Anda di halaman 1dari 101

Diktat : Alat – alat Navigasi 1

KATA PENGANTAR

Buku ini disusun dalam rangka mendukung kegiatan belajar mengajar mata kuliah Alat –
alat Navigasi pada Program Studi Perikanan Tangkap di Politeknik Kelautan dan Perikanan
berdasarkan Silabus Poltek 2015.

Penulis telah berusaha menyusun Diktat Alat – alat Navigasi , berdasarka silabus dengan
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah sehingga Taruna mampu memahami secara baik dan
benar, dengan 8 Capaian Pembelajaran Mata kuliah yang harus dikuasai oleh Taruna yang
terdiri dari :
1. Taruna Mampu Menjelaskan alat navigasi (Konvensional & Elektronik)
2. Taruna Mampu mengklasisifikasikan alat naviasi berdasarkan fungsi
bernavigasi dan alat bantu detesksi ikan
3. Taruna Mampu menjelaskan baian-bagian utama, prinsip kerja dan
menggunakan alat-alat navigasi Konvensional
4. Taruna Mampu Mengoperasikan dan Merawat kompas magnit, pedoman
gasing, auto pilot, pejera celah benang dan peloru, perum tangan sextan, azimut
circle, chronometer, topdal tunda, topdal chernikef.
5. Taruna Mampu Menjelaskan baian-bagian utama, Prinsip Kerja alat-alat
navigasi elektronik (Radar, RDF dan GPS, echo sounder/Fish Finder, sonar,
course recorder, Decca, Console, Dopler log, VMS, ECDIS)
6. Taruna Mampu Mengoperasikan, menginterpretasi data dan Merawat Radar,
RDF dan GPS, echo sounder/Fish Finder, sonar, course recorder, Decca,
Console, Dopler log, VMS, ECDIS
7. Taruna Mampu Melakukan penentuan posisi kapal dengan Teknik Radar
Ploting, Jarak dan Baringan, Haluan dan Kecepatan Kapal Lain.
8. Taruna Mampu Melakukan penentuan posisi kapal perikanan dengan bantuan
alat navigasi

Materi tersebut di atas, diperlukan untuk memenuhi standar kompetensi keahlian pelaut
kapal penangkap ikan tingkat I, sebagaimana ketentuan dalam STCW-F 1985 dan Keputusan
Menteri Perhubungan . No. 9 tahun 2005. Adapun di dalam penyusunannya, ruang lingkup
dan keluwesan materi disesuaikan dengan kemampuan berpikir Taruna Politeknik Kelautan
dan Perikanan Bone.

Namun demikian, kami menyadari bahwa di dalam penyusunan masih terdapat berbagai
kekurangan, untuk itu diharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan buku diktat ini.

Bone, Pebruari 2018

Penulis,

Diktat : Alat – alat Navigasi 2


PEMBELAJARAN

Kegiatan Pembelajaran 1

Mengoperasikan Alat Navigasi Konvensional

A. Tujuan

Setelah mempelajari Diktat ini, Taruna mampu mengoperasikan alat navigasi


konvensional benar.

Indikator Pencapaian Kompetensi


a. Menganalisis fungsi kompas magnet
b. Menggunakan kompas magnet
c. Mengoperasikan alat perum tangan
d. Mengoperasikan alat pejera celah benang
e. Mengoperasikan sextan

Uraian Materi

1. Mengoperasikan Kompas Magnet (Magnetic Compass)

1.1. Prinsip Kerja Kompas Magnet

Prinsip kerja kompas magnet identik dengan prinsip kerja sebuah magnet
batang, yaitu:Apabila batangan magnet berdiri bebas maka batangan magnet
tersebut akan mengarah ke arah kutub-kutubnya. Contohnya bila sebuah batang
magnet diikat benang di bagian tengah sehingga seimbang, kemudian benang
tersebut diangkat sehingga batang magnet akan tergantung (berdiri bebas),maka
batangan magnet tersebut akan menunjuk ke arah kutub-kutubnya.

Bagian-bagian kompas magnet :

Sumber: Google Image


Gambar 1.1 Penampang Melintang Kompas Magnet Basah

Diktat : Alat – alat Navigasi 3


Keterangan Gambar :
Ketel Pedoman adalah Tempat keseluruhan bagian-bagian kompas,
umumnya terbuat dari kuningan atau perunggu.
Piringan Pedoman adalah Tempat penulisan skala derajat kompas dan
arah mata angin.
Batangan Magnet adalah Kekuatan yang mengarahkan arah utara dan
selatan ke arah kutub-kutub bumi.
Pelampung adalah Mengapungkan dan menjaga kestabilan posisi dari
piringan pedoman agar tetap rata.
Pemberat adalah Pengatur terhadap gaya gravitasi, untuk membuat
piringan pedoman cepat kembali pada posisi tegak bila terjadi
goncangan.
Cairan ( Alkohol 25 % dan Air Suling 75 % ) berfungsi untuk:
Menjaga agar tidak mudah terjadi pengkaratan/korosi.
Menjaga agar cairan tidak mudah membeku.
Menjaga cairan tidak mudah menguap.
Menghindari cat dalam kompas agar tidak terkelupas.

Cincin Kardanus (Cincin Lenja) adalah Pengatur


keseimbangan supaya kompas selalu dalamposisi tegak
walaupun posisi kapal dalam keadaan miring. Batang Semat
adalah Tegak lurus ditengah-tengah bagian bawah piringan
pedoman yang merupakan pengatur keseimbangan
terhadap kedudukan pelampung, pemberat dan batangan
magnet.
Tempat dudukan alat baring (Pesawat Penjera Celah)
Kaca Penutup adalah Sebagai penutup bagian-bagian
dalam kompas

1.2. Menggunakan Kompas

Untuk menentukan arah haluan kapal

Letakkan kompas tepat ditengah-tengah kapal sejajar dengan


garis lunas kapal, dekat dengan kemudi kapal.
Kemudian tentukan arah haluan kapal yang akan dituju.

Putar kemudi kapal kekiri atau kekanan seiring dengan


pergerakan arah haluan kapal yang dituju.

Diktat : Alat – alat Navigasi 4


Baca arah haluan kapal dengan cara melihat derajat pada
mawar pedoman kompas yang berimpit dengan garis layar.
Membaring benda di darat
Persiapkan alat-alat baring, antara lain :
Kompas magnet
Pesawat penjera celah
Baringlah target sasaran dengan menggunakan alat pembaringan.

1.3. Kesalahan Pedoman Magnet Basah

Kesalahan kolimasi

Hal ini terjadi bilamana garis U/S tidak jatuh sama dengan poros
magnet pedoman.Salah kolimasi = perbedaan antara baringan
magnetik dan baringan pedoman (BM – BP)

1.4. Perawatan Pedoman Magnet

Bila terjadi gelembung udara cukup banyak atau kedudukan piringan


pedoman berubah, cara perawatannya adalah sebagai berikut:

Lepaskan pedoman dari rumah pedoman!

Baringkan ketel pedoman pada tempat yang rata!

Buka bagian penyumbatnya (prop) dengan cara diputar!

Keluarkan cairan melalui prop, namun bila hanya terjadi gelembung


udara cukup banyak dengan menambahkan campuran alkohol (70 %)
dan air (30%) melalui lubang prop tersebut!

Setelah cairan dikeluarkan, selanjutnya buka sekrup-sekrup yang


berada pada tutup ketel pedoman!

Perbaiki bagian-bagian yang rusak atau aus dan ganti bila perlu!

Setelah selesai perbaikan, tutup kembali kaca penutup bagian atasnya


dan sekrup yang rapi!

Isi kembali cairan alkohol dan air melalui prop dan usahakan sampai
penuh selanjutnya prop ditutup.

Diktat : Alat – alat Navigasi 5


Cek terlebih dahulu apakah masih terdapat gelembung udara
dalam ketel tersebut atau tidak. Bila tidak, kencangkan prop
tersebut!

Kembalikan ketel pedoman pada rumah pedoman

Agar piringan pedoman di kapal tetap pada posisi mendatar, maka


perlu diberi cincin kardanus.Benda-benda besi/baja, benda bermagnet
atau alat-alat listrik disekitar kompas harus disingkirkan untuk
menghindari pengaruh penunjukan pedoman.Bila pedoman tidak
dipergunakan, tutuplah dengan rapi. Lakukan pengecekan dengan
cara melakukan pembaringan dua benda yang terdapat di peta dan
diketahui arah sejatinya Bila penunjukan arah terlalu besar lakukan
penimbalan, yaitu memasang dan mengatur letak batangan parameter
disekitar dinding luar ketel pedoman sambil membaring.Namun bila
masih terdapat keragu-raguan mengenai arah penunjukan pedoman
atau kepekaannya maka perlu dibawa ke bengkel khusus untuk
perbaikan.

Mengoperasikan Alat Baring

Salah satu cara untuk dapat memperoleh posisi kapal demikian adalah
dengan menentukan arah suatu/beberapa benda (bantu) navigasi dari
kapal. Pekerjaan tersebut disebut membaring.Dan alat yang digunakan
untuk membaring adalah alat baring. Alat baring adalah suatu alat yang
dapat digunakan untuk menentukan arah suatu benda, batu navigasi
dilihat dan kapal dengan bantuan pedoman di kapal.

Alat baring yang umumnya digunakan dan dikenal di kapal adalah :

Model alat baring jarum semat


Model alat baring pejela celah benang
Model alat baring Thomson

2.1. Mengoperasikan Semat

Jarum semat adalah suatu alat baring yang sangat sederhana. Alat ini
terdiri dari sebuah jarum dari logam (atau dan bambu atau lidi yang
pendek), yang dapat didirikan tegak lurus di tengah-tengah tutup kaca ketel
pedoman. Cara menggunakannya pun cukup sederhana. Prinsipnya, kita
harus melihat jarum dan benda dalam satu garis lurus. Dengan melihat dari
arah belakang jarum ke arah suatu benda sedemikian rupa sehingga jarum

Diktat : Alat – alat Navigasi 6


dan benda menjadi satu dan kemudian pada skala derajat pada piringan
pedoman yang terpotong oleh jarum, arah benda dilihat dari kapal, dapat
dibaca.

Gambar 1.2. Semat

Untuk membaring matahari jarum semat inipun masih dapat digunakan,


yaitu apabila posisi matahari tidak terlalu tinggi di atas tepi langit.
Adapun caranya adalah sebagai berikut: kita lihat dari belakang semat
lurus ke arah matahari sedemikian rupa sehingga jarum jam dan semat
jadi satu.

Kemudian kita melihat pada skala derajat itulah baringan (asimut)


matahari yang perlu diperhatikan selalu disini adalah bahwa jarum
semat harus terpasang tegak lurus tepat di tengah-tengah piringan
pedoman.

2.2. Mengoperasikan Penjera Celah

Penjera celah benang, terdiri dan sebuah rangka dan kuningan, yang
tidak bermagnit. Rangkanya terdiri dari :

Rangka mendatar
Rangka tegak dua buah, dihubungkan dengan engsel pada rangka
mendatar
Cermin berwarna

Pada bagian tengah dari rangka mendatar yang tercelah, terdapat


sebuah lubang. Lubang tersebut harus ditempatkan di dalam / pada
paku atau alas yang terdapat di tengah-tengah piringan pedoman.

Diktat : Alat – alat Navigasi 7


Bentuk rangka yang mendatar berupa sebuah batang yang tercelah di bagian
tengahnya, di tengah celah dan rangka batang dipasang benang / tab kecil
atau bentuknya dapat berupa sebuah rangka lingkaran yang besarnya sesuai
dengan lingkaran piringan pedoman. Rangka tersebut harus dapat diputar
bebas di atas kaca piringan pedoman, Salah satu rangka yang tegak juga
memiliki sebuah celah yang cukup besar disebut Penjera Celah. Rangka
tegak lainnya juga memiliki sebuah celah yang dipasangi sebuah benang / tali
kecil dan disebut Penjera benang.

Di bagian rangka terakhir ini pada rangka mendatar terpasang sebuah kaca
berwarna gunanya untuk memperoleh bayangan matahari yang sesuai.
Kedua rangak tegak dan kaca berwarna terpasang pada rangka mendatar
dengan engsel sehingga mudah dilipat untuk disimpan. Yang perlu
diperhatikan pada saat dipergunakan untuk mengambil baringan adalah
bahwa penjera celah dari penjera benang harus dipasang benar-benar tegak
lurus pada rangka mendatar. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut :
Setelah alat terpasang dengan baik dan benar di atas piringan pedoman,
maka alat itu diarahkan ke sebuah benda bantu navigasi. Dengan memutar
seperlunya, kemudian melihat melalui bagian belakang penjera celah ke arah
penjera benang lurus ke benda bantu navigasi sehingga benang dan benda
terlihat jadi satu. Besarnya sudut baringan / arah benda bantu navigasi dapat
dibaca pada skala derajat piringan pedoman.

Skala derajat yang dimaksud adalah skala yang ditunjuk oleh ujung runcing
rangka mendatar di bawah penhera benang atau skala derajat yang terpotong
oleh benang mendatar pada rangka mendatar.

Model lain dan alat baring penjera celah yang lebih baik dansempurna adalah
ZIMUTH CIRCE.

Gambar 1.3 Penjera Celah ( Sumber: Google Image )

Diktat : Alat – alat Navigasi 8


Gambar 1.4. Azimut Circle Sumber: (Google Image)

Azimuth circle adalah sebuah alat baring serupa dengan alat baring pejera celah
benang yang dapat digunakan untuk membaring bendaangkasa matahari secara lebih
baik. Maka baik bentuk maupun konstruksi Azimuth

Circle hampir serupa dengan pejera celah benang. Hanya ada tambahannya, yaitu
dalam arah tegak lurus pada arah pandangan rangka penjera, celah dan penjera
benang, terpasang pada rangka mendatar yang bentuk lingkaran sepasang peralatan
tambahan, dirancang khusus untuk menghitung azimuth matahari.

Salah satu dari peralatan tersebut adalah sebuah prisma pantul 45°, yang
ditempatkan di dalam rumah logam yang dimiliki sebuah celah sempit. Melalui celah
tersebut berkas sinar dari matahari, dapat lewat. Tepat di seberang dari prima
tersebut di pasang sebuah rennin cekung kecil.

Cara penggunaannya adalah sebagai berikut :

Untuk menghitung atau membaring benda bantu navigasi biasa (benda bumiawi)
caranya adalah sama seperti dengan alat barang celah benang. Apabila akan
membaring matahari / menghitung Azimuth matahari, maka Azimuth Circle diputar
seperlunya menghadap dan posisi cermin cekung dan prisma pantul diatur demikian
sehingga berkas akan diterima rennin kemudian dipantulkan ke prisma.

Perawatan Alat Baring

Setelah digunakan, alat ini harus disimpan di dalam kotaknya dan ditempatkan jauh
dari pengaruh medan magnet di kapal. Umumnya disimpan di dalam lemari di
anjungan atau di kamar peta. Secara berkala dan teratur alat ini ini harus dibersihkan
dari kotoran dan debu melekat. Pandangan keliling sekitar pedoman menjadi
terhalang untuk mengambil suatu baringan. Maka untuk menanggulangi hal tersebut
terutama di kapal-kapal yang lama ditempatkan beberapa buah pelorus (pedoman
tiruan), ditempat-tempat yang sesuai sehingga pengambilan baringan dapat

Diktat : Alat – alat Navigasi 9


dilakukan. Biasanya pelorus ditempatkan di kiri dan akanan anjungan (wing bridge),
di buritan dan sebagainya. Di kapal-kapal modern dimana digunakan pedoman gyro,
sebagai ganti pelorus biasanya ditempatkan pedoman gyro pengulang (gyro
repeaters).

Sebuah pelorus sebenarnya hanyalah sebuah cincin logam biasa terbuat dari
kuningan dan tidak bermagnit, dipasang secara mendatar melalui/dengan cincin
lensa. Keseluruhannya ditempatkan pada suatu kerangka-kerangka tegak setinggi
kurang dari 1,5 meter. Pada tepi dalam cincin tersebut diberi skala derajat mulai dari
0o sampai 360o sesuai dengan arah putaran jarum jam. Piringan pedoman terpasang
dengan rapi pada bagian dalam cincin di dalam rumah ketel pedoman
keseluruhannya dapat diputar bebas. Setiap skala derajat dapat diatur/dipasang
segaris dengan garis layar kapal. Diatas piringan pedoman dapat ditempatkan model
alat baring jarum semat, penjera celah benag atau azimuth circle yang harus dapat
berputar dengan bebas untuk mengambil baringan.

Gambar 1.5. Pelorus (Sumber: Google Image)

Cara Menggunakan Pelorus

Untuk memperoleh baringan sejati, maka skala derajat pelorus yang besarnya sesuai
dengan haluan sejati kapal ditempatkan/dipasang pada tepat layar pelorusnya(sama
dengan garis layar kapal). Baringan dilakukan harus lebih dari satu kali (3 sampai 4
kali).

Hasil rata-ratanya adalah baringan sejati benda bantu navigasi yang bersangkutan.
o
Untuk memperoleh baringan relative, maka skala derajat 0 pelorus dipasang tepat
pada garis layar kapal. Setiap kali perwira mengambil baringan, juru mudi harus
melihat penunjukan pada skala derajat pedoman kemudi. Selanjutnya hasil baringan
pelorus harus diperbaiki dengan salah tunjuk untuk mendapatkan baringan sejati.

Diktat : Alat – alat Navigasi 10


Alat Baring Thomson

Alat baring ini sama baiknya dengan azimuth circles, malahan dalam beberapa hal lebih
praktis. Alat baring ini digunakan dengan mudah balk untuk membaring benda atau
navigasi (bumiawi) maupun benda angkasa seperti matahari, dan dapat ditempatkan
hampir setiap piringan pedoman yang memiliki tuas atau paku di tengah-tengahnya.

Gambar 1.6. Alat Baring Thomson (Sumber: Google Image)

Cara menggunakannya sebagai berikut :

Pada saat kita akan membaring benda bantu navigasi maka alat baring Thomson kita
arahkan ke benda yang bersangkutan. Dari arah belakang semat dan melalui bagian
tepi prisma yang berlekuk (di bagian tengah) kita harus melihat lurus ke arah bonda
bantu navasi jadi satu. Untuk melihat besar baringan, maka harus diarahkan pada
prisma sehingga anak panah penunjuk Skala derajat yang merupakan besarnya
baringan dari benda bantu navigasi yang bersangkutan.

Pada saat kita akan membaring / mengambil azimuth benda angkasa seperti matahari
maka alat baring Thomson kita arahkan ke tepi lain di bawah benda angkasa yang
bersangkutan. Kita melihat dari arah belakang semat ke arah prisma. Prisma kita putar
sedemikian rupa sehingga bayangan berkas sinar dari benda angkasa seperti
matahari, akan dipantulkan ke lensa cembung.

Diktat : Alat – alat Navigasi 11


Oleh lensa berkas sinar tersebut, akan terlihat berupa bayangan dari matahari, tepat
di depan anak panah penunjuk, Maka kita akan melihat bayangan matahari ini dari
skala derajat yang terkena bayangan tersebut melalui prisma sehingga dapat dibaca
hasil baringan dari benda angkasa matahari.

Catatan :

Pada saat membaring benda angkasa agak tinggi, besar kemungkinan akan terjadi
kesalahan baring, terutama karena kedudukan pedoman dan alat baring Thomson
tidak datar betel, akibat kapal yang oleng. Sebaiknya tidak membaring benda
angkasa yang lebih tinggi dari 30°.

3. Mengoperasikan Alat Perum Tangan

Perum Tangan adalah salah satu alat navigasi yang berfungsi untuk mengukur
kedalaman perairan, sekaligus mengetahui jenis dasarnya

3.1. Tali Perum dengan persyaratan sebagai berikut :

Bahan dari serat henep 18 benang yang dipintal kiri menjadi 3 streng. Sifat
tali cepat mengisap air dan cepat tenggelam. Panjang : Kurang lebih 55
meter.

3.2. Batu Perum

Beratnya kira-kira 3–7 Kg.


Bahannya terbuat dari timbel, bentuk dibagian bawahnya berlubang yang
diisi gemuk gunanya untuk mengetahui jenis dasar laut dengan melihat
bekas-bekas yang melekat pada gemuk tersebut.

Gambar 1.7. Tali dan Batu Duga (Sumber: Google Image)

Diktat : Alat – alat Navigasi 12


Cara Mengoperasikan Perum Tangan
Siapkan alat perum diatas deck haluan kapal, bila pengoperasian pada malam hari
hitung terlebih dahulu jarak dari tangan juru perum sampai dengan permukaan air.
Batu duga pada bagian lubang bawah diberi vaselin atau gemuk. Kecepatan kapal
dikurangi atau sampai berhenti sama sekali. Batu duga diayun dengan menggunakan
tangan kanan, dan selanjutnya diturunkan ke air sampai dengan batu duga menyentuh
dasar perairan. Sesaat setelah menyentuh dasar, diatur sedemikian rupa agar posisi
tali tegak lurus dan tidak kendor. ada saat tali benar-benar tegak perhatikan batas tali
dan tanda warna yang menyentuh permukaan air, bila dioperasikan pada malam hari
atau cuaca buruk maka yang dibaca adalah merkah yang terpegang di tangan. Juru
Perum meneriakkan tanda merkah yang terlihat pada tali perum (kedalaman perairan ).
Catat kedalaman perairan berdasarkan warna tanda pada tali perum tersebut.
Setelah pembacaan selesai tali ditarik lagi ke atas deck. Perhatikan jenis dasar laut
yang menempel pada batu duga. Catat hasilnya. Selain digunakan untuk mengukur
dalamnya air, perum tangan dapat pula digunakan untuk menentukan kecepatan kapal.
(lihat gambar 2.8).

Sumber: Google Image

Gambar 1.8. Cara menghitung hasil peruman

Pada gambar tersebut hasil peruman yang telah dilakukan dapat digunakan
menghitung kecepatan kapal sebagai berikut:

AC = Dalamnya air yang diukur

BC = Panjang tali perum yang diukur dan waktu tertentu yang dapat
diketahuidengan menggunakan stopwatch

AB = Jarak yang ditempuh

Diktat : Alat – alat Navigasi 13


Contoh:

Lama tali diarea : 5 detik, Panjang tali yang diarea : 10m, Dalam air yang diukur : 6m

Cara perhitungannya :

ABC = segitiga siku-siku


2 2 2
(AB) =(BC) - (AC)
2 2 =
10 -6 100-36 = 64

AB =√64 = 8meter

Jadi kecepatan kapal/jam :

3600/5 x 8m = 5760 m = ± 3mil

Ada beberapa macam alat peruman yang dapat digunakan antara lain:

Perum Biasa

Perum Batang Duga.


Perum Tangan.
PerumBerat.

Perum Mekanis

Perum Thomson.
Perum Dobbi
Perum yang dijatuhkan.
Perum Gema. e Mc’Innes.

Ketelitian Pemeruman Tergantung dari :

Kecepatan kapal.

Kemahiran juru perum.

Keadaan cuaca pada saat itu.

Banyaknya pemeruman yang dilakukan

Diktat : Alat – alat Navigasi 14


4. Mengoperasikan Sextan

Alat untuk mengukur sudut dalam bidang datar dan vertikal di atas kapal dinamakan
Sextant, dimana sudut diukur dengan cara mengepitkan dua buah benda yang ada
diantara sudut, yang akan diukur. Alat ini terdiri daripada bagian-bagian
sebagaimana dilukiskan secara sederhana pada gambar di bawah ini :

Gambar 1.9. Sextan

4.1. Prinsip Kerja dari Sextan

Sextant menggunakan prinsip cahaya dan berdasarkan ketentuan bahwa udut


yang terjadi antara arah pertama dan arah terakhir daripada sebuah cahaya
yang telah dipantulkan, dua kali besarnya sudut yang terjadi antara dua buah
reflector tadi, satu terhadap lain. Untuk jelasnya lihat gambar no. 3.2 di bawah
ini dengan penjelasan.

KETERANGAN :

S = Cahaya dari sebuah benda masuk


ke cermin besar kemudian
dipantulkan ke cermin kecil dan
selanjutnya ke teropong.
Normalnya = B b2
t1n1 = Kedudukan cermin besar pada
0
waktu alhidade 0 (di PI)

t2n2 = Kedudukan cermin besar pada Sumber:

Gambar 1.10. Prinsip Jalannya cahaya pada Sextant

Diktat : Alat – alat Navigasi 15


4.2. Mengoperasikan Sextan

Ambil sextan dari kotak penyimpanan dengan menggunakan tangan kiri


pada bagian pangkalnya lalu pindahkan ke tangan kanan (pegang pada
bagian handle / pegangannya).
Atur alhidade dan nonius pada kedudukan 0 (nol), sisihkan kaca berwarna
yang tidak perlu. Cari nilai koreksi index benda yang akan diukur dengan
cara memutar nonius dan dicatat. Ukur sudut benda yang akan kita ukur
dengan mengatur alhidade sedemikian rupa. Putar sekrup halus sehingga
bayangan benda menjadi satu dengan benda lain. Atau dalam pengukuran
secara vertikal atur

bayangan benda angkasa tepat menyinggung cakrawala / horizon. Pada


pengukuran matahari yang disinggungkan pada cakrawala adalah tepi
bawah / tepi atas. Pada pengukuran bulan yang disinggungkan dengan
cakrawala adalah tepi atas. Pada pengukuran bintang dan planet, yang
disinggungkan pada cakrawala/horizon adalah titik pusatnya.

Catat hasil pengukurannya dan pada saat pengukuran benda


angkasa catat pula waktu saat benda angkasa tersebut
menyinggung cakrawala.

Catat juga hal-hal lain yang perlu diperhatikan antara lain :

Waktu dan tanggal pembaringan.

Posisi duga kapal.

Haluan kapal.

Tinggi mata.

Gambar 1.11 Sextan sedang dipergunakan

Diktat : Alat – alat Navigasi 16


4.3. Perawatan Sextan

Jangan jatuh atau mendapat goncangan yang hebat.

Jika tidak dipakai harus disimpan dalam kotaknya dengan baik,


(kaca-kaca berwarna dalam kedudukan tidak dipakai dan alhidade
setengah busur), jauhkan dari panas, lengas udara dan bila
disimpan dalam jangka waktu yang lama hendaknya busur dan
poros berulir digosok dengan vaselin.

Waktu mengeluarkan dari dalam kotaknya, harus dipegang pada


rangkanya atau pegangannya dan jangan sekali-kali pegang pada
busurnya, alhidadenya atau teropongnya.

Bagian-bagian yang bergerak yang perlu, secara beraturan


diminyaki.

Waktu memasang teropong pada penyangganya harus dijaga agar


tidak merusak ulir sekerup.

Lembidang busur jangan dibuat ,mengkilat.

4.4. Tanda-tanda Sextan yang baik

Ringan tetapi konstruksinya kuat.

Bagian-bagian yang bergerak harus kencang tetapi lancar jalannya.

Teropong harus dapat dimasukkan atau dipasang di dalam


penyangganya dengan mudah, dan dengan mudah dapat pula
difokuskan.

Kesalahan-kesalahan yang tidak dapat dibetulkan kembali kalau


mungkin periksa kembali.

Jika kedua ujung di busur / alhidade telah longgar atau terlalu


kencang maka poros putarannya dapat tidak tegak lurus bidang
rangka Sextan.

Jari-jari busur Sextan sekurang-kurangnya 7’’,5.

Diktat : Alat – alat Navigasi 17


Aktivitas Pembelajaran

Kompetensi Utama : Profesional


Kompetensi Dosen : Mengoperasikan alat navigasi
mata Pelajaran konvensional
Indikator Esensial : 1. Mengnalisis fungsi kompas
magnet
2. Menggunakan kompas magnet
3. Mengoperasikan alat perum
tangan
4. Mengoperasikan alat pejera
celah benang
5. Mengoperasikan sextan

Lakukanlah aktivitas pembelajaran berikut ini dengan bekerja sama dalam anggota
kelompok dan penuh tanggung jawab lalu paparkan hasil diskusi kelompoknya di
depan kelas secara begiliran.

Buatlah kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang


Setiap kelompok mencari informasi tentang: Pengoperasian kompas
magnet, alat baring, alat perum tangan dan penggunaan sextan
Diskusikan hasil informasi yang diperoleh bersama dengan kelompok

Latihan / Kasus / Tugas


Lembar Kerja

LK-1 Mengoperasikan Alat Navigasi Konvensional

Ada berapa alat navigasi konvensional yang kamu ketahui setelah


membaca materi mengoperasikan alat vanigasi konvensional ? Sebutkan!

Diktat : Alat – alat Navigasi 18


Peserta diklat mengklasifikasikan alat navigasi konvensional sesuai fungsi
dan kegunaannya dan dari setiap alat navigasi konvensionalsudah berapa
bisa dioperasikan atau digunakasn !

Apa kompetensi yang seharusnya dicapai oleh peserta diklat


dalam mempelajari alat navigasi konvensional? Jelaskan!

Apa bukti yang harus diunjukkerjakan oleh peserta diklat bahwa dia telah
mencapai kompetensi yang ditargetkan? Jelaskan!

Diktat : Alat – alat Navigasi 19


LK-02. Berpikir Reflektif tentang alat navigasi konvensional

Mengapa alat navigasi konvensional itu penting? Jawaban Saudara


sebaiknya disertai contoh konkrit

Apa manfaat alat navigasi konvensional bagi anda? Apa saja kriteria yang
dapat dipertimbangkan untuk menilai apakah alat navigasi konvensional
yang digunakan sudah benar ?

Apa yang terjadi jika seseorang menggunakanalat navigasi konvensional


tanpa memiliki pemahaman mengenai alat navigasi konvensional?

Diktat : Alat – alat Navigasi 20


LK-03. Latihan/tugas

Tugas
Tuliskan prinsip kerja dari kompas magnet ?
Tuliskan fungsi dari cairan yang terdapat dalam kompas magnet ?
Jelaskan pengertian dari ?
Dimanakah nilai variasi kita peroleh ?
Sebutkan alat baring yang biasa digunakan diatas kapal ?
Jelaskan bagaimana cara perawatan peralatan baring ?
Tuliskan fungsi dari pada alat Perum Tangan ?
Pemberian tanda merkah berupa kain berwarna merah pada tali perum
yaitu untuk setiap panjang tali perum berapa meter ?
Sextan yang ada di kapal berfungsi untuk apa ?
Untuk mengetahui sextan yang baik, maka kita harus mengetahui
tanda-tandanya. Tuliskan tanda-tanda sextan yang baik ?
LK-04. Tugas Praktek

Mengoperasikan berbagai alat navigasi konvensional


Mengintegrasikan berbagai macam alat navigasi konvensional

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir
Diktat ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar, kemudian gunakanlah rumus di
bawah ini untuk mengetahui Tingkat Penguasaan Materi (TPM) anda terhadap materi
kegiatan belajar 2 dari Diktat ini.

Jumlah jawaban benar Nilai Akhir


TPM = --------------------------- x 100% ………….
Jumlah soal

Arti tingkat penguasaan yang anda capai :


90 – 100 % : Baik sekali
80 – 89 % : Baik
70 – 79 % : Cukup
< 69 % : Kurang

Diktat : Alat – alat Navigasi 21


Kegiatan Pembelajaran 2
Mengoperasikan Alat Navigasi Elektronik

A. Tujuan

Setelah mempelajari Diktat Taruna dapat mengoperasikan alat navigasi


elektronik Kapal Penangkap Ikan dengan benar.

Indikator Pencapaian Kompetensi


Mengoperasikan alat gyro kompas
Mengoperasikan GPS
Mengoperasikan Radar
Mengoperasikan echo saunder/Fish finder
Mengoperasikan Sonar
Mengoperasikan RDF

Uraian Materi

Mengoperasikan Kompas Gasing (Gyro Compass).

Gambar 3.1. Gyro kompas (Sumber: Google Image)

Gyro kompas selalu terhubung dengan kompas repeater melalui satu sistem
transmisi. Hal ini didorong ribuan putaran per menit dengan motor
listrik.Namun, bagian yang paling penting dalam sistem kompas gyro adalah
spinning wheel (roda berputar), yang dikenal sebagai Gyroscope.
Gyroscopeadalahsebuah benda yang dapat berputar sangat cepat (RPM
6000), mengelilingi sebuah poros dan dapat berputar bebas sekeliling tiga
buah arah yang berdiri tegak lurus satu sama lain, dimana arah-arah itu saling
memotong dititik berat benda itu.

Diktat : Alat – alat Navigasi 22


1.1. Keuntungan pedoman gasing dibanding dengan pedoman
magnet

Penunjukan selalu arah sejati

Keseksamaan pembacaan lebih baik

Pemasangan gyro repeater ditempat-tempat yang diperlukan

Untuk kapal mengoleng, juru mudi lebih mudah melihat


perubahan haluan dengan tepat.

Keuntungan ditinjau dari konstruksinya

a Gaya pengarah pedoman gasing beberapa ratus kali lebih


besar dari gaya pengarah pedoman magnet.

b Tidak terpengaruh kemagnetan kapal.

c Kemungkinan dilengkapi dengan alat tambahan seperti


course recorder, auto

Kerugian

a Instalasi yang lengkap harganya mahal.

b Susunannya rumit, ganguan listrik dapat mengakibatkan


penunjukkan tdak dapat dipercaya, voltage harus tetap.

c Jika terjadi kerusakan selama pelayaran, sulit diperbaiki dan


memerlukan tenaga ahli.

Sumber:Google Image

Gambar 2.2. Poros Gyroscope

Diktat : Alat – alat Navigasi 23


1.2. Law of Gyrodinamics

Hukum Gasing I

Poros suatu gasing yang berputar sangat cepat yang terbebas


dalam 3 bidang, salah satu ujung porosnya akan menunjuk ke
suatu titik tetap di angkasa.

Inertia (inersia): Suatu gaya yang dimiliki oleh sebuah benda


yang berputar untuk mempertahankan kedudukannya terhadap
angkasa.

Hukum Gasing II

Apabila poros sebuah gasing yang berputar sangat cepat


bekerja pada suatu kopel, maka poros tersebut tidak bergerak
dalam bidang kopel tetapi bergerak ke suatu arah yang tegak
lurus terhadapnya.

Presesi : Penyimpangan/perubahan kedudukan poros


gyroscope yang disebabkan oleh pengaruh gaya (kopel) dari
luar, dimana arah penyimpangan tersebut tegak lurus terhadap
gaya kopel yang mempengaruhinya.

Syarat-syarat gyroscope

Resultante semua gaya bertumpu pada titik berat gasing

Ketiga poros (axis) berdiri tegak lurus satu sama lain

Ketiga poros saling memotong dititik berat gasing

Sifat–sifat gasing yang berputar cepat ditentu-kan oleh


hukum-hukum gasing.

Dari kedudukan gyroscope dibeberapa tempat dibumi maka ditarik


suatu kesimpulan sebagai berikut :

Katulistiwa ( KI)
0 0
Pada lingkaran vertikal, azimuth tetap 90 (270 ) dan
0
hanya terjadi perubahan tilting 15 /jam
Pada derajah (poros menunjukkan utara) tanpa tilting
dan tanpa perubahan azimuth

Diktat : Alat – alat Navigasi 24


Kutub, hanya terjadi perubahan Azimuth (drift) sebesar
0
15 /jam
Sembarang tempat antara Kutub dan Katulistiwa.
Terjadi perubahan tilting dan azimuth poros dan
susunan cincin-cincin akan berputar sebagai berikut :
Bidang cincin tetap tegak lurus pada bidang vertikal
dari sebuah benda angkasa.

Bidang cincin membentuk sudut dengan bidang


datar yang sama besar dengan tinggi benda
angkasa tersebut.

Dari kesimpulan diatas maka gyroscope belum dapat sepenuhnya


digunakan dikapal karena :

Titik berat gyro tidak mungkin tepat pada porosnya.

Apabila gyro mendapat suatu gaya dan keluar dari


kedudukanya, maka poros gyro akan menunjuk kearah lain dan
tidak ada gaya yang dapat mengembalikan pada kedudukan
semula.

Poros gyro tidak duduk dalam arah U – S tetapi akan berputar-


putar mengelilinginya.

Sumber:Google Image

Gambar 3.3. Diagram Tilting dan Drifting

Diktat : Alat – alat Navigasi 25


Mercury Ballistic adalah bahan cair yang digunakan gyro sperry sebagai
gaya berat atas untuk kontrol elemen/berfungsi sebagai kontrol elemen.
Edaran gyro sebelum adanya kontrol elemen adalah berbentuk lingkaran
dan setelah adanya kontrol elemen makaedaran gyro berbentuk ellips.

Diktat : Alat – alat Navigasi 26


Dengan adanya komponen ke III yaitu precessci (hukum gasing II),
maka bekerja gaya-gaya sebagai berikut :
1. Tilting : bekerja pada arah Vertical
2. Drifting : bekerja pada arah horizontal
3. Precessi : bekerja pada arah horizontal
Karena pada arah mendatar bekerja 2 gaya maka resultante ke-3 gaya
akan membentuk ellips yang dijalani dalam waktu 85’.
Nilai tilting, drifting dan precessi semakin mendekati kutup akan megecil
sehingga sampai pada kutub maka nilainya menjadi nol.
Supaya gyro tetap baik/sempurna diperlukan suatu kombinasi dari :

Sifat-sifat gyro yaitu inertia dan precessi


Rotasi bumi dan hukum gaya berat.

Panjang Panah =
kecepatan

Precessi berbagai Senget

Jika poros Gyro bertambah

Jika azimut bertambah


besar makaTiltingnya
bertambah besar

Gambar 2.4. Diagram Precessi

Diktat : Alat – alat Navigasi 27


KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

Menggunakan berbagai macam

parameter meteorologi oceanografi.

2.9. Jenis Lain Thermometer

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur


temperatur. Termometer harus dipasang secara mendatar di
lapangan terbuka. Satuan meteorologi dari temperatur adalah
o o o
derajat celcius ( C), Reamur ( R) dan Fahrenheit ( F). Umumnya
termometer diisi air raksa atau alkohol.
Pemasangan dilakukan dengan menggunakan alas kayu atau besi
sebagai penahan. Pada siang hari, termometer harus diikat untuk
menghindari sinar matahari langsung. Pada petang hari,
termometer dipasang kembali. Untuk menghindari cahaya
matahari langsung, termometer dapat juga diberi pelindung atau
dengan menempelkannya didinding bangunan.

Diktat : Alat – alat Navigasi 28


Termometer bekerja dengan cara yang sederhana. Bila udara
panas, maka air raksa dalam termometer akan mengembang.
Temperatur pada termometer diukur dengan skala temperatur
yang berimpit dengan letak permukaan air raksa.

a). Thermometer Bola Basah Dan Bola Kering

Merupakan thermometer air raksa dalam bejana kaca untuk


mengukur suhu udara aktual yang terjadi (thermometer bola
kering). Adapun thermometer bola basah adalah thermometer
yang pada bola air raksa (sensor) dibungkus dengan kain
basah agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh,
yaitu suhu yang diperlukan agar uap air di udara dapat
berkondensasi.

Sumber: Google Image

Gambar 4.1 Thermometer Bola Basah Dan Bola Kering

b). Thermometer Maximum

Thermometer air raksa ini memiliki pipa kapiler


kecepatan (pembuluh) didekat tempat/ tabung air
raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila

Diktat : Alat – alat Navigasi 29


suhu udara meningkat, tapi tidak dapat turun
kembali pada saat suhu udara mendingin. Untuk
mengembalikan air raksa ketempat semula,
thermometer ini harus dihentakan berkali-kali atau
diarahkan dengan menggunakan magnet.

Dari gambar dapat diilustrasikan bahwa apabila


temperatur naik dan kolom air raksa tidak terputus,
maka air raksa terdesak melalui bagian yang
sempit. Ujung kolom menunjukkan temperatur
udara. Apabila suhu turun, kolom air raksa terputus
pada bagian yang sempit setelah air raksa dalam
bola temperatur menyusut. Ujung lain dari kolom air
raksa tetap pada tempatnya.

Untuk pengamatan suhu udara ujung kolom ini


menunjukkan suhu udara karena penyusutan air
raksa kecepatansekali dan dapat diabaikan. Jadi
Thermometer menunjukkan suhu udara tertinggi
setelah terakhir dikembalikan. Thermometer
dikembalikan setelah dibaca.

c). Thermometer Minimum

Thermometer minimum biasanya menggunakan


alkohol untuk pendeteksi suhu udara yang terjadi.
Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih
tinggi dibanding air raksa, sehingga cocok untuk
pengukuran suhu minimum. Prinsip kerja
thermometer minimum adalah dengan
menggunakan sebuah penghalang (indeks) pada
pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan
menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun
bila suhu meningkat maka indek akan tetap pada
posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer

Diktat : Alat – alat Navigasi 30


harus miring sekitar 20-30 derajat, dengan posisi
tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga
dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek
tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi
bawah (suhu minimum).

Untuk mengembalikan posisi indeks ke posisi aktual


dapat dilakukan dengan memiringkan/ membalikkan
posisi thermometer hingga indek bergerak ke ujung
dari alkohol (posisi suhu aktual).

Sumber: Google Image

Gambar 4.2 Thermometer Maximum dan Minimum

Diktat : Alat – alat Navigasi 31


d). Thermograph

Sumber: Google Image

Gambar 4.3. Thermograph

Alat ini mencatat otomatis temperatur sebagai fungsi waktu.


Thermograph ini adalah logam panjang yang terdiri dari 2
bagian, kuningan dan invar. Bentuk bimetal merupakan spiral.
Terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak
Thermograph. Satu ujung bimetal dipasang pada kotak dengan
sekrup penyetel halus, sehingga letak pena dapat diatur. Ujung
lain dihubungkan ketangkai pena melalui sumbu horizontal
sehingga dapat menimbulkan track/ rekaman pada kertas pias
yang berputar 24 jam per rotasi. Jika temperatur naik, ujung
bimetal menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya.
Sebelum dipakai, thermograph harus dikalibrasi terlebih dahulu.
Alat ini harus ditempatkan dalam sangkar apabila dipakai untuk
mengukur atmospher.

e). Thermometer Tanah

Prinsipnya sama dengan thermometer air raksa yang lain,


hanya aplikasinya digunakan untuk mengukur suhu tanah dari
kedalaman 0, 2, 5, 10, 20, 50 dan 100 cm. Untuk kedalaman 50

Diktat : Alat – alat Navigasi 32


dan 100 cm, harus tanam sebuah tabung silinder untuk
menempatkan thermometer agar mudah untuk melakukan
pembacaan. Untuk kedalaman 0-20 cm, cukup dengan
membenamkan bola tempat air raksa sesuai dengan
kedalaman yang diperlukan

Sumber: Google Image

Gambar 4.4. Thermometer Tanah

Lapisan-lapisan Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk


bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di
Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah,
sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer
tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang
terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan
yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula
dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan
sinar matahari saat terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang.
Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa,
kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer
berikut fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya.

Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%),


dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar

Diktat : Alat – alat Navigasi 33


0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di
bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan
mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari
atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.

Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat


laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara
atmosfer dan angkasa luar.
Atmosfer tersusun oleh:

Ni tro gen

Oks ig en (
)

Argon (
Ai r ( )

Oz on (
)

Karbondioksida (
)

Sumber:http://wikipedia.org

Gambar 4.5. Gas penyusun atmosfera

Sumber:http://1.bp.blogspot.com

Gambar 4.6. Lapisan-lapisan Atmosphera

Diktat : Alat – alat Navigasi 34


a. Troposfer

Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling
ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan
terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda
langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini
adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan
tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu
yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban yang kita rasakan
sehari-hari berlangsung. Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 27
derajat Celsius, dan semakin naik ke atas, suhu semakin turun. Setiap
kenaikan 100m suhu berkurang 0,61 derajat Celsius (sesuai dengan
Teori Braak). Pada lapisan ini terjadi peristiwa cuaca seperti hujan,
angin, musim salju, kemarau, dan sebagainya.

Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari
troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari
matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika ketinggian
bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady), dari
sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti
daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali
terhadap gradien suhu tersebut.

Di antara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan


Tropopause, yang membatasi lapisan troposfer dengan stratosfer.

Diktat : Alat – alat Navigasi 35


Sumber:http://niomi.blog.com

Gambar 4.7. Lapisan Troposfer

Lapisan ini merupakan lapisan terbawah dalam lapisan atmosfer yang


memiliki ketinggian 0-18 km di atas permukaan bumi. Tebalnya lapisan
ini sekitar kurang lebih 10 km. Di daerah khatulistiwa lapisan troposfer
ini memiliki ketebalan yang lebih tebal yaitu sekitar 16 km dengan
temperatur rata-rata 80 derajat celsius. Daerah sedang ketinggian
lapisan troposfer ini memiliki ketebalan sekitar 11 km dengan temperatur
rata-rata 54 derajat celsius, sedangkan di daerah kutub ketinggiannya
hanya mencapai 8 km dengan temperatur rata-rata 46 derajat celsius.
Lapisan troposfer ini memiliki pengaruh yang sangat besar sekali
terhadap kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Selain terjadinya
peristiwa-peristiwa seperti cuaca dan iklim, lapisan atmosfer ini juga
meliputi 80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer.

Pada lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang
mendadak, angin, tekanan dan kelembaban udara yang kita rasakan
setiap hari terjadi.

Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan, yaitu :

Lapisan Udara Dasar

Tebal lapisan udara ini adalah 1 – 2 meter di atas permukaan


bumi. Keadaan di dalam lapisan udara ini tergantung dari keadaan
fisik muka bumi, dari jenis tanaman, ketinggian dari permukaan
laut dan lainnya. Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut

Diktat : Alat – alat Navigasi 36


sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi kehidupan tanaman dan
juga jasad hidup di dalam tanah.

Lapisan Udara Bawah

Lapisan udara ini dinamakan juga lapisan-batasan planiter


(planetaire grenslag, planetary boundary layer). Tebal lapisan ini 1
– 2 km. Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu udara dan
juga menentukan iklim.

Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar)

Lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan,
yang tebalnya 2 – 8 km. Di dalam lapisan udara ini gerakan
mendatar lebih besar daripada gerakan tegak. Hawa panas dan
dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang
berubah-ubah.

Lapisan Udara Tropopouse

Merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer


terletak antara 8 – 12 km di atas permukaan laut (dpl). Pada
lapisan ini terdapat derajat panas yang paling rendah, yakni antara
– 46 derajat celsius sampai – 80 derajat celsius pada musim
panas dan antara – 57 derajat celsius sampai – 83 derajat celsius
pada musim dingin. Suhu yang sangat rendah pada tropopouse
inilah yang menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke
lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera
mengalami kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan
kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk cair (hujan) dan
padat (salju, hujan es).

Stratosfer

Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari


ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah
relatif stabil dan sangat dingin yaitu atau sekitar . Pada
lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang
tertentu. Lapisan ini juga merupakan tempat terbangnya pesawat.

Diktat : Alat – alat Navigasi 37


Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah,
namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan
ini.

Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi


semakin bertambah seiring kenaikan ketinggian. Hal ini dikarenakan
bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon. Lapisan ozon ini
menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini bisa mencapai
sekitar pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause
memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.

Lapisan ini merupakan lapisan kedua dari lapisan atmosfer bumi.


Lapisan ini terletak pada ketinggian 18-49 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi suhu, artinya suhu
udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari
permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai
terhenti saat mencapai puncak stratosfer yang disebut stratopouse
dengan suhu udara sekitar 0 derajat celsius.

Sumber:http://niomi.blog.com

Gambar 4.8. Lapisan Stratosfer

Diktat : Alat – alat Navigasi 38


Ciri penting dari lapisan ini adalah keberadaan lapisan ozon yang
berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar
radiasi ini tidak mencapai bumi.

Penyerapan radiasi ultraviolet ini oleh ozon dan beberapa jenis gas
atmosfer lainya menyebabkan peningkatan suhu udara di bagian lapisan
stratosfer ini. Lapisan ini tidak mengandung uap air, sehingga lapisan ini
hanya meiliki udara kering. Batas dari lapisan stratosfer ini
disebutstratopouse.

Mesosfer

Kurang lebih 25 mil atau 40km di atas permukaan bumi terdapat lapisan
transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun
ketika ketinggian bertambah, hingga menjadi sekitar (dekat
bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km di atas permukaan
bumi). Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang
terbentuk dari kristal es.

Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer ini akan
berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga lapisan keempat.
Lapisan ini terletak pada ketinggian antara 49- 82 km dari permukaan
bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor
ataupun benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat disini
akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari
angkasa dan menimbulkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang
sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.

Suhu dari lapisan ini mula-mula naik, tetapi kemudian turun dan
mencapai 72 derajat celsius di ketinggian 75 km. Suhu terendah terukur
pada ketinggian antara 80 – 100 km yang merupakan batas dengan
lapisan atmosfer berikutnya, yakni lapisan mesosfer. Daerah transisi
antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu
terendah 110 derajat celsius .

Diktat : Alat – alat Navigasi 39


Sumber:http://niomi.blog.com

Gambar 4.9. Lapisan Mesosfer

Thermosfer

Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81


km. Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup
tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar . Perubahan ini terjadi
karena serapan radiasi sinar ultra violet. Radiasi ini menyebabkan reaksi
kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan
nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum
munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan
gelombang radio jarak jauh.

Lapisan ini adalah lapisan keempat dari lapisan atmosfer bumi. Lapisan
ini merupakan peralihan dari lapisan mesosfer ke termosfer di mulai pada
ketinggian 82 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 82- 800 km
dari permukaan bumi. Lapisan ini juga disebut juga dengan lapisan
ionosfer karena lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-
partikel yang dapat memberikan efek pada refleksi gelombang radio, baik
gelombang panjang ataupun gelombang pendek. Sedangkan disebut
termosfer karena lapisan ini terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi
yaitu sekitar 19820 derajat celsius. Perubahan ini terjadi karena serapan
radiasi ultra ungu.

Diktat : Alat – alat Navigasi 40


Sumber:http://niomi.blog.com

Gambar 4.10. Lapisan Thermosfer

Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan


bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat
memantulkan gelombang radio. Sebelum adanya satelit, lapisan ini
berfungsi untuk memancarkan gelombang radio jarak jauh.

Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar


75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas
akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juga disebut lapisan
ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini.
Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan
menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada
lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkatnya
ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :

Lapisan Udara Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km


dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini
dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan
mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara di sini
berkisar – 70° C sampai +50° C .

Diktat : Alat – alat Navigasi 41


Lapisan udara F Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini
dinamakan juga lapisan udara appleton.

Lapisan udara atom Pada lapisan ini, materi-materi berada dalam


bentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini
menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya
mencapai 1200° C.

Ionosfer

Lapisan ionosfer yang terbentuk akibat reaksi kimia ini juga merupakan
lapisan pelindung bumi dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa
karena ditarik oleh gravitasi bumi. Pada lapisan ionosfer ini, batu meteor
terbakar dan terurai. Jika ukurannya sangat besar dan tidak habis
terbakar di lapisan udara ionosfer ini, maka akan jatuh sampai ke
permukaan bumi yang disebut Meteorit.

Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya
selatan terjadi pada lapisan ini.

Eksosfer

Eksosfer adalah lapsan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini
terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu
meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal
sebagai cahaya Zodiakal.

Lapisan ini adalah lapisan atmosfer kelima. Lapisan ini terletak pada
ketinggian antara 800-1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini
terjadi gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan
lapisan yang paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan
atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini
sering disebut juga sebagai ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan
ini sangat berbahaya karena merupakan tempat penghancuran meteor
dari luang angkasa.

Diktat : Alat – alat Navigasi 42


Sumber:http://niomi.blog.com

Gambar 4.11. Lapisan Eksosfer

3.1. Fungsi Atmosfer

Setiap kali menghirup udara, kita dingatkan bahwa manusia tidak bisa
hidup tanpa udara. Terutama udara bersih karena udara tersebut
adalah kebutuhan fisik manusia yang berfisat tumbal balik antara
manusia dan lingkungan. Atmosfer membuat suhu bumi sesuai untuk
kehidupan manusia

Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi


memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup berbagai
organisme di muka bumi. Fungsi atmosfer antara lain :

Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi


pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam
hari.

Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi

Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.

Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.

Diktat : Alat – alat Navigasi 43


Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat penting.
Apabila tidak ada lapian atmosfer, suhu permukaan bumi bila 100%
radiasi matahari diterima oleh permukaan bumi akan sangat tinggi dan
dikhawatirkan tidak ada organisme yang mampu bertaham hidup,
termasuk manusia.

Sumber:http://niomi.blog.com

Gambar 4.12. Sabuk Van Allen

Selain atmosfer, sabuk Van Allen juga berfungsi untuk melindungi


bumi. Sabuk Van Allen adalah suatu lapisan yang terbuat dari medan
magnet bumiyang berfungsi sebagai perisai melawan radiasi
berbahaya yang membahaykan planet bumi ini. Lapisan pelindung Van
Allen ini merupakan sebuah rancangan istimewa yang hanya pada
bumi. Matahari dan bintang-bintang lainnya yang terus-menerus
memancarkan radiasi mereka sangat berbahaya bagi makhluk hidup.
Apabila sabuk Van Allen tersebut tidak ada di bumi ini, maka radiasi
matahari dengan mudah bisa menghancurkan seluruh kehidupan di
muka bumi ini.

Diktat : Alat – alat Navigasi 44


Pengertian Tekanan Udara

Pada prinsipnya tekanan udara adalah berat udara yang berada tegak
lurus diatas suatu permukaan yang luasnya sama dengan satu satuan
luas. Dengan demikian tekanan udara akan menurun sesuai dengan
kenaikan tinggi suatu tempat dari permukaan bumi.

Berkurangnya tekanan udara ini mengikuti hukum Babinet yaitu :

P1 - P2

H2 - H1 = 16000 x ------------- x ( 1 + 0,004 x tm )

P1 + P2

Dimana :
H2 = tinggi batas atas ( m )
P2 = tekanan batas atas (mb )
H1 = tinggi batas bawah ( m )
P1 = tekanan batas bawah ( mb )
Tm = temperatur rata-rata antara temperatur batas atas dan batas
bawah dari lapisan udara yang bersangkutan, diperoleh dari :

T2 + T1
----------- 16.000 ; 1 ; 0,004 = tetapan
2

Contoh Soal

Berapa meterkah kita harus naik, agar kita mengalami penurunanan


tekanan udara sebanyak satu mb, jika diketahui bahwa tekanan udara

Diktat : Alat – alat Navigasi 45


dipermukaan tanah = 1000,5 mb dan temperatur rata-rata lapisan udara
o
setebal 50 meter diatas permukaan tanah = 25 C ?
Sebuah pesawat terbang di udara mengalami tekanan udara sebesar 600
o
mb dan temperatur udara = 0 C, jika diketahui bahwa dipermukaan bumi
o
tekanan udara = 1000 mb, dan temperatur udara = 30 C. Pada ketinggian
berapa meterkah pesawat terbang tersebut?

Kunci jawaban soal nomor 1 :

Diktat : Alat – alat Navigasi 46


Kunci jawaban soal nomor 2 :

4.1. Satuan Pengukuran Tekanan Udara

Dalam satuan cgs ( cm, gran, second ) tekanan udara dinyatakan dalam
dyne/cm, sedangkan yang dimaksud dengan 1 dyne adalah kekuatan
yang memberikan kecepatan 1 cm per detik kepada benda yang
massanya 1 gram. Dalam meteorologi satuan dyne dianggap terlalu
besar, sehingga satuan yang dipakai adalah mb dan mm Hg.

1 bar = 1.000 mb

1 bar = 1 juta dyne / cm2

1 dyne = 1 gr / cm det2

1 mm Hg = 4/3 mb

Diktat : Alat – alat Navigasi 47


4.2. Variasi Tekanan Udara

Keadaan tekanan udara disuatu tempat dibumi itu mengalami perubahan


perubahan yang disebut variasi tekanan udara yang terdiri dari :
Variasi tekanan udara tidak teratur yaitu variasi tekanan udara yang
disebabkan adanya system tekanan tinggi dan system tekanan
rendah yang dapat menimbulkan perubahan tekanan udara yang
tidak teratur.
Variasi tekanan udara teratur yaitu variasi tekanan udara yang
disebabkan adanya radiasi matahari yang dapat menimbulkan
pemanasan dan pendinginan atmosfeer secara berselang secara
teratur. Selang waktu variasi tekanan udara ini adalah 12 jam yaitu :
Tekanan udara maksimum pada pukul 10.00 dan 22.00.
Tekanan udara minimum pada pukul 04.00 dan 16.00.

4.3. Pembagian Tekanan Udara di Permukaan Bumi

Meskipun keadaan tekanan udara diatas permukaan bumi selalu


mengalami perubahan-perubahan, baik yang dipengaruhi oleh variasi
teratur maupun tidak teratur, namun secara umum dapat dibedakan
sebagai berikut :
0 0
Daerah Equatorial yaitu antara lintang 20 U dengan 20 S yang
memiliki tekanan rendah thermis.
0 0
Daerah sub.tropika yaitu antara lintang 20 U/S dengan 50 U/S yang
memiliki tekanan tinggi sub tropika.
0 0
Daerah sedang yaitu antara lintang 50 U/S dengan 70 U/S yang
memiliki tekanan rendah.
0 0
Daerah kutub yaitu antara lintang 70 U/S dengan 90 U/S yang
memiliki tekanan tinggi.

Diktat : Alat – alat Navigasi 48


Sumber: Google Image
Gambar 4.13. Pembagian Tekanan Udara di Bumi

4.4. Isobar dan Gradient Tekanan Udara

Isobar adalah sebuah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang


mempunyai tekanan udara yang sama besar.
Dari hasil analisa isobar tersebut didapati diantaranya beberapa isobar
tertutup yaitu isobar-isobar yang mengelilingi daerah tekanan tinggi dan
daerah tekanan rendah, maupun isobar-isobar terbuka, yaitu isobar-
isobar yang hamper sejajar. Akhirnya didapatkan daerah-daerah
dengan tekanan tinggi dan daerah-daerah dengan tekanan rendah,
disamping didapatkan pula daerah-daerah dengan isobar-isobar yang
agak rapat satu dengan yang lainnya dan daerah-daerah dengan
isobar-isobar yang agak renggang atau jarang. Jika jarak isobar
tersebut rapat ini berarti apabila seseorang bergerak memotong tegak
lurus isobar-isobar tersebut dari tekanan tinggi ke tekanan rendah atau
sebaliknya, akan mengalami perubahan tekanan yang sangat cepat
dan sebaliknya apabila jarang akan mengalami perubahan tekanan
yang lambat. Nilai perubahan tekanan udara pada jarak sejauh 60 mil

Diktat : Alat – alat Navigasi 49


laut arah horizontal yang diukur dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
tegak lurus isobar-isobar tersebut dinamakan gradient tekanan udara.
Gradient tekanan udara dikatakan kuat jika isobar-isobarnya rapat dan
sebaliknya dikatakan lemah jika garis isobar-isobar jarang. Sistem
isobar terbagi menjadi dua macam yaitu :
Sistem isobar tertutup

Sistem Isobar Tertutup, terdiri dari :

Sistem Tekanan Tinggi (tekanan Anticyclonal)

Pada system tekanan Tinggi dipusatnya terdapat tekanan


udara tinggi dan makin jauh dari pusat Tekanan udaranya
makin berkurang.

Sistem Tekanan Tinggi (tekanan Anticyclonal)

Sistem Tekanan Rendah (tekanan Cyclonal)

Pada system tekanan. Rendah dipusatnya terdapat tekanan


udara rendah dan makin jauh dari pusat. Tekanan udaranya
makin bertambah.

Sistem Tekanan Rendah (tekanan Cyclonal)

Diktat : Alat – alat Navigasi 50


Sistem Isobar Tidak Tertutup atau Terbuka, terdiri dari :
Sistem Tekanan Pelana Simetris
Terdiri dari dua tekanan rendah, yang saling berhadapan.
Lengkungan isbar tekanan rendah terlihat sama tajamnya
dengan isobar2 tekanan tinggi.

Sistem Tekanan Pelana Simetris

Sistem Tekanan Pelana Anticyclonal

Lengkungan isobar tekanan tinggi lebih tajam dari pada


lengkungan isobar2 tekanan rendah.

Sistem Tekanan Pelana Anticyclonal

Diktat : Alat – alat Navigasi 51


Sistem Tekanan Pelana Cyclonal

Lengkungan isobar tekanan rendah lebih tajam dari pada


lengkungan isobar 2 tekanan tinggi.

Sistem Tekanan Pelana Cyclonal

4.5. Alat - alat untuk menentukan Tekanan Udara

Sumber: Google Image

Gambar 4.14. Barometer

Untuk mengukur tekanan udara dipergunakan alat-alat yang diberi nama


Barometer yaitu Pengukur Tekanan.

Diktat : Alat – alat Navigasi 52


A. Macam –macam Barometer anatara lain:

Barometer air raksa

Alat ini terdiri dari pada sebatang pipa kaca yang buntu pada satu ujung dan
panjang 90 cm. Pipa ini seluruhnya di isiseluruhnya dengan air raksa hingga
penuh, kemudian ujung yang terbuka dimasukkan dalam suatu bak air raksa.
Akibatnya air raksa dalam pipa turun hingga selisih tinggi permukaan air raksa
dalam pipa dan dalam bak menjadi kira –kira 76 cm. bagian ujung buntu dari
pipa adalah ruangan hampa udara, yamg dikenal sebagai ruangan hampa
Torricelli. Jadi Selisih tinggi air raksa dalan bak dan Pipa adalah menyatakan
tekanan udara yang dinamakan penunjukkan Barometer.

Sumber: Google Image

Gambar 4.15. Barometer Air Raksa

Diktat : Alat – alat Navigasi 53


Barometer Bak Laut

Di kapal dipergunakan barometer yang khusus yang dinamakan Barometer


Bak Laut. Kapal akan senatiasa bergerak sehingga air raksa dalam pipa akan
turun naik. Untuk menghindari hal tersebut, pipa barometer bak laut sebagian
dibikin sempit

Sumber: Google Image

Gambar 4.16. Barometer Bak Laut

Cara Membaca Barometer :

Baca Thermometer yang ada dipasang disamping

Lepas pegas atas supaya waktu kapal goyang barometer tetap tegak
lurus

Kaca barometer diketok

4. Baca 1 Skala................................

2.nonius.................................

Pembacaan =........................................

Diktat : Alat – alat Navigasi 54


Koreksi –koreksi

Pembacaan barometer belumlah merupakan tekanan udara yang sebenarnya,


karena masih terdapat kesalahan –kesalahan yang perlu diperbaiki yaitu :

Koreksi Index

Koreksi Suhu

Koreksi Tinggi

Koreksi Lintang

a. Koreksi index

Titik nol pembagian skala seperti halnya dengan Sextan tidak selalu benar,
oleh sebab itu perlu diperbaiki. Kesalahan ini disebut Koreksi Index. dapat
ditentukan dengan mempersamakan dengan barometer tolok, dan
biasanya telah dicantumkan berapa besarnya dalam sertifikat. jadi untuk
pelbagai duduk barometer diberikan sendiri –sendiri.

b. Koreksi Suhu
0 0
Bagi suhu 0 keatas koreksi, untuk tiap –tiap 1 = -0,123 mm Bagi
0 0
Suhu 0 ke bawah koreksi untuk tiap –tiap 1 = +0,123 mm

c. Koreksi tinggi

Perbandingan berat jenis air raksa dan berat jenis udara :


,
= 10,500
.
dari sebab itu bagi tiap-tiap 10500 mm atau 10,5 m koreksi adalah 1 mm

jadi bagi tiap –tiap meter koreksi menjadi = 1/ 10.500 mm

Jelas koreksi ini pada pembacaan ditambah jika barometer ditas


permukaan air laut, dan dikurangkan jika barometer di bawah permukaan

d. Koreksi Lintang

Tinggi kolom air raksa tergantung lintangnya si penilik. Pada katulistiwa


kecepatan lebih kecil daripada lintang tinggi, jadi dengan demikian pada

Diktat : Alat – alat Navigasi 55


tekanan yang sama di katulistiwa penunjukkan akan lebih tinggi dari pada
lintang yang tinggi. Beda pada tekanan yang sama pada Katulistiwa dan
Kutub adalah 3,94 mm. IN disebabkan karena gaya berat di kutub lebih
besar dari pada di Katulistiwa, karena jari-jari bumi di kutub lebih pendek
dari pada di Katulistiwa. Besarnya koreksi ini dicantumkan dalam suatu
daftar sebagai berikut :

Lintang Kesalahan Lintang

( koreksi + - ) ( koreksi=+ )
0 0
.45 ……………………… 0 ……………………………………… 45
0 0
40 …………………….. 0,34 ……………………………………… 50
0 0
35 ……………………… 0,68 ……………………………………. 55
0 0
30 ……………………… 0.99 ……………………………………. 60
0 0
25 …………………….. 1,27 ………………………………………. 65
0 0
20 …………………….. 1,52 ………………………………………. 70
0 0
15 …………………….. 1,70 ………………………………………. 90

Syarat – syarat yang diperlukan :

barometer harus peka yang berarti pada tiap – tiap perubahan tekanan,
harus segera dapat diketahui
pipa harus bersih dalamnya
air raksa harus murni secara kimia
ruang hampa Toricelli harus benar – benar hampa udara
penampang pembuluh setinggi tempat pembacaan ukuran dalam harus
paling sedikit 0,8 mm
skala harus duduk tegak, pembagian skala dan nonius harus seksama

Diktat : Alat – alat Navigasi 56


Pemeriksaan barometer

Agar supaya dalam kedudukan yang bagaimanapun barometer aneroid itu


dipasang di kapal dapat menunjukkan adanya perubahan tekanan udara
dengan cukup peka, maka pelbagai alat bagian yang mamudahkan gerakan
pegas ke jarum harus tanpa kelonggaran (clearence/speling) clan
diseimbangkan dengan seksama. Pemeriksaan itu antara lain dapat dilakukan
oleh Lembaga Nautika atau oieh kita sendiri.

Pemeriksaan sendiri

Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cara memegang barometer dalam 3


kedudukan yang berlain-lainan, clan dilakukan pembacaan :

barometer datam kedudukan tegak lurus.


barometer dalam keadaan mendatar dengan tutup di bawah. barometer
dalam keadaan mendatar dengan tutup ke atas, Bila baik maka
pembacaan tidak boleh berbeda lebih besar dari 1 mm.

Koreksi-koreksi.

koreksi index,

koreksi tinggi.

Untuk memperbaiki kedua koreksi tersebut di atas maka di belakang


disediakan sekerup yang dapat diputar (oleh Lembaga Nautika). Selanjutnya
koreksi suhu masih harus diperhitungkan.

Barograf

Barograph dikenal dengan ciptaan Richard bersaudara. Dimana secara


periodic dapat menggambarkan grafik, secara otomatik, perubahan tekanan
pada setiap saat.

Barograph terdiri dari :

kotak vidi yang tersusun ke atas yang masing-masing kotak tidak


berhubungan.

Diktat : Alat – alat Navigasi 57


Tangan-tangan satu sama lain berhubungan, pada akhir tangan
terdapat mangkok kecepatan, tempat tinta minyak yang tak mudah
mengering sebagai alat pencatat.

Tabung silindris bekerja sebagai jam, memutar untuk suatu masa


tertentu.

Kertas pencatat diagram, dipasang pada tabung silindris.

Sumber: Google Image

Gambar 4.17. Barograph

Cara Kerja

Perubahan tekanan akan membuat kotak vidi mengembung/mengempis.


Apabila tekanan udara turun, kotak vidi mengembung, dan sebaliknya
apabila tekanan naik, kotak vidi mengempis.

Dengan kembung/kempisnya kotak vidi diteruskan oleh tangan-tangan.

Tangan-tangan ini akan naik sesuai dengan perubahan tekanan udara


disekitarnya oleh sebab itu kotak vidi dicatat dikertas pencatat yang
disebut BAROGRAM.

Kertas pencatat ini di lem pada tabung jam berputar teratur. Garis /grafik
yang tercatat dalam kertas barogram disebut barograph.

Diktat : Alat – alat Navigasi 58


Tabung silindris sekali berputar untuk masa satu minggu dan mesti
diputar seperti jam-jam biasa setiap minggu.

Kertas barogram berisi garis-garis dan kolom-kolom, umumnya 8 kolom


secara vertical untuk menuliskan tanggal pemeriksaan.

Setiap kolom dibagi lagi dengan garis-garis vertical untuk jam, sehingga
terbagi atas 24 bagian.

Dari barogram secara horizontal juga diberi tekanan udara dalam


milibar/mmHg. Sehingga dalam waktu satu minggu, barogram dapat
memperlihatkan jalannya grafik turun naiknya tekanan udara. Semua alat-
alat tersebut tersimpan dalam sebuah almari kecepatanil yang tergantung
pada sebuah spindle (gantungan berpegas dan tahan olengan dari kapal).

Sumber: Google Image

Gambar 4.18. Barogram

Diktat : Alat – alat Navigasi 59


Awan

5.1. Peristiwa Kondensasi dalam atmosfeer


Suatu proses dimana uap air yang ada dalam atmosfer berubah ujud
menjadi cair dinamakan berkondensasi atau pun berubah ujud menjadi
Kristal-kristal es disebut dengan sublimasi. Hasil kondensasi atau
sublimasi dalam atmosfeer tersebut akan nampak sebagai awan apabila
menggrombol dan terapung-apung pada lapisan atmosfeer yang tinggi
dan akan nampak sebagai kabut apabila terapung-apung pada lapisan
atmosfeer dekat dengan permukaan bumi, serta akan nampak sebagai
sebagai embun apabila menempel pada benda-benda yang ada
dipermukaan bumi.

Peristiwa kondensasi ataupun sublimasi akan terjadi apabila dalam


atmosfeer terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Mula-mula atmosfeer atau udara bersangkutan harus menjadi
jenuh atau mendekati jenuh.
Adanya inti kondensasi atau inti pembekuan.

5.2.Penggolongan Awan

Golongan Awan Tinggi, Terdapat pada ketinggian 6000 meter


ke atas. Jenisnya antara lain :
A.1. Cirrus

Cirrus (Ci) merupakan sebutan dari awan tipis, halus dan


berserabut. terpisah-pisah, berserabut halus, berserat-serat
berupa jalur-jalur sempit dengan warna putih atau sebagian
besar putih dan tampak seperti bulu ayam.

A.2. Cirro Cumulus (Cc)

Cirrocumulus merupakan awan tinggi (high cloud). bentuknya


mirip dengan stratocumulus dan altocumulus, namun dengan
bulatan-bulatan yang lebih kecil dibandingkan kedua awan
tersebut jika di lihat dari permukaan.

Diktat : Alat – alat Navigasi 60


Biasa berupa lensa atau perca-perca atau biji-bijian yang
o
pusarannya <1 , tipis dan berwarna putih tanpa bayangan,
deretannya hampir teratur, mirip sisik ikan. Awan ini sering
terlihat seperti serpihan-serpihan kecil atau massa-massa
bulatan awan yang sangat kecil. Jika susunannya serba sama
atau teratur, pelaut biasanya menyebutnya langit Macharel.

A.3. Cirro Stratus (Cs)

Cirrostratus merupakan awan yang sulit dideteksi, namun


dengan adanya awan ini, itu biasanya menandakan
datangnya front panas. Ini berarti mungkin akan
ada hujan atau jatuhnya presipitasi. Cirrostratus dapat
menimbulkan HALO jika cukup tebal.

Cirrostratus berupa serabut dengan jalur-jalur yang tipis atau


cadar atau mirip kerudung, halus berwana keputih-putihan
dan mampu menutup sebagian atau seluruh langit serta dapat
o
menimbulkan HALO dengan besaran sudut 22

Sumber:http://3.bp.blogspot.com

Gambar 4.19. Awan Cirrus

Diktat : Alat – alat Navigasi 61


Sumber:http://2.bp.blogspot.com

Gambar 4.20. Cirro Cumulus

Sumber:http://4.bp.blogspot.com

Gambar 4.21. Cirro Stratus

Diktat : Alat – alat Navigasi 62


Golongan Awan Menengah, terdapat pada ketinggian 2000 m
– 6000 meter. Jenisnya :

B.1. Alto Cumulus (Ac)

Berbentuk seperti sisik ikan atau bulu domba, nampak putih


bersih dengan gumpalan-gumpalan awannya lebih besar dari
cirrostratus.

B.2. Alto Stratus (As)

Sama dengan cirrostratus merupakan suatu layar awan yang


rata, berwarna abu-abu dan dapat menghasilkan hujan merata
(RAIN).

Sumber:http://2.bp.blogspot.com

Gambar 4.22. Alto Stratus

Sumber:http://4.bp.blogspot.com

Gambar 4.23. Alto Cumulus (Ac)

Diktat : Alat – alat Navigasi 63


Golongan Awan Rendah, terdapat pada ketinggian 2000 meter
ke bawah.Jenisnya:

C.1. Nimbo Stratus (Ns)

Sama dengan alto stratus yakni berupa layar awan yang rata,
akan tetapi amat tebal sehingga sinar matahari sulit menembus
awan ini, dengan demikian maka bagian bawah awan ini
berwarna abu-abu gelap sampai hitam, awan ini dapat
menghasilkan hujan lebat.

C.2. Strato Cumulus (Sc)

Sama dengan alto cumulus yakni berbentuk seperti bulu domba


gumpalan- gumpalan awannya nampak lebih besar berwarna
abu-abu.

C.3. Low Stratus

Tidak bergambar hanya berupa layar awan yang rata, jika awan
ini mencapai tanah maka hal ini yang disebut dengan kabut.

Sumber:http://2.bp.blogspot.com

Gambar 4.24. Nimbo Stratus (Ns)

Diktat : Alat – alat Navigasi 64


Sumber:http://3.bp.blogspot.com

Gambar 4.25. Strato Cumulus (Ns)

Golongan awan yang membumbung ke atas, Jenisnya

D.1. Cumulus Humilis

Terjadi karena adanya aliran udara vertikal ke atas sedangkan


bila ada aliran udara vertikal ke bawah maka awan yang ada
akan dilenyapkan. (pase I)

D.2. Cumulus Congestus

Warna abu-abu, karena sudah bertambah tebal maka sinar


matahari sulit menembus lapisan awan ini, puncak awan ini
berbentuk runcing. (pase II)

D.3. Cumulo Nimbus

Pase terakhir dari awan yang membumbung ke atas, warna


abu-abu gelap sampai hitam, bagian atasnya sudah melebar,
awan ini dapat menimbulkan hujan setempat (showers), selain
itu petir kilat dan guntur ditimbulkan oleh awan ini. (pase III)

Diktat : Alat – alat Navigasi 65


Sumber:http://2.bp.blogspot.com

Gambar 4.26. Cumulus Congestus

Sumber:http://1.bp.blogspot.com

Gambar 4.27. Cumulonimbus (Cb)

5.3. Pembentukan Awan

Kebanyakan awan yang terutama didaerah tropis terbentuk apabila


udara basah bergerak vertical ke atas dan kemudian mengalami
pendinginan karena udara mengembang, sehingga akhirnya sebagian
uap air yang terkandung dalam udara tersebut berkondensasi.Gerakan
vertical yang dapat mengakibatkan terbentuknya awan adalah antara
lain :
Gerakan turbulensi mekanis (turbulensi hambat)

Diktat : Alat – alat Navigasi 66


Gerakan konveksi (turbulensi thermis)
Gerakan kenaikan karena orografi
Gerakan kenaikan lambat yang luas, termasuk kenaikan pada front.

Perkembangan pembentukan awan akan berhenti atau menjadi lemah


bila mana:

Proses yang dapat mengakibatkan pembentukan awan berhenti.


Adanya proses yang dapat menghilangkan titik-titik air atau Kristal-
kristal es dari awan. Dalam hal ini adalah :
Pemanasan udara
Terjadinya hujan
Bercampur dengan udara kering disekitar awan.

Angin

6.1. Gerakan dan terjadinya Arus Angin


Jika pada suatu saat terjadi perbedaan tekanan udara pada arah
mendatar, maka akan akan terjadi gerakan perpindahan massa udara
dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan
udara rendah. Gerakan perpindahan massa udara pada arah
mendatar tersebut biasanya disebut sebagai ANGIN.
6.2. Arah dan Kecepatan Arus Angin
Arah angin adalah arah dari mana angin berhembus atau dari mana
angin datang.

Arah angin dapat berubah-ubah dalam waktu yang singkat atau lama
ada juga yang berubah secara berangsur-angsur atau secara tiba-
tiba. Perubahan arah angin ini disebut dengan VERRING jika arah
angin berubah searah dengan arah jarum jam dan sebaliknya
dinamakan BACKING jika arahnya berubah searah dengan kebalikan
arah jarum jam.

Diktat : Alat – alat Navigasi 67


Kecepatan angin adalah kecepatan dari menjalarnya arus angin dan
dinyatakan dalam satuan Knots atau Kilometer per jam maupun
dalam meter per detik.

Keadaan angin yang selalu berubah-ubah tidak teratur baik


periodenya maupun amplitudonya disebut dengan GUSTINESS.

Kecepatan angin permukaan adalah kecepatan angin pada lapisan


udara dengan Ketinggian 10 meter dari permukaan bumi.

Cara menentukan kecepatan angin permuakaan tanpa alat adalah


dengan mengamati langsung akibat adanya arus angin permukaan
tersebut cara ini dikembangkan oleh Sir Francis Beaufort (1905).

Skala Beaufort

Tabel 4.1. Skala Beaufort

Ekuivation kecepatanangin
pada ketinggian 10m di Gejala yang dilihat
Nilai Nama Angin atas permukaan tana datar
dan terbuka
0 Terang 0-0,2 1 1 Udara tenang, asap naik
secara vertikal
1 Udara Cerah 0,3-1,5 1-1 1-3 Arah Angin dapat diketahui
dari gerak asap, tetapi belum
menggerakkan anak panah
angin
2 Angin sangat 1,6-3,3 6 – 11 4-7 Tiupan terasa pada muka
lemah kita,daun bergoyang anak
panah angin bergerak
3 Angin sepoi- 3,4-5,4 12 –19 8-12 Daun dan ranting halus terus
sepoi bergerak, cabang-cabang
kecepatanil bergerak terus
4 Angin Sedang 5,7-7,9 20 –28 13-18 Daun dan ranting halus terus
bergerak, cabang-cabang
kecepatanil bergerak,
bendera berkibar
5 Angin Segar 8,0-10,7 29-38 19-24 Pohon-pohon kecepatanil
berayun,terbentuk puncak
gelombang kecepatanil pada
permukaan air
6 Angin Kuat 10,8-13,8 39-49 25-31 Dahan-dahan besar
bergerak,kawat telepon
berdesing, sulit
menggunakan payung

Diktat : Alat – alat Navigasi 68


7 Angin Kencang 13,9-17,1 50-61 32-38 Seluruh pohon bergoyang,
berjalan menentang angin
terasa sulit.

8 Angin 17,2-20,7 62-74 39-46 Cabang-cabang berpatahan


SangatKuat dan terlepas dari
pohon,gerak maju terasa
terhalang
9 Badai 20,8-24,4 75-88 47-54 Kerusakan ringan pada
bangunan, cerobong
asappatah
10 Badai Kuat 24,5-28,5 89- 55-63 Pohon-pohon
102 tumbang,kerusakan besar
pada rumah-rumah
11 Angin Ribut 28,5-32,6 103- 64-72 Kerusakan karena badai
117 terdapat di daerah luas
12 Angin Topan 32,7 118 73 Pohon besar tumbang,
rumah rusak berat/hebat

6.3. Gaya-gaya yang mempengaruhi Gerakan Arus Angin

Gaya Tekan atau Gaya Gradient Tekanan Udara


Merupakan gaya pendorong gerakan massa udara pada arah
mendatar, hal ini disebabkan karena adanya Gradient Tekanan
Udara pada arah mendatar yang arahnya dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah.

Makin besar nilai perbedaan tekanan udara antara dua tempat


maka makin besar pula kecepatan angin yang ditimbulkan.

Gradient Tekanan Udara mempunyai arah tegak lurus terhadap


garis-garis isobar dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Makin
besar jarak antar isobar-isobar maka nilai gradient tekanan udara
makin kecepatan mil, sehingga kecepatan angin yang
ditimbulkannya juga makin kecepatan mil begitu pula sebaliknya.

Gaya Coriolis
Merupakan gaya pembelokan/penyimpangan arah angin terhadap
arah gradient tekanan udara. Gaya ini timbul sbg akibat dari
perputaran bumi pada porosnya. Dengan adanya gaya corioli ini

Diktat : Alat – alat Navigasi 69


gerakan arus angin akan disimpangkan dengan arah penyimpangan
ke kanan di belahan bumi utara dan ke kiri di belahan bumi selatan.

Rumus Gaya Corioli

C = 2 w sin QV

C = gaya Corioli
W = kecepatan sudut perputaran bumi pada porosnya
Q = Lintang tempat dimana angin tersebut bertiup
V = kecepatan angin yang bersangkutan

Gaya Corioli tergantung pada :


Kecepatan sudut perputaran bumi pada porosnya
o
Lintang tempat, di equator gaya corioli = 0 karena sin 0 = 0
o
sedang di kutub gaya corioli = 1 kerena sin 90 = 1.
Kecepatan angin, makin besar kecepatan angin maka makin
besar pula gaya corioli yang membelokan angin.

Gaya Hambat
Yaitu gaya yang timbul karena adanya gesekan antara massa udara
yang bergerak dengan permukaan bumi atau udara lain disekitarnya
baik yang ada di atasnya maupun di bawahnya. Arah gaya hambat
ini selalu berlawanan arah dengan arah gerakan arus angin. Makin
besar kecepatan angin maka makin besar pula gaya hambat yang
mempengaruhinya.

6.4. Angin Atas

Adalah angin yang mengalir dengan kecepatan tetap dalam lapisan


atau daerah bebas hambatan. Angin ini dapat dijumpai pada
ketinggian 1000 meter ke atas, dimana gaya gesekan dengan
permukaan bumi dapat diabaikan atau sama dengan nol. Sehingga

Diktat : Alat – alat Navigasi 70


angin ini hanya dipengaruhi oleh gaya tekanan dan gaya corioli.
Sehingga angin ini mengalir sejajar dengan garis-garis isobar.
Angin atas terdiri dari angin geostropis dan angin gradient.
Angin Geostropis
Merupakan angin yang mengalir disekitar isobar-isobar yang
lurus tanpa mengalami gaya gesekan dengan permukaan bumi,
sehingga yang mempengaruhi hanya gaya corioli dan gaya
tekanan, serta gaya tekanan sama dengan gaya corioli sehingga
mencegah gaya corioli membelokan gerakan tersebut.
Angin Gradient
Adalah. Angin yang mengalir dengan kecepatan yang tetap
disekitar isobar-isobar yang melengkung, tanpa mengalami
gesekan dengan permukaan bumi, sehingga yang
mempengaruhi angin tersebut hanya gaya tekanan dan gaya
coriaoli dimana gaya gradien tekanan dengan gaya corioli tidak
sama.

6.5. Angin Bawah (Angin dalam lapisan hambat)

Yakni angin yang bertiup dari permukaan bumi sampai pada ketinggian
500 meter. Karena angin hambat ini mengalami gesekan dengan
permukaan bumi maka makin kasar permukaan bumi makin besar pula
gaya hambat yang dialami oleh angin tersebut.

6.6. Angin Permukaan Bumi

Angin Tetap
AdalahAngin yang sepanjang tahun secara terus menerus bertiup
dari satu arah, tanpa berbalik atau berganti arah.
Macam-macam angin Tetap
Angin passat
Angin barat
Angin timur

Diktat : Alat – alat Navigasi 71


1.1. Angin Passat
AdalahAngin tetap yang bersumber pada daerah tekanan
tinggi sub tropika menuju ke daerah tekanan rendah
equatorial.
Ada dua macam angin passat
Angin passat timur laut
Angin passat tenggara

1.1.1. ANGIN PASSAT TIMUR LAUT


Angin Passat Timur Laut terdpt di belahan bumi utara,
terjadi karena adanya arus angin yang bertiup dari
daerah tekanan tinggi sub tropika belahan bumi utara
menuju daerah tekanan rendah equatorial. Karena
adanya gaya corioli maka angin ini menyimpang ke
kanan, sehingga menjadi angin timur laut yang disebut
angin passat timur laut.

1.1.2. ANGIN PASSAT TENGGARA


Angin passat tenggara terdapat di belahan bumi
selatan, terjadi karena adanya arus angin yang bertiup
dari daerah tekanan tinggi sub tropika belahan bumi
selatan menuju daerah tekanan rendah equatorial.
Karena adanya gaya corioli maka arah angin
menyimpang ke kiri, sehingga menjadi angin tenggara
yang disebut angin passat tenggara.

Di permukaan bumi ada 5 daerah angin passat, yaitu :

Di samudera Pasifik disebelah utara equator. (angin passat


timur laut)

Di samudera Pasifik di sebelah selatan equator. (angin


passat tenggara)

Diktat : Alat – alat Navigasi 72


Di samudera Atlantik sebelah utara equator. (angin passat
timur laut)

Di samudera Atlantik sebelah selatan equator (angin passat


tenggara)

Di samudera Hindia sebelah selatan equator. (angin passat


tenggara)

1.2. ANGIN BARAT

Angin tetap yang terdapat di belahan bumi selatan antara


o o
lintang-lintang 40 dan 60 lintang selatan. Di belahan bumi
utara tidak terdapat angin barat karena pada lintang-
lintangtersebut di belahan bumi utara banyak terdapat
banyak benua yang merupakan rintangan bagi mengalirnya
arus angin barat tetap tersebut

1.3. ANGIN TIMUR

Adalahangin tetap yang hanya dijumpai di daerah


o
sekitar kutub, di atas lintang 60 terutama di sekitar
antartika.

6.7. Angin Periodik

Adalah Angin yang bertiup di atas permukaan bumi dimana pada


waktu-waktu tertentu berbalik arah.
Contoh angin periodik
Angin Darat dan Angin Laut
Angin Darat dan Angin Laut AdalahAngin periodik yang terdapt di
daerah pantai, pada siang hari terdapat angin laut yang bertiup
dari laut ke daratan, dan pada malam hari terdapat angin darat
yang bertiup dari darat ke laut.
Angin Muson atau Musim
AdalahAngin periodik dimana pada waktu musim panas mengalir
masuk ke dlm benua dan pada waktu musim dingin mengalir
keluar benua menuju samudera. Angin ini hampir sama dng angin

Diktat : Alat – alat Navigasi 73


darat dan angin laut hanya pertukaran arah disebabkan karena
adanya pertukaran musim panas dan musim dingin, sehingga
angin ini akan bertiup setiap setengah tahun (6 bulan) dengan
peredaran udara lebih besar dan lebih luas.
Angin Lembah dan Angin Gunung
AdalahAngin periodik yang berperiode waktunya setengah hari,
dimana pada siang hari terdapt angin lembah dan pada malam
hari terdpt angin gunung.

6.8. Angin Lokal

AdalahAngin yang hanya terjadi disuatu tempat atau daerah2 tertentu


saja.
Contoh :
Angin Fohn adalah angin jatuh yang panas dan kering turun dari
pegunungan, sering terjadi di lereng-lereng sebelah utara
pegunungan Alpen di Eropa.
Angin Bora adalah angin terjun dari pegunungan dan
menyebabkan penurunan temperatur udara di daratan rendah atau
lembah dimana angin bora tersebut tiba.
Angin Scirocco adalah angin kering dan panas yang berasal dari
gurun Sahara. Angin ini dapat dijumpai di Laut Tengah bagian
Tengah.
Angin Mistral adalah angin yang kencang dan dingin yang bertiup
di teluk Du Lion di laut tengah bagian Barat dengan arah dari barat
laut atau utara.
Angin marmattan adalah angin timur laut yang bertiup di Afrika
Barat laut di musim dingin. Angin ini berasal dari Sahara, dan
menyebabkan udara di atas lautan atlantik mengandung pasir dan
debu.

Diktat : Alat – alat Navigasi 74


6.9. Konvergensi dan Divergensi

Apabila pada suatu daerah yang horizontal pada permukaan bumi


terjadi penambahan atau pengurangan massa udara, akan
menyebabkan terjadinya perubahan tekanan udara pada permukaan
bumi tersebut. Penambahan massa udara ke dalamnya akan
mengakibatkan kenaikan tekanan udara pada permukaan bumi
(Konvergensi), sedang pengurangan tekanan massa udara ke luar
akan mengakibatkan penurunan tekanan udara pada permukaan bumi
(Divergensi) yang bersangkutan.

6.10. Alat untuk mengukur kecepatan dan arah angin

Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan


kecepatan angin. Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah
Knots (Skala Beaufort) Sedangkan satuan meteorologi dari arah angin
0 0
adalah 0 – 360 dan arah mata angin.Anemometer harus ditempatkan
di daerah terbuka tidak ditempatkan di daerah tertutup.

Sumber:http://3.bp.blogspot.com

Gambar 4.28. Anemometer dan Wine Vane

Diktat : Alat – alat Navigasi 75


Prinsip Kerja :

Alat ini terdiri dari 3 atau lebih buah mangkokyang dipasang simetris
dan dipancangkan tegak lurus pada sumbu vertikal. Kecepatan
berputarnya mangkok tergantung pada kecepatan angin.

Makin besar kecepatan angin makin besar pula kecepatan berputarnya


mangkok tersebut. Misal jari-jari lingkaran bidang susunan mangkok
adalah ½ meter, maka keliling perputaran mangkok-mangkok tersebut
adalah sepanjang 2π x ½ m = ± 3 meter. Kalau misalnya mangkok-
mangkoktersebut berputar 20 kali dalam waktu 10 detik, berarti bahwa
anemometer bersangkutan dalam 10 detik telah melewati lajur udara
sepanjang 20 x 3 meter = 60 meter per 10 detik. Maka kecepatan
angin yang memutar anemometer adalah 60 meter per 10 detik atau 6
meter per detik.Satuan untuk mengukur kecepatan angin adalah Knots
atau mile laut per jam atau km per jam atau meter per detik.

7. Syclone Tropic

7.1. Terbentuknya Siklon Tropis

Syclon tropis terbentuk pada permukaan samudera-samudera yang


berada pada tepi sistem tekanan tinggi Sub Tropika, yaitu pada bagian-
bagian tepi yang terdekat dengan equator.
Siklon terbentuk ketika uap air terangkat dari lautan dan membentuk
dinding awan yang tebal. Udara dan uap air yang hangat berputar ke atas
dan membentuk spiral. Semakin hangat, udara lembab terdesak masuk
ke bawah udara yang naik dan udara yang berputar mulai membentuk
siklon. Angin kencang yang berputar di sekitar daerah yang tenang,
bersih dari awan, dan bertekanan rendah, disebut EYE OF THE STORM.

Daerah-daerah laut yang sering terbentuk syclon tropis, diantaranya :


Laut Atlantik Utara, termasuk perairan Hindia Barat
Laut disebelah tenggara Pasifik Utara yaitu disebelah barat Mexiko
Pasifik Utara, termasuk daerah-daerah laut yang terbentang dari laut
China Selatan sampai Jepang.

Diktat : Alat – alat Navigasi 76


Laut Arab, Teluk Benggala dan pantai India
Laut Hindia sebelah Selatan, sebelah Timur Madagaskar.
Laut Pasifik Selatan dan Perairan Australia.

Syclon tropis umumnya terbentuk pada Akhir musim panas (Summer)


dari belahan bumi yang bersangkutan. Dimana perbedaan temperatur di
dataran tinggi dengan di permukaan lautan sangat besar. Badai tropis
bergerak berbanding lurus dengan besar gaya coriolis bumi. Di sini
berlaku fungsi matematik Sinus Ф dengan Ф adalah besar lintang.

o
wilayah tumbuh badai tropis adalah di atas 10 LS pada bulan Desember
o
sampai April dan diatas 10 LU pada bulan September sampai
November.

Proses Pembentukan

Faktor –faktor yang diperlukan untuk mendorong terjadinya badai tropis


dapat disebutkan sebagai berikut.
o
Suhu air laut hingga kedalaman 50 meter lebih dari 26,5 Celsius.
Perairan hangat merupakan sumber energi dari siklon tropis,
sehingga ketika siklon tropis bergerak ke daratan atau perairan
dingin maka kekuatan siklon tropis akan melemah secara drastis.
Suhu pada atmosfer turun drastis dengan meningkatnya ketinggian.
Penurunan suhu atmosfer secara drastis tidak memungkinkan
perpindahan kelembaban udara secara konveksi. Aktifitas badai petir
(thunderstorm) yang mendorong uap air melepaskan kandungan
panasnya.
Kelembaban udara yang tinggi pada atmosfer.
Jarak minimum 500 km dari katulistiwa.
Angin bergerak naik vertikal secara perlahan ( kurang dari 10 m/s)
sehingga tidak merusak proses pembentukan formasi siklon tropis.

Diktat : Alat – alat Navigasi 77


7.2. Arah dan Kecepatan Pergeseran Siklon Tropis

Di belahan bumi Utara

Mula-mula ke arah barat, kemudian secara berangsur-angsur ke arah


barat laut, ke arah utara dan akhirnya ke arah timur laut.

Di belahna Bumi Selatan

Mula-mula ke arah barat, kemudian berangsur-angsur ke arah barat


daya, ke arah selatan dan akhirnya ke arah tenggara.

Pada garis besarnya siklon-siklon tropis bergeser mengikti isobar-isobar


di tepi sistem tekanan tinggi subtropika yang bersangkutan, dengan
kecepatan bergesernya adalah kira-kira senilai dengan setengan
bilangan lintang dimana siklon tropis tersebut sedang berada dengan
satuan knots.

7.3. Bentuk dan Luas Siklon Tropis

Jarak antara isobar-isobar sebuh siklon tropis, semakin mendekati pusat


semakin makin kecil, berarti bahwa nilai gradient tekanan udaranya
makin mendekati pusat makin menjadi besar.
dengan makin membesarnya nilai gradient tekanan udara ke arah pusat
sklon tropis tersebut, maka kecepatan angin mendekati pusat siklon
tropis makin menjadi besar.
luas siklon tropis berbeda-beda, ada yang luasnya hanya puluhan mil
laut, tetapi ada juga dijumpai siklon tropis yang luasnya mencapai lebih
dari 200 mil laut garis tengahnya.

7.4. Keadaan cuaca dan permukaan laut pada sebuah siklon tropis

Di sekitar pusat siklon tropis angin bertiup dengan kecepatan yang amat
besar, yang dapat mencapai bahkan melebihi 100 knots, sedangkan
pada pusat siklon tropis sendiri terdapat daerah dengan cuaca serta
angin yang teduh (EYE OF THE STORM).

Disekitar pusat siklon tropis dan diluar daerah eye of the storm, terdapat
banyak awan-awan Cumulo Nimbus dan Nimbo Stratus yang kadang

Diktat : Alat – alat Navigasi 78


nampak sampai sejauh 200 mil. Cuaca yang diakibatkan oleh awan-awan
ini antara lain :

Hujan lebat dan angin yang berkecepatan sangat besar.

Permukaan laut bergelombang sangat tinggi.

Petir dan guntur serta kilat

Keadaan permukaan laut pada pusat siklon tropis adalah lebih tinggi dari
keadaan disekitarnya. Keadaan tersebut disebabkan karena air dari
permukaan laut disekitarnya terkumpul ke pusat siklon tropis oleh angin-
angin yang mengalir dari segala jurusan dan menuju ke pusat siklon
tropis tersebut, disamping adanya tekanan yang sangat rendah di pusat
siklon tropis tersebut. Gelombang pasang ini turut bergeser dengan
siklon tropis yang bersangkutan, tetapi sewaktu-waktu dapat
melepaskan diri dari siklon tropis tersbut. Bila gelombang pasang ini
mencapai pantai maka dapat menimbulkan bencana alam yang besar.

7.5. Dengereus Semi Circle dan Navigable Semi Circle

1. Dengereus Semi Circle

Sektor setengah lingkaran siklon tropis, dimana kapal-kapal yang


sudah berada di dalamnya sulit sekali untuk melarikan diri dari
pusat siklon tropis.

2. Navigable Semi Circle

Sektor setengah lingkaran dari siklon tropis dimana kapal-kapal


yang sudah berada di dalamnya masih dapat melarikan diri dari
pusat siklon tropis bersangkutan

Siklon tropis di belahan bumi utara yang merupakan dangerous


semi circle adalah RIGHT-HAND semicirclenya. Siklon tropis di
belahan bumi selatan yang merupakan dangerous semi circle
adalah LEFT-HAND semicirclenya.

Jika sebuah kapal terperangkap dalam sektor dangerous semi circle


akan sulit untuk dapat keluar menghindarkan diri, sedang di sektor

Diktat : Alat – alat Navigasi 79


navigable semi circle masih memungkinkan untuk keluar
mengindarkan diri, hal ini disebabkan karena :

Pada dangerous semi circle untuk keluar dari bahaya


menghadapi angin kencang dari arah lambung depan, sedang
pada navigable semi circle untuk keluar dari bahaya mendapat
dorongan arah angin dari lambung belakang.

Pada dangerous semi circle kecepatan angin yang terasa di


kapal adalah kecepatan angin sebenarnya disekitar siklon
tropis ditambah kecepatan pergeseran siklon tropis sedang
pada Navigable semi circle kecepatan angin yang terasa
adalah kecepatan angin sebenarnya disekitar siklon dikurangi
dengan pergeseran siklon yang bersangkuatan.

Sumber: Google Image

Gambar 4.29. Siklon tropis di belahan bumi utara

Kapal A yang hendak menjauhkan diri dari pusat siklon tropis


mengalami angin kencang dari depan/lambung kanan depan.
Demikian pula kapal B yang hendak menjauhkan diri dari pusat siklon
tropis juga mengalami angin kencang dari lambung kanan depan.
Sedang kapal C dan kapal D tidak mengalami kesulitan dalam
menjauhkan diri dari pusat siklon tropis, karena kapal C dan kapal D
mengalami angin dari belakang.

Diktat : Alat – alat Navigasi 80


Sumber: Google Image

Gambar 4.30. Siklon tropis di belahan bumi selatan

Kapal A dan B berada di daerah Right-hand semi circle dan kapal


tersebut tidak dihalangi oleh angin dalam usahanya menjauhkan diri
dari pusat siklon tropis. Sedang kapal kapal-kapal C dan D yang
berada di left-hand semi circle, dalam usahanya menjauhkan diri dari
pusat siklon tropis, dihalangi oleh angin kencang yang cenderung
mendorong kapal-kapal tersebut ke pusat siklon tropis.

7.6. Daerah bebas siklon tropis disekitar Equator

Disekitar dan sepanjang equator terdapat daerah yang bebas dari siklon
o o
tropis (antara lintang 8 utara dan 8 selatan)

Di daerah-daerah sekitar equator tidak terbentuk siklon tropis, karena di


daerah-daerah sekitar equator tersebut mempunyai nilai gaya corioli
yang sangat kecil dan tepat di atas equator nilai gaya corioli sama
dengan nol. Dengan demikian sistem tekanan rendah di daerah-daerah
equator dapat dinetralisir dengan cepat.

Siklon tropis hanya terjadi diatas lautan. Hal ini disebabkan karena di
atas daratan gaya gesekan dengan pemukaan bumi lebih besar dari

Diktat : Alat – alat Navigasi 81


pada di atas permukaan lautan, sehingga sistem-sistem tekanan rendah
dapat dinetralisir secara cepat oleh aliran-aliran udara.

7.7. Unsur-unsur yang menandakan adanya atau mendekatnya siklon

tropis

Tekanan Udara

Angin

Swell (alun)

Awan-awan : awan cirrus dan Cirrus Cumulus yang tersusun dalan


barisan yang menuju ke suatu pusat di langit, dapat pula
menandakan adanya sebuah siklon tropis disekitar posisi kapal.

7.8. Bentuk dan Jarak Isobar-isobar Siklon Tropis

Dibelahan bumi utara

Angin mengalir dlm arah counter clock wise.


Jarak antara isobar-isobar makin kepusat makin berdekatan
Arah A-B adalah arah geser dari siklon tropis

Diktat : Alat – alat Navigasi 82


Dibelahan bumi selatan

Angin mengalir dalam arah clock wise.

Jarak antara isobar-isobar makin kepusat makin berdekatan

Arah C-D adalah arah geser dari siklon tropis

7.9. Perbedaan Siklon tropis dengan Depresi Daerah Sedang


Tabel 4.2. Perbedaan Depresi Daerah Sedang dan Siklon Tropis

DEPRESI DAERAH SEDANG SIKLON TROPIS

1 Disertai dengan front dingin dan 1 Tidak disertai dengan front cuaca
front panas

2 Mempunyai sektor dingin dan panas 2 Tidak mempunyai sektor dingin dan
panas

3 Terbentuk didaerah sedang 3 Terbentuk ditepi2 sistem tekanan


tinggi sub tropika yang terdekat
dengan equator

4 Dibelahan bumi utara bergerak 4 Dibelahan bumi utara mula2 bergerak


kearah timur laut ke barat, kemudian membelok ke arah
barat laut ke utara dan akhirnya ke
tenggara

5 Dibelahan bumi selatan bergerak ke 5 Dibelahan bumi selatan mula2


arah tenggara bergerak ke arah barat kemudian
membelok kearah barat daya, ke

Diktat : Alat – alat Navigasi 83


selatan dan akhirnya ke tenggara

6 Tidak disertai sebuah eye of the 6 Disertai sebuah eye of the storm
storm

Diktat : Alat – alat Navigasi 84


7 Kebanyakan terbentuk diwaktu 7 Kebanyakan terbentuk diwaktu musim
musim dingin panas
8 Pada tempat2perpotongan antara 8 Isobar-isobarnya berbentuk
isobar2 dengan front cuaca melengkung secara mulus
isobar2nya adalah patah
9 Arah angin berbelok secara 9 Arah angin berbelok secara
mendadak pada front2 cuaca berangsur-angsur

10 Cuaca buruk terbatas pada sekitar 10 Semua sektor bercuaca buruk


front2 cuaca
11 Pusat depresi bercuaca buruk 11 Pusat siklon tropis bercuaca buruk

12 Tidak disertai gelombang pasang 12 Disertai gelombang pasang

13 Dapat terjadi diatas daratan maupun 13 Hanya terjadi diatas lautan


lautan

8. Menggunakan Daftar Arus Pasang Surut

8.1. Pasang Surut

Pasang naik dan Pasang surut terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan
matahari. Hal ini erat hubungannya dengan hukum newton yang berbunyi :

”Dua benda saling tarik menarik dengan kekuatan berbanding terbalik dengan
pangkat dua jaraknya ”. Menurut hukum ini makin besar jaraknya makin kecil
daya tariknya.

Berdasarkan posisi bulan dan matahari pasang surut ada 2 macam yaitu :

Pasang Purnama, adalah pasang yang terbesar, terjadi karena gaya tarik
bulan diperkuat oleh gaya tarik matahari yaitu pada bulan baru atau bulan
purnama.

Pasang perbani, adalah Pasang yang terkecil, terjadi karena gaya tarik
bulan berlawanan dengan gaya tarik matahari. Pasang perbani terjadi
pada bulan suku terakhir.

Dilihat dari pola gerakan permukaan laut, Pasang surut dapat dibagi menjadi
empat jenis yakni :

Diurnal Tide , hanya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut setiap hari

Semidiurnal Tide, Terjadi dua kali Pasang dan dua kali surut yang
tingginya masing –masing sama

Diktat : Alat – alat Navigasi 85


Mixed tide Prevailing semi diurnal, terjadi dua kali pasang dan dua kali
surut dalam sehari, tetapi berbeda dalam tinggi dan waktunya

Mixed Tide prevailing diurnal, terjadi satu kali pasang dan satu kali surut
tetapi kadang –kadang dua kali pasang dua kali surut yang sangat
berbeda dalam tinggi dan waktunya

Pasang surut mempunyai arti yang sangat penting bagi keselamatan


pelayaran, seorang nakhkoda kapal, harus tahu dengan tepat jam berapa air
akan pasang atau surut, dan berapa ketinggian air pada saat itu.

8.2. Gelombang air laut

Setiap gelombang mempunyai tiga unsur yang penting yakni Panjang, tinggi,
dan Periode . Panjang gelombang adalah jarak mendatar antara dua puncak
yang berurutan. Tinggi gelombang adalah jarak menegak antara puncak dan
lembah. Sedangkan periode gelombang adalah waktu yang diperlukan oleh
dua puncak yang berurutan untuk melalui suatu titik.

Menurut sebabnya ada 2 macam gelombang , yaitu :

Gelombang karena angin

Biasanya gelombang terjadi karena gesekan angin di Permukaan laut,


maka arahnya juga sesuai dengan arah angin. Tinggi dan besarnya
gelombang sangat ditentukan oleh kencang tidaknya angin.

Ada tiga faktor yang menentukan besarnya gelombang yang diakibatkan


oleh angin yakni Kuatnya hembusan,lamanya hembusan dan jarak tempuh
angin.

b. Gelombang karena gempa

Di dasar laut sering terjadi dislokasi dan letusan gunung berapi yang
menimbulkan gempa laut. Dapat juga mengakibatkan gelombang yang
sangat besar, sampai setinggi 30 m dan dapat masuk jauh ke darat,
disebut Tsunami. Contoh di selat sunda, di banda Aceh

Diktat : Alat – alat Navigasi 86


D. Aktivitas Pembelajaran

Kompetensi Utama : Profesional


Kompetensi Guru mata Pelajaran : Menggunakan berbagai macam
parameter meteorologi -

oceanografi.
Indikator Esensial :
Matahari sebagai sumber
energy.
Temperatur udara
Lapisan-lapisan atmosfera
Tekanan Udara
Awan
Angin
Syclone Tropic
Menggunakan Daftar Arus
Pasang Surut

Lakukanlah aktivitas pembelajaran berikut ini dengan bekerja sama


dalam anggota kelompok dan penuh tanggung jawab lalu paparkan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas secara begiliran.
Buatlah kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang
Setiap kelompok mencari informasi tentang:
Matahari sebagai umber energi, Temperatur Udara, Lapisan-lapisan
atmosfer, Tekanan udara, Awan, Syclone tropic dan penggunaan
daftar arus pasang surut.
Diskusikan hasil informasi yang diperoleh bersama dengan kelompok
Buatlah rekomendasi/laporan hasil diskusi dengan kelompokmu
tentang keselamatan dan kesehatan kerja di kapal dengan penuh
tanggung jawab

Diktat : Alat – alat Navigasi 87


Latihan / Kasus / Tugas

Tuliskan lapisan udara yang membentuk atmosfera, sebutkan


lapisan udara yang paling bawah dan berikan keterangan
singkatnya ?
Apabila di permukaan bumi diketahui temperature udara 22oC
berapa derajat temperature pada ketinggian 750 meter dari
permukaan bumi ?
Mengapa terjadi Variasi Temperatur Udara dan berikan
pengertian pada variasi harian dan variasi tahunan temperature
udara ?
Sebutkan data-data cuaca apa saja yang dicatat dalam Buku
Harian Kapal (LOG BOOK) ?
Tuliskan Gaya-gaya yang mempengaruhi gerakan arus angin
dan jelaskan secara singkat ?
Tuliskan alat apakah yang digunakan untuk mengukur kecepatan
angin dan arah angin?

Rangkuman

Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala, proses-proses


dan pristiwa-peristiwa cuaca di lapisan udara yang menyelubungi bumi
(atmosfera). Atmosfera terbagi menjadi beberapa lapisan yaitu :
troposfera, startosfera, mesosfera, thermosfera dan exosfera.

Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk
mengukur suhu udara atau derajad panas disebut termometer.
Pengukuran biasa dinyatakan dalam skala Celsius (C), Reamur (R), dan
Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di permukaan bumi adalah di daerah
tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub makin dingin.

Pada prinsipnya tekanan udara adalah berat udara yang berada tegak
lurus diatas suatu permukaan yang luasnya sama dengan satu satuan

Diktat : Alat – alat Navigasi 88


luas. Dengan demikian tekanan udara akan menurun sesuai dengan
kenaikan tinggi suatu tempat dari permukaan bumi.

Suatu proses dimana uap air yang ada dalam atmosfer berubah ujud
menjadi cair dinamakan berkondensasi ataupun berubah ujud menjadi
Kristal-kristal es disebut dengan sublimasi. Hasil kondensasi atau
sublimasi dalam atmosfer tersebut akan nampak sebagai awan apabila
menggrombol dan terapung-apung pada lapisan atmosfeer yang tinggi
dan akan nampak sebagai kabut apabila terapung-apung pada lapisan
atmosfeer dekat dengan permukaan bumi, serta akan nampak sebagai
sebagai embun apabila menempel pada benda-benda yang ada
dipermukaan bumi.

Arah angin adalah arah dari mana angin berhembus atau dari mana angin
datang.

Arah angin dapat berubah-ubah dalam waktu yang singkat atau lama ada
juga yang berubah secara berangsur-angsur atau secara tiba-tiba.
Perubahan arah angin ini disebut dengan VERRING jika arah angin
berubah searah dengan arah jarum jam dan sebaliknya dinamakan
BACKING jika arahnya berubah searah dengan kebalikan arah jarum
jam.

Kecepatan angin adalah kecepatan dari menjalarnya arus angin dan


dinyatakan dalam satuan Knots atau Kilometer per jam maupun dalam
meter per detik.

Keadaan angin yang selalu berubah-ubah tidak teratur baik periodenya


maupun amplitudonya disebut dengan GUSTINESS.

Syclon tropis terbentuk pada permukaan samudera-samudera yang


berada pada tepi sistem tekanan tinggi Sub Tropika, yaitu pada bagian-
bagian tepi yang terdekat dengan equator.

Siklon terbentuk ketika uap air terangkat dari lautan dan membentuk
dinding awan yang tebal. Udara dan uap air yang hangat berputar ke atas
dan membentuk spiral. Semakin hangat, udara lembab terdesak masuk
ke bawah udara yang naik dan udara yang berputar mulai membentuk

Diktat : Alat – alat Navigasi 89


siklon. Angin kencang yang berputar di sekitar daerah yang tenang,
bersih dari awan, dan bertekanan rendah, disebut EYE OF THE STORM.

Pasang surut mempunyai arti yang sangat penting bagi keselamatan


pelayaran, seorang nakhkoda kapal, harus tahu dengan tepat jam berapa
air akan pasang atau surut, dan berapa ketinggian air pada saat itu.

Setiap gelombang mempunyai tiga unsur yang penting yakni Panjang,


tinggi, dan Periode . Panjang gelombang adalah jarak mendatar antara
dua puncak yang berurutan. Tinggi gelombang adalah jarak menegak
antara puncak dan lembah. Sedangkan periode gelombang adalah waktu
yang diperlukan oleh dua puncak yang berurutan untuk melalui suatu titik.

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokanlah jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada


bagian akhir Diktat ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar,
kemudian gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui Tingkat
Penguasaan Materi (TPM) anda terhadap materi kegiatan belajar 4 dari
Diktat ini.

Jumlah jawaban benar Nilai Akhir


TPM = --------------------------- x 100% ………….
Jumlah soal

Arti tingkat penguasaan yang anda capai :

90 – 100 % : Baik sekali


80 – 89 % : Baik
70 – 79 % : Cukup
< 69 % : Kurang

Bila tingkat penguasaan anda mencapai 80% ke atas, maka anda


dapat meneruskan ke kegiatan belajar berikutnya. Akan tetapi apabila
nilai yang anda yang dicapai masih dibawah/kurang 80%, maka anda
harus mengulangi kembali Kegiatan Belajar 4 dan tidak meneruskan
kegiatan pebelajaran berikutnya.

Diktat : Alat – alat Navigasi 90


Kunci Jawaban
Lapisan udara yang membentuk atmosfera adalah:

Troposfera
Stratosfera
Mesosfera
Thermosfera
Exosfera

Lapisan yang paling bawah adalah lapisan troposfera

Keadaan temperatur udaranya makin keatas semakin


berkurang dengan tingkat pengurangan sebesar 0,6 derajat
setiap naik 100 meter.
o
Diketahui temperature udara dipermukaan bumi = 22 C
o
Tingkat penurunan temperature udara adalah 0,6 C setiap
kenaikan 100 meter
Ditanyakan : berapa drajat temperature udara pada
ketinggian 750 meter
Jawab :
o o o
7,5 C x 0,6 C = 4,5 C
o o o
22 C– 45 C = 17,5 C

Karena terjadinya perputaran bumi pada porosnya sehingga


menyebabkan terjadinya variasi harian matahari dan
peredaran bumi terhadap matahari yang menyebabkan
variasi tahunan matahari.
Variasi Harian : Temperatur tertinggi dicapai beberapa saat
setelah matahari melewati titik kulminasi atasnya dan
temperatur terendah dicapai beberapa saat sesudah
matahari terbit.
Variasi Tahunan :Dibelahan bumi utara temperatur tertinggi
dicapai dalam bulan juli dan temperatur terendah dicapai
dalam bulan januari, sedangkan dibelahan bumi selatan
kebalikannya.

Diktat : Alat – alat Navigasi 91


Data-data cuaca yang dicatat dalam buku harian kapal
adalah:
Arah dan kecepatan angin
tekanan Udara
Suhu Udara
Kelembaban Udara
Suhu Permukaan laut
Arah, tinggi dan periode Gelombang
penglihatan mendatar
Keadaan cuaca saat pengamatan
Keadaan cuaca pada waktu yang lalu
Es di Laut
Jumlah, jenis dan tinggi awan

Gaya-gaya yang mempengaruhi gerakan angin adalah:

Gaya Tekan atau gaya gradient tekanan udara


merupakan gaya pendorong pada gerakan massa
udara pada arah mendatar yang arahnya dari tekanan
tinggi menuju tekanan rendah.
Gaya Coriolli merupakan gaya pembelokan atau gaya
penyimpangan , yang akan membelokan atau
menyimpangkan gerakan arus angin dari arah gaya
pendorongnya. Gaya Coriolli merupakan gaya semu
yang timbul sebagai akibat dari perputaran bumi pada
porosnya.
Gaya Hambat yaitu gaya yang timbul disebabkan oleh
adanya gesekan antara massa udara yang bergerak
dengan permukaan bumi atau udara lain disekitarnya,
baik yang ada di atasnya maupun yang ada di
bawahnya.
Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin
adalah Anemometer sedangkan alat yang digunakan untuk
mengetahui arah angin adalah Wine vane.

Diktat : Alat – alat Navigasi 92


PENUTUP

Dengan menggunakan Diktat Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB)


ini diharapkan peserta dapat mencapai kompetensi puncak dan dapat
menampilkan potensi maksimumnya sehingga tujuan pencapaian kompetensi
dapat terlaksana. Seperti diterangkan dimuka bahwa tujuan akhir dari proses
pembelajaran dengan menggunakan Diktat Peningkatan Kompetensi
Berkelanjutan (PKB) ini adalah peserta diklat memiliki kemampuan
merencanakan dan melaksanakan suatu pelayaran melalui pengamatan,
komunikasi dan pelatihan. Untuk itu kepada para peserta diklat dan pengguna
Diktat Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) ini disarankan untuk
membaca literatur lain khususnya yang berkaitan dengan penanganan dan
penyimpanan muatan agar pemahaman materi ini menjadi lebih baik dan
lengkap. Setelah menyelesaikan proses belajar dengan Diktat Peningkatan
Kompetensi Berkelanjutan (PKB) ini, para peserta diklat diharuskan
mempelajari Diktat Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) lain yang
merupakan rangkaian terintegrasi dalam kompetensi navigasi pantai.
Demikian semoga Diktat Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) ini
benar-benar dapat digunakan oleh yang memerlukannya.

Diktat : Alat – alat Navigasi 93


DAFTAR PUSTAKA

Admiralty Manual of Navigation. Vol1,London,HMSO 1997 1st Impression


(ISBN 0-11400-3-68-8)

BambangSetonoAdi, dkk 2008, NautikaKapalPenangkapIkan,


SekolahMenengahKejuruan (SMK).
DirektoratPembinaanSekolahMenengahKejuruan Jakarta.

Frost, A. Practical Navigation for Second Mates, 6th ed. 1985. Glasgow,
Brown, Son & Ferguson

H.R. SOEBAKTI S. 1993. IntisariIlmuPelayaranDatar.


YayasanPendidikanelayaran“ Djadajat – 1963”. Jakarta

UsmanSalim, M.Ni, 1979. IlmuPelayaran 1 dan2 KesatuanPelaut Indonesia.


Jakarta.

YenezkielMatahelumual. Diktat IlmuPelayaranDatar, YayasanMaritim


Pembangunan Jakarta.

Diktat : Alat – alat Navigasi 94


GLOSARIUM

Batas tanggal internasional ialah di bujur 180° BT / BB, Lintang 0°

Bujur tempat ialah jarak antara tempat yang bersangkutan denganderajah


nol, Bujur dihitung mulai dari derajah nol ke Timur dan ke Baratdari 0°sampai
180° dibedakan dalam bujur Timur (BT) dan bujur Barat(BB).
Benda bantu navigasi ialah benda-benda yang membantu navigator dalam
menemukan daratan bila datang dari laut, dan memberi dan menunjukan arah
ketempat tujuannya (misalnya pelabuhan).

Derajah (meridian) ialah lingkaran besar di bumi yang berjalan dari kutub ke
kutub.
Derajah nolialah derajah yang melalui Greenwich (bagian kota London);
disebut juga derajah pertama.
Deviasi ialah sudut antara arah Um dan arah Up sebagai akibat dari pengaruh
magnetisme kapal.

Draft/berat benamanialah tingginya garis air yang berada pada bagian


bawah kulit kapal yang merupakan kumulasi dari berat kapal secara
keseluruhan.
Garis haluan ialah garis lurus di peta laut yang ditempuh oleh kapal.

Haluanialahsudutantara garis haluan dan salah satu dari ketiga arah utara.

Haluan magnet (Hm)ialah sudut antara garis haluan dan arah Utara magnet.

Haluan pedoman (Hp)ialah sudut antara garis haluan dan arah Utara
pedoman.
Haluan sejati (Hs) ialah sudut antara garis haluan dan arah Utara
sejati.

Ilmu pelayaran datar, yaitu Ilmu Pelayaran yang menggunakan

benda benda bumiawi (Pulau, Gunung, Tanjung, Suar, dan lain-lainnya),


sebagai pedoman dalam membawa kapal dari satu tempat ketempat lain.
Ilmu Pelayaran Astronomis, yaitu ilmu pelayaran yang menggunakan benda
benda angkasa (Matahari, Bulan, Bintang, dan sebagainya) sebagai pedoman
dalam membawa kapal dari satu tempat ketempat lain
Jajar (paralel) ialah lingkaran kecil di bumi yang berjalan sejajar dengan
katulistiwa.

Diktat : Alat – alat Navigasi 95


Jauh ialah jarak yang ditempuh oleh kapal dalam waktu tertentu sepanjang
permukaan bumi, dinyatakan dalam mil laut.
Jajar ( LB, M ) ialah lingkaran lingkaran kecil yang sejajar dengan katulistiwa.

Katulistiwa ( KI ) ialah sebuah lingkaran besar yang tegak lurus pada poros
bumi. Katulistiwa membagi bumi atas dua bagian yang sama besar yaitu
belahan bumi Utara dan belahan bumi Selatan.
Kutub-kutub, adalah titik-titik potong permukaan bumi dengan poros bumi.
Jadi poros bumi memotong muka bumi pada 2 titik yang di utara

disebut Kutub Utara dan yang di Selatan disebut Kutub Selatan.


0
Lingkaran Kutub ialah jajar yang letaknya 66½ dari katulistiwa dan yang
letaknya dibelahan bumi bagian utara disebut lingkaran kutub Utara dan yang
letaknya dibelahan bumi bagian selatan disebut lingkaran Kutub Selatan.
0
Lingkaran balik mengkara ialah jajar yang letaknya 23½ dibelahan bumi
bagian Utara.Pada lingkaran ini matahari mencapai titik declinasi yang
0
tertinggi (23 27’) titik ini disebut juga Kutub Utara Ecliptika.
0
Lingkaran balik jodayat ialah jajar yang letaknya 23½ dibelahan bumi
bagian Selatan.Pada lingkaran ini matahari mencapai titik declinasi yang
0
tertinggi (23 27’) titik ini disebut juga Kutub Selatan Ecliptika.
Lingkaran Besar (a) adalah lingkaran yang membagi bumi menjadi
duabagian yang sama (titik pusatnya selalu berimpit dengan titik pusat bumi)

Lingkaran kecil (b) adalah lingkaran yang membagi bumi menjadi duabagian
yang tidak sama besarnya derajat = satu derajat ( 10 ) adalah 1/360 bagian
dari lingkaran menit = satu menit ( 1’ ) adalah 1/60 bagian dari satu derajat.

Lintang tempatialah jarak antara tempat yang bersangkutan


dengankatulistiwa, lintang dihitung mulai dari katulistiwa ke utara dan ke
selatandari 0° sampai 90°.Lintang Katulistiwa = 0°, Lintang Kutub Utara =
90°U ( I, M, U, KU ),Lintang Kutub Selatan = 90°S (I, J, S, KS ).
Laju ialahbanyaknyamil laut yang ditempuh oleh kapal tiap jam.

Mil Laut, 1 derajat busur pada derajah = 60 menit, dan 1 menit = 1 mil laut,
panjang 1 mil laut atau international nautical mile = 1,852 km = 1852 meter.

Navigasi electronik, yaitu ilmu navigasi yang berdasarkan atas alat alat
elektronika seperti radio pencari arah (RDF). RADAR, LORAN, DECCA, dan
sebagainya.

Navigator ialah orang (perwira) yang mengendalikan kapal

Diktat : Alat – alat Navigasi 96


Poros bumi ( KU,KS ) ialah sebuah garis yang melalui pusat bumi yang juga
merupakan sumbu putar bumi. Untuk satu putaran bumi dibutuhkan waktu
sekitar 23 jam 56 menit dan 04 detik.

Perbedaan lintang ( li) adalah busur derajah antara jajar-jajar melaluidua


buah tempat.
Perbedaan bujur ( Bu) adalah busur pada katulistiwa antara
derajahderajahmelalui dua buah tempat
Pedoman gyro/gasing ialah terjadi oleh penerapan hukum-hukum
gyroskop pada bumi yang berotasi, merupakan instrumen penunjuk arah
yang dapat memberikan arah acuan yang tidak banyak menyimpang dari
arah derajahdi bumi.
Peta laut ialah hasil pemindahan bentuk lengkung bumi keatas bidang datar
yang memuat hal hal serta keterangan keterangan yang dibutuhkan seorang
navigator dalam menentukan posisi kapal, jarak, haluan dan keselamatan
navigasi dilaut, dilengkapi dengan benda bantu navigasi dan peruman-
peruman.
Pedoman magnet ialah terjadi oleh adanya medan magnet bumi di
sekeliling bumi.
Sembir (salahtunjuk)ialah sudut antara arah Us dan arah Up.

Skala peta ialah perbandingan satu satuan panjang dipeta dengan panjang
sesungguhnya.
Tempat tiba ialah tempat dimana kapal tiba atau kemana kita ingin pergi

(lintang/bujur tiba).

Tempat tolak ialah tempat dari mana kapal berlayar (lintang/bujur tolak).

Variasi ialahsudut antara arah Us dengan arah Um, hanya karena pengaruh
magnetismebumisaja.
Aerologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan cuaca pada
lapisan tingkat atas.

Amplitudo Suhu adalah perbedaan nilai suhu tertinggi dan terendah.

Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan


kecepatan angin.
Angin Geostropis adalah angin yang mengalir disekitar isobar-isobar yang
lurus tanpa mengalami gaya gesekan dengan permukaan bumi.
Angin Gradientadalah. Angin yang mengalir dengan kecepatan yang tetap
disekitar isobar-isobar yang melengkung, tanpa mengalami gesekan dengan
permukaan bumi

Diktat : Alat – alat Navigasi 97


Angin Muson atau Musim adalah adalah Angin periodik dimana pada waktu
musim panas mengalir masuk ke dlm benua dan pada waktu musim dingin
mengalir keluar benua menuju samudera.
Angin Passat adalah Angin tetap yang bersumber pada daerah tekanan
tinggi sub tropika menuju ke daerah tekanan rendah equatorial
Anti clockwise adalah berlawanan arah jarum jam.
0
Artartic Circleadalah Jajar yang melalui lintang 66.5 Selatan.
0
Artic Circle adalahJajar yang melalui lintang 66.5 Utara.

Atmosfeer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk


bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa.
Backing adalah Perubahan arah angin jika arah angin berubah kebalikan
dengan arah jarum jam.
Barograph adalah barometer yang dapat mencatat pembacaan tekanan
udara sendiri.
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.

Bidang Front adalah bidang batas antara dua dua atau lebih jenis udara yang
mempunyai sifat-sifat berlainan.
Clockwise adalah searah jarum jam.
0 0
Daerah Equatorial adalah antara lintang 20 U dengan 20 S yang memiliki
tekanan rendah thermis.
0 0
Daerah kutub adalah antara lintang 70 U/S dengan 90 U/S yang memiliki
tekanan tinggi.
0 0
Daerah sedang adalah antara lintang 50 U/S dengan 70 U/S yang memiliki
tekanan rendah.
0 0
Daerah sub tropika adalah antara lintang 20 U/S dengan 50 U/S yang
memiliki tekanan tinggi sub tropika.
Dengereus Semi Circle adalahSektor setengah lingkaran siklon tropis,
dimana kapal-kapal yang sudah berada di dalamnya sulit sekali untuk
melarikan diri dari pusat siklon tropis.
Divergensiadalah pengurangan tekanan massa udara ke luar akan
mengakibatkan penurunan tekanan udara pada permukaan bumi yang
bersangkutan.
Drifting Station On Sea Ice adalah Stasion yang terapung di atas laut es ini
banyak dioperasikan oleh Amerika Serikat dan Rusia pada laut Artik dan laut
– laut sekitar kutub Utara, yang berfungsi juga sebagai stasion meteorologi
maritim.

Diktat : Alat – alat Navigasi 98


Eksosfer adalah lapsan bumi yang terletak paling luar. Pada lapisan ini
terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu
meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai
cahaya Zodiakal.
Eye Of The Storm adalah pusat siklon tropis sendiri terdapat daerah dengan
cuaca serta angin yang teduh.
Fixed Station adalah station yang beroperasi kurang lebih pada tempat yang
tetap.
Floating Automatic Weather Station adalah stasion cuaca otomatis yang
terapung.
Front Cuaca adalah Dinding pemisah antara dua jenis udara yang bertemu.

Garis Front adalah garis pertemuan antara bidang front dengan permukaan
bumi.
Gaya Corioli adalah gaya pembelokan/penyimpangan arah angin terhadap
arah gradient tekanan udara. Gaya ini timbul sbg akibat dari perputaran bumi
pada porosnya.
Gradient Tekanan Udara adalah perbedaan nilai tekanan udara.

Gustiness adalah Keadaan angin yang selalu berubah-ubah tidak teratur baik
periodenya maupun amplitudonya.
Humidity adalah Banyaknya uap air yang terkandung didalam udara atau
atmosfeer. Satuan untuk menyatakan kelembaban udara adalah Milibar (mb =
satuan tekanan uap).
Hyangrometeradalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban
udara.
Ionosfer adalah lapisan atmosfera dimana gas-gas yang berada didalamnya
telah bermuatan listrik.
Isobar adalah sebuah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang
mempunyai tekanan udara yang sama besar.
Isobar adalah sebuah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang
mempunyai tekanan udara yang sama besar.
Isobar adalah sebuah garis yang menghubungkan tempat-tempat yang
mempunyai tekanan udara yang sama besarnya.
Jenis udara adalah suatu Massa udara yang luasnya berjuta-juta km2 dan
tebalnya sekurang-sekurangnya satu kilo meter, dimana dari lapis ke lapis
yang horizontal mempunyai sifat-sifat fisik yang sama.
Klimatologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan cuaca secara
umum.

Diktat : Alat – alat Navigasi 99


Kondensasi adalah Suatu proses dimana uap air yang ada dalam atmosfee
berubah ujud menjadi cair.
Konvergensiadalah Penambahan massa udara ke dalamnya akan
mengakibatkan kenaikan tekanan udara pada permukaan bumi.
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer ini akan
berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga lapisan keempat. Lapisan
ini terletak pada ketinggian antara 49- 82 km dari permukaan bumi.
Meteorologi Maritime ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan
cuaca diatas laut untuk keperluan pelayanan informasi maritim.

Meteorologi penerbangan ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari


keadaan cuaca untuk keperluan pelayanan informasi penerbangan.

Meteorologi pertanian ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan


cuaca untuk keperluan pelayanan informasi pertanian.

Meteorologi Synoptik ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari keadaan


cuaca yang digambarkan pada suatu peta, yang kemudian dipakai dasar
untuk dapat menerangkan perkembangan cuaca pada waktu mendatang.

Navigable Semi Circle adalah Sektor setengah lingkaran dari siklon tropis
dimana kapal-kapal yang sudah berada di dalamnya masih dapat melarikan
diri dari puat siklon tropis bersangkutan.
Sistem Tekanan Pelana Anticyclonal adalah Lengkungan isobar tekanan
tinggi lebih tajam dari pada lengkungan isobar-isobar tekanan rendah.
Sistem Tekanan Pelana Cyclonaladalah Lengkungan isobar tekanan rendah
lebih tajam dari pada lengkungan isobar2 tekanan tinggi.
Sistem Tekanan Pelana Simetris adalah Terdiri dari dua tekanan rendah,
yang saling berhadapan. Lengkungan isbar tekanan rendah terlihat sama
tajamnya dengan isobar-isobar tekanan tinggi.
Sistem Tekanan Rendah (tekanan Cyclonal) adalah Pada sis.tek. Rendah
dipusatnya tdapat tekanan udara rendah dan makin jauh dr pusat. Tekanan
udaranya makin bertambah.
Sistem Tekanan Tinggi (tekanan Anticyclonal) adalah Pada system
tekanan Tinggi dipusatnya terdapat tekanan udara tinggi dan makin jauh dr
pusat Tekanan udaranya makin berkurang.
Stratosfer adalah Lapisan ini merupakan lapisan kedua dari lapisan atmosfer
bumi. Lapisan ini terletak pada ketinggian 18-49 km dari permukaan bumi.
Sublimasiadalah Suatu proses dimana uap air yang ada dalam atmosfee
berubah ujud menjadi es.

Diktat : Alat – alat Navigasi 100


Sudut Bidang Front adalah sudut antara bidang front dan bidang permukaan
bumi
Tekanan Udara adalah Pada prinsipnya tekanan udara adalah berat udara
yang berada tegak lurus diatas suatu permukaan yang luasnya sama dengan
satu satuan luas. Dengan demikian tekanan udara akan menurun sesuai
dengan kenaikan tinggi suatu tempat dari permukaan bumi.
Thermograph adalah alat yang digunakan untuk mengukur temperatur udara
yang secara otomatis dapat mencatat sendiri pengukuran suhunya.
Thermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur temperatur udara.

Thermosfer adalah lapisan keempat dari lapisan atmosfer bumi. Lapisan ini
merupakan peralihan dari lapisan mesosfer ke termosfer di mulai pada
ketinggian 82 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 82- 800 km dari
permukaan bumi.
Titik Perihelium ialah dimana bumi beredar terdekat dengan matahari, terjadi
pada tanggal 21 Desember.

Titik Perihelium ialah dimana bumi beredar terdekat dengan matahari, terjadi
pada tanggal 21 Desember.
0
Tropic of Cancer adalah lingkaran lintang 23,5 Utara atau jajar yang melalui
0
lintang 23,5 Utara.
0
Tropic of Capricorn adalah lingkaran lintang 23,5 Selatan atau jajar yang
0
melalui lintang 23,5 Selatan.
Troposfer adalah Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran
gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi batas ketinggiannya
adalah kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah.

Variasai Harian Temperatur Udara adalah perubahan harian temperature


udara selama 24 jam.

Variasi Tahunan Temperatur Udara adalah perubahan tahunan temperatur


udara.
Verring adalah Perubahan arah angin jika arah angin berubah searah dengan
arah jarum jam.

Diktat : Alat – alat Navigasi 101

Anda mungkin juga menyukai