Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 TOPIK :
Mencetak Plastik Dengan Mesin Cetak Vakum.
I.2 TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Mahasiswa dapat mencetak bahan termoplastik yang berupa lembaran dengan
menggunakan mesin cetak vakum .
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah melakukan pengujian cetak plastik tersebut, diharapkan :
a

Mahasiswa dapat menentukan parameter operasi yag tepat dan


produktif dalam mencetak produk kemasan dari bahan PP (Polipropilen)
yang berupa lembaran.

Mahasiswa dapat menganalisis cacat / kegagalan produk dan cara


untuk mengatasinya.

I.3 DASAR TEORI


Plastik dapat digolongkan menjadi thermoplastik dan thermosetting.
Thermoplastik adalah jenis plastik yang dapat di daur ulang, yaitu jika
dipanaskan kembali memiliki sifat plastis sehingga dapat dicetak lagi.
Sebaliknya, thermosetting jika dipanaskan lagi akan langsung mengeras
menjadi karbon / arang sehingga tidak dapat didaur ulang.
Data Teknis Beberapa Jenis Thermoplastik :
Simbol
Bahan
PS
HIPS
ABS
LDPE
HDPE
PP

Massa
Jenis
( gr/cm3 )
1,05
1,03
1,06
0,954
0,92
0,915

Pana Spesifik
o

Rata2 ( kJ/kg K)
1,3
1,21
1,4
2,0 2,1
2,3 2,5
0,84 2,5

Suhu

Suhu

Proses

Cetakan

( oC )

( oC )

180 280
170 280
210 275
160 260
260 300
250 270

10
5 75
50 90
50 70
50 70
50 80

Penyusutan
(%)
0,3 0,6
0,5 0,6
0,4 0,7
1,5 5,0
1,5 3,0
0,5 2,2

PC

1,2

1,3

280 320

80 100

0,8

Keuntungan plastik antara lain:


1.

Massa jenisnya kecil berkisar antara 0,9 gr/cm s/d 2 gr/cm.

2.

Sifat tahan terhadap bahan kimia baik (asam, basa, garam).

3.

Sifat isolasi terhadap arus listrik sangat baik.

4.

Sifat isolasi terhadap panas baik.

5.

sifatnya mudah dikerjakan, misal dirol, dipres, dan dituang.

6.

Dalam hal hal tertentu dapat diberi warna selama pengerjaan.

7.

permukaannya padat dan halus.

8.

Pembuatannya relatif murah.

Kerugian plastik antara lain:


1.

Kekuatan mekanisnya kecil.

2.

Sifat tahan panasnya kurang (Kecuali beberapa jenis).

3.

Sifat muai panasnya besar.

4.

Kekerasannya kurang dan tidak tahan terhadap goresan.

5.

Getas pada suhu yang sangat rendah.

6.

Tak jarang mudah terbakar.

Pada praktek kali ini kami hanya menggunakan plastik jenis PP. Berikut ini
adalah pengertian lebih jelas mengenai plastik jenis ini.
Polipopilen (PP)
Polipropilen sangat mirip dengan HDPE kerena keduanya diproduksi dari
polimerisasi Ziegle Natta. Polipropilen memiliki titik lebur 45C lebih tinggi
dari pada HDPE, hal sama untuk suhu pelunakannya. Pengaruh berat
molekulnya terhadap sifat sifat mekaniknya bertolak belakang dengan
polietilen dan polimer polimer yang dapat dikristalkan lainnya. Peningkatan
berat molekul mendorong berkurangnya kristalinitasnya karena barrier
kinetiknya yang tinggi terhadap kristalinitasnya. Polipropilen memiliki
densitas 5% lebih rendah dari polietilen dan tidak rusak akibat pengaruh
lingkungan. Polipropilen lebih tahan terhadap oksidasi dan degradasi akibat

sinar ultra violet dari pada HDPE, tetapi juga lebih mampu menyesuaikan
terhadap bahan tambah. Selanjutnya, polipropilen sedikit lebih tangguh dan
lebih kaku dari pada HDPE. Di samping untuk aplikasi cetak injeksi dan cetak
tiup, polipropilen menjadi penting dalam pasar polimer.
Bentuk bahan polipropilen: Butiran.
Sifat sifat polipropilen antara lain sebagai berikut:
1. Permukaannya cukup keras, dan tahan terhadap goresan.
2. Stabilitas ukurannya bagus.
3. Sifat lenturnya menonjol, cocok untuk desain snap.
4. Bagus untuk alat alat listrik, bahkan pada panas yang tinggi.
5. Liat pada suhu 52C sampai 12C, tetapi menjadi rapuh dibawah
18C.
6. Daya tahan yang sangat baik terhadap air dan uap/gas.
7. Daya tahan kimianya baik.
8. Tahan di atas suhu sterilisasi 128C.
9. Mudah diberi warna pada produk produk tembus cahaya dan tidak
tembus cahaya.
Aplikasi polipropilen:
Untuk produk-produk kemasan, kantong belanja, bahan anyaman, alat alat
rumah tangga, alat alat bangunan dan konstruksi, alat alat listrik,
elektronika dan telekomunikasi, alat transportasi, alat sekolah dan
perkantoran, sandang dan dekorasi, mainan anak anak, dsb.
Parameter pencetakan
Untuk mencetak plastik, diperlukan parameter operasi sebagai berikut:
1.

Suhu Pemanasan

2.

Lama Pemanasan

3.

Waktu pengisapan

4.

Teknik pengerjaan

Suhu pemanasan dan lama pemanasan merupakan parameter pelunakan


(plastisizing), sedangkan parameter sisanya sebagai parameter pembentukan.
Di dunia industri, penentuan parameter diatas diriset oleh ahlinya sebelum
diserahkan kepada para operator untuk dicetak secara massal. Data riset ini
diarsipkan agar dapat dipakai untuk pencetakan pada lain pencetakan,
walaupun untuk itu tetap diperlukan percobaan seperlunya.

Gangguan gangguan dalam pencetakan


Dalam proses pencetakan perlu dikenali adanya jenis-jenis gangguan maka
dari itu perlu diketahui juga bagaimana cara untuk mengatasi gangguan
tersebut (Troubleshooting).

Berikut ini adalah petunjuk spesifik untuk troubleshooting tersebut:


1.

Color Streaking (Bercak Warna)


Perbaikan yang disarankan antara lain:

Menurunkan temperatur stock

Menyesuaikan feed

Mengeringkan terlebih dahulu material

Menurunkan injection pressure (tekanan injeksi)

Menurunkan injection speed (kecepatan injeksi)

Menaikkan temperatur mold

Cek material dari kontaminasi

Cek pemanas nozzle

Menggunakan opening/lubang nozzle yang lebih besar

Menaikkan ukuran sprue, runner atau gate

Mengubah lokasi gate

2.

Short Shot (Kurang Bahan)


Perbaikan yang disarankan antara lain:

Menyesuaikan feed

Menaikkan injection speed (kecepatan injeksi)

Menaikkan temperatur mold

Menaikkan injection pressure (tekanan injeksi)

Menaikkan temperatur stock

Menaikkan injection hold time (waktu hold injeksi)

Menaikkan cycle time (waktu siklus)

Menaikkan ukuran sprue, runner atau gate

Menggunakan opening/lubang nozzle yang lebih besar

Mengurangi land area gate

Mengubah lokasi gate

3.

Sink Mark (dekok)


Perbaikan yang disarankan antara lain:

Menyesuaikan feed

Menyesuaikan injection pressure (tekanan


injeksi)

Menurunkan temperatur stock

Menurunkan temperatur mold

Menaikkan injection hold time (waktu hold injeksi)

Menaikkan cycle time (waktu siklus)

Menaikkan ukuran sprue, runner atau gate

Mengubah lokasi gate

4.

Mengubah saluran lokasi air


Flashing (Kelebihan Bahan)

Perbaikan yang disarankan antara lain:

Menurunkan temperatur stock


Menurunkan injection pressure (tekanan injeksi)

Menurunkan injection hold time (waktu hold injeksi)

Menurunkan injection speed (kecepatan injeksi)


Menaikkan clamp pressure

(tekanan clamp)

Set ulang parting line pada

mold
5.

Weak Weld (Pertemuan Bahan/Weld yang tipis)


Perbaikan yan disarankan antara lain:

Menurunkan temperatur mold

Menaikkan injection speed (kecepatan injeksi)

Menaikkan temperatur stock

Menaikkan injection pressure (tekanan injeksi)

Menggunakan opening/lubang nozzle yang lebih besar

Mengurangi land area gate

Menaikkan ukuran sprue, runner atau gate

Mengubah lokasi gate

Cek material dari kontaminasi

5.

Brittleness (Rapuh)
Perbaikan yang disarankan antara lain:

6.

Mengeringkan terlebih dahulu material

Menaikkan temperatur mold

Menaikkan temperatur stock

Menurunkan temperatur stock

Menaikkan injection pressure (tekanan injeksi)

Mengurangi land area gate

Menaikkan ukuran sprue, runner atau gate

Cek material dari kontaminasi


Permukaan yang jelek

Perbaikan yang disarankan antara lain:

Mengeringkan terlebih dahulu material

Menaikkan injection pressure (tekanan injeksi)

Menurunkan temperatur stock

Menaikkan temperatur mold

Menaikkan temperatur stock

Menurunkan injection pressure (tekanan injeksi)

Menaikkan injection hold time (waktu hold injeksi)

Menurunkan injection speed (kecepatan injeksi)

Cek material dari kontaminasi

Memoles permukaan mold

Memoles sprue, runner atau gate

Menggunakan opening/lubang nozzle yang lebih besar

Mengurangi land area gate

Menaikkan ukuran sprue, runner atau gate

Menambah lebih banyak ventilasi gas

Menambah kedalaman atau diameter cold slug

Mengubah lokasi gate

Mengubah lokasi saluran air

8.

Blush Pada Gate (Berubah Warna)


Perbaikan yang disarankan antara lain:

Mengeringkan terlebih dahulu material

Menaikkan temperatur mold

Menaikkan injection pressure (tekanan injeksi)

Menurunkan temperatur stock

Menaikkan injection hold time (waktu hold injeksi)

Menurunkan injection speed (kecepatan injeksi)

Menggunakan opening/lubang nozzle yang lebih besar

Mengurangi land area gate

Menaikkan ukuran sprue, runner atau gate

Menambah kedalaman atau diameter cold slug


7

Mengubah lokasi gate

Menambah lebih banyak ventilasi gas

9.

Jetting
Perbaikan yang disarankan antara lain:

Mengeringkan terlebih dahulu material

Menurunkan temperatur stock

Menaikkan temperatur mold

Menaikkan injection speed (kecepatan injeksi)

Menggunakan opening/lubang nozzle yang lebih besar

Menambah kedalaman atau diameter cold slug

Menaikkan ukuran sprue, runner atau gate

Mengubah lokasi gate

10.

Weld Burn (Terbakar)


Perbaikan yang disarankan antara lain:

Menurunkan temperatur stock

Menurunkan injection speed (kecepatan injeksi)

Menaikkan temperatur mold

Menurunkan injection hold time (waktu hold injeksi)

Menurunkan injection pressure (tekanan injeksi)

11.

Cek pemanas nozzle


Menambah lebih banyak ventilasi gas
Lamination (Mengelupas)

Perbaikan yang disarankan antara lain:

Mengeringkan terlebih dahulu material

Menaikkan temperatur

Menaikkan temperatur stock

Menurunkan injection speed (kecepatan injeksi)

Menggunakan opening/lubang nozzle yang lebih besar

Mengurangi land area gate

Menambah kedalaman atau diameter cold slug

Menaikkan ukuran sprue, runner atau gate


Cek material dari kontaminasi

12.

Warpage (Melengkung)
Perbaikan yang disarankan antara lain:
Sesuaikan feed

Menaikkan temperatur stock

Menurunkan injection pressure (tekanan injeksi)

Menaikkan injection hold time (waktu hold injeksi)

Menaikkan injection pressure (tekanan injeksi)

Menurunkan temperatur mold

Menurunkan temperatur stock

Menaikkan cycle time (waktu siklus)

Menurunkan injection speed (kecepatan injeksi)


Menggunakan

clamping atau shrink fixtures

Mengubah lokasi

saluran air

13.

Wave Marks
(Bergelombang)
Perbaikan yang disarankan antara lain:
Sesuaikan feed

Menaikkan injection pressure (tekanan injeksi)

Menurunkan temperatur stock

Menurunkan temperatur mold

Menai

kkan clamp pressure (tekanan clamp)

Menaikkan injection hold time (waktu hold injeksi)

Menaikkan cycle time (waktu siklus)


Mengubah lokasi

saluran air
14.

Dimensi Tidak Stabil


Perbaikan yang disarankan antara lain:

Sesuaikan feed

Menaikkan temperatur stock

Menurunkan injection pressure (tekanan injeksi)

Menaikkan temperatur mold

Menaikkan injection hold time (waktu hold injeksi)

Menurunkan injection speed (kecepatan injeksi)

Menaikkan cycle time (waktu siklus)

Menggunakan opening/lubang nozzle yang lebih besar

Mengubah lokasi gate

Mengurangi land area gate

Menaikkan ukuran sprue, runner atau gate

Mengubah lokasi saluran air

16.

Drag Marks (Bekas Seretan)


Perbaikan yang disarankan antara lain:

Memoles permukaan mold

Menurunkan injection pressure (tekanan injeksi)

Menurunkan injection hold time (waktu hold injeksi)

16.

Menempel Pada Cavity


Perbaikan yang disarankan antara lain:

Menurunkan temperatur mold

10

Menurunkan temperatur stock

Menurunkan injection pressure (tekanan injeksi)

Menaikkan injection hold time (waktu hold injeksi)

Mengurangi land area gate

Menaikkan ukuran sprue, runner atau gate

Memoles permukaan mold

17.

Sprue Menempel / Lengket


Perbaikan yang disarankan antara lain:

Menurunkan injection hold time (waktu hold injeksi)

Menaikkan temperatur mold

Reseat peletakan lubang nozzle

Cek penarik sprue dari kerusakan dan perbaiki

Poles sprue bushing

Pewarnaan plastik dapat dilakukan dari dalam maupun dari luar. Untuk
memperoleh warna tunggal biasanya diwarnai dari dalam, yaitu sebelum
dicetak, butiran plastik dicampur dengan pewarna plastik hingga homogen.
Rasio antara berat butiran plastik dan pewarna ini biasanya sangat tinggi.
Pewarnaan dari luar dilakukan dengan pengecatan sembur (air brush) pada
produk jadinya. Ini dilakukan bila dalam satu produk diperlukan lebih dari
satu warna, atau warna tunggal yang lebih menarik yang tak dapat dilakukan
dengan pewarnaan dari dalam (misalnya untuk kemasan kosmetik).
Cetakan plastik untuk skala industri dibuat dari baja perkakas bersandi P
(plastik moulding). Bahan ini memiliki sifat-sifat mampu poles, tahan gores,
tahan korosi, kuat, dan produktif untuk mencetak dalam jumlah pencetakan
yang sangat massal. Cetakan plastik termasuk kategori produk yang dibuat
secara presisi. Oleh sebab itu, investasi cetakan termasuk mahal. Sebagai
gambaran, distribusi investasi dapat dirinci sebagai berikut :
Perhitungan
Harga Bahan
Permesinan

% harga
10
30
11

Laku Panas
Gerinda
Polis
Perakitan
Jumlah

10
15
30
5
100

Produk plastik buatan industri Ramah tangga biasanya tidak sebagus


buatan industri besar, biasanya bentuknya sederhana, volumenya kecil, dan
jumlah sedikit (ordo ribuan). Untuk itu bahan cetakan sebagai alternatif dapat
dari alumunium, kuningan, dan baja lunak.
Secara garis besar, cetakan plastik memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
1Sistem saluran masuk.
2Rongga.
3Pengarah.
4Pendorong produk (ejector).
5Sistem pendingin.
Tulisan, ornamen, kontur khusus seperti kulit jeruk, serat kayu dan
sebagainya pada produk dibuat dengan EDM atau fotoetsa pada dinding
rongga secara terbalik. Cara mencetak plastik ada berbagai macam, salah satu
cara itu adalah dengan mesin injeksi. Mesin injeksi tipe poros berulir (screw
type) dipakai sangat luas di industri, karena dapat dipakai untuk mencetak
secara terus menerus dan terputus. Sedangkan mesin injeksi tipe plunyer
hanya dapat digunakan untuk mencetak secara terputus saja.
Mesin injeksi yang dilengkapi dengan tubing unit untuk membuat parison
dan peralatan tiup disebut mesin cetak tiup (blowing moulding). Mesin ini
biasanya dipakai untuk mencetak produk undercut bagian dalam seperti
botol jerigen, pemegang ijuk pada sapu ijuk, dan sebagainya. Cara pencetakan
yang berbeda misalnya cetak kalender untuk membuat plastik lembaran, cetak
vakum untuk membuat kemasan obat dan makanan.

12

BAB II
PERCOBAAN DAN ANALISIS DATA
II.1 DAFTAR ALAT DAN BAHAN
a)

Peralatan yang dipakai meliputi:


1.Pompa vakum
2.Cetakan kemasan Satu / kemasan makanan
3.Cetakan kemasan dua / kemasan obat
4.Blower pemanas
5.Meja cetakan
6.Gunting
7.Cincin-cincin penindih 3 (buah)
8. Stopwatch

b). Bahan:
1.

PP (Polypropylene)

II.2 LANGKAH KERJA

1. Hubungkan pompa vakum dan blower pemanas dengan jaringan listrik


yang tersedia

2. Hubungkan slang , karet pompa vakum dengan meja cetakan


3. Letakan cetakan kemasan satu pada meja cetakan yang beralaskan karet
lembaran. Pastikan lubang pada karet tepat dengan lubang hisap

4. Letakkan plastik lembaran yang telah diguntingsesuai dengan ukuran


kemasan pada cetakan

5. Tindihkan plastik lembaran tersebut dengan cincin penindihyang


bentuknya sesuai dengan kemasan 1

6. Hidupkan blower pemanas dan aturlah suhu pemanas secara bertahap lalu
panaskan plastik lembarannya hingga sampai tingkat plastisitas tertentu

13

7. Jika no.6 sudah tercapai hidupkan pompa vakum agar terjadi proses
penghisapan. Lakukan hingga lembaran menempel pada dinding rongga
ceta.

8. Ambillah blower pemanas untuk proses pendinginan dan matikan


9. Matikan pompa vakum
10. lakukkan cara yang sama untuk kemasan 2.

II.3. DATA DAN ANALISIS PERCOBAAN


Data percobaan I
Nama Produk

: Kemasan makanan 1.

Bahan

: PP(lembaran)

Jumlah

: 10

Dicetak tanggal

: 30 mei 2005

Percobaan

Suhu
Waktu
pemanasan pemanasan

Waktu
isap

60

23

60

15

4
14

Teknik

Analisa

di putar

Ketebalan tidak merata,

melingkar
di putar

bagian bawah terlalu tipus.


Ketebalan agak merata,

75

14

70

22

80

36

80

31

55

10

50

50

12

10

45

melingkar
di putar

bagian bawah agak tipis


Ketebalan agak merata,

melingkar
di putar

bagian bawah agak tipis.


Ketebalan agak merata,

melingkar
di putar

bagian bawah agak tipis


Ketebalan tidak merata,

melingkar
di putar

bagian bawah terlalu tipis


Ketebalan tidak merata,

melingkar
di putar

bagian bawah terlalu tipis


Ketebalan tidak merata,

melingkar
diputar

bagian bawah terlalu tipis


Ketebalan agak merata,

melingkar
di putar

bagian bawah agak tipis


Ketebalan agak merata,

melingkar
di putar

bagian bawah agak tipis


Ketebalan merata

melingkar

Analisis percobaan:
1.Produk yang terbaik diperoleh dengan :
a.Temperatur pemanasan: 45
b.Waktu pemanasan: 6 detik
c.Waktu hisap : 4 detik
d.Teknik yang digunakan : diputar melingkar dari tepi dan ditengah pada saat
proses pengerjaan aksan selesa
2.Analisis kegagalan dan cara mengatasinya:
a.Kemasan satu
1.Kegagalan yang terjadi:
Ketebalan tidak merata
Bagian dasar/bawah dari produk kemasan terlaalu tipis
2.Penyebabnya:

15

Temperatur pemanasan terlalu tinggi


Waktu pemanasan terlalu lama
Teknik pengerjaan dilakukan dengan diputar melingkar tetapi tidak
stabil dan jarak dengan cetakanterlalu dekat.
3.Perbaikan yang dilakukan:
Temperatur pemanasan disesuaikan (450c)
Lamanya pemanasan diturunkan (6detik)
Teknik yang dilakukan diputar melingkar dari tepi dan stabil
kemudian ditengah dengan jarak yang tidak terlalu de
.

Data percobaan II
Nama Produk

: Produk kemasan makanan 2

Bahan

: PP (lembaran)

Jumlah

: 1

Dicetak tanggal

: 30 mei 2005

16

Dari tiga percobaan yang telah dilakukan produk yang dihasilkan

dari percobaan tersebut baik / masih berfungsi. Pada percobaan pertama,


produk yang dihasilkan terdapat gelembung udara. Sedangkan pada
percobaan yang kedua, produk yang dihasilkan memiliki permukaan yang
bergelombang dan juga terdapat gelembung udara. Dan pada percobaan
yang ke tiga menghasilkan produk yang paling baik dari ketiga percobaan
yang dilakukan.
Perbaikan yang disarankan untuk mengatasi permukaan yang
bergelombang tersebut antara lain sebagai berikut :
1.

Sesuaikan feed.

2.

Menaikkan injection pressure (tekanan injeksi).

3.

Menurunkan temperatur stock.

4.

Menurunkan temperatur mold.


17

5.

Menaikkan clamp pressure (tekanan clamp).

6.

Menaikkan injection hold time (waktu hold injeksi).

7.

Menaikkan cycle time (waktu siklus).

8.

Mengubah lokasi saluran air.


Pada percobaan yang pertama dan kedua, produk hasil cetakan

masih terdapat adanya gelembung udara, hal ini disebabkan karena


gelembung udara tadi terjepit oleh plastik yang ada dalam silinder
pemanas. Hal tersebut juga bisa disebabkan karena pencekaman cetakan
yang kurang rapat. Cara mengatasinya yaitu dengan mengaduk-aduk
corong isian plastik dengan obeng, agar udara yang ada didalam corong
bisa keluar dan tidak ikut masuk ke silinder.

Data percobaan III


Nama Produk

: Tulisan UNDIP

Bahan

: PP

Jumlah

: 3

Dicetak tanggal

: 28 Maret 2005

Parameter operasi
Proses
Suhu pemanasan (C)
pelunakan
Lama pemanasan (min)
Tekenan injeksi (kg/cm)
Proses
Lama injeksi (min)
pembentukan Lama penahanan (det)
Lama pendinginan (min)
Jumlah pencetakan
Hasil pengamatan
Baik / masih berfungsi
Gelembung udara
Permukaan bergelombang
Garis pisah jelek
18

I
II
III
155 150 160
15
15
15
7
7
7
148 237 245
1
1
1
825 1023 710
X

IV

VI

Tidak semua bagian terisi


Produk tidak dapat dikeluarkan
Produk terbakar
Produk tergores
Produk ternoda
Analisis Percobaan
1.

Produk terbaik diperoleh dengan parameter operasi :


Suhu pemanasan

155 (C)

Lama pemanasan

Lama injeksi

: 148 (det)

Lama penahanan

: 1 (min)

: 15 (min)
Tekanan injeksi

: 7 (kg/cm)

Lama pendinginan : 825 (min)


2.

Analisis cacat dan kegagalan produk dan cara mengatasinya


Dari tiga hasil percobaan yang dilakukan, semua hasil cetakan baik /

masih berfungsi. Benda hasil percobaan yang pertama bisa dikatakan baik,
sedangkan benda hasil percobaan yang ke 2 dan ke 3 memiliki permukaan
yang bergelombang tetapi masih berfungsi. Percobaan pertama merupakan
hasil yang paling baik dari ketiga percobaan tersebut.
Perbaikan yang disarankan untuk mengatasi permukaan yang
bergelombang tersebut antara lain sebagai berikut :
1.

Sesuaikan feed.

2.

Menaikkan injection pressure (tekanan injeksi).

3.

Menurunkan temperatur stock.

4.

Menurunkan temperatur mold.

5.

Menaikkan clamp pressure (tekanan clamp).

6.

Menaikkan injection hold time (waktu hold injeksi).

7.

Menaikkan cycle time (waktu siklus).

8.

Mengubah lokasi saluran air.

19

BAB II
PENUTUP

III.I KESIMPULAN
1.

Untuk pencetakan gelang dan gantungan kunci dari bahan PP yang


baik berdasarkan data percobaan diatas, parameter operasi yang sesuai :

Suhu Pemanasan

: 155 (C)

Lama Pemanasan

: 15

(min)

Tekanan Injeksi

: 8,5

(kg/cm)

Lama Injeksi

: 160 (det)

Lama Pendinginan

: 340 (min)

Lama penahanan

: 1

2.

(min)

Untuk pencetakan tulisan UGM dari bahan PP yang baik


berdasarkan data percobaan diatas, parameter operasi yang sesuai :

Suhu Pemanasan

: 160 (C)

Lama Pemanasan

: 15

(min)

Tekanan Injeksi

: 7

(kg/cm)

20

Lama Injeksi

: 315 (det)

Lama Pendinginan

: 815 (min)

Lama penahanan

: 1

3.

(min)

Untuk pencetakan tulisan UNDIP dari bahan PP yang baik


berdasarkan data percobaan diatas, parameter operasi yang sesuai :

Suhu Pemanasan

: 155 (C)

Lama Pemanasan

: 15

(min)

Tekanan Injeksi

: 7

(kg/cm)

Lama Injeksi

: 148 (det)

Lama Pendinginan

: 825 (min)

Lama penahanan

: 1

(min)

III.2 SARAN
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan proses pencetakan :
1.

Perhatikan keselamatan kerja yang telah diuraikan diatas.

2.

Usahakan untuk tidak mengulangi cacat yang sama pada


produk hasil cetakan.

3.

Catatlah semua hasil percobaan yang telah dilakukan dengan


teliti.

4.

Kencangkan cetakan pada ragum dengan benar.

5.

Apabila menggunakan bantalan pada cetakan, gunakanlah


bantalan yang rata.

21

DAFTAR PUSTAKA

1.

Amstead, BH dkk, 1981, Teknologi Mekanika Jilid 2,


Erlangga, Jakarta

2.

Gastrow, 1983, Injection Mold 102 Proven Design, Hanser


Publisher, Munich, Vienna, New York

3.

Irvin I, Rubin, 1972, Injection Moulding Theory and


Practice, John Willey and Son, New York

4.

Joseph B, Dym, 1979, Injection Mold and Moulding, Van


Nostrand Reinhold Company, New York

5.

Johannaber, F, 1983, Injection Molding Machines, Hanser


Publisher, Munchen

6.

Kramer, Hans dkk, 1994, Pengetahuan Bahan Untuk


Industri, Katalis, Jakarta

22

Anda mungkin juga menyukai