PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam praktek surface grinding ini
adalah sebagai berikut :
Mahasiswa dapat memahami bagaimana cara kerja mesin gerinda
slindris(cylindrical grinding)
Agar mahasiswa mengetahui tentang cara-cara mengoperasikan mesin gerinda
dengan baik dan benar.
Agar Mahasiswa mengetahui prinsip dan langkah kerja mesin gerinda.
Agar Mahasiswa mengetahui fungsi dari mesin mesin gerinda.
Agar Mahasiswa mampu membuat suku cadang dengan menggunakan mesin
gerinda.
Mahasiswa dapat melakukan suatu pekerjaan dengan prosedur kerja yang baik
dan mempunyai kedisiplinan terhadap waktu.
Mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mengoperasikan mesin gerinda
Mahasiswa memiliki kemahiran atau keterampilan dalam mengoperasikan
mesin gerinda.
Melatih kedisiplinan seseorang dalam mengoperasikan mesin.
BAB II
LANDASAN TEORI
Mesin gerinda silindris adalah mesin semi automatis yang dapat melakukan
penggerindaan dengan tingkat ketelitian yang tinggi yaitu 1/10000 mm.
Macam-macam Pengasah
1) Pengasah dari intan.
Pemakaian intan sebagai alat dressing intan digunakan untuk pekerjaan yang
presisi.Intan sangat keras dan tahan pakai tapi mudah pecah.
2) Pengasah dengan roda- roda Carborundum
Digunakan untuk mengasah roda-roda gerinda ukuran menengah.
Pengasahditekankan kearah roda gerinda dan digerakkan melintang permukaan roda
gerindahingga rata.
3) Pengasah dengan batang carborundum
Digunakan untuk mengasah roda gerinda yang kecil dan halus. Pengasah
harusditahan oleh penahan alat.
4) Pengasah dengan roda gigi dan besi buang lunak
Digunakan untuk pengasahan roda gertinda ukuran besar dan kasar.Selama
pengasahan badan pengasah diletakkan / ditahan oleh penahan alat dandimajukan ke
permukaan roda gerinda
Akibat yang ditimbulkan dari batu gerinda yang tidak seimbang diantaranya :
1. Kualitas permukaan benda kerja yang dihasilkan kurang bagus.
2. Mempercepat keausan bantalan pada mesin gerinda
Gerinda Slindris
Menggerinda slindris adalah proses pemakanan benda kerja dengan
menggunakan batu gerinda yang berputar, dimana benda kerja di cekam pada chark
tiga rahang dan menggunakan senter kepala lepas dan berputar searah jarum jam
berlawanan dengan putaran batu gerinda.
Jenis Mesin Gerinda Slindris
Mesin gerinda silindris adalah alat pemesinan yang berfungsi untuk
membuat bentuk- bentuk silindris, silindris bertingkat, dan sebagainya.
Berdasarkan konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris dibedakan
mejadi menjadi empat macam, yaitu:
a. Gerinda Silindris Luar
Mesin gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar
benda kerja yang berbentuk silindris dan tirus.
Gerakan-gerakan utama
Mesin gerinda silindris memiliki empat gerakan uatama pada saat
beroperasi, yaitu:
• Gerak meja memanjang
• Gerak putar benda kerja
• Gerak putar roda gerinda
• Gerak pemakanan
Proses pemesinan pada mesin gerinda silindris
a. Pemilihan roda gerinda
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan roda
gerinda yang akan dipergunakan pada proses pemesinan, antara laian:
Sifat fisik benda kerja, menentukan pemilihan jenis butiran abrasive.
Tegangan tarik tinggi – AL2O3, tegangan tarik rendah – SiC, Boron nitrid
dan intan.
Banyaknya material yang harus dipotong dan hasil akhir yang diinginkan,
menentukan pemilihan ukuran butiran abrasive.
Busur singgung penggerindaan busur singgung besar – roda gerinda lunak,
busur singgung kecil – roda gerinda keras.
Konstruksi mesin
III.1 Alat
Mesin
Mesin yang digunakan pada praktek gerinda ini adalah mesin gerinda
datar, yaitu seperti gambar di bawah ini :
III.2 Bahan
ST 37
BAB IV
KESELAMATAN KERJA
BAB VI
KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH
VI.1 Kendala
Adapun kendala yang penulis temukan dalam melakukan praktek adalah:
1. Pada saat melakukan pengukuran terhadap benda kerja terkadang terjadi
selisih anatara hasil pengukuran penulis dan hasil pengukuran instruktur.
2. Tidak sesuainya hasil yang kita inginkan pada saat melakukan gerinda.
Misalnya kita menyetel untuk besar pemakanan 7/100 namun hasil
pengerindaan hanya menguranhi sebesar 6/100.
BAB VII
GAMBAR KERJA
VII.GAMBAR KERJA
BAB VIII
PENUTUP
VII.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari praktek bengkel sueface
gerinding adalah :
Untuk mendapatkan ukuran yang diminta, kita harus mengatur mesin
dengan teliti.
Mesin gerinda datar memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan memiliki
toleransi sampai 0,0001 mm.
Sebelum meletakkan benda kerja pastikan langkah batu gerinda terlebih
dahulu, kemudian baru pasangkan benda kerja karena jika tidak, bisa
menyebabkan tabrakan batu gerinda dengan benda kerja sehingga bisa
membuat batu gerinda rusak
VII.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan pada pembaca sebelum
melakukan praktek kerja bengkel gerinda datar yaitu :
Sebelum bekerja pahami terlebih dahulu prinsip kerja mesin yang akan
digunakan.
Jika ada hal yang tidak dimengerti, tanyakan kepada instruktur agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Selalu berkosentrasi saat bekerja dan hindari bergurau saat bekerja.
Saat mengatur besar pemakanan gerinda, lakukan dengan benar agar tidak
salah dari ukuran yang diminta oleh instruktur.
Saat mengukur benda kerja pastikan alat ukur benar-benar berada ditengah-
tengah dan alat ukur tidak bergerak
DAFTAR PUSTAKA
Course note Teknik Bengkel. semester 3-4. Jurusan Teknik Mesin.2011:
Politenik Negeri Padang.
Course note Teknik Mekanik.semester 1-2.Jurusan Teknik Mesin.2010-
2011:Politenik Negeri Padang.
http://www.virtualmachineshop.com/library/grindingwheel
http://www.scribd.com/mempergunakan_mesin_gerinda.html
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
I.2
Tujuan
II.1 Pengertian
Gerinda
II.2 Bagian-bagian dari roda gerinda
II.6
Perekat
II.7 Penandaan roda gerinda
III.2 Bahan
BAB IV KESELAMATAN
KERJA
IV.1 Keselamatan
Operator
IV.2 Keselamatan
Mesin
IV.3 Keselamatan
Lingkungan
BAB V LANGKAH
KERJA
BAB VI KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH
VI.1
Kendala
VI.2 Pemecahan
Masalah
BAB VII GAMBAR BENDA
KERJA
BAB VIII
PENUTUP
VIII.1
Kesimpulan
VIII.2
Saran
DAFTAR
PUSTAKA