Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN

MESIN BUBUT

Mata Kuliah : Perbengkelan


Dosen Pengampu : Athoillah Azadi, S.T.P., M.T.

Disusun Oleh:
1. Muhammad Reynaldi R : 07.16.22.097
2. Palupi Anindya K : 07.16.22.101
3. Putri Damayanti : 07.16.22.102

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PERTANIAN (BPPSDMP)
KEMENTERIAN PERTANIAN
2023
PENDAHULUAN
Proses bubut (turning) merupakan salah satu proses yang digunakan dalam
pemotongan logam dalam industri manufaktur. Sekitar 80% dari keseluruhan kegiatan yang
ada pada operasi proses pemotongan logam menggunakan proses bubut (Nakaminami, et al.
2007). Proses bubut menggunakan perkakas berupa pahat sebagai alat potong. Berbagai
jenis material yang biasanya digunakan untuk membuat pahat bubut. Jenis material pahat
yang digunakan sangat tergantung pada benda kerja dan proses bubut yang digunakan.

Mesin bubut adalah mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang
diputar. Mesin bubut sendiri pada proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara menggerakan pahat ke arah secara sejajar dengan sumbu putar benda
kerja dengan kondisi benda kerja yang sedang berputar. Prinsip kerja mesin bubut ialah
menghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu dimana benda
kerja diputar dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan
oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja.
Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat
disebut gerak makan (feeding). Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki
populasi terbesar di dunia ini dibandingkan mesin perkakas lain seperti mesin freis, drill,
sekrap dan mesin perkakas lainnya. (Rochim, 2007)

Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk proses
pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada benda kerja dimana
pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari benda kerja yang berputar.
Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki populasi terbesar di dunia ini
dibandingkan mesin perkakas lain seperti mesin frais, drill, sekrap dan mesin perkakas
lainnya.
Prinsip Kerja Mesin Bubut

Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk
memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu
bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut
gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan (feeding).

Cara Kerja Mesin Bubut

Cara kerja mesin pembubutan sebenarnya tergolong sederhana. Material benda kerja
ditahan di antara penyangga yang kuat bernama chuck. Benda kerja akan diputar
menggunakan mesin penggerak. Pemilihan kecepatan di pengaruhi oleh berbagai faktor
seperti ukuran benda dan bahan dasar. Selama benda berputar, proses pemakanan akan
dilakukan menggunakan pahat untuk menghilangkan bagian yang tidak diinginkan dalam
bentuk serpihan. Mata pahat digerakkan menggunakan eretan sejajar dengan sumbu putar
pada benda kerja.

Dengan mekanisme tersebut, jelas bahwa mesin pembubutan bekerja untuk benda
berbentuk silinder. Untuk pembubutan ulir dibutuhkan penyetelan engkol pada kepala tetap
sesuai dengan petunjuk. Penyetelan ini akan membuat piringan pembawa menggerakkan
roda gigi yang terdapat pada spindle.

Fungsi Mesin Bubut


 Fungsi utama mesin bubut adalah untuk menghilangkan logam dari suatu pekerjaan
untuk memberikan bentuk dan ukuran yang diinginkan.
 Mesin bubut  memiliki banyak fungsi dalam berbagai bidang, diantaranya adalah
pengerjaan logam, pemintalan logam, thermal spraying, dalam industri otomotif
terutama di poros engkol, pembubutan kayu, operasi pembubutan kaca, untuk
membentuk ulir sekrup, juga digunakan untuk pemulihan suku cadang, dan banyak
lagi.
 Selain itu, mesin bubut banyak digunakan di berbagai bidang industri lainnya
seperti industri Tekstil, Pembangkit energi, Pertahanan, Medis, Plastik, Aerospace,
Otomotif, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis mesin bubut berdasarkan dimensinya


1. Mesin bubut ringan

Mesin bubut ringan adalah jenis mesin bubut yang memiliki bobot ringan
dan mudah dipindahkan sesuai dengan kebutuhan. Mesin bubut ringan biasanya
diletakan diatas meja. Mesin bubut ini hanya dapat digunakan untuk membubut
benda - benda kecil. Prinsip kerja mesin bubut ringan sama dengan mesin bubut
lainnya (mesin bubut sedang, standar dan panjang), yaitu terdiri dari meja dan
kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat rodaroda gigi transmisi penukar putaran
yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja
melalui cekam. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa
eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua
gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.
Mesin bubut ringan ini bisa diletakkan di ruangan yang tidak terlalu besar dan
cukup mudah dijangkau dengan tidak melupakan keamanannya karena ukurannya
yang lebih kecil dari ukuran mesin bubut lainnya, sehingga sangat cocok untuk
latihan dan industri rumah tangga. Mesin bubut ini dapat jumpai di beberapa
sekolah mesin yang di gunakan untuk latihan dan pembelajaran.
2. Mesin bubut sedang

Mesin ini jauh lebih besar dari mesin bubut ringan. Mesin ini juga
dilengkapi dengan konstruksi yang lebih kompleks dan detail. Serta terdapat
beberapa bagian yang mempunyai fungsi dan peralatan khusus. Kegunaan dari
mesin ini juga jauh lebih kompleks. Bahkan dapat membunuh material dengan
diameter hingga 20 cm. Dengan mesin ini juga dapat menciptakan sebuah perkakas
baik untuk keperluan rumah tangga ataupun sekolah. Selain itu juga dapat
digunakan untuk memperbaiki suatu perkakas
3. Mesin bubut standar

Jenis mesin bubut ini merupakan standar dalam pembuatan mesin bubut
pada umumnya memiliki komponen yang sama seperti pada mesin bubut ringan dan
sedang namun dilengkapi dengan keran pendingin, lampu kerja, bak penampung
beram, dan rem, namun mesin bubut standar memiliki ukuran yang besar dan lebih
berat. Mesin bubut standar ini paling banyak digunakan di home industri.

4. Mesin bubut meja panjang

Jenis mesin ini merupakan mesin bubut yang paling besar diantara mesin
bubut lainnya. Bahkan pada mesin ini dilengkapi dengan roda gigi dan tingkat
kecepatannya juga sangat maksimal. Mesin bubut ini khusus untuk digunakan di
pabrik-pabrik besar.

Bagian-bagian mesin bubut


1. Tailstock

Untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian ujung yang
berseberangan dengan chuck (pencekam) pada proses pemesinan di mesin bubut.
2. Lead screw

Adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar dengan
bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan roda
gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik. Dipasang ke pembawa (carriage)
dan digunakan sebagai ulir pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa dilepas kalau
tidak dipakai.
3. Feedrod

Terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untukmenyalurkan daya dari


kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan mekanisme apron
dalam arah melintang atau memanjang.
4. Carriage

Terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron. Konstruksinya kuat
karena harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua
cross slide untuk mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle yang atas
mengendalikan gerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk menggerakkan
pembawa sepanjang landasan.
5. Toolpost

Digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan menggunakan


pemegang pahat.
6. Headstock

Adalah tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut yang mengatur
putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.
7. Selang Pendingin (Coolant)

Berfungsi untuk menyemprotkan cairan ketika proses pembubutan terjadi.


Selain itu, bagian ini juga berfungsi untuk menstabilkan suhu dari alat potongnya
ketika dirasa memang sudah cukup melampaui panas.

Pahat High Speed Steel (HSS)


Pahat High Speed Steel (HSS) Pada tahun 1900 FW. Taylor dan Maunsel White
menemukan HSS (High Speed Steel) atau baja kecepatan tinggi. Amstead (1977)
menyempurnakan HSS dengan menambahkan tungsten 18% dan chromium 5,5% ke dalam
baja paduan. Komposisi HSS biasanya terdiri dari paduan besi dengan karbon, tungsten,
molybdenum, chromium dan vanadium bahkan kadang-kadang ada tambahan cobalt (ASM
International Vol. 16, 1997). HSS dikategorikan sebagai HSS konvensional dan HSS
spesial. HSS konvensional terdiri atas Molydenum HSS dan Tungsten HSS. Standar AISI
dari HSS jenis ini adalah M1, M2, M7, M10, T1 dan T2. Sedangkan HSS spesial antara lain
terdiri atas Cobalt Added HSS, High Vanadium HSS, High Hardness Co HSS, Cast HSS,
Powder HSS dan Coated HSS (Rochim, 1993).

Kelebihan dari mesin bubut:


 Mesin bubut CNC memiliki akurasi yang sangat tinggi.
 Memiliki tingkat produksi tinggi.
 Tidak memerlukan operator yang dengan keterampilan khusus.
 Sistem otomatisasi penuh, memungkinkan pekerjaan selesai lebih cepat.
 Multifungsi, dapat digunakan untuk pembuatan berbagai jenis produk.

Kekurangan dari mesin bubut :


 Jika mesin tidak dirawat dengan baik atau tidak menggunakan pelumasan, maka
akan merusak bagian-bagian mesin.
 Mesin juga cepat aus jika operator tidak cukup baik saat menggunakannya saat
pengerjaan.
 Menghasilkan bau yang mengganggu saat pengerjaan yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
 Mesin ini lebih mahal daripada mesin konvensional lainnya karena Anda dapat
melakukan hampir semua operasi menggunakan mesin bubut.
DAFTAR PUSTAKA

Fahrizal, Suprapto, E., Priyono, & Basri. (2022, Maret). Jurnal Pendidikan Teknik Mesin
Undiksha. Optimasi Parameter Pemesinan Untuk Minimasi Keausan Pahat Pada
Pembubutan Baja Karbon Rendah, 10(1), 10-19.

Kelen, Y. L., Idkhan, A. M., & Anwar, B. (2020, Agustus 13). Jurnal Mechanical
Engineering. PENGARUH KECEPATAN PUTAR TERHADAP NILAI
KEKASARAN HASIL PEMBUBUTAN BAJA ST 37, 1-14.

Nado, O. M., Poeng, R., & Lumintang, R. (2021, Juni). Jurnal Tekno Mesin. ANALISIS
PENGARUH KONDISI PEMOTONGAN TERHADAP PEMAKAIAN DAYA
LISTRIK PADA MESIN BUBUT BV 20, 7(1), 14-22.

Anda mungkin juga menyukai