Anda di halaman 1dari 20

MARPOL ANNEX I

PENCEMARAN OLEH
MINYAK

Keselamatan Pelayaran
NAMA KELOMPOK
01 02 03
Andi Reni Hidayah. C Mohammad Fajar Dimas Adjie Saputra
187052335 Shiddiq 187052331
187052202

04 05
Icho Fernandes. R Nurjannah
187052320 187052327
MARPOL ANNEX
I : Pencemaran Oleh
Minyak

01
Keselamatan Pelayaran
(MARPOL Annex I)
MARPOL ANNEX I : Pencemaran Oleh Minyak
Pencegahan oil spil atau tumpahan minyak dari kapal dan untuk menjaga laut lebih
aman dari polusi minyak adalah tanggung jawab awak kapal. Minyak dari kapal dapat
masuk ke laut karena tumpahan dan kebocoran yang tidak disengaja atau oleh kelalaian
operasional kru kapal.

Ketika minyak masuk ke dalam air, ia menyebar dengan cepat kepermukaan air, dan
intensitas polusi tergantung pada density dan komposisi relatif dari minyak tersebut.
Hasilnya bisa menjadi bencana karena campuran minyak di atas air memiliki dampak
signifikan pada hewan laut dan manusia. Tumpahan minyak tidak hanya mempengaruhi
lingkungan laut saat ini tetapi juga berdampak pada spesies laut dan substrat organik
pesisir
MARPOL Annex 1, yang mulai berlaku pada 2 Oktober 1983,
adalah untuk melindungi lingkungan laut melalui
pencegahan polusi minyak secara menyeluruhdan elemen-
elemen perusak lainnya dan untuk mengurangi
kemungkinan pembuangan yang tidak disengaja dari
elemen-elemen tersebut.

—MARPOL Annex I
Definisi Oil Spill At Sea
Istilah “Minyak” dapat didefinisikan sebagai minyak berat yang mengandung minyak
dalam bentuk minyak mentah, minyak bahan bakar berat, lumpur/sludge, sampah
minyak dan produk olahan seperti MGO (selain dari petrokimia yang diatur pada
ketentuan lampiran 2). konvensi ini), dll

MARPOL Annex 1 mencakup semua cairan yang mengandung minyak dan dapat
dibuang ke laut. Bahkan air buangan yang diolah OWS juga merupakan bagian dari
lampiran ini. Berdasarkan MARPOL Annex 1, peralatan berikut ini harus dalam kondisi
baik, dikalibrasi secara memadai, dipelihara dan berfungsi penuh dengan suku cadang
yang sesuai dan siap di kapal setiap saat
● Semua Kapal :
1. Peralatan Penyaringan Oli (Oil Filtering Equipment)
2. Pengaturan Alarm 15 PPM (15 PPM Alarm Arrangements)
3. Standard Discharge Connection
● Khusus Kapal Tanker :
1. Oil/water interface detector
2. Crude oil washing system, if fitted
3. Oil discharge monitoring and control
4. Cargo and ballast pumping, piping, and discharge arrangements
5. Engine room/ bilge holding tank to slop tank pumping and piping arrangements
● Area Khusus MARPOL Annex 1 :
1. Laut mediterania
2. Laut baltik
3. Laut hitam
4. Laut merah
5. Daerah (Teluk)
6. Teluk Aden
7. Laut Antartika
8. Perairan Eropa Barat Laut
9. Oman wilayah Arab
10.Perairan Afrika Selatan
Pengendalian Pembuangan
Minyak dibawah MARPOL
Annex I Regulation 4

02
Keselamatan Pelayaran
(MARPOL Annex I)
Dalam peraturan ini, setiap pembuangan minyak atau campuran minyak yang dihasilkan dari ruang
mesin kapal atau ruang muatan kapal tanker dilarang, kecuali ketika mereka memenuhi kriteria yang
dinyatakan berikut –
Semua kapal berkapasitas 400GT (selain tanker minyak) dan berlayar di atas area khusus,
pembuangan dari ruang mesin, diizinkan jika :
1. Kapal sedang dalam bernavigasi.
2. Hanya campuran minyak-air olahan yang diproses melalui peralatan penyaringan miinyak yang
disetujui dan memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam peraturan 14 yang
digunakan untuk membuang campuran limbah yang diolah.
3. PPM minyak dalam limbah yang diolah tanpa pengenceran tidak boleh melebihi 15 ppm
4. Minyak yang tercampur diolah dalam peralatan filter oli hanya diambil dari ruang mesin dan
bukan dihasilkan dari ruang muatan.
5. Campuran berminyak tidak dicampur dengan tangki bahan bakar atau residu minyak tangki
muatan.
6. Kapal lebih dari 12 mil laut dari tepi pantai.
Pembuangan Area Khusus
Untuk kapal berkapasitas 400 GT ke atas ini (Selain kapal tanker minyak), segala pembuangan
minyak atau campuran minyak di laut dilarang, kecuali jika semua persyaratan berikut dipenuhi:
1. Kapal sedang berlayar/bermavigasi.
2. Hanya campuran minyak-air olahan yang diproses melalui peralatan penyaringan miinyak yang disetujui
dan memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam peraturan 14 yang digunakan untuk
membuang campuran limbah yang diolah.
3. PPM minyak dalam limbah yang diolah tanpa pengenceran tidak boleh melebihi 15 ppm.
4. Diarea khusus Antartika, setiap pembuangan minyak ke laut. Limbah minyak atau campuran berminyak
dari kapal harus dilarang.
Pembuangan Area Khusus
Pembuangan dari Area Kargo dari kapal tanker Minyak (yang mencakup tangki kargo, ruang pompa,
ruang mesin, got yang dicampur dengan residu minyak kargo, dll.) :
● Kapal tanker tidak di dalam Area Khusus;
● Kapal tanker harus lebih dari 50 mil laut dari pantai terdekat;
● Kapal tanker bergerak dalam bernavigasi;
● Kecepatan pembuangan konten minyak secara instan tidak melebihi 30 liter per mil laut
● Jumlah total minyak yang dibuang ke laut tidak melebihi tanker yang ada (diserahkan pada atau
sebelum 31 Desember 1979) 1/15000 dari jumlah total kargo tertentu yang residu membentuk
bagian, dan untuk tanker baru (diserhkan setelah 31 Desember 1979) 1/30000 dari jumlah total
muatan spesifik yang residu membentuk bagian;
● Tanker memiliki sistem pemantauan dan kontrol pembuangan oli operasional dan pengaturan
tangki air kotor
Survey Di Bawah MARPOL Annex I
Setiap kapal dengan 400GT ke atas dan semua kapal tanker 150GT ke atas harus dilakukan
survei berikut:

1. Survei Awal: Survei ini dilakukan sebelum kapal siap digunakan. Dalam survei ini, semua
peralatan, mesin, sistem, perlengkapan, dll. Diperiksa yang dicakup dalam Lampiran 1.

2. Survei Tahunan: Survei tahunan dilakukan setiap tahun dengan mengambil buffer 3 bulan
sebelum dan sesudah tanggal ulang tahun sertifikat IOPP dikeluarkan.

3. Survei Tingkat Menengah: Survei tingkat menengah berlangsung dalam buffer 3 bulan
sebelum atau setelah tanggal ulang tahun kedua atau dalam 3 bulan sebelum atau setelah
tanggal ulang tahun ketiga Sertifikat menggantikan salah satu survei tahunan.
Survey Di Bawah MARPOL Annex I
4. Survei Pembaruan: Survei Pembaruan dilakukan pada atau sebelum 5 tahun dari tanggal
kedaluwarsa sertifikat dan dalam survei ini dilakukan pemeriksaan terperinci terhadap semua
peralatan, material, mesin, pemasangan, dll. Yang termasuk dalam Lampiran 1 telah dilakukan.

5. Survei Tambahan: Jika ada perbaikan dan pembaruan signifikan yang dilakukan pada salah satu
mesin, sistem, perlengkapan yang termasuk dalam MARPOL Annex 1, survei tambahan dilakukan
yang dapat bersifat umum atau parsial, tergantung pada kondisi.

6. Skema Penilaian Kondisi: CAS dilakukan untuk mengkonfirmasi bahwa tanker minyak kekuatan
struktural dengan lambung tunggal dapat diterima berdasarkan survei berkala seperti yang
ditunjukkan dalam Pernyataan Kepatuhan. Survei CAS Pertama biasanya dilakukan bersamaan
dengan survei antara atau pembaruan pertama setelah 5 April 2005 atau setelah kapal berumur 15
tahun, mana yang terjadi kemudian
Sertifikat, rencana, dan
dokumen dibawah
MARPOL Annex I

03
Keselamatan Pelayaran
(MARPOL Annex I)
Sertifikat Pencengah Polusi Minyak Internasional (IOPP)
Sertifikat Pencegahan Pencemaran Minyak Internasional dikeluarkan untuk survei awal atau
pembaruan yang menyatakan bahwa peralatan, sistem, perlengkapan, peralatan kapal, dll. Yang
berada di bawah MARPOL Annex 1 sesuai dengan peraturan tersebut. Validitas sertifikat ini tidak
boleh lebih dari 5 tahun. Administrasi dapat memutuskan untuk mengeluarkan sertifikat untuk jangka
waktu kurang dari 5 tahun, tergantung pada beberapa kondisi.

Jika sertifikat berada di ambang kedaluwarsa, dan kapal masih masih berlayar, administrasi dapat
memperpanjang validitas sertifikat sehingga kapal dapat menyelesaikan perjalanan dan datang ke
pelabuhan di mana survei dapat dilakukan untuk memperbarui sertifikat, bagaimanapun, periode
perpanjangan tidak boleh lebih dari 3 bulan.
● Validasi Sertifikat dapat kadaluwarsa dalam kondisi berikut :
1. Survei yang relevan tidak dilakukan dalam jangka waktu tertentu sebagaimana tercantum
dalam Lampiran.
2. Jika pengesahan tidak dilakukan sesuai persyaratan Lampiran ini
3. Jika ada perubahan bendera untuk kapal ke negara bendera lain.

● Oil Record Book (ORB)


Oil Record Book adalah dokumen penting yang perlu dibawa di atas kapal di bawah MARPOL
Annex 1 pada kapal dengan 400 tonase kotor ke atas, selain kapal tanker minyak, dan kapal tanker
minyak 150GT ke atas.
ORB bagian 1 disediakan di semua kapal, selain kapal tanker minyak, 400GT dan kapal tanker
minyak 150GT dan di atasnya harus dilengkapi dengan Oil Record Book Bagian 1 dan Bagian II
(untuk operasi kargo /ballast).
ORB berisi informasi yang diperlukan sebagai berikut:
● Nama dan Nomor IMO kapal
● Tonase Kotor kapal
● Detail Pemilik
● Nomor Resmi
● Periode penggunaan
● Oil Discharge monitoring system
Suatu system yang mengontrol kadar minyak dalam air yang akan dibuang ke laut. System monitoring
harus berfungsi dengan baik dalam berbagai kondisi lingkungan untuk memonitor dan mongontrol
segala macam pembuangan minyak ke laut karena pembuangan dari air ballast kotor dan segala
macam minyak bercampur air dari cargo tank ke laut yang tidak terkontrol oleh system monitoring
adalah suatu bentuk pelanggaran.
Sistem monitoring ini terdiri dari:
1. Meteran minyak untuk mengukur kadar minyak dalam air
2. Indikator kecepatan kapal untuk mengetahui kecepatan kapal (dalam knots)
3. Indikator posisi kapal untuk mengetahui posisi kapal
4. Discharge control untuk mengatur pembuangan minyak
5. Data recorder untuk mencatat data-data pada waktu discharge
6. Data display untuk menunjukkan data-data ketika discharge sedang berlangsung

● SOPEP - Rencana darurat pencemaran minyak kapal

SOPEP adalah rencana pencegahan penting yang harus tersedia disemua kapal 400GT atau lebih dan
di semua kapal tanker minyak 150GT atau lebih.

Selain SOPEP, semua kapal tanker minyak dengan bobot mati 5.000 ton atau lebih harus memiliki
akses cepat ke pantai yang telah ditetapkan dg damage stability terkomputerisasi dan program
perhitungan kekuatan struktural residual.
Referensi
Corps Alumni Bumiseram Makassar. 2019. MARPOL Annex I: Cara Mencegah Polusi
Minyak di Laut. Diakses pada 5 Juni 2021, dari https://cabmakassar.org/marpol-annex-1-
cara-mencegah-polusi-minyak-di-laut/

Maritime World. 2020. MARPOL (Marine Polution) Regulasi Annex I - IV. Diakses pada 5
Juni 2021, dari https://www.maritimeworld.web.id/2011/01/regulasi-tentang-pencegahan-
pencemaran.html
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai