(MESIN BUBUT)
DISUSUN OLEH:
ALEXANDER CHALVIN AMOL
ALEZKI HENDRIKO
ALVIAN YUAN MILE ANDRE
JONATHAN SITORUS CANDRA
ANDREANSAH HARAHAP
CHOIRUL AFANSYAH
DEFI MARLINA
FACHRUL RIDWAN
HAPPY SURYO
WASONO HUSEIN
FATHUR ROZIE
MOCHAMAD IQBAL
PRAKOSO MUHAMAD REZA
TEKNIKA 4 BRAVO
I. Pengertian Mesin Bubut
Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda
kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian
dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu
putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif
dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin
bubut manual dan mesin bubut otomatis. Mesin bubut manual adalah mesin bubut
yang proses pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh manusia secara
langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin bubut yang perkakasnya
secara otomatis memotong benda kerja dan mundur setelah proses diselesaikan,
dimana semua pegerakan sudah diatur atau diprogram secara otomatis dengan
mengunakan komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya dilengkapi
dengan tool magazine sehingga sejumlah alat potong dapat diletakan dimesin
secara berurutan dengan hanya sedikit pengawasan dari operator. Mesin bubut
otomatis ini lebih dikenal dengan sebutan CNC (Computer Numerical Control)
Lathe Machine ( mesin bubut dengan sistem komputer kontrol numerik).
Mesin CNC (Computer Numerically Controlled) secara singkat
dapat diartikan suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan
menggunakan bahasa numerik (perintah gerakan dan berhenti dengan
menggunakan kode angka dan huruf) (Lilih, 2001). Misalnya jika
diberikan perintah M04, maka spindle mesin akan berputar
berlawanan terhadap arah jarum jam, sedang jika diberikan perintah
M03 maka spindel mesin akan berputar searah jarum jam.
Dengan adanya mesin CNC pekerjaan operator dapat
dikurangi dan digantikan dengan perintah yang telah dimasukkan dalam
mesin sehingga selama mesin sedang beroperasi, operator hanya
mengawasi jalannya proses pemesinan benda kerja, tentunya hal ini
mempermudah serta mempercepat pengerjaan suatu produk. Mesin CNC
memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan mesin perkakas
konvesional sejenis. Keuntungan mesin CNC antara lain: produktivitas
tinggi, ketelitian pengerjaan tinggi, waktu produksi lebih cepat, biaya
pembuatan lebih murah, kapasitas produksi lebih besar, dapat digabung
dengan mesin lain, dalam hal ini adalah mesin CAD/CAM dengan
perangkat tambahan sehingga pemakaian mesin CNC akan lebih
efektif, dan masih banyak lagi keuntungan mesin CNC yang lain.
(Wirawan S, 2003).
S al ah sat u k el em ah an d al am p en g g u n aan f
as i l i t as berteknologi tinggi seperti mesin CNC terutama pada harganya
yang relatif mahal dan membutuhkan operator mesin yang memiliki
pengetahuan yang cukup untuk dapat mengoperasikan mesin CNC.
Selain itu mesin bubut CNC juga membutuhkan perawatan yang khusus.
Penggunaan mesin CNC memiliki keunggulan yaitu ekonomis untuk
pembuatan produk massal.
Secara umum mesin bubut CNC dapat dibedakan menjadi dua jenis
yaitu mesin bubut CNC Training Unit (TU) dan Mesin bubut
Production Unit (PU). Kedua jenis mesin tersebut pada prinsip kerjanya
sama hanya dalam penerapan dan penggunaannya yang berbeda. Mesin
bubut CNC Training Unit digunakan untuk latihan pembubutan dasar,
mengerjakan pekerjaan ringan dan ukuran benda kerja yang relatif
kecil. Mesin bubut CNC Production Unit digunakan untuk membuat
produk, sehingga mesin ini dilengkapi dengan aksesoris atau
perlengkapan yang lebih kompleks dan mahal, seperti sistem cairan
pendingin otomatis, sistem chuck otomatis, konveyor pembuangan tatal
(chip) dan lain-lain. Salah satu contoh mesin bubut PU adalah mesin
bubut CNC ET 242.
Proses bubut permukaan adalah proses bubut yang identik dengan proses bubut rata,
tetapi arah gerakan pemakanan tegak lurus terhadap sumbu benda kerja. Proses
bubut tirus ) sebenarnya identik dengan proses bubut rata di atas, hanya jalannya
pahat membentuk sudut tertentu terhadap sumbu benda kerja. Demikian juga proses
bubut kontur, dilakukan dengan cara memvariasi kedalaman potong, sehingga
menghasilkan bentuk yang diinginkan. Walaupun proses bubut secara khusus
menggunakan pahat bermata potong tunggal, tetapi proses bubut bermata potong
jamak tetap termasuk proses bubut juga, karena pada dasarnya setiap pahat bekerja
sendiri-sendiri. Selain itu proses pengaturan (setting) pahatnya tetap dilakukan satu
persatu.
Parameter yang dapat diatur pada proses bubut yaitu:
1. Kecepatan putar spindel (speed)
2. Kecepatan pemakanan (feed)
3. Kedalaman potong (depth of cut)
1. Dimana :
2. Vc /Cs : Kecepatan potong (M/menit)
3. n : Kecepatan putaran mesin (RPM)
4. D : Diameter (mm)
5. 1/1000 : 1 mm = 1/1000 m