Kelompok : D-02
Aggota Kelompok : Bagas Pangilmu (A017024)
Izza Rodiya Umayya (A017051)
Teven Aditya (A017055)
1.2. Tujuan
1. Pembubutan muka (facing), yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada tepi
penampang atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga diperoleh
permukaan yang halus dan rata.
2. Pembubutan rata (pembubutan silindris), yaitu pengerjaan benda yang
dilakukan sepanjang garis sumbu.
3. Pembubutan ulir (threading), yaitu pembubutan ulir dengan pahat ulir.
4. Pembubutan tirus (taper), yaitu proses pembubutan enda kerja berbentu konis.
5. Pembubutan (drilling), yaitu pembubutan denganmenggunakan mata or,
sehingga akan diperoleh lubang pada benda kerja.
6. Perluasan lubang (boring), yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk
memperbesar lubang.
7. Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan silindris) yang bertujuan
untuk membubut profil pada permukaan benda kerja.
Gerakan-gerakan dalam membubut
1. Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang digerakan
pahat dan dinamakan gerakan potong.
2. Gerakan memanjang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotongannya sejajar
dengan sumbu kerja. Gerakan ini juga disebut gerakan pemakanan.
3. Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan apabilah arah pemotongannya tegak
lurus terhadap sumbu kerja. Gerakan ini juga disebut dengan gerakan melintan
atau pemotongan permukaan.
1. Bentuk dan sudut pahat harus sesuai dengan material yang akan dibubut.
2. Dari material pahat itu sendiri harus mempunyai sifat : Keras dan tahan
pecah, Tahan aus dalam waktu yang lama, Liat dan tidak mudah
bengkok , Tahan terhadap panas
Mesin bubut ringan ini bisa diletakkan di meja atau di tempat mana saja sesuka
anda dengan sangat mudah, karena ukurannya yang mini dari jenis mesin bubut
lainnya.
Karena memilki berat yang ringan dan ukuran yang mini, mesin bubut ini bisa
dibawa atau di angkat oleh satu orang. Mesini ini biasa kita jumpai di beberapa sekolah
mesin yang di gunakan untuk latihan dan pembelajaran.
Mesin bubut jenis ini dapat membubut material dengan diameter sampai
dengan 200mm dan panjang 100mm. Tidak hanya untuk menghasilkan perkakas,
mesin bubut sedang juga dapat digunakan untuk memperbaiki perkakas dan cocok
digunakan sebagai peralatan pelatihan di sekolah.
Dengan komponen seperti pada mesin bubut ringan dan sedang serta
dilengkapi dengan keran pendingin, lampu kerja, bak penampung beram, dan rem.
Mesin bubut standar paling banyak digunakan di home industry.
Mesin bubut ini digunakan untuk mengerjakan benda yang besar dan panjang,
dan banyak digunakan untuk pabrik-pabrik besar.
Jenis mesin bubut sabuk menggunakan sabuk untuk memutar roda gigi. Sabuk
melingkari roda gigi dan berputar dengan putaran poros dari spindle yang terkait
dengan sabuk. Roda gigi yang dilingkari sabuk inilah menjadi kunci pembuatan ulir
dan pemotongan material karena diujung rangkaian roda gigi tersebut terdapat eretan
pahat yang bergerak memutar konstan untuk membentuk ulir.
Dengan cara kerja yang sangat otomatis, anda dengan mudah dapat mengawasi
beberapa mesin lainnya dengan sangat mudah dan cepat. Dengan cara kerja otomatis
ini, memudahkan para pengguna menggunakan mesin jenis ini.
Hampir mirip dengan mesin bubut turrent biasa, mesin bubut turret jenis sadel
menggunakan sadel untuk melakukan pengaturan dan pengoperasian untuk
menghasilkan material yang identik.
Mesin bubut turret jenis ini juga dapat menghasilkan material dengan identik.
Mesin bubut turret vertikal memiliki meja putar bercengkram dan turret yang
terpasang di atas rel yang menyilang pada meja putar. Pada turret terdapat kepala
samping yang menjadi pengontrol pahat dengan sistem yang sudah diset sehingga
terjadi pengulangan proses secara identik pada saat dioperasikan.
1. Cutting Speed
Cutting Speed ialah kecepatan potong (mm/min)
ν = π.d.n / 1000
Ketarangan :
d : diameter benda kerja
n : putaran poros utama (benda kerja)
(referensi : http://maxcy-idrz.blogspot.com/2009/01/pengertian-mesin-cnc.html )
2. Feeding Speed
Feeding Speed ialah kecepatan Makan (mm/min)
νf = f . n
Keterangan :
f : gerak makan (mm)
n : putaran poros utama (benda kerja)
(referensi : http://maxcy-idrz.blogspot.com/2009/01/pengertian-mesin-cnc.html )
Gambar Grafik untuk menentukan kecepatan makan
Keterangan :
f : gerak makan (mm)
a : kedalaman potong (mm)
ν f : kecepatan makan (mm/min)
tc = lt / ν f
Keterangan :
lt : panjang permesinan
ν f : kecepatan makan (mm/min)
5. Depth of Cut
Depth of cut ialah Kedalaman Pemotongan (mm)
Keterangan :
D = diameter awal pembubutan (mm)
d = diameter akhir pembubutan (mm)
BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA
PEMASANGAN
untuk menahan bendakerja saat dilakukannya pemahatan sisi
benda kerja siinder agar tidak bengkok dan ditahan oleh ujung
yang lancip seperti yang ditunjukan di (Gambar 1.1)
(Gambar 1.1)
(Gambar 1.2)
(Gambar 1.3)
Mengatur split-nu t control untuk mengontrol pergeseran
meja kerja dengan system otomatis dengan menarik tuas
keatas dan mematikannya lagi dengan mengubahnya kebawa.
BAB IV ANALISIS
a. Menurut Praktikan Bagas Pangilmu Wicaksono
4.1. Prosedur
i. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum, dan mengenakan
perlengkapan keamanan, seperti sepatu, kacamata pengaman, dan sarung tangan.
ii. Mengukur dimensi benda kerja, memasang benda kerja pada chuck, dan memasang
pahat untuk tahap facing dengan posisi sedikit miring. Sebelum melakukan facing
ujung pahat harus sejajar dengan titik pusat benda kerja, yaitu dengan cara
menyejajarkannya dengan center yang terletak pada tailstock. Atur kecepatan pahat dan
putaran benda kerja pada tuas pengatur. Posisikan mata pahat tepat menyentuh tepi
benda kerja. Atur seberapa jauh mata pahat akan bergeser. Putar switch power pada
posisi on, dan tarik tuas otomatis untuk gerakan maju-mundur searah titik pusat
silinder. Lakukan berulang-ulang hingga mendapat panjang benda kerja yang
diinginkan.
iii. Mereduksi diameter benda kerja, dengan cara hampir sama dengan facing, tetapi tuas
otomatis diatur agar bergerak kiri-kanan searah garis sumbu benda kerja dan pahat
tegak lurus dengan garis sumbu benda kerja. Tandai sampai sejauh mana diameter akan
direduksi, nyalakan mesinnya, dan matikan saat mata pahat sudah mencapai batas. Atur
tuas pengatur untuk mereduksi diameter sedikit demi sedikit, ulangi berkali-kali sampai
mencapai diameter yang diinginkan.
4.2 Analisis Benda Kerja
1. Sebelum diproses, benda kerja masih berupa silinder yang tepinya tidak rata,
dan ukurannya belum sesuai.
2. Setelah diproses menggunakan mesin bubut, silinder tersebut memiliki
permukaan yang rata, terdapat lubang, alur,bagian yang tereduksi
diameternya, serta ukurannya sesuai dengan gambar teknik yang telah
ditentukan.
4.3 Parameter Proses
1. Kecepatan putaran benda kerja
2. Kecepatan gerak makan pahat
3. Posisi pahat
4. Posisi roda gigi.
4.4 Fenomena
a. Geram kontinu, Geram yang kontinu dan berubah warna disebabkan karena
cepatnya kecepatan putaran benda kerja dan posisi pahat yang memakan banyak
benda kerja
b. berubah warna Geram,Saat kecepatan putaran benda kerja semakin cepat dan
posisi pahat semakin dekat atau memakan benda kerja menyebabkan
menghasilkan geram yang berwarna seperti biru dan ungu. Hal tersebut
disebabkan karena meningkatnya suhu pada benda kerja akibat besarnya
gesekan antarapahat dan benda kerja.
1. Tuliskan nama dan fungsi dari komponen mesin bubut yang digunakan pada praktikum dengan
lengkap!
a) Kepala tetap, pada kepala tetap ini terdapat poros spindel mesin yang berfungsi sebagai tempat
kedudukan cekam (chuck) sehingga bila poros spindel berputar maka cekam juga akan ikut berputar. Di
dalam kepala tetap terdapat juga puli (pulley) yang dihubungkan dengan motor penggerak melalui belt
(sabuk). Untuk mengubah kecepatan dan arah putaran mesin, puli ini dihubungkan dengan poros spindel
mesin melalui susunan roda gigi transmisi di dalam gear box (kotak roda gigi).
b) Kepala lepas, berfungsi untuk mendukung benda kerja yang panjang, di mana senter diam ataupun senter
putar dapat dipasang pada kepala lepas ini. Berbeda dengan kepala tetap yang diam di tempat, maka
kepala lepas dapat digeserkan maju-mundur sepanjang alas mesin. Selain itu, kepala lepas dilengkapi
dengan roda pemutar atau roda tangan yang dapat diputarkan secara manual dengan tangan sehingga
poros kepala lepas bergerak memanjang dan memendek.
c) Eretan alas atau eretan memanjang berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah memanjang
sejajar sumbu benda kerja.Eretan alas ini memiliki roda pemutar yang dapat diputar secara manual
maupun secara otomatis. Dengan demikian eretan memanjang ini dapat bergerak mendekati atau
menjauhi kepala tetap.
d) Eretan melintang berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah melintang sumbu benda
kerja.Eretan melintang ini juga memiliki roda pemutar yang dapat digerakkan secara manual maupun
secara otomatis untuk mendekati ataupun menjauhi titik pusat benda kerja.
e) Eretan atas atau eretan kombinasi memiliki fungsi untuk melakukan gerakan pemakanan ke arah sudut
yang diinginkan sesuai penyetelannya. Eretan atas ini dapat diputar menurut sudut yang dikehendaki,
juga eretan ini dilengkapi roda pemutar untuk menggerakkan eretan atas maju atau mundur. Dilihat dari
konstruksinya, eretan atas bertumpu pada eretan melintang dan eretan melintang bertumpu pada eretan
memanjang. Dengan demikian, jika eretan memanjang digerakkan atau digeser, maka eretan melintang
bersama-sama eretan atas juga akan ikut bergerak.
f) Rumah pahat digunakan untuk memegang (menjepit) pahat. Secara garis besar rumah pahat dapat
dibedakan menjadi rumah pahat standar dan rumah pahat yang dapat disetel.Pada rumah pahat standar
untuk mengatur ketinggian pahat harus dilakukan dengan cara memberi ganjal, sementara pada rumah
pahat yang dapat disetel untuk mengatur ketinggian pahat tidak perlu menggunakan ganjal karena rumah
pahat jenis ini dapat disetel ketinggiannya.
g) Alas mesin berfungsi sebagai tempat kedudukan eretan memanjang dan kepala lepas.
h) Poros pembawa mempunyai fungsi untuk membawa eretan pada waktu melakukan pembubutan secara
otomatis.
i) Poros transportir merupakan poros berulir yang pada umumnya memiliki bentuk ulir trapesium atau segi
empat. Poros transportir digunakan untuk membawa eretan sewaktu melakukan pembubutan ulir.
j) Tuas roda gigi digunakan untuk mengatur kecepatan poros spindel mesin bubut.
k) Tuas motor dipakai untuk menjalankan motor penggerak mesin.
l) Cekam atau chuck, sebenarnya cekam ini merupakan perlengkapan dari mesin bubut. Cekam dipasang
pada poros spindel mesin dan dipakai untuk menjepit benda kerja yang akan dibubut.
2. Jelaskan mengenai proses-proses bubut yang telah dilakukan dan kegunaannya!
a. Proses perataan permukaan (facing).
Proses facing digunakan ketika kita ingin meratakan bagian ujung silinder
benda kerja yang tidak rata akibat proses drilling dan borring.
1.
Cara penyetelan :
• Cari pada Tabel Kecepatan Putaran Mesin angka yang sesuai dengan keinginan anda ; lalu
perhatikan gambar tuas-tuas di atas dan di bawah angka itu.
• Setel tuas di atas mesin yang sebelah kiri ke kiri dan yang sebelah kanan ke kanan ( caranya :
tekan tuas ke bawah lalu diarahkan pemegangnya ke kiri atau ke kanan ).
• Setel tuas kecepatan putaran mesin yang ada di bagian depan mesin ke kanan ( Caranya : tekan
tuas ke depan dan geser pemegangnya ke kanan ). Penyetelan tuas-tuas tersebut mesin dalam
keadaan berhenti.
b) Menyetel kecepatan makan.
Cara penyetelan :
Dengan manual
Setelah benda kerja siap dipotong dan berputar putar tuas pangatur posisi pahat
sesuai yang diinginkan pada tuas pengatur kiri kanan dan tuas pengatur depan
belakang. Atur kedua tuas tersebut agar pahat mengenai benda (memakan) benda
kerja
Dengan otomatis
Atur seberapa besar anda ingin memproses benda kerja lalu set 0 terlebih dahulu
tuas penggerak pahat, setelah di set 0 lalu set kembali tentukan besar pahat
memakan benda kerja tarik tuas otomatis agar gerak makan menjadi otomatis lalu
tarik tuas untuk gerak makan maju mundur pahat dan tekan tuas untuk gerak makan
kiri
kanan,
lalu
5. Bagaimana bentuk penampang geram yang terjadi dari proses bubut reduksi
permukaan? Gambarkan dan jelaskan!
Geram pada proses bubut reduksi permukaan relatif berukuran kecil dan tidak
kontinu geram pada proses bubut reduksi permukaan ini juga tidak berubah
warna,warnanya cenderung sama karna kecepatan yang dipakai tidak terlalu besar.
DAFTAR PUSRTAKA
http://mesinnews.blogspot.com/2015/02/pahat-bubut-yang-digunakan-secara-umum.html
http://i-hidayat.blogspot.co.id/2012/01/parameter-proses-permesinan-mesin-bubut.html
http://pusat-lingkaran.blogspot.co.id/2016/08/mesin-bubut.html
https://colturn.co.za/my-product/lathe-machine/lathe-machine/