Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SAAT DINAS JAGA


Indikator keberhasilan :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
Menjelaskan
tugas dan tanggung jawabnya pada saat Dinas Jaga

diklat

mampu

A. Peraturan Tugas Jaga


Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) 1972 atau Collision Regulation (Colreg
1972) adalah merupakan bagian dari mata pelajaran Dinas Jaga yang berisi peraturanperaturan untuk bernavigasi secara aman sedangkan peraturan mengenai tugas jaga
diatur dalam Standards of Training Certification and Watchkeeping ( STCW ) 1995
pada Chapter VIII (delapan). Chapter VIII berisi tentang standard-standard yang
berkaitan dengan tugas jaga, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Fitness ( kebugaran ) untuk melaksanakan Tugas Jaga :

a. Semua orang yang ditunjuk untuk menjalankan tugas jaga harus diberikan waktu
istirahat paling sedikit 10 jam setiap periode 24 jam.
b. Jam jam istirahat paling banyak hanya boleh dibagi menjadi dua periode istirahat
yang salah satu periodenya tidak boleh kurang dari 6 jam.
c. Waktu istirahat minimum tersebut dapat dikurangi sampai dengan 6 jam waktu istirahat
bila terjadi suatu keadaan darurat, situasi latihan atau kondisi operasional yang
mendesak.
d. Waktu istirahat minimum 6 jam tersebut dapat dilaksanakan berturut turut asalkan
pengurangan semacam itu tidak lebih dari 2 hari dan paling sedikit harus ada 70 jam
istirahat selama periode 7 hari.
umum tugas jaga navigasi

Prinsip umum dalam tugas jaga navigasi adalah :


a. Pengaturan jaga navigasi oleh Nahkoda.
b. Dibawah pengarahan dan bimbingan Nahkoda, para petugas jaga melaksanakan tugas
jaga navigasi dan ikut bertanggung jawab atas keselamatan pelayaran selama bertugas
ungan lingkungan laut
Yang dilakukan dalam melindungi lingkungan adalah :
a. Setiap anggota tugas jaga harus memahami dan menyadari sepenuhnya akibat yang
timbul bila terjadi pencemaran.
b. Harus selalu mengambil tindakan pencegahan pencemaran.
c. Tindakan pencegahan mengacu pada peraturan internasional maupun nasional yang
berlaku.

B. Peraturan Penggunaan Alkohol dan Obat-Obat Terlarang


Peraturan yang berhubungan dengan pencegahan penggunaan alkohol dan obat-obat
terlarang adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan pelayaran diharuskan mengikuti peraturan pemerintah mengenai kadar
alkohol maximum 0,08 % dalam darah.
2. Personel yang akan melaksanakan tugas jaga dilarang mengkonsumsi alkohol dalam
waktu paling kurang 4 jam sebelum bertugas jaga.
3. Pemerintah diharapkan membuat peraturan program skrining yang dapat
mengidentifikasi pemakaian obat terlarang dan konsumsi alkohol melebihi batas yang
ditetapkan.
C. Tugas Juru Mudi Jaga
Saat melaksanakan Dinas jaga di kapal, tugas jaga Juru mudi dibagi menjadi 3 (tiga):
1. Tugas jaga saat kapal berlayar
a. Selama pelayaran jurumudi bertugas memegang kemudi, memeriksa temperatur udara
dan keadaan cuaca serta melaksanakan order dari perwira jaga.
b. Membantu mengobservasi keadaan cuaca, keadaan udara dan keadaan laut.
c. Menghidupkan dan mematikan lampu-lampu navigasi dan lampu-lampu lainnya serta
memeriksanya.
d. Memeriksa penunjukan kompas gyro dan kompas magnit.
e. Menaikan dan menurunkan bendera serta menyimpannya.
f. Membersihkan serta mengatur kerapian anjungan.
g. Mempersiapkan serta menurunkan dan menaikan tangga lambung.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan perwira jaga.
i. Setengah jam sebelum pergantian jaga, membangunkan anggota jaga berikutnya.
j. Melaksanakan serah terima jaga pada saat penggantian jaga dan melapor kepada
perwira jaga sebelum meninggalkan anjungan.
2. Tugas jaga saat berlabuh jangkar
a. Ketika kapal berlabuh jangkar melakukan penjagaan, menaikan dan menurunkan
bendera serta tanda/isyarat berlabuh jangkar
b. Melaksanakan pengamatan keliling yang baik dan dilaksanakan secara terus menerus.
c. Mengadakan pengamatan terhadap cuaca, gelombang serta arus sehingga perubahan
yang terjadi dapat dideteksi secara dini, untuk mengantisipasi situasi yang mungkin
terjadi.
d. Memastikan bahwa jangkar tetap menggaruk.
e. Memperhatikan radio komunikasi di anjungan, bila ada berita dari darat atau kapal lain
segera beritahukan perwira jaga.
f. Meronda keliling kapal Memastikan bahwa kapal tetap pada posisi labuh jangkar yang
aman.
3.
Tugas jaga saat kapal sandar di dermaga
a. Menjaga keselamatan jiwa, kapal, muatan dan lingkungan

b. Memperhatikan aturaaturan internasional dan aturan negara dimana kapal tersebut


sandar.
c. Menjaga ketertiban dan rutinitas normal dari kapal tersebut.
d. Mengawasi kegiatan bongkar muat yang sedang berlangsung.
e. Mengawasi tali-tali tambat kapal.
f. Mengatur tangga akomodasi ( gang-way ) dan memberikan perhatian kepada pemakai
tangga termasuk kepada orang yang keluar masuk pada pintu tangga.
g. Mengawasi orang yang naik turun kapal.
h. mengadakan pemeriksaan di sekeliling kapal.
D. Serah Terima Tugas Jaga
H
Hal-hal yang diperhatikan pada saat serah terima jaga :
1. Tidak menyerahkan tugas jaga kepada orang yang tidak mampu/sakit dll. Dalam hal ini
nahkoda diberitahukan.
2. Juru mudi jaga mampu melaksanakan tugas jaga dengan baik.
3. Semua petugas pengganti jaga telah menyesuaikan diri dengan kegelapan (malam
hari), apabila belum, tidak boleh mengambil alih tugas jaga.
4. Juru mudi pengganti telah yakin tentang berbagai hal yang harus diketahui :
a. Perintah-perintah umum dan perintah khusus dari nahkoda, berkaitan dengan navigasi
kapal.
b. Posisi, haluan, kecepatan, dan draft kapal
c. Arus, cuaca, jarak tampak dan pengaruh terhadap haluan dan kecepatan. Prosedur
menggunakan mesin induk, jika system yang digunakan adalah Bridge control untuk
olah gerak.
d. Navigasi, meliputi antara lain :
Peralatan navigasi dan alat-alat kesalamatan yang sedang digunakan dan akan
digunakan selama tugas jaga.
Kesalahan kompas gyro dan kompas magnet.
Gerakan-gerakan kapal lainnya yang ada disekitar.
Bahaya-bahaya atau gangguan-gangguan yang dapat terjadi selama tugas jaga.
Kemungkinan
terjadinya efek kemiringan kapal, trim, berat jenis air,
dan squat sehubungan dengan underkeel-clearance.
5. Apabila telah tiba waktu serah terima jaga tetapi sedang menghindari bahaya atau
sedang mengolah gerak (merubah haluan, merubah kecepatan) harus dilselesaikan
terlebih dahulu sampai bahaya telah lewat dan olah gerak telah selesai.
E. Rangkuman
Peraturan mengenai tugas jaga diatur dalam Standards of Training Certification and
Watchkeeping ( STCW ) 1995 pada Chapter VIII (delapan). Standar-standar tersebut
meliputi ; fitness ( kebugaran ) untuk melaksanakan tugas jaga, prinsip umum tugas
jaga navigasi dan perlindungan lingkungan laut. Setiap awak kapal harus mematuhi
peraturan penggunaan alkohol dan obat-obat terlarang. Dalam melaksanakan tugas
jaga di kapal, tugas seorang juru mudi dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu tugas jaga saat
kapal berlayar, saat berlabuh jangkar dan saat sandar di dermaga. Seorang juru mudi

harus mampu dan memahami tindakan-tindakan yang harus dilakukan pada saat serah
terima jaga.
F.
1.
2.
3.
4.
5.

Latihan
Peraturan mengenai tugas jaga diatur dimana?
Sebutkan isi dari prinsip umum tugas jaga navigasi?
Sebutkan tugas jaga juru mudi saat kapal sedang berlayar!
Sebutkan tugas jaga juru mudi saat kapal sedang berlabuh jangkar!
Sebutkan tugas jaga juru mudi saat kapal sedang sandar di dermaga

BAB III
PENGAMATAN KELILING
Indikator keberhasilan :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta
menjelaskan
cara mengadakan pengamatan keliling yang baik

diklat

mampu

A. Pengertian Pengamatan Keliling


Pengamatan keliling adalah pengamatan yang dilakukan dengan visual maupun
menggunakan seluruh peralatan yang ada sehingga secara dini dapat mendeteksi
adanya bahaya tubrukan maupun bahayabahaya lain yang mungkin terjadi. Didalam
Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) 1972 pada aturan 5 yaitu tentang
pengamatan, dikatakan bahwa setiap kapal harus selalu menyelenggarakan
pengamatan yang layak baik dengan penglihatan dan pendengaran maupun dengan
semua sarana yang tersedia sesuai dengan keadaan dan suasana yang ada untuk
dapat membuat penilaian yang lengkap tentang situasi dan bahaya tubrukan. Hal-hal
yang harus dilakukan pada saat mengadakan pengamatan adalah:
1. Menjaga kewaspadaan secara terus-menerus dengan penglihatan maupun dengan
pendengaran dan juga dengan alat-alat yang lain.
2. Memperhatikan sepenuhnya situasi dan resiko tubrukan, kandas dan bahaya navigasi.
3. Petugas pengamat harus melaksanakan dengan baik atas tugasnya dan tidak boleh
diberikan tugas lain karena dapat mengganggu pelaksanaan pengamatan.
4. Tugas pengamat dan pemegang kemudi harus terpisah dan tugas kemudi tidak boleh
merangkap atau dianggap merangkap tugas pengamatan, kecuali di kapal-kapal kecil
dimana pandangan ke segala arah tidak terhalang dari tempat kemudi.
5. Jika dipandang perlu personel yang melaksanakan tugas jaga ditambah sesuai dengan
kondisi yang ada.
6. Jika kapal menggunakan kemudi otomatis diharapkan selalu mengadakan pengecekan
terhadap haluan kapal dalam jangka waktu tertentu.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kondisi-kondisi khusus yang harus mendapat prioritas untuk dilaksanakannya


pengamatan keliling yang lebih intensif adalah :
Berlayar di daerah yang padat lalu lintas kapalnya.
Berlayar di daerah dekat pantai.
Berlayar di dalam atau di dekat bagan pemisah dan di dalam alur pelayaran sempit.
Berlayar di daerah tampak terbatas.
Berlayar di daerah yang mempunyai banyak bahaya navigasi.
Berlayar pada malam hari

B. Orang Yang Melakukan Pengamatan


Pada setiap kapal kecuali kapal yang sangat kecil, pelaut harus melakukan dinas jaga
dari senja hingga fajar dan terkadang dilakukan secara sehari penuh, terutama pada
saat penglihatan terbatas. Pedoman dalam melaksanakan pengamatan diatur dalam
peraturan II / 1, Bab 11 pada STCW ( Standards of Training Certification and
Watchkeeping for Seafarers ), 1978. Regulasi II / I STCW mengatur tentang
persyaratan minimum untuk sertifikat OOW untuk kapal yang memiliki GT 500 atau
lebih, yaitu :
1. Berumur tidak kurang dari 18 tahun.

2. Mempunyai approved sea going service tidak kurang dari 1 tahun yang
merupakan bagian dari system pendidikan yang di buktikan dengan training
record book, di mana 6 bulan berdinas jaga di anjungan.
3. Telah lulus pendidikan sesuai standar STCW Code A II / I
C. Peralatan Pengamatan Keliling
Peralatan-peralatan yang biasa digunakan pada saat mengadakan pengamatan keliling
diantaranya adalah sebagai berikut :

magnit

Alat ini biasa digunakan untuk mengamati benda-benda yang letaknya jauh dan
nampak kecil serta kurang jelas terlihat.

Kompas magnit biasanya diatas kapal digunakan untuk menunjukkan arah atau
menentukan
haluan.

6. Alat baring (azimuth circle)


Alat ini digunakan untuk membaring suatu benda, dari hasil baringan itu akan
didapatkan posisi kapal.

7.

Radar

Radar adalah sebuah alat yang digunakan untuk mendeteksi benda-benda yang berada
disekitar kapal dan sekaligus menentukan jaraknya. Radar harus selalu digunakan
dengan tujuan untuk keselamatan navigasi terutama pada saat berlayar di daerah
perairan dangkal dan daerah yang jarang dilalui terutama pada malam hari.

HF, MF, HF

Digunakan untuk berkomunikasi baik antara kapal dengan kapal lain maupun antara
kapal dengan pihak darat.

facsimile

Alat ini gunanya untuk menerima berita cuaca dari stasion yang memancarkan berita
cuaca.

Alat ini berguna untuk menerima berita keselamatan yang dipancarkan oleh stasion
radio pantai.

er
Alat ini digunakan untuk mengukur nilai tekanan udara di suatu tempat.

12.Dan lain-lain
D. Rangkuman
Sesuai dengan aturan 5 P2TL72 yaitu tentang pengamatan, setiap kapal harus selalu
menyelenggarakan pengamatan yang layak baik dengan penglihatan dan pendengaran
maupun dengan semua sarana yang tersedia sesuai dengan keadaan dan suasana
yang ada untuk dapat membuat penilaian yang lengkap tentang situasi dan bahaya
tubrukan. Terdapat kondisi-kondisi khusus yang harus mendapat prioritas untuk
dilaksanakannya pengamatan keliling yang lebih intensif yaitu bila berlayar di daerah
yang padat lalu lintasnya, di dekat pantai, di alur pelayaran sempit, dan lain-lain.
Beberapa alat yang biasa digunakan untuk mengadakan pengamatan keliling
diantaranya teropong, kompas magnit, alat baring, radar, radio dan lain-lain.
E. Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan pengamatan keliling?
2. Sebutkan kondisi-kondisi khusus yang harus mendapat prioritas dilaksanakannya
pengamatan keliling yang intensif!
3. Sebutkan alat-alat yang biasa digunakan untuk mengadakan pengamatan keliling!
4. Apa tujuan diadakanya pengamatan keliling yang baik?

Anda mungkin juga menyukai