Anda di halaman 1dari 12

* PENCEGAHAN POLUSI

BASIC SAFETY TRAINING

09 SEPTEMBER 2020
MARINE POLLUTION
* 71 % dari dunia adalah laut
* 2/3 dari Luas Indonesia adalah Laut
* Luasnya Perairan laut dunia, sehingga laut mempunyai fungsi
yang sangat strategis, sehingga diperlukan perlindungan
terhadap lingkungan Laut.
* IMO (International Maritime Organization) membuat MARPOL
(Marine Pollution) 73/78 sebagai Peraturan Internasional
* TUJUAN MARPOL 73/78 :
* 1. Menjaga Terkontaminasinya lingkungan laut dari bahan yang
merugikan yang berasal dari kapal.
* 2. Melokalisir buangan bahan-bahan yang merugikan baik sengaja
atau tidak sehingga tidak meluas ke yang lebih besar.
* 3. Membuat aturan dan prosedur dalam pelaksanaan pencegahan
pencemara.
MARINE POLLUTION 73/78
* MARPOL di deklarasi pada 17 February 1973 dan direvisi pada
tahun 1978
* MARPOL terdiri dari 20 Artikel, 2 Protokol & 6 Annex
* ANNEX I : Peraturan tentang pencegahan pencemaran dari kapal
oleh MINYAK.
* ANNEX II : Peraturan tentang pencegahan pencemaran dari kapal
oleh bahan cair beracun dalam betuk CURAH.
* ANNEX III : Peraturan tentang pencegahan pencemaran dari kapal
oleh barang berbahaya dalam betuk KOTAK.
* ANNEX IV : Peraturan pencegahan pencemaran oleh KOTORAN.
* ANNEX V : Peraturan pencegahan pencemaran oleh SAMPAH.
* ANNEX VI : Peraturan pencegahan pencemaran UDARA dari Kapal.
*ANNEX I
Peraturan pembuangan minyak dari kapal untuk minyak yang
bercampur air dari kamar mesin, untuk kapal yang berukuran 400
GT atau lebih adalah :
# Kapal Harus dalam Pelayaran
# Maksimum Kadar minyak yang dapat di buang adalah 15 PPM.
Pembuangan Garus Mengikuti Bilger Seperator dan Filter.
#Harus Mempunyai Alarm stop device.

Peraturan pembuangan minyak yang berasal dari muatan kapal


tanker ukuran 150 GT atau lebih adalah :
#Kapal Harus dalam pelayaran
#Pembuangan di lakukan 50 mil dari pantai terdekat.
#Kcepatan Pembuangan 60 Mil /Jam.
#Jumlah yang dibuang 1/30000 x Jumlah kargo sebelumnya.
* Peralatan Yang diperlukan untuk Pembuangan Minyak
Untuk KAPAL Selain kapal Tanker:
1. Oil Water Separator (OWS) dan dapat bekerja sampai pada
kadar 15 PPM.
2. Oil Discharge Monitoring & System Control.
3. Automatic Stop & Alarm Pada OWS.
4. Standar Sambungan buangan.
5. Oil Record Book.
Untk KAPAL TANKER :
1. Crude Oil Washing & Equipment Manual.
2. Oil Record Cargo Book.
3. Segregated Ballast tank.
4. Dedicated Clean Ballast Tank.
5. Oil Discharge Monitoring.
ANNEX II
* Bahan beracun dalam bentuk CURAH dikategorikan menjadi 4
Kategori A,B,C, D sesuai tingkat bahaya yang dimiliki:
* 1. Kategori A : Bahan Cair dengan tingkat bahaya paling tinggi dari
kegiatan pembersihan tanki yang akan menimbulkan bahaya yang
besar (MAJOR HAZARD) sehingga memerlukan peggunaan alat
penanggulangan pencemaran yang lebih kuat. (Contoh Cairan :
Aceton, Acrolein, Cresols, Carbonsulphine,Phosporus )
* 2. Kategori B : Bahan Cair dengan tingkat bahaya tinggi dari kegiatan
pembersihan tanki yang akan menimbulkan bahaya (HAZARD)
sehingga memerlukan peggunaan alat anti polusi khusus. (Contoh
Cairan: Allyl Alcohol, Benziene chloride,Chlorofom)
* 3 Kategori C :Bahan Cair dengan tingkat bahaya rendah (MINOR
HAZARD) namun tetap membutuhkan penanggulangan khusus.
Contoh Cairan : Acetic Aceid, silicon tetrachloride, iso amyl, acetat)
* 4. Kategori D :Bahan Cair dengan tingkat bahaya paling rendah
(recognized Hazard) tapi tetap harus selalu diperhatikan. Contoh
Cairan : Acetone, benzyl alcohol, calcium hydroxide)
ANNEX III
* Annex III berlaku untuk semua kapal yang mana sedag
mengangkut bahan-bahan berbahaya dalam kemasan, dan mulai
berlaku resmi 1 July 1992.
* HARMFUL Substances (bahan-bahan berbahaya) yag di
identifikasikan sebagai POLLUTANT (Peyebab PoLUSI) di laut
dalam IMDG CODE (internationall Maritime Dangerous Good).
* PACKAGED From adalah semua bentuk kemasan selain yang
termasuk bagian dari bagian kapal sebagaimana termasik dalam
IMDG Code.
* Kemasan yang digunakan haruslah sesuai dengan aturan yang ada
dan harus diberikan tanda dan label yang tegas dengan nama
teknis yang tepat.
* Cara cara pemberian tanda dan label yang benar adalah tanda
tersebut masih dapat diidentifikasi/dibaca dengan jelas sampai
waktu 3 bulan meskipun kemasan ini berada didalam air.
ANNEX IV
* Pencegahan Pencemaran oleh KOTORAN/SEWAGE adala
merupakan segala jeis limbah kapal yang berasal dari toilet, air
buanga dari ruang medis, wastafel, / bak cucian, air buangan
dari kotoran hewan hidup yang sedang dimuat dan kotoran yang
merupakan campuran dari kotoran diatas.
* PERSYARATAN PEMBUANGAN SEWAGE:
* 1. Sewage yang sudah dihancurkan dan dimatihamakan dapat
dibuang pada jarak 4 Mil atau lebih dari Pantai.
* 2. Sewage yang Belum dihancurkan dan dimati hamakan dibuang
pada jarak 12 mil atau lebih dari pantai.
* 3. Pembuangan tidak dilakukan sekaligus tetapi dialirkan pada waktu
berlayar dengan kecepatan minimum 4 knots.
* 4. Selama di pelabuhan dibuang Ke Receiption Facility.
ANNEX V
* Pencegahan Pencemaran oleh SAMPAH / GARBAGE
* Yang di maksud dengan Sampah/Garbage adalah semua jenis sisa
makanan, dan sisa operasional kapal tapi tidak termasuk ikan
segar atau bagiannya.
* Jenis Sampah dikapal yang tidak dapat dibuang adalah
Kertas,Plastik, metal dll.
* Daerah KHUSUS yang di Larang untuk membuang sampah : Laut
Tengah,Laut Baltic, laut Hitam, Laut Merah, Teluk Persi, laut
Utara, daerah antartic & Caribia
* Setiap kapalwajib mempunyai Garbage management Plans &
Garbage Record Book dan Plakat atau poster aturan pembuangan
sampah ( setiap kapal dengan panjang 12 meter atau lebih
atau berukuran 400 GT atau lebih dan disertifikasi mengangkur
15 orang atau lebih).
ANNEX VI
* Berdasarkan ANNEX VI Pencegahan Pencemaran UDARA dari Kapal
( Gas Buang Cerobong kapal) marpol 73/78 persyaratan tentang
SULPHUR OXIDES (Sox) agar dapat mengurangi dampak
Pencemaran udara dari kapal-kapal. Kadar SOX yang oleh setiap
bahan bakar diatas kapal tidak boleh melebihi 4,5% mm.
* Sertifikat dan Dokumen yang harus ada dikapal setelah ANNEX VI
diberlakukan adalah:
* 1. Catatan Penerimaan bahan Bakar untuk 3 Tahun.
* 2. Sertifikat EIAPP, & IAPP
* 3. Record Book of Engine , Log Book.
* 4. Operation manual for Inboard Masurement and Monitoring
Methods.
* 5. Operation manual for Vapour Collecting System.
* Operation Manual for Shipboard Incinerator.
Rimabel

Anda mungkin juga menyukai