Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Pada saat sekarang ini, persaingan di dunia industri sangatlah ketat. Maka dari
itu mahasiswa harus mempunyai daya cipta yang tinggi sehingga dapat menjadi modal
saat terjun kedunia kerja nantinya. Praktek kerja bengkel merupakan suatu proses
pengaplikasian teori ke dalam bentuk praktek dengan melalui prosedur yang baik dan
benar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Praktek kerja bengkel dapat mengasah dan melatih keterampilan mahasiswa
sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas, bermanfaat dan bernilai jual
tinggi. Namun jika hanya mengandalkan keterampilan kerja saja tidaklah cukup,
dibutuhkan juga kemampuan menjelaskan pekerjaan tersebut secara lisan hal inilah
yang melatar belakangi penulisan laporan ini.

I.2 Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam praktek surface grinding ini
adalah sebagai berikut :
 Mahasiswa dapat memahami bagaimana cara kerja mesin gerinda
slindris(cylindrical grinding)
 Agar mahasiswa mengetahui tentang cara-cara mengoperasikan mesin gerinda
dengan baik dan benar.
 Agar Mahasiswa mengetahui prinsip dan langkah kerja mesin gerinda.
 Agar Mahasiswa mengetahui fungsi dari mesin mesin gerinda.
 Agar Mahasiswa mampu membuat suku cadang dengan menggunakan mesin
gerinda.
 Mahasiswa dapat melakukan suatu pekerjaan dengan prosedur kerja yang baik
dan mempunyai kedisiplinan terhadap waktu.
 Mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mengoperasikan mesin gerinda
 Mahasiswa memiliki kemahiran atau keterampilan dalam mengoperasikan
mesin gerinda.
 Melatih kedisiplinan seseorang dalam mengoperasikan mesin.
BAB II
LANDASAN TEORI

Penggerindaan adalah proses pemotongan/pengasahan logam. Roda gerinda


mempunyai beribu-ribu sisi-sisi potong yang sangat kecil sebagai pengganti sisi potong
yang lebar dari pisau- pisau potong yang berputar.

Mesin gerinda silindris adalah mesin semi automatis yang dapat melakukan
penggerindaan dengan tingkat ketelitian yang tinggi yaitu 1/10000 mm.

Bagian-Bagian dari Roda Gerinda


Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen :
 Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah.
 Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive selama
pemotongan.
Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori
dalam ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda
dalam pengasahannya

Macam-macam Pengasah
1) Pengasah dari intan.
Pemakaian intan sebagai alat dressing intan digunakan untuk pekerjaan yang
presisi.Intan sangat keras dan tahan pakai tapi mudah pecah.
2) Pengasah dengan roda- roda Carborundum
Digunakan untuk mengasah roda-roda gerinda ukuran menengah.
Pengasahditekankan kearah roda gerinda dan digerakkan melintang permukaan roda
gerindahingga rata.
3) Pengasah dengan batang carborundum
Digunakan untuk mengasah roda gerinda yang kecil dan halus. Pengasah
harusditahan oleh penahan alat.
4) Pengasah dengan roda gigi dan besi buang lunak
Digunakan untuk pengasahan roda gertinda ukuran besar dan kasar.Selama
pengasahan badan pengasah diletakkan / ditahan oleh penahan alat dandimajukan ke
permukaan roda gerinda

Balancing batu gerinda


Balancing dari batu gerinda bertujuan untuk pembagian berat dari batu gerinda
yang tidak sama dengan menggunakan bobot penyetimbang.
Penyebab tidak seimbangnya batu gerinda antara lain :
1. Struktur butiran batu gerinda yang tidak seragam saat dihasilkan oleh pabrik.
2. Batu gerinda basah akibat memberhentikannya pada saat pendingin masih keluar
dari keran.
3. Adanya cacat pada roda gerinda akibat benturan

Akibat yang ditimbulkan dari batu gerinda yang tidak seimbang diantaranya :
1. Kualitas permukaan benda kerja yang dihasilkan kurang bagus.
2. Mempercepat keausan bantalan pada mesin gerinda

Gerinda Slindris
Menggerinda slindris adalah proses pemakanan benda kerja dengan
menggunakan batu gerinda yang berputar, dimana benda kerja di cekam pada chark
tiga rahang dan menggunakan senter kepala lepas dan berputar searah jarum jam
berlawanan dengan putaran batu gerinda.
Jenis Mesin Gerinda Slindris
Mesin gerinda silindris adalah alat pemesinan yang berfungsi untuk
membuat bentuk- bentuk silindris, silindris bertingkat, dan sebagainya.
Berdasarkan konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris dibedakan
mejadi menjadi empat macam, yaitu:
a. Gerinda Silindris Luar
Mesin gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar
benda kerja yang berbentuk silindris dan tirus.

b. Mesin Gerinda Silindris Dalam.


Mesin gerinda silindris jenis ini berfungsi untuk menggerinda benda-benda
dengan diameter dalam yang berbentuk silindris dan tirus.
c. Mesin gerinda silinder luar tanpa center (centreless).
Mesin gerinda silindris jenis ini digunakan untuk menggerinda diameter
luar dalam jumlah yang banyak / massal baik panjang maupun pendek.

d. Mesin Gerinda Silindris Universal.


Sesuai namanya, mesin gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda benda
kerja dengan diameter luar dan dalam baik bentuk silindris dan tirus.

Gerakan-gerakan utama
Mesin gerinda silindris memiliki empat gerakan uatama pada saat
beroperasi, yaitu:
• Gerak meja memanjang
• Gerak putar benda kerja
• Gerak putar roda gerinda
• Gerak pemakanan
Proses pemesinan pada mesin gerinda silindris
a. Pemilihan roda gerinda
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan roda
gerinda yang akan dipergunakan pada proses pemesinan, antara laian:
 Sifat fisik benda kerja, menentukan pemilihan jenis butiran abrasive.
Tegangan tarik tinggi – AL2O3, tegangan tarik rendah – SiC, Boron nitrid
dan intan.
 Banyaknya material yang harus dipotong dan hasil akhir yang diinginkan,
menentukan pemilihan ukuran butiran abrasive.
 Busur singgung penggerindaan busur singgung besar – roda gerinda lunak,
busur singgung kecil – roda gerinda keras.

b. Faktor yang mempengaruhi tingkat kekerasan roda gerinda:


 Kecepatan putar roda gerinda
 Kecepatan potong benda kerja. Kecepatan potong adalah faktor yang
berubah-ubah dan mempengaruhi dalam pemilihan tingkat kekerasan roda
gerinda

 Konstruksi mesin

Perhitungan Teoritis pada Mesin Gerinda Silindris


 Menghitung kecepatan putar roda gerinda
n = Vc . 1000. 60
π.d

n = Kecepatan putar (rpm)


Vc = Kecepatan potong (m/det)
D = Diameter roda gerinda (mm)

 Menghitung kecepatan putar benda kerja


nw = Vw . 1000
π.d
nw = Kecepatan putar benda kerja (rpm)
Vw = Kecepatan potong benda kerja (m/det)
d = Diameter benda kerja (mm)

 Menghitung kecepatan gerak meja (feeding)


Ls = nw . s

Ls = Kecepatan gerak meja (mm/mnt)


nw = Kecepatan putar benda kerja (rpm)
S = Kecepatan potong setiap putaran benda kerja (mm/putaran)
BAB III
ALAT DAN BAHAN

III.1 Alat

 Mesin
Mesin yang digunakan pada praktek gerinda ini adalah mesin gerinda
datar, yaitu seperti gambar di bawah ini :

Adapun fungsi dari tombol-tombol yang di beri nomor tersebut adalah:


 Tombol No 1.
Berfungsi untuk mematikan atau menghidupkan putaran batu gerinda.
 Tombol No 2
Berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan putaran benda kerja.
 Tombol No 3.
Berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan hidrolik
 Tombol No 4.
Berfungsi untuk untuk mengatur langkah benda kerja.
 Tombol No 5.
Berfungsi untuk mengatur dimana posisi batu gerinda memakan benda
kerja.
 Tombol No 6.
Berfungsi untuk mengatur besar kecilnya pemakanan batu gerinda.
 Tombol No 7.
Untuk mengatur cepat atau lambatnya jalan benda kerja.
 Tombol No 8.
Untuk menagtur posisi gerinda, dan juga untuk mengatur gerinda jalan ke
kiri dan ke kanan.
 Tombol No 9.
Berfungsi untuk mengatur lamanya batu gerinda di ujung-ujung langkah.
 Tombol No 10.
Berfungsi untuk untuk mengatur pemakanan gerinda secara otomatis.
 Tombol No 11.
Berfungsi untuk untuk menggerakan gerinda maju atau mundur secara
manual.
 Tombol No 12.
Berfungsi untuk untuk mengatur pemakanan yang kecil.
 Tombol No 13.
Berfungsi untuk menggunci atau melepaskan benda kerja.
 Tombol No 14.
Berfungsi untuk tempat pengeluaran coolant untuk batu gerinda pada saat
melakukan penggerindaan.
 Tombol No 15.
Berfungsi untuk tempat benda kerja dicekam pada saat pengerindaan.
 Tombol No 16.
Berfungsi untuk untuk mengatur kecepatan putaran benda kerja pada saat
penggerindaan.
 Tombol No 17.
Berfungsi untuk menggerakakan meja gerinda secara manual.

III.2 Bahan
 ST 37
BAB IV
KESELAMATAN KERJA

IV.1 Keselamatan Operator

1. Gunakan kacamata kerja setiap saat,


2. Selalu periksa kondisi roda gerinda dari keretakan. Ketuk roda gerinda
dengan tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember
beararti ada keretakan
3. Selalu menggunakan alat pelindung diri saat bekerja.
4. Selalu memulai pekerjaan dengan berdoa.
5. Pastikan lingkungan sekitar mesin mendukung dan tidak menghalangi
gerakan kita.
6. Pastikan kondisi tubuh sehat dan layak untuk bekerja.
7. Bekerja dengan serius dan sabar.
8. Akhiri setiap pekerjaan dengan berdoa,

IV.2 Keselamatan mesin

1. Selalu bersihkan mesin yang digunakan selesai bekerja.


2. Sebelum memulai pekerjaan pastikan mesin yang akan digunakan
dalam keadaan baik dan layak dipakai.
3. Operasikan mesin sesuai dengan kemampuan mesin dan jangan
memaksa pemakanan terlau besar.
4. Jika saat bekerja terjadi keganjilan yang tak semestinya segera matikan
mesin dan laporkan pada teknisi / instruktur

IV.3 Keselamatan Lingkungan.

1. Selalu menjaga kebersihan lingkungan kerja.


2. Menjauhkan lingkungan kerja dari bahan-bahan yang mudah terbakar agar
tidak terjadi kebakaran
BAB V
LANGKAH KERJA

Adapun langkah kerja dari praktek gerinda silindris adalah :


1. Persiapkan semua peralatan yang diperlukan terlebih dahulu
2. Hidupkan mesin gerinda silindris.
3. Selanjutnya lakukan setingan awal terhadap mesin gerinda silindris seperti,
mengatur panjang langkah kerja, besar pemakanan, dan posisi batu gerinda
agar tidak bertabrakan denagn benda kerja.
4. Setelah melakukan semua setingan, maka pasanglah benda kerja dengan
erat agar pada saat penggerindaan benda kerja tidak goyang.
5. Selanjutnya kita akan mencari titik nol dari benda kerja. Letakkan batu
gerinda pada slah satu ujung benda kerja dan cari titik nol nya. selanjutnya
mundurkan batu gerinda dan letakkan batu gerinda padda ujung yang
satunya lagi dan cari titik nolnya. Lalu bandingkan besar tiap-tiap titik nol
tersebut dan yang terrbesar itu lah yang menjadi titik nol.
6. Selanjutnya lakukan pemakanan awal terlebih dahulu, agar benda kerja rata.
7. Selanjutnya, ukur benda kerja dan tentukan besar pemakanan yang
diinginkan . misalnya kita akan mengurangi ukuran dari 8,500 mm menjadi
8,465 mm. Jadi besar yang akan dikurangi adalah 0,035 mm. jadi kita
kurangi dulu 0,03 atau 3/100 dengan cara melonggarkan pengatur
pemakanan dan distel menjadi 3 garis, lalu bautnya dikencangkan dan tuas
pemakanan otomatis di tarik. Maka mesin gerinda akan mengurangi secara
otomatis ukuran benda kerrja sebesar 0,03 mm. selanjutnya ukur benda
kerja dan apabila ukuran sesuai maka lakukan pemakanan sebesar 0,005
seperti langkah di atas. Dan ukuran benda kerja sudah seperti yang kita
inginkan.
8. Begitu juga untuk selanjutya untuk melakukan pemakanan lagi terhaddap
benda kerja.

BAB VI
KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH

VI.1 Kendala
Adapun kendala yang penulis temukan dalam melakukan praktek adalah:
1. Pada saat melakukan pengukuran terhadap benda kerja terkadang terjadi
selisih anatara hasil pengukuran penulis dan hasil pengukuran instruktur.
2. Tidak sesuainya hasil yang kita inginkan pada saat melakukan gerinda.
Misalnya kita menyetel untuk besar pemakanan 7/100 namun hasil
pengerindaan hanya menguranhi sebesar 6/100.

VI.2 Pemecahan masalah


Pemecahan masalah yang dapat penulis sampaikan antara lain sebagai
berikut :
1. Mungkin penulis belum terlalu mahir dalam melakukan pengukuran
terhadap benda kerja yang bulat. Selain itu dalam pengukuran benda bulat
micrometer harus berada di tengah-tengah benda kerja dan tegak lurus.
2. Tidak sesuainya hasil yang kita inginkan mungkin disebabkan karena
kondisi mesin yang sudah tua dan penulis menyadari hal tersebut sesuai
bimbingan dari instruktur.

BAB VII
GAMBAR KERJA
VII.GAMBAR KERJA

BAB VIII
PENUTUP
VII.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari praktek bengkel sueface
gerinding adalah :
 Untuk mendapatkan ukuran yang diminta, kita harus mengatur mesin
dengan teliti.
 Mesin gerinda datar memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan memiliki
toleransi sampai 0,0001 mm.
 Sebelum meletakkan benda kerja pastikan langkah batu gerinda terlebih
dahulu, kemudian baru pasangkan benda kerja karena jika tidak, bisa
menyebabkan tabrakan batu gerinda dengan benda kerja sehingga bisa
membuat batu gerinda rusak

VII.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan pada pembaca sebelum
melakukan praktek kerja bengkel gerinda datar yaitu :
 Sebelum bekerja pahami terlebih dahulu prinsip kerja mesin yang akan
digunakan.
 Jika ada hal yang tidak dimengerti, tanyakan kepada instruktur agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
 Selalu berkosentrasi saat bekerja dan hindari bergurau saat bekerja.
 Saat mengatur besar pemakanan gerinda, lakukan dengan benar agar tidak
salah dari ukuran yang diminta oleh instruktur.
 Saat mengukur benda kerja pastikan alat ukur benar-benar berada ditengah-
tengah dan alat ukur tidak bergerak

DAFTAR PUSTAKA
 Course note Teknik Bengkel. semester 3-4. Jurusan Teknik Mesin.2011:
Politenik Negeri Padang.
 Course note Teknik Mekanik.semester 1-2.Jurusan Teknik Mesin.2010-
2011:Politenik Negeri Padang.
 http://www.virtualmachineshop.com/library/grindingwheel
 http://www.scribd.com/mempergunakan_mesin_gerinda.html

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR
ISI

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

I.2
Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

II.1 Pengertian
Gerinda
II.2 Bagian-bagian dari roda gerinda

II.3 Pembuatan roda-roda gerinda

II.4 Aksi potong ( pemotongan


)

II.5 Bahan asah

II.6
Perekat
II.7 Penandaan roda gerinda

II.8 Memilih Roda Gerinda

BAB III ALAT DAN


BAHAN
III.1
Alat

III.2 Bahan

BAB IV KESELAMATAN
KERJA
IV.1 Keselamatan
Operator
IV.2 Keselamatan
Mesin
IV.3 Keselamatan
Lingkungan
BAB V LANGKAH
KERJA
BAB VI KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH

VI.1
Kendala
VI.2 Pemecahan
Masalah
BAB VII GAMBAR BENDA
KERJA
BAB VIII
PENUTUP
VIII.1
Kesimpulan

VIII.2
Saran

DAFTAR
PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai