Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Allhamdulilhirabilalamin penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang mana


senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita tetap dapat menikmati setiap
kehidupan yang kita lalui. Salawat serta salam juga penulis do’akan agar tercurah sepenuhnya
kepada tauladan kita yaitunya Rasulullah Muhammad S.A.W sebagai pembawa berita
gembira serta peringatan kepada manusia agar manusia tidak tersesat dalam menjalani
kehidupan yang mereka lalui. Laporan ini penulis buat sebagai tugas seorang mahasiswa
teknik mesin yang telah menyelesaikan pratikumnya di labor mekanik yaitu pratikum Plastik
Moulding.

Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Bpk. Drs. Yusri, MT sebagai instruktur
yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dan rekan-rekan
kerja selama praktek berlangsung. Dan terima kasih juga kepada teman-teman yang telah
bekerja sama dengan baik sehingga dapat menyelesaikan pratikum Plastik Moulding dengan
lancar.

Disatu sisi penulis sudah berusaha untuk membuat laporan ini sebaik mungkin, namun
disisi lain mungkin masih banyak kekurangan dan kelemahan dari laporan ini. Karena itu
penulis sangat mengharapkan sekali kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
laporan ini dimasa mendatang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama
bagi penulis sendiri.

Padang, Januari 2019

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

1.2 TUJUAN

BAB II TEORI DASAR

BAB III ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB IV LANGKAH - LANGKAH PERCOBAAN

BAB V ANALISA

BAB VI PENUTUP

VI.1. Kesimpulan

VI.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam kehidupan sehari hari kita tentunya banyak menemukan benda benda atau alat
yang kita gunaakan dalam kehidupan sehari hari, sebagai salah satu contohnya ketika kita
akan menggunakan kendaraan roda dua tentunya kita akan menggunakan helm sebagai
pelindung kepala. Pada helm unsur plastik sangatlah kental bagaimana tidak bahan utama
pembuatan helm adalah plastik. Proses injection molding merupakan teknik yang sering
digunakan dalam pembentukan produk yang berbahan plastik, karena dengan menggunakan
metode tersebut bisa membuat bentuk fitur yang sulit untuk dibentuk dibandingkan
dibandingkan metode yang lain.

Pada saat ini pabrik pembuat pembuatan helm di pabrik ini memiliki mold yang dapat
menghasilkan 4 buah produk dalam sekali waktu siklus, akan tetapi permintaan akan helm
semakin meningkat pada saat ini, sehingga dengan desain mold yang telah ada tidak dapat
menerima seluruh permintaan dari konsumen. Hal ini sangat merugikan bagi perusahaan
dengan kapasitas mesin injection plastic yang dimiliki pabrik masih dapat menyuntikan
material lebih dari kapasitas mold yang ada.

I.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari pada melakukan Plastik Moulding ini ialah sebagai berikut :

1. Agar mahasiswa dapat menggambar bahwa proses pencetakan, bahan thermo plastik
hanya akan mengalami perubahan fisik saja.
2. Agar mahasiswa dapat membuktikan bahwa bahan-bahan thermo setting perubahan
fisik dan perubahan kimia selama proses pencetakan dan tidak dapat diproses ulang.
3. Agar mahasiswa dapat menunjukkan pola aliran dari thermo plastic selama proses
pencetakan.
4. Untuk menunjukkan pengaruh suhu pencetakan pada bahan thermo plastic.
5. Mahasiswa mampu membuat cetakan plasik
6. Agar mahasiswa dapat menganalisa cetakan yang dibuat..
BAB II

TEORI DASAR

Salah satu unsur yang membuat produk menjadi semakin banyak bentuk yaitu
keberadaan plastik, merupakan hal yang sangat di perlukan pada saat ini. Plastik adalah
bahan sintetis berasal dari minyak mineral, gas alam, atau dibuat dari bahan asal batu bara,
batu kapur, udara, air dan juga binatanga-binatang dan tumbuh-tumbuhan.

1. Cara pengolahannya biasanya dikerjakan pada proses panas bertekanan.


2. Sifat plastic pada umumnya adalah:
3. Tahan korosi oleh atmosfer ataupun dengann beberapa zat kimia.
4. Berat jenisnya cukup rendah, sebagian mengapung dalam air, tetapi pada umumnya
lebih berat.
5. Beberapa cukup ulet dan kuat, tetapi kekuatannya dibawah lodam.
6. Kebanyakan bahan thermo plastic mulai melunak pada suhu yang sangat rendah.
Sedikit mempunyai wujud yang menarik dan dapat diberi warna, ada juga yang
transparan (tanpa warna)
7. Sifat mekanik pada plastik yang paling penting adalah anti pecah.

A. Thermo plastic

Thermo plastic tersusun dari molekul-molekul panjang. Jika thermo plastic itu
dipanaskan, untuk menjaga keseimbangan maka molekul panjang akan bergerak lebih
banyak. Suhu yang menyebabkan proses ini disebut “suhu pelunak”. Bila thermo plastic
dipanaskan lebuh lama, molekul panjang akan bergerak keluar dari keseimbangannya dan
berpindah tempat terhadap satu sama lain. Suhu pada saat tresebut dinamakan “Suhu lumer”
dan bahan menjadi cair.

1. Bahan-bahan thermo plastic

a. Polietilen

Polietilen/politen terdiri dari polimerisasi etiler, polimer dasar dicampur dengan


bermacam-macam tambahan untuk menghasilkan bahan yang coco untuk dituang.Polietilen
mempunyai ketahanan terhadap larutan kimiawi, selain itu ulet dan fleksibel dengan adanya
pengaruh suhu.
b. Polivinil clorida

Dengan adanya atom klorin menyebabkan hubungan molekul dipolarisasikan dan


mengakibatkan gaya tarik yang tak menentu diantara molekul-molekul. Hal inilah yang
menyebabkan material ini betul-betul keras dan kaku pada suhu biasa. PVC mempunysi sifst
yang tahan zat kimia dan larutan keras, untuk membuat tangki kimia, pipa-pipa, isolasi kawat
listrik, mantel, dan sebagainya.

c. Polistiren

Polistiren adalah bahan yang rapuh dan transparan, dengan mencampurkan bahan-
bahan lain. Suatu polistiren yang ulet dengan ketahan tumbuk dapat dihasilkan dan kini
sangat lunak digunakan sebagai bahan cetak.polistiren kebanyakan digunakan dalam
perlengkapan listrik dan bagian refigrator dan tempat makanan, boneka, dan busa padat.

d. Poliamide dan polyester

Dihasilkan dengan reaksi kondensasi polinerisasi. Poliamide linier disebut juga


dengan nilon. Nilon termasuk bahan yang sangat kuat, ulet, dan juga mempunyai ketahan
gesekan. Biasanya cukup fleksibel dan dengan ketahanan tumbuk yang tingi.

Sifat nilon adalah tahan terhadap larutan keras dan zat kimiawi. Selain itu cenderung nyerap
air yang menyebabkab berkurangnya kekuatan dan ketahan terhadap kejutan.

2. Metode pembentukan thermo plastic

a. Proses pembentukan vacuum

Pembentukan cara ini dilakukan untuk komonen yang relative besar, dalam metode ini
tiak dibutuhkan cetakan yang mahal atau mesin yang mahal.

b. Pembentukan dengan injeksi

Pembentukan injeksi khususnya dilakukan untuk polistiren, poolitilen, poliamide.


Resin tersebut mula-mula dipanaskan pada selinder pemanas kemudian ditekan melaui
lubang laluan (Nozle)menuju kecetakan yang mana dengan pendinginan menjadi padat.

c. Pembentukan dengan ekstrusi

Mesin ekstruder juga digunakan untuk pembentukan injeksi tetapi terutama untuk
menghasilkan bahan yang panjang seperti lembaran plastic, pelapis kabel, pipa plastic, dan
film. Ekstrusi adalah proses yang menggunakan panas dan tekanan untuk melelehkan
polietilen dan polivinil clorida yang didorong melewati cetakan dengan ukuran yang sangat
teliti pada produksi bersambung
 Metode Injection molding

Proses injection molding merupakan proses pembentukan benda kerja dari material
compound berbentuk butiran yang ditempatkan kedalam suatu hopper/torong dan masuk
kedalam silinder injeksi yang kemudian didorong melalui nozel dan sprue bushing kedalam
rongga (cavity) dari mold yang sudah tertutup.

Setelah beberapa saat didinginkan, mold akan dibuka dan benda jadi akan dikeluarkan
dengan ejector. Material yang sangat sesuai adalah material thermoplastik dan karena
pemanasan material ini akan melunak dan sebaliknya akan mengeras lagi bila didinginkan.
Perubahan–perubahan ini hanya bersifat fisik, jadi bukan perubahan kimiawi sehingga
memungkinkan untuk mendaur ulang material sesuai dengan kebutuhan.

Material plastik yang dipindahkan dri silinder pemanas biasanya suhunya berkisar antara
177 derajat Celcius hingga 274 derajat Celcius. Semakin panas suhunya, plastik/material itu
akan semakin encer (rendah viskositasnya) sehingga semakin mudah diinjeksi,disemprotkan
kedalam mold. Setiap material memiliki karakter suhu molding. Semakin lunak formulasinya,

yang berarti kandungan plastis tinggi, membutuhkan temperatur rendah, sebaliknya yang
memiliki formulasi lebih keras butuh temperatur tinggi. Bentuk-bentuk partikel yang sulit,
besar dan jumlah cavity yang banyak serta runner yang panjang menyebabkan tuntutan
temperatur yang tinggi atau naik.

Proses kerja mold injeksi berkisar antara 35 detik yang terdiri atas beberapa tahap seperti
kedua gambar dibawah ini :

Untuk mempercepat proses pengerasan/pembekuan material yang telah di Injeksi ke


dalam cavity maka mold selalu didinginkan sehingga produk cepat dikeluarkan dari mold
tanpa rusak/cacat, dengan demikian berarti memperpendek cycle time-nya. Hal ini dikerjakan
dengan mengalirkan cooling yang mengelilingi cavity dalam mold plate dengan suhu cooling
antara 30 derajat hingga 70 derajat. Untuk pekerjaan-pekerjaan khusus kadang-kadang juga
diperlukan perlakuan panas mold plate (menjaganya pada suhu tertentu) sampai dengan 170
derajat Celcius.

Pembuatan mold injeksi membutuhkan tooling cost atau biaya peralatan yang tinggi
namun memiliki “cylce time” atau waktu produksi yang lebih cepat dibandingkan dengan
proses yang lainnya. Dengan pertimbangan waktu produksi yang cepat maka biaya tiap
bagiannya akan menjadi lebih murah apalagi jika berjalan secara otomatis.
Berdasarkan jumlah pelatnya umumnya mold injeksi dibagi atas dua type yakni tipe two plate
and three plate mold seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 2 plat Gambar 3 plat

Berdasarkan jenis runner mold injeksi dapat dibedakan atas beberapa tipe antara lain:

1. Mold konvensional dengan runner dingin (cold runner)

2. Mould dengan runner yang terisolasi

Keuntungan tipe ini adalah temperatur cairan yang masuk stabil, tidak memerlukan
kepressian yang tinggi tentang keseimbangan runner. Namun jenis ini memerlukan biaya
produksi dan perawatan yang tinggi serta desain dan pengoperasiannya yang rumit.

3. Mold hot runner

Keutungan jenis mould ini adalah waktu pemanasan awal berkurang dan cocok untuk
cavity yang besar dan jumlah banyak. Namun tipe ini membutuhkan desain dan produksi
yang rumit sehingga biayanya juga tinggi.

Pada pembahasan mengenai mould injeksi ini penulis akan batasi pada jenis cold
runner two plate khususnya pada pembuatan mold tangki radiator.
Selain terdiri atas beberapa jenis runner injeksi mold juga terdiri dari berbagai tipe gate, sprue
dan ejector.

Beberapa tipe atau jenis gate yang biasanya digunakan dalam injection mold antara lain :

1. Manually Trimmed :

a. Fan Gate

b. Sprue gate

c. Direct of Pin Gate

d. Tab Gate

e. Edge Gate

2. Automatically Trimmed:

a. Pinpoint Tab Gate

b. Submarine or Tunnel Gate

Keterangan

1. Mannually trimmed :

a. Fan or flash type gate

cocok untuk benda kerja yang tipis, rata tetapi besar atau lebar. Sering disebut juga
sebagai band gate (film gate).

b. Sprue gate

Metode paling tua dan paling sederhana, dimana material disemprotkan langsung
melaluoi sprue tanpa melalui runner. Metode ini Biasannya digunakan untuk pada mold satu
cavity.

c. Ring type gate

sesuai untuk benda-benda kerja yang berbentuk silindris dan berlubang, karena bentuk
runner dan gate-nya mengelilingi core, dan masuk ke dalam cavity secara bersama.

d. Disk atau Diagram gate

digunakan untuk benda kerja yang berbentuk annular dan rata. Bagian sprue-nmya
langsung ke bentuk disk atau piringan dan material mengalir dari pusat ke segala arah menuju
cavity untuk menghindari pengelasan. Jadi metupakan kebalikan dari sistem ring gate yang
memasukkan material dari pinggir lingkaran menuju benda kerja. Pekerjaan finishing tinggal
memotong bentuk disk-nya yang membentuk gate.
e. Tab gate (flash and Square)

Gate kecil antara dinding dan ujung runner yang berbentuk bulat penuh itu akan
menaikkan suhu atau temperatur dari material, dan menyebabkan plastik panas itu mudah
masuk ke dalam cavity. Biasanya menghasilkan bentuk yang bagus, mengurangi “sink mark”
(kerutan akibat ketebalan material yang tidak sama), sehingga juga memperbaiki stabilitas
ukuran benda kerja.

2. Automatically trimmed :

a. Pin point gate

cocok untuk material polystyrene. Bentuk runner-nya adalah bulat dan ujungnya
berbentuk bola dan diteruskan oleh gate tersebut masuk ke dalam cavity.

b. Tunnel (sub marine gate)

bentuknya menyerupai terowongan kerucut dari runner ke dalam cavity. Tujuannya


adalah untuk memisahkan produk terhadap runner secara otomatis pada saat produk didorong
keluar, sehingga sangat mengurangi (waktu) pekerjaan finishing. Untuk itu perlu dicermati
konstruksi dan ukuran dari runner, gate, dan sudut kemiringannya.

Bentuk-bentuk lain ejector terdiri atas beberapa tipe antara lain :

1. Sleeve Ejector

Sleeve Ejector digunakan untuk benda yang sirkular (silindris dan berlubang
ditengahnya dan mempunyai ketebalan benda yang tipis. Inti atau core itu sendiri dipasang
pada ejector plate. Ejector tersebut melingkari core pin dan menyentak produk diseluruh
sudut.

2. Blade ejector atau pisau

Blade ejector digunakan untuk mengeluarkan produk yang mempunyai ribb atau
penguat yang tipis dan panjang.

3. stripper plate atau pelat peyentak

stripper plate digunakan untuk mengeluarkan produk yang core-nya berbentuk taper
dengan menggunakan pelat secara akurat disekeliling core. Stripper plate ini merupakan
solusi yang mahal karena dibutuhkan ketepatan ukuran sehingga tidak mudah terjadi flashing
(jebret). Keuntungan dari tipe ini yakni bekas ejector tidak nampak.
4. Disk ejector

Disk ejector digunakan untuk mengeluarkan produk yang besar, sirkular dan tipis.

Bentuk sprue yang umum digunakan dalam injection molding adalah seperti pada gambar
dibawah ini :

Gambar sprue

Cetakan Untuk Plastik :

Bahan cetakan : - baja yang diberi perlakuan panas.

Pembuatan Cetakan : - dengan pemesinan presisi.

Faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan cetakan:

✔ Diperlukan tirus dan sudut-sudut tertentu untuk memudahkan mengeluarkan benda dari
cetakan

✔ Diperlukan pen ejector untuk mengeluarkan benda dari cetakan, dan harus diletakkan di
tempat yang tidak mengganggu

✔ Harus diperhitungkan penyusutan bahan yang biasanya berkisar antara 0,003 hingga 0,009
mm per milimeter (0,3-0,9%)

Jenis Cetakan

● Cetakan Tekan

● Cetakan Injeksi

Cetakan Tekan:

● Cetakan Tangan :

● Diisi dan dibongkar di atas bangku;


● Pada pres terdapat sarana pemanasan dan pendinginan

● Cetakan semi-automatis :

● Terpasang dengan kokoh pada mesin pres dan dipanaskan atau didinginkan oleh pelat;
BAB III

ALAT YANG DIGUNAKAN

Dalam melakukan praktikum plastic moulding ada beberapa alat yang digunakan, yaitu :

1. 1 unit Mesin Injection Moulding

2. Bijih pastik
BAB IV

LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

Adapun langkah kerja yang telah dilakukan pada saat pencetakan adalah sebagai berikut:

1. Mesin dihubungkan dengan sumber arus listrik.

2. Band heater dipasang pada silinder injeksi.

3. Bahan dimasukkan kedalam silinder.

4. Katup udara bertekanan dibuka perlahan-lahan sampai mencapai tekanan 6 bar constan.

5. Swich pengatur temperatur di atur seseuai dengan temperatur yang diinginkan.

6. Plunyer diturunkan hingga menutup silinder.

7. 60 detik ditunggu sampai bahan meleleh.

8. Cetekan ditempatkan pada daerah pencekaman dan dicekam.

9. Setelah meleleh disuntikkan bahan kedalam cetakan dengan waktu yang diinginkan.

10. Yang harus diperhatikan adalah lama waktu penekanan dan temperatur pada saat
pencetakan.
BAB V

ANALISA

Adapun analisa yang dapat di tarik pada job kali ini yaitu cara menggunakan mesin
injection molding.

1. Pemilihan biji plastik haruslah sesuai dengan produk yang akan kita buat, yaitu
bagaimana takaran kita membagi bahan biji plastik haruslah sesuai dengan
stanrdarnya agar hasil yang didapat memmuaskan dan bagus.
2. Suhu adalah slah satu hal yang paling berperan besara dalam injection molding
karena pada dasarnya kita bermain di suhu. Karena suhu merupakan hal vital dalam
melakukakan pekerjaan ini, bila suhu yang digunakan tidak sesuai dengan
permintaan bijii plsatik maka biji plsatik tidak akan mengalami pelelehan maka
dengan itu akan terjadi suatu masalah saat kita akan melakukan pekerjaan tersebut.
3. Ejector hal yang penting juga kia perhatikan dalam melakukan pekerjaan injetion
molding. Sebab kecepatan ejetor harus di perhatikan sebab bila ejector terlalu cepat
dapat menyebakna kerusakan pada cetakan dan hasil benda kerja, hal ini memeang
harus sangatt di perhatikan dalam bekerja di mesin injection molding.
4. Saat melakukan ejeksi hendakanya jangan terlalu cepat ini menghindari dari
kerusakna produk. Berikan beberapa jeda waktu untuk mendinginkan produk karna
ini berhubungan dengan pelelehan platik tadi dan ini memerlukan waktu untuk
melakukan penerasan kembali.
5. Satu lagi penngunaan pendingin atau coolant sangatlah berpengaruh terhadap hasill
benda kerja, oleh sebab itu kita harus selalu menggunakan coolant mesin agar tidak
cepat rusak.
6. Kerja tim juga sangat dibutuhkan pada saat bekerja di bengkel, agar bekerja lebih
mudah dan bisa saling memahami.
BAB VI

PENUTUP

VI.1. Kesimpulan

Dapat kita tarik kesimpulan dari penjelesan dan paparan di atas hal yang paling berpengaruh
merupakan suhu..

Dan dari percobaan yang telah dilakukan maka didapat hasil cetakan yang mendekati
sempurna pada:

Tahapan proses pengerjaan Mesin Injeksi Plastik terdiri dari :

Cetakan ditutup,

Plastik di injeksikan,

Tahap pendinginan,

Cetakan dibuka,

Produk di dorong(eject) keluar.

VI.2 Saran

Pada kesempatan ini saran yang mungkin dapat penulis sampaikan dan berguna nantinya
untuk kemajuan kita bersama :

1. Gunakanlah savety shoes dan kacaa mata.

2. Berdoalah sebelum memulai pekrjaan.

3. Rawatlah selalu mesin dan peralatan yang digunakan agar tetap bisa digunakan dalam
waktu yang lama.

4. Adanya evaluasi ulang terhadap praktikum yang telah kita lakukan.

5. Kerja tim sangatlah diperlukan agar semuanya berjalan dengan lancar.


DAFTAR PUSTAKA

Wijatmiko, Ari, Kimia dasar. Jakarta: Gramedia, 1991.

Course Note, Teknologi Bahan 1 Teknik Mesin.Politeknik Negeri Padang.2006

Course Note, Kimia Dasar 1 Teknik Mesin.Politeknik Negeri Padang.2006

Course Note, Labor Pengujian Bahan 2 Teknik Mesin. Politeknik Negeri Padang.2007
LAPORAN PRAKTIKUM

PERBENGKELAN “INJEKSI MOLDING”

OLEH :

NAMA : Muhammad Kencana Sonartra

BP : 1501012037

KELAS : 3 PRODUKSI A

JURUSAN : TEKNIK MESIN

PRODI : D3 TEKNIK MESIN

DOSEN : Drs. YUSRI MURA, MT

POLITEKNIK NEGERI PADANG

TAHUN PELAJARAN 2018 / 2019

Anda mungkin juga menyukai