Anda di halaman 1dari 30

3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibuat dengan
tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul
tahun 1683. Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku
menjadi produk. Proses ini meliputi perancangan produk, pemilihan material, dan tahap-tahap
proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern, mengikuti definisi
ini, manufaktur pada umumnya adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan
berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas dari mesin sebagai pendukung produktifitas.
Mesin adalah perkakas untuk menggerakkan, atau membuat sesuatu yg dijalankan dng
roda-roda dan digerakkan oleh tenaga manusia atau motor penggerak yg menggunakan bahan
bakar minyak atau tenaga alam.
2.2 Pengertian Mesin Bubut
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda
yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan
secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan
mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan
diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan
dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros
ulir.
Mesin bubut atau Lathe Mesin mempunyai fungsi untuk membentuk matrial beda yang
berbentuk bulat. Matrial yang bisa dikerjakan dengan mesin bubut bisa berupa kayu, mild
steel, Carbon steel, Alumunium, stainless steel, brass, bronze, teflon, PVC, PP atau matrial
non logam lainnya. Proses pembubutan bisasanya untuk membuat matrial berupa Shaft,
Cylinder rod, tuba, pipa, Baut, Mur, Pin atau yang lainnya yang berbentuk bulat.
Mesin bubut modern menawarkan berbagai kecepatan berputar dan teknik kerja untuk
secara manual dan otomatis memindahkan alat potong ke benda kerja. Operator dan

4
teknisi maintenance harus mengenal degan baik mesin bubut dan cara operasinya untuk
memudahkan pembuatan bagian-bagian hasil kerja mesin bubut baik berupa parts maupun
hasil fabrikasi.
Mesin bubut banyak digunakan oleh orang yang punya usaha bengkel permesinan
(machinning),bengkel alat berat,bengkel las, bengkel automotif dan usaha kerajinan. Mesin
bubut pada dasarnya dibagi dalam beberapa jenis. Cara kerja mesin bubut sangat sederhana
sekali dimana benda kerja yang akan dibentuk di cekam oleh mesin dan diputar kemudian
pisau bubut yang bisanya dibuat dari bahan yang keras sekali digunakan untuk mengurangi
diameter dari benda kerja yang berputar tersebut.
Dalam memilih mesin bubut yang perlu diperhatikan adalah jenis matrial yang akan
dibubut, diameter putaran dari benda kerja ( swing over bed ) serta panjang maksimal dari
benda kerja ( the length to be held between centers ). Contoh gambar mesin bubut :

Gambar 2.1 Mesin Bubut


Untuk memudahkan identifikasi mesin bubut dibagi kedalam beberapa type yaitu:
1. Wood Lathes : Jenis mesin bubut sederhana adalah mesin bubut kayu. Seperti namanya,
ia dirancang untuk mengubah kayu. Mesin bubut kayu adalah mesin kecil yang terdiri
dari bed, headstock, tailstock dan tool rest.
2. Engine Lathes
3. Toolroom Lathe
4. Turret Lathe
5. CNC Lathes Computer numerically controlled lathes
6. Special Purpose Lathes.

5
2.3 Prinsip Kerja Mesin Bubut
Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat dengan
satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang berputar. Pahat
bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang terlihat pada
gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk
membuat benda kerja yang berbentuk silindrik.
Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki
rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan
pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung,
putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir
tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada
benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
2.4 Jenis-jenis Mesin Bubut dan Penggolongan Pembubut
1. Instrument Lathe Engine (Mesin bubut Instrumen)
Mesin bubut jenis ini biasanya digunakan untuk membuat suatu produk (benda kerja) yang
kecil ukuran nya, tetapi dengan tingkat ke presisian yang tinggi dan jumlah banyak (mass
product).

2. Bench Engine Lathe (Mesin Bubut Meja)


Mesin bubut ini biasanya digunakan untuk membuat produk-produk yang lebih besar
dibandingkan dengan produk instrument lathe engine. Mesin bubut jenis ini dapat
ditempatkan di atas bangku/meja kerja atau pun mesin yang mempunyai kaki terbuat dari
baja profil dan pelat baja.

3. Standard Engine Lathe (Mesin Bubut Standar)


Mesin bubut jenis ini, selain dapat memproduksi benda kerja yang lebih besar, juga lebih
panjang.

4. Gap Lathe Head Engine (Mesin Bubut Celah)


Mesin bubut ini selain dapat mengerjakan benda-benda kerja yang besar, juga dengan
diameter yang relatif besa, sebab bagian alas dari mesin ini, yakni yang berdekatan dengan
kepala tetap, dapat dilepas-lepas dan akan menghasil kan celah, untuk kemudian akan di
tempati oleh benda kerja berdiameter besar tersebut.

6
5. Turret Lathe Engine (Mesin Bubut Turret)
Mesin bubut jenis ini mempunyai ekor putar tetap, dimana dapat di pasangkan 6 (enam)
alat potong, sesuai dengan yang dibutuh kan. Benda kerja dijepit pada chuck (cekam ber
rahang tiga), alat potongnya dapat di setel sedemikian rupa sesuai dengan yang di
inginkan, misalnya:
a. facing : membubut muka
b. turning : membubut rata
c. cutting : memotong
d. grooving : membuat alur
e. drilling : mengebor (melubangi)
f. reaming : menghaluskan lubang

Mesin bubut turet memiliki ciri khusus yang terutama meneyesuaikanya kepada
produksi. Karakteristik utama dari mesin bubut golongan ini adalah bahwa pahat untuk
operasi yang berurutan dapat distel dalam kesiagaan unutk penggunaan dalam urutan yang
sesuai. Meskipun diperlukan keterampilan sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat
dengan tepat, tetapi sekali sudah benar, maka hanya sikit keterampilan untuk
mengoperasikanya, dan banyak suku cadang dapat di produksi.
Perbedaan antara bubut turet dengan bubut mesin yaitu :
Perbedaan utama antara kedua mesin

adalah mesin bubut turet disesuaikan untuk

produksi banyak. Sedangkan bubut mesin digunakan untuk berbagai penugasan, ruang
perkakas, atau pekerjaan operasi tunggal .cirri utama dari bubut turet yang membuatnya
menjadi mesin produksi banyak adalah sebagai berikut :
1. Pahat dapat dikunci secara permanen dalam turet pada urutan yang sesuai dari
penggunaan.
2. Setiap stasiun dilengkapi dengan penghenti hantaran atau pelompat hantaran sehingga
masing-masing pemotongan oleh pahat adalah sama dengan pemotongan sebelumnya.
3. Pemotongan majemuk dapat diambil dari stasiun yang sama pada saat yang sama.
4. Pemotongan kombinasi dapat dibuat dengan yaitu pahat pada peluncur menyilang dapat
digunakan pada saat yang sama denagn pahat yang dituret yang memotong.
5. Kekakuan yang berlebih dalam memegang benda kerja dan pahatnya
dalam mesin untuk pemotongan kombinasi dan majemuk.

dibangun ke

7
6. Mereka mungkin dipasangkan dengan berbagai perlengkapan misalnya untuk
pembubutan tirus, pembubutan ulir dan lain-lain.
Jenis-jenis dari mesin bubut turet yaitu :
1. Mesin bubut turet horizontal
Mesin bubut jenis ini dibuat dalam dua rancangan dan dikenal sebagai ram dan sade.
Mesin bubut turret ini dapat juga diklasifikasikan sebagai mesin pencekam atau batang.

2. Mesin bubut turret otomatis


Mesin bubut jenis ini mirip dengan mesin jenis sadel standart tetapi operasinya otomatis
sepenuhnya agar seseorang operator dapat menangani dua mesin atau lebih. Mesin jenis ini
digunakan pada tugas pencekam yang berjalan lama, yang usaha untuk penyetelan dan
pemahatannya dapat diperluas kepada banyak suku cadang. Keuntungan dari mesin ini adalah
penghapusan elemen manusia dari daur waktu, kemungkinan untuk operator mengawasi untuk
beberapa mesin dalam produksi yang lebih cepat.

3. Mesin bubut yang dikendalikan oleh pita


Dalam gambar ditunjukkan sebuah bubut turret dua suhu tugas berat dengan kendali
numeris, yang dirancang khusus untuk produksi berat. Mesin ini dapat distel dengan cepat
untuk pekerjaan suku cadang kecil biasanya dengan hanya menukar pencekam rahang, pita
pengendali, dan mungkin satu atau dua pemotongan.

4. Mesin bubut turret vertical.


Mesin bubut turret vertical adalah sebuah mesin yang mirip freis pengebor vertical,
tetapi memiliki karakteristik pengaturan turet untuk pemegangan pahat. Mesin ini dilengkapi
dengan system kendali yang memungkinkan operasi otomatis tiap kepala termasuk kecepatan
arah antaran. Kecepatan produksi dari mesin ini sangant meningkat melebihi dan dioperasikan
dengan tangan karena mesin ini beroperasi secara kontiniu.

5. Computer Numerically Control Lathe Engine - CNC Machine (Pengendalian Secara


Numerik)
Sebelum mesin di operasikan, lazim nya dibuatkan suatu program (software) komputer
yang sesuai bentuk benda kerja yang akan dibuat. Program ini terdiri dari sederetan instruksiinstruksi yang di kodefikasi dalam bentuk algoritma matematis, sehingga disebut: kendali
numerik. Dengan menyesuaikan kedudukan pahat terhadap benda kerja, tebalnya penyayatan,

8
panjang yang akan dibubut, diameter yang diinginkan, dll, maka mesin jenis ini akan bekerja
secara otomatis.

6. Mesin bubut stasiun jamak vertikal, otomatis.


Mesin jenis ini dirancang untuk produksi tinggi dan biasanya dilengkapi dengan lima atau
sembilan stasiun kerja dan kedudukan kemuatan pada setasiun kecuali stasiun pemuat sebuah
operasi dilakukan yang menuju kepenyelesaian dari suku cadang. Keuntungan dari mesin ini
bahwa segala operasi dapat dilakukan secara serentak dan dalam urutan yang sesuai.

7. Mesin bubut otomatis


Mesin bubut jenis ini perkakasnya secara otmatis dihantarkan kepada benda kerja dan
mundur setelah daurnya diselesaikan, karena mesin bubut pada umumnya dari jenis ini
memerlukan adanya opertor untuk menempatkan suku cadang yang harus di mesin. Mesin
dalam golongan ini berbeda secara prinsip dalam cara menghantarkan pahat dalam benda
kerja. Mesin ini dapat juga mempunyai dua peluncur pahat samping, mesin ini juga dapat
membuat pemotongan secara serentak yang mempunyai cirri pembalikan pahat cepat, yang
membebaskan benda kerja untuk melepaskannya.

8. Mesin bubut duplikat


Mesin bubut duplikat memproduksi kembali sejumlah suku cadang dari bentuk induk
ataupun contoh dari benda kerja hanpir setiap mesin bubut standar dapat dimodifikasi untuk
pekerjaan penduplikasian atau terdapat mesin bubut duplikat otomatis khusus. Reproduksinya
dari sebuah pola baik bulat atau datar, biasanya dipasangkan di belakang mesin bubut.
Dalam gambar ditunjukkan pandangan dari sebuah mesin bubut duplikat yang
dikendalikan numeris atau otomatis. Model ini biasanya dilengkapi dengan system kendali
numeris. Ketitik yang memiliki masukan dial desimal pembacaan langsung. Unit penduplikasi
adalah sebuah system elektromekanis yang tersusun dari tiga bagian yaitu:
a. Sebuah penguat listrik
b. sebuah penguat daya mekanis
c. Sebuah jarum sayat.
Adapun jenis mesin bubut pada garis besarnya diklasifikasikan dalam empat kelompok,
yaitu:
1. Mesin bubut ringan

9
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya
kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran
kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya
merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan
gambaran mesin bubut yang besar dan berat.

2. Mesin bubut sedang (medium lathe)


Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan peralatan khusus.
Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan
lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara
produksi.
3. Mesin bubut standar (Standard Lathe)
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang dikerjakan mesin
bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada
umumnya.

4. Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe)


Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaanpekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya.
Adapun Jenis lain mesin bubut secara prinsip yaitu :
1. Mesin bubut centre lathe
Mesin bubut ini dirancang utnuk berbagai macam bentuk dan yang paling umum
digunakan, cara kerjanya benda kerja dipegang (dicekam) pada poros spindle dengan bantuan
chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya, yaitu pada pusat sumbu putarnya,
sementara ujung lainnya dapat ditumpu dengan center lain.

2. Mesin Bubut Sabuk


Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar
roda gigi yang digerakkan sabuk atau puli pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung,
putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir
tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada
benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
3. Mesin bubut vertical turning and boring milling

10
Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang dibubut dari tangan,
pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan batang-batang yang
baru dan menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu satu pekerja dapat
mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.
4. Mesin bubut facing lathe
Sebuah mesin bubut terutama digunakan untuk membubut benda kerja berbentuk piringan
yang besar. Benda-benda kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat disetting
pada sebuah pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.
5. Mesin Bubut Turret
Mesin bubut turret mempunyai ciri khusus terutama menyesuaikan terhadap produksi.
Ketrampilan pekerja dibuat pada mesin ini sehingga memungkinkan bagi operator yang
tidak berpengalaman untuk memproduksi kembali suku cadang yang identik. Kebalikannya,
pembubut mesin memerlukan operator yang sangat terampil dan mengambil waktu yang lebih
lama untuk memproduksi kembali beberapa suku cadang yang dimensinya sama.
Karakteristik utama dari mesin bubut jenis ini adalah bahwa pahat untuk operasi berurutan
dapat disetting dalam kesiagaan untuk penggunaaan dalam urutan yang sesuai. Meskipun
diperlukan keterampilan yang sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat dengan tepat
tapi satu kali sudah benar maka hanya sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya dan
banyak suku cadang dapat diproduksi sebelum pensettingan dilakukan atau diperlukan
kembali.
6. Mesin bubut Turret Jenis Sadel
Mempunyai turret yang dipasangkan langsung pada sadel yang bergerak maju mundur
dengan turret. Mesin bubut turret vertikal( mesin bubut vertikal ) adalah sebuah mesin yang
mirip Freis pengebor vertikal, tetapi memiliki karakteristik pengaturan turret untuk memegang
pahat. Terdiri atas pencekam atau meja putar dalam kedudukan horizontal, dengan turret yang
dipasangkan diatas rel penyilang sebagai tambahan, terdapat paling tidak satu kepala samping
yang dilengkapi dengan turret bujur sangkar untuk memegang pahat.
Semua pahat yang dipasangkan pada turret atau kepala samping mempunyai perangkat
penghenti masing-masing, sehingga panjang pemotongan dapat sama dalam daur mesin yang
berurutan. Pengaruhnya adalah sama seperti bubut turret yang berdiri pada ujung kepala tetap.
Dan mempunyai segala ciri yang diperlukan untuk memudahkan pemuat, pemegang dan
pemesinan dari suku cadang yang diameternya besar dan berat. Pada mesin ini hanya
dilakukan pekerjaan pencekaman.

11
2.5 Penggolongan Pembubutan
1. Pembubutan kecepatan
Pembubutan kecepatan yang paling sederhana dari segala pembubutan, terdiri dari atas
bangku, kepala tetap, ekor tetap dan peluncur yang dapat disetel untuk mendukung pahat.
Biasanya digerakkan oleh moor kecepatan variable yang dipasangkan ke dalam kepala tetap.
Pembubutan kecepatan terutama digunakan dalam pembubutan kayu, memberikan pusat pada
silinder logam sebelum dikerjakan lebih lanjut pada pembubut mesin, dan dalam pemusingan
logam.
1. Pengerjaan kayu
2. Pemusingan logam
3. Pemolesan

2. Pembubutan mesin
Yang membedakan dari pembubut kecepatan adalah mempunyai ciri tambahan untuk
mengendalikan kecepatan spindle dan untuk menyangga dan mengendalikan hantaran dari
pahat pemotong tetap.
1. Penggerak puli kerucut bertingkat
2. Penggerak roda gigi tangan
3. Penggerak kecepatan variable

3. Pembubut bangku
Nama pembubut bangku diberikan kepada pembubut kecil yang dipasangkan pada
bangku kerja. Dalam disainnya mempunyai cirri yang sama dengan pembubut kecepatan atau
pembubut mesin dan hanya berbeda dalam ukuran dan pemasangannya. Disesuaikan untuk
benda kerja kecil, dan mempunyai kapasitas putaran maksimum sebesar 25 mm pada plat
muka.

4. Pembubut ruang perkakas


Pembubut ruang perkakas dilengkapi dengan segala perlengkapan yang diperlukan
untuk pekerjaan perkakas yang teliti, merupakan pembubut kepala beroda tiga yang
digerakkan secara tersendiri dengan kecepatan spindel yang jangkaunya sangat luas.
5.

Pembubut kegunaan khusus

6.

Pembubut turet.
1. Horizontal
2. Vertical

12
3. Otomatis

2.6 Komponen Mesin Bubut


Kontrol utama mesin bubut berupa :
1. Spindle Change Switch
2. Spindle Change Lever A
3. Spindle Change Lever B

No 1,2,3 digunakan untuk merubah kecepatan putar (mrngatur kecepatan pada speed Gear
Box). Pengaturan kecepatan dilakukan dengan merubah posisi handle-handlenya.

4. Left and Right Thread Change Lever

Digunakan pada proses pembuatan ulir, yaitu untuk mengatur pembuatan ulir kanan
atau kiri.
5. Pitch and Feed Selector Lever
6. Main Switch

Saklar utama untuk menghidupkan atau mematikan mesin bubut.


7. Coolant Pump Switch

Untuk menghidupkan pompa cooling oil.


8. Spindle Forward-Stop-Reserve Lever

Berfungsi untuk merubah putaran dari feed rod.


9. Compound Rest Feed Lever

Untuk menggerakkan compound rest tanpa menggerakkan carriage.


10. Carriage Longitudinal Feed Handwheel

Engkol yang berfungsi untuk menggerakkan carriage secara manual dalam arah
longitudinal.
11. Split Nut Lever

Menggerakkan split nut yang nantinya akan memutar lead screw.


12. Saddle Lock Screw

Mengunci saddle agar tidak bergerak dan dalam keadaan stabil.


13. Longitudinal and Crosws Power Feed Lever

Menjalankan pembubutan otomatis dan dapat menggerakkan carriage dalam arah


longitudinal maupun melintang.
14. Tailstock Set Over Screw

Untuk menyetel kedudukan tailstock yang biasanya dilakukan pada pembubutan tirus.
15. Tailstock Quick Transverse Handwheel

13
Menggerakkan ujung dari tailstock biasanya dilakukan pada pembubutan tirus.
16. Tailstock Eccentric Locking Lever
17. Tailstock Quil Clamping Lever
18. Tailstock Locking Nut
No. 17,18,19 pada prinsipnya digunakan untuk mengunci kedudukan tailstock.
19. Cross Slide Handwheel
Digunakan untuk menggerakkan carriage dalam arah melintang secara manual.

2.7 Bagian-bagian Utama Mesin Bubut


1. Alas Mesin/Bed
Bed merupakan bagian dari mesin bubut yang bentuknya memanjang seperti landasan tempat
dipasang rel yang menyangga carriage dan tail stock.

2. Kepala Tetap/ Head Stock


Berfungsi untuk memegang benda kerja. Didalam head stock terdapat spindel untuk memutar
benda kerja (serta transmisi)
Pada headstock terdapat :
1. spindel untuk mengatur chuck
2. chuck untuk mencekam benda kerja
3. transmisi untuk mengatur kecepatan roda gigi
Fungsi dari head stock adalah :
1. mencekam dan memutar benda kerja
2. tempat mengubah kecepatan ( tarnsmisi gigi )
3. memegang peralatan yang sesuai dengan spindle

3. Kepala Lepas ( Tailstock )


Tailstock digunakan untuk menyangga bagian lain dari benda kerja serta digunakan untuk
menyangga peralatan. Bagian-bagian dari tailstock :
a) Spindle
b) selongsong ( slaves )
c) roda tangan ( hand wheel )
d) sekrup penyatel ( screw set )
e) clamping pice
f) Eretan

14
Bagian ini berfungsi untuk memegang atau mengendalikan arah gerak pemakanan.
Bagian bagian eretan antara lain:
1. Sadle yaitu yaitu bagian yang terpasang pada bed dan dapat digesr sepanjang rel.
2. Apron terpasang pada sadle dan terdapat alat yang dapat menjalankan cariage
secara manual maupun secara otomatis
3. Cross slide terpasang pada sadle dan bergerak melintang dari sadle
4. Tool holder/tool post, untuk memegang alat potong atau pahat
5. Compound rest terletak diatas cros slide dan ditumpu pada kepala sudut

2.8 Peralatan Mesin Bubut


1. Pahat
Contoh gambar macam-macam pahat bubut

Gambar 2.2 Pahat Mesin Bubut

15

Pahat digunakan untuk memotong atau menyayat benda kerja. Macam-macam pahat bubut
adalah :
1. pahat kikis tekuk kanan
2. pahat kikis lurus kanan
3. pahat kikis lurus kiri
4. pahat kikis samping kanan
5. pahat pucuk samping kanan
6. pahat poles pucuk
7. pahat poles pucuk
8. pahat rata bulat
9. pahat bubut samping kanan
10. pahat bubut samping kiri
11. pahat alur
12. pahat ulir pucuk
13. pahat penggal
14. pahat bubut bentuk
15. pahat bubut dalam
16. pahat sudut dalam
17. pahat kait
18. pahat kait
19. pahat ulir dalam
Adapun bahan-bahan pahat bubut yang sering digunakan ialah antara lain :
a) Alloy steel (Baja campuran yang mengandung tungsten)
b) Ceramic (tool)
c) Tool steel (baja karbon tinggi)
d) Intan (Diamond)
e) Baja kabon tinggi (HSS)

2. Pencekam / Chuck
Contoh bentuk/gambar pencekam

16

Gambar 2.3 Pencekam / Chuck

Pencekam atau chuck Berfungsi untuk mencekam benda kerja yang akan dilakukan
proses pembubutan. Pencekam dapat mencekam bentuk benda yang lain, dan tidak luirus,
bulat, silinder, pencekam ada 2 macam yaitu :
1. Cekam rahang dua
Cekam rahang dua ini, daunnya dapat menjepit benda kerja bulat dan persegi empat yang
kecil.
2. Three Jaws Chuck
Yaitu pencekam 3 rahang yang apa bila salah satu chucknya dikencangkan maka akan
kencang pula rahang yang lain.
3. Four Jaws Chuck
Yaitu pencekam 4 rahang bedanya dengan three jaws chuck adalah pada chuck ini harus
dikencangkan satu persatu ( non otomatic )
4. Chuck pencekam rata
5. Center
Contoh bentuk center

17

Gambar 2.4 Center


Center Berfungsi utnuik memegang ujung dari benda kerja yang akan dibubut
khususnya untuk benda kerja yang panjang dan silindris, agar benda kerja yang akan kita
bubut itu tidak goyang. Macam-macam center sesuai bentuk dan fungsinya diantaranya ialah:
1. Center Tetap ( Dead Center )
Senter tetap biasanya digunakan untuk menahan benda keja yang kecil dan panjang
dengan bantuan pelumas agar benda kerja bisa berputar dengan baik tanpa getaran yang
kuat.
2. Center Tak Tetap ( Live Center ) atau Senter putar
Center jenis ini dibagian kepalanya dilengkapi dengan rol sehingga bisa berputar dan
bentuk senter ini juga berbeda-beda ada yang besar, sedang dan kecil.
3. Center pipa.
Center ini biasanya digunakan untuk benda kerja yang berlobang besar dan sesuai dengan
bentuk senter tersebut.
4. Plat Pembawa ( Drive Plat )
Contoh gambar plat pembawa

18

Gambar 2.5 Plat Pembawa ( Drive Plat )

Alat ini dipasang bersama plat pembawa agar benda kerja berputar sesuai dengan sumbu
mesin
5. Penyangga ( Steady )
Contoh gambar penyangga

Gambar 2.6 penyangga


Alat ini digunakan untuk pengerjaan benda kerja yang berbentuk silinder panjang. Hal
ini dilakaukan agar benda kerja tidak melengkung ke bawah. Penyanggga berfungsi untuk
menahan benda kerja yang panjang dan berdiameter besar yang dipasang pada bed mesin
bubut dan diikat dengan beberapa buah baut pengikat penyangga.

19
Macam-macam penyangga :
1. Following Rest
Alat ini dapat bergerak bersama dengan gerakan pahat atau carriage
2. Steady Rest
Alat ini tidak seperti folowing steady penyangga ini tidak bisa dipindakan

6. Kartel
Contoh bentuk kartel

Gambar 2.7 Kartel

Berguna untuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja, agar benda kerja tidak licin
jika dipegang. Kortel dipasang pada tempat pemegang/ penjepit pahat.macam-macam kortel :
1. Diamond knurl ( kartel pesilang diagonal )
2. Straight knurl ( kartel lurus )

20
7. Kunci Chuck
Contoh bentuk kunci chuck

Gambar 2.8 Kunci Chuck


Alat ini berfungsi untuk mengencangkan dan mengendorkan chuck.

8. Lathedock
Alat ini dipasang bersama sama plat pembawa untuk membawa serta benda kerja
supaya ikut berputar seirama sumbu mesin.

9. Bromus
Alat ini berfungsi untuk mendinginkan benda kerja dan pahat pada saat proses bubut
berlangsung dan membersihkan geram yang menempel pada benda kerja.

10. Drillchuck
Drillchuck berfungsi untuk mencekam mata gurdi pada saat pembuatan lubang dengan
menggunakan mesin bubut.

11. Collet
Berbentuk tabung berkepala tirus. Ujung collet diberi sobekan memanjang agar ujung
tersebut dapat mencekam benda kerja.

12. Taper Arbor


Alat penyambung arbor di tailstock atau tempat arbor

13. Kunci Baji


Kunci baji untuk melepaskan tapersalve sama drillchuck

21
14. Kunci Drill Chuck
Kunci dril chuck untuk mengunci drill chuck

15. Kunci Pas


Kunci Pas berfungsi untuk mengencangkan dan menngendorkan baut atau mur pada
mesin bubut.

16. Palu
Palu untuk membanti kerja dari kunci baji.
17. Center Pahat
18. Kunci Toolpost
19. Mata Bor
20. Drill Center
21. Pendinginan (coolant)

Gambar 2.9 Pendinginan (coolant)

Sistem pendingin (Air Coolant) pada mesin bubut adalah system yang digunakan untuk
mendinginkan benda kerja pada saat melakukan penyayatan benda kerja agar benda kerja
tidak terjadi keausan.Pada setiap pekerjaan pemesinan akan menggunakan bahan pendingin
(coolant) yang digunakan pada saat pengerjaan benda kerja. Adapun fungsi dari cairan
pendingin ini adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi gesekan antara pahat (tool) dan benda kerja.
2. Menaikkan umur pahat.

22
3. Mengurangi suhu pahat dan benda kerja.
4. Memperbaiki penyelesaian permukaan benda kerja.
5. Membersihkan pahat dan benda kerja dari serpihan.
6. Mengurangi kemungkinan korosi pada pahat, benda kerja dan mesin bubut.

2.9 Cara Membubut dan Klasifikasik Pekerjaan Membubut


Terdapat cara-cara untuk membubut. Berikut ini merupakan dasar-dasar membubut, yaitu:
1. Pasang benda kerja pada cekam (chuck) cukup kuat, artinya tidak lepas waktu mesin di
hidupkan dan sedang melakukan penyayatan.
2. Periksa kedudukan benda kerja tersebut saat cekam diputar dengan tangan, apakah
posisinya sudah benar, artinya putaran benda kerja tidak oleng atau simetris dan periksa
apakah ada bagian yang tertabrak yang membahayakan dan merusak mesin.
3. Pasang atau setel kedudukan pahat bubut agar posisi ujung potong pahat tepat pada titik
senter dari kepala lepas. Untuk mengatur posisi tersebut dapat menggunakan ganjal plat
tipis atau dengan menggunakan tempat pahat model perahu (American tool post).
kemudian lanjutkan membubut benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
2.10 Klasifikasik Pekerjaan Membubut
1. Membubut Longitudinal
Pembubutan Longitudinal adalah pembubutan utuk pengurangan diameter benda,
gerakan pahat sejajar dengan poros benda kerja arah memanjang atau vertikal.
2. Membubut Facing
Pembubutan Facing adalah pembubutan untuk pengurangan panjang benda, gerakan
pahat yang dilakukan adalah sejajar benda kerja arah melintang.
3. Chamfer
Pembubutan tirus dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Dengan menggeser posisi kepala lepas ke arah melintang.
2. Dengan menggeser sekian derajat eretan atas.
3. Dengan memasang perkakas pembentuk.
4. Proses Pengedrillan
Pengedrillan adalah proses pembuatan lubang pada benda, dilakukan dengan
menggunakan senter drill yang dipasang pada drillchuk pada tailstock mesin bubut.
5. Pengeboran
Pengeboran adalah proses membesarkan lubang hasil pengedrillan.

23
2.11 Adapun penggolongan Jenis-jenis pekerjaan membubut yaitu sebagai berikut:
1. Membubut Lurus
Pada proses memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda kerja sedang
untuk pembubutan yang datar pahat ini pada benda kerja. Dalam pembubutan yang otomatis
pahat dapat digeserkan maju dan mundur kearah melintang . Cara pembubutan lurus ini
adalah cara kerja yang paling sederhana didalam pekerjaan membubut.

2. Membubut Tirus
Untuk membubut tirus dapat dikerjakan dengan tiga cara taitu:
1. Dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang
2. Dengan menggeser sekian derajat eretan atas (penjepit pahat)
3. Dengan memasang perkakas pembentuk

3. Membubut Eksenteris
Bila garis hati dari dua atau lebih silinder dari sebuah benda kerja sejajar maka benda
kerja ini disebut eksentris, jarak antara garis-garis hati itu disebut eksentrisitas.

4. Membubut Alur
Membuat alur digunakan pahat bubut pengalur.

5. Memotong Benda Kerja


Memotong benda kerja berbentuk batang pada mesin bubut digunakan pahat alur dan
pahat penyayat yang sangat ramping, sebuah benda kerja yang dijepit diantar senter-senter
tidak boleh putus Karena dapat melentur dan menghimpit pahat

6. Membuat Lubang
Pengerjaan membuat lubang pada mesin bubut dengan cara benda kerja yang berputar
dan driil senter yang berputar.

7. Membubut dalam
Untuk membesarkan lubang yang sudah ada kita dapat gunakan pahat dalam, caranya
tidak jauh beda dengan membubut lurus. Pahatnya juga mempunyai bentuk tersendiri

24
8. Membubut Profil
Pada umumnya membuat dengan menggunakan pahat profil tidak terdapat kesukaran,
untuk membubut pembulatan pahatnya diasah menurut bentuk profilnya, pahat profil terutama
cocok membuat profil pada produk-produk yang pendek, pada umumnya pahat bubut itu tidak
begitu tebal sehingga umur pemekaiannya pendek.

2.12 Jenis-jenis Pahat Bubut dan Cara Membuat Pahat Bubut


Contoh gambar pahat pada mesin bubut

Gambar 2.10 Jenis-jenis Pahat Bubut

25
Adapun jenis-jenis pahat bubut :
a. Pahat potong
b. Pahat alur
c. Pahat serong
d. Pahat serong 45
e. Pahat pisau kanan
f. Pahat lurus bulat
g. Pahat ulir luar
h. Pahat rata muka
i. Pahat rata bulat

Pada poros penyayatan benda kerja yang dilakukan benda mesin bubut kita perlu
banyak menggunakan pahat bubut dalam berbagai bentuk. Kita ketahui ada tiga jenis bubut
yang sering digunakan :
1. Pahat tepi rata
2. Pahat rata kasar
3. Pahat camper

Ada beberapa cara pembuatan pahat yang dapat dilakukan dengan bagian-bagian tertentu
dengan sudutnya
1. Cara pembuatan pahat tepi rata
2. Pahat rata kasar
3. Pahat champer

2.13 Langkah Kerja Membubut


Contoh gambar teknik pembubutan

26

Gambar 2.11 teknik pembubutan

27
Berikut langkah kerja dalam proses membubut dari awal sampai proses pembubutan selesai :
A. Persiapan sebelum membubut :
1. Periksa dan persiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan.
2. Pasang pahat yang akan digunakan pada tool post, posisikan tepat pada center.
3. Ukur dimensi benda kerja sebelum dibubut.
4. Pasang benda kerja pada chuck dengan bantuan kunci chuck dan disenterkan.
5. Pilih kecepatan putar spindle yang sesuai dengan benda kerja.

6. Nyalakan mesin bubut


7. Tentukan titik nol dengan menyinggungkan pahat pada benda kerja hingga benda kerja
tergores sedikit.
8. Kerjakan apa yang harus dibubut terlebih dahulu (pilih bagian yang paling mudah

dahulu).
9. Lakukan proses membubut sesuai gambar benda kerja yang direncanakan.
B. Selama proses pembubutan :
1. Ratakan ujung benda kerja.
2. Matikan mesin saat hendak mengganti kecepan atau mengganti posisi pahat.
3. Untuk awal pembubutan lakukan secara manual untuk menghemat waktu dan saat telah

mendekati dimensi yang diinginkan lakukan pembubutan secara otomatis untuk hasil
yang benda kerja halus.
C. Setelah proses pembubutan :
1. Matikan mesin bubut.
2. Lepaskan benda kerja dari chuck.
3. Bersihkan mesin dari sayatan-sayatan besi bekas proses bubutan.
4. Berikan penomoran pada hasil benda kerja dan kumpulkan ke dosen pembimbing..

5. Bereskan alat-alat yang telah digunakan pada proses membubut.

2.14

Elemen Dasar Mesin Bubut


Elemen dasar dari mesin bubut dapat diketahui atau dihitung menggunakan rumus yang

diturunkan dengan kondisi pemotongan ditentukan sebagai berikut:

28

Gambar 2.12 Elemen dasar

Benda kerja: do

Pahat Kr

Diameter mula-mula ; mm

Dm

Diameter akhir ; mm

Lt

Panjang pemesinan ; mm

Lt

L. pengawalan + benda kerja + L. pengakhiran

Sudut potong utama ; o

Yo

Sudut geram ; o

Kedalaman potong : mm

(do dm) /2

Gerak makan ; mm / r

Putaran poros utama (benda kerja) ; r / min

Mesin bubut a

C = Konstanta kecapatan memotong unsur suatu umur pahat suatu

Elemen dasar dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut :

1. Kedalaman potong (a) mm


a

dodm/2 ; mm

2. Kecepatan potong (v) m / min :

Dimana,

.d.n/1000 ; mm/min

(do+dm)/2 ; mm

f.n ; mm/min

3. Kecepatan makan :
vf

4. Waktu pemotongan :
tc

lt/vf ; min

pahat.

29
5. Kecepatan penghasilan geram :
Z

A. V

Dimana, penampang geram sebelum terpotong :


A

f.a ; mm2

Maka Z

f.a.v ; cm3/min

6. Putaran poros utama :


n

= V. 1000/.D m/min

2.15 Toleransi
Toleransi adalah ukuran atau takaran yang diizinkan pada suatu pembuatan benda kerja,
benda kerja yang dibuat tidak harus pas dengan yang ditentukan tetapi boleh dari ukuran
yang ditentukan , toleransi terbagi dua yaitu tanda ( + ) dan toleransi bawah dengan tanda ( - ).
Toleransi adalah nilai penyimpangan ( perbedaan penyimpangan ) yang diizinkan dan
sesuai fungsional , dalam pengerjaan suatu benda kerja dan toleransi yang diizinkan dalam
pembuatan benda kerja yaitu 0,1 mm. Pada umumnya toleransi terbagi tiga (3) yaitu :
1. Toleransi linier
Kekasaran permukaan dari bagian-bagian mesin dan juga bekas pengerjaannya
merupakan faktor yang sanngat penting untuk menjamin mutu bagian-bagian.
2. Toleransi sudut
3. Toleransi geometri
Oleh kerena ketidak telitian dalam pengerjaan yang tidak dapat dihindari, suatu alat
tidak dapat dibuat setepat ukuran yang diminta. Agar persyaratan dapat dipenuhi ukuran yang
sebenarnya diukur pada benda kerja boleh terletak diantara dua ukuran yang diizinkan.
Perdedaan dua batas ukuran tersubut disebut teloransi.
Pada pekerjaan dengan menggunakan mesin TNC milling digunakan toleransi geometri dan
toleransi sudut.
Sekelompok toleransi yang dianggap mempunyai ketelitian yang setaraf untuk semua
ukuran dasar, telah ditentukan 18 kwalitas yang disebut toleransi standar yaitu:
IT 01. IT 0, IT sampai dengan IT 16
IT 01 sampai dengan IT 4 diperuntukkan pekerjaan yang sangat teliti seperti alat ukur,
instrument-instrument optic.Tingkat IT 5 sampai dengan IT 11 dipakai dalam bidang
pemesinan umum untuk bagian-bagian mampu tukar , yang dapat digolongan pula dalam
pekerjaan yang sangat teliti dan pekerjaan yang biasa. Tingkat IT 12 sampai dengan IT 16
dipakai untuk pekerjaan kasar.

30
Tabel 2.1 Nilai toleransi Standart untuk kwalitas IT 5 sampai dengan IT 16.

Nilai

IT

IT

IT

IT

IT

IT

IT

IT

IT

IT

1T

10

11

12

13

14

15

7i

10i

16i

25i

40i

64i

100i

160i

250i

400i

640i

Tabel 2.2 Nilai Toleransi Standar untuk kwalitas IT 0,1 sampai dengan IT 1

Nilai dalam micron

IT 0,1

IT 0

IT 1

0,3 + 0,008 D

0,5 + 0,012 D

0,8 + 0.020 D

Untuk D dalam mm

Berikut contoh iso toleransi pada mesin bubut

31

Gambar 2.13 iso toleransi pada mesin bubut

32
2.16 Hasil pengerjaan mesin bubut
Setelah mengulas fungsi dan macam-macamnya ada beberapa contoh atau hasil dari
pengerjaan mesin bubut, yaitu :
1. Pembuatan Mur
2. Pembuatan baut
3. Pembentukan kepala baut
4. Penyenaian benda
Contoh gambar benda yang telah dibubut

Gambar 2.14 benda yang telah dibubut

Anda mungkin juga menyukai