BAB I PENDAHULUAN
Mekanisme
cetakan
slider
dilakukan dengan beberapa cara
Gambar 1.3b
bridge
dapat
1.
2.2)
yaitu
dapat
mold
Bentuk Produk
Snap adalah bentukan produk plastik
yang berfungsi untuk mengunci/mengait,
digunakan juga part untuk part yang
berpasangan. Prinsip snap mold adalah
dimana snap akan bisa terlepas ketika di
eject dari mold jika ada runag gerak untuk
membebaskan
gerak
undercut
(elastis)/snap.
Perhitungan untuk tinggi snap :
2
l 2 x perm
x
3
100
h
Hperm = Dmax-Dmin
Hperm = Tinggi maksimal snap yang
diijinkan (mm)
Dmax = diameter maksimal snap
undercut (mm)
Dmin
= diameter minimal snap
undercut (mm)
perm = elongation permission
2.2.6. Jumlah Kaviti
o Berdasarkan gaya cekam mesin
N 1=
N1
P
F
Ap
Ar
F
Ar
( P . Ap) Ap
= Jumlah kaviti
= Tekanan injeksi (N/cm2)
= Gaya cekam (N)
= Luas proyeksi produk (cm2)
= Luas proyeksi runner (cm2)
Sv
(Vp+Vr)
N 2=
N2 = Jumlah kaviti
Sv = Maks. Kapasitas injeksi (cm3)
Vp = Volume produk (cm3)
Vr = Volume runner (cm3)
tc x Q
(Vp+Vr )
N 3=
N3 = Jumlah kaviti
Q = Maks. Kapasitas alir (cm3/s)
CT = Cycle Time (s)
N 4=
tc x R
(Vp+ Vr ) .
N4 = Jumlah kaviti
R = Maks kapasitas plasticizing (kg/jam)
CT = Cycle Time (s)
= Berat jenis plastik (Kg/cm3)
2.2.8. Runner
Runner adalah saluran yang mengalirkan
cairan plastik dari sprue ke rongga cetak
melalui gate. Bentuk runner dan dimensi
runner diperhitungkan untuk memudahkan
proses pembuatan, meminimalisasi plastik
yang terbuang, meminimalisasi kehilangan
panas (heat loss), menghindari penurunan
tekanan (pressure drop) yang terlalu besar.
Perhitungan
dapat
dimulai
dengan
menghitung gaya berat (Fw), gaya gesek (Fg),
gaya release (Fc), gaya resultan (Fr). Untuk
mengontrol angular pin diperlukan gaya tegak
lurus terhadap angular pin, atau disebut juga
gaya normal (Fn). Setelah didapatkan Fn,
kontrol diameter pena dengan menggunakan
2.2.7
persamaan ini
Gate
pena=
4 x Fn
x g
2.2.8
2.2.9
Sistem Pendinginan
iz b ,dimana
iz
Mb
Mb
=
Wb .d pena 3 / 32
2.2.11 Venting
Pada saat cetakan tertutup dan siap
untuk melakukan proses injeksi maka
akan ada udara yang terjebak di dalam
rongga cetak, kemudian udara tersebut
terdorong oleh material plastik yang
diinjeksikan. Untuk menghindari hal
tersebut diperlukan saluran pembuangan
udara yang disebut venting.
BAB III PERANCANGAN THREE PLATE MOLD
TUTUP BOTOL MEDITOL 250 ML
3.1. Metoda Perancangan Three Plate Mold Tutup
Botol Meditol 250 ml
Tahapan perancangan Three Plate Mold Tutup
Botol Meditol 250 ml ini merupakan
penggabungan dari beberapa metoda perancangan.
Metoda perancangan yang secara umum dipakai
adalah metode dari VDI 2222 (Verein Deutsche
Ingenieuer), Menges/Mohren di dalam bukunya
How To Make Injection Mold, dan metoda
snap
ribs
3.2.3.
3.2.4.
Material Produk
Material produk yang digunakan
sesuai dengan tuntutan customer yaitu
menggunakan jenis PP (Polypropylene).
Jumlah Produk
Permintaan jumlah produk tutup botol
meditol berdasarkan daftar tuntutan adalah
3.2.5.
3.
Alt 1
Alt 2
Alt 3
Keputusan : kemudian dipilihlah alternatif terbaik
berdasarkan pada aspek teknis dan ekonomisnya,
dan alternatif yang terpilih adalah no. 1 dengan
nilai 72%
3.11.
Gate
Gate pada produk tutup botol meditol ini
terletak pada bagian atas di center produk (gambar
3.5) dan disimulasikan dengan bantuan plastic
advisor, sehingga pada hasil simulasi posisi gate
yang paling baik untuk produk tutup botol adalah di
bagian atas di center produk, maka jenis gate yang
digunakan adalah pin point gate dengan dimensi
pin point gate (gambar 3.6)
Alt 1
Alt 2
Alt 3
Keputusan : kemudian dipilihlah alternatif terbaik
berdasarkan pada aspek teknis dan ekonomisnya,
dan alternatif yang terpilih adalah no. 2 dengan
nilai 80%.
3.9. Moldbase
Penentuan
moldbase
yang
digunakan
berdasarkan layout kaviti terpilih dan memenuhi
3.12.
Alt 1
Alt 2
Alt 3
Keputusan : kemudian dipilihlah alternatif
terbaik berdasarkan pada aspek teknis dan
ekonomisnya, dan alternatif yang terpilih
adalah no. 1 dengan nilai 93%
3.13.
Kontruksi slider
pada kasus produk tutup botol meditol ini
terdapat bentukan bridge pada produk seperti
jaring-jaring
dimana
tidak
memungkinkan
pembentukan arah bukaan mold yang biasa, maka
dengan itu diperlukan kontruksi slider untuk bisa
membentuk bridge tersebut.
Alt 1
Alt 2
Keputusan : kemudian dipilihlah alternatif terbaik
berdasarkan pada aspek teknis dan ekonomisnya,
dan alternatif yang terpilih adalah no. 1 dengan
nilai 82%
3.14.
Kontruksi bridge slider
bridge merupakan bentukan jaring-jaring pada
tutup botol yang berfungsi sebagai segel awal pada
produk dan memutuskan antara tutup botol dengan
bagian bawahnya, tetapi bridge tidak boleh putus
saat proses injeksi di mold. Pada kasus ini, bridge
memerlukan bantuan pembentukan dari slider dan
juga dipastikan tidak boleh putus saat bridge di
ejeksi.
Alt 1
Alt 2
Alt 1
Alt 2
Alt 3
Keputusan : kemudian dipilihlah alternatif terbaik
berdasarkan pada aspek teknis dan ekonomisnya,
dan alternatif yang terpilih adalah no.1 dengan nilai
77.5%
3.17.
Layout Pendingin pada Core
Prinsipnya pendinginan juga diperlukan pada
core, karena produk tidak cukup hanya didinginkan
pada kaviti dan blok slider untuk kasus ini,
walaupun pada kasus ini bagian cap seal pada
produk dibentuk oleh core pin yang berada didalam
insert core, dan ternyata memungkinkan adanya
pendingin, sehingga produk dapat didinginkan
secara maksimal.
Keputusan:
dan alternatif yang
terpilih adalah no. 2
dengan nilai 84.5%
Alt 1
Alt 3
Alt 1
Alt 2
Alt 3
Keputusan : kemudian dipilihlah alternatif terbaik
berdasarkan pada aspek teknis dan ekonomisnya,
dan alternatif yang terpilih adalah no. 1 dengan
nilai 82%
3.16.
Layout Pendingin pada blok slider
Alt 2
Alt 3
3.18.
Alt 1
Alt 2
Alt 3
Alt 1
Alt 1
Alt 2
Alt 3
Keputusan : kemudian dipilihlah alternatif terbaik
berdasarkan pada aspek teknis dan ekonomisnya,
dan alternatif yang terpilih adalah no. 1 dengan
nilai 72.5%
3.20.
Venting
Alt 2
Alt 3
3.21.2
Gambar Final Desain
3.21.3
Gambar final desain (gambar 3.8) merupakan rancangan akhir yaitu gambar pra desain yang
sudah optimal. Rancangan akhir dibuat setelah dilakukan proses perhitungan dan analisis.
BAB
IV
PERHITUNGAN ANALISIS DAN
DISKUSI
4.1. Perhitungan Dimensi Core dan Cavity
Perancangan dimensi inti dan kaviti dihitung
menggunakan penyusutan linear.
Dshr = 101.5% x Dn
Dshr = 1.015 x Dn
Hperm=
2
2
l x perm
x
3
100
h
N 1=
Primary Runner
Dimensi Gate
Dimensi gate (gambar 4.1) mengacu
pada
standar
(sumber
:
Rees,Herbert.2002.Mold Engineering 2nd
edition.New York : Hanser Publisher)
N 2=
o
Sv
= 43,97 cavity
(Vp+Vr)
N 3=
Dpr = 5.14 mm
4.2.2
F
Ar
( P . Ap) Ap
22,31 cavity
Secondary Runner
Dsr = 3.24 mm
tc x Q
(Vp+Vr )
875 cavity
N 4=
tc x R
(Vp+ Vr ) .
156,45 cavity
s2
8 T T W
ln 2 M
2
T E T W
()
t c=
1,2
8 300 90
ln 2
2
0
0
( 0,067 )
100 90
t c=
= 6,17 detik
Jadi waktu pendinginan produk tutup botol
meditol adalah 6,17 detik = 7 detik.
4.8. Perhtiungan Cycle Time
Cycle time = mold closing time + injection
time+holding time + cooling time + mold
opening time + ejection time
Maka, Cycle time = 35 detik
Target produksi adalah 80.000 pcs/bulan
1 shift kerja = 8 jam
20 hari kerja/bulan = 98.743 pcs/bulan. Maka
dalam 1 shift kerja target produksi telah tercapai.
4.9. Perhitungan Pegas Return Pin
o Volume plat yang didorong oleh pegas
Vtot= 13.913.739,1 mm3
o Beban yang diterima oleh pegas
Ftot = F berat + Fges
Ftot = 1201,45 N
Ftot = 1201,45 N/4 = 300,36 N
Konstruksi cetakan menggunakan 4 pegas
return pin, sehingga gaya minimal yang
dibutuhkan pada pegas adalah 300,36 N.
o Defleksi pegas
Defleksi minimal = 55 mm
Sehingga gaya pegas setiap pemendekan
satu milimeternya adalah :
o
o
o
o
Fw = 38,4 N
Fg = 3,84 N
Fc = 2366,685 23666,85 N
4 x 23490 N
pena=
N
x 1920
mm 2
pena=3,95 mm
Dengan demikian diameter angular pin yang
digunakan dalam konstruksi berukuran 10
mm, sedangkan diameter minimalnya yaitu
3,95 mm.
kondisi mold terbuka
o
o
o
Fw = 38,4 N
Fg = 3,84 N
iz b
1200 N / mm 2
F k =x
1635,03Nmm
.(10mm) 3 / 32
1200 N / mm 2 16,65 N / mm 2
o Menghitung Tegangan
=< izin
geser
= 453,4 N / mm <
1350 N / mm
izin =
10
Chandra,Budiman.Plastic
Injection
Molding
Design.Bandung.2007
Goeritno,Wahjoe. Standar Polman Seri 0. Bandung:
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung. 2000
Gastrow,Injection Molds,108 Proven Design. New York:
Hanser Publisher. 1993.
Menges. How To Make Injection Molds. New York:
Hanser Publisher. 1986.
11