Anda di halaman 1dari 6

RANCANGAN DESAIN CETAKAN PLASTIK

MULTI CAVITY
Vicqi Pratama Putra, Rahman Hakim
Batam Polytechnics
Mechanical Engineering Study Program
Jl. Ahmad Yani, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia
E-mail: vicqipratamaputra@email.com

Abstrak

Dengan meningkatnya permintaan produk berbahan baku plastik, maka perusahaan mold ingin melakukan
pembuatan desain ulang dengan melakukan penambahan cavity untuk meningkatkan kapasitas produksi dari mold
sebelumnya. Mold adalah cetakan berongga tempat masuknya lelehan material agar mendapatkan bentuk yang
diinginkan. Mold terdiri dari dua tipe yaitu mold Two Plate dan Three Plates. Produk diproses menggunakan proses
injection molding. Proses pengerjaan dilakukan dengan mendesain ulang mold yang telah ada dengan membuat
desain baru yang memiliki kapasitas produksi yang lebih besar dari sebelumya, menambahkan komponen sebagai
sistem interchangeable serta melakukan simulasi dan perbandingan terhadap kedua mold untuk menentukan waktu
siklus yang ada pada saat proses injeksi. Jenis bahan baku yang digunakan, yaitu POM (Polyoxymethylene) /
Polyacetal, yang merupakan salah satu bahan baku yang cocok dalam penelitian ini dikarenakan bahan baku ini juga
memuliki ketahanan yang sangat bagus dan juga sering digunakan dalam pembuatan electrical product.
Perancangan dilakukan dengan metode VDI 2222 (Verein Deutsche Inginieuer) yang merupakan standar / konsep
sederhana dalam menciptakan sebuah produk yaitu dengan tahapan menganalisa, mengkonsep, merancang, dan
kesimpulan. Penelitian menggunakan Software Siemens NX 9.0 dan Software Moldex 3D Flow Mold.

Kata kunci : Mold Desain, Siemens Nx 9.0, Interchangeable Mold Insert, VDI 2222, Design Improvement

Abstract

With the increasing demand for plastic-based products, the mold company wants to make a redesign by adding a
cavity to increase the production capacity of the previous mold. Mold is a hollow mold where the molten material
enters to get the desired shape. Mold consists of two types namely Two Plate mold and Three Plates. Products are
processed using the injection molding process. The process is done by redesigning the existing mold by creating a
new design that has a larger production capacity than before, adding components as an interchangeable system and
conducting simulations and comparisons of the two molds to determine the cycle times that exist during the injection
process. The type of raw material used, namely POM (Polyoxymethylene) / Polyacetal, which is one of the suitable
raw materials in this study because this raw material also has very good resistance and is also often used in making
electrical products. The design was carried out using the VDI 2222 (Verein Deutsche Inginieuer) method which is a
simple standard / concept in creating a product that is by stages of analyzing, conceptualizing, designing, and
concluding. The study used Siemens NX 9.0 Software and Moldex 3D Flow Mold Software.

Keyword : Mold Design, Siemens Nx 9.0, Interchangeable Mold Insert, VDI 2222, Design Improvement

1. Pendahuluan PLASTIC INJECTION MOULDS" saat ini, terjadi


pertumbuhan yang sangat pesat pada penggunaan
produk plastik di industri manufaktur, karena plastik
Menurut Maria L.H. Low and K.S. Lee dalam
sangat serbaguna dan memiliki nilai ekonomis yang
jurnalnya yang berjudul “3D RAPID
tinggi. Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
REALIZATION OF INITIAL DESIGN FOR
diperlukan dalam pemanfaatan dan pengolahan Batasan masalah yang hadapi ialah proses
polimer, sehingga dapat dihasilkan produk plastik penelitian menggunakan metode VDI 2222, proses
dengan kuantitas yang cukup tinggi dan kualitas yang pengerjaan hanya melakukan pembuatan desain baru
baik [1]. dari mold sebelumnya yang bertipe mold 2 plate
dengan jumlah cavity yang diinginkan maksimal 4
Salah satu teknik yang cukup efektif dan banyak cavities, software yang digunakan Siemens PLM NX
dipergunakan untuk pengolahan produk berbahan 9.0, menggunakan baja STAVAX ESR sebagai bahan
baku plastik adalah proses Injection Molding. core cavity dan juga bahan baku material berjenis
POM, serta proses simulasi sederhana dengan
Injection Molding adalah metode pembentukan menggunakan software Moldex 3D.
produk dari biji plastik yang dimasukkan ke dalam
komponen mesin yang disebut hopper menuju barrel Pada proses pengerjaan desain ini menggunakan
dan mendorong material kedalam cetakan dengan metode VDI 2222 (Verein Deutsche ingenieuer)
menggunakan sekrup [2]. Metode ini terdiri dari empat tahap yaitu
menganalisis, mengkonsep, mendesain, dan
menyelesaikan, dan juga beberapa langkah di setiap
tahap [4].

2 Metodologi Penelitian
Metode perancangan mengacu pada tahapan
perancangan menurut VDI 2222. Verein Deutsche
Inginieuer 2222 (VDI 2222) merupakan metode
pendekatan sistematik terhadap desain untuk
merumuskan dan mengarahkan berbagai macam
metode desain yang makin berkembang akibat
Gambar 1 Injection Molding [3] kegiatan riset. Tahapan-tahapan dari perancangan
VDI 2222 adalah analisa, membuat konsep,
Sedangkan mold adalah cetakan berongga tempat merancang, dan penyelesaian [5].
masuknya lelehan plastik yang dipanaskan dan VDI Guideline 2222 mendefinisikan pendekatan
mengisi rongga-rongga pada cetakan. Cairan tersebut dan metode individual untuk desain konseptual
akan mengeras sesuai bentuk rongga di dalam mold. produk teknis dan oleh karena itu sangat cocok untuk
pengembangan produk baru. [5]

Proses ini dapat digambarkan dengan flow chart


pada gambar :

Gambar 2 Mold

Dengan meningkatnya kebutuhan pasar akan


sebuah produk yang diinginkan, maka perusahaan
ingin meningkatkan kapasitas produksi dengan
membuat desain mold baru yang memiliki kapasitas
yang lebih banyak dari desain mold sebelumnya
dengan melakukan penambahan pada cavity.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk


meningkatkan kapasitas produksi dengan membuat
ulang desain cetakan plastik dari desain yang
sebelumnya hanya memiliki kapasits two core
cavities menjadi four core cavities dengan
menggunakan sistem interchangeable.
Gambar 3 Flow Chart
Penelitian ini diasumsikan menggunakan Mesin plat. Kelebihan menggunakan cold runner adalah
yang telah ada yaitu Injection Molding ARBURG sistem cold runner relatif lebih hemat biaya karena
420C. untuk data spesifikasi mesin terdapat pada biaya produksi untuk membuat mold dan biaya
tabel berikut: perawatannya lebih rendah dari pada sistem hot
runner. Biasa digunakan untuk produk – produk yang
Tabel I umum.
Spesifikasi Mesin [6]
Runner berdasarkan konsep dan fungsinya runner
Clamping Unit ARBURG 420C memiliki dua tipe yaitu square konsep dan spoke
konsep [9]. Square adalah konsep yang lebih kepada
clamping force Max. kN 1000 memaksimalkan jumlah cavity dalam luas mold.
Gambar square konsep dapat dilihat pada Gambar 5.
max. kN |
Opening force | stroke 250 500
mm
Mold mounting platens
max. mm 570 x 570
(w x h)
Distance between tie
mm 420 x 420
bars (w x h)
max. kN |
Ejector force | stroke 40 175
mm

Jenis bahan baku yang digunakan untuk membuat Gambar 5 square konsep [10]
produk plastik adalah Polyoxymethylene / Polyacetal.
Sedangkan Spoke konsep adalah konsep desain
Polyacetal juga dikenal sebagai runner yang mirip seperti jari-jari yang berfungsi
Polyoxymethylene (POM) adalah termoplastik kristal agar setiap runner memiliki jarak simetris bertujuan
dengan kekuatan tarik tinggi, rigid, memiliki agar lebih menjaga jarak dengan sprue dimana
ketahanan pada suhu tinggi, koefisien gesekan, dan material plastik cair masuk. Sehingga tidak perlu
penyerapan air yang sangat rendah, sehingga membutuhkan material plastik terlalu besar dan
membuatnya menjadi pilihan plastik yang layak mengurangi jumlah runner yang terbuang. Gambar
untuk banyak aplikasi termasuk pada industry spoke konsep dapat dilihat pada Gambar 6.
electrical[7].

Tabel II Material Melt & Mold


Temperature [8]
Melt Temp. Mold
Polymer
(°C) Temp. (°C)
FEP 350 220
Polyethersulphone 360 150
ABS 240 60
Crystalline 275 135
Polyacetal 205 90 Gambar 6 Spoke konsep [10]
Polyphenylene
320 135 Gate / gating adalah lubang tempat cairan plastik
Sulphide
NYLON 6 250 80 masuk kedalam rongga cetak. Perencanaan bentuk,
NYLON 66 280 80 dimensi, dan penempatannya dapat berpengaruh
terhadap kualitas produk, baik dari penampilan,
shrinkage dan pressure yang dibutuhkan saat
Sistem pada mold memiliki dua jenis yaitu cold pembentukan produk. Penempatan gate juga akan
runner dan hot runner. Perbedaannya terdapat pada berpengaruh terhadap besarnya gaya clamping mesin
hot runner yang memiliki komponen tambahan (hot injeksi yang dibutuhkan untuk menahan gaya
runner) yang berfungsi untuk menjaga runner tetap pembentukan rongga cetak dan menghindarkan
pada suhu yang diizinkan sampai material masuk kemungkinan cacat produk saat injeksi.
kedalam cavity.

Cold runner sendiri adalah jenis sistem yang bisa Ada beberapa jenis gate yang dapat digunakan
digunakan pada semua tipe mold yaitu dua dan tiga pada proses injeksi cetakan dan salah satunya yang
digunakan dalam penelitian ini ada lah sub marine empat produk dan siklus produksi dalam sekali
gate dan edge gate. Dapat dilihat pada gambar proses. Pada mold terdahulu menggunakan jenis
berikut. material mid steel karena mold terdahulu bertipe
(protomold) yang mana mold didesain hanya untuk
proses jangka pendek / hanya untuk beberapa kali
shot saja.
Mold kali ini menggunakan jenis bahan material
baja karbon tinggi / high steel (Stavax). Baja Stavax
juga merupakan baja yang sering digunakan untuk
komponen mold terutama Core Cavity karena baja
Stavax memiliki tingkat ketahanan aus yang lebih
(a) (b) tinggi yang memungkinkan umur pemakaian yang
jauh lebih lama (Mass Production). Berikut tabel
Gambar 7. (a) Submanine Gate (b) Edge Gate kandungan yang terdapat pada baja Stavax.

Edge Gate merupakan gate sederhana yang ada Tabel III Kandungan Material [12]
dari semua jenis gate pada proses injeksi cetakan
C Si Mn Cr Mo V
plastik.
Sedangkan Sub Marine Gate adalah jenis gate yang 0.38 % 0.9 % 0.5 % 13.6 % 1.0 % 0.3 %
mudah dipatahkan dan tidak merusak produk,
sehingga penampilan produk akan rapih dan besar Penelitian ini berfokus pada pembuatan mold
juga dapat menghemat kerja tambahan yang sering baru dengan jumlah kapasitas dari satu cavity dengan
dilakukan untuk membersihkan / mematahkan gate. dua produk yang berbeda menjadi empat cavity yang
memiliki empat produk dengan memanfaatkan sistem
Air trap adalah jenis cacat dimana material cair insert sebagai cavitynya. Berikut adalah gambar dari
tidak memenuhi cavity akibat adanya udara yang hasil pembuatan core baru yang telah dilakukan.
terjebak pada cavity, sehingga bentuk produk tidak
sesuai dengan bentuk yang diharapkan. [11]

Produk dari mold yang akan dibuat desain baru


disajikan pada gambar 8.

Gambar 11 Desain Core Lama

a b
Gambar 8. (a) XCR CAM T-3006 (b) Return Pin
T-3007

3. Analisa Data dan Pembahasan


Produk mold yang akan didesain adalah XCR
CAM dan Return Pin. Spesifikasi dari produk
tersebut adalah bahan baku material plastik berjenis Gambar 12 Desain Core Baru
POM (Polyoxymethylene) / Polyacetal dengan nilai
titik leleh sebesar 205°C. Spesifikasi mesin injeksi Gambar 11 menunjukkan desain core terdahulu
yang digunakan adalah mesin Asburg 420C, yang hanya memliki dua jenis produk yang berbeda
Clamping Force 100 Ton, maksimal tekanan injeksi dalam satu cavity sedangkan pada gambar desain
2500 bar dimensi maksimal mold panjang 420 x kedua, gambar 12 merupakan hasil pembuatan core
Lebar 420 x Tebal 750 mm. baru sehingga jumlah kapasitas mold yang didesain
Proses pembentukan material plastik dilakukan meningkat menjadi empat produk dalam sekali siklus
dengan proses injeksi. Merancang mold baru produksi. Dan pada gambar 12 desain kedua
menggunakan prinsip yang sama dengan mold menggunakan empat insert sebagai cavity.
sebelumnya. Mold yang telah ada dengan kapasitas Dua insert untuk produk XCR CAM dan dua
satu cavity dua produk menjadi empat cavity dengan insert untuk produk Return Pin serta menggunakan
Interchangable Insert yang dapat di adjust sehingga Kapasitas
Waktu Siklus
dapat memilih produk mana yang ingin di produksi Produksi
lebih dulu. Rancangan desain mold dalam konstruksi Desain mold
utuh dapat dilihat pada gambar 13. 2 buah 8.8 detik
yang telah ada
Mold baru
yang telah 4 buah 11.5 detik
didesain

Berdasarkan perhitungan waktu yang


didapatkan dari hasil simulasi penyuntikan
menggunakan software Moldex 3D waktu yang
dibutuhkan sedikit lebih lama kisaran 30.7 % dari
mold sebelumnya, namun pada mold baru kapasitas
produksi dalam sekali shot tidak mengalami
peningkatan hingga dua kali lipat dari mold
Gambar 13 Konstruksi Utuh Cetakan Plastik sebelumnya. Dengan demikian hasil dari pembuatan
mold baru dapat digunakan karena ada nya
Simulasi dari injeksi desain runner dan produk pengingkatan dari kapasitas sebelumnya dan
menggunakan software Moldex 3D 14.0. merupakan perbedaan waktu tidak terlalu jauh.
software yang digunakan untuk mensimulasikan
proses / flow dari cetakan plastik sehingga
mendapatkan estimasi waktu yang dibutuhkan dalam 4. Kesimpulan
sekali siklus produksi. Dari hasil pembuatan mold yang telah dilakukan
maka didapatkan kesimpulan bahwa keunggulan dari
Proses yang dilakukan adalah dengan mold baru dibandingkan mold lama adalah terjadinya
melakukan desain simulasi dengan mengunakan peningkatan kapasitas produksi dari single cavity
Moldex 3D yaitu membuat konstruksi dari cetakan dengan dua produk menjadi empat cavity dengan
yang sudah kita desain dengan NX 9.0 untuk menghasilkan empat produk dan juga adanya
dibuatkannya simulasi dengan tahapan: import peningktan kualitas untuk mold yang baru
product, import runner, penentuan melt entrance dikarenakan mold baru didesain untuk keperluan
face, import cooling, mold base, dan menentukan Mass Production sedangkan mold lama merupakan
cooling entrance, exit node. Lalu dilanjutkan dengan Protomold.
mensimulasikan produk yang sudah kita buat. Dapat Adapun kekurangan dari rancangan konsep desain
dilihat pada gambar berikut. mold baru yaitu waktu siklus pada mold baru sedikit
lebih lama 30.7 % dibanding mold yang telah ada.

5. Daftar Pustaka
[1] M. L. H. Low and K. S. Lee, “3D Rapid
Realization of Initial Design for Plastic
Injection Moulds,” J. Inst. Eng., vol. 44, no.
4, pp. 15–30, 2004.

Gambar 14 Konstruksi Simulasi [2] S. Teklehaimanot, “Simulation And Design


Of A Plastic Injection Mold,” Arcada, pp. 1–
53, 2011.
Dari hasil simulasi yang dilakukan didapatkan
waktu 11.5 detik dalam sekali produksi. [3] “Injection Mold Arburg 420 C.” [Online].
Perbandingan tersebut dapat kita lihat pada tabel
Available:
berikut.
https://www.equipmatching.com/used_equip
ment/8/115/282915.php.
Tabel IV Perbandingan Kapasitas Serta Waktu
Siklus Antara Desain Mold [4] C. P. M. Sianipar, G. Yudoko, K. Dowaki, and
A. Adhiutama, “Design methodology for
appropriate technology: Engineering as if
people mattered,” Sustain., vol. 5, no. 8, pp.
3382–3425, 2013.
[5] K.-H. Pahl, G., Beitz, W., Feldhusen, J.,
Grote, Engineering Design - A Systematic
Approach. 2007.
[6] G. Edition, “GOLDEN EDITION
ALLROUNDER 420 C.” [Online].
Available: www.arburg.com.
[7] B. Material and F. O. R. Engineering, “Pom
(polyacetal).” [Online]. Available:
https://3.imimg.com.
[8] J. A. Brydson, “Plastics Materials,” Elsevier,
vol. 7, p. 920, 1999.
[9] 1998 Bryce D. M., Plastic Injection Molding
Mold Design and Construction
Fundamentals, Society of Manufacturing
Engineers, Dearborn, Michigan. 1998.
[10] “Runner System layout.” [Online]. Available:
http://www.dc.engr.scu.edu/cmdoc/dg_doc/d
evelop/design/runner/34000003.htm.
[11] I. Yulianto and H. Prassetiyo, “Rancangan
Desain Mold Produk Knob Regulator
Kompor Gas pada Proses Injection
Molding,” J. Online Inst. Teknol. Nas., vol.
02, no. 03, pp. 140–151, 2014.
[12] S. Esr, “Stavax ESR,” Material Data Sheet.
[Online]. Available:
https://www.uddeholm.com/.

Anda mungkin juga menyukai