1. Kayu log/timber
• Pengaruh angin.
• Kemungkinan adanya penyerapan air oleh muatan selama pelayaran (baik air
hujan maupun air laut.
Untuk menentukan tinggi muatan yang dapat disusun deck, dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
42
H = C x SF
Keterangan :
Sesuai dengan Load Line Convention 1966, maka selengkapnya dalam pemuatan
kayu di dek diatur dan diuraikan sebagai berikut :
C. Konstruksi Kapal
1. Kapal harus memiliki forecastle paling sedikit standard (table), serta panjangnya
paling sedikit 0,07 X panjang kapal.
2. Kapal harus memiliki tanki dasar berganda sampai pertengahan panjang kapal
dari depan yang dilengkapi dengan sekat kedap air membujur kapal.
43
3. Kapal harus dilengkapi dengan kubu-kubu yang tingginya minimal 1 M yang
diperkuat bagian atasnya serta diberi penahan dibagian bawahnya dan diberi
railing-railing yang kuat dengan tinggi minimal yang sama.
D. Pemuatan (Pemadatan)
2. Sumur-sumur (wells) harus dimuati dulu dengan muatan kayu secara membujur
hingga penuh setinggi ambang palkanya, lalu diikat sepadat-padanya dan
sebaik-baiknya. Baru bagian atasnya dimuat kayu lagi denganpadat hingga
paling sedikit setinggi standart.
5. Pelayaran dalam musim winter, tinggi muatan geladak maksimum 1/3 lebar
kapal.
6. Bagi kapal yang panjangnya kurang atau sama dengan 250 kaki, tinggi
minimum, muatan geladak/sama dengan 6 kaki.
Bagi kapal yang panjangnya lebih besar atau sama dengan 400 kaki, tinggi
minimum muatan geladak = 7 ½ kaki.
Bagi kapal yang panjangnya diantara 250 kaki dan 400 kaki, tinggi minimum
muatan geladaknya interpolasi antara 6 kaki dan 7 ½ kaki.
Dengan adanya lumber certificate tidak dapat dibuat batas prosentase, hanya
disebutkan tinggi muatan kayu :
44
Tidak mengganggu stability
• Tapi untuk khusus musim winter ada clausule khusus : tidak boleh lebih
daripada 1,3 beam (max 1,3 lebar kapal) tinggi daripada muatan kayu
45