4.2.2 Jangkar
Jangkar adalah salah satu komponen kapal yang berguna untuk membatasi olah
gerak kapal agar tetap pada posisinya walaupun mendapat tekanan angin,
arus dan gelombang pada waktu berlabuh
Macam jangkar berdasarkan peletakan jangkar di kapal yaitu : jangkar
haluan dan jangkar buritan atau dikenal jangkar arus. Jangkar haluan
mempunyai dua tipe yaitu jangkar yang menggunakan tongkat (stock anchor)
dan jangkar tanpa tongkat (stockless anchor).
Dimensi jangkar
Dimensi jangkar bertongkat adalah :
3
a=22.6922√ G
dan jangkat tanpa tongkat :
3
a=18.5√ G
dimana G adalah berat jangkar untuk masing-masing tipe jangkar.
Dimensi jangkar admirality adalah mengikiti tabel berikut :
W = 2,08 d2
• Diameter dan tebal tabung rantai jangkar tergantung pada diameter mata rantai
biasa, dan bahan yang digunakan untuk tabung rantai jangkar (besi tuang, baja
tuang atau plat baja).
• Panjang tabung rantai jangkar disesuaikan dengan kebutuhan yang tergantung
pada peletakkan kemiringan tabung rantai jangkar agar gesekan rantai dengan
ujung tabung sekecil mungkin dan dirancang demikian agar jangkar saat diturunkan
atau dinaikan tidak sampai menggeser lambung haluan.
• Sudut antara rantai dengan geladak kurang atau sama 20 o, sudut antara sumbu
tabung dengan sumbu tegak yang ditarik pada pusat lubang tabung rantai bagian
atas sebesar 35o sampai 45o, dan sudut antara sumbu tabung dengan center line
kapal kurang atau sama dengan 10o.
Pipa rantai adalah saluran masuk /keluar rantai jangkar pada bak rantai. Ujung
bawah pipa rantai yang menghadap dasar bak rantai harus dipasang setengah besi
bulat [half round bar]. Ujung atasnya di pasang mencuat sampai ke pondasi windlass
[windlass bed].
Besarnya diameter pipa tergantung pada diameter mata rantai biasa, panjang pipa ini
disesuaikan pada kebutahan minimal sama dengan tinggi dari bangunan akil, dan pada
ujung-ujung pipa bagian atas dan bawah harus dipertebal pada bagian bibirnya.
Macam wind lass ini dapat digunakan pada kapal tanker kanena kapal ini dilengkapi
boiler bantu untuk menghasilkan uap. Penggerak ini sangat menguntungkan karena uap
mempunyai resiko kebakaran kecil, dan uap juga dapat dipakai sebagai pemadam
kebakaran dan pembersihan tangki. Namun instalasi pipa dan peletakkan mesin
penggerak membutuhkan banyak tempat di geladak akhir dan kerjanya bersuara
berisik.
Peralatan mesin terdiri dari spur gear, poros horisontal dengan dua sumber mesin, dua
pasang alat penarik rantai (wild cat) yang dipasang pada poros horisontal yang diputar
oleh adanya spur gear, disamping itu dilengkapi juga alat pengunci untuk melepas dari
hubungan poros horisontal. Kecepatan rantai jangkar dapat dikontrol oleh mesin
pengurang kecepatan dan juga dilengkapi alat penggulung tali tambat dihaluan.
4.3.1 Windlass dengan penggerak tenaga listrik
Banyak digunakan pada kapal-kapal modern kecuali kapal-kapal yang mengangkut
muatan yang mudah terbakar atau meledak akibat percikan api dari listrik. Peralatan ini
kerjanya tidak berisik dan tidak memakan tempat di geladak akil dan geladak dalam
kondisi bersih. Mesin ini ada dua macam yaitu :
4.3.1.1 Windlass berporos horisontal (seperti windlass bertenaga uap).
Peralatan terdiri dari motor listrik berarus searah , wild cat dimana kecepatannya dapat
diatur, dilengkapi alat pemutus arus bila terjadi beban lebih agar motor listrik tidak
terbakar, juga dilengkapi kepala penggulung tali tambat dan alat untuk mendukung
kecepatan dengan menggunakan arus searah dan kecepatan penuh, dan seperempat
kecepatan dilengkapi dengan arus bolak balik.
Wild cat/tromol= penggulung rantai yang melewatinya.
4.12 Windlass listrik horisontal
4.3.1.2 Windlass berporos vertikal
Kerjanya windlass ini sama dengan windlass berporos horisontal dan alat pengunci wild
cat menggunakan tenaga tangan (manual). Mesin ini banyak digunakan pada kapal
perang karena mesin mudah dipelihara, kontrol rantai saat diturunkan mudah.
Peralatan terdiri dari spur gear dan worm gear yang digunakan untuk memutar wild cat
motor listnik biasa diletakkan di bawah geladak, kepala penggulung tali tambat dan
roda untuk mengontrol rem dan tenaga dipasang berdasarkan geladak.
Penggerak windlass yang menggunakan mesin hidrolik dipakai arus bolak balik. Mesin
ini diletakkan pada geladak di bawah windlass. Tenaga diisi dengan motor listrik
berkecepatan tetap.
Peralatan terdiri dari motor listrik, pompa torak hidrolik, motor hidrolik, poros dan roda
gigi, kepala penggulung tali tambat, wild cat, pompa pengeluaran minyak hidrolik, roda
tangan dan katup relief.
Besarnya tenaga tank wind lass tergantung pada grade bahan dan rantai (k 1, k2, k3)
untuk menentukan tenaga tarik nominal pada kecepatan minimum 0,15 m/s digunakan
minus Z = 37.5 D2 (grade k1), Z = 42.5 D2 (grade k2) dan Z = 47.5 D2 (grade k3)
dimana Z adalah tenaga tank (N), D adalah diameter rantai besar (mm) untuk tenaga
tank steern wind lass didasarkan pada berat jangkar dan diameter rantai besar untuk
grade k3.
• Mesin jangkar harus mampu menarik/mengangkat jangkar dari dasar laut, pada kecepatan
tidak kurang dari 5 atau 6 fathom per menit (30 atau 36 fpm) dari kedalaman 30; 60
fathom atau lebih.
• Mesin jangkar harus cukup tenaga dan sesuai untuk rantai jangkar, dan cukup tenaga
untuk menarik/mengangkat tiap-tiap jangkar dan 60 fathom rantai jangkar pada kecepatan
rata-rata tidak kurang dari 30 fathom per menit, juga menurunkan tiap-tiap jangkar tanpa
tenaga dengan memutar balik putaran mesin dan dengan gravitasi dibawah kontrol alat
rem yang dioperasikan dengan tangan.
• Menurut klasifikasi Germanizer Lloyd kemampuan mengangkat rantai jangkar 100 m
pada kecepatan 10 m per menit. Kecepatan dapat divariasi mulai 0.5 m per menit untuk
kekuatan tarik maksimum, dan untuk kondisi tanpa beban kecepatannya 10 m per menit
sampai 12 m per menit.
• Kecepatan pengangkatan satu jangkar tergantung pada kedalaman dasar laut, dan untuk
kecepatan 12 m per menit kedalaman dasar laut (l) adalah sebagai berikut :
l = 80 m bila berat jangkar masing-masing £ 1000 kg.
l = 90 m bila berat jangkar masing-masing antara 1500 – 3000 kg.
l =100 m bila berat jangkar masing-masing antara 3000 – 6000 kg.
4.4 Capstan
Capstan adalah peralatan yang digunakan untuk memutar kepala penggulung tali (hawser)
dimana kedudukan penggulung tali vertikal dan motor penggeraknya ada yang diletakkan di
atas geladak dan di bawah geladak (motor diatas geladak harus kedap air/cuaca). Pada geladak
akil (forecastle deck) kepala penggulung tali sudah menempel jadi satu kesatuan dengan mesin
jangkar. Mesin penggerak capstand dapat digunakan dengan motor listrik atau motor hidrolis.
Gambar 4.17 Capstan manual
Selain capstan ada juga yang dikenal dengan nama Warping winch yang berfungsi seperti pada
capstan hanya berbeda konstruksinya yaitu terdiri dari drum yang diletakkan honisontal sebagai
penggulung tali dan diputar dengan mesin penggerak motor listrik.
Gambar 4.19. Hand Winch
4. 6. Bitt/Bolder/Bollard
Berfungsi sebagai pengikat tali tambat dan dipasang pada geladak akil, geladak cuaca
(sekitar lubang palkah) dan geladak timbul.
Gambar 4.20. Bitt
Tipe bollard :
a. Bollard yang berdiri vertikal.
b. Bollard yang berdiri miring
4.8. Chock
Dipasang pada geladak atau kubu-kubu berbentuk oval dan berfungsi sebagai
memperlancar gerakan dan mengarahkan tali. Ada dua tipe chock yaitu fix chock dan
roller chock berbentuk open atau close.
Gambar 4.22. Chock
Berbagai jenis tackle sudah umum digunakan. Dalam mempelajari setiap jenis yang
diilustrasikan, perhatikan arah di mana anak panah menunjuk untuk tekel khusus itu. Tujuan
dari panah adalah untuk menunjukkan urutan dan arah di mana bagian naik dari turun
bergerak. Gun yackel terdiri dari dua blok katrol tunggal. Tekel ini dinamakan “ald day” dan
digunakan terkait senjata muzzle-loading kembali ke baterai setelah senjata telah ditembakkan
dan dimuat ulang. Seperti yang telah disebutkan, senapan mesin memiliki keunggulan mekanis
2. Satu penguncian luff terdiri atas dua dan satu blok. Tipe ini memiliki keunggulan mekanis 3.
Pembelian dua kali lipat terdiri dari dua blok ganda, seperti yang diilustrasikan. Ini memiliki
keunggulan mekanis .
4.11 Wire Rope (Tali Kawat)
Tali kawat adalah tali yang memiliki kekuatan tarik [tensile strength] yang tinggi.
Tali kawat terdiri dari 2 macam :
a. Iron Wire Rope [kabel kawat besi].
Terbuat dari bahan dengan tensile strength : 40 – 45 kg/mm2 dan 60 – 70 kg/mm2
b. Steel Wire Rope [kabel baja].
Terbuat dari bahan dengan tensile strength : 130 – 140 kg/mm2, 150 – 160 kg/mm2 dan 170 –
180 kg/mm2.
Beberapa hal yang perlu dipelajari:
Perlengkapan berupa tali tambat dimana diameter dan panjang tali dapat
ditentukan berdasarkan pada angka penunjuk (Z).
Macam-macam tali tambat tergantung pada bahan yang digunakan dan fungsinya,
sehingga kita kenal tali baja, nilon, cotton dan serat serabut. Tali kawat baja lebih
diandalkan dari pada rantai tetapi kurang fleksibel. Untuk meningkatkan fleksibilitasi tali
tersebut diberi inti dari bahan serat yang mengandung minyak.
Tali kawat baja dibuat dari pintalan kawat dan pintalan ini disebut strand.
Strand-strand ini ada yang berinti dan tidak berinti. kemudian beberapa strand
dipintal menjadi tali, dan tali ini dapat berinti atau tidak. Tali kawat baja pada kapal
umumnya digalvanis agar tidak korosi, dan digunakan untuk tali bongkar muat dan tali
tambat. Tali kawat baja tidak digunakan pada kapal tanker.
Macam-macam tipe konstruksi tali baja:
(a). 6 x 7 dengan inti tali
(b). 6 x 12 dengan inti tali dan inti strand
(c). 6 x 19 dengan inti tali
(d). 6 x 24 dengan inti tali dan inti strand
(e). 6 x 30 dengan inti tali dan inti strand
(f). 6 x 37 dengan inti tali. Angka 6 menunjukkan jumlah strand pada tali. Angka 7, 12, 19,
24, 30, dan 37 adalah jumlah kawat baja untuk masing-masing strand.
Kekuatan tali berdasarkan kerja aman (SWL), dimana SWL maksimum tali adalah
kekuatan putus minimum dibagi dengan faktor keamanan. Untuk tali ikat baja
faktor keamanan diambil 5 - 6 dan untuk tali serat 7 - 10.
Ada beberapa nama tali tambat untuk kapal yang sedang sandar pada posisi secara
lambung yaitu tali haluan, tali spring, tali breast dan tali buritan. Pada penambatan
didermaga tidak semua tali digunakan tergantung pada besar kecilnya kapal dan kondisi
perairan dipelabuhan berarus atau tidak.
Tali sintetis terbuat dari serat sintetis. Terdiri dari : nylon, dacron, polyolefin,
polyester, ,copolymer [serat campuran], fiber, polyethylene dan polypropylene.
Dewasa ini tali sintetis lebih banyak digunakan dalam perkapalan.
Keuntungan tali nylon dibandingkan dengan tali manila:
- Tidak mudah rusak oleh air laut dan tahan kelembaban.
- Tidak mudah mengerut walaupun lama di dalam air.
- Lebih kuat dan lebih aman.
- Kedap minyak dan bensin.
- Bisa dibuat dalam ukuran kecil samapai besar.
TALI MANILA TALI SISAL
5.1. Pendahuluan
Sistem towing adalah system untuk menarik,tunda dan menggandeng kapal
tongkang oleh kapal tunda (tug boat).
Suatu amandemen dibuat untuk Konvensi SOLAS Bab II yang menyatakan bahwa semua
kapal penumpang dan kargo dibangun pada atau sebelum 1 Januari 2010 harus
dilengkapi dengan prosedur penarik darurat khusus kapal. Pembacaan rinci dari
amandemen memberi petugas kapal gagasan yang kuat tentang risiko yang terlibat dan cara
untuk mencegahnya.
2. Lampu dan Sinyal: Kapal yang ditarik harus mematuhi Aturan Jalan dan
menampilkan lampu dan sinyal yang relevan. Fungsionalitas mereka harus
diperiksa sebelum mereka harus dioperasikan. Penting untuk menghindari menempatkan
kapal di sekitarnya berisiko (dengan demikian, hindari yang sama untuk memiliki kapal)
3. Draught : The vessel must have draught suited to her needs through the
duration of the voyage. It’s very important to consult relevant authorities about the
characteristics of the water body to prevent unnecessary events such as grounding.
4. Watertightness : Sebelum pelayaran, integritas kedap air dari berbagai bukaan harus
diperiksa. Palka, lubang intip, katup, dll. Harus diperiksa untuk memastikan
bahwa mereka sudah ada selama perjalanan
6. Stabilitas: Mungkin yang paling penting dari semuanya adalah stabilitas. Towed
vessel harus memiliki stabilitas yang cukup terhadap semua kondisi (dimuat
atau ballast) yang akan terjadi selama perjalanan.
7. Kemudi / Baling-Baling: Jika dan ketika dianggap perlu, kemudi paling baik disimpan
di tengah kapal. Bersamaan dengan itu, ruang mesin harus diinformasikan dengan baik
terlebih dahulu untuk menjaga poros baling-baling agar tidak berputar.
8. Ship’s Particulars : Lembar data yang terperinci sepenuhnya dari rincian kapal harus
disimpan di tangan sebelum inisiasi pelayaran. Ini termasuk informasi untuk perincian
terakhir; apa pun yang mungkin berguna untuk menjaga keselamatan kapal dan
personel yang terlibat dalam prosedur.
9. Sea state : Keadaan laut sangat penting untuk tingkat kelancaran sehubungan dengan
pelayaran. Informasi harus diperoleh dengan ketepatan yang paling mendekati tentang
keadaan cuaca dan laut yang diharapkan, jauh sebelum pelayaran. Semua referensi
seperti VTS, melalui komunikasi VHF dengan stasiun pantai, Admiralty
Publications, perangkat lunak kapal pesanan, dll harus digunakan untuk mendapatkan
informasi spesifik tentang hal yang sama.
10. The Emergency Towing Booklet : Buklet penarik darurat, yang berisi informasi
yang berkaitan dengan penarik, harus tetap berguna dan mencolok sebelum dan
selama prosedur. Meskipun buku kecil ini hanya dapat digunakan untuk tujuan yang
lebih sugestif daripada paksaan, buku itu harus dirujuk karena buku itu memberikan
informasi spesifik dengan gambar-gambar yang sesuai dan pengaturan penarik lainnya.
Tidak setiap kapal memiliki peralatan canggih untuk melakukan prosedur untuk presisi
maksimum. Keterbatasan mungkin terjadi tetapi itu tidak boleh menjadi faktor penentu dalam
menentukan tingkat pencapaian. Tak ketinggalan, beban kerja yang aman dari semua fitting
harus dipatuhi sepanjang waktu. Sebuah sentakan atau pukulan balik tiba-tiba dapat
menyebabkan banyak kerusakan pada properti. Salah satu hal terpenting yang tidak boleh
dilupakan adalah bahwa situasi darurat apa pun selama proses penarikan hampir tidak
menyisakan waktu untuk tindakan korektif.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mematuhi prosedur operasional standar, dengan
mengingat aspek-aspek individual dan karena itu, kapasitas individu dari setiap kapal. Para kru
harus teliti dengan seluruh prosedur, dimana mereka dengan jelas dan terang-terangan
menunjuk setiap tugas untuk menghindari kebingungan. Evaluasi harus dilakukan sebelum
waktu penarikan yang diharapkan. Karena penarik merupakan bagian dari kode ISM, orang
harus memahami bahwa, dalam hal apapun, keselamatan selalu sangat penting.
5.3. Perlengkapan Towing
Towing bridles adalah system anyaman dari tali penarik pada tongkang
shackle
tongkang
chain
shackle
Gbr.5.1. Towing Bridle
Towing hook : alat pengait tali tarik yang dipasang pada tug boat
hook
Towing hook
Pemeliharaan kait penarik harus dimasukkan dalam PMS dan dengan demikian diperiksa
secara teratur dan visual sebelum setiap derek. Mekanisme pelepasan kait penarik seharusnya
diuji dan dicatat untuk memastikan bahwa kait terlepas dengan benar.
Kerusakan pada kait penarik (atau peralatan penting lainnya) harus dilaporkan dan tidak
digunakan sampai kerusakan diperbaiki. Umumnya tidak dianggap sebagai praktik yang baik
untuk memanfaatkan kait pengait untuk jalur laut.
Beban pemutusan minimum kawat derek tidak boleh melebihi pemutusan beban
menghubungkan titik atau peralatan. Aturan umum yang disarankan adalah kawat derek dan
pegas
dan penarik kait harus memiliki Beban Kerja Aman (SWL) minimal 2,5 kali (beberapa
menyarankan 3 kali) tarik tonggak tarikan.
Shackles.
Kegagalan belenggu sering menjadi penyebab kecelakaan dan cedera pribadi. Mereka
seharusnya termasuk dalam PMS untuk memastikan bahwa mereka aman digunakan. Sistem
misalnya warna pengkodean belenggu adalah cara yang baik untuk melacak dan memonitor
peralatan ini.
Sebelum menggunakan belenggu itu harus diperiksa secara visual. Belenggu atau belenggu
yang rusak yang tidak dilengkapi dengan sertifikat dengan benar tidak boleh digunakan. Tugs
harus dilengkapi dengan belenggu penarik yang cukup dan tautan penghubung. Sebagai
panduan di setidaknya enam belenggu penarik harus di atas kapal. The belenggu penarik harus
memiliki MBL setidaknya 110% dari MBL kawat derek; beberapa administrasi mengharuskan ini
setidaknya 1,5 kali MBL dari kabel derek. Jika MBL belenggu tidak dapat diidentifikasi maka
aman minimum beban kerja (SWL) dapat dikaitkan kira-kira dengan BP tarikan dengan rumus 1
x BP (jika tarikan kurang dari BP dari 40 ton) dan jika lebih dari 40 ton BP (0,5 x BP) + 20 ton.
Perlengkapan tambahan
Peralatan penarik tambahan, seperti pelindung kawat penarik dan bidal harus secara teratur
diperiksa dan membentuk bagian dari PMS. Pelindung kawat derek yang memadai harus berada
di papan untuk mencegah kabel derek dari berlebihan dongkol. Ini bisa dalam bentuk lengan
poliuretan custom-made yang sangat tahan lama / ulet dan biasanya digunakan sebagai
perlindungan pada kabel derek. Itu metode yang lebih sederhana untuk pelayaran penarik
singkat hanya dengan membungkus bagian chaffing dari derek tali dengan sepotong hawser
atau gantline dan lapisi dengan sedikit lemak. Perawatan harus diambil untuk tidak berlebihan
dalam minyak jika itu menyebabkan kilau minyak dalam air selama merugikan cuaca termasuk
hujan.
Sebuah workboat bertenaga yang dapat diterima oleh administrasi sebagai bagian dari
penghematan hidup peralatan harus tersedia untuk digunakan sebagai kapal inspeksi ketika
menarik tongkang. Tarikan harus dilengkapi dengan perangkat peluncuran yang memadai untuk
menurunkan kapal dalam kondisi laut terbuka. Semua personil harus mengenakan APD yang
sesuai setiap saat dan dilatih dalam peluncuran perahu. Sebuah lampu sorot operasional harus
tersedia untuk menerangi derek di malam hari.
Penentuan towing bitt sesungguhnya adalah penentuan seberapa besar beban tarik yang
dikenakkan pada bollard/bitt.
Di mana
D1 = Height of the wind facing area above water level, including deck cargo (m)
6.1. Pendahuluan
Perlengkapan keselamatan jiwa dapat dikelompokan dalam beberapa macam , antara
lain:
Lunas (keel)
Lunas ini merupakan bagian utama dari sekoci penolong sebagai kekuatan ke arah
membujurnya dan tempatnya dipasangnya gading (rangka) sekoci. Pada sekoci
kayu lunas ini terbuat dari balok kayu yang baik mutunya, bagian ujungnya dihubungkan
dengan linggi muka dan linggi belakang dengan kayu penyiku yang diikat/dikencangkan
memakai baut-baut yang kuat.
Linggi
Pada bagian depan disebut linggi depan (stem post), yang diperkuat dengan plat besi
sedangkan pada linggi belakang (stern post) ditempatkan alat penggantung daun
kemudi (gudgeon).
Gading (Frame)
Gading ini merupakan kerangka dari sekoci, dipasang simetris kiri dan kanan pada
lunas dan akan memberikan bentuk dari sekoci sesuai yang dikehendaki. Pada
kerangka inilah lajur-lajur atau kulit sekoci dilekatkan.
Kulit (shell)
Pada sekoci penolong logam, kulit ini terdiri dari plat-plat logam (besi aluminium)
yang dihubungkan satu dengan lainnya dan diikat pada bagian-bagian sekoci
yang lain, (misalnya lunas, linggi dan gading) memakai las atau kelingan. Kulit
pada sekoci plastik terdiri dari lembaran plastik dari bahan fibre glass, sedangkan pada
sekoci kayu terdiri dari papan/lajur kayu.
Tipe ini lebih tradisionil dan sekoci menggantung pada satu atau dua buah davit.
Untuk menuangnya perlu memutar davit searah jarum jam dan kemudian pada posisi tertentu
kedua davit berputar berlawanan artinya davit yang satu melanjutkan perputarannya dan davit
yang lain berputar berlawanan dari arah semula. Sistem operasi ini agak sulit bila kondisi
kapal list, sehingga type ini sesuai untuk peluncuran sekoci kerja dan tidak sesuai
untuk meluncurkan sekoci penolong, karena alasan diatas dan waktu pengoperasian
cukup lama atau sesuai untuk kapal-kapal yang berlayar di air tenang.
Sering disebut Mechanical Davit terdiri dari dua macam yaitu crescent dan pivot type,
dan straight boom type davit. Davit mampu meluncurkan sekoci dalam waktu 4
menit dan kapal pada kondisi list baik list starboard atau list port side 150.
Mechanical davit dituang secara manual dengan cranks, keija ulir, gears atau peralatan mekanik
lain; meskipun satu type dari pivot davit hanya memerlukan pengangkatan handle rem winch,
untuk meletakan davit dalam operasi setelah gripes atau pegangan dilepas. Crecent dan pivot
type davit yang mana life boat dituang pada lengan berbentuk lengkung dan penyimpanannya
relatif tinggi, yang mana memberikan penambahan perlindungan life boat terhadap kerusakan
dari pukulan air laut bila dibandingkan dengan type davit mekanik lain. Winch dan tangga
embarkasi menggunakan crescent davit yang umumnya diletakan pada geladak diluar ujung
sekoci, sedangkan pivot davit, pemakaian suatu torque tube atau pipa putar untuk memutar
winch drums secara terus menerus (simultaneously) pada masing-masing davit frames, juga
mempunyai tangga embarkasi-debarkasi diletakan tepat depan sesudah davit. Straight-boom
type davit diletakan diluar ujung life boat sehingga boat dapat mengayun diantara davit. Sekoci
atau boat disimpan dalam chock pada geladak dan diletakan untuk meluncur dengan kerja
suatu sheath screw yang melekat pada tiap-tiap davit.
Gambar 6.4 Luffing Davit.
Tipe ini banyak digunakan pada kapal besar karena mudah beroperasi dan mampu
bekerja pada kondisi kapal list starboard atau port side 20o, dan penempatannya
tidak perlu dekat dengan tepi geladak utama sehingga lebih ekonomis penggunaan
space. Davit umumnya terdiri dari arms rolling pada trackways atau arms dengan satu atau
lebih pivoting links, dan dapat dipakai meskipun berat sekoci dan perlengkapan melampui 5000
lb, dan digunakan pada kapal tanker pelayaran intemasional. Davit dipasang sekitar panjang
sekoci, dan winch dihubungkan memakai tali baja dengan davit, yang diletakan dibawah salah
satu trackway. Juga dilengkapi tangga naik-turun (embarkation-debarkation) yang diletakan
tepat depan sesudah davit.
Gambar 6.5 . Gravity Davit.