Anda di halaman 1dari 5

Marpol ( Lanjutan ).

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Annex VI Marpol 73/78 mengenai pencegahan pencemaran udara oleh gas buang kapal di
berlakukan mulai dari tgl 19-05-2005.
Tujuan dari pemberlakuannya adalah untuk membatasi pencemaran udara oleh kandungan
Nitrogen Oxides ( NOx ) dan kandungan Sulfur Oxides ( SOx ) yang apabila tidak tidak
dilakukan pembatasan2 kandungannya diudara bumi ini dapat mempengaruhi dan
mempercepat kerusakan Ozon dari atmosfir bumi kita ini.

Aturan ini diberlakukan kepada semua kapal yang disebut pada Marpol 73/78,Platform,Fix and
Floating Drill Rig dan setiap kapal yang mempunyai mesin diesel dengan besar daya efektif
130 KW atau lebih. ketentuan ini tidak diberlakukan kepada mesin diesel yang penggunaan
untuk peralatan darurat atau mesin diesel digunakan oleh kapal yang berlayar di perairan
Yurisdiksinya sendiri.

Kandungan NOx dan SOx sangat tergantung pada besaran putaran mesin dan tanggal serta
tahun pembuatan mesin. Bertambah muda tahun pembuatan mesin akan bertambah kecil
kandungan NOx dan SOx yang diSyaratkan.

Tingkat pencemaran yang disebabkan oleh gas buang mesin akan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu seperti tingkat kesempurnaan pembakaran dan kandungan dasar unsur berbahaya
yang ada didalam bahan bakar pemakaian mesin. Seperti a.l kandungan Sulfur dalam bahan
bakar untuk penggunaan kapal dibatasi sesuai dari tahun penggunaannya.
Sebagai contoh :
1.Kandungan sebesar sd 4,5% mm untuk bbm yg digunakan sd sebelum 1Januari 2012.
2.Kandungan sebesar sd 3,5% mm untuk bbm pemakaian sesudah tgl 1 Januari 2012.
3.Kandungan sebesar sd 0,50%mm untuk bbm pemakaian setelah tgl 1 Januari 2020.
Untuk daerah pelayaran Restricted Area atau Area Terbatas seperti yg disebut ketentuan,
besaran kandungannya adalah sbb:
1.Kandungan sebesar sd 1,50%mm untuk bbm yg digunakan sebelum 1 Juli 2010
2.Kandungan sebesar sd 1,00%mm untuk bbm yg digunakan setelah 1 Juli 2010
3.Kandungan sebesar sd 0,10%mm untuk bbm yg digunakan setelah 1 Januari 2015.

Bunker Delivery Note merupakan dokumen yang sangat penting yang harus diterima oleh pihak
kapal dalam setiap melakukan Bunker bbm kapal karena didalam Note tersebut dicantumkan
data2 spesifik bahan bakar yang disupply beserta kadar belerang dalam persentase mm
beserta pernyataan pemasok Bunker bbm bahwa bbm yang dipasok digaransi dan sesuai
dengan aturan 14 Annex VI Marpol 73/78.
Selain dari keperluan penjaminan kadar kandungan Sulfur, data dalam Bunker Delivery Note
juga digunakan untuk acuan pembersihan bbm sebelum digunakan dan berisi data panduan
pada saat penggunaan sehingga kesempurnaan pembakaran dapat dicapai dalam rangka
pemenuhan besaran emisi kadar NOx dan SOX terpenuhi pada saat peng operasian
kapalnya. Oleh karena itu Bunker Delivery Note dan Oil Sampling yang diterimakan saat
Bunker disimpan dalam jangka waktu yg sudah ditetapkan dalam aturan.(3xbunker dari terahir).

Incinerator dikapal dilarang membakar sisa2 muatan yang besal dari Annex I, II dan III,sampah
yang mengandung bahan metal berat,produk minyak yang mengandung
halogen,sewage,sludge
dan residu dari sistem pembersihan gas buang,kecuali Incinerator tersebut sudah dilengkapi
sertipikat Approval IMO penggunaan untuk bahan2 itu.
Setiap menjalankan Incinerator untuk membakar bahan yang diijinkan tidak boleh dilakukan di
Pelabuhan atau didaerah lain yang dilindungi.

IAPP Certificate sebuah kapal diterbitkan setelah kapal menjalani pemeriksaan awal ( Inisial )
oleh Flag State atau RO setelah kapal memenuhi Marpol 73/78 Annex VI. Terhadap kapal dari
negara yang belum meratifikasi Annex VI harus melengkapi diri dengan Certificate Of
Complience Of Annex VI oleh negara Flag Statenya .Sebuah kapal dalam mempertahankan
nilai dari Sertipikat IAPPnya akan dilakukan pemeriksaan/survey secara berkala seperti yang
diatur pada persyaratan dokumen/sertipikat kapal.

Kapal tangki minyak yang mengangkut muatan sejumlah 2000 Tons atau lebih diwajibkan mem
punyai Civil Liability Certificate ( CLC ) berdasarkan International Convention On Civil Liability
For Oil Pollution Damage 1969 Amd. CLC diterbitkan oleh Flag State .
Kapal yang tidak dilengkapi dengan CLC atau yang sudah berahir masa berlakunya atau yang
tidak sesuai dengan jumlah muatan yang diangkut, tidak diijinkan untuk berlayar.
CLC adalah sebagai pertanggung jawaban perdata apabila kapal melakukan pencemaran .
Pemilik/Operator kapal bebas dari tanggung jawab ganti rugi apabila pencemaran oleh
kapalnya
disebabkan akibat perang,akibat sabotase ataupun karena kelalaian negara pantai ( Coastal
State ) yang tidak melakukan perawatan sarana bantu navigasi yang berada dilaut
Yurisdiksinya
dengan baik.
Untuk semua kapal yang ukuran isi kotor lebih besar dari 1000 GT disyaratkan mempunyai
Dana Jaminan Ganti Rugi yang dikenal dengan Financial Security berupa Bank Guarantee atau
Institusi Keuangan untuk meng Cover tanggung jawab pemilik/operator kapal atas kerusakan
lingkungan laut sejumlah batas tanggung jawab sebagaimana diatur dalam regim tanggung
jawab Nasional maupun Internasional ( An Amount equal to the limits of Liability under the
applicable National or International regime ) berdasarkan International Convention On Civil
Liability For Bunker Oil Pollution Damage 2001,namun dalam semua hal besaran
pertanggungan itu tidak melebihi besaran nilai yang sudah dikalkulasi menurut Convention On
Limitation Of Liability For Maritime Claims 1976 as Amanded.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

Tugas perorangan.
—----------------------

1.Annex VI Marpol 73/78 adalah perihal pengaturan gas buang sebuah kapal agar tidak di
kategorikan melakukan pencemaran lingkungan.
a. Sebutkan unsur2 apa yang dikategorikan dapat mencemari udara oleh gas buang kapal
Jawab : kandungan Nitrogen Oxides ( NOx ) dan kandungan Sulfur Oxides ( SOx )
b. Sebutkan kepada siapa saja ketentuan ini diberlakukan.
Jawab : Aturan ini diberlakukan kepada semua kapal yang disebut pada Marpol
73/78,Platform,Fix and Floating Drill Rig dan setiap kapal yang mempunyai mesin diesel
dengan besar daya efektif 130 KW atau lebih

2.Untuk menghindari pencemaran udara oleh gas buang kapal dari sejak pengisian/bunker
bbm untuk konsumsi mesin jumlah kadar kandungan unsur berbahaya itu sudah diatur
dari jumlah kandungan dan waktu yang diijinkan untuk bunker bbm kapal.
Sebutkan unsur apa,jumlah kandungan yang diijinkan dan waktu yang dibolehkan khususnya
untuk kapal yang beroperasi diluar daerah pelayaran khusus ataupun Restricted Area.
Jawab : Sebagai contoh :
1.Kandungan sebesar sd 4,5% mm untuk bbm yg digunakan sd sebelum 1Januari 2012.
2.Kandungan sebesar sd 3,5% mm untuk bbm pemakaian sesudah tgl 1 Januari 2012.
3.Kandungan sebesar sd 0,50%mm untuk bbm pemakaian setelah tgl 1 Januari 2020.
Untuk daerah pelayaran Restricted Area atau Area Terbatas seperti yg disebut ketentuan,
besaran kandungannya adalah sbb:
1.Kandungan sebesar sd 1,50%mm untuk bbm yg digunakan sebelum 1 Juli 2010
2.Kandungan sebesar sd 1,00%mm untuk bbm yg digunakan setelah 1 Juli 2010
3.Kandungan sebesar sd 0,10%mm untuk bbm yg digunakan setelah 1 Januari 2015.

3 a.Jelaskan apa yang dimaksud dengan Bunker Delivery Note


Jelaskan kenapa dokumen itu sangat penting dan sebutkan siapa yang menerbitkan
dokumen tersebut.
Jawab : Bunker Delivery Note merupakan dokumen yang sangat penting yang harus
diterima oleh pihak kapal dalam setiap melakukan Bunker bbm kapal karena didalam Note
tersebut dicantumkan data2 spesifik bahan bakar yang disupply beserta kadar belerang dalam
persentase mm beserta pernyataan pemasok Bunker bbm bahwa bbm yang dipasok digaransi
dan sesuai dengan aturan 14 Annex VI Marpol 73/78. Bunker Delivery Note juga digunakan
untuk acuan pembersihan bbm sebelum digunakan dan berisi data panduan pada saat
penggunaan sehingga kesempurnaan pembakaran dapat dicapai dalam rangka pemenuhan
besaran emisi kadar NOx dan SOX, diterbitkan oleh perusahaan bunker tersebut.
b.Seorang Marine Inspector atau Surveyor yang baik harus melihat keberadaan dokumen itu
diatas kapal. Sebutkan berapa lama dokumen itu sesuai dengan Marpol 73/78 harus
berada diatas kapal untuk siap diperiksa oleh yang berkepentingan dalam keselamatan kapal.
Jawab : Oleh karena itu Bunker Delivery Note dan Oil Sampling yang diterimakan saat Bunker
disimpan dalam jangka waktu yg sudah ditetapkan dalam aturan.(3xbunker dari terahir).
4.Incinerator adalah suatu tungku pembakar yang ada dikapal.
a. Sebutkan barang/material apa yg tidak boleh dibakar Incinerator.
Jawab : Incinerator dikapal dilarang membakar sisa2 muatan yang besal dari Annex I, II dan
III,sampah yang mengandung bahan metal berat,produk minyak yang mengandung
halogen,sewage,sludge dan residu dari sistem pembersihan gas buang
c. Incinerator type apa yang boleh diijinkan untuk bahan2 yang dilarang tadi,
Jawab : kecuali Incinerator tersebut sudah dilengkapi sertipikat Approval IMO penggunaan
untuk bahan2 itu.
d. Sebutkan daerah2 terlarang untuk mengoperasikan Incinerator Kapal.
Jawab : tidak boleh dilakukan di Pelabuhan atau didaerah lain yang dilindungi.

5 a.Compliance Certificate yang dimiliki oleh Kapal ,misalnya yang terkait kepada Marpol dapat
diartikan dalam beberapa hal. Sebutkan status sebuah kapal yang memiliki sertipikat tsb.
Jawab : kapal dari negara yang sudah meratifikasi Annex VI
b.Sebutkan kapal apa yang disyaratkan harus memiliki CLC dan jelaskan apa tujuan
kepemilikan dokumen/sertipikat itu terhadap sebuah kapal.
Jawab : Kapal tangki minyak yang mengangkut muatan sejumlah 2000 Tons atau lebih
diwajibkan mempunyai Civil Liability Certificate ( CLC ) berdasarkan International Convention
On Civil Liability For Oil Pollution Damage 1969 Amd. CLC adalah sebagai pertanggung
jawaban perdata apabila kapal melakukan pencemaran
c. Sebutkan kapan tanggung jawab pemilik/operator kapal terhadap kewajiban CLC batal.
Jawab : Pemilik/Operator kapal bebas dari tanggung jawab ganti rugi apabila
pencemaran oleh kapalnya disebabkan akibat perang,akibat sabotase ataupun karena kelalaian
negara pantai ( Coastal State ) yang tidak melakukan perawatan sarana bantu navigasi yang
berada dilaut Yurisdiksinya dengan baik.
d.Sebutkan nama Conventie yg mengatur tanggung jawab pemilik/operator kapal apabila
terjadi pencemaran pada saat kapal melakukan bunker,kapal apa saja dan ukuran berapa
yang diwajibkan mempunyai pertanggungan itu.
Jawab : Untuk semua kapal yang ukuran isi kotor lebih besar dari 1000 GT disyaratkan
mempunyai Dana Jaminan Ganti Rugi yang dikenal dengan Financial Security berupa Bank
Guarantee atau Institusi Keuangan untuk meng Cover tanggung jawab pemilik/operator kapal
atas kerusakan lingkungan laut sejumlah batas tanggung jawab sebagaimana diatur dalam
regim tanggung jawab Nasional maupun Internasional ( An Amount equal to the limits of Liability
under the applicable National or International regime )
e, Sebutkan besaran pertanggungan maksimun apabila terjadi pencemaran akibat bunker.
Jawab : Limitation of Liability for Maritime Claims (LLMC). LLMC memiliki limit sesuai
detail berikut.
1. Kapal dengan gross tonnage di bawah 2,000 GT berkewajiban mengganti kerugian
maksimum sebesar 1,51 juta SDR.
2. Kapal dengan gross tonnage dari 2,001 GT hingga 30,000 GT berkewajiban mengganti
kerugian sebesar 1,51 juta SDR ditambah dengan 604 SDR/tambahan tonnage.
3. Kapal dengan gross tonnage dari 30,001 GT hingga 70,000 GT berkewajiban mengganti
kerugian sebesar 1,51 juta SDR ditambah dengan 453 SDR/tambahan tonnage.
4. Kapal dengan gross tonnage lebih dari 70,000 GT berkewajiban mengganti kerugian
sebesar 1,51 juta SDR ditambah dengan 302 SDR/tambahan tonnage.

--------------------------------------Selamat membaca dan mengerjakan tugas,--------------------------

Anda mungkin juga menyukai