Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN

“Pengaruh tekanan pada proses injection molding dengan material komposit


matriks polyurethane”

Nama : Akhmad Fauzi


NPM : 43414210009

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN MESIN


UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2018
ABSTRAK

Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan cara melelehkan


material plastik yang diinjeksikan ke dalam sebuah cetakan (mold). Cacat yang
sering terjadi pada produk injection molding antara lain shrinkage, warpage, flash
dan incompletely fillet parts.Faktor penyebab terjadinya warpage dipengaruhi oleh
tekanan injeksi, suhu cetakan, titik leleh dan waktu tahan pada proses injeksi (Huang
dan Tai, 2001). Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti
pengaruh tekanan hasil produk injection molding dan untuk menentukan parameter
tekanan yang tepat sehingga didapatkan produk yang optimal dari injection molding.
Langkah awal, pembuatan cetakan (mold) dengan mesin CNC milling dan
pembuatan pendingin dengan sistem softooling tipe saluran pendingin conformal.
Metode yang digunakan adalah pemrosesan gambar dengan pengambilan gambar
menggunakan sebuah kamera 14 pixel yang diproses menggunakan software
solidwork dan pengukuran ketinggian warpage menggunakan dial indikator. Metode
ini digunakan untuk pengambilan data sehingga dapat dianalisa secara statistik
serta dapat diambil sebuah kesimpulan. Dari hasil penelitian didapat kesimpulan
pengaruh tekanan pada proses injection molding.
.
Kata Kunci: injection molding, solidwork, dial indicator, tekanan,
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Penggunaan produk berbahan plastik mengalami peningkatan tiap
tahunnya, untuk meningkatkan kualitas produk industri manufaktur melakukan
pengembangan dalam segi material yang digunakan, guna menunjang kualitas
dari material untuk bahan bakunya. Dalam mengaplikasiannya yaitu pada bidang
penerbangan, perkapalan, bidang konstruksi dan bidang manufaktur. Dalam
bidang manufaktur proses injection molding yang sering digunakan untuk proses
produksi yang menggunakan material polimer pada produk yang dibuat.
Pengaplikasian material polimer matriks komposit salah satunya digunakan pada
alat-alat dibidang kesehatan, seperti roda kastor pada hospital bed ( tempat tidur
rumah sakit ), trolley, kereta dorong lipat dan lain-lain.
Injection molding merupakan proses manufaktur yang sangat umum dan
serba guna untuk proses dengan material polimer komposit. Teknik yang
digunakan pada mesin Injection Molding dengan cara melelehkan biji plastik
kemudian diinjeksikan ke dalam cetakan (Mold). Dengan teknik injection
molding dapat dikehendaki dengan cara mendesain sebuah cetakan[1]. Hasil
yang didapat dalam pembuatan produk dengan material polimer komposit pada
proses injection molding dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktornya
yaitu parameter yang ada pada pada mesin injection molding. Paramater-
parameter tersebut diantaranya tekanan, temperatur dan kecepatan aliran.
Permasalahan yang terjadi setiap proses injection molding adalah adanya
penyusutan (shrinkaage) pada produk hasil injeksi. Berdasarkan penelitian
Ramadhan Anwar Ilmar[2], mengenai analisa penyusutan produk plastik pada
proses injection molding menggunakan media pendingin cooling tower dan
udara bahwa, menggunakan pendingin atau cooling tower akan mengurangi
shrinkage pada hasil produk injection molding karena mengakibatkan
pemerataan panas pada mold akan lebih merata dan akan memiliki temperatur
yang konstan.
Tidak hanya shrinkage yang sering terjadi, warpage pun sering terjadi
pada produk hasil proses injection molding. Warpage adalah ketebalan yang
tidak seragam pada produk yang dibuat. Berdasarkan penelitian Hakim Arif
Rahman[3], mengenai Pengaruh Suhu, Tekanan dan Waktu Pendinginan
terhadap Cacat Warpage Produk Berbahan Plastik, bahwa yang signifikan
terjadinya warpage pada proses injection molding adalah parameter temperatur
195-210oC dan tekanan 542-973 kgf/mm.
Untuk meminimalisir warpage pada saat proses injection molding
dengan cara mengoptimalisasi pada parameter tekanan. Berdasarkan penelitian
Fathoni, M. Anwar, F. Bambang Waluyo dan Sedyono Joko[4], bahwa untuk
menentukan parameter tekanan banyak variabel untuk mengoptimalisasikan
produk agar tidak mengalami warpage. Untuk mengatasi warpage pada hasil
produk, saat proses terjadi di injection molding harus menggunakan variabel
parameter tekanan yang beragam.
Dari uraian diatas mengatasi warpage pada hasil produk yaitu tekanan
yang optimal, berdasarkan penelitian Wahyudi. U[5], mengenai Pengaruh
Injection Time dan Back Pressure Terhadap Cacat Penyusutan, bahwa nilai yang
4

baik dan ideal sesuai dengan settingan dimana nilai tersebut untuk injenction
pressure 137 MPa, back pressure 2.94 MPa dengan temperatur diatas 240oC dan
temperatur mold 60oC.
Dalam upaya peningkatan hasil produk plastik dapat diperoleh dengan
cara mengkombinasikan antara material. Penggabungan material tersebut
dinamakan komposit. Komposit ini terdiri dari komponen matrik dan penguat
dan memiliki viskositas yang baik. Berdasarkan penelitian Naniek Handayani,
Susatyo Nugroho, W.P dan Haneka Ari Wibowo[6], yaitu mengganti material
Haibam dengan TPU, dimana material ini memiliki tingkat viskositas dan
kekerasan yang lebih baik, serta mampu menahan beban yang lebih besar.
Diketahui bahwa tingkat sigma Haibam > TPU (3,0 Sigma > 2,8 Sigma). Hal ini
menunjukkan terjadinya penurunan kemampuan ketika proses produksi diganti
bahan bakunya dari material Haibam menjadi TPU. Sehingga batangan yang
dihasilkan belum baik dikarenakan masih adanya cacat pada produk seperti sink
mark, short shot, eject failure dan warna.
Pada penelitian TA (Tugas Akhir) yang saat ini, akan meneliti bagaimana
“Pengaruh tekanan pada proses injection molding dengan material komposit
matriks polyurethane”.

2. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian tugas akhir ini memiliki beberapa tujuan, antara lain :
1. Mendapatkan perubahan bentuk yang optimal pada batangan pada uji
kekerasan.
2. Meminimalisir kecacatan pada hasil injection molding batangan.
3. Mendapatkan sifat antistatic material komposit untuk batangan.

3. Manfaat Penelitian
1. Sebagai penambah wawasan mengenai mesin injection molding dan proses
produk injection molding.
2. Memahami tekanan yang terjadi pada material komposit matriks
polyurethane terhadap injection molding.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Manufaktur
Manufaktur memiliki 2 sudut pandang yang berbeda yaitu definisi sesuai
teknologi yang digunakan dan sesuai nilai ekonomi suatu produk. Pengertian
manufaktur sesuai teknologi yaitu penambahan atau pengurangan bahan fisik
atau kimia ke pada produk yang akan merubah bentuk geometri, sifat dan
materialnya menggunakan mesin konvensional maupun dengan mesin otomatis
(CNC), sedangkan pengertian secara ekonomi yaitu transformation material
yang memiliki nilai yang tinggi dengan cara melakukan satu atau lebih proses
operasi perakitan. Manufaktur dapat berjalan dengan baik karena memiliki
sistem. Dengan sistem semua proses dapat berjalan dengan baik. Sistem
manufaktur dimulai dari raw material sampai menjadi suatu produk yang sudah
siap assembly[7,8].

Gambar II-1 Proses Manufaktur (a) dengan Proses Teknologi (b) dengan Proses
Ekonomi [7].

Kemampuan dan keterbatasan mengacu pada keterbatasan teknis dan


fisik pada perusahaan-perusahaan manufakturing memiliki kriteria kapasitas
yang menunjang yaitu kapasitas proses teknologi, keterbatasan produk dan
kapasitas produksi. Dalam kapasitas manufaktur dirancang untuk menunjang
6

suatu produksi pada berbagai material tertentu untuk meningkatkan nilai


material tersebut [7].

B. Pengertian Injection Molding


Teknik yang sering digunakan dalam proses pembentukan berbahan
plastik, dimana plastik dilelehkan dalam temperatur yang sudah ditentukan lalu
diinjection ke dalam mold yang sudah disiapkan.

Gambar II-2 Mesin Injection Molding[9].

Secara umum kontruksi injection molding ada 3 unit, yaitu :


1. Clamping Unit
Berfungsi membuka dan menutup pada mold untuk menjaga material
yang di dalam mold tertahan di dalam selama proses injection berlangsung,
clamping dapat bergerak karena adanya hydraulic cylinder yang dimotori
oleh pompa motor[9,10]. Bagian-bagian dari clamping unit, antara lain :

a. Hydraulic Cylinder
Yang berfungsi menggerakan clamping untuk menutup mold pada saat
proses injection molding berlangsung.
7

b. Links
Bagian yang menyilang pada clamping unit yang berfungsi untuk
menompang antara moving platen dengan plat yang berwarna hitam yang
berada dibawahnya.

c. Tie Bar
Bagian yang panjang berfungsi sebagai penghubung antara fixed platen
dengan black plate dengan dikunci menggunakan baut agar tidak mudah
bergerak selama proses injection molding[9,10].

Gambar II-3 Clamping Unit pada Mesin Injection Molding[10].

2. Injection Unit
Proses penyuntikan bahan plastik ke dalam cetakan sehingga memenuhi
ruangan pada cetakan, dengan temperatur, tekanan, kecepatan aliran yang
disesuaikan dengan material palstik[10,11]. Bagian-bagian pada injection
unit dan fungsinya antara lain :

a. Motor dan Transmission Gear Unit


Berfungsi untuk menggerakan screw dan barel untuk memperkecil
pembebanan.

b. Cylinder Screw Ram


Berfungsi untuk mempermudah gerakan screw agar mendapatkan
putaran screw yang konstan sehingga tekanan dan kecepatan konstan saat
proses injection.
8

c. Hopper
Tempat untuk meletakan material plastik sebelum masuk barrel.

d. Barrel
Tempat screw berputar dan berbentuk seperti silinder dan menjaga aliran
plastik tidak keluar selama dipanasi.

e. Heater
Pemanas untuk plastik agar dapat dialirkan di dalam barrel
menggunakan screw.

f. Screw
Berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzel.

g. Nozzel
Bagian ujung dari barrel dimana keluarnya aliran plastik yang akan
diinjeksikan ke dalam mold.

Gambar II-4 Bagian-Bagian Injection Molding[11].

3. Mold Unit
Berfungsi pada saat proses pembentukan yang akan dicetak. Bagian-bagian
pada mold unit yaitu :
9

a. Sprue dan Runner System


Sprue berfungsi menerima plastik dari nozzle, sedangakan runner akan
memasukkan ke dalam cavity mold.

b. Cavity Side/Cavity Mold


Bagian yang membentuk plastik yang dicetak, yang terletak pada
stationary plate.

c. Core Side
Merupakan bagian yang memberikaan bentuk pada cetakan.

d. Ejector System
Bagian yang berfungsi untuk melepas produk pada cavity mold.

Gambar II-5 Bagian-Bagian Mold Unit[11].

C. Parameter pada Proses Injection Molding


Dalam proses injection molding untuk memperoleh suatu produk yang
optimal, proses-prosesnya dipengaruhi oleh beberapa parameter yang sangat
penting selama jalannya produksi[4,12]. Parameter-parameter yang optimal tentu
saja didapat dari beberapa kali pengujian, akan tetapi parameter-parameter yang
sebagai kunci agar hasil produk dari proses injection molding yang optimal,
antara lain :
10

1. Batas Tekanan (Pressure Limit)


Tekanan yang diizinkan untuk menggerakan piston untuk menekan bahan
plastik yang sudah dilelehkan.

2. Waktu Penekanan
Lamanya waktu yang diperlukan pada saat penekanan atau injeksi pada
plastik yang sudah meleleh didorong keluar untuk masuk ke dalam cetakan.

3. Temperatur Cetakan (Mold Temperature)


Temperatur pemanasan awal cetakan sebelumnya terisi oleh lelehan plastik
yang akan diinjeksikan.

4. Kecepatan Injeksi (Injection Rate)


Kecepatan aliran saat proses injeksian plastik yang sudah meleleh ke dalam
cetakan melalui nozzle.

5. Tekanan Balik (Back Pressure)


Tekanan yang diberikan setelah pengisian lelehan plastik pada cetakan
untuk menahan mundurnya screw saat proses charging[4,12].

Parameter-parameter diatas merupakan hal yang sangat penting untuk


bisa mendapatkan hasil produk yang optimal, berdasarkan penelitian dari
[13,14], bahwa produk sering mengalami shrinkage yang minimum pada saat
mengatur parameter-parameter seperti temperatur, kecepatan injeksi dan tekanan
pada saat injeksi dan agar mendapatkan sifat mekanis yang didapatkan dari hasil
injection molding parameter yang signifikan yaitu waktu dan kecepatan injection
molding.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Diagram Alir
Dalam penelitian yang akan dilakukan mengenai sifat mekanis untuk
komposisi material roda kastor, harus melewati beberapa proses aliran sebelum
mendapatkan hasil yang diinginkan dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Beberapa proses aliran dalam penelitian dilakukan, sebagai berikut :

Start
A B

Identifikasi Masalah
Yes or No
Analisa Visual

Studi Literatur Yes

Pengujian Roda Kastor


Material
Komposit Matriks Thermoplastik
Polyurethane

Uji Pengujian Pengujian Pengujian


Proses Hoppering (Pemanasan) Tarik Kekerasan SEM Resistansi
Waktu : 1 jam
Material TPU Isothan : 127,3 gram
Material TPU Desmospan : 632,7 gram
Material Karbon Hitam : 14,4 gram

Analisa Visual

Setting Parameter yang Digunakan:


Tekanan Injeksi : 80 MPa, 90 MPa, 100 Mpa
Tekanan Balik : 3 MPa Kesimpulan
Tempertatur : 180°C

End

A B

Gambar III-1 Diagram Aliran Proses Penelitian


12

B. Hipotesis
Peneletian ini membahas pengaruh tekanan yang terjadi pada injection
molding dengan menggunakan material komposit polyurethane.
C. Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan
Februari Maret April Mei
Identifikasi masalah,
1.
tujuan penelitian
2. Studi literature
3. Studi lapangan
4. Pengujian
Pengumpulan dan
5.
pengolahan data
Analisis dan
6.
kesimpulan
Penulisan laporan
7.
akhir

D. Kesimpulan
Dari hasil pembuatan tugas akhir dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Diantara parameter proses injection molding yang ada cacat penyusutan
sangat dipengaruhi oleh waktu injeksi, backpressure dan temperature leleh.
2. Material komposit mempengaruhi tekanan dalam proses injection molding.
DAFTAR PUSTAKA

1. Akay, H. U., 2003, Prediction of Shrinkage in Plastic Injected Parts Due to


Cooling Computer Aided Engineering Analysis.

2. Garnadi,B., 2008”Biggy Plastics Handsboox”

3. Moerbani, J., 1999,Plastic Moulding, Diktat Kuliah, Akademi Teknik Mesin


Industri (ATMI) Surakarta.

4. Nakazawa,M, 2010,Mold Basic Design textbook, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai