Anda di halaman 1dari 13

BAB IX

DEPRESI DAERAH SEDANG

Tujuan Pembelajaran Khusus :


Setelah selesai mengikuti pembelajaran pada Bab ini peserta diklat dapat
menjelaskan proses terjadinya depresi daerah sedang, keadaan cuaca yang terjadi
pada depresi daerah sedang, pengertian oklusi dan jenis-jenis dari oklusi.

A. Pengertian Depresi Daerah Sedang


Di dalam meteorology, yang dimaksudkan dengan Depressi itu ialah suatu
daerah tekanan rendah. Depresi yang terdapat di daerah Sedang biasanya
disertai dengan sebuah front dingin dan sebuah front panas. Kedua front
cuaca tersebut saling bersambung, yang berbentuk seperti sebuah
gelombang. Lukisan di bawah adalah bentuk sebuah Depressi Daerah
Sedang dibelah bumi utara.
Dalam hal ini, maka di sebelah Selatan gelombang front tersebut terdapa t
Jenis Udara Tropika, dan di sebelah Utara gelombang front terdapat Jenis
Udara Polair.
Sektor Depressi Daerah Sedang di mana terdapat Jenis/Udara Tropika
disebut Sektor Panas. Depressi Daerah Sedang tersebut pada umumnya
bergeser dalam arah dari barat ke timur, sejajar dengan isobar-isobar di
dalam sektor panas.

Penggambaran garis front dingin dan front panas seperti pada gambar
berikut :

Garis Front Panas ( Tumpul )

Garis Front Dingin ( Lancip )


B. Pembentukan Depresi Daerah Sedang
Front dingin dan front panas yang bersangkutan saling bertemu pada pusat
depressi (pusat system tekanan rendah). Di sepanjang sekitar front dingin,
maupun di sepanjang sekitar front panas terdapat cuaca buruk. Cara
terbentuknya gelombang front dingin dan front panas tersebut adalah
sebagai berikut yang berlaku untuk belahan bumi utara:

Sebuah front polair


stasioner di belah bumi
Utara, pada umumnya
front-front stasioner
berkedudukan sejajar
dengan garis-garis
isobar. Di sebelah
Selatan front Polair
tersebut terdapat jenis
udara Tropika, dan di
sebelah Utara front
tersebut terdapat jenis
udara Polair.

Karena adanya pergesekan


antara dua jenis udara yang
kepadatannya saling
berbeda, maka terbentuklah
gelombang pada front
cuaca yang bersangkutan.
Gelombang tersebut pada
mulanya adalah
beramplitudo kecil.
Amplitude gelombang
tersebut secara berangsur
akan membesar, dan
disamping itu, maka ge-
lombang tersebut bergeser
ke arah timur.
Gelombang-gelombang
pada front Polair itu
biasanya bergeser ke
Timur; dan sambil
bergeser ke Timur, maka
amplitude gelombang-
gelombang front cuaca
tersebut makin menjadi
besar. Karena gelombang
front cuaca bergeser ke
arah Timur (dalam lukisan
ini ke kanan), maka
bagian depan gelombang
tersebut mendapat sifat :
front panas, dan bagian
belakang gelombang front
tersebut menjadi front
dingin.

Akhirnya, Depressi Daerah


Sedang.yang bersangkutan
memperoleh bentuk se-perti
terlukis di sebelah. Di
sepanjang sekitar. front
dingin maupun di sepanjang
sekitar front panas terdapat
cuaca buruk.
Pada rangkaian gambar pembentukan depresi nampak bahwa p ada
mulanya terdapat sebuah front Polair stasioner . Berdasarkan pembahagian
tekanan udaranya, jenis udara Tropika mengalir ke Timur, sedangkan Jen is
Udara Polair, mengalir ke Barat. Jenis Udara Polair adalah dingin,
sedangkan Jenis Udara Tropika adalah panas, dan oleh sebab itu, maka
kepadatan udara Polair adalah lebih besar dari pada kepadatan udara
Tropika. Dengan demikian, maka pada bidang front yang bersangkutan
akan terjadi sesuatu yang sama dengan apa yang akan terjadi kalau angin
bertiup di atas suatu permukaan air, ialah pada permukaan air yang
bersangkutan akan terjadi pembentukan gelombang-gelombang.
Pada bidang front yang bersangkutan akan terbentuk gelombang-
gelombang pula. Garis front cuaca adalah garis potong antara bidang front
dengan permukaan bumi, sehingga kalau bidang front yang bersa ngkutan
memperoleh bentuk gelom bang, maka garis front cuaca yang bersangkutan
akan berbentuk seperti gelombang pula.
Gelombang yang berbentuk pada garis front Polair ter sebut pada mulanya
adalah kecil, akan tetapi makin lama akan bertumbuh menjadi makin besar
Di samping bertumbuh, maka gelombang front tersebut bergeser ke arah
Timur; dan dengan bergesernya gelombang front ke arah Timur itu, maka
bagian depan gelombang front tersebut menjadi front panas, ialah karena
pada bagian depan tersebut udara panas (= udara tropika) mengge serkan
udara dingin (udara polair).
Bagian belakang gelombang front tersebut menjadi front dingin oleh karena
pada bagian belakang tersebut udara dingin (=udara Polair) menggeserkan
udara panas (= jenis udara Tropika).
Di samping bertumbuhnya amplitudo gelombang front itu, maka tekanan
udara di sekitar puncak gelombang makin menj adi rendah, ialah
disebabkan karena pada bidang front panas, udara meluncur ke atas.
Dengan menurunnya tekanan udara pada puncak gelombang front
tersebut, gradien tekanan udara di sekitar pusat Depressi makin
bertambah besar, sehingga kecepatan angin di sekitar pusat Depressi
bertambah besar pula.
Pada bidang front Panas terbentuk awan-awan jenis Nimbo Stratus, Alto
Stratus, dan Cirro Stratus, yang menimbulkan hujan, sehingga di depan
front panas terdapat cuaca buruk. Hujan yang jatuh di depan garis front
panas tersebut adalah hujan merata atau hujan jenis rain. Didepan front
panas ini arah angin adalah dari Selatan. Daerah yang terletak di antara
garis front panas dan garis front dingin itu disebut sektor panas, oleh
karena di dalam sektor ini terdapat jenis udara Tropika yang lebih panas
dari pada jenis udara Polair. Di daerah sektor panas ter sebut terdapat
cuaca cerah, dan arah angin di daerah ini adalah dari Barat Daya.
Di belakang front dingin terbentuk awan-awan Cumulo Nimbus dan
Cumulus Congestus yang menimbulkan hujan setempat atau showers, dan
arah angin di belakang front dingin ini adalah dari Utara atau dari Barat
laut.
Lukisan berikut menggambarkan sebuah Depressi Daerah Sedang di
belahan bumi Utara, disertai dengan lukisan vertical cross section (=lukis-
an penampang vertikal) melalui garis haluan kapal D – C – B - A.
Dalam perjalanannya dari D sampai A kapal yang bersangkutan akan
mengalami keadaan-keadaan cuaca sebagai berikut :
Tekanan Udara Dari D – C Menurun
Dari C – B Naik secara perlahan-lahan
Dari B – A Naik dengan cepat

Arah Angin Dari D – C Angin Barat Laut ( NW )


Dari C – B Angin Barat Daya ( SW )
Dari B – A Angin Tenggara ( SE )

Keadaan Cuaca Dari D – P Cuaca Cerah


Dari P – C Hujan Setempat (Showers)
Dari C – B Cuaca Cerah
Dari B – R Hujan Merata (Rain)
Dari R – A Cuaca Cerah

Perubahan Waktu melewati C Temperatur Naik


Temperatur Waktu melewati B Temperatur Turun

Selama kapal masih


berada di antara D dan C,
maka kapal yang
bersangkutan masih
berada di dalam jenis
udara Polair.
Akan tetapi setelah kapal
melewati C, maka kapal
tersebut tiba di daerah
jenis udara Tropika.
Jenis udara Tropika
adalah lebih panas dari
pada jenis udara Polair;
dan oleh sebab itu,
setelah kapal tersebut
melewati C, maka kapal
yang bersangkutan
mengalami kenaikan
D P C B R temperatur.

Selama kapal sedang berlayar di antara C dan B, kapal yang kapal


yang bersangkutan berada di daerah sektor panas, akan tetapi setelah
kapal yang bersangkutan melewati B maka kapal tersebut tiba di dalam
jenis udara Polair kembali. Oleh sebab itu setelah kapal melewati C
kapal yang bersangkutan mengalami penurunan temperatur udara.
Berdasarkan hukum II Buys Ballot, maka di belah bumi Utara di sekeliling
tekanan rendah ANGIN mengalir secara Counter clockwise, dan dibelahan
bumi Selatan di sekeliling tekanan rendah angin mengalir secara
clockwise.
Berdasarkan hukum Buys Ballot II tersebut, maka untuk menggambarkan
sebuah Depressi Daerah Sedang di belah bumi Selatan dapat dilihat pada
lukisan berikut. Dalam perjalanannya dari A sampai D itu, maka kapal yang
bersangkutan akan mengalami keadaan cuaca sebagai berikut:

Tekanan Dari A – B Menurun


Udara Dari B – C Naik secara perlahan-lahan
Dari C – D Naik dengan cepat

Arah Angin Dari A – B Angin Barat Daya ( SW )


Dari B – C Angin Barat Laut ( NW )
Dari C – D Angin Timur Laut ( NE )

Keadaan Dari A – P Cuaca Cerah


Cuaca Dari P – B Hujan Setempat (Showers)
Dari B – C Cuaca Cerah
Dari C – R Hujan Merata (Rain)
Dari R – D Cuaca Cerah

Perubahan Waktu melewati B Temperatur Naik


Temperatur Waktu melewati C Temperatur Turun
A B C D

Lukisan berikut menggambarkan penampang vertikal Depressi daerah


Sedang dibelahan bumi utara, menurut garis kapal pada haluan A—B—C
dan sekaligus menggambarkan keadaan cuaca apabila kapal berlayar
menurut garis haluan kapal D—E—F—G.
Berdasarkan lukisan-lukisan penampang vertikal Depressi daerah Sedang
yang digambarkan sebelumnya maka dapat dilihat bahwa tahapan keadaan
cuaca yang dialami oleh kapal yang berlayar melalui depresi daerah
sedang pada belahan bumi utara, adalah sebagai berikut :

Tahapan
Dalam
Elemen Mendekati Di garis Di garis Meninggalkan
daerah front
Front Panas Front Panas front dingin front dingin
panas
Tekanan Berhenti Berubah
Menurun Mulai naik Naik/bertambah
Udara menurun Sedikit
Membelok
dengan
Angin
tajam dari S
ke SW
Tetap, mungkin
Temperatur Bertambah Bertambah Tetap Menurun menurun bila
angin
Awan Ci,Cs,As,Ns Ns St Cu, Cb Cu, Cb
Sebagian
Cerah, bes ar hujan
Berawan, Hail, Rain,
Cuac a kemudian atau Showers
gerimis petir, badai
terjadi hujan berhenti
sama s ekali
Semakin
Baik, Berkurang, Berkurang,
Jarak membaik,
semakin kabut kabut Berkurang
Tampak kec uali terjadi
menurun frontal adveks i
hujan

C. OKLUSI.
Oklusi terjadi kalau front panas (depressi) daerah Sedang terkejar oleh
front dinginnya, sehingga (depressi) daerah Sedang makin mengecil, dan
akhirnya gelombang front yang bersangkutan lenyap sama sekali. Ada tiga
macam oklusi, ialah :
1. Oklusi front panas.
2. Oklusi front dingin, dan
3. Oklusi tingkat atas.

1. Oklusi front panas terjadi kalau udara dingin pre frontal lebih dingin
dari pada udara dingin post frontal. Dalam hal ini, maka pada
permukaan bumi terbentuk sebuah front baru yang bersifat front panas.
2. Oklusi front dingin terjadi kalau udara dingin post frontal lebih dingin
dari pada udara dingin pre frontal. Dalam hal ini maka pada permukaan
bumi terbentuk sebuah front baru yang bersi fat front dingin.
3. Oklusi tingkat atas terjadi kalau udara dingin pre frontal dan udara
dingin post frontal sama dinginnya. Dalam hal ini, pada permukaan
bumi tidak terbentuk sebuah front cuaca baru.

Udara dingin pre frontal adalah udara dingin yang terdapat di depan front
panas depressi daerah Sedang.
Udara dingin post frontal adalah udara dingin yang terdapat dibelakang
front dingin depressi daerah Sedang.
Pada lukisan berikut digambarkan jika udara dingin pre frontal lebih dingin
dari pada udara dingin post frontal, maka pada permukaan bumi akan
terbentuk suatu front panas baru. Oklusi sedemikian itu disebut oklusi front
panas.

Gambar
Oklusi Front Panas

Pada lukisan berikut nampak jika udara dingin post frontal lebih dingin dari
pada udara dingin pre frontal, maka pada permukaan bumi akan ter bentuk
suatu bidang front dingin baru. Oklusi sedemikian itu disebut Oklusi front
dingin.
Gambar
Oklusi Front Dingin

Lukisan c) : Kalau udara dingin post frontal dan udara dingin pre frontal
sama dinginnya, maka pada permukaan bumi tidak akan terbentuk sebuah
front baru. Oklusi itu disebut Oklusi tingkat atas.

Gambar
Oklusi Tingkat Atas
Lukisan-lukisan yang tergambar di atas itu adalah penampang-penampang
vertikal ketiga macam oklusi .
Di peta cuaca pada umumnya front-front oklusi terletak di dalam sudut
yang terbentuk antara garis perpanjangan front dingin dan garis
perpanjangan front panas.

Gambar
Front Oklus i

D. Rangkuman
Depressi itu ialah suatu daerah dengan tekanan rendah. Depresi yang
terdapat di daerah Sedang biasanya disertai dengan sebuah front dingin
dan sebuah front panas. Kedua front cuaca tersebut saling bersambung,
yang berbentuk seperti sebuah gelombang.
Pembentukan depresi pada mulanya terdapat sebuah front Polair
stasioner. Pada bidang front yang bersangkutan akan terbentuk
gelombang-gelombang pula. Gelombang yang berbentuk pada garis front
Polair tersebut pada mulanya adalah kecil , akan tetapi makin lama akan
bertumbuh menjadi makin besar Di samping bertumbuh, maka gelom bang
front tersebut bergeser ke arah Timur; dan dengan bergesernya gelombang
front ke arah Timur itu, maka bagian depan gelombang front tersebut
menjadi front panas, ialah karena pada bagian depan tersebut udara panas
(= udara tropika) menggeserkan udara dingin (udara polair).
Bagian belakang gelombang front tersebut menjadi front dingin oleh karena
pada bagian belakang tersebut udara dingin (=udara Polair) menggeserkan
udara panas (= jenis udara Tropika).
Di samping bertumbuhnya amplitudo gelombang front itu, maka tekanan
udara di sekitar puncak gelombang makin menjadi rendah, ialah
disebabkan karena pada bidang front panas, udara meluncur ke atas.
Dengan menurunnya tekanan udara pada puncak gelombang front
tersebut, gradien tekanan udara di sekitar pusat Depressi makin
bertambah besar, sehingga kecepatan angin di sekitar pusat Depressi
bertambah besar pula.
Pada bidang front Panas terbentuk awan-awan jenis Nimbo Stratus, Alto
Stratus, dan Cirro Stratus, yang menimbulkan hujan, sehingga di depan
front panas terdapat cuaca buruk. Hujan yang jatuh di depan garis front
panas tersebut adalah hujan merata atau hujan jenis rain. Didepan front
panas ini arah angin adalah dari Selatan. Daerah yang terletak di antara
garis front panas dan garis front dingin itu disebut sektor panas, oleh
karena di dalam sektor ini terdapat jenis udara Tropika yang lebih panas
dari pada jenis udara Polair. Di daerah sektor panas ter sebut terdapat
cuaca cerah, dan arah angin di daerah ini adalah dari Barat Daya.
Di belakang front dingin terbentuk awan-awan Cumulo Nimbus dan
Cumulus Congestus yang menimbulkan hujan setempat atau showers, dan
arah angin di belakang front dingin ini adalah dari Utara atau dari Barat
laut.

E. Soal Latihan
1. Apakah yang dimaksud dengan depressi daerah sed ang?
2. Jelaskan dengan berurutan proses terjadinya suatu gelombang
front pada suatu depressi daerah sedang.
3. Apakah perbedaan bentuk antara gelombang-gelombang front yang
terbentuk di belah bumi Utara dan belahan bumi selatan ?
4. Kemanakah arah berjalannya gelombang front ?
5. Jelaskan keadaan cuaca pada gelombang front tersebut termasuk
juga arah anginnya.
6. Apakah yang dimaksud dengan oklusi dan bagaimanakah
terjadinya?
7. Sebutkan macam-macam oklusi dan jelaskan perbedaan-
perbedaannya.

Anda mungkin juga menyukai