacat pada produk.
Sistem pendingin pada rancangan ini dibuat pada insert cavity atas dan
insert cavity bawah dengan tipe straight cahnnel (sistem pendingin dengan saluran
lurus). Dikarenakan produk Tutup Geser ini berukuran kecil dan tipis maka kami
memkasi saluran pendingin yang berukuran diamter 6mm.
Saluran pendingin pada insert cavity bawah diberi bush karena sistem pendingin ini akan
bertabrakan dengan ejektor runner
Laporan Online
Mata Kuliah Molding Dasar I
Ejector adalah bagaian dari mesin yang berfungsi untuk mengeluarkan produk
dari cetakan. Ejector ini bekerja setelah ada sinyal dari mold open stop , dan sinyal
tersebut diteruskan ke timer ejector atau pun relay.
Setelah menentukan pena ejektor pada produk, yang berfungi mendorong prroduk
agar keluar dari cetakan setelah proses pencetakan berlangsung, dibutuhkan juga
beberapa pena ejektor runner yang difungsikan untuk mendorong runner saat proses
selesai dan diosisikan pada persimpangan antara runner secondary dan primary.
Pada rancangan ini dibutuhkan 2 pena ejektor runner berukuran 3mm. Dan juga
dibutuh kan 1 penarik sprue dengan diameter 3mm.
Venting adalah saluran untuk mengeluarkan udara dari rongga cetak atau dari
runner, saat terjadi proses pengisian atau filling.
Tujuan dibuatnya venting :
1. Menghindari udara terjebak didalam cavity atau di runner, yang dapat
menyebabkan cavity tidak terisi penuh
2. Pada kasus multi gate, mengatasi udara yang terjebak di cavity
yang disebabkan oleh pertemuan dua atau lebih front flow
venting pada rancangan ini di buat pada tiap tiap sisi ujung produk. Sedangkan
venting pada runner dibuat pada tiap ujung primary runner.
Laporan Online
Mata Kuliah Molding Dasar I
Seperti teori diatas disimpulkan bahwa dimensi venting yang dipakai untuk ranangan
tutup geser ini adalah
(Terlampir)
Laporan Online
Mata Kuliah Molding Dasar I
PENUTUP
1. Kesimpulan
Mold merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan produk dari bahan
plastik,diantaranya adalah pembentukan produk dari bahan plastik dan dilakukan pada
jenis mesin injeksi. Untuk menghasilkan sebuah mould secara tepat, banyak faktor
yang harus dipertimbangkan sehingga poduk yang dihasilkan memenuhi standar
kualitas yang diinginkan secara optimal, baik dari akurasi dimensi, kompleksitas
geometri, maupun efisiensi proses.
2. Kesulitan pembelajaran
1. Kurangnya efesiensi pembelajaran melalui daring
2. Kurangnya referensi