PENDAHULUAN
Referensi?
2.3 Jenis Plastik Polypropylene
Polypropylene merupakan jenis plastik yang baik digunakan sebagai tempat
makanan maupun minuman terutama untuk bayi dan balita karena lebih aman dan
tidak bereaksi terhadap bahan kimia. Jenis plastik ini dapat didaur ulang menjadi
nampan, garpu, dan lain-lain. Polypropylene bisa didaur ulang dan merupakan
plastik polimer yang mudah dibentuk saat panas. Sifatnya keras, dan resisten
terhadap lemak. Material ini termasuk material yang tembus cahaya, lentur, dan
kedap air. Material polypropylene memiliki sifat yang membedakan dengan bahan
polimeryang lain, antara lain:
1. Jenis yang paling ringan dibanding dengan polimer yang lain.
2. Memiliki massa jenis titik tinggi lunak 176° C.
3. Massa jenis rendah (0,90-0,92) kg/m³.
4. Penyusutan yang terjadi saat proses pencetakan sangat kecil
referensi? sumber?
2.5 Injection Moulding
Proses injection molding merupakan proses pembentukan benda kerja dari
material compound berbentuk butiran yang ditempatkan kedalam suatu
hopper/telenan dan masuk kedalam silinder injeksi dipanaskan hingga leleh yang
kemudian didorong melalui nozzle dan sprue bushing kedalam rongga (cavity)
dari mold yang sudah tertutup. Setelah beberapa saat didinginkan, mold akan
dibuka dan benda jadi akan dikeluarkan dengan ejector. Material yang sangat
sesuai adalah material termoplastik dan karena pemanasan material ini akan
melunak dan sebaliknya akan mengeras lagi bila didinginkan.
Perubahanperubahan ini hanya bersifat fisik, jadi bukan perubahan kimiawi
sehingga memungkinkan untuk mendaur ulang material sesuai dengan kebutuhan.
Material plastik yang dipindahkan dari silinder pemanas biasanya suhunya
berkisar antara 177°C hingga 274°C. Semakin panas suhunya, plastik/material itu
akan semakin encer (rendah viskositasnya) sehingga semakin mudah di injeksikan
ke dalam mold. Setiap material memiliki karakter suhu molding. Semakin lunak
formulasinya, yang berarti kandungan plastis tinggi, membutuhkan temperatur
rendah, sebaliknya yang memiliki formulasi lebih keras butuh temperatur tinggi.
Bentuk-bentuk partikel yang sulit, besar dan jumlah cavity yang banyak serta
runner yang panjang menyebabkan tuntutan temperatur yang tinggi atau naik.
Proses kerja mold injeksi berkisar antara 35 detik yang terdiri atas beberapa tahap
seperti mold closing, injection, holding pressure, plasticizing, cooling, mold
opening, idle time, dan cycle time.
referensi?
2.6.4 Core
Core merupakan bagian dari injeksi molding yang membentuk sebuah produk
bagian bawah.
c. Injection Pressure
Injection Pressure atau tekanan Injeksi adalah besarnya tekanan yang
diperlukan untuk menginjeksikan cairan plastik ke dalam cetakan. Besarnya
tekanan maksimal ditentukan berdasarkan spesifikasi tiap jenis material plastik.
Besarnya tekanan injeksi material yang dibutuhkan untuk mengisi rongga cetak,
sangat berpengaruh terhadap besarnya gaya cekam mesin yang dibutuhkan untuk
menahan kedua bagian mold pada saat pengisian dan pemadatan produk
(Solidifikasi). (Budiarto, 2002 : 34)
d. Clamping Force
Gaya Cekam (Clamping force) adalah gaya yang dibutuhkan mesin untuk
menahan kedua bagian cetakan agar tidak membuka pada saat pembentukan.
(Budiarto, 2002 : 35)
e. Injection Speed
Injection speed atau kecepatan injeksi adalah kecepatan alir material yang
dibutuhkan untuk mengalirkan material kedalam rongga cetak. Besarnya
dipengaruhi oleh putaran ulir transportir dan dibatasi oleh kapasitas alir
mesin/injection rate serta diameter nozzle mesin. (Budiarto, 2002 : 36)
f. Cooling Time
Cooling time atau waktu Pendinginan adalah waktu yang diperlukan untuk
mendinginkan produk setelah pengisian. Lamanya waktu pendinginan dihitung
mulai dari terjadinya pemadatan (Solidifikasi) sampai waktu membuka. (Budiarto,
2002 : 36)
g. Holding Time
Holding Time adalah waktu yang dibutuhkan setelah cavity terpenuhi oleh
lelehan plastik sampai produk layak untuk dikeluarkan dari cavity.
2.11 Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hypo = kurang dari, dan thesis = pendapat.
Hipotesis merupakan suatu kesimpulan atau pendapat yang masih belum
sempurna. Kesimpulan yang masih kurang karena masih harus dibuktikan. Jadi
hipotesis berarti dalil yang dianggap belum menjadi dalil yang sebenarnya,
karena perlu pembuktian terhadap pembenarannya.
Dengan kata lain hipotesis adalah harapan-harapan yang dinyatakan oleh
peneliti mengenai hubungan antara variabel-variabel di dalam masalah penelitian.
Hipotesis juga diartikan sebagai rumusan jawaban sementara yang harus diuji
melalui kegiatan penelitian. Hipotesis juga diartikan merupakan dugaan yang
mungkin benar, atau mungkin salah. Bisa jadi akan ditolak jika salah atau palsu,
dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya.
A. Macam-macam Hipotesis
1. Berdasarkan Diperolehnya Hipotesis
a. Hipotesis Induktif, peneliti merumuskan hipotesis sebagai suatu generalisasi
dari hubungan-hubungan yang diamati.
b. Hipotesis Deduktif, memiliki kelebihan dapat mengarah pada sistem
pengetahuan yang lebih umum, karena kerangka untuk menempatkannya
secara berarti ke dalam bangunan pengetahuan telah ada dalam teori itu
sendiri.
2. Berdasarkan Hubungan Antar Variabel
a. Hipotesis tentang hubungan dua variabel sejajar.
b. Hipotesis tentang hubungan dua variabel sebab akibat timbal balik atau
hipotesis saling berpengaruh.
c. Hipotesis tentang hubungan dua variabel sebab akibat tidak timbal balik
atau hipotesis pengaruh.
3. Berdasarkan Operasinya Rumusan
a. Hipotesis nol/null hypothesis/hipotesis statistik, yakni hipotesis yang
menyatakan ketidakadanya hubungan antara variabel. Hipotesis yang
dibuat untuk menyatakan suatu kesamaan atau tidak adanya perbedaan
yang berarti antar dua kelompok atau lebih tentang suatu hal yang
dipermasalahkan.
b. Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja atau hipotesis asli, yakni
hipotesisyang menyatakan adanya hubungan antar variabel.
4. Berdasarkan Lingkungan
a. Hipotesis Mayor, adalah hipotesis mengenai kaitan seluruh variabel
danseluruh subjek penelitian.
b. Hipotesis Minor, adalah hipotesis mengenai kaitan sebagian dari
variabel,atau dengan kata lain pecahan dari hipotesis mayor.
5. Menurut Bentuknya
Menurut bentuknya hipotesis ada tiga macam, yaitu:
a. Hipotesis penelitian/kerja, merupakan anggapan dasar peneliti terhadap
suatu masalah yang sedang dikaji. Peneliti menganggap benar hipotesisnya
yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis
dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan
penelitian.
b. Hipotesis operasional, merupakan hipotesis yang bersifat objektif. Artinya
peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan
dasarnya, tetapi juga berdasarkan objektivitasnya, bahwa hipotesis
penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan
menggunakan data yang ada.
c. Hipotesis statistik, merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam
bentuk notasi statistik (Taniredja dkk, 2014: 24-27)
BAB 3
Dimana????