BAB II
PEMBAHASAN
4
teknisi maintenance harus mengenal degan baik mesin bubut dan cara operasinya untuk
memudahkan pembuatan bagian-bagian hasil kerja mesin bubut baik berupa parts maupun
hasil fabrikasi.
Mesin bubut banyak digunakan oleh orang yang punya usaha bengkel permesinan
(machinning),bengkel alat berat,bengkel las, bengkel automotif dan usaha kerajinan. Mesin
bubut pada dasarnya dibagi dalam beberapa jenis. Cara kerja mesin bubut sangat sederhana
sekali dimana benda kerja yang akan dibentuk di cekam oleh mesin dan diputar kemudian
pisau bubut yang bisanya dibuat dari bahan yang keras sekali digunakan untuk mengurangi
diameter dari benda kerja yang berputar tersebut.
Dalam memilih mesin bubut yang perlu diperhatikan adalah jenis matrial yang akan
dibubut, diameter putaran dari benda kerja ( swing over bed ) serta panjang maksimal dari
benda kerja ( the length to be held between centers ). Contoh gambar mesin bubut :
5
2.3 Prinsip Kerja Mesin Bubut
Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat dengan
satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang berputar. Pahat
bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang terlihat pada
gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk
membuat benda kerja yang berbentuk silindrik.
Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki
rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan
pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung,
putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir
tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada
benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
2.4 Jenis-jenis Mesin Bubut dan Penggolongan Pembubut
1. Instrument Lathe Engine (Mesin bubut Instrumen)
Mesin bubut jenis ini biasanya digunakan untuk membuat suatu produk (benda kerja) yang
kecil ukuran nya, tetapi dengan tingkat ke presisian yang tinggi dan jumlah banyak (mass
product).
6
5. Turret Lathe Engine (Mesin Bubut Turret)
Mesin bubut jenis ini mempunyai ekor putar tetap, dimana dapat di pasangkan 6 (enam)
alat potong, sesuai dengan yang dibutuh kan. Benda kerja dijepit pada chuck (cekam ber
rahang tiga), alat potongnya dapat di setel sedemikian rupa sesuai dengan yang di
inginkan, misalnya:
a. facing : membubut muka
b. turning : membubut rata
c. cutting : memotong
d. grooving : membuat alur
e. drilling : mengebor (melubangi)
f. reaming : menghaluskan lubang
Mesin bubut turet memiliki ciri khusus yang terutama meneyesuaikanya kepada
produksi. Karakteristik utama dari mesin bubut golongan ini adalah bahwa pahat untuk
operasi yang berurutan dapat distel dalam kesiagaan unutk penggunaan dalam urutan yang
sesuai. Meskipun diperlukan keterampilan sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat
dengan tepat, tetapi sekali sudah benar, maka hanya sikit keterampilan untuk
mengoperasikanya, dan banyak suku cadang dapat di produksi.
Perbedaan antara bubut turet dengan bubut mesin yaitu :
Perbedaan utama antara kedua mesin
produksi banyak. Sedangkan bubut mesin digunakan untuk berbagai penugasan, ruang
perkakas, atau pekerjaan operasi tunggal .cirri utama dari bubut turet yang membuatnya
menjadi mesin produksi banyak adalah sebagai berikut :
1. Pahat dapat dikunci secara permanen dalam turet pada urutan yang sesuai dari
penggunaan.
2. Setiap stasiun dilengkapi dengan penghenti hantaran atau pelompat hantaran sehingga
masing-masing pemotongan oleh pahat adalah sama dengan pemotongan sebelumnya.
3. Pemotongan majemuk dapat diambil dari stasiun yang sama pada saat yang sama.
4. Pemotongan kombinasi dapat dibuat dengan yaitu pahat pada peluncur menyilang dapat
digunakan pada saat yang sama denagn pahat yang dituret yang memotong.
5. Kekakuan yang berlebih dalam memegang benda kerja dan pahatnya
dalam mesin untuk pemotongan kombinasi dan majemuk.
dibangun ke
7
6. Mereka mungkin dipasangkan dengan berbagai perlengkapan misalnya untuk
pembubutan tirus, pembubutan ulir dan lain-lain.
Jenis-jenis dari mesin bubut turet yaitu :
1. Mesin bubut turet horizontal
Mesin bubut jenis ini dibuat dalam dua rancangan dan dikenal sebagai ram dan sade.
Mesin bubut turret ini dapat juga diklasifikasikan sebagai mesin pencekam atau batang.
8
panjang yang akan dibubut, diameter yang diinginkan, dll, maka mesin jenis ini akan bekerja
secara otomatis.
9
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya
kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran
kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya
merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan
gambaran mesin bubut yang besar dan berat.
10
Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang dibubut dari tangan,
pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan batang-batang yang
baru dan menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu satu pekerja dapat
mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.
4. Mesin bubut facing lathe
Sebuah mesin bubut terutama digunakan untuk membubut benda kerja berbentuk piringan
yang besar. Benda-benda kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat disetting
pada sebuah pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.
5. Mesin Bubut Turret
Mesin bubut turret mempunyai ciri khusus terutama menyesuaikan terhadap produksi.
Ketrampilan pekerja dibuat pada mesin ini sehingga memungkinkan bagi operator yang
tidak berpengalaman untuk memproduksi kembali suku cadang yang identik. Kebalikannya,
pembubut mesin memerlukan operator yang sangat terampil dan mengambil waktu yang lebih
lama untuk memproduksi kembali beberapa suku cadang yang dimensinya sama.
Karakteristik utama dari mesin bubut jenis ini adalah bahwa pahat untuk operasi berurutan
dapat disetting dalam kesiagaan untuk penggunaaan dalam urutan yang sesuai. Meskipun
diperlukan keterampilan yang sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat dengan tepat
tapi satu kali sudah benar maka hanya sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya dan
banyak suku cadang dapat diproduksi sebelum pensettingan dilakukan atau diperlukan
kembali.
6. Mesin bubut Turret Jenis Sadel
Mempunyai turret yang dipasangkan langsung pada sadel yang bergerak maju mundur
dengan turret. Mesin bubut turret vertikal( mesin bubut vertikal ) adalah sebuah mesin yang
mirip Freis pengebor vertikal, tetapi memiliki karakteristik pengaturan turret untuk memegang
pahat. Terdiri atas pencekam atau meja putar dalam kedudukan horizontal, dengan turret yang
dipasangkan diatas rel penyilang sebagai tambahan, terdapat paling tidak satu kepala samping
yang dilengkapi dengan turret bujur sangkar untuk memegang pahat.
Semua pahat yang dipasangkan pada turret atau kepala samping mempunyai perangkat
penghenti masing-masing, sehingga panjang pemotongan dapat sama dalam daur mesin yang
berurutan. Pengaruhnya adalah sama seperti bubut turret yang berdiri pada ujung kepala tetap.
Dan mempunyai segala ciri yang diperlukan untuk memudahkan pemuat, pemegang dan
pemesinan dari suku cadang yang diameternya besar dan berat. Pada mesin ini hanya
dilakukan pekerjaan pencekaman.
11
2.5 Penggolongan Pembubutan
1. Pembubutan kecepatan
Pembubutan kecepatan yang paling sederhana dari segala pembubutan, terdiri dari atas
bangku, kepala tetap, ekor tetap dan peluncur yang dapat disetel untuk mendukung pahat.
Biasanya digerakkan oleh moor kecepatan variable yang dipasangkan ke dalam kepala tetap.
Pembubutan kecepatan terutama digunakan dalam pembubutan kayu, memberikan pusat pada
silinder logam sebelum dikerjakan lebih lanjut pada pembubut mesin, dan dalam pemusingan
logam.
1. Pengerjaan kayu
2. Pemusingan logam
3. Pemolesan
2. Pembubutan mesin
Yang membedakan dari pembubut kecepatan adalah mempunyai ciri tambahan untuk
mengendalikan kecepatan spindle dan untuk menyangga dan mengendalikan hantaran dari
pahat pemotong tetap.
1. Penggerak puli kerucut bertingkat
2. Penggerak roda gigi tangan
3. Penggerak kecepatan variable
3. Pembubut bangku
Nama pembubut bangku diberikan kepada pembubut kecil yang dipasangkan pada
bangku kerja. Dalam disainnya mempunyai cirri yang sama dengan pembubut kecepatan atau
pembubut mesin dan hanya berbeda dalam ukuran dan pemasangannya. Disesuaikan untuk
benda kerja kecil, dan mempunyai kapasitas putaran maksimum sebesar 25 mm pada plat
muka.
6.
Pembubut turet.
1. Horizontal
2. Vertical
12
3. Otomatis
No 1,2,3 digunakan untuk merubah kecepatan putar (mrngatur kecepatan pada speed Gear
Box). Pengaturan kecepatan dilakukan dengan merubah posisi handle-handlenya.
Digunakan pada proses pembuatan ulir, yaitu untuk mengatur pembuatan ulir kanan
atau kiri.
5. Pitch and Feed Selector Lever
6. Main Switch
Engkol yang berfungsi untuk menggerakkan carriage secara manual dalam arah
longitudinal.
11. Split Nut Lever
Untuk menyetel kedudukan tailstock yang biasanya dilakukan pada pembubutan tirus.
15. Tailstock Quick Transverse Handwheel
13
Menggerakkan ujung dari tailstock biasanya dilakukan pada pembubutan tirus.
16. Tailstock Eccentric Locking Lever
17. Tailstock Quil Clamping Lever
18. Tailstock Locking Nut
No. 17,18,19 pada prinsipnya digunakan untuk mengunci kedudukan tailstock.
19. Cross Slide Handwheel
Digunakan untuk menggerakkan carriage dalam arah melintang secara manual.
14
Bagian ini berfungsi untuk memegang atau mengendalikan arah gerak pemakanan.
Bagian bagian eretan antara lain:
1. Sadle yaitu yaitu bagian yang terpasang pada bed dan dapat digesr sepanjang rel.
2. Apron terpasang pada sadle dan terdapat alat yang dapat menjalankan cariage
secara manual maupun secara otomatis
3. Cross slide terpasang pada sadle dan bergerak melintang dari sadle
4. Tool holder/tool post, untuk memegang alat potong atau pahat
5. Compound rest terletak diatas cros slide dan ditumpu pada kepala sudut
15
Pahat digunakan untuk memotong atau menyayat benda kerja. Macam-macam pahat bubut
adalah :
1. pahat kikis tekuk kanan
2. pahat kikis lurus kanan
3. pahat kikis lurus kiri
4. pahat kikis samping kanan
5. pahat pucuk samping kanan
6. pahat poles pucuk
7. pahat poles pucuk
8. pahat rata bulat
9. pahat bubut samping kanan
10. pahat bubut samping kiri
11. pahat alur
12. pahat ulir pucuk
13. pahat penggal
14. pahat bubut bentuk
15. pahat bubut dalam
16. pahat sudut dalam
17. pahat kait
18. pahat kait
19. pahat ulir dalam
Adapun bahan-bahan pahat bubut yang sering digunakan ialah antara lain :
a) Alloy steel (Baja campuran yang mengandung tungsten)
b) Ceramic (tool)
c) Tool steel (baja karbon tinggi)
d) Intan (Diamond)
e) Baja kabon tinggi (HSS)
2. Pencekam / Chuck
Contoh bentuk/gambar pencekam
16
Pencekam atau chuck Berfungsi untuk mencekam benda kerja yang akan dilakukan
proses pembubutan. Pencekam dapat mencekam bentuk benda yang lain, dan tidak luirus,
bulat, silinder, pencekam ada 2 macam yaitu :
1. Cekam rahang dua
Cekam rahang dua ini, daunnya dapat menjepit benda kerja bulat dan persegi empat yang
kecil.
2. Three Jaws Chuck
Yaitu pencekam 3 rahang yang apa bila salah satu chucknya dikencangkan maka akan
kencang pula rahang yang lain.
3. Four Jaws Chuck
Yaitu pencekam 4 rahang bedanya dengan three jaws chuck adalah pada chuck ini harus
dikencangkan satu persatu ( non otomatic )
4. Chuck pencekam rata
5. Center
Contoh bentuk center
17
18
Alat ini dipasang bersama plat pembawa agar benda kerja berputar sesuai dengan sumbu
mesin
5. Penyangga ( Steady )
Contoh gambar penyangga
19
Macam-macam penyangga :
1. Following Rest
Alat ini dapat bergerak bersama dengan gerakan pahat atau carriage
2. Steady Rest
Alat ini tidak seperti folowing steady penyangga ini tidak bisa dipindakan
6. Kartel
Contoh bentuk kartel
Berguna untuk membuat alur-alur kecil pada benda kerja, agar benda kerja tidak licin
jika dipegang. Kortel dipasang pada tempat pemegang/ penjepit pahat.macam-macam kortel :
1. Diamond knurl ( kartel pesilang diagonal )
2. Straight knurl ( kartel lurus )
20
7. Kunci Chuck
Contoh bentuk kunci chuck
8. Lathedock
Alat ini dipasang bersama sama plat pembawa untuk membawa serta benda kerja
supaya ikut berputar seirama sumbu mesin.
9. Bromus
Alat ini berfungsi untuk mendinginkan benda kerja dan pahat pada saat proses bubut
berlangsung dan membersihkan geram yang menempel pada benda kerja.
10. Drillchuck
Drillchuck berfungsi untuk mencekam mata gurdi pada saat pembuatan lubang dengan
menggunakan mesin bubut.
11. Collet
Berbentuk tabung berkepala tirus. Ujung collet diberi sobekan memanjang agar ujung
tersebut dapat mencekam benda kerja.
21
14. Kunci Drill Chuck
Kunci dril chuck untuk mengunci drill chuck
16. Palu
Palu untuk membanti kerja dari kunci baji.
17. Center Pahat
18. Kunci Toolpost
19. Mata Bor
20. Drill Center
21. Pendinginan (coolant)
Sistem pendingin (Air Coolant) pada mesin bubut adalah system yang digunakan untuk
mendinginkan benda kerja pada saat melakukan penyayatan benda kerja agar benda kerja
tidak terjadi keausan.Pada setiap pekerjaan pemesinan akan menggunakan bahan pendingin
(coolant) yang digunakan pada saat pengerjaan benda kerja. Adapun fungsi dari cairan
pendingin ini adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi gesekan antara pahat (tool) dan benda kerja.
2. Menaikkan umur pahat.
22
3. Mengurangi suhu pahat dan benda kerja.
4. Memperbaiki penyelesaian permukaan benda kerja.
5. Membersihkan pahat dan benda kerja dari serpihan.
6. Mengurangi kemungkinan korosi pada pahat, benda kerja dan mesin bubut.
23
2.11 Adapun penggolongan Jenis-jenis pekerjaan membubut yaitu sebagai berikut:
1. Membubut Lurus
Pada proses memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda kerja sedang
untuk pembubutan yang datar pahat ini pada benda kerja. Dalam pembubutan yang otomatis
pahat dapat digeserkan maju dan mundur kearah melintang . Cara pembubutan lurus ini
adalah cara kerja yang paling sederhana didalam pekerjaan membubut.
2. Membubut Tirus
Untuk membubut tirus dapat dikerjakan dengan tiga cara taitu:
1. Dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang
2. Dengan menggeser sekian derajat eretan atas (penjepit pahat)
3. Dengan memasang perkakas pembentuk
3. Membubut Eksenteris
Bila garis hati dari dua atau lebih silinder dari sebuah benda kerja sejajar maka benda
kerja ini disebut eksentris, jarak antara garis-garis hati itu disebut eksentrisitas.
4. Membubut Alur
Membuat alur digunakan pahat bubut pengalur.
6. Membuat Lubang
Pengerjaan membuat lubang pada mesin bubut dengan cara benda kerja yang berputar
dan driil senter yang berputar.
7. Membubut dalam
Untuk membesarkan lubang yang sudah ada kita dapat gunakan pahat dalam, caranya
tidak jauh beda dengan membubut lurus. Pahatnya juga mempunyai bentuk tersendiri
24
8. Membubut Profil
Pada umumnya membuat dengan menggunakan pahat profil tidak terdapat kesukaran,
untuk membubut pembulatan pahatnya diasah menurut bentuk profilnya, pahat profil terutama
cocok membuat profil pada produk-produk yang pendek, pada umumnya pahat bubut itu tidak
begitu tebal sehingga umur pemekaiannya pendek.
25
Adapun jenis-jenis pahat bubut :
a. Pahat potong
b. Pahat alur
c. Pahat serong
d. Pahat serong 45
e. Pahat pisau kanan
f. Pahat lurus bulat
g. Pahat ulir luar
h. Pahat rata muka
i. Pahat rata bulat
Pada poros penyayatan benda kerja yang dilakukan benda mesin bubut kita perlu
banyak menggunakan pahat bubut dalam berbagai bentuk. Kita ketahui ada tiga jenis bubut
yang sering digunakan :
1. Pahat tepi rata
2. Pahat rata kasar
3. Pahat camper
Ada beberapa cara pembuatan pahat yang dapat dilakukan dengan bagian-bagian tertentu
dengan sudutnya
1. Cara pembuatan pahat tepi rata
2. Pahat rata kasar
3. Pahat champer
26
27
Berikut langkah kerja dalam proses membubut dari awal sampai proses pembubutan selesai :
A. Persiapan sebelum membubut :
1. Periksa dan persiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan.
2. Pasang pahat yang akan digunakan pada tool post, posisikan tepat pada center.
3. Ukur dimensi benda kerja sebelum dibubut.
4. Pasang benda kerja pada chuck dengan bantuan kunci chuck dan disenterkan.
5. Pilih kecepatan putar spindle yang sesuai dengan benda kerja.
dahulu).
9. Lakukan proses membubut sesuai gambar benda kerja yang direncanakan.
B. Selama proses pembubutan :
1. Ratakan ujung benda kerja.
2. Matikan mesin saat hendak mengganti kecepan atau mengganti posisi pahat.
3. Untuk awal pembubutan lakukan secara manual untuk menghemat waktu dan saat telah
mendekati dimensi yang diinginkan lakukan pembubutan secara otomatis untuk hasil
yang benda kerja halus.
C. Setelah proses pembubutan :
1. Matikan mesin bubut.
2. Lepaskan benda kerja dari chuck.
3. Bersihkan mesin dari sayatan-sayatan besi bekas proses bubutan.
4. Berikan penomoran pada hasil benda kerja dan kumpulkan ke dosen pembimbing..
2.14
28
Benda kerja: do
Pahat Kr
Diameter mula-mula ; mm
Dm
Diameter akhir ; mm
Lt
Panjang pemesinan ; mm
Lt
Yo
Sudut geram ; o
Kedalaman potong : mm
(do dm) /2
Gerak makan ; mm / r
Mesin bubut a
dodm/2 ; mm
Dimana,
.d.n/1000 ; mm/min
(do+dm)/2 ; mm
f.n ; mm/min
3. Kecepatan makan :
vf
4. Waktu pemotongan :
tc
lt/vf ; min
pahat.
29
5. Kecepatan penghasilan geram :
Z
A. V
f.a ; mm2
Maka Z
f.a.v ; cm3/min
= V. 1000/.D m/min
2.15 Toleransi
Toleransi adalah ukuran atau takaran yang diizinkan pada suatu pembuatan benda kerja,
benda kerja yang dibuat tidak harus pas dengan yang ditentukan tetapi boleh dari ukuran
yang ditentukan , toleransi terbagi dua yaitu tanda ( + ) dan toleransi bawah dengan tanda ( - ).
Toleransi adalah nilai penyimpangan ( perbedaan penyimpangan ) yang diizinkan dan
sesuai fungsional , dalam pengerjaan suatu benda kerja dan toleransi yang diizinkan dalam
pembuatan benda kerja yaitu 0,1 mm. Pada umumnya toleransi terbagi tiga (3) yaitu :
1. Toleransi linier
Kekasaran permukaan dari bagian-bagian mesin dan juga bekas pengerjaannya
merupakan faktor yang sanngat penting untuk menjamin mutu bagian-bagian.
2. Toleransi sudut
3. Toleransi geometri
Oleh kerena ketidak telitian dalam pengerjaan yang tidak dapat dihindari, suatu alat
tidak dapat dibuat setepat ukuran yang diminta. Agar persyaratan dapat dipenuhi ukuran yang
sebenarnya diukur pada benda kerja boleh terletak diantara dua ukuran yang diizinkan.
Perdedaan dua batas ukuran tersubut disebut teloransi.
Pada pekerjaan dengan menggunakan mesin TNC milling digunakan toleransi geometri dan
toleransi sudut.
Sekelompok toleransi yang dianggap mempunyai ketelitian yang setaraf untuk semua
ukuran dasar, telah ditentukan 18 kwalitas yang disebut toleransi standar yaitu:
IT 01. IT 0, IT sampai dengan IT 16
IT 01 sampai dengan IT 4 diperuntukkan pekerjaan yang sangat teliti seperti alat ukur,
instrument-instrument optic.Tingkat IT 5 sampai dengan IT 11 dipakai dalam bidang
pemesinan umum untuk bagian-bagian mampu tukar , yang dapat digolongan pula dalam
pekerjaan yang sangat teliti dan pekerjaan yang biasa. Tingkat IT 12 sampai dengan IT 16
dipakai untuk pekerjaan kasar.
30
Tabel 2.1 Nilai toleransi Standart untuk kwalitas IT 5 sampai dengan IT 16.
Nilai
IT
IT
IT
IT
IT
IT
IT
IT
IT
IT
1T
10
11
12
13
14
15
7i
10i
16i
25i
40i
64i
100i
160i
250i
400i
640i
Tabel 2.2 Nilai Toleransi Standar untuk kwalitas IT 0,1 sampai dengan IT 1
IT 0,1
IT 0
IT 1
0,3 + 0,008 D
0,5 + 0,012 D
0,8 + 0.020 D
Untuk D dalam mm
31
32
2.16 Hasil pengerjaan mesin bubut
Setelah mengulas fungsi dan macam-macamnya ada beberapa contoh atau hasil dari
pengerjaan mesin bubut, yaitu :
1. Pembuatan Mur
2. Pembuatan baut
3. Pembentukan kepala baut
4. Penyenaian benda
Contoh gambar benda yang telah dibubut