Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL CAPSTONE DESAIN

PERANCANGAN MESIN INJECTION MOLDING DENGA


N SISTEM PENEKAN PNEUMATIK DENGAN BAHAN BA
KU LIMBAH PLASTIK

Disusun oleh:
1. DICKY MILENO (4.21.19.0.08)
2. TRIYOGA BAGUS K (4.21.19.0.22)
3. USAMAH IBRAHIM (4.21.19.0.23)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2022
I. Latar belakang

Diketahui Indonesia menjadi salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di duni
a.Menurut sistem informasi pengelolaan sampah nasional ( SIPSN ) komposisi
sampah berdasarkan jenisnya di Indonesia sebanyak 17,4% ada;ah sampah plastik
terdapat berbagai sampah plastik seperti botol-botol p;astik dan komponen-
komponen elektronik .Inisiatif untuk melakukan proses pemanfaatan limbah plastik
untuk pemanfaatan yang efisien dari sumber daya alam sudah banyak dipikirkan. Pe
manfaatan plastik yang sangat luas di berbagai segmen kehidupan akan berdampak te
rhadap banyaknya limbah plastik yang dihasilkan seperti di Indonesia.

Dari segi ekonomis, harga produk plastik pun relatif murah. Sedangkan dari proses p
roduksinya, plastik bisa diolah melalui banyak cara. Ada yang melalui mekanisme se
perti blow, inject, vacuum forming, roll/extrusion dan sebagainya. Injeksi plastik adal
ah suatu proses pembentukan part/produk dengan menggunakan bahan plastik/resin y
ang dipanaskan dengan temperatur tertentu sampai resin tersebut mencair, lalu diinje
ksikan kedalam mold/cetakan, sehingga menghasilkan suatu bentuk tertentu. Proses i
njeksi plastik (injection molding process) terdapat 2 bagian besar metode dan tipe me
sin yang digunakan, yaitu : mesin injeksi plastik vertikal (vertical injection molding
machine) dan mesin injeksi plastik horisontal (horizontal injection molding machine).

Di pasaran serta beberapa jurnal mengenai rancang bangun mesin injection molding
masih menggunakan mekanisme penekan dan pelepas mold yang masih manual. Ter
dapat beberapa permasalahan yang akan muncul seperti proses penekanan yang terja
di saat injeksi plastik tidak konstan yang akan mengakibatkan beberapa cacat produk.
Kapasitas produk yang diproduksi juga hanya akan terbatas. Selain itu, dengan meng
gunakan mesin injection molding dengan mekanisme manual kurang nyaman untuk d
igunakan untuk terus menerus.
II. Rumusan masalah
 Bagaimana solusi yang diberikan terkait masalah banyaknya limba
h plastik yang belum ditangani dengan tepat?
 Bagaimana cara merancang mesin injection molding dengan sistem penekan pne
umatik untuk mendaur ulang limbah inbowdus menjadi produk yang bermanfaat?

III. Tujuan
 Memberikan solusi terhadap masalah banyaknya sampah plastik yang belum dita
ngani dengan tepat.
 Merancang mesin injection molding dengan sistem penekan pneumatik yang dap
at digunakan untuk mendaur ulang plastik menjadi produk baru yang bermanfaat.
 Merancang mesin injection molding dengan penekan pnematik yang cocok untu
k industri menengah.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
IV.1 Injection Molding
Injection molding merupakan proses dimana polimer dipanaskan hingga tingkat yang sa
ngat plastis kemudian dipaksa mengalir di bawah tekanan tinggi ke dalam cetakan. Keti
ka sudah melalui cooling time polimer dikeluarkan dari rongga cetakan. Proses ini dapa
t menghasilkan komponen yang bentuknya hampir selalu bersih. Waktu siklus produksi
proses ini ialah selama 10 sampai 30 detik, walaupun siklus 1 menit atau lebih kadang t
erjadi dalam komponen dengan dimensi yang besar. Injection Molding menjadi proses
percetakan yang paling banyak digunakan untuk termoplastik. Beberapa jenis plastik se
perti termoset dan elastomer dicetak injeksi, dengan modifikasi peralatan dan paramete
r operasi untuk memungkinkan cross-linking bahan-bahan (Groover, 2010).

Gambar 1. Mesin Injection Molding (Adhiharto, 2017).


IV.2 Mold atau Cetakan
Tempat untuk melelehkan material (plastik atau logam) agar dapat dibentuk sesuai den
gan profil rongga yang diinginkan disebut mold atau cetakan. Pada mesin injection mol
ding konvensional mold terdiri dari dua bagian pelat, yaitu pelat bergerak (moveable pl
ate) dan pelat diam (stationary plate). Pelat yang dipasang pada moveable platen ialah
bagian mold yang bergerak dan yang dipasang pada stationary platen ialah bagian mol
d yang diam. Mold yang digunakan harus menentukan jenis kontruksi tergantung pada
produk yang akan dibuat, karena pada setiap produk yang akan diproduksi mempunyai
karakteristik tersendiri. Karakteristik produk seperti appearance, dimensi, toleransi, let
ak undercut, bentuk geometri secara umum dan fungsi dari mold yang akan digunakan
(Hidayat, 2017).
IV.3 Cacat pada Hasil Injection Molding
Sebuah kerusakan yang diakibatkan tidak sesuainya parameter operasi pada proses inje
ction molding, maupun prosedur proses pelaksanaan produksi yang dapat mengakibatka
n hasil dari produk kurang sempurna atau mengalami kecacatan. Adapun faktor penyeb
ab produk hasil dari injection molding yaitu kualitas dari material polimer, kecocokan d
ari material tambahan, kondisi saat proses, perawatan dari cetakan serta mesin injection
molding, instalasi dari temperatur dan cetakan, desain dari cetakan, saluran udara, dan t
idak meratanya dari desain colling pada cetakan. Cacat pada produk hasil injection mol
ding yang sering ditemukan sebagai berikut :
a. Short shot
Cacat pada hasil produk yang ditandai dengan adanya rongga udara. Cacat ini diseba
bkan oleh pengisian biji polimer yang kurang sempurna sehingga cavity tidak terisi
penuh oleh filler.
b. Sink mark
Cacat pada hasil produk yang ditandai dengan adanya cekungan pada permukaan pr
oduk. Cacat ini disebabkan karena perbedaan temperatur pada dinding cetakan sehin
gga beberapa sisi dari cavity sudah mengeras.
c. Warpage
Cacat pada hasil produk yang ditandai dengan adanya penyusutan yang tidak merata
sehingga mengalami perubahan dimensi, ketebalan dan bentuk suatu produk. Cacat i
ni disebabkan karena colling time yang terlalu pendek serta kurangnya kekakuan str
uktural pada produk dan aliran.
d. Weld mark or flow mark
Cacat pada hasil produk yang ditandai dengan adanya garis pada permukaan produk.
Cacat ini disebabkan oleh temperatur leleh yang rendah serta keluarnya udara yang
kurang dari cetakan.
e. Discolored molding
Cacat pada hasil produk yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna pada pro
duk. Cacat ini disebabkan oleh temperatur leleh yang tinggi serta pencampuran dua
material yang tidak merata.
f. Air bubble
Cacat pada hasil produk yang ditandai dengan adanya gelembung udara atau air pad
a permukaan produk. Cacat ini disebabkan oleh temperatur dari material yang sangat
tinggi dan terlalu kecilnya lubang udara (vent) (Saputra, 2019).

V. METODOLOGI PENELITIAN
V.1Diagram Alir Penelitian
Gambar 2. Diagram Alir Penelitiian

V.2Identifikasi masalah

Identifikasi masalah dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap k


ondisi sekitar. Diketahui penggunaan barang dengan bahan plastik sangat tinggi, ter
utama di lingkungan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang. Terdapat banyak
komponen kelistrikan yang digunakan selama perkuliahan praktikum dan tidak bisa
digunakan kembali. Salah satunya adalah inbow dus. Barang yang sudah tidak terpa
kai memiliki peluang untuk didaur ulang kembali menjadi produk yang sama atau p
roduk lainnya.

V.3Studi literatur

Studi literatur dilakukan bertujuan untuk mendapatkan referensi hasil penelitian me


sin-mesin sejenis dengan berbagai mekanisme yang berbeda. Hasil penelian ini dap
at digunakan sebagai landasan teori untuk masalah yang akan diteliti. Studi literatur
dilakukan dengan mencari data-data dari buku, informasi dari internet, dan jurnal te
rkait. Hasil studi literatur ini digunakan sebagai panduan untuk mempermudah dala
m merancang mesin injection molding yang berbeda dan memiliki keunggulan diba
nding produk sejenis.

V.4Perancangan

Perancangan dilakukan berdasarkan hasil diskusi antar anggota kelompok untuk me


ndapatkan pandangan ide yang lebih luas. Perancangan dilakukan dengan bantuan s
oftware solidwork 2018 dan fusion. Setelah dilakukan perancangan, dilakukan pemi
lihan material yang untuk setiap komponen. Penentuan komponen dan material dida
sarkan beberapa faktor seperti kekuatan material, tahan karat dan memiliki ketahan
an panas yang baik. Berikut desain mekanik yang telah dirancang.

Gambar 3. Desain Mekanik mesin Injection Molding

V.5Analisis

Analisis yang dilakukan adalah analisis mengenai waktu injection berdasarkan desa
in yang sudah dibuat. Analisis ini akan digunakan sebagai studi kelayakan desain a
pabila mesin akan dibuat. Hal yang akan dianalisis yaitu mengenai analisis waktu, s
uhu, material yang digunakan saat injeksi yang dilakukan berdasarkan simulasi. Sel
ain itu juga akan dilakukan analisis terhadap rangka yang sudah didesain.

V.6Pembuatan laporan
Pembuatan laporan adalah neumat terakhir pada penelitian ini. Pembuatan laporan
bertujuan untuk menyampaikan seluruh hasil perancangan mesin injection molding
dengan sistem penekan neumatic kepada dosen. Laporan disusun berdasarkan hasil
dari seluruh kegiatan mulai dari desain, perencanaan material, simulasi, dan analisis
yang sudah dilakukan.

VI. Perencanaan Anggaran


VI.1 Komponen Kelistrikan
Tabel 1. Rencana Anggaran KOMPONEN KELISTRIKAN

No Part Num Part Name Quantity Price


ber
1 40-0001 42x70mm 110V 380W Ban 2 Rp230.000,00
d Heater
2 40-0002 Thermo PID Kit 1 Rp383.168
3 40-0003 RR Socket AC Power 1 Rp35.500
4 40-0004 Insulated Vinyl Fork Spade 1 Rp84.500
Terminals
5 40-0005 Kabel Listik 3 Pin 1 Rp25.000
Total Rp758.168
VI.2 Mekanisme Injeksi
Tabel 2. Rencana Anggaran Mekanisme Injeksi

No Part Nu Part Name Quantity Price


mber
1 10-0001 Heat Chamber MK3 1 Rp2.682.898,75
2 10-0002 Alumunium Plate Heat C 1 Rp 300.000
hamber
3 10-0003 Alumunium Plate Piston 1  Rp350.000
4 10-0004 Cylinder Pneumatic SC 6 1 Rp385.000
3X200
5 10-0005 TAILONZ PNEUMATI 1 Rp214.573
C Black 6mm OD 4mm I
D Polyurethane PU Kit
6 10-0006 MECHANICAL VALVE 1 Rp120.000
5/2 WAY 1/4 MODEL P
USH BUTTON RESET
MV-10
7 10-0007 M5 x 20 Socket Head bol 30  Rp 60.000
t
8 10-0008 M5 x 25 Socket Head bol 30  Rp 60.000
t
9 10-0009 M5 x 20 Washer OR 3/1 30  Rp 35.000
6 - 1" Washer
10 10-0010 Linear Rail Shaft Support 3 Rp15.000
SHF10
Total Rp4.222.472

VI.3 Retrack Mechanism


Tabel 3. Rencana Anggaran Retrack Mechanism

No Kode P Nama komponen Quantity Price


art
1 20-000 Plate FMP Cavity 1 Rp 300.000
1
2 20-000 Plate MP Cavity 1  Rp 250.000
2
3 20-000 Plate MP Core 1  Rp 100.000
3
4 20-000 Plate TM Mold 1  Rp 100.000
4
5 20-000 Plate MMP Core 1  Rp 100.000
5
6 20-000 Plate PM Plate 1  Rp 100.000
6
7 20-000 Linear Shaft 20 x 320 4  Rp 55.000
7
8 20-000 Mounted Linear 20 Spline 4  Rp 80.000
8 d Shaft
9 20-000 MUR BESI GALVANIS 8  Rp 95.000
9 HEX NUT M20
10 20-001 Cylinder Attachment 1  Rp 120.000
0
11 20-001 Cylinder Pneumatic SC 16 1  Rp 400.000
1 X50
Total Rp1.700.000

VI.4 Molding
Tabel 4. Rencana Anggaran Molding

No Part Nu Part Name Quantity Price


mber
1 30-000 Inbowdos 5/8 Cavity 1  Rp 400.000
1
2 30-000 Inbowdos 5/8 Core 1  Rp 450.000
2
Total Rp 850.000

VI.5 Komponen Pendukung


Tabel 5. Rencana Anggaran Komponen Pendukung

No Part Nu Part Name Quantity Price


mber
1 50-000 Alumunium profile 2020 2 Rp312.500,00
1 T-Slot
2 50-000 T Sliding Nut M4 untuk Al 20 Rp10.700
2 uminium Profile 2020
3 50-000 Corner 90 degree joint Prof 26 Rp16.500
3 ile profil alumunium 2020
4 50-000 L Shaped Corner 2020 Join 8 Rp14.800
4 t Angle Bracket alumuniu
m profile
5 50-000 Air Compressor Kompreso 1 Rp1.193.000
5 r Angin Portable 1HP 24L
DD1024 Izumi Japan
6 50-000 10M Pu Tube Pneumatic Pi   Rp388.580
6 pe With 1/2 Inch
Total Rp1.936.080

VII. Timeline Kegiatan

Tabel 6. Jadwal Kegiatan

Minggu
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8

1. Penentuan ide
2. Study pustaka
3. Perancangan desain
4. Penentuan spesifikasi komponen
5. Simulasi dan analisis
6. Pembuatan laporan

VIII. Referensi

Sultan, Ahmad Zubair, Suyuti Muh Arsyad, dkk. 2021. Rancang Bangun Mesin Injeksi
Plastik dengan sistem penekan pneumatik. Jurnal Sinergi. Volume 19 (2): 244-251.

Adhiharto, Ricky, dkk. 2017. Studi Rancang Bangun Mesin Benchtop Injection Moldin
g Sebagai Aletrnatif Pengolahan Limbah Botol Plastik. Bandung:Politeknik Manu
faktur Negeri Bandung
Saputra, dheo ardi Nugroho. 2017. Pengaruh Variasi Barrel Temperature, Injection, Pres
sure , Dan Cooling Time Terhadap Cacat Warpage Pada Proses Injection Molding
(AI-PP). Jember:Universitas Negeri Jember

Anda mungkin juga menyukai